Anda di halaman 1dari 10

Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.9 No.

2/Oktober 2016 p-ISSN : 1979-8164


Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica e-ISSN : 2541-593X

Pengaruh Harga, Kualitas, Keragaman Produk dan Lokasi Pasar


Terhadap Preferensi Konsumen Dalam Membeli Produk Pertanian
di Pasar Tradisional Berastagi

Oleh :
Rasmulia Sembiring*
Universitas Methodist Indonesia Medan
Email: rasmuliasembiring11@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas dan keragaman produk,
serta lokasi pasar terhadap preferensi konsumen dalam membeli produk pertanian di Pasar
Tradisional Brastagi. Pengambilan sampel diambil dengan menggunakan metode jenis
purposive sampling, dimana sampel merupakan pelanggan pasar tradisional yang telah
berkunjung lebih dari 2 kali dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden. Adapun variabel
yang akan diteliti adalah harga, kualitas produk, keragaman produk dan lokasi pasar.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel harga, kualitas, keseragaman produk
dan lokasi pasar berpengaruh secara signifikan terhadap preferensi konsumen.

Kata kunci : produk; kualitas; keragaman; pasar; preferensi; konsumen

Abstract
The aims of this research was to determine the effect of price, quality, product variety and
market location to consumer preferences in buying agriculture product in Brastagi traditional
market. Purposive sampling used in this research taken the sampling where the sample was a
traditional market costumers whom visits more than two times with the numbers of sample 60
respondent. data analyzed used multiple regression linier. Result show that all the variables
price, quality, variety of product and market location affected significantly to consumers
references.

Keyword: product; quality; variety, market; preference, consumer

PENDAHULUAN tahun yang lalu, dimana waktu itu


Dalam kehidupan sehari-hari, berjualan dimulai dari jam 8 pagi sampai
manusia membutuhkan adanya kebutuhan dengan jam 4 siang, barang dagangan
pangan yang harus dipenuhi. Kebutuhan buah-buahan yang terjual sudah habis.
sehari-hari tersebut dapat dipenuhi Tetapi kini, dengan jumlah kuantitas
dengan membeli bahan pangan tersebut di barang yang ditawarkan relatif sama,
pasar tradisional. Berdasarkan informasi namun memerlukan waktu yang lebih
dari para pedagang pasar di pasar lama yaitu sejak jam 8 pagi sampai jam 6
tradisonal, ternyata kini jumlah konsumen sore, bahkan seringkali barang dagangan
yang berkunjung dan membeli di pasar (hasil-hasil pertanian) yang ditawarkan
tradisional semakin hari cenderung tidak laku terjual. Hal tersebut tentu saja
semakin berkurang, akibat sembakin sangat merugikan para pedagang.
banyaknya tumbuh pasar tradisional. Bergesernya preferensi pola
Omzet penjualan pun cenderung menurun. pembelian konsumsi masyarakat dalam
Bila dibandingkan dengan keadaan 5 memenuhi kebutuhannya, disebabkan

107
Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.9 No.2/Oktober 2016 p-ISSN : 1979-8164
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica e-ISSN : 2541-593X

