33. Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Pol PP yang sesuai dengan
jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan penegakan perda dan
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, maka Pol
PP yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang
jabatannya dapat melaksanakan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan
secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan dinilai sebagai
a. Pol pp berbakti
b. Pol pp kinerja terbaik
c. Pol pp bernilai baik
d. Nilai tambahan
34. Pol PP yang melaksanakan kegiatan satu tingkat di bawah jenjang
jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar:
a. 20 angka kredit
b. 10 angka kredit
c. 100 %
d. 80%
35. Pol PP yang melaksanakan kegiatan satu tingkat di atas jenjang
jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar:
a. 20 angka kredit
b. 10 angka kredit
c. 100 %
d. 80%
36. Pada awal, tahun setiap Pol PP wajib menyusun
a. Sasaran kerja pegawai (Skp) yang akan dijalankan dalam 1 tahun berjalan
b. Sasaran kerja pegawai (Skp) yang akan dijalankan dalam 2 tahun berjalan
c. Sasaran kerja pegawai (Skp) yang akan dijalankan dalam 3 tahun berjalan
d. Sasaran kerja pegawai (Skp) yang akan dijalankan dalam 6 bln berjalan
37. SKP disusun berdasarkan tugas pokok Pol PP, sesuai
a. jenjang jabatannya
b. jenjang jabatannya dan tugas
c. jenjang jabatannya dan tugas pol pp
d. jenjang jabatannya sesuai angka kredit yang di prioritaskan
38. SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh
a. Pimpinan unit kerja dan/atau atasan langsung.
b. Pimpinan unit kerja dan/atau atasan langsung propinsi
c. Pimpinan unit kerja dan/atau atasan langsung kabupaten
d. Pimpinan unit kerja dan/atau atasan langsung pusat
39. Untuk kepentingan dinas, SKP yang telah disetujui dan ditetapkan dapat
dilakukan:
a. Penyesuaian
b. Penyesuain oleh pimpinan
c. Penyesuaian oleh kepala satpol pp
d. Penyesuaian oleh bupati
40. Jumlah Angka Kredit kumulatif paling rendah yang harus dipenuhi untuk
dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Pol PP
a. paling rendah 80% (delapan puluh persen) Angka Kredit berasal dari
unsur utama, tidak termasuk unsur pendidikan; dan paling tinggi 20%
(dua puluh persen) Angka Kredit berasal dari unsur penunjang.
b. paling rendah 80% (delapan puluh persen) Angka Kredit berasal dari
unsur utama, dan termasuk unsur pendidikan; dan paling tinggi 20%
(dua puluh persen) Angka Kredit tidak berasal dari unsur penunjang.
c. paling rendah 80% (delapan puluh persen) Angka Kredit berasal dari
unsur utama, tidak termasuk unsur pendidikan
d. paling tinggi 20% (dua puluh persen) Angka Kreditberasal dari unsur
penunjang.
41. Pol PP Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b yang
akan naik jabatan dan pangkat menjadi Pol PP Muda pangkat Penata,
golongan ruang III/c, Angka Kredit yang disyaratkan paling kurang
a. 2 (dua) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
b. 2 (dua) berasal dari sub unsur pengembangan karir.
c. 2 (dua) berasal dari sub unsur pendidikan.
d. 2 (dua) berasal dari sub unsur penegakan perda.
42. Pol PP Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c yang akan naik
pangkat menjadi Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, Angka Kredit yang
disyaratkan paling kurang
a. 4 (dua) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
b. 1 (dua) berasal dari sub unsur pengembangan karir.
c. 3 (dua) berasal dari sub unsur pendidikan.
d. 6 (dua) berasal dari sub unsur penegakan perda.
