Anda di halaman 1dari 20

PASAR MONOPOLI

Di susun oleh :
1. Muhammad Ravi Thursina (21220061)
2. Nassywa Ghefira Laudy (21220147)
3. Nurul Aisyah (21220220)
4. Nurul Anissa Fadhilah (21220222)
5. Regitha Suci Maharani (21220353)

BAB IX. PASAR MONOPOLI


1. Pengertian Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar hanya dimana terdapat satu
penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang
penjual atau sering disebut sebagai "monopolis". Sebagai penentuan harga
seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara
menentukan jumlah barang yang akan diproduksi, "semakin sedikit barang yang
diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut". Walaupun demnikian,
penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila
penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau
berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut
atau lebih buruk lagi mencarinya dipasar gelap (black market). Suatu industi
dikatakan berstruktur monopoli bila hanya ada satu produsen atau penjual
(single firm) tanpa pesaing langsung atau tidak langsung, baik nyata atau
potensial. Output yang dihasilkan tidak mempunyai substitusi (closed
substitution).

Ciri-ciri Pasar Monopoli :


i. Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran

ii. Tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute)

iii. Produsen memniliki kekuatan menentukan harga

iv. Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada
hambatan

2. Faktor-Faktor Penyebab Terbentuknya Monopoli


Perusahaan tidak memniliki pesaing karena adanya hambatan (barriers to
entry) bagi perusahaan lain untuk memasuki industri yang bersangkutan. Dilihat
dari penyebabnya, hambatan masuk dikelompokkan menjadi hambatan teknis
technical barriers to entry dan hambatan legalitas legal barriers to entry.
a) Hambatan Teknis (Technical Barriers To Entry)
Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahan lain sulit
bersaing dengan perusahaan yang sudah ada (existing firm).’

▪ Perusahaan memiliki kemampuan dan pengetahuan khusus yang


memungkinkan berproduksi sangat efisien.
▪ Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis
mempunyai kurva biaya yang menurun, sehingga biaya produksi perunit
makin rendah.
▪ Perusahaan memiliki kemampuan kontrol sumber faklor produksi, baik
berupa sumber daya alam, sumber daya manusia maupun lokasi produksi.
Kelompok konglomerat di Indonesia mempunyai kemampuan monopoli
secara teknis, karena mampu mengontrol faklor produksi berupa bahan
baku (seperti batu kapur untuk pabrik sernen). Selain bahan baku, faktor
produksi yang dimonopoli konglomerat adalah SDM berkualitas, dimana
tamatan-lamatan universitas top di Indonesia kebanyakan bekerja di
perusahaan konglomerat, disbanding perusahaan kecil. Lokasi produksi
yang khusus juga menyebabkan perusahaan memiliki kemamnpuan teknis
(biaya transportasi sangat rendah) yang menyebabkan daya monopoli.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai daya monopoli karena
kemampuan teknis disebut perusahaan monopolis ( natural monopolis).

b) Hambatan Legalitas (Legal Barriers To Entry)

1. Undang-Undang dan Hak Khusus

Tidak semmua perusahaan mempunyai daya monopoli karena kemampuan


teknis. Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan perusahaan-perusahaan
yang tidak efisen lelapi memiliki daya monopoli. Hal itu dimungkinkan karena
secara hukum mereka deberi hak monopoli (legal monopoly). Di Indonesia,
Badan-badan Usaha Milik Negara (BUMN) banyak yang memiliki daya
monopoli karena undang-undang tersebut mereka memniliki hak khusus untuk
mengelola industri tertentu.

Hak khusus tidak hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi juga oleh satu
perusahaan kepada perusahaan lainnya. Di Indonesia beberapa bentuk
konkritnya adalah agen tunggal, importir tunggal, lisensi dan bisnis wara laba.

2. Hak Paten atau Hak Cipta

Tidak semua monopoli berdasarkan hukum (undang-undang) mengakibatkan


inefisiensi. Hak paten ( patent right) atau hak cipta adalah monopoli
berdasarkan hukum karena pengelahuan kemampuan khusus (special
knowledge) yang menciptakan daya monopoli secara teknik. Secrang yang
mempunyai kemampuan menulis yang baik, memiliki hak monopoli atas
bukunya bila mengurus hak cipta. Seseorang yang menemnukan resep masakan
atau ramuan obat, memiliki hak monopoli atas penemuannya bila mengurus hak
paten.