antara lain mulai pudarnya beberapa ketidakpuasan, dan kualitas hidup yang
pamor pasar tradisional. Masyarakat saat semakin menurun, merupakan dampak
ini tidak hanya sekadar berbelanja untuk yang harus diperhatikan.
memenuhi kebutuhannya saja tetapi juga
Dari hasil observasi dapat
untuk bersosialisasi dan rekreasi.
Preferensi masyarakat (konsumen) dalam diketahui dari bebrapa pasar tradisional
berbelanja buahan-buahan dan sayur- buah dan sayuran yang ada di Kabupaten
sayuran di beberapa pasar tradisional di Karo, pasar tradisional Brastagi memiliki
Kabupaten Karo cenderung menurun juga pengunjung konsumen yang lebih banyak
disebabkan karena masyarakat lebih dibandingkan dengan pasar tradisional
memilih berbelanja di tempat lain yang
menawarkan berbagai macam produk yang ada di tiga panah dan bahkan dari
dengan harga bersaing dan kenyamanan pasar tradisional yang ada di Kota
dalam berbelanja. Disamping itu harga Kabanjahe. Hal ini disebabkan oleh
dapat mempengaruhi preferensi berbagai faktor yaitu harga, kualitas
masyarakat dalam berbelanja. produk, lokasi dan keragaman produk.
Pasar tradisional merupakan
Faktor-faktor ini diduga mempengaruhi
tulang punggung perekonomian yang tak
bisa dibiarkan tergerus oleh pasar jumlah pembeli yang belanja di pasar
moderen yang semakin menjamur, karena tradisional Brastagi. Oleh karena itu
pasar ini melibatkan jutaan pedagang yang penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
relatif berskala kecil. Dapat dibayangkan, pengaruh harga, kualitas, keragaman
jika separuh dari jumlah pedagang ini produk dan lokasi pasar terhadap
gulung tikar karena dagangannya selalu
preferensi konsumen dalam membeli
rugi dan tidak dapat bertahan di tengah
derasnya persaingan usaha yang semakin produk pertanian di Pasar Tradisional
ketat dibandingkan dengan pasar modern, Brastagi.
hasilnya adalah jumlah pengangguran
Indonesia yang semakin meningkat. Selain
itu, pasar tradisional juga dianggap METODE PENELITIAN
sebagai pusat jalur pemasaran hasil Populasi adalah wilayah
produksi kalangan pengusaha kecil generalisasi yang terdiri dari objek atau
maupun sumber pasokan bahan baku yang subjek yang mempunyai kuantitas dan
dibutuhkan industri yang dinilai sangat karakteristik tertentu yang ditetapkan
strategis bagi pengembangan ekonomi oleh peneliti untuk dipelajari dan
masyarakat. kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,
Jika pengelolaan terhadap 2013:80). Populasi dalam penelitian ini
kelangsungan hidup pasar tradisional adalah seluruh pelanggan pasar
tidak mendapatkan perhatian yang serius tradisional Brastagi.
dari pemerintah, maka akan menimbulkan Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh
dampak sosial yang cukup signifikan,
populasi. Metode pemilihan sampel dalam
karena, di pasar tradisional terdapat penelitian ini adalah dengan menggunakan
ratusan pedagang yang bekerja secara Non Probability Sampling, yaitu teknik
infomal. Bila para pedagang mengalami pengambilan sampel yang tidak memberi
kerugian secara permanen, mereka akan peluang atau kesempatan yang sama bagi
bangkrut, dan akibatnya akan kehilangan setiap unsur atau anggota populasi untuk
mata pencaharian. Hilangnya mata dipilih menjadi sampel (Sugiyono,
2013:84). Pengambilan sampel diambil
pencaharian akan mengakibatkan beban
dengan menggunakan metode jenis
bagi dirinya sendiri, masyarakat dan purposive sampling, karena didalam
pemerintah. Kerawanan sosial, menentukan sampel ada pertimbangan

108
Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.9 No.2/Oktober 2016 p-ISSN : 1979-8164
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica e-ISSN : 2541-593X

kriteria tertentu, yaitu sampel adalah sedangkan preferensi konsumen (Y)


pelanggan pasar tradisional yang telah sebagai variabel dependent. Metode
berkunjung lebih dari 2 kali. Pengambilan analisis data yang digunakan dalam
sampel dilakukan di pasar tradisional penelitian ini adalah regresi linear
Brastagi dengan jumlah sampel sebanyak berganda.
60 responden. Menurut Supranto
(2011:239), jumlah sampel sebanyak 30
responden merupakan persyaratan HASIL DAN PEMBAHASAN
minimal dalam suatu penelitian, dimana Tanggapan Responden terhadap Variabel
semakin besar sampel akan memberikan yang Diamati
hasil yang lebih akurat. a. Variabel Harga Produk (X1)
Adapun variabel yang akan diteliti Tanggapan responden dari
adalah harga (X1), kualitas produk (X2), kuesioner yang telah disebarkan,
keragaman produk (X3) dan lokasi pasar sebagaimana seperti pada tabel sebagai
(X4) sebagai variabel independen, berikut :

Tabel 1. Tanggapan Responden tentang Indikator Harga Produk


Jawaban
Total
No Pernyataan SS S N TS STS
N % n % n % n % n % n %
1. Harga lebih terjangkau 13 21,7 10 16,7 14 23,3 16 26,7 7 11,7 60 100
2. Kesesuaian harga dengan
kualitas produk 9 15,0 10 16,7 8 13,3 9 15,0 24 40,0 60 100
3. Harga dapat ditawar 7 11,7 14 23,3 21 35,0 5 8,3 13 21,7 60 100
4. Harga mempengaruhi daya beli
konsumen 11 18,3 12 20,0 17 28,3 11 18,3 9 15,0 60 100
Sumber : Data Diolah (2017)