43. Pol PP Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d yang akan
naik jabatan dan pangkat menjadi Pol PP Madya pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a, Angka Kredit yang disyaratkan paling kurang
a. 6 (enam) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
b. 4 (empat) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
c. 2(dua) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
d. 8(delapan) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
44. Pol PP Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang akan naik
pangkat menjadi Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, Angka Kredit
yang disyaratkan paling kurang
a. 2 (dua) berasal dari sub unsure pengembangan profesi.
b. 8 (delapan) berasal dari sub unsure pengembangan profesi.
c. 4 (empat) berasal dari sub unsure pengembangan profesi.
d. 6 (enam) berasal dari sub unsure pengembangan profesi.
45. Pol PP Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b yang akan
naik pangkat menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, Angka
Kredit yang disyaratkan paling kurang
a. 12 (duabelas) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
b. 8 (delapan) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
c. 10 (sepuluh) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
d. 4 (empat) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.
46. Pol PP yang memiliki Angka Kredit melebihi Angka Kredit yang disyaratkan
untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan
Angka Kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk
a. kenaikan jabatan dan/atau pangkat berikutnya.
b. kenaikan jabatan dan/atau pangkat untuk peñata muda golongan III/a
c. kenaikan jabatan dan/atau pangkat berikutnya menjadi kepala satpol pp
d. kenaikan jabatan dan/atau pangkat berikutnya menjadi wakil ketua
satpol pp
47. Pol PP yang pada tahun pertama telah memenuhi atau melebihi Angka
Kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat dalam
masa pangkat yang didudukinya, pada tahun kedua dan seterusnya
diwajibkan mengumpulkan paling rendah:
a. 20% (dua puluh persen) Angka Kredit dari jumlah Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih
tinggi yang berasal dari tugas pokok.
b. 20% (dua puluh persen) Angka Kredit dari jumlah Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih
tinggi yang berasal dari unsur.penunjang
c. 80 % (delapan puluh persen) Angka Kredit dari jumlah Angka Kredit
yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat
lebih tinggi yang berasal dari tugas pokok.
d. 20% (dua puluh persen) Angka Kredit dari jumlah Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih
tinggi yang berasal dari sub unsur pendidikan.
48. Pol PP Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, setiap
tahun sejak menduduki pangkatnya, wajib mengumpulkan paling rendah
a. 10 (sepuluh) Angka Kredit dari kegiatan tugas pokok.
b. 20% (dua puluh persen) Angka Kredit dari jumlah Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih
tinggi yang berasal dari unsur.penunjang
c. 80 % (delapan puluh persen) Angka Kredit dari jumlah Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih
tinggi yang berasal dari tugas pokok.
d. 20% (dua puluh persen) Angka Kredit dari jumlah Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih
tinggi yang berasal dari sub unsur pendidikan.
49. Pol PP Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, setiap
tahun sejak menduduki pangkatnya, wajib mengumpulkan paling rendah
a. 20 (dua puluh) Angka Kredit dari kegiatan tugas pokok dan
pengembangan profesi.
b. 10 (sepuluh) Angka Kredit dari kegiatan tugas pokok.
c. 20% (dua puluh persen) Angka Kredit dari jumlah Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih
tinggi yang berasal dari unsur.penunjang
d. 80 % (delapan puluh persen) Angka Kredit dari jumlah Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat setingkat lebih
tinggi yang berasal dari tugas pokok.
50. Untuk kelancaran penilaian dan penetapan Angka Kredit, setiap Pol PP
wajib:
a. mengusulkan Daftar Usulan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit
(DUPAK).
b. menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan dan mengusulkan
Daftar Usulan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
c. Mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan dan mengusulkan Daftar
Usulan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
d. mencatat, menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan dan
mengusulkan Daftar Usulan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit
(DUPAK).
51. Setiap Pol PP mengusulkan secara hirarki kepada atasannya DUPAK paling
sedikit;
a. 1 (satu) kali setiap bulan.
b. 1 (satu) kali setiap tahun.
c. 1 (satu) kali setiap 6 bulan.
d. 1 (satu) kali setiap 2 tahun.
