Anda di halaman 1dari 2

Hudzaifah Al Ghifari

5011211047

Mengenal Bidang Keprofesian di Teknik Material dan Metalurgi ITS


Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau yang biasa disebut ITS, adalah salah satu
perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia. ITS disebut juga kampus perjuangan yang
sesuai namanya mengingatkan kepada kita tentang perjuangan para pahlawan Indonesia
khususnya di kota pahlawan yaitu Surabaya. Reputasinya dalam negeri bahkan luar negeri
pun tak bisa diragukan lagi. Mulai dari akreditasi yang tinggi baik nasional maupun
internasional, prestasi-prestasi mahasiswa hingga dosen yang sangat banyak, hingga
karya-karya di bidang teknologi yang telah memberikan berbagai manfaat di Indonesia.
Hal itulah yang membuat Saya terkesan dan memantapkan langkah untuk memilih ITS
sebagai tempat perjalanan studi selanjutnya. Setelah mencari tahu lebih lanjut tentang
jurusan yang ada di ITS, Saya membulatkan tekad untuk memilih Departemen Teknik
Material dan Metalurgi. Di departemen yang memiliki akreditasi A unggul ini terdapat
empat bidang keprofesian, yaitu yang pertama adalah Metalurgi Ekstraksi (ME), kedua
adalah Metalurgi Manufaktur (MM), ketiga adalah Korosi dan Kegagalan (KK) dan
keempat adalah Metalurgi Inovatif (MI). Keempat bidang keprofesian tersebut saling
berhubungan dan terkait dengan proses yang diperlukan antara satu dengan yang lainnya.
Sehingga tidak ada anggapan bahwa salah satu bidang keprofesian lebih tinggi dibanding
dengan bidang keprofesian lainnya. Bidang keprofesian yang pertama adalah metalurgi
ekstraksi yang berkaitan dengan metode dan proses ekstraksi logam dari depositnya atau
disebut bijih. Logam yang didapatkan dari bijih biasanya masih berupa logam dalam
bentuk oksida dan sulfida. Untuk mengekstrasi logam murni dari logam oksida atau
sulfida, bijih logam dilakukan proses pengurangan secara fisik, kimiawi, atau
elektrolisasi. Metode ekstraksi melalui dua tahapan yaitu, yang pertama adalah proses
ekstraksi untuk menghasilkan logam dari kumpulan bijih, selanjutnya proses pemurnian
untuk memperbaiki sifat-sifat logam dan kemurnian logam. Bidang keprofesian yang
kedua adalah metalurgi manufaktur yang merupakan kelanjutan dari bidang keprofesian
sebelumnya. Metalurgi manufaktur adalah proses yang sangat penting dalam proses
produksi material, karena perannya sebagai penengah antara bagian hulu ke hilir. Material
mentah diproses menjadi barang jadi atau setengah jadi dengan nilai ekonomis yang lebih
tinggi. Material yang diproses meliputi keramik, logam, polimer, dan komposit.
Manufaktur meliputi operasi proses dari pembentukan, partikulasi, deformasi, material
removal, dan rekayasa permukaan. Selanjutnya proses assembly atau penyambungan
material yang meliputi penyambungan permanen seperti pengelasan, pematrian, dan
penyolderan. Bidang keprofesian selanjutnya yaitu korosi dan kegagalan,. Kegagalan
suatu komponen teknik merupakan kondisi ketika tidak mampu melakukan fungsi yang
diinginkan karena kerusakan, korosi, patah, retak, aus dan ketidakakuratan antar dimensi
atau indikator lainnya. Sebagian besar kegagalan terjadi akibat adanya masalah pada satu
atau lebih komponen dalam satu struktur perakitan. Dalam menganalisa dan mengatasi
kegagalan tersebut ada suatu metode yang dinamakan dengan Failure Analysis atau
analisis kegagalan. Seorang insinyur atau ilmuwan memerlukan pengalaman dan
keterampilan terlebih dahulu untuk bisa menganalisa kegagalan yang terjadi. Analisis
kegagalan memiliki tahapan yaitu memahami latar belakang, pengumpulan data atau
sampel, membuat spesimen, menginterpretasikan hasil tes, dan hasilnya pada kesimpulan.
Analisa kegagalan didasarkan kepada prinsip metalurgi yang kuat dan bukti ilmiah yang
otentik. Setelah didapatkan kesimpulan dari analisa kegagalan selanjutnya dilakukan
tindakan perbaikan yang berurutan untuk menghindari terulangnya kegagalan yang sama.
Bidang keprofesian yang terakhir adalah metalurgi inovatif. Bidang ini berkaitan dengan
aplikasi atau implementasi dari penelitian yang telah dilalui dari proses sebelumnya.
Inovasi material baru yang memiliki kualitas terbaik serta memiliki sifat yang dinginkan
diharapkan dihasilkan dari bidang keprofesian ini. Selanjutnya material inovasi tadi bisa
memenuhi kebutuhan industri di berbagai bidang, mulai dari infrastruktur, mesin,
kesehatan, hingga otomotif.

Anda mungkin juga menyukai