Anda di halaman 1dari 33

Penelitian Media Sosial dan Pengaruhnya bagi

Remaja
KARYA ILMIAH

Disusun oleh
Amira Tanaya Dyanira
Aufiya Ilhamal Hafizh
Fasya Fransisca
Ievy Zharfani Desyanouva
Saskia Zahrani Nugroho

XI-8 IPS

Sekolah Menengah Atas TARUNA BAKTI


Terakreditasi A
Jalan RE. Martadinata 52, Bandung 40115
Tahun Pelajaran 2017-2018
ABSTRAK

Di era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


semakin canggih. Penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan
transportasi semakin cepat dan mudah. Situs media sosial di internet bermacam-
macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal dan banyak digunakan
remaja masa kini adalah Facebook (FB), Twitter, Instagram (IG), Path, Tumblr,
dan situs jejaring sosial lainnya. Dengan situs-situs tersebut, kita dapat
memperluas pertemanan secara kekerabatan maupun dengan masyarakat luas.
Media sosial juga dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan, sehingga
harus diwaspadai penggunaannya, terutama di kalangan remaja. Penelitian yang
kami lakukan adalah penelitian kualitatif, dengan metode wawancara dan studi
literatur.
Menurut narasumber kami yang merupakan siswa-siwi SMA Taruna Bakti
kelas XI angkatan 2017-2018, media sosial adalah aplikasi untuk
mengekspresikan diri sendiri. Mayoritas dari mereka menggunakan media sosial
cukup lama, yaitu 5 jam lebih setiap hari, bahkan banyak yang tak terhitung.
Sebegitu penting media sosial bagi mayoritas dari mereka sehingga mereka
bermain media sosial segera setelah bangun tidur. Akan tetapi, tidak dapat
dipungkiri bahwa media sosial berdampak terhadap pembelajaran mereka, baik
dalam positif (membantu mendapat informasi untuk pelajaran) dan negatif
(melupakan waktu untuk belajar). Secara garis besar, mereka setuju bahwa
membatasi penggunaan media sosial dan mencari informasi untuk pelajaran
adalah salah satu cara untuk mengatasi dampak negatif.
Dapat disimpulkan bahwa media sosial dapat memudahkan kita untuk
berkomunikasi dan bertukar informasi. Selain itu, media sosial juga mulai tampak
menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-
berita. Bagi para remaja, media sosial sangat berpengaruh karena mereka tidak
dapat terlepas darinya. Melalui media sosial, para remaja dapat mengembangkan
kreativitas, memperluas pergaulan, serta saling bertukar informasi maupun
pengalaman pribadi.
Di sisi lain, media sosial memiliki dampak negatif bagi para remaja.
Mereka dapat ketergantungan dan terus bermain media sosial sampai melupakan
kewajiban sebagai siswa ataupun hal-hal lainnya yang seharusnya mereka
lakukan. Selain itu, terdapat orang-orang yang menipu remaja di media sosial,
misalnya dengan menjual barang palsu, atau bahkan mendorong prostitusi. Tidak
semua tempat di media sosial aman dari orang-orang yang ingin mengeksploitasi
para remaja. Karenanya, remaja harus berhati-hati saat menggunakan media sosial
dan tidak berlebihan.
Kata kunci: Media sosial, ketergantungan, teknologi

2
ABSTRACT

In era of globalization, the development of science and technology


increasingly advancing. Widespread information as well as access to
telecommunications and transportation are getting faster and easier. There are
various kinds of media social websites on the internet, although the most well-
known and used by the majority of teenagers nowadays are Facebook (FB),
Twitter, Instagram (IG), Path, and Tumblr. With these websites, we can expand
connections to a bigger part of society. Media social can also makes someone
dependant on it, and thus we must watch out for its usage, especially among
teenagers. Our research is a qualitative research. Our methods include interviews
and literature studies.
According to our sources, who are students of Taruna Bakti High School
grade XI 2017-2018, media social is an application to express oneself. The
majority of them use media social for a quite long time, around 5 hours and more
every day. Moreover, there are people who admitted they can’t count the hours
because they use it so much. That is how important media social for the majority
of them, to the point they use it right after waking up in the morning. However, it
is an undeniable fact that media social affects their studies, both in a positive light
(as a source for studies) and a negative light (forgetting time to study). Most of
them agree that limiting the usage of media social and use it to search for
information for studies are ways to subdue the negative effects of media social.
We can conclude that media social makes it easier for us to communicate
and share information. Moreover, media social starts to override the conventional
media mass to spread news. For teenagers, media social greatly affects them
because they can hardly let go of it. Through media social, they can expand their
creativity, expand their friendships, and share information or personal
experiences.
On the other side, media social has negative effects for teenagers. They
can get addicted and keep on using media social to the point they forget about
their obligation as students or other things they are supposed to do. Furthermore,
there are people who can deceive teenagers on media social, such as selling fake
objects, or even pushing prostituion. Not all places on media social are safe from
people who want to exploit teenagers. For that reason, teenagers have to be careful
when using media social and know limits.

Keywords: Media social, addiction, technology

3
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh. 

Salam sejahtera untuk kita semua. Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke
hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena atas kehendak-Nya lah kita masih
diberi nikmat sehat wal afiat untuk bisa bersama-sama menyelesaikan karya
ilmiah Bahasa Indonesia ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
Habiba wa Nabiyya Ba'da, Muhammad SAW. 

Pertama-tama, kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Regina selaku guru Bahasa
Indonesia yang telah membimbing serta mengarahkan kami dengan penuh
kesabaran. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih juga kepada teman-teman satu
kelompok yang telah bersusah payah mengorbankan waktu dan menuangkan
pemikirannya serta telah mendukung kami dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Asep selaku kepala
sekolah serta Ibu Hana Rizki sebagai penguji. Karena tanpa teman-teman dan ibu-
bapak kami tidak dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini.

Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan
maupun kekurangan dalam pembuatan karya ilmiah ini. Wabillahi taufiq
walhidayah, 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Bandung, Februari 2018

Penyusun
Kelompok Karya Ilmiah XI-8

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN I
ABSTRAK II
ABSTRACT III
KATA PENGANTAR IV
DAFTAR ISI V
BAB I: PENDAHULUAN 6
A. Latar Belakang 6
B. Identifikasi Masalah 7
C. Pembatasan Masalah 7
D. Rumusan Masalah 7
E. Tujuan Penelitian 7
F. Manfaat 8
BAB II: LANDASAN TEORI 9
A. Media Sosial 9
B. Remaja 13
C. Sifat Asosial dan Penyebabnya 16
BAB III: PEMBAHASAN 17
A. Rumusan Masalah 17
B. Penyebab Remaja Ketergantungan Media Sosial 18
C. Pengaruh Media Sosial Bagi Remaja 19
D. Dampak Positif dan Negatif Media Sosial 19
E. Cara Mengatasi Ketergantungan Terhadap Media Sosial 20
F. Cara Agar para Remaja Kembali Berinteraksi Secara Langsung dengan Dunia Sekitar
20
G. Mengatasi sifat asosial 20
BAB IV: METODE PENELITIAN 22
A. Jenis Penelitian 22
B. Waktu dan Tempat Penelitian 22
C. Instrumen penelitian 22
BAB V: PENUTUP 23
A. Kesimpulan 23
B. Saran 23
C. Penutup 23
DAFTAR PUSTAKA 24
LAMPIRAN 25
A. Hasil Wawancara 25
BIODATA PENULIS 29

5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
canggih. Selain itu, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan
transportasi semakin cepat dan mudah. Internet merupakan salah satu hasil dari
kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia.
Fungsi internet bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat
komunitas media sosial dunia maya. Media sosial merupakan suatu layanan dari
sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat
berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain dalam skala besar. Situs
media sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang
paling dikenal dan banyak digunakan remaja masa kini adalah Facebook (FB),
Twitter, Instagram (IG), Path, dan Tumblr.
Dengan situs-situs tersebut, kita dapat memperluas pertemanan secara
kekerabatan maupun dengan masyarakat luas, bukan hanya dalam ruang lingkup
lingkungan tempat tinggal saja, tetapi dari berbagai macam kalangan lingkungan
maupun status sosial. Kita juga bisa dengan mudah bergaul tanpa ada batasan
ruang dan waktu. Hal tersebut menjadi suatu kewajiban bagi remaja untuk
memilikinya. Media sosial bagi para remaja merupakan hal penting, tidak hanya
sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah menjadi
lifestyle atau gaya hidup. Banyak pelajar yang tidak ingin dianggap ketinggalan
zaman karena tidak memiliki akun media sosial. Media sosial bagi para pelajar
biasanya digunakan untuk mengekspresikan diri kepada banyak orang terutama
teman-teman. Selain itu, media sosial juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk
menghasilkan uang.
Kini sosial media sudah menjadi faktor penting interaksi bagi manusia.
Namun dengan adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka
akan dirinnya dihadapan orang lain ataupun dengan orang yang belum dikenalnya,
khususnya para kaum remaja. Ditambah lagi dengan munculnya smartphone yang
menyediakan kebebasan bersosial media dan provider yang menyediakan
murahnya layan sosial media. Hal ini jelas mengakibatkan remaja melupakan akan
batasan-batasan pergaulan yang seharusnya mereka ketahui. Besarnya dampak
media sosial tidak hanya memberikan dampak postif tetapi juga memberikan
dampak negatif kepada manusia terutama bagi interaksi sesama manusia yang saat
ini telah dipengaruhi media sosial. Media sosial sedikit demi sedikit membawa
kita ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir kita. Media
sosial juga dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan, sehingga harus
diwaspadai penggunaannya, terutama di kalangan remaja.

6
Kami memilih untuk meneliti tentang media sosial dan remaja karena tema
ini penting untuk dikaji. Tema ini juga terjadi pada lingkungan kita sehari-hari
khususnya para pelajar atau remaja.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami mengidentifikasi masalah sebagai
berikut.
1. Apa penyebab ketergantungan media sosial di kalangan remaja?
2. Mengapa cyberbully kerap terjadi di media sosial?
3. Bagaimana terjadinya Pornografi via media sosial?
4. Apa itu Cybercrime dan bagaimana kasus tersebut bisa terjadi?
5. Mengapa para remaja cenderung asosial tanpa media sosial?
6. Apa yang menyebabkan kurangnya interaksi di kalangan remaja saat ini?
7. Mengapa para remaja terkadang tidak respect terhadap dunia sekitar?
8. Apa itu pelecehan seksual?
9. Bagaimana gaya hidup para remaja bisa berubah semenjak terpengaruh
media sosial?
10. Mengapa kerap terjadi penipuan saat mengakses media sosial?

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, kami memilih masalah-masalah
yang akan diteliti sebagai berikut.
1. Ketergantungan/ketagihan
2. Asosial
3. Kurangnya interaksi

D. Rumusan Masalah
Rumusan dari pembatasan masalah di atas adalah.
1. Mengapa bisa terjadi ketergantungan media sosial pada remaja?
2. Bagaimana cara mengatasi ketergantungan terhadap media sosial?
3. Bagaimana kiat-kiat agar para remaja kembali berinteraksi secara
langsung dibandingkan dengan di media sosial?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan kami meneliti masalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui alasan remaja ketagihan terhadap media sosial
2. Mengetahui cara-cara mengatasi ketergantungan terhadap media sosial
3. Mengetahui cara-cara agar para remaja dapat kembali berinteraksi secara
langsung

7
F. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Praktis
Bagi penulis, manfaat praktis yang diharapkan adalah bahwa seluruh tahapan
penelitian serta hasil penelitian yang diperoleh dapat memperluas wawasan
dan sekaligus memperoleh pengetahuan empiris mengenai Pengaruh Media
Sosial Bagi Remaja. Bagi pembaca serta pihak-pihak yang berkepentingan
dengan hasil penelitian, penulis berharap manfaat hasil penelitian dapat
diterima dan bermanfaat.
2. Manfaat Akademis
Manfaat akademis yang diharapkan adalah bahwa hasil penelitian dapat
dijadikan rujukan bagi upaya untuk meminimalisasi pengaruh media sosial
bagi remaja. dan berguna juga untuk menjadi referensi bagi masyarakat yang
melakukan kajian terhadap pengaruh sosial media terhadap remaja.

