METODE MILL
1. Stuart Mill adalah salah satu peletak metode induksi. Di sini, kita akan
membahas bagaimana menemukan hubungan kausalitas dari beberapa
kejadian.
1. Metode Persamaan
Dalam dua peristiwa atau lebih, terdapat unsur yang sama, dengan akibat yang sama. Unsur
yang sama itu dianggap sebagai sebab yang paling mungkin.
P Q R à A
R S T à A
R à A
Contoh:
P1: Sekelompok mahasiswa yang mengambil kuliah logika di kelas X memiliki kecerdasan
di atas rata-rata, selalu hadir pada waktu kuliah, belajar setiap hari, rajin membuat tugas.
Mereka lulus dengan nilai A.
P2: Sekelompok mahasiswa yang mengambil kuliah logika di kelas Y rajin membuat tugas,
senang berdiskusi, aktif di kelas, dan tidak pernah datang terlambat. Mereka lulus dengan
nilai A.
K: Manakah sebab yang paling mungkin membuat mereka lulus dengan nilai A?
IDENTIFIKASI
A: memiliki kecerdasan
B: selalu hadir kuliah
C: belajar setiap hari
D: Rajin membuat tugas
E: senang berdiskusi
F: aktif di kelas
H: tidak pernah datang telat
S: lulus dengan nilai A
A B C D E F G H KEJADIANNYA
P1 x x x x S
P2 x x x x s
Kesimpulan:
D berhubungan sebab akibat dengan s.
“Mahasiswa lulus dengan nilai A karena rajin
mengerjakan tugas”
2. Metode Perbedaan
Dalam dua peristiwa atau lebih, terdapat unsur yang kalau ada, akibatnya menjadi ada,
kalau tidak ada, akibatnya juga menjadi tidak ada. Unsur itu dianggap sebagai sebab yang
paling mungkin.
P Q R à A
P Z X Q (-R) à (-A) tanda (-) = tidak ada
R à A
Contoh:
P1: Sekelompok mahasiswa yang mengambil kuliah logika di kelas X memiliki kecerdasan
di atas rata-rata, selalu hadir pada waktu kuliah, belajar setiap hari, rajin membuat tugas.
Mereka lulus dengan nilai A.
P2: Sekelompok mahasiswa yang mengambil kuliah logika di kelas Z memiliki kecerdasan
di atas rata-rata, selalu hadir pada saat kuliah, belajar setiap hari, tetapi tidak rajin
membuat tugas. Tidak satupun dari mereka lulus dengan nilai A.
K: Manakah sebab yang paling mungkin membuat mereka lulus dengan nilai A?
Identifikasi
A: Memiliki kecerdasan
B: selalu hadir
C: belajar setiap hari
D: rajin membuat tugas
S: lulus dengan nilai A
A B C D KEJADIANNYA
P1 x x x x S
P2 x x x -x -s
Kesimpulan: D berhubungan sebab akibat dengan ‘kejadian’. “Mahasiswa lulus dengan
nilai A karena rajin mengerjakan tugas”
3. Metode Gabungan Persamaan Dan Perbedaan
Dalam dua peristiwa atau lebih, terdapat unsur yang kalau ada akibatnya menjadi ada,
kalau tidak ada akibatnya juga menjadi tidak ada, serta disamping itu juga diperkuat dengan
adanya unsur yang sama dengan akibat yang sama di peristiwa lainnya. Unsur itu dianggap
sebagai sebab yang paling mungkin.
P Q R à A
S R T à A
P Q U à (-A) tanda (-) = tidak ada
R à A
Contoh:
P1: Sekelompok pengemudi sepeda motor sering mengemudi dengan kecepatan tinggi,
mematikan lampu besar di siang hari, mengemudi tanpa helm, pernah ditilang polisi.
Mereka pernah mengalami kecelakaan parah.
P2: Sekelompok pengemudi sepeda motor, mematikan lampu besar di siang hari, belum
memiliki SIM, mengemudi tanpa helm, sering melanggar lalu lintas. Mereka tidak pernah
mengalami kecelakaan parah.
P3: Sekelompok pengemudi sepeda motor sering mengemudi dengan kecepatan tinggi,
belum memiliki SIM, sering melanggar lalu lintas, mengemudi tanpa helm. Mereka pernah
mengalami kecelakaan parah.
