Anda di halaman 1dari 7

STASE FT C (FT

NEUROMUSCULAR)
Wanti Hasmar, S. Ftr., M. Or
STUDY KASUS 1
• Pasien yg bernama tn. A berusia 47 tahun, dan hobby nya olahraga
badminton, datang ke praktik fisioterapi dengan keluhan kesulitan
menggerakkan tangan dan kaki kanannya dan nyeri pada bahu kanan.
Hasil pemeriksaan fisioterapis didapatkan adanya asimetris pd bahu kanan
dan adanya kelemahan otot rotator cuff dextra dgn nilai 3, adanya
gangguan sensoris taktil, adanya spastis pada tangan dan kaki
kanannyakanannya, dan adanya gangguan postural. Diagnosa pasien
tersebut adalah stroke non hemoragik hemiparase dextra. Berikanlah
penatalaksanaan fisioterapi sesuai probmelatika tersebut.
• Berikan bobath concept (visual, vestibular, somasensoris), fungsional dgn
limbic system, dll serta exercise yg tepat.
STUDY KASUS 2
Pasien yg bernama tn. B berusia 40 tahun, dan hobby nya olahraga tennis
meja, datang ke praktik fisioterapi dengan keluhan kesulitan menggerakkan
tangan dan kaki kanannya dan nyeri pada bahu kanan. Hasil pemeriksaan
fisioterapis didapatkan adanya asimetris pd bahu kanan dan adanya
kelemahan otot rotator cuff dextra dgn nilai 2, adanya gangguan sensoris
taktil, adanya flacid pada tangan dan kaki kanannya dan dan adanya
gangguan postural. Diagnosa pasien tersebut adalah stroke non hemoragik
hemiparase dextra. Berikanlah penatalaksanaan fisioterapi sesuai
probmelatika tersebut.
• Gunakan bobath concept (visual, vestibular, somasensoris), fungsional dgn
limbic system, dll serta exercise yg tepat.
STUDY KASUS 3
Pasien yg bernama Ny. C berusia 48 tahun, dan hobby nya memasak,
datang ke praktik fisioterapi dengan keluhan kesulitan menggerakkan tangan
dan kaki kirinya dan nyeri pada bahu kiri. Hasil pemeriksaan fisioterapis
didapatkan adanya asimetris pd bahu kanan dan adanya kelemahan otot
rotator cuff dextra dgn nilai 3, adanya gangguan sensoris taktil, adanya flacid
pada tangan dan kaki kanannya dan adanya gangguan postural. Diagnosa
pasien tersebut adalah stroke non hemoragik hemiparase sinistra. Berikanlah
penatalaksanaan fisioterapi sesuai probmelatika tersebut.
• Gunakan bobath concept (visual, vestibular, somasensoris), fungsional dgn
limbic system, dll serta exercise yg tepat.
STUDY KASUS 4
• Seorang pasien tn. D berusia 54 tahun datang ke praktik fisioterapi dengan
keluhan tidak bisa mengontrol gerakan pada kedua tangan dan kakinya,
hasil pemeriksaan fisioterapi, adanya tremor pada kedua tangan dan
kakinya, gangguan keseimbangan dan koordinasi. Expresi wajah pasien
monoton (tanpa expresi). Diagnosa pasien tersebut parkinson desease.
Berikan lah penatalaksanaan fisioterapi sesuai probmelatika tersebut.
STUDY KASUS 5
• Pasien yg bernama Ny. E berusia 46 tahun, dan hobby nya memasak
datang ke praktik fisioterapi dengan keluhan kesulitan menggerakkan
tangan dan kaki kanan dan nyeri pada bahu kanan. Hasil pemeriksaan
fisioterapis didapatkan adanya asimetris pd bahu kanan dan adanya
kelemahan otot rotator cuff dextra dgn nilai 4, adanya gangguan sensoris
taktil, adanya spastis pada tangan dan kaki kanannya, dan adanya
gangguan postural dan gangguan fungsional. Diagnosa pasien tersebut
adalah stroke non hemoragik hemiparase dextra. Berikanlah
penatalaksanaan fisioterapi sesuai probmelatika tersebut.
• Berikan bobath concept (visual, vestibular, somasensoris), fungsional dgn
limbic system, dll serta exercise yg tepat.
STUDY KASUS 6
• Seorang pasien tn. E berusia 64 tahun datang ke praktik fisioterapi dengan
keluhan tidak bisa mengontrol gerakan pada kedua tangan dan kakinya,
hasil pemeriksaan fisioterapi, adanya tremor pada kedua tangan dan
kakinya, gangguan keseimbangan dan koordinasi. Expresi wajah pasien
monoton (tanpa expresi). Diagnosa pasien tersebut parkinson desease.
Berikan lah penatalaksanaan fisioterapi sesuai probmelatika tersebut.

Anda mungkin juga menyukai