8
BAB II
LANDASAN TEORI

A) MEDIA SOSIAL
Media sosial adalah sebuah media daring yang para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai
"sekelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi
dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-
generated content".
Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software
internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data
dengan pengguna lain dalam skala besar. Media sosial (Social Media) juga bisa
berarti saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet).
Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim
pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking).
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page
pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan
Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media elektronik
(penyiaran), maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak
siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan
feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam
waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan ponsel makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses FB atau Twitter misalnya, bisa
dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan ponsel.
Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya
fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi
juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak
menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-
berita.

9
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti
bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan
sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna medsos dengan bebas bisa
mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan
berbagai konten lainnya.

Sumber : id.wikipedia.org, Andreas H. Kaplan dan Michael Haenlein

1. Ciri-ciri media sosial


1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
2. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
3. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

2. Berkembangnya media sosial


Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti
bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa
mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang
aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan
sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model konten lainnya.

3. Peran dan fungsi media sosial


Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses
oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi
bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan
merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media
sosial seperti blog, FB, Twitter, dan YouTube memiliki sejumlah manfaat bagi
perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan
TV, brosur dan selebaran.

10
4. Keunggulan media sosial
1. Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat
tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial
sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar teknologi informasi
pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi
internet.
2. Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi
dengan pelanggan dan menjalin hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah
feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan
cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal
tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
3. Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan
biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat
mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis.
Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk
setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan
pesan ke lebih banyak pengguna.

5. Fungsi media sosial


1. Administrasi
Pengorganisasian profil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang
relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan
kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada
penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi
konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasar untuk menemukan dimana
pasar anda.
2. Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan,
apa yang relevan dengan mereka.
3. Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaimana anda akan tetap didepan pasar dan
begaimana anda berkomunikasi ke pasar. Bagaimana teknologi sosial
meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.
4. Pengukuran
Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah
metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam
meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.

11
6. Perkembangan media sosial
1. 1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan
untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat
elektronik, atau mengunggah dan mengunduh Perangkat lunak , semua ini
dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung
dengaan modem
2. 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu
layanan penyewaan penyimpanan data situs web agar halaman situs web
tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini
menjadi tonggak dari berdirinya situs-situs web lain.
3. 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun
sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga
merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih
menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com
4. 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini
menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.
sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun.
termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa
di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media
sosial.
5. 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi
booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
6. 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn
juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media
Sosial makin berkembang.
7. 2003 Berdirinya MySpace. MySpace menawarkan kemudahan dalam
menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang
user friendly.
8. 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai
saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota
terbanyak.
9. 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang
lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau
yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
10. 2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan
bertepatan dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini
diharapkan bisa menjadi sebuah direktori online organisasi lingkungan
seluruh dunia termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan individu
maupun kelompok.

12
11. 2011 Lahirnya Google+, Google meluncurkan situs jejaring sosialnya
yang bernama Google+, tetapi pada awal peluncuran. Google+ hanya
sebatas pada orang yang telah diajak oleh Google. Setelah itu Google+
diluncurkan secara umum.

B) REMAJA
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa
masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk
golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua
aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara
umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan
22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990:
23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa
ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26)bahwa adolescence diartikan
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Dari pengertian remaja menurut beberapa ahli dapat disimpulkan
sebagaimana yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat,
dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan
dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22
tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan
fisik, maupun psikologis.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12
hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,
yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja
pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Sedangkan menurut Monks,
Knoers, dan Haditono, masa remaja dibedakan menjadi empat bagian, yaitu masa
pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:
192).

13
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan
remaja:
1) Remaja awal (earlyadolescent)
Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan
yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang
menyertaiperubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran
baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan
dipegang bahunya saja oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan
yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego
menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
2) Remaja madya (middle adolescent)
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau
banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai
diri sendiri dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya. selain itu,
ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka
atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau
materialis, dan sebagainya. Remajapria harus membebaskan diri dari
oedipuscomplex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa anak-anak) dengan
mempererat hubungan dengan kawan-kawan.
3) Remaja akhir (lateadolescent)
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan
pencapaian lima hal yaitu:
a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang
lain dan dalam pengalaman- pengalaman baru.
c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
d. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri)
diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri
dengan orang lain.
e. Tumbuh dinding yang memisahkan diri pribadinya dan masyarakat
umum.
Berdasarkan sifat dan ciri perkembangnya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga
tahap menurut Widyastuti (2009), yaitu:
1) Masa remaja awal (10-12 tahun)
A. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
B. Tampak dan merasa ingin bebas.
C. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir dan khayal (abstrak).
2) Masa remaja tengah (13-15 tahun)
A. Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri.

14
B. Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis.
C. Timbul perasaan cinta yang mendalam.
D. Mampu berfikir abstrak (berkhayal) makin berkembang Berkhayal
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual.

