Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eko Budi kurniawan

NIM 5201419053

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

PRAKTIK PENGELASAN II

TUGAS 2

1 Apa itu Polaritas DCEP, DCEN dan AC pada Pengelasan, jelaskan secara singkat!

Perbedaan Polaritas DCSP dan DCRP - Pengelasan pada mesin SMAW arus DC mempunyai dua polaritas,
yaitu polaritas DCEN (Direct Current Elektroda Negatif) dan DCEP (Direct Current Elektroda Positif).
Tentunya dua polaritas ini mempunyai perbedaan dalam aplikasinya di dunia Industri. Dalam bahasa
Inggris polaritas DCEN juga disebut sebagai DCSP (Direct Current Straight Polarity) sedangkan polaritas
DCEP DCRP (Direct Current Revers Polarity).

Pengertian Polaritas DCEN (Direct Current Elektroda Negatif) adalah benda kerja atau material yang
akan dilas disambungkan dengan kutup positip (+) dan elektrodanya disambungkan dengan kutup
negatif (-) pada mesin las DC.
Pengertian Polaritas DCEP (Direct Current Elektroda Positif) adalah benda kerja atau material dasar yang
akan dilakukan pengelasan disambungkan dengan kutup negatip (-) dan elektrodanya disambungkan
dengan kutup positif (+) dari mesin las DC.

Perbedaan Polaritas DCEN (DCSP) dan DCEP (DCRP):

Polaritas DCEN

1. Busur listrik pada pengelasan stick welding bergerak dari elektrode ke material dasar sehingga
tumbukan elektron berada di material dasar yang berakibat 2/3 panas berada di material dasar dan 1/3
panas berada di elektroda.

2. Pada polaritas DCEN menghasilkan pencairan material dasar lebih banyak dibanding elektrodanya
sehingga hasil las mempunyai penetrasi yang dalam, sehingga baik digunakan pada pengelasan yang
lambat, wilayah yang sempit dan untuk pelat yang tebal.

Polaritas DCEP

1. Busur listrik bergerak dari material dasar ke elektrode dan tumbukan elektron berada di elektrode
yang berakibat 2/3 panas berada di elektroda dan 1/3 panas berada di material dasar.

2. Polaritas DCEP menghasilkan pencairan elektroda lebih banyak sehingga hasil las mempunyai
penetrasi dangkal, serta baik digunakan pada pengelasan pelat tipis dengan manik las yang lebar.

2. Parameter apa yang harus diperhatikan dari setting Pengelasan MIG dalam video tersebut, jelaskan
secara singkat!

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelasan MIG

Pilih pengaturan tegangan drive yang tepat agar feedback dari kabel efektif

Dalam pengelasan MIG, pemilihan drive roll dan pengaturan tegangan yang tidak tepat dapat
menyebabkan feedback kabel yang buruk. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas hasil pekerjaan,
sehingga beresiko menjadi tidak rapi. Oleh karena itu, pertimbangkan ukuran dan jenis kawat las yang
digunakan serta cocokkan dengan gulungan drive yang benar.Perhatikan pula penggunaan kawat berinti
flux, dikarenakan material kawat lebih lembut dengan desain tubular, sehingga diperlukan gulungan
penggerak yang memiliki gigi untuk memegang kawat dan untuk membantu pendorongannya. Namun,
knurled drive roll tidak boleh digunakan dengan kawat padat karena gigi akan menyebabkan serutan
putus pada kawat, yang dapat menyebabkan penyumbatan pada bagian liner serta menimbulkan
hambatan saat kawat diumpankan. Dalam kasus ini, gunakan drive roll V-grove atau U-groove sebagai
gantinya.
Atur tegangan drive roll yang tepat dengan melepaskan drive roll. Kemudian tingkatkan tegangan saat
hendak memasukkan kawat dengan sarung tangan welding sampai tegangan melewati selip kawat.
Pastikan pula agar welding tip tetap lurus guna menghindari kabel las agar tidak tertekuk

Posisi reses ujung kontak yang ideal bervariasi sesuai dengan aplikasinya. Terdapat aturan umum
dimana apabila posisi meningkat, maka reses juga harus meningkat:

