SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
( S.Pd ) pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Oleh:
Nur Eni
NIM. 2015.4.3.1.00397
FAKULTAS TARBIYAH
Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) pada program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.
Cirebon...................
Sidang Munaqosah,
Ketua Sekretaris
Merangkap Anggota, Merangkap Anggota,
…………………. ……………………
iv
v
KATA PENGANTAR
Penyusun
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………..ii
NOTA DINAS…………………………………………………………………...iii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………..iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………….v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..vi
ABSTRAK………………………………………………………………………vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..x
DAFTAR BAGAN……………………………………………………………...xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………...1
B. Identifikasi Masalah……………………………………………………...10
C. Pembatasan Masalah……………………………………………………..10
D. Rumusan Masalah………………………………………………………..11
E. Tujuan Penelitian………………………………………………………...11
F. Kegunaan Penelitian……………………………………………………..13
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data……………………………………………………………84
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data………………………………….…91
C. Pengujian Hipotesis……………………………………………………....99
D. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………..….106
E. Keterbatasan Penelitian…..........………………………………………..107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
Sesudah Menggunakan Permainan Congklak Angka………………94
Tabel 4.10 Tabel Liliefors Untuk Uji Normalitas Data Posttest……………..…96
Tabel 4.11 Tabulasi Data Hasil Penelitian……………………………………...99
Tabel 4.12 Tabel Penolong…………………………………………………….100
Tabel 4.13 Tabel Penolong Uji Gian…………………………………………..105
xi
DAFTAR BAGAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Allah SWT. Seperti dalam firman Allah SWT berikut ini yang
َّ س ِح
اَّللُ لا ُك ْم س ُحوا يا ْف ا ِ ِس ُحوا ِِف ال اْم اجال
س فاافْ ا َّ يل لا ُك ْم تا افِ ِ
آمنُوا إذاا ق ا
ين ا
ِ َّ
اَي أايُّ اها الذ ا
ِ
ٍ ّذيْن اُوتُو الْعِلْم ادرج
ت اوهللاُ ِِباا ِ ِ ِ ِ ِ
ا اا ش ُزوا يا ْرفاعاهلل الذيْ ان اامنُوا منْ ُك ْم اوال ا
ُ ْش ُزوافاان
ُ ْيل ان
ۖ اوإذااق ا
1
2
berilmu beberapa derajat dan Allah mahateliti apa yang kamu kerjakan".
merupakan perintah langsung dari Allah. karena orang yang menuntut ilmu
1
Al - Qur'anul karim. 2009. Jakarta: Departemen agama RI
2
M. Fadillah & Lilif Mualifatu.Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.(Yogyakarta : Ar-
ruzz Media.2013)h.17
3
pada masa peka sehingga para ahli menyebutnya dengan masa emas
(golden age). Pada masa ini terjadi pematangan fungsi fisik dan psikis
memiliki sel – sel otak bayi berjumlah 100 miliar, tetapi belum saling
sudah ada. Kompleksitas kuatnya jaringan sel otak anak secara otomatis
3
Ibid., h.18
4
Ibid., h. 46
4
berkualitas.5
pendidikan selanjutnya.6
berikut :7
bertanggung jawab.
5
Novan Ardy Wiyani, Konsep Dasar PAUD,( Yogyakarta : Gava Media, 2016 ), h.6-7
6
Ibid., h.8
7
Ibid., h.10
5
Young Children) menyatakan Anak Usia Dini adalah anak yang rentang
lompatan perkembangan.8
Allah SWT yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara dengan sebaik –
baiknya oleh setiap orang tua. Allah SWT juga telah memberikan potensi
Majusi.” ( HR. Bukhori dan Muslim ). Arti fitrah dalam hadits tersebut
8
Ibid., h. 98
9
.Ibid, h.44
6
Karakteristik AUD yaitu memiliki rasa ingin tahu yang besar, pribadi
Perkembangan kognitif pada anak usia dini yaitu semua proses psikologis
10
Yuliani Nurani Sujiono, dkk,Metode Pengembangan Kognitif, ( Jakarta : Universitas
Terbuka,2006 ), h.1.26
11
Ibid., h. 1.3
7
sensorimotor, tahap pra oprasional, pra oprasional kongkret, dan tahap pra
oprasional formal.12
lainnya.
sekitar.
dihadapinya.
12
Ibid., h. 1.22
8
A Ibu Tuti Alawiya yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 31 Juli 2019
13
Agung Triharso, Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini 30 Permainan
Matematika dan Sains, ( Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2013), h. 49
14
Taopik Rahman, Sumardi , & Fitri Fuadatun , "Peningkatan Kemampuan Anak Usia
Dini Mengenal Konsep Bilangan Melalui Media Flashcard", Jurnal Paud Agapedia, Vol.1 No.
