Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELURGA BAPAK WG DENGAN

DIABETES MELLITUS DI BANJAR TEGAL DESA TEGAL,


BANGLI TANGGAL 20-23 AGUSTUS 2021

OLEH :

NI KADEK KEMBAR DANI SINTANINGSIH


NIM. 209012532

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PROGRAM NERS
2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELURGA BAPAK WG DENGAN DIABETES
MELLITUS DI BANJAR TEGAL DESA TEGAL BANGLI
TANGGAL 20-23 AGUSTUS 2021

1. PENGKAJIAN

Proses pengkajian dilakukan pada hari Sabtu 20 Agustus 2021 pukul 17.00
Wita. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi.

A. IDENTITAS UMUM KELUARGA

1. Identitas Kepala Keluarga

a. Nama : Bapak WG
b. Umur : 46 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki- Laki
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Petani
f. Agama : Hindu
g. Suku/Bangsa : Bali / Indonesia
h. Alamat : Banjar Tegal, Dusun Tegal, Bangli

2. Komposisi Keluarga :

Umur Hub.dg
NO Nama L/P Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Kondisi Ket
(Th) KK
1. WG L 46 Suami SD Petani Lengkap Sakit -

2. NK P 38 Istri SLTA petani Lengkap Sehat -

3. KA L 19 Anak Diploma pelajar Lengkap Sehat -


3. Genogram

d
m

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Tinggal serumah

: Kasus/ klien teridentifikasi

: Meninggal

d : DM
m

4. Tipe Keluarga

Keluarga Bapak WG termasuk tipe keluarga inti/ nuclear familly, yang terdiri

dari ayah, ibu, dan anak.

5. Latar Belakang Budaya (Etnis)

Latar belakang keluarga Bapak WG termasuk ke dalam etnis Bali. Secara

etnis merupakan lingkungan keluarga homogen (hanya 1 etnis Bali). Dalam

kesehariannya menggunakan Bahasa Bali. Untuk berkomunikasi dan berinteraksi


dengan sesama anggota keluarga maupun masyarakat keluarga menggunakan

bahasa bali, kadang-kadang bahasa indonesia.

6. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan

Keluarga Bapak WG seluruhnya beragama Hindu. Persembahyangan dan

kegiatan keagamaan dilaksanakan pada hari tertentu seperti purnama, tilem,

galungan, kuningan dan lain-lain, tidak ada kepercayaan yang mempengaruhi

dalam kesehatan keluarga.

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Bapak WG dan ibu NK bekerja sebagai petani. Bapak WG memiliki 1 orang

anak laki-laki. Dari penghasilan mereka tersebut dipakai untuk menutupi

keperluan keluarga. Menurut keluarga penghasilannya sekarang yang didapat

sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari.

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga atau Waktu Luang

Bapak WG mengatakan tidak mempunyai kebiasaan untuk rekreasi. Biasanya

memanfaatkan waktu liburan bersama, atau lebih sering juga saat ada waktu luang

dihabiskan untuk berbincang-bincang mengobrol sambil menonton tv.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini

Keluarga Bapak WG saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga

dengan anak remaja. Dimulai pada saat anak pertama berumur tiga belas tahun

sampai anak menikah meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung

jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal

bersama orang tua. Tugas perkembangan seperti selain bertugas menjaga

keharmonisan keluarga, tahap perkembangan keluarga ini juga menantang orang


tua untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak. Orangtua wajib

memberi kebebasan pada anak, namun juga memberi tanggung jawab sesuai usia

dan kemampuan anak..