Tanggapan responden terhadap harga sebanyak 24 orang (40%). Responden


secara rinci menunjukkan bahwa yang menyatakan “harga dapat ditawar”,
responden yang menyatakan “harga lebih responden yang menyatakan Sangat Setuju
terjangkau dibanding pasar tradisional (SS) sebanyak 7 orang (11,7 %),
lainnya”, responden yang menyatakan menyatakan Setuju (S) 14 orang (23,3%),
Sangat Setuju (SS) sebanyak 13 orang menyatakan Netral (N) 21 orang (35%)
(21,7%), menyatakan Setuju (S) 10 orang dan menyatakan Tidak Setuju (TS)
(16,7%), menyatakan Netral (N) 14 orang sebanyak 5 orang (8,3 %) serta
(23,3%) dan menyatakan Tidak Setuju menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS)
(TS) sebanyak 16 orang (26,7%) serta sebanyak 13 orang (21,7%). Responden
menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) yang menyatakan “harga mempengaruhi
sebanyak 7 orang (11,7%). Responden daya beli konsumen”, responden yang
yang menyatakan “kesesuaian harga menyatakan Sangat Setuju (SS) sebanyak
dengan kualitas produk”, responden yang 11 orang (18,3 %), menyatakan Setuju (S)
menyatakan Sangat Setuju (SS) sebanyak 9 12 orang (20%), menyatakan Netral (N)
orang (15 %), menyatakan Setuju (S) 10 17 orang (28,3%) dan menyatakan Tidak
orang (16,7%), menyatakan Netral (N) 8 Setuju (TS) sebanyak 11 orang (18,3 %)
orang (13,3%) dan menyatakan Tidak serta menyatakan Sangat Tidak Setuju
Setuju (TS) sebanyak 9 orang (15 %) serta (STS) sebanyak 9 orang (15,0%).
menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS)

109
Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.9 No.2/Oktober 2016 p-ISSN : 1979-8164
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica e-ISSN : 2541-593X

b. Variabel Kualitas Produk (X2) sebagaimana seperti pada tabel sebagai


Tanggapan responden dari berikut :
kuesioner yang telah disebarkan,

Tabel 2. Tanggapan Responden tentang Indikator Kualitas Produk


Jawaban
Total
No Pernyataan SS S N TS STS
N % n % n % n % n % n %
1. Kesesuaian dengan standar 60 100
mutu 18 30,0 20 33,3 11 18,3 8 13,3 3 5,0
2. Produk memiliki keistimewaan 5 8,3 15 25,0 22 36,7 9 15,0 9 15,0 60 100
3. Produk memiliki estetika 6 10,0 15 25,0 19 31,7 16 26,7 4 6,7 60 100
4. Kemampuan pelayanan 9 15,0 13 21,7 20 33,3 12 20,0 6 10,0 60 100
Sumber : Data Diolah (2017)

Tanggapan responden terhadap harga (SS) sebanyak 6 orang (10 %),


secara rinci menunjukkan bahwa menyatakan Setuju (S) 15 orang (25 %),
responden yang menyatakan “kesesuain menyatakan Netral (N) 19 orang (31,7%)
dengan standar mutu”, responden yang dan menyatakan Tidak Setuju (TS)
menyatakan Sangat Setuju (SS) sebanyak sebanyak 16 orang (26,7 %) serta
18 orang (30%), menyatakan Setuju (S) 20 menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS)
orang (33,3%), menyatakan Netral (N) 11 sebanyak 4 orang (6,7%). Responden yang
orang (18,3%) dan menyatakan Tidak menyatakan “kemampuan pelayanan”,
Setuju (TS) sebanyak 9 orang (15%) serta responden yang menyatakan Sangat Setuju
menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) (SS) sebanyak 9 orang (15 %),
sebanyak 9 orang (15%). Responden yang menyatakan Setuju (S) 13 orang (21,7%),
menyatakan “produk memiliki menyatakan Netral (N) 20 orang (33,3%)
keistimewaan”, responden yang dan menyatakan Tidak Setuju (TS)
menyatakan Sangat Setuju (SS) sebanyak 5 sebanyak 12 orang (33,3 %) serta
orang (8,3 %), menyatakan Setuju (S) 15 menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS)
orang (25 %), menyatakan Netral (N) 22 sebanyak 6 orang (10%).
orang (36,7%) dan menyatakan Tidak
Setuju (TS) sebanyak 9 orang (15 %) serta c. Variabel Keragaman Produk (X3)
menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) Tanggapan responden dari
sebanyak 9 orang (15%). Responden yang kuesioner yang telah disebarkan,
menyatakan “produk memiliki estetika”, sebagaimana seperti pada tabel sebagai
responden yang menyatakan Sangat Setuju berikut :

