Anda di halaman 1dari 31

PROSEDUR KERJA

POLHUT MOBIL

PK-SMPHT.06.2-017

Sistem Manajemen Perum Perhutani


Prosedur Kerja
POLHUT MOBIL

DIPERIKSA OLEH DISIAPKAN OLEH


KEPALA DIVISI KEPALA DEPARTEMEN
PENGELOLAAN SDH PERLINDUNGAN SDH

BAMBANG JURIYANTO GUNAWAN SIDIK PRAMONO


Tanggal : 01 Juli 2021 Tanggal : 01 Juli 2021

DISYAHKAN OLEH
DIREKTUR OPERASI &
PERHUTANAN SOSIAL

NATALAS ANIS HARJANTO


Tanggal : 01 Juli 2021

No. Salinan :
Penerima :
Tanggal Distribusi :
Status Distribusi :

Sistem Manajemen Perum Perhutani


CATATAN REVISI
Tanggal No
NO Hal Uraian Revisi Paraf
Revisi Revisi
1 31 Juli 2018 1 Penyesuaian Nama Jabatan dan tanggung
jawab sesuai dengan SK
143/KPTS/DIR/2017 tentang Struktur
Organisasi Perhutani
2 02 Juni 2021 2 Header Perubahan Nomor PK-SMPHT.12.2-017
menjadi PK-SMPHT.06.2-017
Penyesuaian hubungan tata kelola dengan
proses bisnis korporate yang semula 18
menjadi 15
Penyesuaian Nama Jabatan dan tanggung
jawab sesuai dengan SK No.
31/KPTS/DIR/3/2021 tentang Struktur
Organisasi Perum Perhutani
2 3. Referensi
Penambahan 3.3, 3.6, 3.8, 3.12 dan 3.13
3 4. Pengertian
Penambahan 4.1, s.d 4.17.
6 5. Tanggung Jawab
Menambahkan point 5.1. Kantor Pusat
7 5. Tanggung Jawab
Menambahkan point 5.2. Kantor Divre
13 Revisi Flowchart Polhut Mobil
14 Menambahkan point
6.2.Perencanaan Penanganan Gangguan
Keamanan Hutan
14 Menambahkan point
6.3. Bentuk-bentuk Gangguan Keamanan
Hutan
15 Menambahkan point
6.4. Persiapan Penanganan Gangguan
Keamanan Hutan
15 Menambahkan point
6.5. Kajian Gangguan Keamanan Hutan
16 Menambahkan point
6.6. Strategi Penanganan Gangguan
Keamanan Hutan
21 Menambahkan point
6.7.5. Pengawalan Barang Bukti
21 Menambahkan point
6.7.6. Pengawalan Pejabat dan Tamu
Penting Perhutani
24 Menambahkan point
6.8. Evaluasi dan Pelaporan

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 2 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

1. TUJUAN
Prosedur Kerja Perlindungan Sumber Daya Hutan (SDH) bertujuan sebagai pedoman dan acuan
bagi petugas Polhut Mobil (Polhutmob) dalam melakukan aktifitas kegiatan Pengamanan dan
Perlindungan SDH di wilayah kerja Perum Perhutani
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Prosedur Kerja ini meliputi semua kegiatan operasional yang dikerjakan oleh Polisi
Hutan Mobil (Polhutmob) dalam mengidentifikasi jenis Gangguan Keamanan Hutan,
melaksanakan Strategi Penanganan Gangguan Keamanan Hutan, melaksanakan Pengamanan
Hutan, Monitoring & Evaluasi dan Pelaporan.
3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
3.2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Perusakan Hutan.
3.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan
Hutan.
3.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2010 tentang Perusahaan
Umum (Perum) Kehutanan Negara.
3.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Kehutanan.
3.7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.75/Menhut-II/2014 tentang Polisi
Kehutanan.
3.8. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.73/MenLHK/Setjen/Kum.1/2021 tentang Penugasan Pengelolaan Hutan Produksi dan
Hutan Lindung di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat dan
Provinsi Banten Kepada Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara.
3.9. Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 596/KPTS/DIR/2009 tentang Pedoman
Pengamanan Hutan Lestari.
3.10. Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 664/KPTS/DIR/2010 tentang Tarif Untuk
Menentukan Kerugian Akibat Dari Kejahatan dan Atau Pelanggaran Terhadap Hutan dan
Hasil Hutan.
3.11. Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 428/KPTS/DIR/2016 tentang Prosedur Kerja
Pengurusan Barang Bukti Tindak Pidana Kehutanan yang Berasal Dari Wilayah Pengelolaan
Perum Perhutani.
3.12. Nota Kesepahaman antara Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara dengan
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 43/MoU/Dir/2018 dan Nomor B/86/XII/2018
tentang Pengamanan Hutan dan Penegakan Hukum Di Wilayah Kerja Perusahaan Umum
(Perum) Kehutanan Negara.
3.13. Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 31/KPTS/DIR/3/2021 tentang Struktur Organisasi
Perum Perhutani.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 3 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

4. PENGERTIAN
4.1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu
dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
4.2. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk
dipertahankan keberadaanya sebagai Hutan Tetap.
4.3. Perlindungan Hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan,
kawasan hutan dan hasil hutan, yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran,
daya-daya alam, hama dan penyakit, serta mempertahankan dan menjaga hak-hak negara,
masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat
yang berhubungan dengan pengeloaan hutan.
4.4. Hasil hutan adalah benda-benda hayati, nonhayati dan keseluruhannya serta jasa yang
berasal dari hutan.
4.5. Pengamanan Hutan dan Hasil Hutan adalah sebagian dari kegiatan perlindungan hutan dan
hasil hutan yang dilaksanakan secara teknis dan taktis polisional baik di dalam maupun di luar
kawasan hutan.
4.6. Pengamanan Hutan adalah serangkaian kegiatan untuk mengamankan/melindungi kawasan
hutan yang telah ditentukan sehingga tercipta suatu kondisi yang aman.
4.7. Keamanan hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan,
kawasan hutan dan hasil hutan yang di sebabkan oleh perbuatan manusia, ternak,
kebakaran, daya-daya alam dan lain-lain serta mempertahankan dan menjaga
hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil
hutan, investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan
4.8. Perusakan Hutan adalah proses, cara, atau perbuatan merusak hutan melalui kegiatan
pembalakan liar, penggunaan kawasan hutan tanpa izin atau penggunaan izin bertentangan
dengan maksud dan tujuan pemberian izin di dalam kawasan hutan yang telah ditetapkan,
yang telah ditunjuk ataupun yang sedang diproses penetapannya oleh Pemerintah.
4.9. Gangguan Keamanan Hutan adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh manusia,
binatang, daya-daya alam dalam kawasan hutan yang berpotensi mengurangi potensi, fungsi
dan manfaat sumberdaya hutan baik dari aspek produksi, ekologi, maupun sosial ekonomi.
4.10. Tipologi Gangguan Keamanan adalah stratifikasi gangguan keamanan berdasarkan motif,
jumlah pelaku, pihak yang terlibat, alat, frekwensi dll sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat.
4.11. Tanah Perusahaan adalah tanah-tanah yang bukan kawasan hutan, yang dikuasai dan
dikelola oleh Perum Perhutani dengan hak pakai.
4.12. Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak atau
kewajibannya berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah
atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 4 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

4.13. Laporan Polisi adalah laporan tertulis yang dibuat oleh petugas Polri tentang adanya
pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak atau kewajiban berdasarkan
Undang-undang bahwa akan, sedang atau telah terjadi peristiwa pidana.
4.14. Laporan Huruf A adalah laporan yang memuat keterangan singkat tentang suatu
kejadian yang menyangkut perlindungan hutan yang dibuat oleh Kepala Resort Pemangkuan
Hutan (KRPH).
4.15. Register Laporan Huruf A adalah pencatatan tentang Laporan Huruf A.
4.16. Rekapitulasi Laporan Huruf A adalah catatan ringkas yang memuat tentang Laporan Huruf
A yang dibuat setiap akhir bulan.
4.17. Buku Saku Model DK 448 adalah suatu buku yang digunakan oleh petugas Polisi Kehutanan
Perum Perhutani untuk mencatat kegiatan harian yang dilakukan dan atau kejadian yang
dilihat atau dialami sendiri oleh petugas yang bersangkutan, dibuat seketika atau segera
setelah melakukan kegiatan atau melihat/mengalami kejadian menurut keadaan sebenarnya.
4.18. Kayu Sisa Pencurian adalah hasil hutan kayu yang ditemukan di dalam kawasan hutan yang
dikelola Perum Perhutani, tanpa diketahui pelakunya.
4.19. Kayu Temuan adalah hasil hutan kayu yang berasal dari kawasan hutan yang dikelola
Perum Perhutani, yang ditemukan di luar kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani,
tanpa diketahui pelakunya.
4.20. Kayu Bukti adalah hasil hutan kayu yang ditemukan di dalam maupun di luar kawasan
hutan yang dikelola Perum Perhutani, diketahui atau bersamaan dengan pelakunya
(tersangka).
4.21. Tokoh Kunci adalah orang atau komunitas/kelompok yang mempunyai peran sentral
dalam permasalahan gangguan keamanan hutan.
4.22. Target Operasi (TO) adalah orang/kelompok yang diduga atau diindikasikan sebagai
pelaku tindak pidana hutan
4.23. Polisi Kehutanan yang selanjutnya disingkat Polhut adalah pejabat tertentu dalam lingkungan
instansi Kehutanan pusat dan daerah yang sesuai dengan sifat pekerjaannya,
menyelenggarakan dan/atau melaksanakan usaha Perlindungan Hutan yang oleh kuasa
Undang-Undang diberikan wewenang Kepolisian Khusus di bidang Kehutanan.
4.24. Polhut Perhutani adalah pegawai dalam lingkungan Perusahaan Umum Perhutani yang
diangkat sebagai Polisi Kehutanan oleh Direksi.
4.25. Polisi Hutan Mobil (Polhutmob) adalah pejabat/petugas dalam lingkup Perum Perhutani
yang sesuai dengan sifat pekerjaannya, menyelenggarakan dan atau melaksanakan usaha
perlindungan hutan yang kuasa Undang-Undang diberikan wewenang Kepolisian Khusus di
wilayah Perum Perhutani.
4.26. Polisi Hutan Teritorial (Polter) adalah pejabat/petugas dalam lingkup Perum Perhutani yang
sesuai dengan sifat pekerjaannya melakukan perlindungan hutan di wilayah teritorialnya.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 5 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