2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi dan kendalanya

Keluarga mengatakan tahap perkembangan keluarga dapat dilalui dengan cukup

baik tanpa hambatan. Meskipun sibuk bapak WG dan Ibu NK tetap meluangkan

waktu untuk anak-anaknya.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti

a. Keluarga bapak WG terbentuk berdasarkan perkawinan suka sama suka

b. Dalam keluarga Bapak WG ada riwayat yang menderita penyakit keturunan

dari orang tuanya, yaitu ibu dari Bapak WG menderita penyakit gula dan

sudah meninggal karena penyakit tersebut.

c. Ibu NG mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit yang parah

apalagi dirawat inap.

d. Tabel kesehatan masing-masing keluarga

No Nama Bb/ Umur Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan


Tb Kesehatan Kesehatan Yang Telah
Dilakukan
1 Bpk 73/ 46 Sakit Lengkap DM Pemeriksaan ke

WG 170 puskesmas dan

minum obat

DM
2 Ibu 64/ 38 Sehat Lengkap - -

NK 165
3 KA 68/ 19 Sehat Lengkap - -

172

e. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Ibu mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit akan diantar berobat ke

praktek dokter atau puskesmas. Jika ada masalah biasanya keluarga akan

meminta bantuan pada keluarga dekat.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Riwayat orang tua pihak Bapak WG dan istrinya tidak ada peminum, pemabuk,

maupun penjudi.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik Rumah

Bapak WG mengatakan tinggal di rumah tipe permanen dengan ukuran 2 are x 2

are lengkap dengan 1 dapur dan 1 kamar mandi. Penerangan kamar mengunakan

lampu neon 15 watt pada malam hari dan cahaya matahari pada siang hari. Lantai

kamar terbuat dari keramik sedangkan lantai perkarangan dari paping dan rumput

mutiara. Ibu biasa menyapu kamar dua kali sehari.. Kamar klien cukup bersih dan

rapi. Ventilasi kamar pasien ± 30% dari luas kamar.. Limbah dapur dan kamar mandi

dibuang atau dialirkan kelubang sepitenk. Jamban yang digunakan oleh keluarga

adalah jamban jongkok dengan kebersihan cukup. Sumber air minum dari PDAM.

Karakteristik airnya bersih, Sampah rumah tangga biasanya dikumpulkan lalu

dijemput oleh tukang sampah. Keluarga Bapak WG mengatakan nyaman dengan

rumahnya yang dimilikinya.

9
8

7 5
1
4

Keterangan :
1. Bale dangin
2. Pura rumah
3. Kamar anak
4. Kamar pasien
5. Dapur
6. Kamar mandi
7. Halaman
8. Selokan
9. Jalan besar

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW ( kepedulian tetangga dan

keluarga)

Lingkungan tempat tinggal Bapak WG karakteristik lingkungannya sangat

harmonis. Sesama tetangga dan warga lainnya mereka saling membantu dengan

yang lain. Keluarga aktif mengikuti kegiatan di banjar atau di pura. Para warga

juga mengikuti aturan yang dibuat di Lingkungan mereka.

3. Mobilitas Geografis Keluarga ( lama tinggal dan jalur traWGportasi)


Keluarga mengatakan sudah tinggal dirumah ini sejak lahir. Keluarga bapak

WG berada di lingkungan desa. Untuk menuju rumah bapak WG dan keluarga

melewati jalan besar, di sekitar tempat tinggalnya tidak terlalu bising dan

lingkungannya cukup padat penduduk. Sarana trasportasi di lingkungan rumah

cukup lancar. Lingkungan rumahnya cukup bersih. Jenis pelayanan kesehatan

yang ada seperti dokter praktek yang jaraknya ± 1 km dari rumah dan Puskesmas

yang jaraknya ± 5 km.

4. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan masyarakat (kearifan keluarga

dalam masyarakat : arisan PKK, dll)

Keluarga mengatakan aktif mengikuti kegiatan di banjar atau dilingkungan

sekitar tempat tinggal. jika pasien tidak bisa mengikuti kegiatan dibanjar maka

digantikan oleh anaknya. Hubungan keluarga dengan masyarakat di lingkungan

cukup baik.

5. Sistem pendukung keluarga ( terutama masalah keuangan)

Keluarga mengatakan biaya yang diperlukan untuk penyakit Diabetes Melitus

Bapak WG masih menggunakan BPJS.

