NIM: 6511418019
5A Gizi
Output SPSS
Crosstabs
Cases
Gastritis Total
Ya Tidak
Count 19 13 32
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 1.632 1 .201
b
Continuity Correction 1.037 1 .308
Likelihood Ratio 1.638 1 .201
Fisher's Exact Test .300 .154
Linear-by-Linear Association 1.604 1 .205
N of Valid Cases 60
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.53.
b. Computed only for a 2x2 table
Interpretasi Hasil
1. Tabel kedua menggambarkan deskriptif masing-masing sel untuk nilai observed dan
expected. Nilai observed untuk sel a,b,c,d masing-masing 19, 13, 12, 16 sedangkan nilai
expectednya masing-masing 16,5; 15,5 ; 14,5; dan 13,5.
2. Tabel 2 x 2 ini layak untuk uji Chi Square karena tidak ada nilai expected yang kurang
dari lima
3. Tabel ketiga menunjukkan hasil uji Chi-Square. Karena tabel kontingensi 2 x 2 maka
yang digunakan adalah rumus koreksi yates/continuity correction. Nilai significancy-nya
adalah 0,308, artinya tidak terdapat hubungan antara perilaku konsumsi kopi dengan
kejadian gastritis akut pada mahasiswa IKM Unnes.
Risk Estimate
Lower Upper
Interpretasi Hasil
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, desain penelitian yang ditetapkan adalah potong lintang
dengan data yang tidak berpasangan. Oleh karena itu, nilai risiko yang sesuai adalah Ratio
Prevalence (RP). RP pada output di atas adalah sebesar 1,39 dengan 95% CI sebesar 0,83 – 2,32.
Interpretasi yang dapat ditarik sebagai berikut :
1. Karena desain yang digunakan adalah potong lintang, maka nilai risiko yang digunakan
pada baris “For cohort Gastritis = ya” karena kode variabel digunakan 1 (berisiko atau
ada efek) dan 2 (tidak berisiko atau tidak ada efek)
2. RP = 1,39, maka mahasiswa yang mengkonsumsi kopi berisiko 1,39 kali lebih besar
terkena gastritis akut dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mengkonsumsi kopi.
3. CI (95%) = 0,83 – 2,32, maka secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara konsumsi kopi dengan kejadian gastritis akut pada mahasiswa IKM Unnes (karena
rentang CI mencakup angka 1). Hasil ini sejalan dengan output pada tabel 3 dengan nilai
p sebesar 0,308. Angka tersebut > 0,05, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak atau tidak
terdapat hubungan yang bermakna. Meskipun hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi
kopi dengan kejadian gastritis akut pada mahasiswa IKM Unnes memiliki RP = 1,39 dan
interval kepercayaan 95% sebesar 0,83 – 2,32 secara teoritis/biologis, kebiasaan
mengkonsumsi kopi merupakan faktor risiko kejadian gastritis akut (RP = 1,39), namun
secara statistik kebiasaan mengkonsumsi kopi tidak berhubungan dengan kejadian
gastritis akut (nilai CI : 0,83 – 2,32, mencakup angka 1). Menurut berbagai sumber, nilai
interval kepercayaan dapat difungsikan untuk mengganti nilai p (p-value). Jadi, nilai p >
0,05 sama dengan nilai CI yang mencakup angka 1, yang berarti Ho diterima atau Ha
ditolak atau tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik. Jadi, tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara konsumsi kopi dengan kejadian gastritis akut
pada mahasiswa IKM Unnes.