52. Pol PP yang dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, penilaian dan
penetapan Angka Kredit dilakukan
a. 3 (tiga) bulan sesudah periode kenaikan pangkat PNS ditetapkan.
b. 6 (enam) bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS ditetapkan.
c. 1 (bulan) bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS ditetapkan.
d. 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS ditetapkan.
53. Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit Direktur Jenderal
Pemerintahan Umum atau Pejabat eselon II yang ditunjuk yang
membidangi Pol PP bagi Pol PP Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan
ruang IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, di
lingkungan
a. Provinsi saja
b. Provinsi dan Kabupaten/Kota di provinsi
c. Provinsi dan Kabupaten/Kota.
d. Provinsi dan Kabupaten/Kota dan kecamatan
54. Kepala Satpol PP Provinsi bagi Pol PP Pelaksana Pemula pangkat Pengatur
Muda golongan ruang II/a sampai dengan Pol PP Penyelia pangkat Penata
Tingkat I golongan ruang III/d dan Pol PP Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Pol PP Madya pangkat Pembina
golongan ruang IV/a dilingkungan
a. Provinsi
b. Provinsi dan Kabupaten/Kota di provinsi
c. Provinsi dan Kabupaten/Kota.
d. Provinsi dan Kabupaten/Kota dan kecamatan
58. Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota terdiri dari unsure
a. Tim Penilai terdiri dari unsur teknis yang membidangi Jabatan Fungsional
Pol PP, polisi, unsur kepegawaian, dan Pol PP
b. Tim Penilai terdiri dari unsur teknis yang membidangi Jabatan Fungsional
Pol PP, polisi, tentara, unsur kepegawaian, dan Pol PP
c. Tim Penilai terdiri dari unsur teknis yang membidangi Jabatan
Fungsional, unsur kepegawaian, dan Pol PP
d. Tim Penilai terdiri dari unsur teknis yang membidangi Jabatan Fungsional
Pol PP, unsur kepegawaian, dan Pol PP
59. keanggotaan Tim Penilai adalah
a. seorang ketua; seorang wakil ketua merangkap anggota; seorang
sekretaris merangkap anggota; paling kurang 4 (empat) anggota.
b. seorang ketua; seorang wakil ketua; seorang sekretaris merangkap
anggota; paling kurang 4 (empat) anggota.
c. seorang ketua merangkap anggota; seorang wakil ketua merangkap
anggota; seorang sekretaris merangkap anggota; paling kurang 4 (empat)
anggota.
d. seorang ketua merangkap anggota; seorang wakil ketua merangkap
anggota; seorang sekretaris merangkap anggota; paling kurang 6 (enam)
anggota.
60. Sekretaris keanggotaan tim penilai harus berasal dari unsure ?
a. Kepegawaian
b. Pol pp
c. Tenaga Kontrak
d. Tenaga teknis
61. Jumlah Anggota Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota
paling kurang dua orang berasal dari unsure
a. Kepegawaian
b. Pol pp
c. Tenaga Kontrak
d. Tenaga teknis
62. Apabila anggota tim penilai tidak dapat dipenuhi dari Pol PP, maka anggota
Tim Penilai dapat diangkat dari
a. PNS provinsi yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pol
PP.
b. PNS kabupaten terdekat yang memiliki kompetensi untuk menilai
prestasi kerja Pol PP.
c. PNS lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pol PP.
d. Pol pp kabupaten lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi
kerja Pol PP.
63. Syarat untuk menjadi Anggota tim penilai adalah :
a. menduduki jabatan/pangkat paling tinggi sama dengan
jabatan/pangkat Pol PP yang dinilai; memiliki keahlian serta mampu
untuk menilai prestasi kerja Pol PP; dan dapat aktif melakukan
pemberian saran.
b. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan
jabatan/pangkat Pol PP yang dinilai; memiliki keahlian serta mampu
untuk menilai prestasi kerja Pol PP; dan dapat aktif melakukan
penilaian.
c. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan
jabatan/pangkat Pol PP yang dinilai; dan dapat aktif melakukan
penilaian.
d. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan
jabatan/pangkat Pol PP yang dinilai; memiliki keahlian serta mampu
untuk menilai prestasi kerja Pol PP
64. Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum terbentuk karena belum
memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, maka
penilaian Angka Kredit Pol PP dapat dimintakan kepada
a. Kabupaten/Kota lain terdekat atau Tim Penilai Provinsi atau Tim Penilai
Pusat.
b. Tim Penilai Provinsi atau Tim Penilai Pusat
c. Tim Penilai Provinsi
d. Tim Penilai Pusat
65. Apabila Tim Penilai provinsi belum terbentuk karena belum memenuhi
syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian Angka
Kredit Pol PP dapat dimintakan kepada
a. Tim Penilai Provinsi lain
b. Tim Penilai Pusat.
c. Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Pusat ataupun
kabupaten
d. Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Pusat.
66. Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh
a. Direktur Jenderal Pemerintahan Umum atau pejabat eselon III yang
ditunjuk yang membidangi Pol PP untuk Tim Penilai Pusat. Kepala Satpol
PP Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi. bupati untuk Tim Penilai
Kabupaten/Kota.
b. Direktur Jenderal Pemerintahan Umum atau pejabat eselon II yang
ditunjuk yang membidangi Pol PP untuk Tim Penilai Pusat. Kepala Satpol
PP Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi. Kepala Satpol PP Kabupaten/Kota
untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota.
c. Direktur Jenderal Pemerintahan Umum atau pejabat eselon II yang
ditunjuk yang membidangi Pol PP untuk Tim Penilai Pusat. gubernur
untuk Tim Penilai Provinsi. Kepala Satpol PP Kabupaten/Kota untuk Tim
Penilai Kabupaten/Kota.
d. Direktur Jenderal Pemerintahan Umum atau pejabat eselon I yang
ditunjuk yang membidangi Pol PP untuk Tim Penilai Pusat. Kepala Satpol
PP Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi. Kepala Satpol PP Kabupaten/Kota
untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota.
67. Masa jabatan Anggota Tim Penilai yaitu
a. satu tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.
b. dua tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.
c. tiga tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.
d. empat tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.
68. PNS yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan
berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah
a. melampaui masa tenggang waktu 1 masa jabatan.
b. melampaui masa tenggang waktu 2 masa jabatan.
c. melampaui masa tenggang waktu 3 masa jabatan.
d. melampaui masa tenggang waktu 4 masa jabatan.
69. Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka
a. Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
b. Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti kab
lain.
c. Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti dari
provinsi.
d. Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti dari
pusat.
70. Tata kerja Tim Penilai dan tata cara penilaian Angka Kredit Pol PP
ditetapkan oleh
a. Menteri Dalam Negeri selaku pimpinan instansi pembina.
b. BKN.
c. Presiden.
d. Menteri luar Negeri selaku pimpinan instansi pembina.