Tabel 3. Tanggapan Responden tentang Indikator Keragaman Produk


Jawaban
Total
No Pernyataan SS S N TS STS
N % n % n % n % n % n %
1. Jenis produk beragam 13 21,7 21 35,0 17 28,3 8 13,3 1 1,7 60 100
2. Ukuran produk yang beragam 11 18,3 20 33,3 13 21,7 13 21,7 3 5,0 60 100
3. Kualitas produk yang beragam 10 16,7 14 23,3 13 21,7 16 26,7 7 11,7 60 100
Sumber : Data Diolah (2017)

110
Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.9 No.2/Oktober 2016 p-ISSN : 1979-8164
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica e-ISSN : 2541-593X

Tanggapan responden terhadap harga menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS)


secara rinci menunjukkan bahwa sebanyak 3 orang (5%). Responden yang
responden yang menyatakan “jenis produk menyatakan “kualitas produk yang
beragam”, responden yang menyatakan beragam”, responden yang menyatakan
Sangat Setuju (SS) sebanyak 13 orang Sangat Setuju (SS) sebanyak 10 orang
(21,7%), menyatakan Setuju (S) 21 orang (16,7 %), menyatakan Setuju (S) 14 orang
(35%), menyatakan Netral (N) 17 orang (23,3 %), menyatakan Netral (N) 13 orang
(28,3%) dan menyatakan Tidak Setuju (21,7%) dan menyatakan Tidak Setuju
(TS) sebanyak 8 orang (13,3%) serta (TS) sebanyak 16 orang (26,7%) serta
menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS)
sebanyak 1 orang (1,7%). Responden yang sebanyak 7 orang (11,7%).
menyatakan “ukuran produk yang
beragam”, responden yang menyatakan d. Variabel Lokasi Pasar (X4)
Sangat Setuju (SS) sebanyak 11 orang Tanggapan responden dari
(18,3 %), menyatakan Setuju (S) 20 orang kuesioner yang telah disebarkan,
(33,3 %), menyatakan Netral (N) 13 orang sebagaimana seperti pada tabel sebagai
(21,7%) dan menyatakan Tidak Setuju berikut :
(TS) sebanyak 13 orang (21,7 %) serta

Tabel 4. Tanggapan Responden tentang Indikator Lokasi Pasar


Jawaban
Total
No Pernyataan SS S N TS STS
N % n % N % n % n % n %
1. Lokasi pasar strategis 6 10,0 19 31,7 18 30,0 10 16,7 7 11,7 60 100
2.
Lokasi pasar dilalui kendaraan umum
5 8,3 9 15,0 17 28,3 19 31,7 10 16,7 60 100
3. Lokasi pasar dapat dijangkau dengan
mudah 11 18,3 7 11,7 20 33,3 17 28,3 5 8,3 60 100
Sumber : Data Diolah (2017)

