Anda di halaman 1dari 4

Nama: Kania Adriani

NIM: 010001900308
UTS Hk. Air dan Perikanan

1. Hak Menguasai Negara terhadap Air maksudnya Air beserta sumber-sumbernya, termasuk
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara. Sumber daya air dikuasai oleh
negara untuk kemakmuran rakyat. Negara menjamin hak rakyat atas air guna memenuhi kebutuhan
pokok minimal sehari-hari bagi kehidupan yang sehat dan bersih dengan jumlah yang cukup,
kualitas yang baik, aman, terjaga keberlangsungannya, dan terjangkau.

2. a. Putusan MK No. 85/PUU-XI/2013:

UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air bertentangan dengan UUD 1945 dan oleh
karena itu tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.

MK menyatakan UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan berlaku kembali.

Yang dijadikan dasar MK untuk membatalkan UU Sumber Daya Air:

1. Setiap pengusahaan atas air tidak boleh menggangu, mengesampingkan, apalagi


meniadakan hak rakyat atas air;
2. Negara harus memenuhi hak rakyat atas air, karena akses terhadap air adalah salah
satu hak asasi tersendiri;
3. Untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu hak asasi
manusia;
4. Air merupakan cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang
banyak yang harus dikuasai oleh negara;
5. Air merupakan sesuatu yang sangat menguasai hajat hidup orang banyak, maka
prioritas utama yang diberikan penguasaan atas air adalah BUMN atau BUMD.
6. Apabila setelah semua pembatasan tersebut adalah terpenuhi dan ternyata masih
ada kesediaan air, pemerintah masih dimungkinkan untuk memberikan izin kepada
usaha swasta untuk melakukan penguasaan atas air dengan syarat tertentu dan ketat.
b. - Semua jenis peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan sebagai pelaksanaan
dari UU Sumber Daya Air dan PP yang telah dibatalkan secara hukum menjadi tidak
memiliki kekuatan mengikat sepanjang bertentangan dengan prinsip prinsip dasar
pembatasan pengelolaan sumber daya air.

- Berbagai jenis perizinan yang telah diterbitkan berdasarkan UU SDA harus diakui
legalitasnya sampai berakhirnya masa berlakunya izin.

3. a. Berdasarkan Pasal 45 UU SDA, Izin penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan bukan
usaha terdiri atas:

a. izin penggunaan Sumber Daya Air untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari
diperlukan jika:
1) cara penggunaannya dilakukan dengan mengubah kondisi alami Sumber Air; dan/atau
2) penggunaannya ditujukan untuk keperluan kelompok yang memerlukan Air dalam
jumlah yang besar.
b. izin penggunaan Sumber Daya Air untuk pemenuhan kebutuhan pertanian rakyat
diperlukan jika:
1) cara penggunannya dilakukan dengan mengubah kondisi alami Sumber Air; dan/atau
2) penggunaannya untuk pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada.
c. izin penggunaan Sumber Daya Air untuk pemenuhan kebutuhan bagi kegiatan selain untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian rakyat yang bukan merupakan
kegiatan usaha.

b. Berdasarkan Pasal 46 ayat (1) UU SDA, Penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan
usaha diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip:

a. tidak mengganggu, tidak mengesampingkan, dan tidak meniadakan hak rakyat atas Air;
b. pelindungan negara terhadap hak rakyat atas Air;
c. kelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu hak asasi manusia;
d. pengawasan dan'pengendalian oleh negara atas Air bersifat mutlak;
e. prioritas utama penggunaan Sumber Daya Air untuk kegiatan usaha diberikan kepada
badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan usaha milik desa; dan
f. pemberian izin penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan usaha kepada pihak swasta
dapat dilakukan dengan syarat tertentu dan ketat setelah prinsip sebagaimana dimaksud
pada huruf a sampai dengan huruf e dipenuhi dan masih terdapat ketersediaan Air.

4. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya
Air, Pasal 12 ayat (1) yang menyatakan bahwa Pengusahaan air untuk negara lain tidak diizinkan,
kecuali apabila penyediaan air untuk berbagai kebutuhan telah terpenuhi. Dilanjut dengan pasal
(2) yang menyatakan bahwa Pengusahaan air untuk negara lain sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus didasarkan pada rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai yang
bersangkutan, serta memperhatikan kepentingan daerah di sekitarnya. Lalu, pengusahaan air untuk
negara lain wajib mendapat izin dari Pemerintah Pusat berdasarkan rekomendasi dari Pemerintah
Daerah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. a. Berdasarkan Pasal 61 ayat (1) UU SDA, dalam melaksanakan Pengelolaan Sumber Daya Air,
masyarakat berhak untuk:

a. memperoleh akses untuk memanfaatkan Sumber Daya Air;


b. menggunakan Air bagi pemenuhan kebutuhan pokok minimal sehari-hari, pertanian rakyat,
dan kegiatan bukan usaha;
c. memperoleh manfaat atas Pengelolaan Sumber Daya Air;
d. memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialaminya sebagai akibat
pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Air;
e. memperoleh informasi yang berkaitan dengan Pengelolaan Sumber Daya Air;
f. menyatakan pendapat terhadap Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air yang sudah
diumumkan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kondisi setempat;
g. mengajukan laporan dan pengaduan kepada pihak yang berwenang atas kerugian yang
menimpa dirinya yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pengelolaan Sumber Daya Air;
dan/atau
h. mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap berbagai masalah Sumber Daya Air yang
merugikan kehidupannya.
rakyat terhadap pengelolaan air yaitu dijamin pemenuhannya oleh Negara dan Hak rakyat terhadap
pengelolaan air bukan merupakan hak kepemilikan atas air, tetapi hanya terbatas pada hak untuk
memperoleh dan menggunakan sejumlah kuota air sesuai dengan alokasi yang penetapannya diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

- Berdasarkan Pasal 62 ayat (1) UU SDA, dalam menggunakan Sumber Daya Air, masyarakat
berkewajiban untuk:

a. melindungi dan memelihara kelangsungan fungsi Sumber Daya Air;


b. melindungi dan mengamankan Prasarana Sumber Daya Air;
c. melakukan usaha penghematan dalam penggunaan Air;
d. melakukan usaha pengendalian dan pencegahan terjadinya pencemaran Air;
e. melakukan perbaikan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan yang
ditimbulkan;
f. memberikan akses untuk penggunaan Sumber Daya Air dari Sumber Air yang berada di
tanah yang dikuasainya bagi masyarakat;
g. memberikan kesempatan kepada pengguna Air lain untuk mengalirkan Air melalui tanah
yang dikuasainya;
h. memperhatikan kepentingan umum; dan
i. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Partisipasi yang dimaksudkan disini yaitu bagaimana masyarakat terlibat secara langsung atau
fisik dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pencegahan dan pelestarian sumberdaya air.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan yaitu seperti reboisasi atau penghijauan, dan
tindakan konservasi sumberdaya air lainya, seperti pelestarian lingkungan, berteknik pertanian
konservatif dan ramah lingkungan serta kegiatan yang membutuhkan partisipasi langsung
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai