PK-SMPHT.02.1-023
Prosedur Kerja
PEMANTAUAN SATWA DALAM KAWASAN
HUT AN
~
MAMAN ROS ANTIKA HERTA PARI
Tgl. 18 Okt er 2018 Tgl. 18 Oktober 2018
DISYAHKAN OLEH
DiREKTUR OPRASi
HARi PRIYANTO
Tgl.18 Oktober2018
No. Salinan
Penerima
Tanggal Distribusi
Status Distribusi
Tanggal No
NO Hal Uraian Revisi Paraf
Revisi Revisi
1 26 September 2018 01 Cover No urut PK
2 26 September 2018 01 Lembar Perubahan Nomenklatur jabatan
Pengesahan dan pejabat yang menyiapkan,
memeriksa dan yang mengesahkan
Prosedur Kerja
1. TUJUAN
1.1. Mengetahui Keberadaan jenis satwa, penyebaran dan statusnya sesuai dengan
Peraturan Mentri LHK no. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018. Tentang jenis
tumbuhan dan satwa yang dilindungi, CITES dan IUCN.
1.2. Sebagai data pembanding keanekaragan satwa dengan hasil kegiatan survey
biodiversity.
2. RUANG LINGKUP
Pemantauan satwa dilakukan terhadap jenis-jenis satwa yang ada dalam kawasan hutan
dari perjumpaan dan informasi orang.
3. REFERENSI
3.1. Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan.
3.2. Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya.
3.3. Peraturan Mentri LHK no. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018. Tentang jenis
tumbuhan dan satwa yang dilindungi.
3.4. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : 12/MENLH/3/1994 tentang Pedoman
Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
3.5. Standar FSC kriteria 1.3 : Pada Negara penandatanganan, persyaratan semua
kesepakatan internasional yang mengikat seperti CITES, konvensi ILO, ITTA dan
konvensi tentang keanekaragaman hayati harus diamati.
4. PENGERTIAN
4.1. Satwaliar adalah binatang yang hidup dalam ekosistem alam (Bailey,1984)
4.2. Populasi adalah kelompok organisme yang terdiri dari individu-individu sejenis yang
saling berinteraksi dan berkembangbiak pada suatu tempat dan waktu tertentu
(Anderson , 1985).
4.3. Species indikator adalah jenis satwa yang peka terhadap perubahan yang terjadi
disekitarnya sehingga menyebabkan perubahan baik prilaku maupun
pergerakannya.
4.4. CITES adalah Convention on International Trade in Endangered Species of Wild
Fauna and Flora, konvensi untuk perdagangan internasional spesies langka.
4.5. IUCN adalah International Union for the Conservation of Nature and Natural
Resources, yaitu Serikat Antar Bangsa Bagi Konservasi Alam. IUCN Red List
menetapkan kriteria untuk mengevaluasi status kelangkaan suatu spesies.
4.6. Flora dan Fauna dilindungi / RTE (Rare, Treathened, Endangered) adalah spesies
tumbuhan dan satwa yang tergolong pada jenis langka, terancam dan hampir punah
menurut IUCN, CITES dan Permen LHK No. P20 Tahun 2018.
4.7. Habitat adalah suatu kawasan yang terdiri dari berbagai komponen, baik fisik
maupun biotik, yang merupakan satu kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat
hidup.
4.8. Survey Biodiversity adalah kegiatan pemantauan yang dilakukan terhadap jenis
vegetasi dan satwa liar yang ada dalam kawasan hutan.
5. TANGGUG JAWAB
5.1. Administratur/KKPH
5.1.1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemantauan satwa pada
kawasan hutan
5.1.2. Menerbikan SK Mandor Lingkungan
5.2. Asper/KBKPH dan KRPH
Menjamin kebenaran data pelaksanaan monitoring satwa
5.3. KSS SDHL
5.3.1. Mengumpulkan data hasil Monitoring satwa pada kawasan hutan
5.3.2. Mengolah data hasil monitoring satwa pada kawasan hutan
5.4. Mandor Lapangan
5.4.1. Melaksanakan monitoring satwa pada kawasan hutan
5.4.2. Melaporkan data hasil monitoring satwa pada kawasan hutan
6. PROSEDUR KERJA
6.1. Flow Chart
D D3
1 Y
Garis Transek
X
Y2
D2
Keterangan
D = jarak satwa dengan pencatat
Y = Jarak terpendek [jarak garis transek dengan satwaliar]
= Satwaliar
= Pencatat
H’ = - ∑ Pi ln Pi
Pi = ni / N
ni = Jumlah individu jenis ke-i
N = Jumlah individu seluruh jenis
∑Pi = Jumlah indipidu yang ditemukan setiap jenis
ke-i
H’ = Indeks keanekargaman.
b. Pendugaan Populasi
Pendugaan populasi pada petak contoh di gunakan
rumus sebagai berikut ;
PD = A (∑ NT) 2 x D
Tempat minum
Tempat berlindung
Grup 2
Grup I
berlindu
ng
Tempat mencari
makan
Grup
3
Blok :
Petak :
Tanggal :
Starting Point AZ :
Pal/Patok :
Panjang Jalur Transek
Azimuth Jalur :
Titik ikat = Starting point
Jml
Jenis Kelamin Proyeksi thp Jalur
No Jenis Aktivitas Perjumpaan Azimuth
Jantan Betina X (m) Y (m)
BKPH :
RPH :
Hari Tanggal Lokasi Jenis Jumlah (ekor) Jumlah
Jantan dewasa Betina dewasa Anak