K: Manakah sebab yang paling mungkin yang membuat pengemudi pernah mengalami
kecelakaan parah?
Identifikasi
A B C D E F KEJADIANNYA
P1 X X X X kecelakaan
P2 – X x x x Tidak celaka
P3 x x x x kecelakaan
“Mengemudi dengan kecepatan tinggi” berhubungan sebab akibat dengan kecelakaan
parah”
4. Metode Residu (Sisa)
Dalam dua peristiwa atau lebih, serangkaian unsur membuat serangkaian akibat terjadi,
sehingga ada unsur yang tersisa yang disertai juga dengan akibat yang tersisa. Unsur yang
tersisa itu dianggap sebagai sebab yang paling mungkin untuk akibat yang tersisa itu.
P Q R à A B C
P Q à B C
R à A
Contoh:
P1: Sekelompok pekerja di suatu bagian pada perusahaan X bersikap jujur, disiplin, dan
taat kepada atasan. Mereka dipercaya untuk mengerjakan proyek yang besar,
mendapatkan kenaikan jabatan, dan mendapatkan kenaikan gaji.
P2: Sekelompok pekerja di suatu bagian lain pada perusahaan X bersikap jujur dan
taat kepada atasan. Mereka dipercaya untuk mengerjakan proyek yang besar serta
mendapatkan kenaikan jabatan.
K: Manakah sebab yang paling mungkin membuat pekerja itu mendapatkan kenaikan
gaji?
Identifikasi
A: jujur
B: disiplin
C: taat atasan
S1: Gaji naik
S2: proyek besar
S3: Naik Pangkat
TABEL
A B C D E F KEJADIANNYA
P1 x x x S1 S2 S3
P2 x x S2 S3
Sisa x S1
Kesimpulan:
Kenaikan gaji dikarenakan oleh disiplin
5. Metode Variasi Keseiringan
Dalam dua peristiwa atau lebih, serangkaian unsur membuat serangkaian akibat terjadi,
sehingga ada unsur yang berubah secara seiring, diikuti dengan akibat yang juga berubah
secara seiring. Unsur yang berubah secara seiring dianggap sebagai sebab yang paling
mungkin membuat akibat yang berubah secara seiring juga (dapat berbanding lurus maupun
terbalik).
PERBANDINGAN LURUS PERBANDINGAN
TERBALIK
P Q R à A B C atau P Q R à A B C
P Q R+ à A+ B C P Q R+ à A- B
C
P Q R++ à A++ B C P Q R++ à A – – B
C
R à A R à A
Contoh 1:
P1: Di suatu hari, juru masak restoran A menambahkan ramuan bumbu masak berupa 1/4
sdt lada, 1 sdt garam dan 1 sdt pala pada masakannya. Masakan tersebut disukai oleh
sedikit sekali pengunjung.
P2: Di hari lain, juru masak restoran itu menambahkan ramuan bumbu masak berupa 1/2
sdt lada, 1 sdt garam dan 1 sdt pala pada masakannya. Masakan tersebut disukai oleh
separuh lebih pengunjung.
P3: Di hari lain lagi, juru masak restoran itu menambahkan ramuan bumbu masak berupa
1 sdt lada, 1 sdt garam dan 1 sdt pala pada masakannya. Masakan tersebut disukai oleh
hampir semua pengunjung.
K: Manakah unsur yang menyebabkan masakan tersebut semakin disukai oleh
pengunjung?
Identifikasi:
A: ¼ sdk lada
A+: ½ sdk lada
A++: 1 sdk lada
B: 1 sdk garam
C: 1 sdk pala
S: sedikit pengunjung
S+: separuh pengunjung
S++: hampir semua pengunjung
TABEL
A B C KEJADIANNYA
P1 x x x S
P2 X+ x x S+
P3 X++ x x S++
A merupakan unsur yang berubah seiring dengan perubahan S. Artinya, “semakin banyak
lada ditambahkan, masakan semakin digemari oleh banyak pengunjung”.
“Semakin banyak lada ditambahkan, semakin banyak pengunjung menggemari masakan
tersebut”.
Contoh 2: seorang mahasiswi yang boros.
P1: Seorang mahasiswi pergi ke salon setiap minggu, shopping ke mall sekali seminggu,
dan menonton film di bioskop 2x sebulan. Uang saku bulanannya habis tepat satu bulan.