1, 2017, Page 121
9
Seperti anak masih diam ketika ditanya angka yang sebelum atau sesudah
Hal ini dibuktikan juga ketika guru kelas menunjuk 20 orang siwa untuk
berhitung.
itu, Congklak angka adalah salah satu permainan yang dapat membantu
dalam permasalahan ini. Selain itu congklak biasa disebut dakon yaitu
bentuk alat permaianan tradisional dan modern yang terbuat dari kayu atau
bahan plastik yang dilubangi sesuai ukuran yang diinginkan. Ukuran papan
motik halus, Melatih anak – anak dalam berhitung, Melatih kesabaran dan
10
B. Identifikasi Masalah
diam
C. Pembatasan Masalah
15
Rani Yulianty, Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak, ( Jakarta : Laskar
Aksara ), h.62
11
D. Perumusan Masalah
angka?
congklak angka?
E. Tujuan Penelitian
congklak angka.
12
Congklak angka.
F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teoretik
paedagogos. Istilah ini diambil dari kata paedos ( anak ) dan agoge
1
M. Fadillah & Lilif Mualifatu.Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.(Yogyakarta : Ar-
ruzz Media.2013)h.16 - 17
14
15
yang ditujukan kepad anak – anak sejak lahir hingga usia 6 tahun yang
pada masa peka sehingga para ahli menyebutnya dengan masa emas
(golden age). Pada masa ini terjadi pematangan fungsi fisik dan psikis
memiliki sel – sel otak bayi berjumlah 100 miliar, tetapi belum saling
berhubungan kecuali hanya sedikit, yaitu hanya sel – sel otak yang
naluri hidup. Ketika anak berusia 3 tahun, sel otak telah membentuk
sekitar 1.000 triliun jaringan koneksi / sinapsis. Jumlah ini dua kali
lebih banyak dari yang dimiliki orang dewasa. Sebuah sel otak dapat
5
Fadillah & Mualifatu, op.cit., h.46 (1)
17
sebagai berikut :9
potensinya.
6
Wiyani, op. cit., h.6-8 (2)
7
Imam Musbikin, Buku Pintar PAUD, (Jogjakarta : 2010), h 54-59
8
Ibid., h. 8
9
Ibid., h8-10
18
intervensi dini.
10
Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jogjakarta : 2012), h 17
19
titipan ) Allah SWT yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara dengan
sebaik – baiknya oleh setiap orang tua. Allah SWT juga telah
bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias
terhadap teman.13
11
Ibid., h.98
12
Fadillah & Mualifatu, op.cit., h.44 (3)
13
Ajeng Yusriana, Kiat – kiat Menjadi Guru PAUD yang Disukai Anak – anak,
(Jogjakarta : 2012), h 25-33
20
diantaranya :14
1. Faktor Hereditas
sebagainya.
14
Wiyani, op. cit., h.102-109 (4)
21
2. Faktor Lingkungan
a. Keluarga
b. Lembaga pendidikan
c. Masyarakat
akan berbeda.
23
3. Faktor Umum
a. Jenis kelamin, dalam hal anak yang baru lahir misalnya anak
Perkembangan kognitif pada anak usia dini yaitu semua proses psikologis
lingkungannya.15
diantaranya yaitu:16
a. Jean Piaget
oprasional formal.
“g” ( spesific factors ) dan kemampuan khusus yang diberi kode “s” (
15
Yuliani Sujiono Nurani, dkk.Metode Pengembangan Kognitif.(Jakarta : 2006).h 1.3
16
Ibid.,h 1.7
25
anak usia 3 - 4 tahun mulai berbicara secara jelas dan berarti. Kalimat -
sebagai masa perkembangan fungsi bicara. pada usia 4-5 tahun, yaitu
masa belajar matematika. Dalam tahap ini anak sudah mulai belajar
(Wasty Soemanto).17
17
Ibid., h 2.8
18
Wiyani, op. cit., h.115 (5)
26
diinginkan
dan dijatuhkan
dikenalnya
semuanya
pola gambar
- Mengekspresikan diri
sama
simbolik
menyelidk
tema permainan.
28
2. Bermain
a. Pengertian Bermain
19
Nurani,dkk, op. cit., h.7.3 (6)
20
Ibid., h.7.5
21
M. Fadlillah,Bermain dan Permainan,(Jakarta : Ar-ruzz Media 2017).h 6
29
22
Ibid., h. 7-8
23
Agung Triharso.Permainan Kreatif & Edukatif Untuk Anak Usia Dini.(Yogyakarta :
C.V Andi Offset)h.5
24
Fadlillah, op.cit., h 7 (7)
25
Ibid., h 13
30
kemampuan motoriknya.
sifat objek.
dengan baik.