71. Bagi Pol PP Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a
sampai dengan Pol PP Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang
III/d dan Pol PP Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a
sampai dengan Pol PP Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a, di
lingkungan Provinsi Usulan penetapan angka kredit Pol PP diajukan oleh:
a. Sekretaris Satpol PP Provinsi kepada Kepala Satpol PP pusat
b. Sekretaris Satpol PP Provinsi kepada Kepala Satpol PP Provinsi
c. Sekretaris Satpol PP Provinsi kepada gubermur
d. Sekretaris Satpol PP Provinsi kepada menteri dalam negeri
72. bagi Pol PP Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b dan
pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, di lingkungan
Provinsi dan Kabupaten/Kota Usulan penetapan angka kredit Pol PP
diajukan oleh:
a. Sekretaris Satpol PP Provinsi kepada Kepala Satpol PP pusat
b. Sekretaris Satpol PP Provinsi kepada Kepala Satpol PP Provinsi
c. Kepala Satpol PP Provinsi, Kepala Satpol PP Kabupaten/Kota kepada
Direktur Jenderal Pemerintahan Umum atau Pejabat eselon II yang
ditunjuk yang membidangi Pol PP
d. Kepala Satpol PP Provinsi, Kepala Satpol PP Kabupaten/Kota kepada
menteri dalam negeri
73. Bagi Pol PP Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a
sampai dengan Pol PP Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang
III/d dan Pol PP Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a
sampai dengan Pol PP Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a, di
lingkungan Kabupaten/KotaUsula n penetapan angka kredit Pol PP
diajukan oleh
a. Sekretaris Satpol PP Provinsi kepada Kepala Satpol PP pusat
b. Sekretaris Satpol PP Provinsi kepada Kepala Satpol PP Provinsi
c. Kepala Satpol PP Provinsi, Kepala Satpol PP Kabupaten/Kota kepada
Direktur Jenderal Pemerintahan Umum atau Pejabat eselon II yang
ditunjuk yang membidangi Pol PP
d. Satpol PP Kabupaten/Kota kepada Kepala Satpol PP Kabupaten/Kota
74. Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan
Angka Kredit, digunakan untuk
a. mempertimbangkan inpassing Pol PP sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
b. mempertimbangkan dana pensiunan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
c. mempertimbangkan kenaikan jabatan/pangkat Pol PP sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
d. mempertimbangkan komisi Pol PP diakhir tahun sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
75. Pejabat yang berwenang mengangkat dalam Jabatan Fungsional Pol PP
adalah
a. pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. presiden
c. kepala satuan polisi pamong praja
d. pejabat BKN sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
76. Pengangkatan pertama kali dalam Jabatan Fungsional Pol PP Tingkat
Terampil harus memenuhi syarat:
a. pangkat paling rendah pengatur muda/ gol IIa, tinggi badan paling
kurang 160 sentimeter untuk laki-laki dan 155 sentimeter untuk
perempuan, sehat jasmani dan rohani, mengikuti dan lulus Diklat Dasar
Pol PP; dan nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir;
b. Berijasah paling rendah SLTA sesuai kualifikasi menteri dalam negeri,
pangkat paling rendah pengatur muda/ gol IIa , sehat jasmani dan
rohani, mengikuti dan lulus Diklat Dasar Pol PP; dan nilai prestasi kerja
paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
c. Berijasah paling rendah SLTA sesuai kualifikasi menteri dalam negeri,
pangkat paling rendah pengatur muda/ gol IIa, tinggi badan paling
kurang 160 sentimeter untuk laki-laki dan 155 sentimeter untuk
perempuan, sehat jasmani dan rohani, mengikuti dan lulus Diklat Dasar
Pol PP; dan nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir;
d. Berijasah paling rendah SLTA sesuai kualifikasi menteri dalam negeri,
pangkat paling rendah pengatur muda/ gol IIa, tinggi badan paling
kurang 160 sentimeter untuk laki-laki dan 155 sentimeter untuk
perempuan, sehat jasmani dan rohani, mengikuti dan lulus Diklat Dasar
Pol PP;
77. Pengangkatan pertama kali dalam Jabatan Fungsinal Pol PP Tingkat Ahli
harus memenuhi syarat:
a. pangkat paling rendah pengatur muda/ gol IIa, tinggi badan paling
kurang 160 sentimeter untuk laki-laki dan 155 sentimeter untuk