3) Masa remaja akhir (16-19 tahun)


A. Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.
B. Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
C. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.
D. Dapat mewujudkan perasaan cinta.
E. Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak.
Perkembangan remaja terlihat pada ciri-ciri sebagai berikut (Widyastuti, 2009) :
1. Perkembangan Biologis
Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasil aktifitashormonaldibawah
pengaruh sistem saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada
pertumbuhan peningkatan fisik dan pada penampakan serta perkembangan
karakteristik seks sekunder.
2. Perkembangan Psikologis
Teori psikososial tradisional menganggap bahwa kritis perkembangan pada masa
remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Pada masa remaja mereka mulai
melihat dirinya sebagai individu yang lain.
3. Perkembangan Kognitif
Berfikir kognitif mencapai puncaknya pada kemampuan berfikir abstrak. Remaja
tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode
konkret, remaja juga memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
4. Perkembangan Moral
Anak yang lebih muda hanya dapat menerima keputusanatau sudut pandang orang
dewasa, sedangkan remaja, untuk memperoleh autonomi dari orang dewasa
mereka harus menggantikan seperangkat moral dan nilai mereka sendiri.
5. Perkembangan Spiritual
Remaja mampu memahami konsep abstrak dan menginterpretasikan analogi serta
simbol-simbol. Mereka mampu berempati, berfilosofi dan berfikir secara logis.
6. Perkembangan Sosial
Remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan menetapkan
sebuah identitas yang mandiri dari kewenangan keluarga. Masa remaja adalah
masa dengan kemampuan bersosialisasiyang kuat terhadap teman dekat dan teman
sebaya.
(Sumber : lindasukmahayati.blogspot.co.id)

15
C) SIFAT ASOSIAL DAN PENYEBABNYA
Asosial berarti tidak adanya motivasi untuk melakukan interaksi sosial,
atau lebih suka melakukan aktivitas sendiri. Psikolog perkembangan
menggunakan sinonim nonsosial, tidak sosial, dan ketidaktertarikan sosial.
Asosial berbeda tetapi tidak selalu berlawanan dengan kelakuan anti-sosial,
dimana dalam perilaku anti-sosial menyiratkan misantropi atau perlawanan
kepada orang lain atau tatanan sosial secara aktif. Sifat asosial sering ditemukan
dalam orang-orang introvert, sementara sifat asosial yang ekstrem ditemukan
dalam orang-orang dengan bermacam-macam kondisi klinis.
Sifat asosial tidak selalu dianggap sifat yang tidak baik oleh masyarakat,
karena sifat asosial telah digunakan sebagai cara untuk mengekspresikan ketidak
setujuan dengan ide yang umum. Sifat asosial juga dianggap sebagai sifat yang
diinginkan dalam beberapa tradisi monastisisme, seperti dalam Katolik, Buddha
dan Sufi.

16
BAB III
PEMBAHASAN
A) Rumusan masalah
Berdasarkan metode yang kami pakai, kami mewawancarai perwakilan kelas
XI untuk mendapat keterangan. Kami telah mendapatkan 1 narasumber dari setiap
kelas. Dalam hasil wawancara yang kami peroleh, berikut penjelasan para
narasumber.
Narasumber 1 menjelaskan bahwa media sosial adalah tempat mencurahkan
segala isi hati. Benar jika melalui media sosial kita dapat memperoleh berita
terkini dalam waktu yang singkat. Menurut narasumber 1, lewat media sosial
banyak pengguna yang memberikan pengaruh positif; faedah lainnya yang kita
dapat yaitu memperluas pergaulan. Namun di sisi lain, media sosial juga kerap
memuat berita-berita buruk (hoax) yang tidak jelas dari mana sumbernya; serta
konten-konten tidak pantas yang merusak kehidupan masyarakat. Pengaruh media
sosial terhadap pembelajaran antara lain membuat para pelajar terkadang jadi
malas belajar.
Narasumber 2 menjelaskan bahwa media sosial adalah sebuah aplikasi yang
bisa dibuat untuk menyalurkan suara hati, mengekspresikan diri, suasana, serta
menyebarkan moment-moment yang berharga. Seperti yang sudah disebutkan
oleh Narasumber 1, bahwa melalui media sosial kita dapat memperoleh informasi
terkini dari mana saja dalam waktu yang singkat. Narasumber 1 dan 2 sepaham,
bahwa dilihat dari sisi negatifnya, media sosial dapat menjadikan para pelajar
tidak fokus dalam belajar dan selalu ingin membuka pemberitahuan baru pada
telepon genggam mereka.
Narasumber 3 menjelaskan bahwa media sosial juga dapat digunakan oleh
sebagian orang untuk memamerkan status sosial atau identitas mereka. Ditinjau
dari sisi positifnya, lewat media sosial seseorang memperoleh pengalaman baru,
saling mengenal dan dapat bertransaksi dengan mudah jika media sosial itu
dimanfaatkan untuk kepentingan perekonomian. Namun, Narasumber 3
memberikan saran bagi siapapun yang menggunakan media sosial terus menerus
untuk lebih dibatasi, tidak untuk digunakan seharian penuh hingga lupa waktu,
bahwa mengelola waktu dengan baik itu sangat penting.
Narasumber 4 sepaham dengan narasumber 1 dan 2 bahwa media sosial dapat
digunakan sebagai tempat berkeluh kesah, mencurahkan segala isi hati sekaligus
mengekspresikan diri. Mereka berpendapat bahwa melalui media sosial semua
orang bisa memperoleh berita terkini tentang topik apa saja yang sedang hangat
serta dari mana saja dengan mudah. Selain itu, di media sosial juga mereka dapat
memantau update dari teman-teman atau siapapun yang mereka kenal.
Menurut narasumber 5, media sosial dapat digunakan untuk menyalurkan
pendapat dan aspirasi.

17
Narasumber 6 menjelaskan bahwa media sosial adalah dunia kedua dimana
kita bisa berinteraksi secara tidak langsung (di luar kehidupan nyata). Beliau
berpendapat bahwa lewat media sosial kita mudah bersosialisasi dengan siapapun.
Selain itu, kita juga menjadikan media sosial sebagai sumber inspirasi. Namun di
sisi lain, ujar beliau, media sosial kerap menjadi tempat penyajian konten-konten
tidak pantas sehingga dalam penggunaannya harus disaring terlebih dahulu.
Narasumber terakhir kami memberikan keterangan mengenai media sosial
sebagai tempat generasi muda atau semua kalangan untuk bersosialisasi, tetapi
tidak dengan tatap muka secara langsung. Beliau berpendapat, bahwa melalui
media sosial seseorang bisa mendapat teman. Mereka dapat membangun jaringan
pertemanan yang lebih luas, serta menambah wawasan. Mereka juga dapat
memperoleh informasi yang bermanfaat lewat media sosial. Namun, di sisi lain,
ujar narasumber 7, jika media sosial disalahgunakan bisa fatal akibatnya. Untuk
pengaruh media sosial dalam pembelajaran, tukas narasumber 7, sebetulnya media
sosial menjadi salah satu sumber informasi serta lewat media sosial kita juga bisa
menjadi sumber inspirasi sekaligus motivasi bagi semua kalangan. Dan yang
terakhir, kita juga harus bijak dalam menggunakan media sosial. Kita harus
mampu menempatkan diri, yakni dengan membatasi penggunaan media sosial
hanya untuk hal-hal yang positif.

B) Penyebab remaja ketergantungan media sosial


Sejatinya, para remaja sangat melekat dengan media sosial dan tidak dapat
terlepas dari media sosial. Mereka terus berkomunikasi lewat media sosial,
bahkan pada saat makan dan berjalan. Waktu yang dihabiskan untuk media sosial
seringkali lebih banyak dibandingkan dengan waktu yang dihabiskan untuk
belajar atau berkumpul bersama keluarga. Berbagai hal menjadi alasan media
sosial begitu mampu menarik bagi para remaja.
Berikut penyebab remaja ketergantungan media sosial.
1) Pada dasarnya, mereka ingin mendapat perhatian lebih serta pujian dari
berbagai pihak.
2) Mereka seringkali meminta pendapat dan persetujuan rekan-rekannya untuk
memutuskan sesuatu.
3) Terkadang para remaja cenderung ingin memperlihatkan citra mereka. Seperti
apa identitas mereka, mereka akan memuatnya di media sosial agar diketahui dan
dikenal oleh berbagai kalangan.
4) Mereka meluapkan emosi mereka di media sosial ketika tidak dapat
melakukannya di dunia nyata. Hal ini menenangkan mereka.

18
C) Pengaruh media sosial bagi remaja
1. Pengaruh Positif:
1) Remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial
yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini.
2) Memperluas jaringan pertemanan dan remaja akan menjadi lebih mudah
berteman dengan orang lain di seluruh dunia.
3) Memudahkan dalam memperoleh informasi.Remaja menjadi mudah untuk
memperoleh informasi yang ada di internet karena adanya website.
4) Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi. Dengan adanya blog,
remaja mudah berbagi mengenai pengalaman hidupnya dan berbagai hal
lainnya yaitu dengan memasukannya ke dalam blog.
2. Pengaruh Negatif:
1) Menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat
pemahaman bahasa pun menjadi terganggu.
2) Situs jejaring sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri
sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena
kebanyakan menghabiskan waktu di internet.
3) Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering
menggunakan jejaring sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut.
4) Semakin maraknya penipuan, pencemaran nama baik/penggunaan,
kejahatan penculikan remaja putri, judi online dan kejahatan lainnya yang
sangat marak terjadi akhir-akhir ini.
5) Media sosial juga terkadang digunakan untuk bisnis prostitusi.

D) Dampak positif dan negatif media sosial


Pengaruh positif dari media sosial adalah sebagai berikut.
a) Dapat menambah informasi yang lebih luas, asalkan bisa menyaring
informasi yang ada kemudian diambil manfaatnya.
b) Mengetahui dunia luar dan perkembangannya, karena setiap orang harus
berkembang menjadi lebih baik seiring waktu.
c) Mengetahui sesuatu yang baru dari dalam negeri maupun luar negri
dengan cepat.
d) Menambah banyak teman dengan sosial media dan dapat berkomunikasi
dengan teman jauh/teman lama.
e) Bisa mendapatkan uang dari media sosial dengan cara berjualan online.
f) Menemukan dunia baru dengan berita yang nyatanya tak pernah lagi
menonton televisi karena yang isinya tidak ada yang bermanfaat dan
berpendidikan.

19
Pengaruh negatif media sosial adalah sebagai berikut.
a) Membuat kecanduan untuk remaja saat ini.
b) Membuat remaja malas dalam hal belajar dan dapat menganggu saat
belajar.
c) Sering lupa waktu karena orang yang nyaman dengan sosial media jika
tidak bisa mengontrol kegiatannya maka akan melupakan dunianya yang
nyata.
d) Menghabiskan banyak uang untuk membeli kuota internet.
e) Menampilkan iklan konten dewasa yang dapat dilihat oleh anak-anak di
bawah umur, padahal belum sepantasnya melihat.
f) Ketergantungan.
g) Membuat orang asosial dan kurang melihat lingkungan sekitar.
h) Mudah terpengaruh dengan perkataan orang lain yang belum tentu benar
dan susah mengontrol apa yang seharusnya tidak baik untuk dicerna ataupun
ditiru.

E) Cara mengatasi ketergantungan terhadap media sosial


Untuk mengatasi ketergantungan terhadap media sosial, yang paling utama adalah
dengan membatasi penggunaan media sosial, tidak untuk digunakan seharian
penuh hingga lupa waktu, dan memahami bahwa mengelola waktu dengan baik
itu sangat penting. Selain itu, para remaja harus dapat mengetahui mana hal yang
benar dan baik dilakukan serta yang tidak pantas dilakukan. Di media sosial
sekalipun, ada etika yang harus diikuti. Mereka harus tetap sopan dan santun
sekalipun anonim.

F) Cara agar para remaja kembali berinteraksi secara langsung dengan


dunia sekitar
Agar para remaja kembali berinteraksi secara langsung dengan dunia sekitar,
hendaknya mereka menyempatkan waktu mereka untuk bertatap muka secara
langsung dengan orang-orang yang mereka kenal, serta berinteraksilah dengan
menyampaikan sesuatu yang positif, bukan yang sama sekali tidak berfaedah.

G) Mengatasi sifat asosial


Kodrat manusia adalah makhluk sosial, tidak ada manusia yang bisa hidup
sendirian didunia ini, semuanya pasti harus membutuhkan bantuan dari orang lain.
kepribadian anti sosial hanya akan membuat orang tersebut menjadi terpuruk dan
terkucil dari kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itulah kamu memerlukan
pengendalian sosial yang baik, salah satu pengobatan yang efektif dalam
mengatasi sikap anti sosial adalah dengan terapi.

20
Terapi merupakan suatu bentuk penerapan teknik pengobatan,
penyembuhan dan penanganan berbagai masalah oleh para ahli yang dapat
membantu alam bawah sadar kita untuk menemukan dan melepaskan akar
penyebab masalah yang kita hadapi. Saat kita melakukan terapi, kita akan dibawa
masuk menuju kondisi trance dan melakukan visualisasi yang digunakan untuk
bersantai yang akan memandu kita untuk mengenali hal positif dan kemampuan
dalam diri kita.
Selain itu, perbanyak pemahaman tentang bahasa dan interaksi dengan
sesama. Hal ini bertujuan untuk mengatasi sifat asosial dalam diri kita.

21
BAB IV
METODE PENELITIAN

A) Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami lakukan adalah penelitian kualitatif, dengan metode
wawancara dan studi literatur. Kami membutuhkan jawaban dari pertanyaan
“Mengapa” dan “Bagaimana”, karena kami ingin menggali secara lebih dalam
mengenai penggunaan media sosial di kalangan remaja sekaligus pengaruh yang
akan diperoleh selanjutnya.

B) Waktu dan Tempat Penelitian


Kami melaksanakan penelitian ini mulai dari awal bulan Februari 2018 hingga
pertengahan bulan Maret 2018 dan penelitian ini kami laksanakan di SMA Taruna
Bakti.

C) Instrumen penelitian
Kami telah mempersiapkan daftar pertanyaan kepada narasumber yang
merupakan perwakilan dari tiap-tiap kelas XI angkatan 2017-2018. Setiap kelas
mengirimkan 1 perwakilan untuk menjadi narasumber yang kami mintai
keterangannya. Selain itu, kami juga menjadikan buku-buku Andreas M. Kaplan,
Terry Michael Gamble, August E. Grant, dan Jan H. Kietzmann sebagai rujukan,
karena buku tersebut memuat dasar teori tentang media sosial, jejaring sosial,
Information Technology (IT) dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
penelitian kami.

22
BAB V
PENUTUP
A) Kesimpulan
Dari materi di atas, dapat disimpulkan bahwa media sosial dapat memudahkan
kita untuk berkomunikasi dan bertukar informasi. Selain itu, media sosial juga
mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Bagi para remaja, tentu media sosial sangat berpengaruh karena mereka tidak
dapat terlepas dari media sosial. Karena, melalui media sosial, para remaja dapat
mengembangkan kreativitas, memperluas pergaulan, serta saling bertukar
informasi maupun pengalaman pribadi. Selain itu juga, melalui media sosial juga
para remaja dapat mengikuti perkembangan jaman. Namun di sisi lain, media
sosial juga kerap memberikan efek negatif, yakni menyebabkan individualisme,
ketergantungan, serta yang lebih parahnya lagi yaitu prostitusi, perjudian dan
penipuan yang merusak kehidupan para remaja.

B) Saran
Penggunaan media sosial hendaknya disikapi dengan bijak. Sebaiknya kita
sebagai generasi muda harus memperhatikan etika dalam menggunakan media
sosial, memahami kegunaannya, serta mampu memperhitungkan dampak dan
akibatnya. Terlebih jika konten yang kita unggah berasal dari sumber yang tidak
jelas, serta bergaul dengan orang-orang yang belum begitu paham akan kita, kita
harus memfilter-nya, agar kemudian tidak fatal akibatnya.

C) Penutup
Demikian karya ilmiah tentang Penggunaan Media Sosial dan Pengaruhnya bagi
Para Remaja yang kami susun, semoga bermanfaat baik bagi penulis maupun
pembaca. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan
maupun kekurangan dalam penyusunan karya ilmiah ini.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. ^ a b Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) "Users of the world, unite!
The challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–
68.
2. ^ Gamble, Teri and Michael. Communication works. Seventh edition.
3. ^ http://www.mediabistro.com/alltwitter/history-social-media_b12770, diakses
tanggal 11 Februari 2018.
4. ^ Grant, August E & Meadows, Jennifer H. (eds.) (2010).Communication
Technology Update and Fundamental.12th Edition.Boston: Focal Press
5. ^ Kietzmann, Jan H.; Kris Hermkens, Ian P. McCarthy, and Bruno S. Silvestre
(2011). "Social media? Get serious! Understanding the functional building blocks
of social media". Business Horizons 54 (3): 241–251. ISSN 0007-6813.
doi:10.1016/j.bushor.2011.01.005. Diakses tanggal 9 Agustus 2012.
6. http://lindasukmahayati.blogspot.co.id/2017/03/penelitian-sosial-pengaruh-
media-sosial.html, diakses tanggal 10 Februari 2018.
7. https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial, diakses tanggal 11 Februari 2018.
8. https://id.wikipedia.org/wiki/Jejaring_sosial, diakses tanggal 4 Februari 2018.
9. https://tekno.tempo.co/read/491864/4-alasan-remaja-gemar-media-sosial , diakses
tanggal 23 Januari 2018.
10. https://id.wikipedia.org/wiki/Asosial, diakses tanggal 22 Maret 2018.
11. http://terapipsikologi.com/?anti-sosial-penyebab-ciri,99, diakses tanggal 22 Maret
2018.

24
LAMPIRAN

A. HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan Narasumber 1


P : Pewawancara, A : Narasumber 1
P : “Menurut Anda, apa itu media sosial?”
A : “Media sosial adalah tempat kita mencurahkan segala isi hati, namun dalam
dunia maya.”
P : “Apa saja yang bisa Anda dapatkan lewat media sosial?”
A : “Biasanya saya mendapat berita terhangat.”
P : “Apa saja dampak positif dan negatif dari media sosial?”
A : “Dampak positifnya, sekarang sedang banyak tokoh inspiratif yang
membawa pengaruh positif, jadi semakin terpengaruh dengan hal positif.
Sebaliknya, di media sosial sering kita temukan berita bohong atau hoax yang
tidak jelas dari mana sumbernya.”
P : “Berapa lama Anda mengakses media sosial?”
A : “Tidak terhitung. Bahkan hampir setiap saat saya mengakses media sosial.”
P : “Apakah penggunaan media sosial berpengaruh bagi pembelajaran?”
A : “Berpengaruh, terkadang hanya karena media sosial jadi tidak fokus dan malas
belajar.”
P : “Bagaimana caranya agar kita lebih bijak menggunakan media sosial?”
A : “Menggunakan media sosial hanya sebatas untuk hal-hal yang positif, semisal
menambah pengetahuan. Dan satu lagi, berani bantai hoax!”

Wawancara dengan Narasumber 2


P : Pewawancara, B : Narasumber 2
P : “Menurut Anda, apa itu media sosial?”
B : “Media sosial adalah sebuah aplikasi yang kita perlukan untuk
mengekspresikan diri serta berbagi setiap momen berharga.”
P : “Apa saja yang bisa Anda dapatkan lewat media sosial?”
B : “Lewat media sosial, kita dapat memperoleh berita terkini dari mana saja.”
P : “Apa saja dampak positif dan negatif dari media sosial?”
B : “Dampak positifnya, menambah pengetahuan serta memperluas jaringan
pergaulan. Negatifnya, di media sosial sering kita temukan berita bohong atau
hoax yang tidak jelas dari mana sumbernya.”
P : “Berapa lama Anda mengakses media sosial?”
B : “Saya mengakses media sosial kurang lebih lima jam sehari.”

25
P : “Apakah penggunaan media sosial berpengaruh bagi pembelajaran?”
B : “Tentu. Kadang kita menjadi tidak fokus belajar karena selalu membuka
pemberitahuan dari media sosial.”
P : “Bagaimana caranya agar kita lebih bijak menggunakan media sosial?”
B : “Lebih giat belajar, kelola waktu dengan baik, batasi penggunaan telepon
genggam serta perbanyak ibadah.”

Wawancara dengan Narasumber 3


P : Pewawancara, C : Narasumber 3
P : “Menurut Anda, apa itu media sosial?”
C : “Media sosial adalah tempat bagi seseorang untuk mengekspresikan diri,
menunjukkan identitas, serta bagi sejumlah orang media sosial digunakan untuk
memamerkan status sosial mereka.”
P : “Apa saja yang bisa Anda dapatkan lewat media sosial?”
C : “Lewat media sosial, kita bisa mendapatkan teman baru, pengalaman baru.”
P : “Apa saja dampak positif dan negatif dari media sosial?”
C : “Menurut saya, dampak positif dari penggunaan media sosial adalah saling
mengenal dengan siapapun, serta mendapat pengalaman baru.Kalau dampak
negatifnya sendiri, ya media sosial kerap dijadikan sebagai tempat menyebarnya
hoax.”
P : “Berapa lama Anda mengakses media sosial?”
C : “Saya mengakses media sosial lebih dari 10 jam.”
P : “Apakah penggunaan media sosial berpengaruh bagi pembelajaran?”
C : “Tentu. Sangat berpengaruh. Harusnya waktu belajar dipakai untuk belajar,
ini malah dipakai untuk mengakses media sosial. Sebaiknya penggunaan media
sosial dibatasi, jangan terus menerus.”
P : “Bagaimana caranya agar kita lebih bijak menggunakan media sosial?”
C : “Sebetulnya, yang salah itu cara kita berpikir. Media sosial itu kan sebetulnya
tidak ada salahnya, ini pembelajaran dari guru-guru juga. Guru-guru juga men-
support muridnya untuk berpikir positif.”

Wawancara dengan Narasumber 4


P : Pewawancara, D : Narasumber 4
P : “Menurut Anda, apa itu media sosial?”
D : “Kalau untuk saya sih, media sosial itu ya sebagai online diary, dan sebagai
tempat kita mengekspresikan diri.”
P : “Apa saja yang bisa Anda dapatkan lewat media sosial?”
D : “Lewat media sosial, kita dapat berita terkini, update dunia hiburan dan
public figure. Bahkan kita juga memperoleh info dari teman.”

26
P : “Apa saja dampak positif dan negatif dari media sosial?”
D : “Dampak positifnya, kita lebih update. Namun di sisi lain kita buang-buang
waktu sekedar untuk mengakses media sosial, sehingga kita jadi lupa waktu.
P : “Berapa lama Anda mengakses media sosial?”
D : “Seharian penuh. Bahkan bisa dibilang saya lebih banyak di media sosial
daripada kehidupan nyata.”
P : “Apakah penggunaan media sosial berpengaruh bagi pembelajaran?”
D : “Tentu. Kadang kita jadi malas belajar.”
P : “Bagaimana caranya agar kita lebih bijak menggunakan media sosial?”
D : “Mengelola waktu dengan baik, membatasi penggunaan media sosial, dan
hanya mem-follow orang-orang yang pantas untuk di-follow.”

Wawancara dengan Narasumber 5


P : Pewawancara, E : Narasumber 5
P : “Menurut Anda, apa itu media sosial?”
E : “Media sosial adalah tempat kita menyalurkan aspirasi.”
P : “Apa saja yang bisa Anda dapatkan lewat media sosial?”
E : “Lewat media sosial, kita memperoleh banyak informasi, baik itu yang
positif maupun yang negatif.”
P : “Apa saja dampak positif dan negatif dari media sosial?”
E : “Dampak positifnya, kita dapat memperbanyak wawasan. Namun dampak
negatifnya, media sosial kerap dijadikan tempat menyebarkan hoax.”
P : “Berapa lama Anda mengakses media sosial?”
E : “Saya mengakses media sosial antara satu sampai dua jam.”
P : “Apakah penggunaan media sosial berpengaruh bagi pembelajaran?”
E : “Tentu. Kita jadi lebih banyak mengakses media sosial dibanding belajar.”
P : “Bagaimana caranya agar kita lebih bijak menggunakan media sosial?”
E : “Itu tergantung dari kita. Jika kita membatasi penggunaan media sosial, kita
tidak akan ketergantungan terhadap media sosial.”

Wawancara dengan Narasumber 6


P : Pewawancara, F : Narasumber 6
P : “Menurut Anda, apa itu media sosial?”
F : “Media sosial adalah tempat untuk berinteraksi, namun secara tidak
langsung.”
P : “Apa saja yang bisa Anda dapatkan lewat media sosial?”
F : “Teman baru, pengalaman baru. Bahkan kita juga mendapat inspirasi
sekaligus motivasi dari orang-orang yang kita tahu.”
P : “Apa saja dampak positif dan negatif dari media sosial?”

27
F : “Dampak positifnya adalah, kita lebih mudah mendapatkan banyak teman
serta mudah bersosialisasi. Kalau dampak negatifnya, di media sosial terkadang
kita menemukan konten-konten yang tidak pantas, semisal yang berbau
pornografi.”
P : “Berapa lama Anda mengakses media sosial?”
F : “Saya mengakses media sosial kurang lebih 8 jam sehari.”
P : “Apakah penggunaan media sosial berpengaruh bagi pembelajaran?”
F : “Tentu.”
P : “Bagaimana caranya agar kita lebih bijak menggunakan media sosial?”
F : “Penggunaannya lebih di-filter lagi.”

Wawancara dengan Narasumber 7


P : Pewawancara, G : Narasumber 7
P : “Menurut Anda, apa itu media sosial?”
G : “Media sosial adalah tempat generasi muda atau semua kalangan untuk
bersosialisasi, tetapi tidak dengan tatap muka secara langsung.”
P : “Apa saja yang bisa Anda dapatkan lewat media sosial?”
G : “Lewat media sosial, kita bisa mendapat teman. Kita dapat membangun
jaringan pertemanan yang lebih luas, serta menambah wawasan. Kita juga dapat
memperoleh informasi yang bermanfaat lewat media sosial.”
P : “Apa saja dampak positif dan negatif dari media sosial?”
G : “Sama seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa melalui media sosial
Kita dapat membangun jaringan pertemanan yang lebih luas, serta menambah
wawasan. Kita juga dapat memperoleh informasi yang bermanfaat lewat media
sosial. Namun, di sisi lain, dampak negatifnya, jika media sosial disalahgunakan
bisa fatal akibatnya. Contohnya, media sosial kadang digunakan untuk saling
sindir atau bahkan menghina seseorang.”
P : “Berapa lama Anda mengakses media sosial?”
G : “Saya mengakses media sosial 10 jam, dan bisa dikatakan media sosial
adalah bagian dari gaya hidup saya.”
P : “Apakah penggunaan media sosial berpengaruh bagi pembelajaran?”
G : “Tentu. Tapi saya hanya memberi pengaruh positifnya. sebetulnya media
sosial menjadi salah satu sumber informasi serta lewat media sosial kita juga bisa
menjadi sumber inspirasi sekaligus motivasi bagi semua kalangan.”
P : “Bagaimana caranya agar kita lebih bijak menggunakan media sosial?”
G : “Kita harus mampu menempatkan diri, yakni dengan membatasi penggunaan
media sosial hanya untuk hal-hal yang positif.”

28
BIODATA PENULIS

Amira Tanaya Dyanira, lahir di Bandung, 21 September 2001.


Bungsu dari dua bersaudara, dari pasangan Arvi Argyantoro dan
Dian Noertjahja Wangsaatmadja. Ia memulai pendidikan di TK
Permata Ayah Bunda dan lulus pada tahun 2007, lalu
melanjutkannya ke SD Mutiara Bunda dan lulus pada tahun
2013, kemudian melanjutkannya ke SMP Taruna Bakti Bandung
dan lulus pada tahun 2016, kemudian sekarang bersekolah di
SMA Taruna Bakti Bandung kelas XI.

29
Aufiya Ilhamal Hafizh lahir di Bandung 6 April 2000.
Anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Billy
Gumelar Adhiperdana Atmowidjaja dan Susy Afrida. Ia
memulai pendidikan di TK BPI dan lulus pada tahun 2007,
lalu melanjutkannya ke SD BPI dan lulus pada tahun 2013,
kemudian melanjutkannya ke SMP Taruna Bakti Bandung
dan lulus pada tahun 2016, kemudian sekarang bersekolah di
SMA Taruna Bakti Bandung kelas XI.

30
Fasya Fransisca lahir di Bandung 6 September 2001. Bungsu
dari dua bersaudara, dari pasangan Frans Nathanael Amzard dan
Fitraninda Taifoer. Ia memulai pendidikan di TK Swandayani
dan lulus pada tahun 2007, lalu melanjutkannya ke SD Taruna
Bakti dan lulus pada tahun 2013, kemudian melanjutkannya ke
SMP Taruna Bakti Bandung dan lulus pada tahun 2016,
kemudian sekarang bersekolah di SMA Taruna Bakti Bandung
kelas XI.

31
Ievy Zharfani Desyanouva lahir di Bandung 17 Desember 2000. Anak ketiga
dari tiga bersaudara, dari pasangan Wawan Neviawan dan Anita Dewayani. Ia
memulai pendidikan di TK Taruna Bakti dan lulus pada tahun 2007, lalu
melanjutkannya ke SD Taruna Bakti dan lulus pada tahun 2013, kemudian
melanjutkannya ke SMP Taruna Bakti Bandung dan lulus pada tahun 2016,
kemudian sekarang bersekolah di SMA Taruna Bakti Bandung kelas XI.

32
Saskia Zahrani Nugroho lahir di Bandung 25 Agustus 2001. Anak kedua dari
dua bersaudara, dari pasangan Didik Maryanto Nugroho dan Ira Firuziah
Soeriaatmadja. Ia memulai pendidikan di TK Gagas Ceria dan lulus pada tahun
2007, lalu melanjutkannya ke SD Gagas Ceria dan lulus pada tahun 2013,
kemudian melanjutkannya ke SMPN 7 Bandung dan lulus pada tahun 2016,
kemudian sekarang bersekolah di SMA Taruna Bakti Bandung kelas XI.

33

Anda mungkin juga menyukai