Anda di halaman 1dari 2

NAMA : BAIQ LELA NURKARTIKA

NIM : P07134121006A
MATA KULIAH : PARASITOLOGI III
DOSEN : ERSHANDI RESNHALEKSMANA, S.Si, M.Sc

1. Jurnal I : Survei Entomologi, Kerentanan Aedes aegypti terhadap Insektisida


Organofosfat, dan Identifikasi Gen VGSC di Dusun Malangrejo, Sleman,
Yogyakarta (Novyan Lusiyana, Siti Fitiah, Andrias Atmaja Putri, Muthia Tsabita
Rahmi, Dian Maknalia Ilham - Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Islam Indonesia)
Rangkuman :
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status entomologi, kerentanan Ae.
aegypti terhadap insektisida organofosfat dan identifikasi gen VGSC di Dusun
Malangrejo, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain
cross sectional. Prosedur survei entomologi menggunakan teknik single larvae,
uji hayati kerentanan Ae. aegypti terhadap insektisida organofosfat
menggunakan teknik WHO (temefos), CDC (malation), biokimia, dan deteksi gen
VGSC menggunakan metode PCR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bak
mandi merupakan tempat perkembangbiakan potensial untuk Ae. aegypti. Status
kerentanan Ae. aegypti terhadap temefos masih toleran (95,4%), sedangkan
malation menunjukkan resisten (13,75%). Uji hayati dan uji biokimia
menunjukkan potensi resistensi terhadap insektisida yang berkaitan dengan
peningkatan aktivitas enzim esterase non spesifik. Deteksi gen VGSC
menunjukkan hasil positif pada kedua gen yaitu (V1016G; S989P) dan F1534C.
Untuk selanjutnya, penilaian status resistensi secara rutin dapat membantu
pemerintah daerah untuk menetapkan kebijakan pengelolaan pengendalian
vektor seperti dengan melakukan rotasi penggunaan insektisida guna mencegah
perkembangan resistensi pada nyamuk Ae. aegypti.

2. Jurnal II : Deteksi DNA Mikrofilaria Brugia malayi dengan Teknik PCR-Pockit


Nucleic Acid Analyzer pada Nyamuk di Kabupaten Pidie (Yulidar, Nur Ramadhan,
Rosdiana, Veny Wilya - Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh
Jalan Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Lorong Tgk. Dilangga No. 9 Lambaro,
Aceh Besar, Indonesia)
Rangkuman :
Jenis penelitian ini adalah cross sectional dilakukan pada Bulan Februari
sampai November 2017 di Desa Kambuk Payapi dan Kambuk Nincah,
Kabupaten Pidie. Penangkapan nyamuk dilakukan selama 2 periode dengan
metode human landing collection yang dimodifikasi. Deteksi DNA larva instar 3
dengan PCR-Pockit Pockit Nucleic Acid Analyzer. Hasil analisis data didapatkan
jumlah nyamuk yang tertangkap sebanyak 2.309 ekor terdiri dari 7 genus yaitu
Culex sp., Aedes sp., Anopheles sp., Armigeres sp., Mansonia sp., Uranotaemia
sp., dan Verallina sp. Nyamuk dominan tertangkap dari genus Culex yaitu Culex
sitiens. Hasil analisis PCR ditemukan positif DNA larva instar 3 infektif Brugia
malayi pada nyamuk Cx. sitiens, Cx. quinquefasciatus, Aedes vexans dan
Mansonia indiana. Transmisi infeksi filariasis pada masyarakat Pidie dengan
ditemukannya sumber infeksi dalam tubuh nyamuk tersebut

3. Jurnal III : Deteksi Resistensi Aedes aegypti Terhadap Sipermetrin Menggunakan


Teknik Polymerase Chain Reaction (Pcr) Di Ambarawa Kabupaten Semarang
Tahun 2019 (Laila Fitriani - Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Negeri Semarang)
Rangkuman :
Deteksi resistensi Aedes aegypti terhadap sipermetrin secara molekuler
menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Penelitian dilakukan
untuk melihat adanya mutasi pada gen VGSC Ae. aegypti. Sampel Ae. aegypti
yang diperiksa berjumlah 10 tiap kelurahan diambil dari 3 kelurahan endemis
DBD dengan intensitas fogging tinggi di Ambarawa. Pengambilan sampel
menggunakan teknik random sampling diambil dengan ovitrap yang terlebih
dahulu telah dipasang selama bulan Agustus. Hasil penelitian menunjukkan di
Kelurahan Tambakboyo 2 sampel susceptible (V/V), 7 sampel terdeteksi resisten
homozigot (G/G), 1 sampel terdeteksi resisten heterozigot (V/G); di Kelurahan
Kupang 5 sampel terdeteksi resisten homozigot (G/G) dan 5 sampel terdeteksi
resisten heterozigot (V/G); dan di Kelurahan Panjang 1 sampel susceptible (V/V),
8 sampel terdeteksi resisten homozigot (G/G), 1 sampel terdeteksi resisten
heterozigot (V/G). Berdasarkan hasil penelitian mutasi telah ditemukan pada gen
VGSC pada kodon V1016G. Pelaksanaan manajemen penggunaan, pemilihan,
dan rotasi jenis insektisida secara tepat diharapkan dapat mengurangi resiko
terjadinya resistensi pada populasi nyamuk Ae. aegypti.

4. Jurnal IV : Potensi Musca domestica Linn. Sebagai Vektor Beberapa Penyakit


(Poedji Hastutiek, Loeki Enggar Fitri - Laboratorium Entomologi dan Protozoologi
Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga -
Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang)
Rangkuman :
Musca domestica adalah lalat yang dapat ditemukan di sekitar rumah dan
kandang. Ini mengganggu kebersihan manusia, ketenangan dan kesehatan.
Lalat ini banyak menimbulkan kerugian pada manusia dan hewan karena lalat ini
memiliki potensi penyebaran yang tinggi dari banyak agen penyakit, yaitu
protozoa, cacing, virus, bakteri dan jamur. Beberapa agen yang muncul, muncul
kembali dan penyakit baru yang muncul dapat ditularkan oleh M. domestica
seperti Cryptosporidium parvum, Helicobacter pylori, E.coli O157:H7 dan H5N1.
Agen dikeluarkan oleh M. domestica melalui regurgitasi, ekskresi dan
eksoskleleton. Menariknya M. domestica dapat berperan sebagai vektor biologis

Anda mungkin juga menyukai