Tanggapan responden terhadap harga orang (15 %), menyatakan Netral (N) 17
secara rinci menunjukkan bahwa orang (28,3%) dan menyatakan Tidak
responden yang menyatakan “lokasi pasar Setuju (TS) sebanyak 19 orang (31,7 %)
strategis”, responden yang menyatakan serta menyatakan Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju (SS) sebanyak 6 orang (STS) sebanyak 10 orang (16,7%).
(10%), menyatakan Setuju (S) 19 orang Responden yang menyatakan “lokasi pasar
(31,7%), menyatakan Netral (N) 18 orang dapat dijangkau dengan mudah”,
(30%) dan menyatakan Tidak Setuju (TS) responden yang menyatakan Sangat Setuju
sebanyak 10 orang (16,7%) serta (SS) sebanyak 11 orang (18,3 %),
menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) menyatakan Setuju (S) 7 orang (11,7 %),
sebanyak 7 orang (11,7%). Responden menyatakan Netral (N) 20 orang (33,3%)
yang menyatakan “lokasi pasar dilalaui dan menyatakan Tidak Setuju (TS)
kendaraan umum”, responden yang sebanyak 17 orang (28,3 %) serta
menyatakan Sangat Setuju (SS) sebanyak 5 menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS)
orang (8,3 %), menyatakan Setuju (S) 9 sebanyak 5 orang (8,3%).
111
Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.9 No.2/Oktober 2016 p-ISSN : 1979-8164
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica e-ISSN : 2541-593X

e. Variabel Preferensi (Y) sebagaimana seperti pada tabel sebagai


Tanggapan responden dari berikut :
kuesioner yang telah disebarkan,

Tabel 5. Tanggapan Responden tentang Indikator Preferensi


Jawaban
Total
No Pernyataan SS S N TS STS
N % n % n % N % n % n %
1. Tingkat kesukaan berbelanja di
pasar tradisional Brastagi 9 15,0 19 31,7 25 41,7 5 8,3 2 3,3 60 100
2. Frekuensi berkunjung ke pasar
tradisional Brastagi 8 13,3 17 28,3 19 31,7 13 21,7 3 5,0 60 100
3. Produk yang dijual bersih 14 23,3 17 28,3 16 26,7 10 16,7 3 5,0 60 100
4. Pasar tradisional Brastagi bersih 10 16,7 21 35,0 16 26,7 12 20,0 1 1,7 60 100
Sumber : Data Diolah (2017)

Tanggapan responden terhadap harga sebanyak 14 orang (23,3 %), menyatakan


secara rinci menunjukkan bahwa Setuju (S) 17 orang (28,3 %), menyatakan
responden yang menyatakan “tingkat Netral (N) 16 orang (26,7%) dan
kesukaan berbelanja di pasar tradisional menyatakan Tidak Setuju (TS) sebanyak
Brastagi”, responden yang menyatakan 10 orang (16,7 %) serta menyatakan
Sangat Setuju (SS) sebanyak 9 orang Sangat Tidak Setuju (STS) sebanyak 3
(15%), menyatakan Setuju (S) 19 orang orang (5%). Responden yang menyatakan
(31,7%), menyatakan Netral (N) 25 orang “pasar tradisional Brastagi bersih”,
(41,7%) dan menyatakan Tidak Setuju responden yang menyatakan Sangat Setuju
(TS) sebanyak 5 orang (8,3%) serta (SS) sebanyak 10 orang (16,7 %),
menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) menyatakan Setuju (S) 21 orang (35 %),
sebanyak 2 orang (3,3%). Responden yang menyatakan Netral (N) 16 orang (26,7%)
menyatakan “Frekuensi berkunjung ke dan menyatakan Tidak Setuju (TS)
pasar tradisional Brastagi”, responden sebanyak 12 orang (20 %) serta
yang menyatakan Sangat Setuju (SS) menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS)
sebanyak 8 orang (13,3 %), menyatakan sebanyak 1 orang (1,7%).
Setuju (S) 17 orang (28,3 %), menyatakan Pengujian regresi linear berganda
Netral (N) 19 orang (31,7%) dan menjelaskan pengaruh harga, kualitas,
menyatakan Tidak Setuju (TS) sebanyak kergaman produk serta lokasi pasar
13 orang (21,7 %) serta menyatakan terhadap preferensi pelanggan. Hasil
Sangat Tidak Setuju (STS) sebanyak 3 analisis regresi dengan perhitungan yang
orang (5%). Responden yang menyatakan menggunakan software SPSS selengkapnya
“produk yang dijual bersih”, responden dapat dilihat pada Tabel 6.
yang menyatakan Sangat Setuju (SS)

112
Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.9 No.2/Oktober 2016 p-ISSN : 1979-8164
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica e-ISSN : 2541-593X

