Metode Space Frame
Metode Space Frame
1.0 UMUM
1.1.1 Pekerjaan mencakup persiapan gambar rencana dan perhitungan struktur sehingga diperoleh satu
kesatuan sistem secara menyeluruh.
1.1.2 Pekerjaan mecakup pengadaan dan pemasangan seluruh sistem rangka sebagaimana tertera pada
gambar dengan cara yang telah ditentukan.
1.4.1 Pekerjaan spaceframe harus dilaksanakan oleh perusahaan yang telah memiliki perencanaan dan
peralatan yang memadai, serta tenaga kerja yang terlatih. Perusahaan tersebut telah dikenal dan
memiliki pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan sejenis.
1.4.2 Kecuali bila disebutkan berbeda, semua pekerjaan harus memenuhi peraturan dan ketentuan yang terkait
dan berlaku.
1.5.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan spaceframe dimulai, Kontraktor diwajibkan mengajukan gambar kerja
(shop drawing) secara detail, mock up sambungan las, metode pemasangan, dan prosedur inspeksi
pekerjaan tahap demi tahap kepada Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Manajemen
Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.
1.5.2 Serahkan gambar kerja untuk di-review, lengkap dengan dimensi yang menunjukkan ukuran dan jarak
baja, penumpukkan dan ketebalan, material sekelilingnya untuk kordinasi, petunjuk konstruksi dan
pemasangan serta detail.
1.5.3 Untuk di-review dan mendapat persetujuan harus diserahkan hal-hal berikut:
1.5.3.1 Member / Pipa
1.5.3.2 Bola / Ball-joint
1.5.3.3 Connector system
1.5.3.4 Semua aksesori dan support
1.5.3.5 Mock up sambungan antara Member dan Ball-joint
1.6.1 Material dikirim dalam kemasan asli dari pabrik pembuatnya, yang mencantumkan nama pabrik
pembuatnya, seri batch-nya, dan informasi petunjuk lainnya.
1.6.2 Lindungi dan simpan material di area yang kering dan sejuk. Ganti material yang rusak, patah, gompal,
robek, dll atau tidak pas untuk dipakai, selama pengiriman ataupun penyimpanan, dimana biaya
ditanggung oleh Kontraktor Pelaksana pekerjaan ini.
1.6.3 Pengiriman material ke lokasi pekerjaan pada hari pemasangannya dan material tambahan harus
disimpan di lokasi pekerjaan untuk pemasangan hari berikutnya.
1.6.4 Beri tanda semua material yang dipasang oleh kontraktor pelaksana pekerjaan ini. Material yang tergores
atau pecah akibat pemasangan yang salah, penanganan atau penyimpanan yang ceroboh harus diganti
atas biaya Kontraktor sendiri.
1.7 KORDINASI
1.7.1 Melakukan kordinasi dengan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan lain bila diperlukan sehingga pekerjaan
penutupan atap dapat diselesaikan dengan tepat.
1.7.2 Melakukan pemeriksaan menyeluruh dari Gambar dan Spesifikasi untuk menentukan lingkup pekerjaan,
material yang diperlukan, kondisi dari bersinggungan dengan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor lain dan harus benar-benar memenuhi semua persyaratannya.
1.7.3 Permukaan space frame akan diinspeksi atas segala hal yang dapat menyebabkan pemasangan dan
hasil pekerjaan yang tidak memuaskan. Berikan pemberitahuan tertulis kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Perencana/Konsultan Manajemen Konstruksi mengenai segala kondisi yang bervariasi dari Dokumen
Kontrak ini dan/atau hal-hal yang dapat menyebabkan pekerjaan tidak dapat dilaksanakan dengan baik
dan sesuai jadwal. Sebelum melanjutkan pekerjaan, harus diperoleh keputusan dari Pemberi
Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Manajemen Konstruksi mengenai tindakan perbaikan pada
pemukaan tersebut.
1.7.4 Lakukan pemeriksaan dan kordinasi pekerjaan ini dengan pekerjaan lain untuk memastikan bahwa
angkur, ground, conduit elektrikal, kabel dan pekerjaan mekanikal yang akan dipasang pada atau
dibelakang pekerjaan ini telah dipasang, diuji, dan disetujui sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan ini.
1.8 PERSYARATAN KHUSUS
1.8.1 Pekerjaan harus dilakukan oleh Kontraktor spesialis. Peserta Lelang wajib mengajukan proposal berupa
desain space frame, metode pelaksanaan, serta dilampirkan dengan Surat Dukungan dari Kontraktor
Spesialis yang bersangkutan.
