Anda di halaman 1dari 3

Ada 3 metode dalam menyelesaikan permasalahan perhitungan dan analisis:

• Metode Analitik ➔metode eksak atau pasti yang dimana perhitungan yang dihasilkan pasti mendapat penyelesaian.
• Metode Numerik➔metode yang dimana memiliki penyelesaian hampiran (approximation) atau selisih (galat/error) dari perhitungan analitik. Metode numerik ini dilakukan beberapa pengulangan
untuk mendapatkan hasil yang mendekati nilai pasti/sejati. Metode analitk akan dilakukan juga apabila dalam perhitungan eksak tidak ada penyelesaian karena masalah yang dihadapi itu susah.
• Metode Simulasi➔metode ini dilakukan dengan cara melakukan eksperimen dan perlakuan secara ilmiah untuk mendapatkan penyelesaian. Metode ini digunakan apabila dari metode analitik dan
metode numerik masih belum memiliki penyelesaian.
Contoh permasalahan dengan metode numerik

22
pada cara metode numerik diatas menghasilkan penyelesaian hampiran 7.25 yang memiliki selisih/galat 0.08333… dari solusi eksak/sejati (menggunakan cara integral menghasilkan )
3

Lalu bagaimana kalau lebar yang kita gunakan 0.1? apakah hasilnya akan semakin mendekati nilai sejatinya?
Kita menggunakan metode numerik dengan batas x [-1,1] dibagi dengan lebar 0.1 maka didapat 20 bagian trapesium, atau dapat kita lihat melalui kartesius. Sebelum membuat garis kartesius kita
menggunakan tabel bantu terlebih dahulu
x -1 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
y = 4-x2 3 3,19 3,36 3,51 3,64 3,75 3,84 3,91 3,96 3,99 4 3,99 3,96 3,91 3,84 3,75 3,64 3,51 3,36 3,19 3
kemudian setelah membuat tabel bantu maka kita buat kartesius dan kurva nya.
y = 4-x2
3,96 3,99 4 3,99 3,96
3,84 3,91 3,91 3,84
3,75 4 3,75
3,64 3,64
3,51 3,51
3,36 3,36
3,19 3,19
3 3
3

T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 T16 T17 T18 T19 T20
1

0
-1 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1

𝐿𝑢𝑎𝑠 ≈ 𝑇1 + 𝑇2 + 𝑇3 + 𝑇4 + 𝑇5 + 𝑇6 + ⋯ + 𝑇20
𝑓(−1) + 𝑓(−0,9) 𝑓(−0,9) + 𝑓(−0,8) 𝑓(−0,8) + 𝑓(−0,7) 𝑓(−0,7) + 𝑓(−0,6) 𝑓(−0,6) + 𝑓(−0,5) 𝑓(−0,5) + 𝑓(−0,4) 𝑓(−0,4) + (−0,3) 𝑓(−0,3) + 𝑓(−0,2)
𝐿𝑢𝑎𝑠 ≈ [ + + + + + + +
2 2 2 2 2 2 2 2
𝑓(−0,2) + 𝑓(−0,1) 𝑓(−0,1) + 𝑓(0) 𝑓(0) + 𝑓(0,1) 𝑓(0,1) + 𝑓(0,2) 𝑓(0,2) + 𝑓(0,3) 𝑓(0,3) + 𝑓(0,4) 𝑓(0,4) + 𝑓(0,5) 𝑓(0,5) + 𝑓(0,6) 𝑓(0,6) + 𝑓(0,7)
+ + + + + + + + +
2 2 2 2 2 2 2 2 2
𝑓(0,7) + 𝑓(0,8) 𝑓(0,8) + 𝑓(0,9) 𝑓(0,9) + 𝑓(1)
+ + + ] × 0,1
2 2 2
(3 + 3,19) + (3,19 + 3,36) + (3,36 + 3,51) + (3,51 + 3,64) + (3,64 + 3,75) + (3,75 + 3,84) + (3,84 + 3,91) +
(3,91 + 3,96) + (3,96 + 3,99) + (3,99 + 4) + (4 + 3,99) + (3,99 + 3,96) + (3,96 + 3,91) + (3,91 + 3,84) +
(3,84 + 3,75) + (3,75 + 3,64) + (3,64 + 3,51) + (3,51 + 3,36) + (3,36 + 3,19) + (3,19 + 3)
𝐿𝑢𝑎𝑠 ≈ × 0,1
2

[ ]
6,19 + 6,55 + 6,87 + 7,15 + 7,39 + 7,59 + 7,75 + 7,87 + 7,95 + 7,99 + 7,99 + 7,95 + 7,87 + 7,75 + 7,59 + 7,39 + 7,15 + 6,87 + 6,55 + 6,19
𝐿𝑢𝑎𝑠 ≈ [ ] × 0,1
2
146,6 146,6
𝐿𝑢𝑎𝑠 ≈ [ ] × 0,1 ≈ ≈ 7,33
2 20
22
𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = [7,33 − ] = [7,33 − 7,33 … ] = 0.00333 …
3
𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 0,5 𝑑𝑎𝑛 0,1 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑡𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 0,1 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑖𝑘 𝑑𝑎𝑟𝑖𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 0,5
Faktor penyebab kesalahan dalam metode numerik:
• Bawaan data kemungkinan ada kekeliruan memberi data dan kesalahan dalam pengambilan asumsi terhadap data.
• Pembulatan, biasanya ada pembatasn alokasi digit bilangan untuk memperkecil angka dibelakang koma.
• Chopping(pemotongan), kebanyakan orang-orang memotong angka dibelakang koma yang dimana angka yang dipotong itu sebenarnya masih penting.

Anda mungkin juga menyukai