Anda di halaman 1dari 4

Nama: Wiwin Yuli Triana/132014153022/ Tugas Essay ? Ibu Dr.Ika Yuni S.Kep.,Sp.

,KMB

Clinical Decision Making in Nursing

Dalam pemberian pelayanan yang berkualitas, tenaga kesehatan yang terlibat termasuk
perawat, tidak akan lepas dari proses pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan
pasien sebagai penerima layanan. Pengambilan keputusan adalah proses yang mencakup semua
penilaian kegiatan yang diperlukan yang bertujuan untuk membuktikan dan memperlihatkan
pilihan terbaik dalam menyelesaikan masalah keperawatan, setiap keputusan merupakan akibat
dari sebuah proses dinamis yang dipengaruhi oleh banyak faktor dengan melibatkan banyak
pendekatan. Pengambilan keputusan klinis merupakan komponen penting dalam asuhan
keperawatan profesional dan, kemampuan perawat untuk keputusan klinis yang efektif adalah
faktor yang penting dalam mempengaruhi kualitas perawatan
Pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan pendekatan sistemik yang harus
diadaptasikan dengan lingkungan, dan mmerupakan sebuah proses yang penting dan kompleks,
yang langsung mempengaruhi hasil perawatan pasien. Keterampilan pengambilan keputusan
klinis mewakili“proses yang berkembang, di mana data dikumpulkan, diinterprestasikan, dan
dievaluasiuntuk memilih pilihan tindakan berbasis bukti (Clemett & Raleigh, 2021) Dalam
praktik klinis, profesional kesehatan harus membuat keputusan cepat berdasarkan berbagai aspek
misalnya pengalaman, pengetahuan, pengenalan pola,intuisi dan persepsi pribadi (Minick dan
Harvey, 2003; Tanner, 2006) dalam (Pearson, 2013), oleh sebab itu pengalaman seorang perawat
dalam pelayanan juga sangat mempengaruhi kemampuan perawat tersebut dalam membuat
keputusan klinis dalam pelayanan.
Perawat berpengalaman sering menggunakan intuisi (Intuitiv thinking) ketika membuat
keputusan klinis. Intuisi banyak digunakan dalam pengambilan keputusan klinis namun
penggunaannya masih diremehkan dibandingkan dengan metode pengambilan keputusan
ilmiah.Pemrosesan informasi digunakan dalam pengambilan keputusan ilmiah dan metodis serta
analisis, sedangkan intuisi lebih mengandalkan pada persepsi praktisi. Benner (1984) dalam
(Pearson, 2013), percaya bahwa para ahli kesehatan profesional mampu menggunakan rasa
intuitif sehingga dapat mengenali masalah secara langsung, dan dapat dikatakan bahwa intuisi
melibatkan pengenalan pola dimana profesional kesehatan memanfaatkan pengalaman
sebelumnya untuk membantu pengambilan keputusan. terrdapat berbagai aspek yang saling
terkait dan sama pentingnya dalam pengambilan keputusan.
Standing (2005) dalam (Pearson, 2013), menyebutkan bahwa terdapat empat aspek yang
penting dalam pengambilan keputusan yaitu ilmu keperawatan; etika; pengetahuan pribadi, dan
seni keperawatan. Ilmu keperawatan melibatkan aspek-aspek seperti otonomi,fisiologi dan teori
yang berbasis bukti atau terukur secara ilmiah seperti tes laboratorium. Penilaian etis melibatkan
menerapkan prinsip-prinsip etika dan nilai-nilai moral empat aspek ini perlu diperhatikan agar
keputusan yang ditetapkan dapat dipertanggung jawabkan. Selain pada hasil dalam pengambilan
keputusan yang baik perlu memperhatikan tahap tahap dalam pengambilan keputusan yang baik.
Hal ini disebabkan karena proses pengambilan keputusan adalah proses yang komplek
melibatkan banyak hal.
Menurut Tiffen et al (2014), proses pengambilan keputusan klinis mencakup empat langkah
yang pertama langkah pengumpulan data, pada tahap ini melibatkan proses pengumpulan
informasi terkait dua aspek terpenting yaitu anamnesis dan melakukan pemeriksaan fisik.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi riwayat penyakit sekarang, pasien dan
keluarga secara detail, memperoleh riwayat kesehatan masa lalu, serta riwayat sosial,dan
informasi lain yang relevan tentang pasien dan keluhan mereka. Tujuan dari proses ini adalah
untuk menentukan fokus fisik pemeriksaan dan yang akan membantu merumuskan diagnosis