31
sosialnya.
aktivitas selanjutnya.
26
Ibid., h 15
32
rasa ingin tahu anak. Mencoba hal – hal baru ini dapat dapat
seperti ini merupakan wujud wujud dari rasa ingin tahu yang
kuat.
6.) Melatih standar moral anak, dalam konteks ini dalam sebuah
10.) Sebagai sumber belajar bagi anak, ada sebuah istilah yang
anak.27
kreativitas.
27
Rani Yulianty I,Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak, (Jakarta : Laskar
Aksara 2016), h 10
28
Fadlillah, op.cit., h 8 (8)
35
pengetahuan mereka.29
1.) Menurut ahli pendidik anak, cara belajar anak yang paling
3.) Melalui bermain anak dapat belajar banyak hal, dapat mengenal
4.) Bermain merupakan cara yang paling baik dan tepat untuk
menyenangkan.
29
Ibid,. h 11
30
Ibid,. h 12
37
dan menang dalam bermain sudah hal yang wajar, akan tetapi
proses yang dilakukan itulah hal yang luar biasa. Melalui proses
31
Ibid,. h 18
38
1.) Teori klasik, ialah teori bermain yang muncul mulai abad ke
/ insting.
2.) Teori Modern, ialah teori yang muncul sesudah perang dunia
32
Ibid,. h 28
39
2.) Bermain harus bebas dari aturan yang mengikat dan kegiatan
bermain sendiri.
4.) Bermain harus didominasi oleh pemain, yaitu anak itu sendiri
baru.
33
Ibid,. h 42
40
ada 4 yaitu:34
Tahap ini terjadi pada anak usia 0 – 2 tahun, pada tahap ini
tubuh. Pada usia ini, mainan yang tepat untuk anak ialah yang
Tahap ini terjadi pada anak usia 2-7 tahun. Pada tahap ini anak
Tahap ini terjadi pada anak usia 7-11 tahun. Pada tahap ini
34
Ibid.,h 43
41
Terjadi pada tahap anak usia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini
( hiburan )
35
Ibid., h 48
42
4.) Jenis kelamin, anak laki – laki cenderung bermain lebih kasar
6.) Status sosial ekonomi, anak yang berasal dari sosial ekonomi
yang besar.
36
Muhammad Fadlillah dan Lilif Mualifatu Khorida,Pendidikan Karakter Anak Usia
Dini,(Jogjakarta : Ar-ruzz Media 2013).h 159
43
37
Rani Yulianty I,Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak, (Jakarta : Laskar
Aksara 2016).h 8
38
Ibid.,h.56
39
Fadlillah, op.cit.,h 56 (9)
40
Ibid.,h9-10
44
anggota tubuh.
– hari.
45
rasa percaya diri anak, dapat melatih motorik halus dan kasar anak,
41
Ibid,.h 57
46
anak.42
diantaranya :45
42
Ibid,.h 61
43
Ibid,.h 62
44
Ibid,.h 65
45
Ibid,.h 68
47
ini biasanya terbuat dari kayu atau plastik yang terdiri dari 16
48
telah dimodifikasi yang terbuat dari wadah telur bekas, yang diisi
genggamannya.
Jika sipemain tidak sabar dan tidak teliti, maka permainan tidak
orang saja maka akan terlihat jelas antara menang dan kalah.
tidak mudah tahan lama jika terkena air ataupun terinjak oleh
setiap lubang diisi dengan dengan 7 biji yang biasanya terbuat dari
searah jarum jam. Masing - masing lubang diisi dengan satu biji.
Jika biji terakhir jatuh dilubang yang ada biji - bijian lain maka biji
Sedangkan lubang induk lawan tidak perlu di isi. Bila biji terakhir
ternyata masuk dalam lubang induk kita, berarti kita bisa memilih
lubang lainnya untuk memulai lagi, tetapi bila ternyata saat biji
51
untuk lawan kita. Jika lubang tempat biji terakhir itu ada di salah
satu dari 7 lubang yang ada di baris kita, maka biji yang ada di
kosong akan menjadi milik kita, dan akan masuk dalam lubang
biji dari dari biji yang ada dilubang induk kita. Dimulai dari lubang
diisi.48
dua anak yang akan berlomba mengisi lubang yang dibekas wadah
warna, yang terdiri dari angka 1-10 yang di acak. Anak yang
48
Ibid,.h 62 - 63
52
4. Konsep Bilangan
49
Agung Triharso, Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini 30 Permainan
Matematika dan Sains, ( Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2013), h. 49
53
lainnya.
50
Taopik Rahman, Sumardi , & Fitri Fuadatun , "Peningkatan Kemampuan Anak Usia
Dini Mengenal Konsep Bilangan Melalui Media Flashcard", Jurnal Paud Agapedia, Vol.1 No.
