0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas sistem indera pada hewan vertebrata seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Sistem indera meliputi reseptor, jalur saraf, dan bagian otak yang berperan dalam tanggapan indera. Jenis reseptor meliputi kemoreseptor, mekanoreseptor, fotoreseptor, termoreseptor, dan magnetoreseptor. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri khas sistem indera pada kelompok hewan
Deskripsi Asli:
Judul Asli
NATRILA ASTUTI (431419035) RANGKUMAN SPH SISTEM INDERA PADA VERTEBRATA
Dokumen tersebut membahas sistem indera pada hewan vertebrata seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Sistem indera meliputi reseptor, jalur saraf, dan bagian otak yang berperan dalam tanggapan indera. Jenis reseptor meliputi kemoreseptor, mekanoreseptor, fotoreseptor, termoreseptor, dan magnetoreseptor. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri khas sistem indera pada kelompok hewan
Dokumen tersebut membahas sistem indera pada hewan vertebrata seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Sistem indera meliputi reseptor, jalur saraf, dan bagian otak yang berperan dalam tanggapan indera. Jenis reseptor meliputi kemoreseptor, mekanoreseptor, fotoreseptor, termoreseptor, dan magnetoreseptor. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri khas sistem indera pada kelompok hewan
Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Reseptor adalah bagian dari sistem syaraf yang berperan sebagai penerima rangsangan dan sekaligus sebagai pengubah rangsangan yang diterimanya menjadi impuls sensoris. Berkaitan dengan hal tersebut, alat penerima rangsang (reseptor) yang di miliki hewan juga beragam. Berarti reseptor pada hewan harus dapat berfungsi untuk menrima berbagai jenis informasi. Macam-Macam Reseptor 1. Kemoreseptor Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indera pembau (hidung) dan indera pengecap (lidah). Penciuman, penghiduan, atau olfaksi, adalah penangkapan atau perasaan bau. 2. Mekanoreseptor Yaitu alata indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indera peraba (kulit) dan indera pendengaran (telinga). 3. Photoreseptor/ Fotoreseptor Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indera penglihatan atau mata. 4. Termoreseptor Yaitu reseptor yang menerima rangsang yang berupa rangsangan suhu. Pada dasarnya, termoresepsi adalah proses mengenali suhu tinggi dan rendah serta perubahan suhu lingkungan. 5. Magnetoreseptor Yaitu reseptor yang menerima rangsang yang berupa rangsangan medan magnet. Sistem Indera pada Hewan Vertebrata Pada dasarnya sistem saraf vertebrata mirip dengan manusia, karena sama- sama mempunyai sistem saraf pusat. Perbedaanya terletak pada tingkat kesempurnaanya (tingkat perkembangannya). 1. Indera pada Ikan atau pisces a. Indera pencium pada ikan terdapat didekat mulutnya. Ikan memiliki indra penciuman yang sangat sensitif. Kebanyakan ikan memiliki hidung yang letaknya di samping kepalanya. b. Indra perasa dan peraba pada ikan saling berkaitan satu sama lain dan sangat sensitif. Indra yang terletak di kulit dan kumisnya bisa merasakan air tawar, air asin, atau air pahit. Sedangkan indra perasa mereka ialah kuncup yang ada di dalam mulut, kulit kepala, lidah, dan bibirnya. c. Untuk mengetahui tekanan air ikan memiliki gurat sisi yang terletak di tengah badan ikan membujur dari tutup insang sampai ke ekor. mekanisme kerjanya adalah tekanan air pori-pori gurat sisi cairan gurat sisi saraf otak.
