Tugas Uas Al5202-Al5203 Bunga Djasmin R 28920303
Tugas Uas Al5202-Al5203 Bunga Djasmin R 28920303
MAKALAH
sebagai Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Teknologi dan Rakayasa Lanskap (AL 5202)
Mata Kuliah Arsitektur Lanskap di Negara Berkembang (AL 5203)
Oleh
Bunga Djasmin Ramadhanty
NIM: 28920303
(Program Studi Magister Arsitektur Lanskap)
Dosen Pengampu:
Dr. Firmansyah, ST., MT
Dr. Medria Shekar Rani, ST., MT (AL 5203)
Asep Darmana, ST., MT (AL 5202)
Asisten:
Ira Prayuni ST., MT
Daerah Khusus Ibukota merupakan pusat dari kegiatan Terkait pencemaran lingkungan perkotaan utamanya
ekonomi nasional. Tingginya laju ekspansi perkotaan dan pencemaran air, tanah dan air tanah, maka timbulan
pertumbuhan ekonomi diikuti dengan penurunan kualitas pencemaran dari domestik ini mempunyai andil yang
lingkungan yang mengancam kelangsungan siknifikan terjadinya penurunan kualitas lingkungan
pembangunan yang berkelanjutan. Meningkatnya perkotaan. Secara geologis, Jakarta merupakan daerah
kejadian bencana seperti banjir dari tahun ke tahun seperti cekungan, secara geomorfologi Jakarta juga merupakan
dalam Gambar 1 adalah salah satu contoh dampak dari dataran banjir (flood plain). Dataran banjir merupakan
penurunan kualitas lingkungan. Pertumbuhan fisik (tata daerah yang terbentuk akibat proses sedimentasi saat
guna lahan) pada kawasan pinggiran di sekitar kota inti, terjadi banjir. Dataran banjir pada umumnya berada di
terutama yang merupakan wilayah perbatasan sekitar aliran sungai yang berkelok-kelok (meandering)
metropolitan, telah terjadi penguasaan lahan untuk atau pada titik pertemuan anak sungai dengan aliran
pengembangan perumahan, yang pada dasarnya sungai utama, seperti tergambar dalam Gambar 2. Dengan
merupakan inti dari pengembangan permukiman keberadaan 13 aliran sungai yang melintasi Kota Jakarta,
perkotaan. Secara alamiah perkembangan lahan di maka memang cukup banyak dataran banjir yang tersebar
pinggiran diawali dan didominasi dengan pembangunan di wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu, cukup bisa
perumahaan (Catanese, 1986). DKI Jakarta memiliki dimaklumi bahwa potensi banjir di wilayah DKI Jakarta
masalah tipikal yaitu peningkatan penduduk yang memang sangat tinggi. Namun disisi lain, faktor alam
disebabkan oleh laju urbanisasi dan pertumbuhan bukan menjadi penyebab utama dan satu – satunya
penduduk kota. Permasalahan tipikal ini berdampak bencana banjir yang terjadi di ibukota.
terhadap kondisi sanitasi perkotaan. Dampak berupa Faktor penyebab banjir sangat kompleks, antara lain:
penurunan kualitas lingkungan perkotaan dan Curah hujan yang tinggi
menurunnya kesejahteraan masyarakat kota. Perubahan penggunaan lahan yang pesat di
daerah aliran sungai
Penyempitan badan dan bantaran sungai akibat
dampak peningkatan jumlah penduduk dan
perkembangan wilayah
Pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan
sampah
Adanya penurunan muka tanah baik secara
alami maupun akibat kegiatan manusia
Gambar 18. Komponen Sustainable Urban Drainage System Gambar 20. Skema penerapan rain water harvesting pada
pada area publik skala perumahan
DAFTAR PUSTAKA
Asrar, Ramadhani., Warouw, Fella., Moniaga, Ingerid L.
2017. Perencanaan Komponen “Water Sensitive Urban
Design” Kawasan Rawan Banjir Di Kecamatan Singkil
Kota Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Cahyono. Et al., 2020. Kajian Pengelolaan Banjir DKI dan
Sekitarnya Bagi Pembangunan Infrastruktur
Berkelanjutan. Bandung:Fakultas Teknik Sipil
Lingkungan ITB.
Catharina, Anna., Siswati, Sri Purna., Wibisono, Gunawan
2013. Pengolahan Limbah Domestik Dengan Teknologi
Taman Tanaman Air (Constructed Wetlands.)
Indonesian Green Technology Journal. (Vol. 2 No. 2)
Malang.
CSIRO.1999.Urban Stormwater Best Practice
Environmental Management Guidelines. Victoria:
Csiro Publishing.