1, 2017, Page 121
51
Abdul Syukur & Yulianty Thabita Fallo , " Peningkatan Kemampuan Anak dalam
Mengenal Konsep Bilangan Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Alam", Jurnal
PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Vol.6 No. 1, 2019,
Page 3
52
Yuliani Nurani Sujiono, dkk., Metode Pengembnagan Kognitif, ( Jakarta : Universitas
Terbuka, 2006), h. 1.23
54
didunia sekitarnya.
ilmiah ( percobaan )
53
Ibid,. h.1.25 – 1.27
56
3.) Kematangan
4.) Pembentukan
diri.
6.) Kebebasan
kebutuhannya.
yaitu :
3.) Tahap Lambang bilangan, Tahap ini anak sudah anak sudah
54
Syukur & Fallo ,op.cit., Page 3 (10)
58
55
Sujiono, dkk., op.cit., h. 5.12 (5)
59
C. Kerangka Berfikir
Perkembangan kognitif pada anak usia dini yaitu semua proses psikologis
lingkungannya.
spesific factors ) dan kemampuan khusus yang diberi kode “s” ( spesific
oleh Jean piaget bermain adalah suatu kegiatan yang berulang – ulang dan
bagi anak. Untuk itu, Congklak angka adalah salah satu permainan yang
disebut dakon yaitu bentuk alat permaianan modern yang terbuat dari
kognitif anak.
Bagan 2.1
Kerangka Berfikir
Pembelajaran Pengembangan
Kognitif
Pengembangan Kemampuan
Mengenal Konsep Bilangan Anak
D. Hipotesis Penelitian
56
Sugiyono,metode penelitian kombinasi,(Bandung:2017), h.115
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dipercaya kebenarannya.
metode tradisional, karena metode ini cukup lama digunakan sehingga sudah
ditetapkan.1
1
Sugiyono,metode penelitian kombinasi,(Bandung:2017), h.11
2
Ibid,
65
66
one - group pretest – posttest Design. One - group pretest – posttest Design
yaitu desain penelitian yang dilakukan sebelum diberi perlakuan dan sesudah
dilakukan perlakuan, sehingga diperoleh data yang lebih akurat karena bisa
O1 X O 2
X = Perlakuan
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung : 2016), h. 111
4
Sugiyono,op.cit., h.12 ( 1 )
67
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Bulan Bulan
3. Penyusunan Instrumen& V
Perbaikan bab I-II
4. Uji Coba Penelitian V V
5. Pengumpulan Data V
1. Populasi
kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek dan
penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan cara teoritis menjadi
suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari suatu
kegiatan penelitian tidak ada aturannya. Ukuran atau jumlah populasi dari
diteliti. Besar kecilnya jumlah populasi sangat bergantung pada kondisi atau
5
Ibid., h.119
6
Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada PAUD,
(Jakarta:2014) h. 53
7
Rully Indrawan dan Poppy Yaniawati, Metode penelitian kuantitatif,kualitatif, dan
campuran untuk menejemen pembangunan, dan pendidikan, ( Bandung : 2016 ), h. 93
69
Tabel 3.2
Populasi Penelitian
No Nama L/P
1 Abdillah Al Ghiffari L
2 Ahmad Fahlavi L
3 Alfian Rizqi L
4 Daniel Tenia Al Hafidz L
5 David Al Vero L
6 Dimas Alimudin L
7 Farah Nur Fitriyah P
8 Haikal Romadhon L
9 Kafa Birrizqillah L
10 Kayla Putri P
11 M. Al Farizi Atsal L
12 M. Fatih Akbar L
13 M. Raziq Hanan L
14 Muhammad Zainurrofiq L
15 M. Zulhuzni Zawawi L
16 Nadia Oktaviani P
17 Nadia Oliviani Putri P
18 Nadira Dwi Tafani P
19 Rakhma P
20 Sabrina Shakira Ramadhani P
2. Sampel
populasi yang akan diambil datanya. Sebagian jumlah populasi yang akan
diambil atau dipilih sebagai sumber data disebut sampel atau cuplikan.
penelitian.
data adalah cara yang ditempuh peneliti dalam mengumpulkan data yang akan
yang dilakukan oleh peneliti dengan melihat langsung ataupun bahkan terlibat
8
Johni Dimyati, Metodologi Penelitian pendidikan & Aplikasinya pada PAUD,
(Jakarta:2014) h. 56
9
Casta, Dasar-dasar Statistika Pendidikan.(Cirebon:2012) h. 13
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, ( Jakarta : 2013 ),
h.200
71
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang - barang tertulis.
anak
bilangan anak yang digunakan sebagai dasar pengambilan data pretest dan
posttest.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kemampuan mengenal konsep bilangan
No Variabel Indikator
11
Ibid.,
72
Tabel 3.4
Data kemampuan mengenal konsep bilangan sebelum dan sesudah
menggunakan permainan congklak angka (X1/X2)
Keterangan indikator :
A. Membilang 1-10
dengan bimbingan).
dengan mandiri).
73
merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
12
lebih mudah di olah. Instrumen dalam penelitian ini berdasarkan pada
Permendikbud No. 137 tahun 2014 pada bagian standar tingkat pencapaian
dan aspek yang dinilai. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu
bilangan dan lambang bilangan, mengenal konsep sama dan tidak sama.
hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta:2006),
h.160
74
13
prasasti, notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya. Jenis dokumentasi
yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis dokumentasi tidak resmi.
diuraikan dari tabel tabulasi data sebelum (X1) dan sesudah (X2) diberi
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Data kemampuan mengenal konsep bilangan sebelum menggunakan
congklak angka (X1)
13
Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada PAUD,
(Jakarta:2014) h. 92
75
Tabel 3.6
Data kemampuan mengenal konsep bilangan sesudah menggunakan
permainan congklak angka (X2)
➢ Indikator :
A. Membilang 1-10
bimbingan).
mandiri).
tabel dan dicari persentase untuk dikonversikan pada tabel konversi data
dengan rumus:
𝑓
𝑃 = 𝑋 100%
𝑁
Tabel 3.7
Tabel Menafsirkan P
% Interprestasi
0,80%-100% Sangat Baik
0,60%-0,799% Baik
0,40%-0,599% Cukup Baik
0,20%-0,399% Kurang Baik
0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik
(Suherman dan Sukjana, 1990:177)14
Standar Devisi (SD), Varian (S2) dan analis presentase uintuk mendapatkan nilai
Tabel 3.8
Tabel Penolong Penilaian Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan
No Xi (Xi- X ) (Xi- X )2
1
2
3
Dst
Jumlah
Rata-rata
14
Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC
77
a. Nilai Mean ( X ):
X = ∑X
N
b. Nilai Standar Deviasi (SD)
Σ(𝑋𝑖 −𝑋) 2
SD = √ 𝑛−1
angka ?”.
𝑓
𝑃 = 𝑋 100%
𝑁
Dengan ketentuan:
tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Liliefors dengan
rumus :
Xi−χ̅
Z=
SD
Keterangan :
Xi : Data/nilai
χ̅ : Rata-rata (Mean)
SD :StandarDeviasi
berdistribusi normal
2) Jika nilai |F(X) − S(X)| terbesar ≥ nilai tabel Lilliefors maka Ha diterima,
H0 ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan fisik motorik kasar tidak
berdistribusi normal
berikut :
79
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Kriteria Pengujian :
congklak angka.
𝑀𝐷
Rumus : t hitung=
SE 𝑀𝐷
80
Tabel 3.9
Tabulasi Data Hasil Penelitian
Table 3.10
Tabel Penolong
Nilai / Skor
No D=
Nama Anak Sebelum Sesudah D2
. (X1− X2) )
X1 X2
1. Abdillah Al Ghiffari
2. Ahmad Fahlavi
3. Alfian Rizqi
Dst Dst
Jumlah
Rata-rata
81
∑𝐷
MD=
Ket : D = X1 -x2 𝑁
𝑆𝐷𝐷 = ∑𝐷 2 ∑𝐷 2
𝑆𝐷𝐷 = √ −[𝑁]
𝑁
𝑆𝐸 𝑆𝐷𝐷
𝑀𝐷 =
√𝑛−1
6) Menentukan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
𝑡 𝑀𝐷
0 = 𝑆𝐸
𝑀𝐷
7) Menentukan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
a) db = n – 1
c) 𝛼 = 0,05 (5%)
82
Daerah
penolakan Ho Daerah
penolakan Ho
Daerah
penerimaan Ho
10)
t hitung
Batas Kritis
(𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 )
d. Uji Gain
angka itu peningkatannya tinggi, sedang, atau rendah. Rumus yang digunakan
Tebel 3.11
Tabel Klasifikasi Gain
Tabel4.12
Tabel Penolong Uji Gian
S.akh- S.maks-
Skor s.awl
No. s.awl Ket
G
Maks Awal Akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jumlah
Rata-rata Gian
bilangan dan lambang bilangan, mengenal konsep sama dan tidak sama.
