“HUBUNGAN KAUSALITAS”
Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, zat yang menciptakan dan menyempurnakan,
menentukan takdir, memberikan petunjuk dan mengajarkan manusia terhadap apa yang
diketahuinya. Maha suci Allah yang telah menciptakan iman di hati sebagai cahaya dan
ketakwaan sebagai bekal, menunjukkan kita ke jalan yang lurus dan menjelaskan kepada kita
tentang pokok-pokok kesuksesan. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada sang
penutup nabi dan rasul, hati yang pengasih dan penyayang, yang diutus sebagai rahmat bagi
alam. Juga kepada keluarganya, para sahabatnya dan para pengikut setianya yang istiqomah
Cobaan dan rintangan, kendala dan kesulitan, kami dapat rasakan dalam proses penulisan
makalah yang berjudul “Hubungan Kausalitas”, akan tetapi berkat keinginan yang luhur dan
Akhirnya kepada Allah SWT. kami bersyukur, semoga semua amalan yang telah
dilakukan mendapat pahala yang berlipat ganda, dan mudah – mudahan makalah ini bermanfaat
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebanyakan orang tidak suka dengan sesuatu yang masih menggantung, tidak jelas,
abstrak, dan sebagainya. Banyak orang juga tidak mau tertipu dengan sebuah pernyataan apapun
yang dia dapat. Mereka semua menginginkan sebuah kejelasan. Dan suatu apapun itu, baru bisa
dikatakan jelas dan tidak menggantung ketika semua itu memiliki alasan. Sebuah alasan atau
sebab mengapa suatu pernyataan harus dilontarkan dan sebuah alasan mengapa suatu peristiwa
itu terjadi. Sehingga, pendeknya, kebanyakan orang itu membutuhkan alasan dalam peristiwa
apapun itu. Mereka membutuhkan sebuah sebab mengapa suatu peristiwa bisa terjadi.
Berkenaan dengan itu adalah kalimat ini: Ada asap, ada api. Banyak orang pasti sudah
sering menggunakan istilah itu sebagai apologi kalau apa yang dilakukan olehnya tidak mungkin
tidak memiliki sebab. Dan ternyata hal yang seperti ini, ribuan tahun silam sudah terlampau
sering diperbincangkan. Hal itu bisa dibuktikan dengan istilah nihil fit sine causa (sebuah
peristiwa pasti memiliki sebab) di abad ke—5 sebelum masehi. Dengan demikian, konsep yang
sampai saat ini masih digunakan sudahlah familiar beribu-ribu tahun silam.
Maka dari itu, dalam penulisan makalah ini, kami akan membahas mengenai “Hubungan
Kausalitas”
1
B. Rumusan Masalah
Melihat hal yang melatarbelakangi diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kausalitas merupakan prinsip sebab – akibat ilmu dan pengetahuan yang secara otomatis
bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain; bahwa setiap
akibat sesuatu atau berbagai hal lain yang mendahuluinya, merupakan hal – hal yang diterima
tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan
bagian dari ilmu – ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Kausalitas dibangun oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab) dan kejadian kedua
(akibat atau dampak), yang mana kejadian kedua dipahami sebagai konsekuensi dari yang
pertama.1
adalah keadaan bila tidak ada maka akibatnya tidak akan terjadi, tetapi bila ada akibanya
Contoh: oksigen merupakan sebab adanya kebakaran. Tanpa oksigen, kebakaran tidak akan
3
adalah sesuatu yang ada atau tidaknya menentukan ada dan tidaknya akibat.
Contoh: kebakaran terjadi karena adanya ledakan kompor. Tidak adanya ledakan kompor, maka
adalah sebab langsung. Sedang sebab jauh terjadi saat A adalah sebab E.
Contoh: malas belajar, tidak memperhatikan, dan mengantuk di kelas dapat mengakibatkan
Contoh : kemiskinan dapat mengakibatkan beberapa akibat berupa kebodohan, pencurian, dan
lain-lain.2
Secara prinsip metode ini adalah bentuk pengembangan dari kausalitas berdasarkan
metode induktif. Metode ini sering pula disebut sebagai metode penyimpulan induktif Mill.