perempuan, sehat jasmani dan rohani, mengikuti dan lulus Diklat Dasar
Pol PP; dan nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir;
b. Berijasah paling rendah SLTA sesuai kualifikasi menteri dalam negeri,
pangkat paling rendah pengatur muda/ gol IIa , sehat jasmani dan rohani,
mengikuti dan lulus Diklat Dasar Pol PP; dan nilai prestasi kerja paling
rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
c. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV dibidang Ilmu
Pemerintahan, Sosial, Politik, Hukum, Ekonomi dan bidang ilmu lain yang
ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri selaku pimpinan instansi
pembina;pangkat paling rendah penata muda/ gol IIIa, tinggi badan
paling kurang 160 sentimeter untuk laki-laki dan 155 sentimeter untuk
perempuan, sehat jasmani dan rohani, mengikuti dan lulus Diklat Dasar
Pol PP; dan nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir;
d. Berijasah paling rendah SLTA sesuai kualifikasi menteri dalam negeri,
pangkat paling rendah pengatur muda/ gol IIa, tinggi badan paling
kurang 160 sentimeter untuk laki-laki dan 155 sentimeter untuk
perempuan, sehat jasmani dan rohani, mengikuti dan lulus Diklat Dasar
Pol PP;
80. diangkatnya PNS dalam Jabatan Fungsional Pol PP yang telah mengikuti
dan lulus diklat adalah :
a. paling lama 1 tahun
b. paling lama 2 tahun
c. paling lama 3 tahun
d. paling lama 4 tahun
a. tersedia formasi untuk Pol PP Tingkat Ahli; ijazah yang dimiliki sesuai
dengan kualifikasi bidang Ilmu yang ditetapkan oleh Menteri Dalam
Negeri selaku pimpinan instansi pembina; mengikuti dan lulus diklat
fungsional Pol PP Tingkat Ahli; dan memenuhi jumlah Angka Kredit
kumulatif yang ditentukan.
b. tersedia formasi untuk Pol PP Tingkat Ahli; ijazah yang dimiliki sesuai
dengan kualifikasi bidang Ilmu yang ditetapkan oleh Menteri Dalam
Negeri selaku pimpinan instansi pembina; dan memenuhi jumlah Angka
Kredit kumulatif yang ditentukan
c. ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi bidang Ilmu yang
ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri selaku pimpinan instansi
pembina; mengikuti dan lulus diklat fungsional Pol PP Tingkat Ahli; dan
memenuhi jumlah Angka Kredit kumulatif yang ditentukan
d. tersedia formasi untuk Pol PP Tingkat Ahli; ijazah yang dimiliki sesuai
dengan kualifikasi bidang Ilmu yang ditetapkan oleh Menteri Dalam
Negeri selaku pimpinan instansi pembina; mengikuti dan lulus diklat
fungsional Pol PP Tingkat Ahli
84. Pol PP Tingkat Terampil yang akan diangkat menjadi Pol PP Tingkat Ahli
diberikan Angka Kredit sebesar 65% (enam puluh lima persen) Angka
Kredit kumulatif dari
a. diklat, tugas pokok,
b. diklat, tugas pokok, dan pengembangan profesi ditambah Angka Kredit
ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV
c. diklat, tugas pokok, dan pengembangan profesi
d. diklat, tugas pokok, dan pengembangan profesi ditambah Angka Kredit
ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV dengan tidak memperhitungkan Angka
Kredit dari unsur penunjang.
85. Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Pol PP yang akan
naik jabatan harus
a. mengikuti dan lulus uji kompetensi.
b. Memenuhi angka kredit
c. Menjadi ASN
d. Memenuhi unsure pendidikan
86. Penetapan formasi Jabatan Fungsional Pol PP didasarkan pada indicator :
a. Umum, Teknis bagi pemerintah provinsi dan teknis bagi pemerintah
kab/kota
b. Umum
c. Teknis bagi pemerintah provinsi dan teknis bagi pemerintah kab/kota
d. Umum dan teknis bagi pemerintah kab/kota
87. Penetapan formasi Jabatan Fungsional Pol PP dilihat dari indicator umum
adalah
a. jumlah penduduk; luas wilayah; jumlah APBD; dan rasio belanja
aparatur
b. jumlah penduduk; luas wilayah; jumlah APBD; luas kab/kota dan rasio
belanja aparatur
c. jumlah penduduk; luas wilayah, dan rasio belanja aparatur
d. jumlah penduduk; luas wilayah; jumlah APBD; dan rasio belanja
aparatur
e. jumlah penduduk; luas wilayah; jumlah APBD
88. Penetapan formasi Jabatan Fungsional Pol PP dilihat dari indicator Teknis
bagi pemerintah provinsi adalah
a. klasifikasi besaran organisasi perangkat daerah; jumlah Perda; kondisi
geografis; aspek karakteristik daerah; tingkat potensi konflik sosial
kemasyarakatan; dan jumlah kabupaten/kota.