P2: Bulan berikutnya, mahasiswi itu pergi ke salon setiap minggu, shopping ke mall dua
kali seminggu, dan menonton film di bioskop 2x sebulan. Uang saku bulanannya habis dalam
jangka waktu setengah bulan.
P3: Bulan berikutnya lagi, mahasiswi itu pergi ke salon setiap minggu, shopping ke mall
setiap hari, dan menonton film di bioskop 2x sebulan. Uang saku bulanannya habis dalam
jangka waktu tiga hari.
K: Manakah unsur yang menyebabkan uang saku bulanan mahasiswi itu semakin cepat
habis?
SILAHKAN DIBUAT ANALISA DAN TEMUKAN PENYEBAB UANG SAKU HABIS dengan
metode variasi keseiringan dalam tabel.
LATIHAN 1
Rumah makan Sabar Menanti menjadi topik berita pagi ini di kalangan mahasiswa UNPAR
ataupun media masa. Pasalnya sejumlah orang yang makan di rumah makan tersebut
dilarikan ke rumah sakit karena menderita sakit hepatitis. Polisi datang berupaya menyelidiki
gejala penyebab sakit tersebut. Delapan orang dari orang yang menderita sakit ditanyai
tentang apa yang mereka makan. Mereka adalah amir, bram, Budi, Dede, Gatot, Surti,
Suratman dan Ucok.
Amir bersama Dede mengaku memakan sayur asam, tempe goreng, tahu rebus dan minum es
teh manis, hanya saja Dede menambah empal daging.
Budi hanya makan tahu rebus dan empal daging serta minum es jeruk besama Bram yang
menambah dengan minum es teh manis.
Surti dan Ucok mengaku memakan sayur asam, tahu rebus dan minum es jeruk.
Gatot mengatakan bahwa ia memakan tempe goreng bersama Suratman dengan tahu rebus
dan minum es teh manis.
Selain kedelapan orang tersebut ada juga tiga orang yang tidak sakit yakni Dewi, Indra, dan
Joni.
Dewi minum es teh manis dan mencicipi tempe goreng, sedangkan Indra dan Joni mengaku
memakan sayur asam, empal daging dan minum es jeruk.
JADI, apa yang menyebabkan hepatitis? Tunjukkan jawaban dengan melalui tabel dan
menggunakan metode Gabungan Kesamaan dan Perbedaan!
LATIHAN II
Amir makan nasi gudeg, makan telur, minum teh setengah gelas, dan sakit perut dengan
panas 38 derajat Celcius. Budi makan pisang, makan jeruk, minum teh satu gelas, dan sakit
perut dengan panas 39 derajat Celcius. Cecep makan kacang, makan emping, makan jeruk,
minum teh dua gelas dan sakit perut dengan panas 40 derajat Celcius.
JADI, kesimpulan apa yang bisa ditarik dari situasi di atas? Tunjukkan jawaban anda dengan
tabel dan menggunakan Metode Variasi Keseiringan!
PENJELASAN
LATIHAN 1
APA YANG MENJADI SEBAB HEPATITIS?
IDENTIFIKASI
A: sayur asam,
B: tempe goreng
C: tahu rebus
E: empal daging
F: es jeruk
S: Sakit
A B C D E F KEJADIANNYA
Amir x x x x s
dede x x x x X s
Budi x x x s
Bram x x x x s
Surti x x x S
ucok x x x S
Gatot X X X S
Ratman x x x S
DEWI X X -S
INDRA X X X -S
JONI X X X -S
Yang sakit hepatitis memakan tahu rebus. Dan, yang tidak makan tahu rebus tidak sakit
hebaptitis. Oleh karena itu:
LATIHAN 2
A: Gudeg
B: Telor
C: Teh ½ gelas
D: Pisang
E: Jeruk
F: Kacang
G: emping
S: panas 38 derajat
A B C D E F G KEJADIANNYA
Amir x x X S
Budi X+ X X S+
Cecep X++ X X S++
“Semakin banyak meminum teh, semakin tinggi derajat suhu badan”.
Iklan
LAPORKAN IKLAN INI
Bagikan ini:
Twitter
Facebook
SUPLEMEN
Satu pemikiran pada “
MATERI LOGIKA
KAUSALITAS”
1. Ping-balik: KAUSALITAS | RUMAH BELAJAR
Tinggalkan Balasan