0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pemerintah daerah. Ia menjelaskan pengertian sistem informasi akuntansi, pengendalian sistem informasi akuntansi berbasis komputer, dan pengaruh sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pemerintah daerah. Ia menjelaskan pengertian sistem informasi akuntansi, pengendalian sistem informasi akuntansi berbasis komputer, dan pengaruh sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pemerintah daerah. Ia menjelaskan pengertian sistem informasi akuntansi, pengendalian sistem informasi akuntansi berbasis komputer, dan pengaruh sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Di dunia saat ini, semakin banyak perusahaan dan instansi
pemerintahan yang bergantung pada teknologi informasi (TI) untuk memproses informasi serta pelayanan secara elektronis. Instansi pemerintahan menggunakan TI untuk menyebarkan informasi, memproses sistem administrasi, sistem keuangan, sistem pelayanan, dan masih banyak lagi.
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) mennjelaskan bahwa Sistem Informasi Keuangan Daerah adalah suatu sistem yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data pengelolaan keuangan daerah dan data terkait lainnya menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat.Upaya kongrit untuk mewujudkan akuntabilitas pengelolan keuangan pemerintah, baik pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah adalah dengan menyampaikan laporan pertanggung jawaban berupa laporan keuangan Bandi (2004).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka topik maklah tentang
pengendalian sistem informasi akuntansi terhadap laporan keuangan pemerintahan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang ada di latar belakang dapat ditarik kesimpulan
sebuah masalah antara lain sebagai berikut :
1. Apakah sistem informasi akuntansi ?
2. Bagaimana pengendalian terhadap sistem informasi akuntansi terhadap keuangan pemerintahan ? 3. Bagaimana pengaruh pengendalian internal sistem informasi akuntansi terhadap keuangan pemerintahan ? BAB II ISI
A. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Infofmasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kesatuan sumber- sumber daya seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mengubah keuangan dan sumber daya lain menjadi informasi. Atau bisa juga sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa SIA merupakan suatu kegiatan input, proses, dan output data yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil data akhir yang telah di proses SIA bertujuan sebagai pelaporan bagi pihak internal dan eksternal guna melakukan pengendalian terhadap perusahaan tersebut.
B. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Sistem informasi akuntansi berbasis komputer adalah sistem informasi akuntansi dimana semua proses transaksi dilakukan atau berbantu secara komputer dan terpusat, baik untuk melakukan input, proses, dan outputdata. Pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila menggunakan komputer. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin maju, semakin banyak perusahaan yang menggunakan jasa komputer untuk memproses data akuntansinya. Menurut Gondodiyoto (2007), penerapan komputerisasi pada SIA, menyebabkan beberapa perubahan di dalam sistem. Salah satu perubahan tersebut adalah perubahan terhadap struktur organisasi, pada perusahaan yang besar penerapan komputerisasi akan menimbulkan suatu deppartemen baru, yaitu departemen komputer atau departemen pengolahan data elektronik atau departemen sistem informatika.
C. Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahakan dari pengelolaan sistem informasi, agar sistem berfungsi sesuai dengan yang diharapkan dalam mencapai suatu tujuan. Sehingga resiko terhadap penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan akan dapat terhindari. Ada beberapa keterampilan untuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu : 1. Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi 2. Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi. 3. Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksanaan sistem informasi 4. Kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi Dengan kemampuan-kemampuan itu, maka terjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan sistem informasi. Pengendalian sistem informasi adalah keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem informasi, khususnya dalam fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi, organisasi, dan koordinasi. Bertujuan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan dan produk-produk informasi, baik segi kualitas, kuantitas dan ketepatan waktunya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar keefektifan seluruh sistem pengendalian.
D. Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Pengendalian sistem informasi berbasis komputer di dunia saat ini, semakin banyak perusahaan yang bergantung pada Teknologi Informasi (TI) untuk memproses informasi bisnisnya secara elektronis. Organisasi menggunakan TI untuk menjalankan produksi, bisnis, dan melaksanakan pelayanannya. Dengan penggunaan komputer dalam SIA maka SIA pun harus menyesuaikan, karena komponen SIA manual (sistem akuntansi) dan berbasis komputer berbeda. Sehingga dapat membawa problem tertentu yang berbeda pula. Penerapan SIA berbasis komputer problem hanya dapat dihilangkan atau diminimalisir dengan menggunakan sistem pengendalian yang berkembang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Untuk meminimalisir resiko karena kesalahan (error) atau penyimpangan (fraud) dalam SIA berbasis komputer, pengendalian dilakukan melalui kombinasi dari pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control). a. Pengendalian Umum, mengendalikan proses pengembangan, penggunaan serta keamaan SIA termasuk keamanan dari file-file data organisasi yang bersifat umum. Secara keseluruhan pengendalian umum ini diterapkan pada semua komponen SIA dan integrasinya agar pelaksanaan pengendalian dapat dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. b. Pengendalian Aplikasi, merupakan pengendalian khusus bagi setiap aplikasii komputer (aplikasi SIA), seperti program aplikasi untuk penggajian, piutang, dan pengelolaan order. Pengendalian aplikasi lebih terfokus pada input, proses dan output dari suatu aplikasi SIA. Penerapan pengendalian dilakukan baik terhadap pemakai aplikasi subsistem SIA tertentu maupu terhadap prosedur penyusunan program aplikasinya. Program aplikasi SIA yang dibuat sepenuhnya harus sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan pemakai aplikasi SIA itu sendiri.
E. Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Pada
Instansi Pemerintahan Perkembangan sistem informasi akuntansi tidak hanya dimanfaatkan pada organisasi bisnis tetapi juga pada organisasi sektor public, yang mana termasuk juga pemerintahan. Dalam penjelasan pemerintah No. 56 tahun 2005 tentang sistem informasi keuangan daerah disebutkan bahwa untuk menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), dalam pemerintahan daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuagan daerah, dan menyalurkan informasi keuangan daerah kepada pelayanan public. Dalam teori keagenan (agency theory) dijelaskan bahwa pihak agensi dan pihak prinsipel memiliki hubungan atau kontrak Anthony dan dan Govindarajan (2005). Pihak agensi dan pihak prinsipel dalam hal ini adalah pemerintah dan masyarakat atau pengguna laporan keuangan. Pemerintah dan masyarakat memiliki hubungan atau kontrak yang dimulai sejak masyarakat memberikan wewenang kepada masyarakan untuk menjadi wakil rakyat. Oleh karena itu, pemerintah dituntut agar lebih transaparan dan akuntabel sehingga masyarakat bisa menilai kinerja dari pemerintah itu sendiri, yaitu dengan menyajikan laporan keuangan daerah. Dalam hal sistem informasi akuntansi dalam penyajian linformasi yang lengkap, maka akan menciptakan kualitas laporan keuangan serta nantinya menimbulkan kualitas laporan keuangan yang baik. Semakin baik kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, maka akan berimplikasi terhadap peningkatan terwujudnya penggunaan informasi keuangan daerah.
F. Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Keuangan Pemerintahan Dalam penelitian terdahulu tentang sistem pengendalian internal, Indriasari dan Nahartyo (2008) membuktikan secara empiris bahwa pengendalian internal akuntansi pemerintah daerah berpengaruh terhadap nilai laporan keuangan pemerintah daerah yang dinyatakan dengan ketepatan waktu dan keadaan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tersebut bermaksud menuji kembali hubungan antara sistem pengendaliab internal dengan kualitas laporan keuangan, dari penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis sebagai berikut. Masih ditemukan kebocoran di dalam laporan keuangan oleh BPK, menunjukkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah belum memenuhi karakteristik/nilai informasi yang disyaratkan. Dari hasil audit yang telah dilakukan oleh BPK, BPK memberikan opini TW “tidak wajar dan/atau disclaimer” diantaranya disebabkan oleh kelemahan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh pemerintah daerah terkait Badan Pemeriksa Keuangan (2011).
G. Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal Berpengaruh
Simultan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan daerah selaku pengelola dana publik harus mampu menyediakan informasi Keuangan yang di perlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat dipercaya. Karena dalam hal ini merupakan suatu tanggunjawab yang dimiliki oleh pemerintah sehingga publik bisa menilai kualitas dari pemerintahan itu sendiri serta pengendalian internal pemerintahan. Dalam teori keagenan (agency theory) juga di jelaskan bahwasanya pihak agensi dan pihak prinsipel memiliki hubungan kontrak Anthony dan Govindarajan. Pihak agensi dan pihak prinsipel dalam hal ini adalah pemerintah dan masyarakat atau pengguna laporan keuangan. Pemerintah dan masyarakat memiliki suatu hubungan atau kontrak yang dimulai sejak masyarakat memberikan wewenang kepada masyarakat sebagai wakil rakyat. Oleh karena itu, pemerintah dituntut agar lebih transparan dan akuntabel sehingga masyarakat bisa menilai kinerja dari pemerintah itu sendiri yaitu dengan menyajikan laporan keuangan daerah. Dalam penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Bandary, Saputra, dan Ramadhani mengatakan bahwasanya hasil dari penelitian tersebut yaitu penyajian laporan keungan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi keuangan daerah. Ini menunjukkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberaoa orang terdahulu seperti Bandary, Saputra, dan Ramadhani sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.