b. jumlah penduduk; luas wilayah; jumlah APBD; dan rasio belanja aparatur
c. klasifikasi besaran organisasi perangkat daerah; jumlah Perda; kondisi
geografis; aspek karakteristik daerah;
d. aspek karakteristik daerah; tingkat potensi konflik sosial
kemasyarakatan; dan jumlah kabupaten/kota.
89. Pol PP Pemula, pangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a sampai
dengan Pol PP Penyelia pangkat Penata golongan ruang III/c, dan Pol PP
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Pol
PP Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, dibebaskan
sementara dari jabatannya, apabila
a. dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
b. dalam jangka waktu empat tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
c. dalam jangka waktu tiga tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
90. Pol PP Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, dibebaskan
sementara dari jabatannya apabila
a. setiap tahun sejak diangkat dalam pangkatnya tidak dapat
mengumpulkan paling rendah 10 (sepuluh) Angka Kredit dari kegiatan
tugas pokok.
b. setiap tahun sejak diangkat dalam pangkatnya tidak dapat
mengumpulkan paling rendah 5 Angka Kredit dari kegiatan tugas pokok
c. setiap tahun sejak diangkat dalam pangkatnya tidak dapat
mengumpulkan paling rendah 2 Angka Kredit dari kegiatan tugas pokok
91. Pol PP Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c,
dibebaskan sementara dari jabatannya apabila
a. setiap tahun sejak menduduki pangkatnya tidak dapat mengumpulkan
paling kurang 10 angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan
pengembangan profesi.
b. setiap tahun sejak menduduki pangkatnya tidak dapat mengumpulkan
paling kurang 15 angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan
pengembangan profesi.
c. setiap tahun sejak menduduki pangkatnya tidak dapat mengumpulkan
paling kurang 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok
dan pengembangan profesi.
92. Selain pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada permendagri
no 4 tahun 2014 pasal 33 pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Pol PP
dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila:
a. diberhentikan sementara dari jabatan
b. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Pol PP
c. diberhentikan sementara dari jabatan negeri;ditugaskan secara penuh di
luar Jabatan Fungsional Pol PP; menjalani cuti di luar tanggungan
negara, kecuali untuk persalinan anak keempat dan seterusnya; atau
menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
93. pol pp yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud pada
permendagri no 4 tahun 2014 pasal 33 pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pol PP apabila:
a. mengumpulkan Angka Kredit yang ditentukan.
b. Mengumpulkan angka kredit unsure utama
c. Mengumpulkan angka kredit unsure penunjang
94. Pol PP yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4) huruf a atau diberhentikan sementara
dari jabatan negeri dapat diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Pol
PP apabila
a. pemeriksaan oleh yang berwajib telah selesai atau telah ada putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hokum yang tetap dan
ternyata bahwa yang bersangkutan tidak bersalah.
b. mengumpulkan Angka Kredit yang ditentukan.
c. Mengumpulkan angka kredit unsure utama
d. Mengumpulkan angka kredit unsure penunjang
95. Pol PP yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4) huruf b atau ditugaskan secara penuh
di luar Jabatan Fungsional Pol PP; dapat diangkat kembali dalam Jabatan
Fungsional Pol PP paling tinggi berusia
a. 45 tahun
b. 54 tahun
c. 50 tahun
96. PNS yang disesuaikan (inpassing) dalam Jabatan Fungsional Pol PP Tingkat
Terampil, harus memenuhi syarat sebagai berikut yakni
a. berijazah paling rendah SLTA atau yang setingkat; pangkat paling rendah
Pengatur Muda, golongan ruang II/a; usia paling tinggi 50 (lima puluh)
tahun; memiliki pengalaman di bidang Pol PP paling kurang 2 (dua)
tahun; sehat jasmani dan rohani; nilai prestasi kerja paling rendah
bernilai baikdalam 1 (satu) tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus uji
kompetensi.