dan sesudah diberi perlakuan permainan congklak angka. Oleh sebab itu,
84
85
Tabel 4.1
Data kemampuan mengenal konsep bilangan 1 – 10 sebelum
menggunakan permainan congklak angka
Indikator ∑
No. Nama Siswa
A B C D Skor
1. Abdillah Al Ghiffari 2 2 1 1 6
2. Ahmad Fahlavi 1 1 2 1 5
3. Alfian Rizqi 2 1 2 1 6
4. Daniel Tenia Al Hafidz 1 2 1 2 6
5. David Al Vero 2 1 2 2 7
6. Dimas Alimudin 1 2 1 2 6
7. Farah Nur Fitriyah 2 2 2 2 8
8. Haikal Romadhon 2 2 1 1 6
9. Kafa Birrizqillah 1 2 1 2 6
10. Kayla Putri 2 1 1 1 5
11. M. Al Farizi Atsal 2 1 1 1 5
12. M. Fatih Akbar 2 2 1 1 6
13. M. Raziq Hanan 2 2 1 2 7
14. Muhammad Zainurrofiq 1 2 1 2 6
15. M. Zulhuzni Zawawi 2 1 2 2 7
16. Nadia Oktaviani 2 2 1 1 6
17. Nadia Oliviani Putri 1 2 2 1 6
18. Nadira Dwi Tafani 2 1 2 1 6
19. Rakhma 1 2 1 1 5
20. Sabrina Shakira R. 2 2 1 1 6
Jumlah 121
Rata – rata 6,05
Persentase 37,81%
86
𝑓
𝑃 = 𝑋 100%
𝑁
121
𝑃 = 𝑋 100%
320
𝑃 = 37,81%
Tabel 4.2
Tabel Menafsirkan P
% Interprestasi
0,80%-100% Sangat Baik
0,60%-0,799% Baik
0,40%-0,599% Cukup Baik
0,20%-0,399% Kurang Baik
0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik
(Suherman dan Sukjana, 1990:177)1
1
Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC
87
Tabel 4.3
Data kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 sesudah
menggunakan permainan congklak angka ( X2 )
Indikator ∑
No. Nama Siswa
A B C D Skor
1. Abdillah Al Ghiffari 3 4 2 3 12
2. Ahmad Fahlavi 3 3 3 3 12
3. Alfian Rizqi 4 3 4 3 14
4. Daniel Tenia Al Hafidz 3 4 3 3 13
5. David Al Vero 4 3 3 3 13
6. Dimas Alimudin 3 4 3 3 13
7. Farah Nur Fitriyah 4 4 3 4 15
8. Haikal Romadhon 3 4 2 3 12
9. Kafa Birrizqillah 3 4 3 3 13
10. Kayla Putri 3 3 3 3 12
11. M. Al Farizi Atsal 4 3 2 2 11
12. M. Fatih Akbar 3 4 3 2 12
13. M. Raziq Hanan 3 4 2 4 13
14. Muhammad Zainurrofiq 3 3 3 3 12
15. M. Zulhuzni Zawawi 4 3 4 3 14
16. Nadia Oktaviani 3 4 3 3 13
17. Nadia Oliviani Putri 3 3 3 2 11
18. Nadira Dwi Tafani 4 3 3 3 13
19. Rakhma 3 3 3 2 11
20. Sabrina Shakira R. 3 3 2 3 11
Jumlah 250
Rata – rata 12,5
Persentase 78,12%
88
𝑓
𝑃 = 𝑋 100%
𝑁
250
𝑃 = 𝑋 100%
320
𝑃 = 78,12 %
Tabel 4.4
Tabel Menafsirkan P
% Interprestasi
0,80%-100% Sangat Baik
0,60%-0,799% Baik
0,40%-0,599% Cukup Baik
0,20%-0,399% Kurang Baik
0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik
(Suherman dan Sukjana, 1990:177)2
2
Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC
89
Tabel 4.5
Tabulasi Data Hasil Penelitian
berikut :
Tabel 4.6
Tabel Menafsirkan P
% Interprestasi
0,80%-100% Sangat Baik
0,60%-0,799% Baik
0,40%-0,599% Cukup Baik
0,20%-0,399% Kurang Baik
0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik
(Suherman dan Sukjana, 1990:177)3
40,31%.
3
Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC
91
Keterangan :
Xi : Data/nilai
χ̅ : Rata-rata (Mean)
SD :Standar Deviasi
Tabel 4.7
Tabel Penolong Penilaian Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan
Sebelum Menggunakan Permainan Congklak Angka
No. Xi ( Xi − χ̅ ) ( Xi − χ̅ )2
1. 6 -0.05 0.0025
2. 5 -1.05 1.1025
3. 6 -0.05 0.0025
4. 6 -0.05 0.0025
5. 7 0.95 0.9025
6. 6 -0.05 0.0025
7. 8 1.95 3.8025
8. 6 -0.05 0.0025
9. 6 -0.05 0.0025
10. 5 -1.05 1.1025
92
Standar Deviasi
Σ(𝑋𝑖 −𝑋) 2
SD = √ 𝑛−1
10,95
SD = √20−1
10,95
SD = √ 19
SD = √0,57
SD = 0,75
rata ( mean ) dan nilai standar deviasi maka uji normalitas dengan
Tabel 4.8
Tabel Liliefors untuk uji normalitas data pretest
𝐗 𝐢−𝛘̅
No. Xi Z= F(X) S(X) [ F (X) – S(X)]
𝐒𝐃
terdapat pada kolom dengan nilai 0,1692. Nilai terbesar ini adalah L0.