1.8.2 Kontraktor diwajibkan untuk dapat menunjukkan surat dukungan dari perusahaan dimaksud dan
dilengkapi dengan bukti pendukung peralatan-peralatan yang dimiliki dan atau yang dibutuhkan,
termasuk daftar personil tenaga ahli tukang las (welder).
1.8.3 Tukang las (welder) yang mengerjakan pekerjaan pengelasan harus mempunyai welder qualification
minimal 3G yang dikeluarkan oleh badan resmi. Segala mutu hasil pekerjaan sebanding dengan standar-
standar hasil pekerjaan ahli/tukang internasional yang baik.
2.0 PRODUK
2.2 MATERIAL
2.2.1 Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru dan harus disertai sertifikat dari
pabrik.
Pengikat sambungan baja ke bukan baja harus terbuat dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM
A370
Pengikat sambungan baja ke baja harus terbuat dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A325
dan/atau ASTM A490.
Pengikat sambungan logam yang berlainan (tidak sama) harus terbuat dari baja tahan korosi yang
memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321 atau tipe-tipe lainnya dari baja tahan korosi.
Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari American Welding Society AWS D1.069 Code for
Welding in Building Construction, dan pengelasan harus dilaksanakan oleh tenaga ahli las yang memiliki
sertifikat 3G.
Baut-baut angkur dan sekrup-sekrup atau mur-mur harus memenuhi persyaratan ASTM A36 atau A325.
Baut dan mur yang tidak di-finishing harus memenuhi ASTM A307 dan berbentuk segi enam (hexagon bolt
type).
Baja berlapis seng harus memenuhi ASTM A123 dan lapisan seng untuk produksi uliran sekrup harus
memenuhi ASTM A153.
2.2.5 KONEKTOR
2.2.5.1 Material baja spesifikasi JIS G4051 S45C atau AISI 1045 dengan tegangan leleh 420 N/mm2
2.2.5.2 Dikerjakan dengan menggunakan mesin bor CNC (lathe dan 2-spindle drilling machine) dan mesin tap
2.2.5.3 Bentuk konektor dibuat dengan menggunakan mesin forging
2.2.5.4 Ukuran: 032 sampai I66
2.2.5.5 Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron (DIN 50961) dan cat
2.2.6 BAUT
2.2.6.1 Material baja garde 8.8 dengan tegangan leleh 450 N/mm2
2.2.6.2 Ukuran disesuaikan dengan desain.
2.2.6.3 Baut yang digunakan harus kuat menahan beban dan gaya yang timbul, dan dikhususkan untuk menahan
beban berat (heavy duty fastening/anchor)
2.2.6.4 Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron (DIN 50961)
2.4 AKSESORI dan PENGUAT: segala bahan/material serta alat yang diperlukan untuk kesempurnaan
pemasangan dan hasil akhir dari pekerjaan ini.
3.0 PELAKSANAAN
3.1 DESAIN
3.1.1 Kontraktor Spesialis membuat perhitungan beban dan desain space frame secara menyeluruh dengan
menggunakan sistem perencanaan dan perhitungan secara komputerisasi dengan menggunakan
program khusus yang telah teruji yang diperuntukkan untuk desain spaceframe.
3.1.2 Kontrakstor Spesialis harus terlebih dahulu mengajukan desain serta metode pelaksanaan dan harus
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Manjemen Konstruksi
sebelum desain mulai difabrikasi.
3.2 FABRIKASI
3.3.1 Struktur space frame terbentuk dari batang-batang (member/pipa) yang saling berhubungan pada simpul
penghubung (bola/balljoint). Batang terbuat dari baja hitam sedangkan node berbentuk seperti bola
berulir yang terbuat dari baja bermutu tinggi. Pemasangan bata pada bola dilakukan dengan memutar
baut pada ulirnya.
3.3.2 Struktur yang terbentuk akan dihubungkan ke kolom pemikul atau struktur pendukung lainnya dengan
menggunakan angkur tarik dan tekan melalui bola baja khusus yang dilas ke plat besi pemikul. Kemudian
bearing plate diangkur ke kolom beton dengan menggunakan angkur besi bulat, sehingga menghasilkan
hubungan yang serasi. Sifat tumpuan dapat berupa pin-joint/fixed joint sesuai dengan kriteria desain.
3.3.3 Lubang yang terjadi akibat pengangkuran harus diisi dengan grouting bermutu tinggi.
3.3.4 Pengelasan dilakukan dengan menggunakan mesin las otomatis. Pada bagian yang dilas harus dibuat
rata dan halus dengan menggunakan gerinda. Ukuran sesuai dengan diameter dan tebal pipa.
