NPM : 200110210089
Persija Jakarta
Ketika ditanya apa klub sepak bola favoritmu, aku pasti akan menjawab
Persija Jakarta. Terkadang ketika seorang teman bertanya “kenapa mencintai
Persija Jakarta sedangkan tidak ada garis keturunan pribumi Jakarta?” hanya
perantau yang menetap di Jakarta. Aku memang bukan anak Jakarta. Hanya
tinggal di pinggiran ibu kota yang dari keturunan sunda. Tanpa ikatan apapum,
nyatanya cinta itu bermula entah karena apa. Persija Jakarta sebagai klub ibukota
Indonesia tentu memiliki sejarah panjang dan perjalanan tersebut membuat
mereka menjelma menjadi salah satu tim terbesar dan tertua di Indonesia yang
bermain di kompetisi tertinggi tanah air.
Logo Persija tak lain tak bukan berasal dari lambang DKI Jakarta secara
garis besar, di mana ada logo Monas yang menjadi simbol kebesaran dari Jakarta.
Sentuhan warna kuning dan hijau dimaksudkan pada beras dan kapas, yang
maknanya adalah kemakmuran. Tak luput tulisan „Jaya Raya‟, yang
melambangkan kebangkitan dan kemenangan.
Persija tak berarti apa-apa tanpa kehadiran Jakmania. Basis suporter dari
Persija itu menjadi salah satu yang paling eksis di Indonesia, dan keberadaannya
tersebar di berbagai pelosok Indonesia karena nama besar Persija itu sendiri.
Jakmania lekat dengan warna oranye dan merupakan produk gagasan dari Diza
Rasyid Ali (manajer Persija pada 1997). Awalnya, basis suporter yang bernama
Jakarta Mania ini hingga menjadi Jakmania, hanya beranggotakan ratusan orang.
Namun seiring waktu Jakmania tumbuh besar, menjadi organsiasi yang serius dan
terorganisir, hingga melaksanakan pemilihan ketua umum secara rutin, tiga tahun
sekali. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu
pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan berkumpul bersama
membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang
kepengurusan. Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam
rutinitas tersebut.
Prestasi yang diperoleh oleh Persija cukup banyak. Oleh karena hal itu, tak
heran kalau Persija menjadi tim kebanggaan masyarakat Jakarta hingga disebut
sebagai Macan Kemayoran.