6. Struktur Keluarga

a. Pola/cara komunikasi keluarga ;

Komunikasi antara anggota keluarga yang lain dan masyarakat di sekitar

lingkungannya baik, begitu juga komunikasi dengan petugas kesehatan saat

dikunjungi baik, terbukti dari sikap keluarga yang kooperatif dalam

menanyakan kesehatan anggota keluarganya dan keluarga tampak antusias

mendengarkan penjelasan dari petugas.

b. Struktur Kekuatan keluarga :


Keluarga Bapak WG dalam menghadapi masalah dipecahkan secara

musyawarah. Kemudian dari hasil musyawarah itu keputusan diambil oleh

kepala keluarga. Masalah keuangan diatur oleh ibu NK sebagai ibu rumah

tangga dan dibantu oleh Bapak WG

c. Struktur Peran ( peran masing-masing anggota keluarga)

Keluarga Bapak WG mengatakan masing- masing anggota keluarga memiliki

peran masing – masing dan sudah menjalankan perannya dengan baik. Bapak

WG adalah panutan dalam keluarga ini.

d. Nilai dan Norma Keluarga

Keluarga Bapak WG mengatakan kalau nilai dan norma yang ditetapkan

dalam keluarga sesuai dengan keputusan dari seluruh anggota keluarga tanpa

mengabaikan adat dan budaya serta agama yang dianut. Keluarga Bapak WG

memandang bahwa masalah kesehatan adalah masalah yang penting, dimana

tidak ada dalam keluarga yang melarang anggotanya untuk berobat ke unit

pelayanan kesehatan.

7. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif

Bersama istri, Bapak WG berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-

anaknya saling menyayangi satu sama lain, membina kekerabatan serta

saling menghormati orang yang lebih tua, saling bertukar pikiran

dengan sesama anggota keluarga dalam memecahkan masalah yang

dihadapi.

b. Fungsi Sosialisasi

Bapak WG dan ibu NK mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab

dalam mendidik merawat dan membesarkan anaknya.


c. Fungsi Keperawatan Kesehatan

a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah

kesehatan.

Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang sangat

penting sehingga perlu dijaga dan dipertahankan. Bapak WG

mengatakan tidak tahu mengapa bisa sakit kencing manis,

bagaimana cara mengobatinya dan apa akibat bila tidak segera

diobati. Keluarga menanyakan apakah penyakit yang diderita

Bapak WG sangat parah . Bapak WG mengatakan akan

melaksanakan dan mentaati diet yang dianjurkan oleh petugas

kesehatan. Keluraga tampak bertanya tentang penyakitnya.

Keluarga belum mampu menjelaskan tentang penyakitnya

b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan

Dalam pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan

keluarga, dan keputusan ditentukan oleh Bapak WG.

c) Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit

Ibu NK mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit akan

diantar ke pelayanan kesehatan yaitu dokter praktek atau

Puskesmas. Jika ada masalah biasanya keluarga meminta

bantuan pada keluarga dekat.

d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang

sehat.

Keluarga mengatakan sangat memperhatikan kebersihan dan

kesehatan lingkungan rumahnya. keluarga rutin membersihkan

rumah satu kali seminggu.


