Anda di halaman 1dari 10

PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2019

TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR


11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA

Kemal Kusuma W

010001800559

Hukum Air dan Perikanan


Pengaturan mengenai Sumber Daya Air dilakukan agar Pengelolaan Sumber
Daya Air diselenggarakan berdasarkan asas kemanfaatan umum, keterjangkauan,
keadilan, keseimbangan, kemandirian, kearifan lokal, wawasan lingkungan, kelestarian,
keberlanjutan, keterpaduan dan keserasian, serta transparansi dan akuntabilitas.
Adapun pengaturan Sumber Daya Air bertujuan untuk memberikan pelindungan dan
menjamin pemenuhan hak rakyat atas Air; menjamin keberlanjutan ketersedian Air dan
Sumber Air agar memberikan manfaat secara adil bagi masyarakat; menjamin
pelestarian fungsi Air dan Sumber Air untuk menunjang keberlanjutan pembangunan;
menjamin terciptanya kepastian hukum bagi terlaksananya partisipasi masyarakat
dalam pengawasan terhadap pemanfaatan Sumber Daya Air mulai dari Perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pemanfaatan; menjamin pelindungan dan pemberdayaan
masyarakat, termasuk Masyarakat Adat dalam upaya konservasi Sumber Daya Air, dan
pendayagunaan Sumber Daya Air; serta mengendalikan Daya Rusak Air. Namun
dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
banyak kontra tentang perubahan yang ada dalam Undang-Undang Cipta Kerja yang
dinilai mendukung swasta untuk mengelola dan mengekploitasi air demi keuntungan
semata. Berikut beberapa perbandingan pasal-pasal pada Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun Undang-Undang Nomor 11 Tahun


2019 tentang Sumber Daya Air 2020 tentang Cipta Kerja
Pasal 8 Pasal 8 Dalam ayat (4) huruf
(4) Dalam hal ketersediaan Air (4) Dalam hal ketersediaan Air b jikda pada UU
mencukupi, setelah urutan mencukupi, setelah urutan SDA kata izin
prioritas pemenuhan prioritas pemenuhan tersebut kurang
sebagaimana dimaksud pada sebagaimana dimaksud jelas atau rancu
ayat (2), urutan prioritas pada ayat (2), urutan dengan UU CK
selanjutnya adalah: prioritas selanjutnya adalah: diperjelas bawa izin
a. penggunaan Sumber a. penggunaan Sumber tersebut adalah izin
Daya Air guna Daya Air guna berusaha.
memenuhi kegiatan memenuhi kegiatan Kemudian dalam
bukan usaha untuk bukan usaha untuk ayat (5) dan (6)
kepentingan publik; dan kepentingan publik; dipertegas bahwa
b. penggunaan Sumber dan pemerintah
Daya Air untuk b. penggunaan Sumber menetapkan standar
kebutuhan usaha Daya Air untuk yang tinggi dalam
lainnya yang telah kebutuhan usaha menentukan
ditetapkan izinnya. lainnya yang telah kewenangan untuk
(5) Pemerintah Pusat atau ditetapkan Perizinan menggunakan air
Pemerintah Daerah Berusaha. dengan
menetapkan urutan prioritas (5) Pemerintah Pusat atau menambahkan
pemenuhan Air pada Wilayah Pemerintah Daerah sesuai kalimat “sesuai
Sungai sesuai dengan dengan norma, standar, dengan norma,
kewenangannya berdasarkan prosedur, dan kriteria yang standar, prosedur,
ketentuan sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah dan kriteria yang
dimaksud pada ayat (21, ayat Pusat menetapkan urutan ditetapkan oleh
(3), dan ayat (4). prioritas pemenuhan Air Pemerintah Pusat”
(6) Dalam menetapkan prioritas pada Wilayah Sungai sesuai yang terlibah bahwa
pemenuhan Air sebagaimana dengan kewenangannya pemerintah serius
dimaksud pada ayat (5) berdasarkan ketentuan dalam menanggapi
Pemerintah Pusat atau sebagaimana dimaksud air ini.
Pemerintah Daerah terlebih pada ayat (2), ayat (3), dan
dahulu memperhitungkan ayat (4).
keperluan Air untuk (6) Dalam menetapkan prioritas
pemeliharaan Sumber Arr dan pemenuhan Air
lingkungan hidup. sebagaimana dimaksud
pada ayat (5), Pemerintah
Pusat atau Pemerintah
Daerah sesuai dengan
norma, standar, prosedur,
dan kriteria yang ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat
terlebih dahulu
memperhitungkan keperluan
Air untuk pemeliharaan
Sumber Air dan lingkungan
hidup.