Metode ini kali pertama lahir di tangan seorang filosof Inggris, John Stuart Mill (1806—1873).
Metode induksi ini memiliki empat bagian, yaitu: metode persetejuan, metode perbedaan,
metode persamaan variasi, dan metode sisasisihan. Pada penelitian selanjutnya, menambahkan
Maksud metode ini adalah apabila ada dua macam peristiwa atau lebih pada gejala yang
diselidiki dan masing-masing peristiwa itu mempunyai faktor yang sama, maka faktor itu
Contoh : dalam suatu Kelas, tiba-tiba seluruh penghuninya terserang penyakit diare, separuh dari
mereka diwawancarai untuk menemukan sebab dari malapetaka itu. Mereka ditanya tentang apa
Orang pertama : Makan Nasi, Telur, Ayam, Pisang, Nughet, Pizza, Opor Kiriman.
Orang kedua : Makan Nasi, Ayam, Pisang, Nughet, Pizza, Opor Kiriman.
Orang ketiga : Makan Nasi, Telur, Pisang, Nughet, Pizza, Opor Kiriman.
5
Peristiwa Faktor Dalam Peristiwa Gejala
1. A, B, C, D, E, F, G Diare
2. A, -, C, D, E, F, G Diare
3. A, B, -, D, E, F, G Diare
4. A, B, -, -, E, F, G Diare
5. A, B, -, -, -, F, G Diare
6. -, B, C, D, -, -, G Diare
Di sini terlihat gejala yang diselidiki adalah diare, peristiwanya adalah makan dari makan
kiriman sedangkan jumlah peristiwanya enam. Dari data tersebut maka akan tersimpulkan bahwa
2. Metode Perbedaan
Maksud metode ini adalah “jika sebuah peristiwa mengandung gejala yang diselidiki dan
sebuah peristiwa lain yang tidak mengandungnya, namun faktornya sama kecuali satu, dan yang
satu itu terdapat pada peristiwa pertama maka faktor satu-satunya itu yang menyebabkan
peristiwanya berbeda itu adalah faktor yang tidak bisa dilepaskan dari sebab terjadinya gejala”
Contohnya dalam suatu rumah terdapat 2 orang pemuda yang sedang berbincang – bincang
mengenai pacarnya.
6
Pemuda pertama : Pacarnya Manja, Cuek, Tidak perhatian, Sudah dijodohin oleh orang tua.
Pemuda kedua : Pacarnya Manja, Cuek, Tidak perhatian, Tidak di jodohin oleh orang tua.
Maka, akan terbentuk tabel sebagai berikut :
dari Pemuda pertama dan pemuda kedua, ada satu sebab yang tidak dimiliki oleh salah satunya,
yaitu dijodohkan. Dengan demikian, sebab mengapa pemuda pertama memutuskan pacarnya
Maksud metode ini adalah : “apabila suatu gejala yang dengan sesuatu cara berubah
ketika gejala lain berubah dengan cara tertentu, maka gejala itu adalah sebab atau akibat dari
Contohnya : Dalam kehidupan sehari-hari; seorang petani dapat mengetahui dengan mudah
kesuburan tanah semakin bagus hasil panen dan demikian juga sebaliknya.
7
Metode variasi sangat penting dalam penyelidikan induktif yang bersifat kuantitatif,
mendahului bersifat kualitatif. Gunanya adalah sebagai peramal dalam mengukur dan menduga,
meskipun secara kasar, atas perilaku yang mempunyai feomena yang bervariasi.
