Anda di halaman 1dari 6

SKRIP KELOMPOK 6

BAHASA INDONESIA
NEGOSIASI
X – IPS – 1

ANGGOTA:
ALVIN (BANDAR)
ENDAY (POLISI 1)
GENFANDY M. (BARA & PEMBUAT SKRIP)
KHALIL G. (CAMERAMAN & EDITOR VIDEO)
RENDHY K.B. (PENGETIK SKRIP)
RIO S. (ROY)
SEFIAN (POLISI 2)
SCENE 1
Roy :”Wei Bar... lu kesambet apa sih? Bengong mulu....”
Bara :”Hmmm....”
Roy :”Haduh, gak beres nih, lu sakit?”
Bara :”Sehat - sehat....”
Roy :”Ya berarti lu kenapa?”
Bara :”Banyak bro..., gua tuh kemarin kan diputusin Elizabeth.”
Roy :”Hah!? Lu bisa sedih juga ya diputusin cewek? Gua kira lu gak sedih,
soalnya kemarin lu masih happy - happy aja....”
Bara :”Itu baru satu bro... belum lagi gua punya utang sama si Rico gara – gara kalah
taruhan....”
Roy :”Emang duit lu ada berapa kira – kira buat bayar?”
Bara :”Dikit, Cuma Rp. 40.000,00 , sementara utangnya tiga juta.”
Roy :”Nih ya... gua jujur aja bukan orang yang jago memotivasi apalagi dengerin curhat
orang, gua sih cuma bisa kasih kontak ini.”
Bara :”Jeh... gua lagi gak butuh cewek baru Roy....”
Roy :”Bukan cewek itu, itu kontak cowok kok, coba lu cerita masalah lu apa ke dia, nanti
masalah lu beres... cukup dengan uang Rp. 400.000,00 itu aja....”
Bara :”Ih aneh lu, tapi yasudahlah....”

SCENE 2
*Percakapan melalui Whatsapp*
Bara :”Selamat malam....”
Bandar :”Selamat malam juga... mau konsultasi?”
Bara :”Iya pak....”
Bandar :”Jangan panggil pak, panggil saya Bang Kumis....”
Bara :”Oh, ok. Jadi gini bang, saya sedih berat karena pacar saya putusin hubungan kami
padahal dia salah paham saja, lalu saya juga punya hutang sama teman saya tapi
belum ada uang.”
Bandar :”Hmmm..., saya mengerti. Kita ketemuan aja. Ini lokasinya. (memberi lokasi lewat
maps)”

SCENE 3
Bandar :”Kamu pasti Bara kan?”
Bara :”Iya betul, Bang Kumis kan?”
Bara :”Lah, kumisnya mana bang? Abis cukur kali?”
Bandar :”Jadi... ini solusi buat kamu.... (Menunjukkan “barang”)”
Bara :”Apa aja tuh?”
Bandar :”Nih, ada dua. Yang satu heroin, yang satu sabu.”
Bara :”Sabu ini bang? Kayak micin ya....”
Bandar :”Ya..., ini sabu baru, merek Ajinomoto.”
Bara :”Oh... gitu.... Berapaan nih bang?”
Bandar :”Empat ratus tujuh puluh.”
Bara :”Waduh mahal banget bang... kan abang tau saya ada utang... kurangin bang berapa
kek....”
Bandar :”Wah paling jadi empat ratus dua puluh.”
Bara :”Udah bang... buletin aja jadi empat ratus dua puluh, biar pas sama duit saya....”
Bandar :”Yaudah deh bungkus empat ratus.”

SCENE 4
Polisi 1 dan Polisi 2 :”ANGKAT TANGAN!”
Bara dan Bandar :”TERGOCEK KAU HAHAHA!”
Polisi 1 dan Polisi 2 :”BERHENTI!”
Bara :”WADUH, GIMANA NIH BANG!?”
Bandar :”Nih, Pegang!”
Bara :”Eh, eh, apaan bang!?”
Bandar :”Udah, cepetan tembak aja!”
Bara :”Hah!? Gila lu yak!? Kenapa gak lu aja!?”
Bandar :”Cepetan Tembak!”
Polisi 1 :”Kalian sudah tertangkap, menyerahlah dan angkat tangan! Letakkan
senjata di tanah!”
Bandar :”(Menyerang Polisi 2 dengan senjata tajam)”
Polisi 2 :”(Menggagalkan serangan Bandar)”
Polisi 1 :”(Menangkap Bara) Jangan melawan lagi!”
Bandar :”Pak, kita bicara damai dulu pak....”
Polisi 2 :”Enak aja kamu mau sogok – sogok, gak bisa!”
Polisi 1 :”Eh nanti dulu bro, dengerin dulu aja dia ngomong apa.”
Bara :”Iya pak, kita negosiasi dulu aja... gak perlu kayak gini caranya
pak....”
Polisi 1 dan Polisi 2 :”(Melepaskan Bara dan Bandar perlahan – lahan)”
Bara dan Bandar :”(Mengangkat tangan tanda menyerah)”
Polisi 2 :”Yasudah, mau bicara apa kalian!?”
Bara :”Bapak butuhnya berapa?”
Polisi 1 :”Hmmm... gimana nih bro?”
Polisi 2 :”Ya mana tau? Pokoknya bagi hasil lima puluh – lima puluh....”
Polisi 1 :”Ok... empat juta aja deh....”
Bandar :”Bar, uang dariman segitu? Emang lu ada?
Bara :”Tiga juta aja pak, lagi tanggal tua....”
Polisi 2 :”Eh! Enak aja kamu! Sudah tangkap saja lah!
Bandar :”Eh! Eh! Jangan dulu pak! Bapak maunya berapa? Tapi, tolong
kurangin lah pak....”
Polisi 1 :”Tiga juta sembilan ratus!
Bara :”Tiga juta seratus!”
Polisi 2 :”Tiga juta delapan ratus!”
Bandar :”Tiga juta dua ratus!”
Polisi 1 :”Tiga juta tujuh ratus!”
Bara :”Tiga juta tiga ratus!”
Polisi 2 :”Tiga juta enam ratus!”
Bandar :”Tiga juta empat ratus!”
Polisi 1 :”Tiga juta lima ratus!”
Bara :”OK! Tiga juta empat ratus lima puluh!”
Semua :“Tiga juta empat ratus lima puluh!”

*Percakapan lewat telefon*


Roy :”Halo?”
Bara :”Gua mau pinjem tiga juta empat ratus lima puluh.”
Roy :”Buat apa?”
Bara :”Bawa sekarang ke gua. Lokasi nanti gua kirim. (Mematikan
telefon)”
Roy :”(Muncul dari kegelapan)”

SCENE 5
Bara :”Apa hal yang paling indah di dunia ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah
kehidupan kita. Lalu, bagaimana dengan masalah? Masalah juga bagian dari hidup
kita. Setelah apa yang gua alami, gua jadi mengerti, bahwa masalah juga adalah
salah satu keindahan karena ia juga bagian dari kehidupan ini. (Menarik nafas
dalam – dalam) Semenjak kejadian itu, gua jadi ngerti bahwa masalah haruslah
dihadapi dan bukan dihindari. Percayalah, kaki yang Tuhan berikan untuk kita
cukup kuat untuk memikul maslah kita. Narkoba tidak membuatmu lebih kuat
untuk menanggung beban itu, malah hanya menjatuhkanmu ke lubang kebinasaan
yang lebih dalam. Terlebih lagi... uang bukan segalanya. Dan hidup gua tidak
akan dikendalikan olehnya.”

DRUGS KILL YOUR DREAMS


~END~

Anda mungkin juga menyukai