e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

dimasyarakat

Ibu NK mengatakan bila ada anggota keluarga sakit akan segera

diantar berobat, ke dokter prakek atau Puskesmas

8. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
Bapak WG Ibu NK Anak KA
TD : 140/70 mmHg 110/60 mmHg 110/80 mmHg
Nadi : 88x/menit 76x/menit 78x/menit
Suhu : 36,8 C 36,6 C 36. 4 C
RR : 20x/menit 20x/menit 20x/menit
BB/TB 73kg/170cm 64kg/165cm 68kg/172cm
Kepala Kulit kepala bersih, Kulit kepala Kulit kepala
persebaran rambut bersih, persebaran bersih, persebaran
tidak merata rambut merata rambut merata
Mata Konjungtiva merah Konjungtiva merah Konjungtiva
muda, pergerakan muda, pergerakan merah muda,
bola mata bola mata pergerakan bola
terkoordinir, terkoordinir, mata terkoordinir,
penglihatan agak penglihatan baik penglihatan baik
kabur
Hidung Mukosa hidung Mukosa hidung Mukosa hidung
merah muda, merah muda, merah muda,
penciuman baik penciuman baik penciuman baik
Telinga Pendengaran jelas, Pendengaran jelas, Pendengaran
kebersihan cukup kebersihan cukup jelas, kebersihan
cukup
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab, stomatitis lembab, stomatitis lembab, stomatitis
tidak ada, tidak ada, tidak ada,
pembesaran tonsil pembesaran tonsil pembesaran tonsil
tidak ada tidak ada tidak ada
Leher Pembesaran kelenjar Pembesaran Pembesaran
tiroid tidak ada, kelenjar tiroid kelenjar tiroid
pergerakan leher tidak ada, tidak ada,
baik pergerakan leher pergerakan leher
baik baik
Thorax Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
retraksi otot tidak retraksi otot tidak retraksi otot tidak
ada, whezing -/-, ada, whezing -/-, ada, whezing -/-,
ronchi -/- ronchi -/- ronchi -/-
Abdomen Asites dan distensi Asites dan distensi Asites dan
tidak ada tidak ada distensi tidak ada
Ekstremitas Atas : Pergerakan Atas : Pergerakan Atas : Pergerakan
atas bawah terkoordinasi, terkoordinasi, terkoordinasi,
dan kebersihan cukup, kebersihan cukup, kebersihan cukup,
pesendian luka tidak ada luka tidak ada luka tidak ada
Bawah : pergerakan Bawah : Bawah :
terkoordinir, pergerakan pergerakan
kebersihan cukup, terkoordinir, terkoordinir,
luka dipunggung kebersihan cukup, kebersihan cukup,
kaki kurang lebih 2 luka tidak ada, luka tidak ada,
cm tidak terbalut, bengkak dikaki bengkak dikaki
bengkak dikaki tidak tidak ada tidak ada
ada. pasien
mengeluhkan
kakinya sering
kesemutan
Sistem Tidak diobservasi Tidak diobservasi Tidak diobservasi
Genetalia

Ket : Data penunjang Bapak WG

Hasil laboratorium pemeriksaan gula darah klien WG tanggal 18 Agustus 2021,


yaitu Gula Darah Sewaktu = 215 mg/dl.

Therapi:
 Metformin 3x 500 mg
 Glucodek 2x 50 mg
 Salep gentamicin

9. Koping Keluarga

a. Stressor Jangka Pendek dan Panjang

Keluarga mengatakan sampai saat ini tidak ada yang menyebabkan stres yang

terkait dengan sosial, ekonomi dan lingkungan. Klien WG mengatakan khawatir

kalau gula darahnya tinggi dan klien ingin cepat sembuh.

b. Kemampuan Keluarga Untuk Berespon terhadap Situasi atau Stressor

Keluarga mengatakan bila ada masalah, keluarga mampu bertindak atau mengatasi

masalah secara objektif dan realitis. Keluarga juga cukup tanggap terhadap

keadaan Bapak WG.

c. Penggunaan Strategi Koping


Keluarga mengatakan bila menghadapi suatu masalah diselesaikan secara

musyawarah bersama anggota keluarga dan apabila masalah itu tidak bisa

diselesaikan maka keluarga akan meminta bantuan dengan anggota keluarga yang

lain.

d. Strategi Adaptasi Disfungsional

Keluarga mengatakan tidak pernah menggunakan tindakan kekerasan dan otoritas

bila menemukan masalah dalam keluarga.

10. Harapan Keluarga

a. Terhadap masalah kesehatan dan petugas kesehatan yang ada

Keluarga berharap petugas dapat membantu mengurangi masalah kesehatan yang

terjadi pada Bapak WG dan berharap tidak terjadi hal-hal yang merugikan

keehatan pada Bapak WG


II. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA DATA

1. Analisa data

No Data
Data Subyektif Etiologi Kesimpulan
1 DS: pasien mengatakan kakinya sering Ketidak mampuan Gangguan integritas
kesemutan dan terasa kebas keluarga merawat kulit/ jaringan
anggota keluarga
DO: terdapat luka pada punggung kaki dengan diabetes
kanan, kurang lebih 3 cm, tidak militus
terbalut, keaadaan luka masih tampak
basah. gds: 215 mg/dl

2 DS: Bapak WG mengatakan tidak tahu kurangnya Defisit pengetahuan


mengapa bisa sakit kencing manis, pengetahuan dan
bagaimana cara mengobatinya dan apa persepsi keluarga
akibat bila tidak segera diobati. tentang
Keluarga menanyakan apakah penyakit penyakit/masalah
yang diderita Bapak WG sangat parah . kesehatan.
Bapak WG mengatakan akan
melaksanakan dan mentaati diet yang
dianjurkan oleh petugas kesehatan.

DO: Keluraga tampak bertanya tentang


penyakitnya. Keluarga belum mampu
menjelaskan tentang penyakitnya

b. Rumusan masalah
1. Gangguan integritas kulit/ jaringan
2. Defisit pengetahuan

c. Scoring

Scoring Masalah Keperawatan gangguan Integritas kulit/ jaringan

BOBO PERHIT SCORE


KRITERIA PEMBENARAN
T UNGAN
Masalah bersifat nyata
1. Sifat masalah dan sedang terjadi, perlu
 Aktual: 3 diatasi segera. Apabila
3/3 x 1
 Resiko: 2 1 1 tidak diatasi segera dapat
 PoteWGial: mempengaruhi kesehatan
1 lingkungan terutama
klien
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah Masalah dapat dengan
2/2 x 2
 Mudah: 2 mudah dirubah karena
2 2
 Sebagian: 1 keinginan keluarga cukup
 Tidak dapat: besar
0

3. Kemungkinan Potensial masalah untuk


masalah dapat dicegah tinggi karena
dicegah sumber daya yang ada
1 1
 Tinggi: 3 dalam keluarga
3/3 x 1
 Cukup: 2 mendukung, keinginan
 Rendah: 1 keluarga cukup besar.

4. Menonjolnya
masalah Keluarga menganggap
 Segera: 2 masalah harus ditangani
2/2 x 1
 Tidak 1 sehingga pasien dapat
1
segera: 1 melakukan aktifitas
 Tidak seperti semula
dirasakan: 0

5
Skor

Scoring Masalah Keperawatan defisit pengetahuan

BOBO PERHIT SCORE


KRITERIA PEMBENARAN
T UNGAN
Masalah bersifat nyata
1. Sifat masalah dan sedang terjadi, perlu
 Aktual: 3 diatasi segera. Apabila
3/3 x 1
 Resiko: 2 1 1 tidak diatasi segera dapat
 PoteWGial: mempengaruhi kesehatan
1 lingkungan terutama
klien
2 2/2 x 2 2 Masalah dapat dengan
3. Kemungkinan mudah dirubah karena
masalah dapat keinginan keluarga cukup
diubah besar
 Mudah: 2
 Sebagian: 1
 Tidak dapat:
0

4. Kemungkinan
masalah dapat Potensial masalah untuk
dicegah dicegah cukup karena
1 2/3
 Tinggi: 3 tingkat pendidikan pasien
2/3 x 1
 Cukup: 2 masih SMP
 Rendah: 1

5. Menonjolnya
masalah Keluarga menganggap
tidak bisa sehari untuk
 Segera: 2
1/2 x 1 memahami masalah
 Tidak 1/2
1 penyakitnya, perawatan
segera: 1
nya, dan diet yang
 Tidak dikonsumsi
dirasakan: 0

3 7/6
Skor

d. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Kerusakan integritas kulit b/d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan diabetes militus d/d pasien mengatakan kakinya sering
kesemutan dan terasa kebas. Terdapat luka pada punggung kaki kanan,
kurang lebih 2 cm, tidak terbalut, keaadaan luka masih tampak bersih.
2. Defisit pengetahuan b/d kurangnya pengetahuan dan persepsi keluarga
tentang penyakit/masalah kesehatan. d/d Bapak WG mengatakan tidak
tahu mengapa bisa sakit kencing manis, bagaimana cara mengobatinya
dan apa akibat bila tidak segera diobati. Keluarga menanyakan apakah
penyakit yang diderita Bapak WG sangat parah . Bapak WG mengatakan
akan melaksanakan dan mentaati diet yang dianjurkan oleh petugas
kesehatan. Keluraga tampak bertanya tentang penyakitnya. Keluarga
belum mampu menjelaskan tentang penyakitnya
PERENCANAAN

NO DIAGNOSA TUJUAN KODE SIKI RENCANA TTD


KEPERAWATAN UMUM KUSUS TINDAKAN
1 Kerusakan integritas Setelah dilakukan Setelah dilakukan Perawatan Observasi
kulit b/d Ketidak tindakan keperawatan tindakan luka  Monitor karakteristik
mampuan keluarga selama 3 x pertemuan keperawatan selama luka (mis:
merawat anggota selama 60 menit, 3x pertemuan drainase,warna,ukuran,
keluarga dengan Integritas kulit pada selama 60 menit, bau
diabetes militus d/d kaki bapak WG bapak WG  Monitor tanda –tanda
pasien mengatakan membaik dengan mengetahui cara inveksi Observasi kulit
kakinya sering kriteria hasil, pemeliharaan kaki secara menyeluruh
kesemutan dan terasa Integritas kulit dan diabetik dengan tentang adanya edema,
kebas. Terdapat luka jaringan kriteria hasil : kalus, eritema, bekas
pada punggung kaki  Elastisitas dari  Babak WG luka.
kanan, kurang lebih 3 menurun (1) mampu  Observasi penggunaan
cm, tidak terbalut, menjadi menjawab 75 % sepatu klien yang
keaadaan luka masih meningkat (5) benar dari mungkin dapat
tampak basah.  Hidrasi dari pertanyaan menjadikan resiko
menurun (1) mengenai cara injury bagi klien.
menjadi perawatan kaki
meningkat (5) agar tercegah Terapiutik
 Kerusakan dari luka kaki  lepaskan balutan dan
jaringan dari diabetik.. plester secara perlahan
meningkat (1)  Bapak WG  Cukur rambut di
menjadi mampu sekitar daerah luka,
menurun (5) mendemoWG jika perlu
 Kerusakan trasikan senam  Bersihkan dengan
lapisan kulit kaki diabetes cairan NACL atau
dari meningkat benar 100% dari pembersih non
(1) menjadi 16 gerakan toksik,sesuai
menurun (5) kebutuhan
 Nyeri dari  Bersihkan jaringan
meningkat (1) nekrotik
menjadi  Berika salep yang
menurun (5) sesuai di kulit /lesi,
 Perdarahan jika perlu
dari meningkat  Pasang balutan sesuai
(1) menjadi jenis luka
menurun (5)  Pertahan kan teknik
 Kemerahan seteril saaat perawatan
dari meningkat luka
(1) menjadi  Ganti balutan sesuai
menurun (5) jumlah eksudat dan
 Suhu kulit dari drainase
memburuk (1)  Jadwalkan perubahan
menjadi posisi setiap dua jam
membaik (5) atau sesuai kondisi
 Sensasi dari pasien
memburuk (1)  Berika diet dengan
menjadi kalori 30-35
membaik (5) kkal/kgBB/hari dan
protein1,25-1,5
g/kgBB/hari
 Berikan suplemen
vitamin dan mineral
(mis vitamin A,vitamin
C,Zinc,Asam
amino),sesuai indikasi
 Berikan terapi
TENS(Stimulasi syaraf
transkutaneous), jika
perlu
 Ajarkan cara
melakukan pencegahan
luka diabetik dengan
demonstrasi (senam
kaki diabetes).
 Gunakan losion untuk
melembabkan kulit
klien.
 Diskusikan dengan
klien tentang kebiasaan
rutin merawat kaki dan
menjaga agar kaki
tidak luka.
 Instruksikan klien atau
keluarga untuk
melakukan perawatan
kaki
 Berikan umpan balik
positif tentang aktifitas
perawatan kaki secara
mandiri
 Potong kuku dengan
pemotong, dan hati-
hati saat memotong.
Edukasi
 Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
 Anjurkan
mengonsumsi makan
tinggi kalium dan
protein
 Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
2. Kolaborasi
 Kolaborasi prosedur
debridement(mis:
enzimatik biologis
mekanis,autolotik),
jika perlu
 Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu

2 Defisit pengetahuan b/d Setelah dilakukan Setelah dilakukan Edukasi 1. Kaji pengetahuan keluarga
kurangnya pengetahuan tindakan keperawatan tindakan kesehatan tentang : pengertian,
dan persepsi keluarga selama 3 x pertemuan keperawatan selama pengambilan keputusan
tentang selama 60 menit, 3x pertemuan perawatan, memodifikasi
penyakit/masalah pengetahuan keluarga selama 60 menit, lingkungan dan memanfaatkan
kesehatan. d/d Bapak bapak WG meningkat bapak WG pelayanan kesehatan terdekat
WG mengatakan tidak dengan kriteria hasil, mengetahui 2. Jelaskan kepada keluarga
tahu mengapa bisa sakit SLKI: Tingkat penyakitnya dan tentang pengertian ,penyebab,
kencing manis, pengetahuan (12111) perawatan selama tanda dan gejala,
bagaimana cara  Perilaku sesuai dirumah kriteria penatalaksanaan , diet DM,
mengobatinya dan apa anjuran dari hasil : penggunanaan terapi modalitas
akibat bila tidak segera menurun (1)  Babak WG komplikasi jika tidak
diobati. Keluarga menjadi meningkat mampu ditangani.
menanyakan apakah (5) menjawab 75 % 3. Motivasi keluarga untuk
penyakit yang diderita  Verbalisasi minat benar dari menjelaskan kembali
Bapak WG sangat dalam belajar dari pertanyaan pengertian DM, tanda dan
parah. Bapak WG menurun (1) mengenai gejala, dan komplikasi DM
mengatakan akan menjadi meningkat diabetes militus jika tak ditangani.
melaksanakan dan (5) (pengertian, 4. Beri penjelasan bersama
mentaati diet yang  Kemampuan penyebab, tanda keluarga tentang pentingnya
dianjurkan oleh petugas menjelaskan gejala, perawatan penyakit DM.
kesehatan. Keluraga pengetahuan perawatan, dan 5. Ajarkan latihan senam kaki
tampak bertanya tentang tentang suatu topik diet DM) diabetik
penyakitnya. Keluarga dari menurun (1)  Bapak WG dan
belum mampu menjadi meningkat keluarga
menjelaskan tentang (5) mampu
penyakitnya  Perilaku sesuai mendemonstrasi
dengan kan senam kaki
pengetahuan dari diabetes benar
menurun (1) 100% dari 16
menjadi meningkat gerakan
(5)
 Pertanyaan tentang
masalah yang
dihadapi dari
meningkat (1)
menjadi menurun
(5)
IMPLEMENTASI