b. berijazah paling rendah SMA atau yang setingkat; pangkat paling rendah
Pengatur Muda, golongan ruang II/a; usia paling tinggi 52 tahun;
memiliki pengalaman di bidang Pol PP paling kurang 2 (dua) tahun; sehat
jasmani dan rohani; nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baikdalam
1 (satu) tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus uji kompetensi
c. berijazah paling rendah D1 atau yang setingkat; pangkat paling rendah
Pengatur Muda, golongan ruang II/a; usia paling tinggi 54 tahun;
memiliki pengalaman di bidang Pol PP paling kurang 2 (dua) tahun; sehat
jasmani dan rohani; nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baikdalam
1 (satu) tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus uji kompetensi
97. PNS yang disesuaikan (inpassing) dalam Jabatan Fungsional Pol PP
Tingkat AHLI, harus memenuhi syarat sebagai berikut yakni
a. berijazah paling rendah Sarjana S1/ Diploma Iv; pangkat paling rendah
Penata Muda, golongan ruang III/a; usia paling tinggi 53 tahun; memiliki
pengalaman di bidang Pol PP paling kurang 2 (dua) tahun; sehat jasmani
dan rohani; nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baikdalam 1 (satu)
tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus uji kompetensi.
b. berijazah paling rendah Sarjana S1/ Diploma Iv; pangkat paling rendah
Penata Muda, golongan ruang III/a; usia paling tinggi 51 tahun; memiliki
pengalaman di bidang Pol PP paling kurang 2 (dua) tahun; sehat jasmani
dan rohani; nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baikdalam 1 (satu)
tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus uji kompetensi.
c. berijazah paling rendah Sarjana S1/ Diploma Iv; pangkat paling rendah
Penata Muda, golongan ruang III/a; usia paling tinggi 50 tahun; memiliki
pengalaman di bidang Pol PP paling kurang 2 (dua) tahun; sehat jasmani
dan rohani; nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baikdalam 1 (satu)
tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus uji kompetensi.
98. Usia maksimal PNS yang disesuaikan (inpassing) dalam Jabatan
Fungsional Pol PP Tingkat AHLI, adalah
a. 53
b. 50
c. 51
99. Usia maksimal PNS yang disesuaikan (inpassing) dalam Jabatan
Fungsional Pol PP Tingkat terampil adalah, adalah
a. 50
b. 51
c. 52
100. Peraturan menteri pendayagunaan aparatur Negara Dan reformasi
birokrasi republik indonesia no 4 tahun 2014 mengatur tentang
a. Jabatan fungsional pol pp
1. B
2. B
3. D
4. D
5. A
6. D
7. C
8. A
9. A
10. B
11. B
12. B
13. D
14. C
15. B
16. A
17. C
18. B
19. B
20. A
21. A
22. A
23. A
24. D
25. C/D
26. B
27. D
28. B
29. D
30. D
31. A
32. D
33. D
34. C
35. D
36. A
37. A
38. A
39. A
40. A
41. A
42. A
43. A
44. B
45. C
46. A
47. A
48. A
49. A
50. D
51. B
52. D
53. B
54. A
55. A
56. A
57. C/D
58. D
59. C
60. A
61. B
62. C
63. B
64. A
65. D
66. B
67. C
68. A
69. A
70. A
71. B
72. C
73. D
74. C
75. A
76. C
77. C
78. A
79. A
80. A
81. A
82. D
83. A
84. D
85. A
86. A
87. B
88. A
89. A
90. A
91. C
92. C
93. A
94. A
95. B
96. A
97. A
98. A
99. A
100. C