oksigen
35. fase gerak KCKT merupakan eluen (campuran pelarut organik)
36. analisa instrumen penetapan kadar ditentukan secara kurva kalibrasi
37. vitamij B1 dapat ditentukan denagn cara Luff dan mayer
38. untuk menentukan codein HCl digunakan reaksi asam basa , TBA,
bromometri, argentometri
39. untuk menentukan phenobarbital digunakn reaksi asam basa, TBA,
Bromometri, argentometri
40. tetrasiklin HCl dapat ditentukan dengan reaksi markuis
41. bakteri, kapang, khamir dan virus adalah makhluk hidup yang berukuran sangat
adalah Virus
44. contoh virus adalah
45. Esercia coli sering dijadikan indikator terjadinya kontaminasi oleh “feses” pada
mengandung “bakteri baik” yang akan memusnahkan ‘bakteri jahat” yang ada
mikroba
49. Kekuatan aktivitas antibiotika dalam sediaan farmasi dianalisis dengan metode
flavanoid
54. aktivitas farmakologi flavanoid adalah glikosida jantung, antioksidan
55. minyak atsiri umumnya berbau aromatic dan secara aromatic dan secara kimia
efikasi
73. penentuan kadar abu simplisia menunjukkan jumlah jumlah dari mineral yang
dikandung simplisia
74. persyaratan maksimum kadar air yang masih diperbolehkan dalam simplisia
enflourage
76. tujuan membuat bentuk sediaan mudah digunakan, daya hantar efek,
stabilitas
77. jika dokter dalam meminta resep agar dibuat serbuk dibagi menjadi sekian
aliran
82. Dalam membuat suspensi diberi tween 80 untuk pembasah, bahan
pensuspensi
83. Jika bahan baku kompresibilitas baik tetapi sifat aliran jelek maka granulasi
kering + pelincir
84. granulasi menggunakan bahan pengikat PVP, cairan yang digunakan ispropil,
alkohol, air
85. penambahan suspending agent pada suspensi digunakan
86. pada pembuatan serbuk tabur yang mengandung lemak harus diayaak dengan
ayakan 100
87. ayakan kasar diberi nama
88. etanol yang digunakan untuk antiseptic 70%
89. obat yang tidak boleh dikocok yaitu larutan
90. syarat suspensi
91. untuk membuat emulsi diapotik digunakan gom, pga (pulvis gom arabicum)
92. untuk membuat salep sebaiknya digunakan vaselin, lanolin, alat(lumpang dan
alu)
93. untuk emulsi denga PGA air yang pertama kali ditambahkan gum basah
94. mekanisme H2 bloker menghambat sekeresi HCl
95. untuk memberikan jaminan keamanan terhadap konsumen produk farmasi
rendah laktosa
104. Olea oravae minyak zaitun
105. minyak atsiri dianalisis dengan kromatografi gas
106. VCO (Virgin coconat oil) pembuatannya dengan cara cold pressed oil
107. Alkaloid dapat dapat diekstraksi dengan pelarut kloroform
108. Terpenoid dapat diekstraksi dengan pelarut n-heksan
109. Contoh senyawa bahan alam yang termasuk dalam golongan tetra terpenoid
beta karoten
110. Prekursor pada biosisntesi senyawa golongan alkoloid adalah asam amino
111. Alkoloid yang diturunkandari asam amino tetpi gugus aminnya tidak terdapat
usus halus
113. Rute pemberian yang tidak mnegalami absorbsi IV
114. Bentuk sediaan berikut yang harus steril injeksi
115. Sediaan farmasi yang diteteskan pada telinga yaitu guttae auricularis
116. Keuntungan bentuk sediaan larutan kecuali lebih stabil
117. Defenisi emulsi
118. Bentuk sediaan farmasi larutan kecuali lotio
119. Bentuk sediaan cair yang cocock untuk obat yang mudah dan tidak larut
1. Fungsi darah
2. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi
3. Penyakit yang ditularkan melalui udara
4. Penyakit yang ditularkan melalui kontak kulit
5. Penyakit yang ditularkan melalui hewan
6. Obat-obat analgetik nonnarkotik
7. Obat-obat analgetik narkotik
8. Obat antiflamasi
9. Metode destilasi yang merusak sampel
10. Cara memperoleh minyak atsiri
11. Metode ekstraksi yang digunakan untuk senyawa termolabil
12. Fungsi TBA (titrasi bebas air)
13. Jenis polisakarida yang banyak di alam
14. Mekanisme kerja sulfonilurea
15. Obat DM yang bekerja di saluran pencernaan
16. Fungsi kloramfenikol palmitat/stearat pada sediaan suspensi
17. Minyak atsiri mono dan seskueterpen di sintesis dari ......
18. Mekanisme kerja loperamid
19. Interaski yang ditimbulkan jika loperamid dikombinasikan dengan digoksin
20. analis yang digunakan untuk logam-logam “SSA”
21. rute pemberian obat yang tidak mengalami proses absorbsi
22. nama latin dari tetes hidung dan telinga
23. sediaan yang harus steril
24. obat-obat yang diberikan secara sistemik kecuali “antasida”
25. cemaran logam berat “Pb, Cd, As, Hg”
26. bahan yang digunakan dalam suspensi “suspensi agent”
27. tujuan suspensi
28. peringatan dan penandaan pada obat
29. obat keras yang dapat diberikan tanpa resep dokter
30. analisis metanol,asam asetat, etanol, kloralhidrat, asam oksalat, atropin,