Berdasarkan atas uraian-uraian diatas, industry tenaga listrik di Indonesia


dikatakan berstruktur pasar monopoli, karena :
A. Hanya ada satu produsen, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
B. Listrk yang dihasilkan PLN tidak mempunyai substistusi, walaupun
sumber tenaga listriknya memiliki beberapa alternatif (disel, tenaga air,
tenaga uap dan nuklir).
C. Perusahaan-perusahaan lain tidak dapat memasuki industri listrik karena
ada hambatan (barrier to entry), yaitu hak monopoli PLN berdasarkan
undang-undang.

3. Permintaan dan Penerimaan Perusahaan Monopoli


• Permintaan
Dalam pasar monopoli, permintaan terhadap output perusahaan (firm's
demand) merupakan permintaan industri. Karena itu perusahaan memnpunyai
kemnampuan untuk mempengaruhi harga pasar dengan mengatur jumlah
output. Posisi perusahaan monopolis adalah penentu harga (price setter atau
price maker). Dengan demikian, kurva permintaan yang dihadapi monopolis
adalah juga kurva permintaan pasar / industri.

• Penerimaan Total dan Penerimaan Marjinal

Pada perusahaan monopoli penerimaan marjinal perusahaan lebih kecil dari


harga jual ( MR < P ). Diagram 1.1.a menunjukan bahwa untuk meningkatkan
output yang dijual (Q1 ke Q2) perusahaan harus menurunkan harga jual (P1 ke
P2). Penurunan harga jual menyebabkan penerimaan total (TR) berkurang
sebanyak luas daerah segiempat A. Penambahan jumlah output TR seluas
daerah segiempat B. Dengan demikian MR = -A + B yang nilainya lebih kecil
dari harga. Penjelasan yang sama dapat diterapkan bila perusahaan bergerak P 3
ke P4 dan seterusnya. Karena itu kurva MR berada dibawah kurva harga
(permintaan) seperti pada diagram 1.1.b

Diagram 1.1

Kurva MR Dalam Perusahaan Monopoli


Dalam pasar persaingan sempurna kurva TR berbentuk garis lurus dimulai dari
titik (0,0). Dalam pasar monopoli besarnya TR sangat tergantung pada besarnya
elastisitas harga.

a) Jika elastisitas harga lebih besar dari satu (elastis), untuk


menambah output 1%, harga diturunkan lebih kecil dari 1%. Akibatnya
TR naik yang berarti MR positif.

b) Jika elastisitas harga sama dengan satu, untuk menambah output


1% harga harus diturunkan 1% juga. TR tidak bertambah, yang artinya
MR = 0. Pada saat itu nilai TR maksimum.

c) Jika elastisilas harga lebih keal dari satu (inelastis) untuk menaikan
output 1%,harga harus diturunkan lebih dari 1%. Akibatnya TR turun,
yang artinya MR < O (negatif).

Diagram 1.2
Kurva TR dan MR Dalam Perusahaan Monopoli

4. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek


Sebagaimana halnya perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan
sempurna, perusahaan monopoli juga harus menyamakan MR dengan MC agar
mencapai laba maksimum, seperti yang digambarkan diagram 1.3

Diagram 1.3
Keseimbangan Jangka Pendek
Dalam Perusahaan Monopoli

Pada diagram 1.3 laba maksimum tercapai pada output Q*, dimana MR =
MC. Besar laba seluas bidang AP*BC. Jika output lebih kecil dari Q*, misalnya
Q1 laba perusahaan belum maksimum sebab MR > MC. Sebaliknya jika output
lebih besar dari Q*, misalnya Q2, laba akan berkurang karena MR < MC.
Monopolis juga bisa menderita rugi. Namun apabila rugi akan diusahakan agar
kerugiannya adalah minimum ( juga pada tingkat output dimana MR = MC).
Dibawah ini gambar diagram 1.4 monopolis yang menderita rugi.
Diagram 1.4
Monopolis Yang Menderita Rugi
Tingkat Outputnya adalah Q*, harga P*,
TR= OP*CQ*, sedangkan TC = OABQ*,
sehingga daerah kerugian adalah bidang
P* ABC (Kerugian yang minimum).

5. Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang


Perusahaan monopoli tidak mempunyai masalah besar dengan keseimbangan
jangka panjang, selama dalarm jangka pendek memperoleh laba maksimum.
Dalam pasar persaingan sempurna, laba super normal akan menarik perusahaan
lain untuk masuk kedalam industri sehingga dalarm jangka panjang perusahaan
hanya menikmati laba normal saja. Hal tersebut tidak berlaku dalam pasar
monopoli. Hambatan untuk masuk menyebabkan perusahaan monopoli mampu
menikmati laba super normal saja, baik dalam jangka pendek maupun jangka
parjang. Perusahaan monopoli hanya akan kehilangan laba super normal jangka
panjang, bila tidak mampu mempertahankan daya monopolinya. Hal tersebut
dapat saja terjadi, jika perusahaan lalai dalam melakukan riset dan
pengembangan untuk memperoleh teknologi yang mampu meningkatkan
efesiensi produksi. Akibatnya posisi perusahaan tergantikan oleh perusahaan
lain yang mampu menghasilkan atau memanfaatkan teknologi produksi yang
lebih efisien.
Keseimbangan dalamm jangka panjang akan menjadi masalah apabila
dalarm jangka pendek perusahaan mengalami kerugian. Diagram 1.5.a
menunjukan perusahaan monopolis yang mengalami kerugian dalam jangka
pendek, namun karena biaya rata-rata variable masih besar dari harga (AVC >
P) untuk sementara perusahaan masih dapat beroperasi. Bila ingin
mempertahankan eksistensinya dalam jangka panjang, perusahaan harus
mencapai laba.
Salah satu cara yang dapat ditempuh ialah melakukan efisiensi agar biaya
produksi menjadi lebih murah. Dalam diagram 1.5.b ditunjukan dengan
menurunnya kurva AC (AC, →ACi). Karena sekarang biaya rata-rata lebih
kecil dar harga (AC < P), perusahaan sudah dapat menikmnati laba. Cara lain
yang dapat dilakukan adalah meningkatkan alau memperbesar permintaan.
Misalnya dengan menggiatkan promosi dan memasang iklan. Peningkatan
permintaan (D → D:) menyebabkan P>AC, yang artinya perusahaan
memperoleh laba (Diagram 1.5.c). tentu saja cara yang terbaik dalah melakukan
peningkatan efisiensi sekaligus meningkatkan permintaan.
Diagram 1.5 Beberapa Alternatif Langkah Perbaikan Bila Perusahaan
Monopoli Mengalami Kerugian

6. Daya Monopoli (Monopoly Power)


Dalam kenyataan, jarang sekali struktur pasar tanpa persaingan. Umumnya
yang ada adalah satu atau beberapa perusahaan lebih dominan dibanding
perusahaan lainnya (oligopoli). Karenanya pengertian monopoli dalam teori
ekonomi berbeda dengan pengertian awam (masyarakat umum) dalam
kehidupan sehari-hari.
Kaum awam membayangkan monopoli sebagai kemampuan melakukan apa
saja untuk memperoleh laba sebesar-besarnya; Perusahaan monopoli yang
memiliki kekuatan tanpa batas, sehingga mampu mengeruk laba tanpa batas
pula.
Pengertian di atas adalah keliru. Daya monopoli (monopoly power) yaitu
kemampuan perusahaan melakukan eksploitasi pasar dalam rangka mencapai
laba maksimum hanyalah sebatas kemampuan mengatur jumlah output dan
harga.
Daya monopoli dikatakan makin besar bila keputusan harga dan output
perusahaan makin sulit dilawan oleh pasar. Abba Lerner mengukur kemampuan
perusahaan berlandaskan permintaan yang dihadapi perusahaan dengan
menghitung angka indeks, yang dikenal sebagai indeks Lerner (Lerner Index).

Diagram 1.6 Lerner Index di mana:

L              = indeks Lerner


P             = harga output
MC         = biaya marjinal
Berdasarkan persamaan di atas, daya monopoli makin besar bila nilai L
makin besar. Indeks Lerner mempunyai nilai antara 0 dan 1. Dalam pasar
persaingan sempurna daya monopoli adalah nol (L=0) karena dalam
keseimbangan harga sama dengan biaya marjinal (P=MC). Besarnya indeks
Lerner dipengaruhi oleh beberapa faktor:

1. Elastisitas Harga Permintaan


Dalam pasar persaingan sempurna, elastisitas permintaan tak terhingga.
Laba maksimum tercapai bila P=MC. Karena itu, dalam pasar persaingan
sempurnal nilai L sama dengan nol. Perusahaan tidak mempunyai daya
monopoli (price taker). Makin in-elastis permintaan, makin besar nilai L atau
daya monopoli.

2. Jumlah Perusahaan dalam Pasar


Makin sedikit jumlah perusahaan, daya monopoli makin besar. Dalam
pasar persaingan sempurna, jumlah perusahaan banyak sekali, sehingga
konsumen leluasa memilih produsen. Permintan elastis sempurna, sehingga nilai
L sama dengan nol.