4.27. Patroli adalah kegiatan pengamanan hutan dan hasil hutan yang dilaksanakan oleh petugas
Perhutani sendiri maupun gabungan bersama-sama pihak lain dengan cara mengadakan
penjelajahan pada daerah-daerah tertentu baik di dalam maupun di luar kawasan hutan
dengan tujuan mencegah terjadinya gangguan keamanan hutan dan atau sebagai upaya
paksa apabila terjadi gangguan keamanan hutan.
4.28. Pengamanan Hutan Pre-emtif adalah upaya yang dilaksanakan untuk mempertahankan
eksistensi sumberdaya hutan melalui komunikasi intensif dan kebersamaan dengan maksud
memberikan pemahaman dan pengertian yang benar kepada masyarakat akan fungsi dan
manfaat sumberdaya hutan.
4.29. Pengamanan Hutan Preventif adalah upaya yang dilaksanakan untuk mempertahankan
eksistensi sumberdaya hutan melalui tindakan pencegahan secara dini terjadinya tindak
pidana hutan dan memotong mata rantai niat dan kesempatan untuk melakukan tindak pidana
hutan.
4.30. Penegakan Hukum adalah upaya yang dilaksanakan untuk mempertahankan eksistensi
sumberdaya hutan melalui tindakan baik sendiri maupun bekerjasama dengan Kepolisian,
instansi terkait dan masyarakat dengan mengoptimalkan penegakan supremasi hukum dalam
penyelesaian perkara yang bertujuan memberikan efek jera kepada seseorang, sekelompok
orang, atau masyarakat agar tidak mengulangi perbuatannya mengganggu eksistensi hutan.
4.31. Pamswakarsa Perhutani adalah suatu pola pengamanan hutan yang dilaksanakan oleh
seluruh jajaran karyawan Perum Perhutani, dengan penugasan berjenjang sesuai dengan
kedudukannya dalam organisasi pengamanan, secara rutin selama 1x24 jam.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 6 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Kantor Pusat
5.1.1. Kepala Divisi Pengelolaan SDH membuat kebijakan-kebijakan strategis Kantor
Pusat dalam pengamanan dan perlindungan SDH dalam rangka penanganan
gangguan keamanan hutan yang efektif dan optimal di Perum Perhutani, serta
menyetujui dan menetapkan Petunjuk Kerja (Standard Operating Procedure) Polisi
Hutan Mobil yang disusun oleh Departemen terkait.
5.1.2. Kepala Divisi Pengelolaan SDH menyetujui dan menetapkan anggaran biaya
Perlindungan Sumberdaya Hutan yang diusulkan oleh Divisi terkait
5.1.3. Kepala Divisi Pengelolaan SDH memonitor penyelesaian penanganan perkara
tindak pidana gangguan perlindungan hutan dan menyetujui kelanjutan
penanganan proses hukum.
5.1.4. Kepala Departemen Perlindungan SDH menyusun kebijakan coorporate dan
strategi tentang kegiatan Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan.
5.1.5. Kepala Departemen Perlindungan SDH melaksanakan koordinasi dengan
M a r k a s B e s a r K e p o l i s i a n R e p u b l i k I n d o n e s i a ( Mabes Polri),
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan instansi lainnya dalam rangka
Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan.
5.1.6. Kepala Departemen Perlindungan SDH membentuk tim ad hoc untuk melakukan
pengawasan khusus terhadap wilayah atau areal-areal tertentu apabila diperlukan
oleh Direksi.
5.1.7. Kepala Departemen Perlindungan SDH melakukan analisa terhadap laporan
pelaksanaan Kegiatan Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan
sebagai bahan masukan untuk manajemen dalam mengambil keputusan
strategis.
5.1.8. Kepala Departemen Perlindungan SDH memonitor implementasi pelaksanaan
kegiatan Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan sesuai dengan
Prosedur Kerja dan memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan petugas
Polisi Kehutanan Mobil (Polhutmob) kepada segenap Divisi Regional.
5.1.9. Kepala Seksi Utama bidang Keamanan Hutan, melaksanakan :

