Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Rizky Ika Pramudyatama

NIM : 1933021166

MATA KULIAH : Ilmu Logika

PERTEMUAN : Ke-13 (Silogisme dan dilema)

Pengertian Silogisme

Silogisme adalah jenis penalaran deduksi secara tidak langsung. Silogisme merupakan
penemuan terbesar dari ahli filsafat terkenal, Aristoteles. Dalam pengertian umum, silogisme
suatu argument deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Silogisme adalah
setiap penyimpulan tidakl angsung, yang dari dua proposisi (premis-premis) disimpulkan suatu
proposes baru (kesimpulan). Premis yang pertama disebut premise mum (premis mayor) dan
yang kedua disebut premis khusus (premis minor). Kesimpulan itu berhubungan erat sekali
dengan premis-premis yang ada. Jika premis-premisnya benar maka kesimpulannya juga benar.

Dalam penerapannya, ada empat silogisme yakni silogisme kategorik, silogisme


hipotetik, silogisme disjungtif, silogisme dilema.

Macam-macam Silogisme

1. Silogisme Kategorik

Silogisme kategorik adalah argument yang terdiri atas tiga proposisi kategoris yang saling
berkaitan, dua menjadi dasar penyimpulan (premis), satu menjadi kesimpulan yang ditarik
(konklusi).

 Hukum-hukum silogisme kategorik.

1. Apabila dalam satu premis particular, kesimpulan harus particular.

2. Apabila salah satu premis negative, kesimpulan harus negative juga.

3. Dari dua premis yang sama-sama particular tidak sah diambil kesimpulan.

4. Dari dua premis yang sama-sama negative, tidak menghasilkan kesimpulan apapun,
karena tidak ada mata rantai yang menghubungkan kedua proposisi premisnya.
Kesimpulan dapat diambil bila sedikitnya salah satu premisnya positif. Kesimpulan yang
ditarik dari dua premis negative adalah tidak sah.
5. Term predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term predikat yang ada pada
premisnya. Bila tidak, kesimpulan menjadi sah.

 Bentuk dan Modus Silogisme

Dengan memerhatikan kedudukan term pembanding (M) dalam premis pertama maupun dalam
premis kedua, silogisme kategoris dapat dibedakan antara empat bentuk atau empat pola yakni
sebagai berikut:

1. Silogisme Sub-Pre. Suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya dalam premis
pertama sebagai subjek dan dalam premis kedua sebagai predikat. Polanya: M P , S M, S
P

2. Silogisme Bis-Pre. Suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya menjadi predikat
dalam kedua premis. Polanya: P M, S M, S P.

3. Silogisme Bis-Sub. Suatu bentuk silogisme yang term pembandingnya menjadi subjek
dalam kedua premis. Polanya: M P, M

Anda mungkin juga menyukai