Anda di halaman 1dari 4

Pengantar Sistem Operasi

A. Pengertian Sistem Operasi


Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu
perangkat keras, sistem operasi, program aplikasi, dan para pengguna. Sistem operasi
berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan perangkat keras oleh berbagai
program aplikasi serta para pengguna. Sistem operasi juga merupakan perantara antara
pengguna komputer dengan perangkat keras komputer.
Kita bisa menganalogikan komputer seperti raga kita dan sistem operasi adalah
jiwanya. Atau bisa kita analogikan sistem operasi berfungsi ibarat seperti pemerintahan
dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan
program dengan benar. Untuk menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna
menggunakan sumber daya yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana yang
dapat mengakses suatu sumber daya.
Jadi sistem operasi digunakan untuk mengeksekusi program dan membantu
menyediakan lingkungan bagi program yang mudah untuk berinteraksi dengan sumber
daya sistem. Sistem operasi juga bertugas untuk melakukan kontrol, manajemen
perangkat keras dan operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan perangkat
lunak aplikasi untuk mempermudah kegiatan pengguna.

B. Lapisan dalam Sistem Operasi


Sistem operasi dibentuk secara hirarki berdasarkan lapisan-lapisan, dimana
lapisan bawah memberi layanan lapisan lebih atas. Struktur berlapis dimaksudkan untuk
mengurangi kompleksitas rancangan dan implementasi sistem operasi. Tiap lapisan
mempunyai fungsional dan antarmuka masukan-keluaran antara dua lapisan
bersebelahan yang terdefinisi bagus.
Lapisan dalam sistem operasi ada 6 lapis, yaitu :
 Lapis 5 - The operator : berfungsi untuk pemakai operator.
 Lapis 4 - User programs : berfungsi untuk aplikasi program pemakai.
 Lapis 3 - I/O management : berfungsi untuk menyederhanakan akses I/O pada level atas.
 Lapis 2 - Operator communication : berfungsi untuk mengatur komunikasi antar proses.
 Lapis 1 - Memory and drum management : berfungsi untuk mengatur alokasi ruang
memori atau drum magnetic.
 Lapis 0 - Processor allocation and multiprogramming : berfungsi untuk mengatur alokasi
pemroses dan switching, multiprogramming dan pengaturan prosesor.

Lapisan n memberi layanan untuk lapisan n+1. Proses-proses di lapisan n dapat


meminta layanan lapisan n-1 untuk membangunkan layanan bagi lapisan n+1.
Keunggulan :
 Memiliki semua keunggulan rancangan modular, yaitu sistem dibagi menjadi beberapa
modul dan tiap modul dirancang secara independen. Tiap lapisan dapat dirancang,
dikode dan diuji secara independen.
 Pendekatan berlapis menyederhanakan rancangan, spesifikasi dan implementasi sistem
operasi.
Kelemahan :
 Fungsi-fungsi sistem operasi harus diberikan ke tiap lapisan secara hati-hati.

C. Booting
Dalam perangkat keras berarti proses mengaktifkan komputer sampai diambil alih
oleh sistem operasi, yang disebut juga dengan istilah bootstrap. Ketika listrik pada komputer
dinyalakan, aliran listrik mengalir ke bagian chip yang ada beserta ke rangkaian elektronik
lainnya yang tersambung pada mesin tersebut. Umumnya beberapa komponen bersikap
menunggu hingga mendapatkan suatu perintah untuk bekerja, tetapi ada satu chip yang
disebut dengan ROM BIOS (singkatan dari Read Only Memory , Basic Input/Output System,
kadangkala cukup disebut dengan BIOS), bekerja mengambil kendali pada saat awal sistem
mendapat aliran listrik pertama kali. BIOS ini berisi seluruh jenis perintah untuk hal ini,
sehingga program tersebut harus sudah diisikan ke dalam BIOS itu tadi. Dengan diambil
alihnya pengaturan komputer oleh BIOS, maka dengan demikian berarti CPU siap untuk
bekerja.
Boot merupakan peristiwa untuk memulai operasi dari sebuah komputer, pada
saat komputer mulai diaktifkan, komputer melakukan serangkaian kegiatan awal untuk
mempersiapkan sistem agar siap digunakan, diantaranya melakukan diagnosa terhadap
kelengkapan perangkat serta pengecekan dasar dari masing-masing perangkat yang akan
mendukung kerjanya. Setelah dilaksanakan diagnosa, maka langkah berikutnya adalah
mengambil sistem operasi sebagai pengontrol kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sistem.

Secara umum gambaran yang terjadi pada proses boot adalah sebagai berikut :
a. Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat
dieksekusi oleh prosesor. Karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat
tertentu di BIOS ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang
menuju ke alamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, proses menjalankan power-on-self-
test (POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang ada.
b. Sesudah itu, BIOS mencari video card. Secara khusus, dia mencari program BIOS milik
video card. Kemudian sistem BIOS menjalankan video card BIOS. Barulah setelah itu,
video card diinisialisasi.
c. Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki BIOS
tersendiri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.
d. BIOS melakukan pemeriksaan lagi, misal memeriksa besar memori dan jenis memori.
Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk. Lalu dia mencari disk
dimana proses boot bisa dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector ini bisa
berada di hard disk atau floppy disk.

Setidaknya ada 5 jenis booting, yaitu :


a. Cold boot, boot yang terjadi ketika komputer dari dalam keadaan mati, kebalikan dari
warm boot.
b. warm boot, proses boot yang terjadi ketika komputer diberikan arus listrik kembali,
dimana arus listrik dimatikan hanya sejenak, dengan tujuan untuk mengulang kembali
proses komputer dari awal; kebalikan dari cold boot. Warm boot ini biasanya terjadi
karena software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem.
c. soft boot, proses boot yang dikendalikan melalui sistem.
d. hard boot, proses boot yang terjadi dengan cara dipaksa, kebalikan dari soft boot.
e. reboot, peristiwa mengulang kembali sistem dari awal, reboot ini terjadi karena
beberapa hal, diantaranya seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, terjadi
perubahan setting dari sistem.

D. Komputer Virtual
Dalam ilmu komputer, virtualisasi dapat diartikan pembuatan simulasi dari sebuah
benda pada sistem komputer. Virtualisasi dapat berasal dari sistem operasi, perangkat
penyimpanan data, dan lain sebagainya. Virtualisasi berkaitan dengan sistem operasi secara
komputerisasi, sehingga kita mengenal istilah virtual computer. Apa artinya? Virtual computer
artinya seperangkat komputer yang dapat memvirtual atau melakukan simulasi dengan satu
atau lebih komputer yang lain. Secara mudahnya, sebuah komputer induk yang dapat
menggabungkan beberapa komputer, baik secara fungsi maupun perangkat-perangkat lunak
di dalamnya. Beberapa komputer tersebut dijadikan satu dengan sebuah server untuk
mengikatnya.
Perangkat lunak dalam komputer virtual begitu beragam. Ada yang bernama
VirtualBox, yaitu sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengeksekusi beberapa
program dalam sebuah komputer. Software ini dapat dioperasikan pada sistem operasi (OS)
Windows maupun Linux. Fitur-fiturnya mudah dan familiar bagi user hingga banyak yang
menggunakannya. Perangkat lunak yang lain, Microsoft Virtual PC. Sebuah software yang
hanya dapat diinstal di OS Windows dengan beragam fitur virtual yang hebat dan familiar bagi
pengguna OS Windows sehingga sangat mudah diaplikasikan.

Selain kedua itu, ada perangkat lunak bernama Parallels Workstations. Software ini
tidak dapat diunduh di internet dengan gratis, jadi user harus membayar untuk mendapatkan
aplikasinya. Ada juga perangkat lunak bernama Bochs, yaitu software komputer virtual yang
dapat mengemulsikan CPU Intel X86, Bios Custom, dan beragam perangkat I/O. Software ini
dapat diinstal di OS Windows maupun Linux dan digratiskan untuk user. Satu lagi software
komputer virtual, yaitu Hercules. Perangkat lunak hasil karya Roger Bowler yang juga mampu
dioperasikan pada OS Windows maupun Linux.
E. Perkembangan Sistem Operasi pada Komputer dan Perangkat Mobile
 Microcomputers: Unix, Windows, Linux, Macintosh
 Mainframe: IBM, Unix
 Supercomputer: IRIX, Linux
 Workstation, server: Linux, Windows
 Networking: Linux, Netware, Windows
 PDA: Blackberry, Linux, Palm, Windows Mobile
 Smarpthone: Symbian, Linux, Windows Mobile, Android, RIM Blackberry OS, Meego,
IOS

Anda mungkin juga menyukai