4. Metode Sisasisihan
Maksud metode ini adalah Jika ada peristiwa dalam keadaan tertentu dan keadaan
tertentu ini menjadi akibat dari faktor yang mendahuluinya, maka sisa akibat yang terdapat pada
Contoh : dalam penemuan planet Neptunus, pada tahun 1846. Penemuan ini sebagai akibat
perhitungan terhadap orbit planet Uranus. Perhitungan terhadap orbit Uranus ini berdasarkan
atas akibat yang telah diketahui dan akibat ini berasal dari sebab yang dimiliki oleh planet-planet
yang sudah diketahui. Tetapi ternyata ditemui perbedaan antara orbit yang diperhitungkan
dengan orbit yang disaksikan melalui teleskop. Timbul pendapat bahwa tentu ada planet lain
yang menjadi sebab bagi sisa akibat itu. Berdasarkan dugaan itu maka adams dari Cambridge
dan leverrier dari perancis bekerja sama menetapkan posisi planet lain yang menyebabkan
gangguan terhadap orbit Uranus. Pada tanggal 23 septmber 1846 Dr. Gill dari Royal Academy
Of Berlin mengarahkan teleskop kearah posisi planet pengganggu yang telah diperhitungkan dan
dalam tempo setengah jam saja ditemukan planet baru yaitu planet Neptunus.
Maksud metode ini adalah Jika dua atau lebih kejadian yang didalamnya gejala itu terjadi
mempunyai hanya satu keadaan yang sama, sedangkan dua atau lebih kejadian yang didalamnya
ia tidak terjadi tidak mempunyai sesuatu apapun yang sama kecuali ketidakadaan keadaan itu,
8
maka keadaan yang hanya didalamnya kedua kelompok kejadian itu berbeda adalah akibat, atau
sebab, atau suatu bagian yang tidak terpisahkan dari sebab, dari gejala itu.
“Jika ada sekumpulan peristiwa dalam gejala tertentu hanya memiliki sebuah factor yang
bersamaan, sedangkan dalam beberapa peristiwa dimana gejala itu tidak terjadi, digejala itu
terjadi kecuali sebuah faktor yang bersamaan, maka faktor ini merupakan faktor yang
Contoh : Kandiyas memberi makan pada sekelompok ayam dengan beras yang betul-betul putih.
Ternyata ayam itu semuanya terserang polyneuritis (radang saraf) dan sebagian besar mati. Ia
member makan kepada sekolompok ayam yang lain dengan beras yang masih bercampur dedak.
Ternyata tidak satu ayampun ini sakit. Kemudian ia mengumpulkan ayam-ayam yang terkena
radang saraf dengan ayam yang sehat ini dan diberi makan beras yang bercampur dedak. Ayam-
Suatu kekeliruan terjadi karena mengakui sesuatu yang terjadi berurutan maka peristiwa
yang kedua merupakan akibat dari peristiwa pertama atau yang mendahuluinya. Contoh:
1. Sesudah ayam berkokok maka terbitlah pagi, jadi pagi terbit karena ayam berkokok.
2. Setelah ia bermalam di sini pabrik ini kecurian setengah milyar. Karena itu pastilah dia
pencurinya.
secara cermat bahwa kedua peristiwa itu memang mempunyai hubungan pasti.4
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kausalitas merupakan prinsip sebab – akibat yang ilmu dan pengetahuan yang secara
otomatis bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain.
Kausalitas dibangun oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab) dan kejadian kedua (akibat
atau dampak), yang mana kejadian kedua dipahami sebagai konsekuensi dari yang pertama.
Secara umum kausalitas di bagi menjadi 4 macam, yaitu : Sebab yang mesti, sebab yang
menjadikan, Sebab langsung dan sebab jauh, Sebab satu dan sebab banyak.
Metode ini kali pertama lahir di tangan seorang filosof Inggris, John Stuart Mill (1806-
1873). Metode induksi ini memiliki empat bagian, yaitu: metode persetejuan, metode perbedaan,
menambahkan satu lagi metode, adalah metode gabungan persetujuan dengan perbedaan.
Suatu kekeliruan terjadi karena mengakui sesuatu yang terjadi berurutan maka peristiwa
yang kedua merupakan akibat dari peristiwa pertama atau yang mendahuluinya.
11
DAFTAR PUSTAKA
05nov2017.
http://krmubtadiin.blogspot.co.id/2015/01/hubungan-kausalitas-dan-penjelasan.html. akses
05nov2017