Pasal 9 Pasal 9 Pada ayat (1)


(1) Atas dasar penguasaan (1) Atas dasar penguasaan mempertegas
negara terhadap Sumber Daya negara terhadap Sumber dengan
Air sebagaimana dimaksud Daya Air sebagaimana emnambahkan
dalam Pasal 5 Pemerintah dimaksud dalam Pasal 5 kalimat sesuai
Pusat dan/atau Pemerintah Pemerintah Pusat dan/atau dengan norma,
Daerah diberi tugas dan Pemerintah Daerah sesuai standar, prosedur,
wewenang untuk mengatur dengan norma, standar, dan kriteria yang
dan mengelola Sumber Daya prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh
Air. ditetapkan oleh Pemerintah Pemerintah Pusat.
(2) Penguasaan Sumber Daya Air Pusat diberi tugas dan Kemudian pada ayat
sebagaimana dimaksud pada wewenang untuk mengatur (2) terdapat
ayat (l) diselenggaralan oleh dan mengelola Sumber Daya perubahan dimana
Pemerintah Pusat dan/atau Air. dalam UU SDA
Pemerintah Daerah dengan (2) Penguasaan Sumber Daya Pemda mengakui
tetap mengakui Hak Ulayat Air sebagaimana dimaksud hak ulayat
Masyarakat Adat setempat pada ayat (1) masyarakat adat
dan hak yang serupa dengan diselenggarakan oleh sepanjang tidak
itu, sepanjang tidak Pemerintah Pusat dan/atau bertentangan
bertentangan dengan Pemerintah Daerah sesuai dengan kepentingan
kepentingan nasional dan dengan norma, standar, nasional dan
ketentuan peraturan prosedur, dan kriteria yang ketentuan peraturan
perundang-undangan. ditetapkan oleh Pemerintah perundang-
Pusat dengan tetap undangan.
mengakui Hak Ulayat Sedangkan pada
Masyarakat Adat setempat UUCK ketentuan
dan hak yang serupa dengan peratuan
itu sepanjang tidak perundang-
bertentangan dengan undangan dihapus.
kepentingan nasional.