Tabel 6. Hasil Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil tersebut maka lokasi pasar konstan. Artinya apabila


persamaan regresi linier berganda yang faktor kualitas produk meningkat 1
mempunyai formulasi : Y = b0 + b1X1 + b2X2 satuan nilai, maka diprediksi
+ b3X3 + b4X4 + , sehingga diperoleh preferensi konsumen meningkat
persamaan : Y = 1,539 + 0,268 X1 + 0,237 sebesar 0,237 satuan nilai dengan
X2 + 0,355 X3 + 0,267 X4 dengan estimasi asumsi harga produk, keseragaman
simpangan baku peramalan sebesar 2,219. produk dan lokasi pasar konstan.
Deskripsi dari persamaan regresi b3 : 0,355
linear berganda di atas adalah sebagai Koefisien regresi ketiga (b3) sebesar
berikut : 0,355 menunjukkan besarnya
b0 : 1,539 peranan keseragaman produk
Bilangan konstanta (b0) sebesar terhadap preferensi konsumen
1,539 menunjukkan besarnya dengan asumsi harga produk,
preferensi konsumen apabila harga, kualitas produk dan lokasi pasar
kualitas, keseragaman produk dan konstan. Artinya apabila faktor
lokasi pasar sama dengan 0. keseragaman produk meningkat 1
b1 : 0,268 satuan nilai, maka diprediksi
Koefisien regresi pertama (b1) preferensi konsumen meningkat
sebesar 0,268 menunjukkan sebesar 0,355 satuan nilai dengan
besarnya peranan harga terhadap asumsi harga, kualitas produk dan
preferensi konsumen dengan asumsi lokasi pasar konstan.
kualitas, keseragaman produk dan B4 : 0,267
lokasi pasar konstan. Artinya apabila Koefisien regresi keempat (b4)
faktor harga produk meningkat 1 sebesar 0,267 menunjukkan
satuan nilai, maka diprediksi besarnya peranan lokasi pasar
preferensi konsumen meningkat terhadap preferensi konsumen
sebesar 0,268 satuan nilai dengan dengan harga produk, kualitas
asumsi kualitas, keseragaman produk dan keseragaman produk
produk dan lokasi pasar konstan. konstan. Artinya apabila faktor
b2 : 0,237 lokasi pasar meningkat 1 satuan
Koefisien regresi kedua (b2) sebesar nilai, maka diprediksi preferensi
0,237 menunjukkan besarnya konsumen meningkat sebesar 0,267
peranan kualitas produk terhadap satuan nilai dengan asumsi harga
preferensi konsumen dengan asumsi produk, kualitas produk dan
harga, keseragaman produk dan keseragaman produk.

113
Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.9 No.2/Oktober 2016 p-ISSN : 1979-8164
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica e-ISSN : 2541-593X

Untuk menguji signifikannya harga terhadap preferensi konsumen. Hasil uji F


produk, kualitas produk, keseragaman dapat dilihat pada Tabel 7.
produk dan lokasi pasar secara simultan
Tabel 7. Uji F

Berdasarkan hasil pengolahan data Tabel 8. Nilai Koefisien Determinasi


dengan SPSS, maka diketahui Fhitung
sebesar 14,859 > Ftabel 2,54, sehingga H0
ditolak atau H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa harga produk,
kualitas produk, keseragaman produk dan
lokasi pasar secara simultan mempunyai Besarnya nilai pengaruh tersebut
peranan signifikan meningkatkan ditunjukkan oleh nilai koefisien R square
preferensi konsumen karyawan. sebesar 0,519 atau 51,90 % yaitu
Berdasarkan analisis koefisien persentase harga produk (X1), kualitas
determinasi parsial di atas diketahui produk (X2), keseragaman produk (X3) dan
bahwa peranan kepemimpinan lebih besar lokasi pasar (X4) terhadap preferensi
dibandingkan dengan komunikasi konsumen (Y) adalah sebesar 51,90 %.
terhadap kinerja karyawan, oleh karena Sedangkan sisanya sebesar 48,10% (100%
itu untuk menguji kebenarannya - 51,90%) dipengaruhi oleh variabel lain di
digunakan uji hipotesis parsial atau uji-t. luar model penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian di
atas maka dapat diketahui bahwa harga SIMPULAN
produk mempunyai pengaruh yang lebih Harga produk berpengaruh secara
dominan terhadap preferensi konsumen, signifikan terhadap preferensi konsumen.
diikuti dengan keseragaman produk, Bila harga lebih murah dan terjangkau
kualitas produk dan lokasi pasar. maka preferensi konsumen membeli
Nilai yang dipergunakan dalam produk di pasar tradisional Brastagi akan
melihat koefisien determinasi dalam naik.Kualitas produk berpengaruh secara
penelitian ini adalah pada kolom R square. signifikan terhadap preferensi konsumen.
Hal tersebut dikarenakan variabel bebas Bila kualitas lebih baik maka preferensi
lebih besar dari dua variabel. Nilai konsumen membeli produk di pasar
koefisien determinasi dapat dilihat pada tradisional Brastagi akan naik.
Tabel 8. Keseragaman produk berpengaruh secara
signifikan terhadap preferensi konsumen.
Bila keseragaman produk semakin banyak
maka preferensi konsumen membeli

