Anda di halaman 1dari 3

NAMA : BAIQ LELA NURKARTIKA

NIM : P07134121006A
PRODI : D4 ALIH JENJANG TLM
TUGAS : KAPITA SELEKTA PENYAKIT TROPIS

INFEKSI GASTROINTESTINAL
PENYEBAB KANKER GASTROINTESTINAL

Sistem pencernaan terdiri atas esofagus, lambung, duodenum, usus besar, anus, hati,
limpa dan pankreas. Gejala kanker pada organ-organ ini sering disalahartikan sebagai gangguan
pencernaan. Akhirnya, banyak pasien yang baru terdiagnosis setelah kankernya menginjak
stadium lanjut.

Kanker adalah penyakit berbahaya dan mematikan. Jika membicarakan kanker,


kebanyakan orang lebih banyak mengkhawatirkan kanker payudara, kanker serviks dan kanker
prostat. Padahal, ada jenis kanker berbahaya namun jarang diketahui masyarakat, yaitu kanker
sistem pencernaan. Berbeda dengan kanker payudara, serviks ataupun prostat, kanker sistem
pencernaan bisa dialami oleh semua orang, baik pria dan wanita. Jumlah kasusnya terus
mengalami peningkatan selama 30 tahun terakhir dan menempati peringkat ketiga kanker yang
sering menyerang manusia.

Karena sistem pencernaan terdiri dari banyak organ, jenis kanker yang sering dialami
juga berbeda-beda. Berikut adalah jenis kanker sistem pencernaan yang banyak menyerang dan
perlu diwaspadai :

1. Kanker Hati
Kanker hati sangat erat kaitannya dengan virus hepatitis B. Pada beberapa kasus, hepatitis
yang tidak ditangani dengan baik akan berkembang menjadi kanker hati. Kanker hati baru
menimbulkan gejala bila kerusakan hati yang terjadi sudah cukup luas, yaitu: penurunan berat
badan, mual dan muntah, demam, kulit dan mata kuning, terkadang muntah darah dan tinja
berwarna hitam.
2. Tumor Esofagus
Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan antara lambung dan tenggorokan.
Keluhan yang ditimbulkan biasanya susah menelan, nyeri dan penurunan berat badan.

3. Tumor Lambung
97% tumor lambung merupakan tumor ganas, gejala yang dialami menyerupai maag sehingga
sering disangka sakit maag biasa. Namun apabila gejala maag sering dialami disertai tinja
berwarna hitam dan mengalami penurunan berat badan, ada baiknya untuk segera memeriksa
kemungkinan adanya kanker. Hampir 60% sel kanker lambung kemudian menyebar ke
pembuluh getah bening.

4. Tumor Usus Halus


Tumor usus halus jarang ditemui dan gejalanya juga tidak begitu jelas. Biasanya yang sering
dialami adalah usus terasa nyeri dan penurunan berat badan.

5. Kanker Usus Besar atau Kolon


Kanker kolon yang menerang hingga ke anus atau rektum sering disebut dengan kanker
kolorektal. Kasus ini cukup banyak ditemui dan mengalami peningkatan beberapa tahun
terakhir. Gejala-gejalanya antara lain adalah sering sulit buang air besar, tinja berdarah atau
kecil-kecil, berat badan turun, nyeri pada perut dan anemia sehingga pasien terlihat pucat.
Gejala kanker kolorektal sering disalahartikan dengan gejala ambeien.
Jika kanker terdapat di bagian anus dan sudah memasuki stadium 3 ke atas, maka anus harus
dibuang. Pemeriksaan kanker jenis ini bisa lewat metode colok dubur dan kolonoskopi.

6. Tumor Pankreas
Pankreas merupakan sebuah kelenjar yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Tumor
yang muncul di organ ini sering menyumbat salurab empedu dari kantong empedu di hati.
Akibatnya, pasien mengalami gejala serupa sakit hati, yaitu badan berwarna kuning. Karena
tumor pankreas tidak memunculkan tanda-tanda awal, tumor biasanya baru diketahui saat
kondisi pasien sudah parah.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sel-sel tersebut berkembang tidak
terkendali. Namun, ada faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker
saluran pencernaan (gastrointestinal), antara lain:

- Berusia 50 tahun atau lebih


- Memiliki riwayat penyakit kanker atau polip
- Memiliki keluarga yang pernah mengalami kanker atau polip
- Memiliki keluarga dengan riwayat kanker gastrontestinal atau kanker payudara di bawah
usia 50 tahun
- Menderita radang usus, baik kolitis ulseratif maupun penyakit Crohn
- Menderita diabetes
- Menderita obesitas atau berat badan berlebih
- Menjalani pola hidup tidak sehat, misalnya jarang mengonsumsi serat dan buah-buahan,
kurang berolahraga, serta memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman
beralkohol
- Menjalani radioterapi (terapi radiasi) di area perut

Kanker gastrointestinal biasanya baru menimbulkan gejala ketika sel kanker sudah makin
berkembang. Gejalanya bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi kanker. Beberapa gejala
kanker gastrointestinal yang dapat muncul adalah:

- Diare
- Sembelit
- Buang air besar terasa tidak tuntas
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
- Perdarahan pada rektum (bagian ujung usus besar)
- Buang air besar berdarah
- Mual
- Muntah
- Perut terasa nyeri, kram, atau kembung
- Tubuh mudah lelah

Anda mungkin juga menyukai