Selanjutnya ditentukan nilai Ltabel dari tabel daftar nilai uji liliefors,
1.) Jika nilai |F(X) – S(X)| Terbesar < nilai tabel lilliefors maka H0
2.) Jika nilai |F(X) – S(X)| Terbesar > nilai tabel lilliefors maka Ha
berdistribusi normal.
Tabel 4.9
Tabel penolong penilaian kemampuan mengenal konsep bilangan
sesudah menggunakan permainan congklak angka
No. Xi ( Xi − χ̅ ) ( Xi − χ̅ )2
1. 12 -0.5 0.25
2. 12 -0.5 0.25
3. 14 1.5 2.25
4. 13 0.5 0.25
5. 13 0.5 0.25
6. 13 0.5 0.25
7. 15 2.5 6.25
8. 12 -0.5 0.25
9. 13 0.5 0.25
10. 12 -0.5 0.25
11. 11 -1.5 2.25
12. 12 -0.5 0.25
95
Standar Deviasi
Σ(𝑋𝑖 −𝑋) 2
SD = √ 𝑛−1
23
SD = √20−1
23
SD = √19
SD = √1,21
SD = 1,1
rata ( mean ) dan nilai standar deviasi maka uji normalitas dengan
Tabel 4.10
Tabel Liliefors untuk uji normalitas data postest
𝐗 𝐢−𝛘̅
No. Xi Z= F(X) S(X) [ F (X) – S(X)]
𝐒𝐃
terdapat pada kolom dengan nilai 0,1631. Nilai terbesar ini adalah L0.
Selanjutnya ditentukan nilai Ltabel dari tabel daftar nilai uji liliefors,
3.) Jika nilai |F(X) – S(X)| Terbesar < nilai tabel lilliefors maka H0
4.) Jika nilai |F(X) – S(X)| Terbesar > nilai tabel lilliefors maka Ha
berdistribusi normal.
berikut :
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Σ(𝑋1−𝑋) 2 Σ(𝑋1−𝑋) 2
S2 = S2 =
𝑁−1 𝑁−1
10,95 23
S2 = 20−1 S2 = 20−1
10.95 23
S2 = S2 = 19
19
S2kecil adalah data sebelum perlakuan dan S2besar adalah data setelah
perlakuan dengan hasil 0,57 ( Skecil / Varian Kecil ) atau dan 1,21 (
Sbesar / Varian Besar ) Kita bisa langsung cari nilai F sebagai berikut :
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
1,21
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,57
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,12
untuk melihat apakah data homogen atau tidak maka nilai Fhitung
N1 (df 1) = k - 1 = 2 – 1
N2 (df 2) = N – k = 20 – 2 = 18
C. Pengujian Hipotesis
Rumus : 𝑀𝐷
t hitung=
SE 𝑀𝐷
Tabel 4.11
Tabulasi Data Hasil Penelitian
No Nama Siswa
Sebelum Sesudah
Menggunakan Menggunakan
permainan congklak permainan congklak
angka (X1) angka (X2)
1 Abdillah Al Ghiffari 6 12
2 Ahmad Fahlavi 5 12
3 Alfian Rizqi 6 14
4 Daniel Tenia Al Hafidz 6 13
5 David Al Vero 7 13
6 Dimas Alimudin 6 13
7 Farah Nur Fitriyah 8 15
8 Haikal Romadhon 6 12
9 Kafa Birrizqillah 6 13
100
10 Kayla Putri 5 12
11 M. Al Farizi Atsal 5 11
12 M. Fatih Akbar 6 12
13 M. Raziq Hanan 7 13
14 Muhammad Zainurrofiq 6 12
15 M. Zulhuzni Zawawi 7 14
16 Nadia Oktaviani 6 13
17 Nadia Oliviani Putri 6 11
18 Nadira Dwi Tafani 6 13
19 Rakhma 5 11
20 Sabrina Shakira R. 6 11
Jumlah 121 250
Rata-rata 6,05 12,5
Tabel 4.12
Tabel Penolong
Nilai / Skor
No D=
Nama Anak Sebelum Sesudah D2
. (X1− X2) )