114
Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.9 No.2/Oktober 2016 p-ISSN : 1979-8164
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica e-ISSN : 2541-593X

produk di pasar tradisional Brastagi akan Dalam Jurnal Excellent Vol. 1 No.
naik. Lokasi pasar berpengaruh secara 2 Hal 97-122.
signifikan terhadap preferensi konsumen. Nasution, M. N. 2010. Manajemen Mutu
Bila lokasi pasar semakin mudah terpadu, Bogor: Ghalia Indonesia.
dijangkau maka preferensi konsumen
membeli produk di pasar tradisional Pamungkas, Rizki. 2014 Faktor-Faktor
Brastagi akan naik. Oleh karena itu harga yang Mempengaruhi
harus lebih murah dan terjangkau serta Keberhasilan Usaha Pemegang
tawar menawar harga dipertahankan dan Usaha Waralaba (Studi Kasus
keseragaman produk harus lebih lengkap pada Waralaba Makanan dan
sehingga dapat meningkatkan kunjungan Minuman Lokal di Kota
konsumen belanja ke Pasar Brastagi. Semarang). Skripsi. Universitas
Diponegoro.
DAFTAR PUSTAKA http://eprints.undip.ac.id/43661
Darmadi Durianto, 2004. Brand Equity Ten /1/16 PAMUNGKAS.pdf.
Strategi Memimpin Pasar. Jakarta
:PT Gramedia Pustaka Utama. Schiffman, Leon and Leslie Lazar Kanuk,
2009. Perilaku Konsumen. Edisi
Frank, Robert H. 2011. Microeconomics Ketujuh. Bandung: CV. Linda
and Behavior. Eighth edition, Karya.
Mc.Graw. Hill International
Edition. Simamora, Bilson. 2012. Panduan Riset
Perilaku Konsumen, Surabaya:
Kotler Philips dan Gary, Armstrong. 2008. Pustaka Utama.
Prinsip-prinsip pemasaran. Edisi
12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatifdan R&D.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007. Bandung: Alfabeta.
Marketing management. 12th
Edition. New Jersey: Pearson Supranto, J. 2011. Pengukuran Tingkat
Education, Inc. Kepuasan Pelanggan untuk
Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta:
Kotler, Philip, 2009. The Consumer Rineka Cipta.
Behavior in Marketing Management.
Published by Simon & Schuster Tan Erwin Rediono, 2011. Pengaruh
Pte.Ltd. Faktor Harga, Promosi dan
Pelayanan terhadap Keputusan
Mulyani, Yuliana. 2009. Analisis Faktor- Konsumen untuk Belanja di
Faktor yang Mempengaruhi Alfamart Surabaya. Jurnal
Loyalitas Pelanggan Pasar Kewirausahaan Volume 5 Nomor
Swalayan dengan Kepuasan 2 ISSN. 1978-4724.
Sebagai Variabel Intervening
(Studi Kasus Pada Pasar Tjiptono, Fandy. 2005. Service
Swalayan Luwes di Purwodadi). Management Mewujudkan

115
Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara) Vol.9 No.2/Oktober 2016 p-ISSN : 1979-8164
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agrica e-ISSN : 2541-593X

Layanan Prima. Yogyakarta :


ANDI.

Wahyudi, Nur. 2014. Analisis Faktor-


Faktor Pemilihan Lokasi Usaha
terhadap Kesuksesan Usaha Jasa
Mikro di Kecamatan Sungai
Kunjang.
http://ejurnal.untagsmd.ac.id/in
dex.php/EKM/article/viewFile/8
81/pdf128.

116

Anda mungkin juga menyukai