3. Interaksi Antar Perusahaan


Makin solid interaksi antar perusahaan, makin besar daya monopoli.
Dalam pasar persaingan sempurna, karena jumlah perusahaan sangat banyak,
amat sulit melakukan konsolidasi untuk mencapai kekuatan monopoli. Makin
sedikit jumlan perusahaan, makin mudah melakukan konsolidasi (interaksi).
Karena itu, struktur pasar yang berpotensi besar untuk memiliki daya monopoli
besar adalah oligopoly.

Indeks Lerner bukanlah indeks laba (profit index). Sebab laba berkaitan
dengan biaya rata-rata. Walaupun memiliki daya monopoli yang besar (nilai L
besar), tanpa efisiensi perusahaan bahkan akan mengalami kerugian.

7. Monopoli Alamiah (Natural Monopoly)


Monopoli alamiah atau natural monopoli merupakan pasar monopoli yang
terjadi secara alamiah. Kondisi ini bisa terjadi karena pihak tertentu memiliki
sesuatu yang khas dan tidak dimiliki daerah lain. Seperti contohnya daerah
dengan lahan pertanian subur, iklim yang cocok untuk tempat tinggal semua
mahkluk hidup, atau sumber daya alam yang melimpah.
Tidak semua daerah memiliki monopoli jenis ini. Di Indonesia contohnya
Papua memegang pertambangan emas terbesar, Tulungagung penghasil marmer
unik yang tidak dapat ditiru oleh pihak lain, dan masih banyak lagi. Sedangkan
perusahaan yang dihasilkan oleh monopoli alamiah seperti Perusahaan Listrik
Negara (PLN) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Pengertian Monopoli Alamiah dalam Dunia Ekonomi

Sedangkan dalam dunia ekonomi dan bisnis, monopoli alamiah merupakan


jenis monopoli yang ada karena tingginya biaya awal atau skala ekonomi yang
kuat dalam menjalankan usaha di industri tertentu. Perusahaan dengan monopoli
alami menjadi satu-satunya penyedia produk atau layanan untuk industry dalam
geografis tertentu.

Monopoli alamiah muncul dalam industry yang membutuhkan bahan baku


unik, teknologi, atau factor serupa untuk beroperasi. Monopoli ini bisa berjalan
sepanjang waktu mengikuti kondisi pasar, namun adanya Pratik bisnis yang
tidak adil dapat menghambat persaingan.

Beberapa monopoli terkadang memang sengaja dibuat untuk mencari


keuntungan dengan kecurangan. Seperti contohnya praktik kolusi, merger,
akuisisi, dan pengambil alihan dengan cara yang tidak sportif.

Kolusi sendiri bisa melibatkan dua atau lebih pihak untuk bersekongkol agar
mendapatkan keuntungan pasar, melalui penetapan harga atau kenaikan harga
yang terkoordinasi dengan sangat baik dan terstruktur. Dengan demikian, akan
ada hambatan bagi perusahaan baru untuk memenuhi kebutuhan pasar sehingga
terjadi monopoli alamiah.

Alasan Monopoli Alamiah Diizinkan dan Contohnya

Monopoli alamiah diizinkan ketika perusahaan dapat menjadi pemasok


produk atau jasa dengan biaya lebih rendah dari pesaing potensial, dan kapasitas
volume yang dapat melayani seluruh pasar. Monopoli alamiah menggunakan
sumber daya industri yang terbatas secara efisien untuk menawarkan harga
rendah kepada konsumen. Hal ini menguntungkan dalam berbagai situasi pada
monopoli alamiah.

Seperti contohnya, ada industri utilitas adalah suatu monopoli alamiah.


Monopoli utilitas menyediakan air, listrik, gas alam, dan minyak yang dipasok
ke seluruh wilayah negara. Biaya awal yang dibutuhkan untuk mendirikan
pabrik ulititas dan distribusi produk sangat besar. Sehingga, biaya modal
menjadi pencegah kuat bagi pesaing potensial.

Contoh monopoli alamiah yang lebih modern adalah platform media


sosial, mesin pencarian internet, dan ritel online. Perusahaan seperti Facebook,
Google, dan Amazon telah membangun monopoli alami untuk berbagai layanan
online karena sebagian besar. keuntungan penggerak pertama. Berbeda dengan
utilitas tradisional, beberapa negara belum memiliki aturan hukum untuk
monopoli alami.