X1 X2
1. Abdillah Al Ghiffari 6 12 -6 36
2. Ahmad Fahlavi 5 12 -7 49
3. Alfian Rizqi 6 14 -8 64
4. Daniel Tenia Al Hafidz 6 13 -7 49
5. David Al Vero 7 13 -6 36
6. Dimas Alimudin 6 13 -7 49
7. Farah Nur Fitriyah 8 15 -7 49
8. Haikal Romadhon 6 12 -6 36
9. Kafa Birrizqillah 6 13 -7 49
10. Kayla Putri 5 12 -7 49
11. M. Al Farizi Atsal 5 11 -6 36
12. M. Fatih Akbar 6 12 -6 36
13. M. Raziq Hanan 7 13 -6 36
14. Muhammad Zainurrofiq 6 12 -6 36
15. M. Zulhuzni Zawawi 7 14 -7 49
16. Nadia Oktaviani 6 13 -7 49
101
MD = ∑D
N
MD = -129
20
MD = -6,45
a. N = 20
b. ∑ D = -129
c. ∑ D2 = 843
d. MD = -6,45
∑𝐷 2 ∑𝐷 2
𝑆𝐷𝐷 = √ −[𝑁]
𝑁
843 −129 2
𝑆𝐷𝐷 = √ 20 − [ ]
20
2
𝑆𝐷𝐷 = √42,15 − (— 6,45)
𝑆𝐷𝐷 = √0,55
𝑆𝐷𝐷 = 0,74
𝑆𝐸 𝑆𝐷𝐷
𝑀𝐷 =
√𝑛−1
𝑆𝐸𝑀𝐷 =
0,74
√20−1
𝑆𝐸𝑀𝐷 =
0,74
√19
𝑆𝐷𝑀𝐷 =
0,74
4,35
SEMD = 0,17
d) db = n – 1 = 20 – 1 = 19
f) ∝ = 0,05 (5%)
Berdasarkan nilai thitung dan ttabel yang sudah diperoleh dari data diatas,
angka
berikut :
Daerah Daerah
penolakan Ho penolakan Ho
Daerah
penerimaan Ho
t hitung
Batas Kritis
(𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 )
104
Catatan :
9. Membuat Kesimpulan
Tabel 4.13
Tabel Penolong Uji Gian
S.akh- S.maks-
Skor s.awl
No. s.awl Ket
G
Maks Awal Akhir
1 15 6 12 6 9 0.67 Sedang
2 15 5 12 7 10 0.7 Sedang
3 15 6 14 8 9 0.89 Tinggi
4 15 6 13 7 9 0.78 Tinggi
5 15 7 13 6 8 0.75 Tinggi
6 15 6 13 7 9 0.78 Tinggi
7 15 8 15 7 7 1 Tinggi
8 15 6 12 6 9 0.67 Sedang
9 15 6 13 7 9 0.78 Tinggi
10 15 5 12 7 10 0.7 Sedang
11 15 5 11 6 10 0.6 Sedang
12 15 6 12 6 9 0.67 Sedang
13 15 7 13 6 8 0.75 Tinggi
14 15 6 12 6 9 0.67 Sedang
15 15 7 14 7 8 0.87 Tinggi
16 15 6 13 7 9 0.78 Tinggi
17 15 6 11 5 9 0.56 Sedang
18 15 6 13 7 9 0.78 Tinggi
19 15 5 11 6 10 0.6 Sedang
20 15 6 11 5 9 0.56 Sedang
Jumlah 14,56
Rata-rata Gian 0.72 Tinggi
106
tinggi.
hanya 37,81% atau berada pada tabel klasifikasi persentasi kurang baik.
diperoleh data yaitu thitung 37,94 > ttabel 2,093 artinya Ha diterima dan H0 di
107
0,72.
dengan objek yang ada disekitarnya. Dengan bermain seorang anak juga
lambang bilangan, serta mengenal konsep sama dan tidak sama. Penelitian
perempuan.
BAB V
A. Simpulan
permainan congklak angka adalah kurang baik. Hal itu terbukti pada data
media congklak angka adalah baik. Hal itu terbukti pada data anak
108
109
Dibuktikan dengan uji t yaitu thitung 37,94 > ttabel 2,093 artinya Ha diterima
– rata 0,72.
B. Saran
berada.
110
dan beragam.
DAFTAR PUSTAKA
pertama di SMP N 1 Weru lulus pada tahun 2012, dan pendidikan menengah
kejuruan di SMK Wahidin Kota Cirebon lulus pada Tahun 2015. Kemudian pada
tahun 2015 melanjutkan S1 PIAUD di IAI Bunga Bangsa Cirebon Jl. Widarasari 3
Tuparev Cirebon.