3.4 PEMASANGAN
3.4.1 Pemasangan harus terlebih dahulu melakukan kordinasi dengan Kontraktor pekerjaan lain yang terkait,
seperti kontraktor spesialis tata cahaya, kontraktor spesialis penutup atap dan aksesori atap lainnya.
3.4.3 Kontraktor harus menguji keseluruhan sistem dengan ”tes beban” disaksikan oleh Pemberi
Tugas/Kontraktor Perencana/Kontraktor Manjemen Konstruksi untuk memastikan bahwa struktur space
frame mampu menahan beban.
3.4.4 Apabila hasil pengujian tidak memuaskan, Kontraktor bertanggung jawab untuk memperbaiki keseluruhan
hasil pekerjaan sehingga Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Manjemen Konstruksi puas.
3.4.5 Kontraktor harus memberikan jaminan bahwa seluruh pekerjaan tidak cacat untuk jangka waktu selama
minimal 10 (sepuluh) tahun atau sebagaimana ditetapkan oleh Konsultan Manjemen Konstruksi.
3.4.6 Kontraktor harus melakukan kordinasi dengan kontraktor pekerjaan lain sehingga hasil pekerjaan tidak
mengganggu dan tidak terganggu oleh pelaksanaan pekerjaan lain.
3.4.7 Kontraktor wajib bertanggung jawab terhadap kegagalan bangunan seperti yang diatur dalam undang-
undang No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
3.4.8 Kontraktor bertanggung jawab menyediakan Alat Pelindung Diri bagi para pekerjanya dan t ersedianya
SIO dan SIA untuk operator Alat Berat, Alat Angkat dan sejenisnya
3.4.9 Kontraktor bertanggung jawab membersihkan bekas/sisa hasil pekerjaan serta memperbaiki pekerjaan
lain yang rusak/cacat akibat pelaksanaan pekerjaan ini.
4.1 GORDING
4.1.1 MATERIAL
4.1.1.1 Gording primer: pipa baja 3”~6” atau sebagaimana disetujui Konsultan Perencana/Konsultan Manjemen
Konstruksi. Finishing cat semprot duco, dengan warna yang disetujui Konsultan Perencana/Konsultan
Manjemen Konstruksi.
4.1.1.2 Gording sekunder: baja kanal C 100.50.20 atau sebagaimana disetujui Konsultan Perencana/Konsultan
Manjemen Konstruksi. Finishing cat semprot duco, dengan warna yang disetujui Konsultan
Perencana/Konsultan Manjemen Konstruksi.
4.1.1.3 Trekstang: pipa baja 12mm atau sebagaimana disetujui Konsultan Perencana/Konsultan Manjemen
Konstruksi. Finishing cat semprot duco, dengan warna yang disetujui Konsultan Perencana/Konsultan
Manjemen Konstruksi.
4.1.2 PELAKSANAAN
4.1.2.1 Gording primer dan gording sekunder dipasang setelah struktur spaceframe telah teruji dan dianggap siap
untuk dibebani; setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Tugas/Konsultan
Perencana/Konsultan Manjemen Konstruksi.
4.1.2.2 Pemasangan gording harus dilaksanakan dengan melakukan kordinasi terlebih dahulu dengan pelaksana
pekerjaan lain yang terkait, terutama penutup atap.
5.0 SALURAN AIR HORISONTAL DAN VERTIKAL
5.1 PRODUK
5.1.1 Talang horisontal pada sisi atap beton terbuat dari beton dengan ketebalan minimal 100 mm yang
dibentuk menjadi talang datar dengan bentuk dan ukuran seperti pada gambar perencanaan dan
dilengkapi dengan lapisan kedap air anti bocor.
5.1.2 Talang horizontal atap dari jenis bahan yang sama dengan bahan penutup atap.
5.1.3 Sambungan talang harus dibuat sedemikian rupa dan ditutup dengan sealant khusus itu sehingga tidak
bocor. Sealant yang digunakan sebagaimana disetujui.
5.1.4 Saringan talang dibuat dari tembaga cor dengan diameter sesuai dengan gambar perencanaan.
5.1.5 Talang vertikal dari pipa PVC kelas AW dengan ukuran sesuai dengan gambar perencanaan, jenis
produk lihat spesifikasi M/E.
5.2 PEMASANGAN
5.2.1 Saringan talang beton (roof drain) dipasang pada titik-titik tertentu pada talang horizontal dan
dihubungkan dengan pipa vertikal serta dirapatkan dengan menggunakan sealant yang khusus.
6.1.2. PRODUK
6.1.3. Material besi siku 60.60 spesifikasi dengan reiling pipa spesifikasi BS 1387 Ø 1,5” dan lantai pelat besi
spesifikasi tebal 3 mm
6.1.4. PEMASANGAN