Pasal 12 Pasal 12
Tugas dan wewenang Pemerintah Tugas dan wewenang Pemerintah
Daerah sebagaimana dimaksud Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) meliputi tugas dalam Pasal 9 ayat (1) meliputi
dan wewenang Pemerintah Daerah tugas dan wewenang Pemerintah
provinsi dan/atau Pemerintah Daerah Daerah provinsi dan/atau
kabupaten/ kota. Pemerintah Daerah kabupaten/
kota sesuai dengan norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Pasal 17 Pasal 17
Pemerintah desa atau yang disebut Pemerintah desa atau yang disebut
dengan nama lain memiliki tugas dengan nama lain sesuai dengan
meliputi: norma, standar, prosedur, dan
a. membantu Pemerintah Pusat kriteria yang ditetapkan oleh
dan/ atau Pemerintah Daerah Pemerintah Pusat memiliki tugas:
dalam mengelola Sumber a. membantu Pemerintah Pusat
Daya Air di wilayah desa danl atau Pemerintah
berdasarkan asas Daerah dalam mengelola
kemanfaatan umum dan Sumber Daya Air di wilayah
dengan memperhatikan desa berdasarkan asas
kepentingan desa lain; kemanfaatan umum dan
b. mendorong prakarsa dan.. dengan memperhatikan
partisipasi masyarakat desa kepentingan desa lain;
dalam Pengelolaan Sumber b. mendorong prakarsa dan
Daya Air di wilayahnya; partisipasi masyarakat desa
c. ikut serta dalam menjaga dalam Pengelolaan Sumber
efektivitas, efisiensi, kualitas, Daya Air di wilayahnya;
dan ketertiban pelaksanaan c. ikut serta dalam menjaga
Pengelolaan Sumber Daya Air; efektivitas, efisiensi, kualitas,
dan dan ketertiban pelaksanaan
d. membantu Pemerintah Daerah Pengelolaan Sumber Daya
kabupaten/kota dalam Air; dan
memenuhi kebutuhan pokok d. membantu Pemerintah
minimal sehari-hari atas Air Daerah kabupatenlkota
bagi warga desa. dalam memenuhi kebutuhan
pokok minimal sehari-hari
atas Air bagi warga desa.
Pasal 19 Pasal 19 Ayat 4 pada UU
(3) Sebagian tugas dan (3) Sebagian tugas dan 17/2019 dihapus
wewenang sebagaimana wewenang sebagaimana dalam UU Cipta
dimaksud pada ayat (1) tidak dimaksud pada ayat (1) tidak Kerja
termasuk: termasuk:
a. menetapkankebijakan; a. menetapkan
b. menetapkan Pola kebijakan;
Pengelolaan Sumber b. menetapkan Pola
Daya Air; Pengelolaan Sumber
c. menetapkan Rencana Daya Air;
Pengelolaan Sumber c. menetapkan Rencana
Daya Air; Pengelolaan Sumber
d. menetapkan kawasan Daya Air;
lindung Sumber Air; d. menetapkan kawasan
e. menetapkan izin; lindung Sumber Air;
f. nrembentuk wadah e. menerbitkan perizinan
kooordinasi; Berusaha atau
g. menetapkan norma, Persetujuan;
standar, prosedur, dan f. membentuk wadah
kriteria; kooordinasi;
h. membentuk Pengelola g. menetapkan norma,
Sumber Daya Air; dan standar, prosedur,
i. menetapkan.nilai dan kriteria;
satuan BJPSDA. h. membentuk Pengelola
(4) Badan usaha milik negara/ Sumber Daya Air; dan
badan usaha milik daerah di menetapkan nilai
bidang Pengelolaan Sumber satuan BJPSDA.
Daya Air sebagaimana (4) Ketentuan lebih lanjut
dimaksud pada ayat (2) harus mengenai badan usaha milik
memenuhi ketentuan sebagai negaraf badan usaha milik
berikut: daerah di bidang
a. memiliki tugas Pengelolaan Sumber Daya
menyelenggarakan Air sebagaimana dimaksud
sebagian fungsi pada ayat (2) diatur dalam
Pengelolaan Sumber Peraturan Pemerintah.
Daya Air, yaitu
pembangunan,
pengoperasian, dan
pemeliharaan;
b. memiliki tugas
penggunaan Sumber
Daya Air untuk
kebutuhan usaha hanya
pada wilayah kerjanya;
c. melakukan pelayanan
yang berkualitas
dengan prinsip
pengelolaan
perusahaan yang sehat;
d. memiliki tugas
memungut, menerima,
dan menggunakan
BJPSDA;
e. mendapat tugas khusus
yang diberikan oleh
Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah
Daerah; dan
f. tidak semata-mata
berorientasi untuk
mengejar keuntungan.
Pasal 40 Pasal 40
(3) Setiap Orang atau kelompok (3) Setiap Orang atau kelompok
masyarakat atas prakarsa masyarakat atas prakarsa
sendiri dapat melaksanakan sendiri dapat melaksanakan
kegiatan konstruksi Prasarana kegiatan konstruksi
Sumber Daya Air dan Prasarana Sumber Daya Air
pelaksanaan nonkonstruksi dan pelaksanaan
untuk kepentingan sendiri nonkonstruksi untuk
berdasarkan izin dari kepentingan sendiri
Pemerintah Pusat dan/atau berdasarkan Persetujuan
Pemerintah Daerah sesuai atau Perizinan Berusaha dari
dengan kewenangannya. Pemerintah Pusat dan/atau
(5) Kewajiban memperoleh izin Pemerintah Daerah sesuai
sebagaimana dimaksud'pada dengan kewenangannya
ayat (3) dikecualikan bagi berdasarkan norma, standar,
kegiatan nonkonstruksi yang prosedur, dan kriteria yang
tidak mengakibatkan ditetapkan oleh Pemerintah
perubahan fisik pada Sumber Pusat.
Air. (5) Kewajiban memperoleh
persetujuan atau Perizinan
Berusaha sebagaimana
dimaksud pada ayat (3)
dikecualikan bagi kegiatan
nonkonstruksi yang tidak
mengakibatkan perubahan
fisik pada Sumber Air.
Pasal 43 Pasal 43
(4) Pelaksanaan pemantauan dan (4) Pelaksanaan pemantauan
evaluasi Pengelolaan Sumber dan evaluasi Pengelolaan
Daya Air sebagaimana Sumber Daya Air
dimaksud pada ayat (l) dan sebagaimana dimaksud
ayat (2) dilakukan oleh pada ayat (1) dan ayat (2)
Pemerintah Pusat dan/atau dilakukan oleh Pemerintah
Pemerintah Daerah sesuai Pusat dan/atau Pemerintah
dengan kewenangannya. Daerah sesuai dengan
kewenangannya
berdasarkan norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang
ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat.
Pasal 44 Pasal 44
(1) Penggunaan Sumber Daya Air (1) Penggunaan Sumber Daya
sebagaimana dimaksud dalam Air sebagaimana dimaksud
Pasal 29 ayat (2) huruf c untuk dalam Pasal 29 ayat (2)
kebutuhan usaha dan huruf c untuk kebutuhan
kebutuhan bukan usaha usaha dan kebutuhan bukan
dilakukan berdasarkan izin. usaha dilakukan setelah
(2) Izin penggunaan Sumber Daya memenuhi Perizinan
Air sebagaimana dimaksud Berusaha atau persetujuan
pada ayat (1) diberikan penggunaan Sumber Daya
dengan memperhatikan fungsi Air.
kawasan dan kelestarian (2) Perizinan Berusaha atau
lingkungan hidup. persetujuan penggunaan
(3) Izin penggunaan Sumber Daya Sumber Daya Air
Air sebagaimana dimalsud sebagaimana dimaksud
pada ayat (l) diberikan oleh pada ayat (1) diberikan
Pemerintah Pusat dan/atau dengan memperhatikan
Pemerintah Daerah sesuai fungsi kawasan dan
dengan kewenangannya. kelestarian lingkungan hidup.
(4) Izin penggunaan Sumber Daya (3) Pertzinan Berusaha atau
Air sebagaimana dimaksud persetujuan penggunaan
pada ayat (21 tidak dapat Sumber Daya Air
disewakan atau sebagaimana dimaksud
dipindahtangankan, baik pada ayat (1) diberikan oleh
sebagian maupun seluruhnya. Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya
berdasarkan norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang
ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat.
(4) Perizinan Berusaha atau
persetujuan penggunaan
Sumber Daya Air
sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tidak dapat
disewakan atau
dipindahtangankan, baik
sebagian maupun
seluruhnya.
Pasal 45 Pasal 45 Perubahkan kata
Izin penggunaan Sumber Daya Air (1) Persetujuan penggunaan “izin” pada UU SDA
untuk kebutuhan bukan usaha terdiri Sumber Daya Air untuk menjadi
atas: kebutuhan bukan usaha “persetujuan” dalam
a. izin penggunaan Sumber Daya terdiri atas: UUCK.
Air untuk pemenuhan a. persetujuan
kebutuhan pokok seharihari penggunaan Sumber
diperlukan jika: Daya Air untuk
1) cara penggunaannya pemenuhan kebutuhan
dilakukan dengan pokok sehari-hari
mengubah kondisi diperlukan jika:
alami Sumber Air; 1. cara
dan/atau penggunaannya
2) penggunaannya dilakukan
ditqjukan untuk dengan
keperluan kelompok mengubah
yang memerlukan Air kondisi alami
dalam jumlah yang Sumber Air; dan
besar. atau
b. izin penggunaan Sumber Daya 2. penggunaannya
Air untuk pemenuhan diajukan untuk
kebutuhan pertanian ralryat keperluan
diperlukan jika: kelompok yang
1) cara penggunannya memerlukan Air
dilakukan dengan dalam jumlah
mengubah kondisi yang besar.
alami Sumber Air; b. persetujuan
dan/atau penggunaan Sumber
2) penggunaa.nnya untuk Daya Air untuk
pertanian ralqrat di luar pemenuhan kebutuhan
sistem irigasi yang pertanian rakyat
sudah ada. diperlukan jika:
c. izin penggunaan Sumber Daya 1. cara
Air untuk pemenuhan penggunaannya
kebutuhan bagi kegiatan selain dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan dengan
pokok sehari-hari dan mengubah
pertanian ralqrat yang bukan kondisi alami
merupakan kegiatan usaha. Sumber Air;
dan/atau
2. penggunaannya
untuk pertanian
ralryat di luar
sistem irigasi
yang sudah ada.
c. persetujuan
penggunaan Sumber
Daya Air untuk
pemenuhan kebutuhan
bagi kegiatan selain
untuk memenuhi
kebutuhan pokok
sehari-hari dan
pertanian rakyat yang
bukan merupakan
kegiatan usaha.
SUMBER

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Anda mungkin juga menyukai