No Tanggal dan Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
1 2 3 4 5
21 Agustus 2021 1,2 Menjelaskan pengertian DM S : Keluarga mengatakan mengerti tentang
Pukul 17.00 - Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
penjelasan yang diberikan yaitu pengertian,
pengertian DM.
- Menjelaskan kepada keluarga tentang penyebab, tanda dan gejala, dan komplikasi.
pengertian DM
pasien mengatakan kakinya masih kadang
- Memotivasi keluarga untuk
menjelaskan kembali pengertian DM. kebas dan kesemutan, tidak ada nyeri pada
luka.
Menjelaskan tanda dan gejala DM
 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang O : Keluarga tampak aktif saat ditanya dan
tanda dan gejala DM dapat menjawab dengan sebagian besar dan
 Menjelaskan kepada keluarga tentang
tanda dan gejala DM dapat menjelaskan kembali apa yang telah
 Memotivasi keluarga untuk dijelaskan. Luka kaki pasien masih tampak
menjelaskan kembali tanda dan gejala
DM merah tidak ada pus
A : Masalah teratasi sebagian
Melakukan Perawatan luka dengan salep
gentamicin P : Evaluasi pada pertemuan berikutnya dan
lanjutkan intervensi

22 Agustus 2021 1,2 Menjelaskan komplikasi DM jika tidak S : Keluarga mengatakan mengerti tentang
Pukul 17.00 ditangani.
penjelasan yang diberikan tentang
 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang komplikasi DM dan akan mengontrol kadar
komplikasi DM gula darah Bapak DM dan akan mengontrol
 Menjelaskan kepada keluarga tentang
komplikasi DM kadar gula darah minimal 3 minggu sekali.
 Memotivasi keluarga untuk pasien juga memahami tentang latihan senam
menjelaskan kembali komplikasi DM
yang diajarkan oleh perawat, tapi pasien
Mengambil keputusan untuk mengatasi belum bisa menghapalnya. pasien
penyakit DM
 Mendiskusikan bersama keluarga mengatakan kebas dikakinya kadang-kadang
dalam mengatasi penyakit DM agar muncul, tidak ada nyeri pada luka
tidak bertambah parah.
O : Keluarga tampak antusias mendengarkan
Mendiskusikan dan mendemonstrasikan penjelasan dan aktif bertanya, keluarga
bersama keluarga cara perawatan dan mampu mengambil keputusan untuk
pecegahan DM dengan cara senam kaki mencegah komplikasi. pasien masih belum
kaki diabetes melitus hapal dalam melakukan gerakan senam kaki
diabetik, pasien masih perlu bimbingan saat
Melakukan perawatan luka
melakukannya, keluarga tampak aktif
membimbing pasien, luka masih merah, pus
tidak ada, terbalut rapi
A : , maslah teratsi sebagian
P : Evaluasi dihari berikutnya, lanutkan
intervensi

23 Agustus 2021 1,2  Mengkaji pengetahuan tentang S : Keluarga mengatakan akan berusaha
Pukul 17.00 lingkungan sehat untuk klien DM. memodiikasi lingkungan tempat tinggalnya
 Mendiskusikan bersama keluarga
mengenai lingkungan yang dapat agar lebih aman demi kesehatan keluarganya.
mendukung kesehatan anggota keluarga pasien mengatakan kesemutan dikakinya
dengan DM
sudah mulai jarang, nyeri pada luka tidak ada
 Memotivasi keluarga untuk ciptakan
lingkungan yang dapat mendukung O : Keluarga tampak kooperatif dalam
kesehatan anggota keluarga dengan menerima penjelasan, pasien dapat
DM.
 Mendiskusikan dan memperagakan senam kaki dengan baik
mendemonstrasikan bersama keluarga bersama keluarganya. luka masih merah dan
cara perawatan dan pecegahan DM
dengan cara senam kaki kaki diabetes sudah mulai mengering, balutan rapi
melitus A : , masalah teratasi sebagian
Melakukan perawatan luka P : Evaluasi dihari berikutnya, lanjutkan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai