Anda di halaman 1dari 5

TABEL 1.

DISTRIBUSI PERSENTASE PENDAPATAN DAN PENDUDUK TANI PADA


8 DESA DENGAN 240 USAHA TANI TANAMAN PERKEBUNAN
DI KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2020

% petani yang
dikumulasikan dari Jumlah pendapatan dari
golongan pendapatan tanaman perkebunan % kumulatif
terendah sampai sebagai persentase dari
dengan golongan pendapatan
pendapatan tertinggi keseluruhan
Golongan 20% pertama 2,7 2,7
Golongan 20% kedua 6,6 9,3
Golongan 20% ketiga 10,8 20,1
Golongan 20% keempat 18,1 38,2
Golongan 20% kelima 61,8 100,0
JUMLAH 100,0

RUMUS GINI RATIO :

k
RG = 1 - ∑ fi ( Yi* + Yi *- 1)
i=1

dimana : RG = gini ratio


k = jumlah kelas
fi = % atau proporsi jumlah responden dalam
kelas i
Yi* = % atau proporsi secara kumulatif dari
Jumlah pendapatan responden
Sampai dengan kelas ke-i

Prosedur menghitung gini ratio distribusi pendapatan


diantara pekebun tersebut adalah sebagai berikut
% tani yang
dikumulasikan
dari golongan
pendapatan % pendapatan (Yi* + Yi* - 1) fi (Yi* + Yi*- 1)
terendah secara
sampai dengan kumulatif (Yi*) (3) (4)
golongan (2)
pendapatan
tertinggi (1)
Golongan 20% 0,027 0,027 0,0054
pertama
Golongan 20% 0,093 0,120 0,0240
kedua
Golongan 20% 0,201 0,294 0,0588
ketiga
Golongan 20% 0,382 0,583 0,1166
keempat
Golongan 20% 1,000 1,382 0,2764
kelima
∑ fi (Yi* + Yi* - 1 ) = 0,4812

Dari tabel tersebut dapat dihitung gini ratio =


1 - 0,4812 = 0,5188 dibulatkan menjadi 0,52

Artinya ketimpangan distribusi pendapatan pekebun di


Kabupaten Merangin tergolong tinggi
Ukuran derajad ketimpangan
Angka absolut Gini Ratio 0 s/d 1 (0 < GR < 1)
Apabila GR 0 s/d 0,3 tingkat ketimpangan rendah
GR 0,3 s/d 0,49 tingkat ketimpangan sedang
GR > 0,5 ketimpangan tinggi
GINI RATIO ---------------> metode yang lazim digunakan untuk
mengukur ketimpangan distribusi pendapatan antar penduduk
dalam suatu wilayah (desa, kecamatan,
kabupaten/kota/provinsi/negara) dalam hal ini kita menggunakan
pendekatan pendapatan

Ada beberapa kaedah yang harus diperhatikan dalam menyusun gini


ratio diantaranya :
a. ada 2 metode yang biasa digunakan yaitu metode 3 kelas dan
metode 5 kelas
kalau menggunakan metode 3 kelas, distribusi pendapatan
dikelompokkan masing-masing menjadi kelas I (40%), Kelas II
(40%) dan Kelas III (20%) jadi totalnya 100%
jika kita menggunakan 5 kelas maka distribusi pendapatan
dikelompokkan masing-masing menjadi Kelas I (20%), Kelas II
(20%), Kelas III (20%), Kelas IV (20%) dan kelas V (20%) jadi
totalnya 100%
b. Data pendapatan di kelompokkan mulai dari pendapatan
terendah sampai dengan pendapatan tertinggi untuk masing-
masing kelas (tidak boleh diacak)
c. kita harus menggunakan 2 tabel -----> tabel distribusi
frekeuensi dan tabel untuk menghitung gini ratio
Contoh kasus :
Data distribusi pendapatan 30 pekebun karet desa limbur
merangin (dalam ribuan rupiah)
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V
158 210 309 387 500
167 223 315 395 524
190 225 326 426 525
194 279 345 459 538
200 286 355 477 597
205 307 360 480 600
------- --------- ------- --------- --------
1114 1530 2010 2624 3284

Jumlah pendapatan total = 1114 + 1530 + 2010 +2624 +3284


= 10562

TABEL 1. DISTRIBUSI PERSENTASE PENDAPATAN


30 ORANG PEKEBUN KARET DI DESA LIMBUR MERANGIN
(n = 30)

% tenaga kerja yang


dikumulasikan dari Jumlah pendapatan
golongan pekebun karet sebagai % kumulatif (3)
pendapatan persentase dari
terendah sampai pendapatan keseluruhan
dengan golongan (2)
pendapatan tertinggi
(1)
Golongan 20% 10,55 10,55
pertama
Golongan 20% kedua 14,49 25,04
Golongan 20% ketiga 19,03 44,07
Golongan 20% 24,84 68,91
keempat
Golongan 20% kelima 31,09 100,00
JUMLAH 100,0

Tabel 2
Prosedur menghitung gini ratio distribusi pendapatan
30 orang pekebun karet di desa Limbur Merangin

% tenaga kerja
yang
dikumulasikan
dari golongan % pendapatan (Yi* + Yi* - 1) fi (Yi* +Yi*- 1)
pendapatan secara kumulatif (3) (4)
terendah sampai (Yi*)
dengan (2)
golongan
pendapatan
tertinggi
(1)
Golongan 20% 0,1055 0,1055 0,0211
pertama
Golongan 20% 0,2504 0,3559 0,0712
kedua
Golongan 20% 0,4407 0,6911 0,1382
ketiga
Golongan 20% 0,6891 1,1298 0,2260
keempat
Golongan 20% 1,0000 1,6891 0,3378
kelima
∑ fi (Yi* + Yi* - 1 ) = 0,7943

Dengan demikian angka dini ratio – nya sebagai berikut


GR = 1 – 0,7943 = 0, 2057 dibulatkan jadi 0,21
Dengan demikian derajad ketimpangan pendapatan 30
orang pekebun karet di desa Limbur Merangin menurut
indeks Oshima tergolong rendah (< 0,3)
Artinya ketimpangan distribusi pendapatan tenaga kerja
pekebun karet di wilayah tersebut relatif rendah

Anda mungkin juga menyukai