2. Indera Pada Amphibi
a. Indera katak yang berkembang baik adalah mata dan pendengarannya. Mata katak tidak dapat berakomodasi. b. Alat pendengaran katak terdiri atas dua bagian yaitu bagian tengah dan dalam. Getaran suara pertama kali diterima oleh gendang suara yang diteruskan ke tulang pendengaran selanjutnya melaluicairan limfe diteruskan ke saraf pendengaran. 3. Indera pada Reptil a. Pada kebanyakan reptil, indera mereka tidak begitu memiliki keisimewaan kecuali pada reptil pemakan bangkai, indera yang berkembang baik adalah indera penciuman. b. Indera penciuman (Organ Jacobson). Organ Jacobson ditemukan pertama kali pada abad ke-19 oleh seorang ilmuwan Denmark yang bernama L.L. Jacobson. Indra tersebut terletak pada langit-langit rongga mulut. c. Indra peraba (kulit terdapat sisik). Sisik pada perut ular bisa menangkap getaran manusia/hewan lainnya, sehingga ular dapat mendeteksi keberadaan makhluk hidup lain di dekatnya. d. Indera pendengar (Telinga) Ular tidak memiliki daun telinga dan gendang telinga, sehingga tidak begitu memiliki keistimewaan pada indera pendengarannya. e. Indera perasa (Lidah) Sama halnya dengan Amphibi, Reptil tidak dapat merasakan rasa makanan pada lidah mereka. Pada reptil jenis bunglon, lidah mereka bisa menjulur sampai sangat panjang (ada yang panjang lidahnya setengah dari panjang tubuhnya) sehingga memudahkan untuk menangkap mangsanya. 4. Indera pada aves Indra penglihatan dan indra keseimbangan pada burung berkembang dengan baik. Adanya kedua macam indra tersebut memungkinkan burung dapat terbeng lurus atau menukik, dan membelok dengan cepat. Indra keseimbangan burung terletak di dalam rongga telinga dan dihubungkan dengan otak kecil. Otak kecil pada burung berukuran besar karena fungsinya sebagai pusat keseimbangan tubuh burung pada saat terbang. Sebagian besar burung memiliki indra penglihatan yang tajam. Hal ini sangat membantu burung baik untuk mendapatkan makanan, untuk menemukan musuh, maupun untuk terbang. Mata burung juga dapat berakomodasi dengan baik, dengan cara mengubah bentuk lensa matanya. Pada saat burung melihat benda yang jauh, lensa mata burung akan memipih. Sebaliknya, pada saat burung melihat benda yang dekat, lensa mata burung akan mencembung. Pada umumnya burung terletak di sisi kiri dan kanan kepalanya. Hal ini memungkinkan burung dapat melihat keadaan di sekelilingnya tanpa harus memutar kepala. Beberapa jenis burung pemangsa, misalnya burung hantu, memiliki mata yang menghadap ke depan. Pandangan dengan binokuler ini memungkinkan burung hantu dapat melihat benda-benda yang dekat dan jauh, sehingga ia dapat memperkirakan jarak suatu benda. Hal ini penting bagi burung-burung pemangsa dalam mengintai dan menangkap mangsanya. Aktivitas burung hantu banyak dilakukan pada malam hari. Oleh karena itu, retina matanya lebih banyak mengandung sel-sel batang dibanding retina mata burung lain. Sel-sel batang tersebut peka atau sensitif terhadap cahaya redup. Burung yang aktivitasnya banyak dilakukan pada siang hari, retina matnya lebih banyak mengandung sel-sel kerucut. Sel kerucut tersebut peka terhadap cahaya yang kuat. Pada umumnya burung mengandalkan indra penglihatannya untuk mencari makan. Indra penciuman burung tidak berkembang dengan baik. Akan tetapi, burung kiwi merupakan perkecualian. Indra penglihatan burung kiwi kurang berkembang dengan baik, namun burung kiwi mampu menggunakan indra pembaunya yang berupa lubang hidung pada ujung paruhnya untuk membaui makanan yang ada dalam tanah.
5. Indera pada Mamalia
Pada dasarnya sistem saraf vertebrata mirip dengan manusia, karena sama-sama mempunyai sistem saraf pusat. Tetapi terdapat perbedaan pada hewan-hewan mamalia lainnya. Indera mamalia umumnya berkembang dengan baik. Kepekaan indera pada masing- masing mamalia berbeda- beda misalnnya kuncing, anjing mempunyai indera pendengaran yang istimewa.