8. Diskriminasi Harga (Price Discrimination)


Dalam berbisnis, strategi penetapan harga yang tepat akan berpengaruh pada
penjualan produk secara langsung. Ada banyak jenis model yang bisa dipilih,
salah satunya adalah diskriminasi harga.
Diskriminasi harga adalah strategi mikroekonomi yang banyak dijalankan
oleh para produsen. Dalam diskriminasi harga, sebuah produk dijual dengan
harga yang berbeda, di pasar yang berbeda. Jadi untuk satu produk yang sama,
dua orang pembeli bisa mendapatkan harga berbeda.
Tipe-tipe Diskriminasi Harga
a) Diskriminasi Harga Tingkat I
Pada model ini, penjual memasang tertinggi pada pelanggan, sesuai dengan
jumlah yang sanggup mereka bayar.
b) Diskriminasi Harga Tingkat II
Dalam tipe diskriminasi harga ini, pelanggan dikenai biaya yang berbeda,
tergantung pada kuantitas tertentu. Misalnya:
- Tarif telepon semakin menurun setelah 10 menit waktu berbicara.
- Tarif listrik tergantung pada besaran daya dan konsumsi harian.
- Diskon atau poin yang diberikan oleh pengguna kartu yang memenuhi
syarat tertentu

c) Diskriminasi Harga tingkat III ( Diskriminasi Harga


Kelompok)
Para pelanggan dikelompokkan berdasarkan atribut tertentu, misalnya latar
belakang sosial dan ekonomi. Tipe ini adalah yang paling umum ditemukan di
masyarakat. Contohnya sebagai berikut :
- Diskon untuk murid sekolah, mahasiswa, atau karyawan.
- Harga paket wisata di peak season dan off-peak season.
- Harga spesial restoran saat jam makan siang.

Keuntungan Diskriminasi Harga


Hampir semua pelaku bisnis memberlakukan diskriminasi harga untuk
meningkatkan penjualan dan memperbesar keuntungan mereka. Bagi produsen,
inilah keuntungan diskriminasi harga yang bisa didapatkan.

 Peningkatan Pendapatan
Diskriminasi perusahaan memiliki dua sisi yang berbeda. Bagi beberapa
perusahaan, mereka masih tetap bertahan (meski tidak mendapatkan keuntungan
besar). Namun bagi beberapa perusahan lain, diskriminasi harga bisa saja
merugikan mereka. Perusahaan transportasi adalah contoh yang bisa
mendapatkan keuntungan dengan diskrininasi harga.

 Peningkatan Layanan Konsumen

Jika diskriminasi harga bisa memberikan penambahan signifkan pada


pendapatan perusahaan, mereka juga bisa meningkatkan layanan pada
konsumen. Caranya dengan menggunakan hasil dari diskriminasi harga untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.

 Memberikan Keuntungan pada Konsumen

Tidak hanya bagi produsen, diskriminasi harga juga menguntungkan


konsumen. Misalnya harga spesial yang diberikan untuk lansia. Umumnya
pendapatan lansia lebih rendah dari pekerja aktif, sehingga mereka sangat
terbantu dengan harga yang murah.

 Mengelola Permintaan Konsumen

Perusahaan bisa melakukan pemerataan permintaan konsumen melalui


diskriminasi harga. Misalnya dengan memberikan harga murah untuk tiket
transportasi di pagi hari. Dengan demikian, secara tidak langsung perusahaan
mendorong konsumen untuk bepergian di pagi hari agar mendapatkan harga
murah. Hal ini bisa diterapkan untuk menghindari membeludaknya permintaan
konsumen di siang atau malam hari.

Kerugian Diskriminasi Harga


Selain Selain keuntungan-keuntungan yang telah disebutkan di atas,
diskriminasi harga juga bisa merugikan perusahaan dan konsumen.

 Harga Terlalu Tinggi untuk beberapa orang

Jika ada konsumen yang merasa diuntungkan karena harga yang lebih
rendah, tentu ada juga yang merasa dirugikan karena harus membayar lebih
tinggi. Misalnya untuk konsumen yang harus membeli tiket pesawat di jam-jam
sibuk, dimana harganya jauh lebih tinggi dibandingkan jam biasa. Hal ini bisa
menyebabkan diskriminasi harga menjadi tidak efisien.

 Surplus Konsumen Menurun

Adanya diskriminasi harga membuat surplus konsumen menurun dan


menyebabkan kesenjangan yang semakin besar di masyarakat. Ini bisa terjadi
jika perusahaan menerapkan diskriminasi harga tingkat pertama.

 Ketidakadilan bagi Konsumen

Meski diskriminasi harga diterapkan berdasarkan kelompok sosial tertentu,


konsumen masih bisa merasakan ketidakadilan. Misalnya saja orang dewasa dan
lansia yang harus membayar dengan harga berbeda. Bisa jadi orang dewasa
yang membayar lebih mahal adalah pengangguran, sementara lansia yang
mendapatkan harga murah sangat kaya raya.

 Biaya Administratif

Dalam penerapan diskriminasi harga, dimana konsumen dibagi ke dalam


beberapa kelompok, diperlukan biaya yang besar. Biaya administratif yang
dikeluarkan perusahaan bisa berdampak pada peningkatan harga produk.

Penerapan Diskriminasi Harga


Diskriminasi harga diterapkan oleh banyak industri dan perusahaan.
Beberapa contoh penerapan diskriminasi harga adalah sebagai berikut :
 Industri Transportasi
Transportasi adalah industri terbesar yang menerapkan diskriminasi
harga. Semua jenis transportasi, mulai dari darat, Iaut, dan udara
memberlakukan harga yang berbeda-beda. Perbedaan harga didasarkan pada
berbagai hal, seperti kelas, waktu bepergian, hingga usia. Ada pula perusahaan
transportasi yang membedakan harga berdasarkan waktu pembelian tiket.
Misalnya tiket kereta api yang dijual jauh lebih murah pada 2 jam sebelum
keberangkatan, untuk rute-rute tertentu.

 Harga Retail

Produsen bisa menjual produk mereka pada satu perusahaan retail yang sama
di beberapa wilayah sekaligus. Perbedaan harga hanya didasarkan pada berapa
banyak jumlah produk yang dibeli di wilayah tersebut.

 Kupon

Pemberian kupon adalah cara produsen untuk membedakan mana konsumen


mereka yang sensitif harga dan tidak sensitf harga. Konsumen yang rela
mengumpulkan kupon demi kupon adalah mereka yang sensitif terhadap harga.
Dengan demikian, produsen bisa menarik harga lebih tinggi pada konsumen
yang tidak sensitif harga, alias tidak memiliki banyak kupon diskon.

 Harga Premium

Harga premium yang diterapkan pada sebuah produk berarti produsen


mengeluarkan biaya marginal lebih besar untuk produk tersebut dibandingkan
dengan produk lain. Misalnya untuk sebuah harga kopi. Kopi "biasa" diberi
harga standar, sementara kopi dengan label "premium" dijual dengan harga
berkali-kali lipat dari kopi biasa.

Model diskriminasi harga seperti ini sama seperti yang diterapkan untuk
harga tiket pesawat dan minuman beralkohol premium. Penerapan diskriminasi
harga ini bisa memberikan insentif tidak terduga bagi produsen, yaitu para
konsumen yang rela membeli produk "premium" dan membayar dengan harga
yang lebih mahal.

9. Biaya Sosial Monopoli ( Social Cost of Monopoly)


Kekhawatiran akan dampak negatif dari monopoli ada benarnya. Sebab ada
beberapa kerugian yang dialami masyarakat (biaya sosial), antara lain :
• Hilang atau Berkurangnya Kesejahteraan Konsumen (Dead
Weight Loss)
Diagram 1.7 menunjukan dalam pasar monopoli keseimbangan perusahaan
tercapai pada titk A. Perusahaan hanya memproduksi sejumlah Om dengan
harga Pm. Padahal jika perusahaan tercapai dititik
B (D = MR = AR = P = MC). Jumlah output adalah Ok yang lebih banyak dari
Om. Sedangkan harga jual adalah Pk yang lebih murah dari Pm. Sikap yang
diambil perusahaan menyebabkan konsumen kehilangan kesejahteraan sebesar
luas segi tiga ACB. Sebab bila perusahaan bergerak dalam pasar persangan
sempurna, surplus konsurnen besarnya seluas segi tiga PkEB. Telapi karena
monopoli, surplus konsumen tinggal sebesar luas segi tiga PkME. Surplus
konsumen sebesar luas segi empat PkPmAC dikurangi luas segi tiga FCB.
Diagram 1.7 Dead Weight Loss Perusahaan Monopoli

Sikap eksploitasi surplus konsumen yang menyebabkan daya monopoli disebut


sikap eksploitasi keuntungan.
• Menimbulkan Eksploitasi Terhadap Konsumen dan Pekerja
Monopoli menimbulkan eksploitasi, baik terhadap konsumen maupun kepada
tenaga kenja. Eksploitasi ini timbul karena monopolis selalu berproduksi ( baik
dalam keadaan memperoleh laba maupun menderita rugi) pada harga yang lebih
tinggi dari biaya marjinalnya atau P > MC (lihat diagram 2.3 dan diagram 2.4)
bagi konsumen, eksploitasi timbul karena mereka harus memnbayar (harga)
yang lebih tinggi dari biaya produksi unit terakhir output-nya (MC). Sedangkan
dianggap juga menimbulkan eksploitasi bagi tenaga kerja karena mereka
(sebagai bagian dari faklor produksi) dibayar (MC) yang lebih rendah dari
jumlah yang diterima monopolis (yaitu harga jualnya). Dalam hal ini pemilik
faktor produksi tenaga kerja (buruh) dibayar upah yang lebih rendah dari pada
konstribusinya (dalam bentuk output) dari tenaga kerja tersebut, bila dinilai dari
harga pasar yang berlaku bagi output.

• Memburuknya Kondisi Makroekonomi nasional

Jika disetiap industri muncul gejala monopoli, maka secara makro jumlah
output (riel output) akan lebih sedikit dari pada kemampuan sebenarnya
(potential output). Volume produksi dalam perusahaan monopoli memang lebih
sedikit dari volume output yang optimum, yaitu yang dihasilkan pada AC yang
minimum (sebagaiman yang terjadi pada perusahaan-perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna dalam jangka panjang). Monopolis selalu berproduksi
pada tingkat output dimana AC nya tidak minimum (selamna kurva
permintaannya berbentuk menurun, maka perusahaan akan selalu memnilih
tingkat output pada saat AC yang menurun). Keseimbangan makro terjadi
dibawah keseimbangan ekonomi karena tidak seluruh faktor produksi terpakai
sesuai dengan kapasitas produksi, sehingga menimbulkan pengangguran tenaga
kerja maupun faktor-faktor produksi yang lain. Selanjutnya keadaan ini akan
melemahkan daya beli, menciutkan pasar, yang memaksa perusahaan
memproduksi lebin sedikit lagi. Begitu seterusnya sehingga perekonomian
secara makro dapat mengalami keadaan slagflasi (stagnasi dan inflasi), dimana
pertumbunan ekonomi mandek, pengangguran tinggi, tingkat inflasi juga tinggi.

• Memburuknya Kondisi Perekonomian Internasional

Tuntunan perdagangan bebas diakui dapat meningkatkan efisiensi. Tetapi


optimisme terhadap perdangan bebas harus ditinjau ulang, karena fakta
menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan yang besar telah menjadi
perusahaan monopoli alamiah. Karena sahamnya dimiliki pihak swasta, tujuan
perusahaan ini adalah maksimalisasi laba.

10. Pengaturan Perusahaan Monopoly ( Monopoly


Regulation) dan Permasalahannya
Uraian tentang biaya sosial monopoli, menuntut upaya pengaturan, atau
pembalasan perusahaan monopolis. Tujuan pengaturan tersebut bukan saja
menekan biaya sosial monopoli, melainkan juga mengubah biaya sosial tersebut
menjadi manfaat sosial. Lewat pengaturan, monopoli dapat diarahkan untuk
menungkatkan kesejahteraan masyarakat. Ada banyak cara yang dilakukan
pemerintah dalam pengaturan monopoli. Misalnya dengan menbuat undang-
undang anti monopoli, yang membatasi dan mengatur kemnammpuan
perusahaan untuk memiliki daya monopoli yang besar.

Kadang-kadang karna alasan ideologis, monopoli tidak terhindarkan. Untuk


itu perusahaan-perusahaan yang diberi hak monopoli harus berada dibawah
kontrol pemerintah, dengan cara menempatkan saham pemerintah sebagai
bagian terbesar dari saham perusahaan. Di Indonesia hal tersebut strategis dan
menyangkut hajat hidup orang banyak ( pasal 33 Undang-undang Dasar 1945).
Pertamina, PT Telkom, PLN , Perusahaan Air Minum dan perusahaan
transportasi kereta api , adalah contoh dari berates-ratus badan usah milik
pemerintah yang memiliki daya monopoli Karen legalitas (legal monopolies).

Dua cara lain yang akan dibahas agak rinci adalah pengaturan harga dan
pengenaan pajak.

a) Pengaturan Harga (Price Regulation)

Yang dimaksudkan dengan kebijakan pengaturan harga adalah kebijakan


menetapkan tingkat harga maksimum/ tertunggi bagi perusahaan monopoli,
yaitu pada P = MC nya. Jika perusahaan monopoli menjual dibawah harga
maksimum, tidak dikenakan sanksi. Telapi jika menjual melebihi harga
tertinggi, perusahaan dikenakan sanksi. Tujuan yang ingin dicapai dari
pengaturan harga adalah membatasi perilaku ekploitasi keuntungan yang
cenderung memproduksi dengan jumlah lebih sedikit dan menjual dengan harga
yang lebih tinggi dibandingkan jika perusahaan beroperasi dalamm pasar
persaingan sempuma. Dengan harga persaingan ini, pemerintah memnaksa
perusahaan untuk berperilaku seolah-olah beroperasi dalam pasar persaingan
sempurna (P = MC).

b) Pajak (Taxation)

Dalam pembahasan ini, kita mengasumsikan pajak yang diberlakukan adalah


pajak nominal per-unit misalnya pajak penjualan. Pajak telah mengurangi
kemampuan masyarakat untuk membeli output.

Apakah berarti kebijaksanaan pajak tidak perlu diterapkan? Kita harus ingat
salah satu fungsi pajak adalah untuk mengarahkan alokasi sumber daya agar
makin efisien. Jika barang yang dikenakan pajak adalah barang mewah (mobil
pribadi), maka pengenaan pajak mendesak masyarakat mengurangi pembelian
mobil pribadi dan menggunakan uangnya untuk membeli barang atau jasa yang
lebin penting bagi dirinya. Sama halnya dengan pengaturan harga, pengenaan
pajak terhadap monopolis alamiah juga menimbulkan dilema, sebab kenaikan
harga barang lebih besar dari pajak per unit.

11. Aspek Positif Monopoly (Monopoly Benefit)


Monopoli memang dapat menimbulkan kerugian (biaya social) namun
tidaklah selalu merugikan. Setidaknya ada beberapa manfaat monopoli yang
perlu dipertimbangkan.
A. Monopoli, Efisiensi, dan Pertumbuhkan Ekonomi
Dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan
sempurna, perusahaan monopolis mempunyai kelebihan, yaitu
mampu_mengakumulasi laba super normal dalam jangka panjang. Kemampuan
ini sangat dibutuhkan agar mampu membiayai riset dan pengembangan yang
ternyata menunjang mendapatkan teknologi baru atau menyempurnakan
teknologi yang sudah ada, guna meningkatkan efisiensi. Dengan peninglatan
efisiensi, dari sejumlah faktor produkdsi yang sama dihasilkan output yang
lebih besar. Dengan kata lain, jika monopoli dikelola dengan baik akan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut Joseph Schumpeter "justru
industri-indusiri yang bersifat monopolistis-lan yang temyata menunjukkan
suatu dinamka yang berkembang lebih besar".

B. Monopoli dan Efisiensi Pengadaan Barang Publik

Tidak semua barang dapat disediakan secara efisien lewat pasar. Barang itu
umumnya dikenal sebagai barang publik yang sepintas telah dibahas. Harus
diakui bahwa barang publik dapat menimbulkan ketidakefisienan pasar. Namun
harus diakui juga bahwa barang publik dapat menimbulkan externalitas
menguntungkan yang memungkinkan pertumnbuhan ekonomi. Sayangnya
pengadaan barang publik hanya efisien dalam skala sangat besar. Contohnya,
pengadaan jalan raya, pelabuhan laut, transportasi, telekomunikasi dan air
minum. Karena efisien jika dilakukan dalam skala besar, perusahaan harus
mendapatkan hak monopoli. Dalam jangka panjang diharapkan mampu menjadi
monopolis alamiah yang memproduksi barang publik dengan harga murah.

C. Monopoli dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Perusahaan Monopolis jika dibiarkan memang dapat merugikan karena


memproduksi barang lebih sedikit dan menjual lebih mahal. Namun dalam
pembahasan tentang diskriminasi harga maupun kebijakan pengaturan harga
dua tingkat, monopoli dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kebijakan diskriminasi harga memungkinkan masyarakat kelas
bawan yang menganggap rekreasi merupakan barang mewah, menikmati
rekreasi pada saal-saat tertentu dengan harga yang lebin murah. Kebijakan
harga dua tingkat memungkinkan dilakukannya peningkatan output melalui
subsidi silang. Yang menarik adalah dengan menggunakan kedua kebjakan
tersebut diatas peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan tanpa
merugikan perusahaan. Sebab perusahaan masih dapat meningmati harga super
normal.

 Kelebihan dan Kelemahan Pasar Monopoli

A)Kelebihan pasar monopoli


1. Keuntungan penjual cukup tinggi.
2. Untuk produk yang menguasai hajat hidup orang biasanya
diatur pemerintah.

B) Kelemahan pasar monopoli


1. Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang.
2. Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.
3. Terjasi eksploitasi pembeli.

Anda mungkin juga menyukai