Home Maintenance Welding & Soldering

MaintenanceWelding & Soldering

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelasan MIG

By klikmro- August 18, 202001926

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelasan MIG – Dalam aplikasi industri, pengelasan
merupakan salah satu pekerjaan yang tetap dibutuhkan selama pandemi. Terutama bagi proyek-proyek
pembangunan maupun pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan konstruksi. Oleh karena itu, para
welder dapat meningkatkan skil mereka lebih tajam lagi agar mendapatkan kesempatan lebih luas dalam
persaingan kerja yang ketat ini.
Dalam artikel ini, klikMRO akan menjabarkan beberapa informasi yang mungkin belum diketahui para
welder lainnya, dan tentunya informasi ini akan sangat bermanfaat bagi kualitas hasil pengelasan MIG,
keamanan pekerjaan, maupun kredibilitas seorang welder. Yuk simak poin-poin berikut:

Pilih pengaturan tegangan drive yang tepat agar feedback dari kabel efektif

Dalam pengelasan MIG, pemilihan drive roll dan pengaturan tegangan yang tidak tepat dapat
menyebabkan feedback kabel yang buruk. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas hasil pekerjaan,
sehingga beresiko menjadi tidak rapi. Oleh karena itu, pertimbangkan ukuran dan jenis kawat las yang
digunakan serta cocokkan dengan gulungan drive yang benar.

Perhatikan pula penggunaan kawat berinti flux, dikarenakan material kawat lebih lembut dengan desain
tubular, sehingga diperlukan gulungan penggerak yang memiliki gigi untuk memegang kawat dan untuk
membantu pendorongannya. Namun, knurled drive roll tidak boleh digunakan dengan kawat padat
karena gigi akan menyebabkan serutan putus pada kawat, yang dapat menyebabkan penyumbatan pada
bagian liner serta menimbulkan hambatan saat kawat diumpankan. Dalam kasus ini, gunakan drive roll
V-grove atau U-groove sebagai gantinya.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengelasan MIG – Krisbow Flux cored Welding Wire di
klikMRO.com

Atur tegangan drive roll yang tepat dengan melepaskan drive roll. Kemudian tingkatkan tegangan saat
hendak memasukkan kawat dengan sarung tangan welding sampai tegangan melewati selip kawat.
Pastikan pula agar welding tip tetap lurus guna menghindari kabel las agar tidak tertekuk.

Manfaatkan celah ujung kontak dengan benar

Tip ujung kontak dapat berdampak signifikan pada kinerja pengelasan MIG. Hal ini dikarenakan material
bahan yang dapat habis seiring pemakaian ini berfungsi untuk mentransfer arus pengelasan ke kawat
saat melewati lubang.
Selanjutnya perhatikan pula posisi ujung tips di dalam nozzle. Posisi kontak yang tepat dapat
mengurangi percikan yang berlebihan, porositas, penetrasi yang tidak memadai, serta resiko burn-
through atau pembengkokan pada bahan yang lebih tipis.

Posisi reses ujung kontak yang ideal bervariasi sesuai dengan aplikasinya. Terdapat aturan umum
dimana apabila posisi meningkat, maka reses juga harus meningkat:

Gunakan gas pelindung yang paling sesuai untuk kawat pengelasan

Para welder harus mengetahui gas yang dibutuhkan kawat pengelasan, baik berupa 100 persen CO2 /
argon, atau campuran keduanya. Meskipun gas CO2 harganya jauh lebih murah daripada gas argon dan
bagus untuk pengelasan baja, gas CO2 ini juga cenderung bekerja dengan suhu yang lebih dingin,
sehingga dapat digunakan untuk bahan yang lebih tipis. Gunakan campuran gas 75 persen argon / 25
persen CO2 untuk penetrasi yang lebih besar dan untuk lasan yang lebih bersih, karena dengan begitu
maka percikan lebih sedikit daripada CO2 murni.

Perhatikan beberapa tips mengenai gas pelindung untuk jenis-jenis kawat berikut:

Kawat Baja Karbon Padat: Kawat baja karbon padat harus menggunakan gas pelindung CO2 atau
campuran argon 75% dan CO2 25%. Gas pelindung ini bekerja dengan maksimal untuk penggunaan di
dalam ruangan tanpa angin untuk aplikasi bodi mobil, manufaktur, dan fabrikasi.

Kawat Aluminium: Gas pelindung argon harus digunakan pada kawat aluminium untuk pengelasan yang
lebih kuat dan pengumpanan yang lebih mudah.

Kawat Baja Anti Karat: Kawat baja anti karat bekerja dengan baik dengan tiga campuran ga, yakni helium,
argon, dan CO2.Arahkan kabel pada ujung depan weld pool

Anda mungkin juga menyukai