banding yang akan mendorong kebutuhan untuk mengumpulkan data lebih lanjut atau meminta
tes laboratorium atau radiografi jika diperlukan. Langkah kedua adalah interpretasi data yang
melibatkan pemeriksaan riwayat awal dan penilaian fisik untuk membuat keputusan tentang
bagaimana melanjutkan proses pengambilan keputusan klinis. Tahap selanjutnya adalah tahap
Evaluasi data dimana pada tahap ini seorang praktisi dapat mengidentifikasi diagnosis banding
awal serta mengumpulkan data tambahan, kemudian akan mengevaluasi data untuk menentukan
informasi mana yang paling relevan. Tahap terakhir dari proses ini adalah tahap pengambilan
keputusan, dalam tahap ini Pengambilan keputusan klinis mungkin melibatkan perumusan
pilihan terakhir dimana terdapat proses memilih diagnosa akhir, mengumpulkan data lebih lanjut
dan menetapkan rencana yang akan diambil serta memberikan pendidikan kesehatan kepada
pasien.
Pengambilan keputusan klinis melibatkan kemampuan untuk berpikir dan bertindak
sistematis untuk memecahkan masalah, pengambilan keputusan klinis yang efektif merupakan
salah satu komponen penting dalam praktik keperawatan profesional. Mekanisme yang terdiri
dari proses mengumpulkan data, memproses data yang sudah dikumpulkan, serta menentukan
prioritas tindakan dan melakukan evaluasi terhadap hasil dari tindakan yang sudah dilakukan
adalah proses yang sangat berdampak pada kepuasan yang diterima pasien dan keluarga.
Kemampuan dan kepercayaan diri yang dimiliki perawat didalam pengambilan keputusan juga
mempengaruhi eksistensi dan posisi perawat dalam pemberian pelayanan, sebagai mitra yang
memiliki keilmuan yang mandiri, perawat dituntut untuk hadir dan mengembangkan tindakan
mandiri nya dalam proses pelayanan bersama dengan tenaga kesehatan yang lain.
Kemampuan perawat untuk membuat keputusan klinis merupakan bagian dari praktik
keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan perawat kepada pasien membutuhkan proses
pengambilan keputusan yang cepat dan cermat. Ketidakmampuan perawat dalam pengambilan
keputusan akan meningkatkan kerugian bagi pihak pasien dan keluarga yang juga akan
berdampak pada ketidakpuasan pasien dan keluarga pada pelayanan. Keadaan yang tidak segera
diperbaiki akibat kelemahan perawat dalam pengambilan keputusan cepat atau lambat akan
berdampak pada pelayanan, oleh sebab itu mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan
perawat dalam pengambilan keputusan perlu dilakukan secara terus berkelanjutan.
Perlu diperhatiakan dengan baik bahwa perawat sebagai pemberi pelayanan perlu terus
meningkatkan kompetensidan percaya diri perawat, karena faktor tersebut penting dalam
melakukan pengambilan keputusan, kompetensi yang harus dimiliki meliputi tiga aspek aitu
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman. Faktor lain yang perlu diperthatikan adalah faktor
struktur organisasi, akses ke sumber daya yang mendukung dan pendidikan keperawatan yang
juga memiliki efek untuk memperkuat atau menghambat kemampuan perawat dalam
pengambilan keputusan, dengan mengidentifikasi faktor faktor ini maka semua pihak yang
bertanggung jawab dalam pengembangan sumber daya dapat menemukan solusi dalam
meningkatkan kemampuan perawat terutama dalam pengambilan keputusan klinis.

Reference
Clemett, V. J., & Raleigh, M. (2021). The validity and reliability of clinical judgement and
decision-making skills assessment in nursing: A systematic literature review. Nurse
Education Today, 102(March), 104885. https://doi.org/10.1016/j.nedt.2021.104885
Pearson, H. (2013). Science and intuition: Do both have a place in clinical decision making?
British Journal of Nursing, 22(4), 212–215. https://doi.org/10.12968/bjon.2013.22.4.212
Tiffen, J., Corbridge, S. J., & Slimmer, L. (2014). Enhancing Clinical Decision Making:
Development of a Contiguous Definition and Conceptual Framework. Journal of
Professional Nursing, 30(5), 399–405. https://doi.org/10.1016/j.profnurs.2014.01.006

Anda mungkin juga menyukai