5.1.9.1. Menyusun laporan kegiatan Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya


Hutan tingkat Kantor Pusat.
5.1.9.2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Pengamanan dan
Perlindungan Sumberdaya Hutan secara periodik dan terpadu
peningkatan kompetensi jajaran keamanan dan perlindungan SDH serta
kelengkapan sarana pendukungnya.
5.1.9.3. Melakukan pemeriksaan lapangan terkait dengan permasalahan
Keamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan dan selanjutnya
melaporkan serta memberi masukan kepada Kepala Departemen
Perlindungan SDH.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 7 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

5.1.9.4. Membantu atasan dalam mempersiapkan kebijakan-kebijakan strategis


dalam Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan dalam rangka
Pengelolaan Hutan Lestari.
5.1.9.5. Melakukan koordinasi dengan Departemen lain terkait kegiatan
Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan.
5.2. Kantor Divisi Regional (Divre)

5.2.1. Kepala Divisi Regional (Kadivre), melaksanakan :


5.2.1.1. Penilaian/analisa kebijakan-kebijakan strategis dalam kegiatan
Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan yang efektif dan
optimal tingkat Divisi Regional.
5.2.1.2. Membina hubungan baik dengan instansi dan organisasi di luar
Perusahaan yang terkait dengan kegiatan Pengamanan dan
Perlindungan Sumberdaya Hutan.
5.2.1.3. Memonitor penyelesaian penanganan perkara tindak pidana gangguan
keamanan hutan.
5.2.2. Wakil Kepala Divisi Regional Bidang Kelola Sumber Daya Hutan, melaksanakan :
5.2.2.1. Pembinaan personil keamanan hutan secara periodik.
5.2.2.2. Membina hubungan baik dengan instansi dan organisasi di luar
Perusahaan yang terkait dengan kegiatan Pengamanan dan
Perlindungan Sumberdaya Hutan.
5.2.3. Kepala Departemen Pengelolaan Sumber Daya Hutan & Perhutanan Sosial,
melaksanakan :
5.2.3.1. Penetapan rencana kerja dan mendistribusikan anggaran kegiatan
Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan untuk masing-
masing Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) di wilayah kerjanya.
5.2.3.2. Melaksanakan penanggulangan masalah perlindungan SDH yang
disebabkan oleh gangguan keamanan hutan berupa pencurian kayu,
bibrikan/tenurial, perusakan hutan, penggembalaan liar, kebakaran
hutan dan bencana alam.
5.2.3.3. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain di Perum
Perhutani dalam rangka penanganan gangguan keamanan hutan berupa
pencurian kayu, bibrikan/tenurial, perusakan hutan, penggembalaan liar,
kebakaran hutan dan bencana alam.
5.2.3.4. Membina hubungan baik dengan instansi dan organisasi di luar
Perusahaan yang terkait dengan kegiatan Pengamanan dan
Perlindungan Sumberdaya Hutan.
5.2.3.5. Memonitor penyelesaian penanganan perkara tindak pidana gangguan
keamanan hutan.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 8 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

5.2.4. Kepala Seksi Utama Perlindungan Sumber Daya Hutan, melaksanakan :


5.2.4.1. Monitoring, evaluasi, menganalisa serta melakukan supervisi kegiatan
Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan dari gangguan
pencurian kayu, bibrikan/tenurial, perusakan hutan, penggembalaan
liar, kebakaran hutan dan bencana alam yang dilaksanakan oleh KPH.
5.2.4.2. Pengawasan rutin dalam rangka meningkatkan pembinaan kewilayahan
terhadap aspek koordinasi, integrasi, sinegritas dan sinkronisasi kegiatan
gangguan keamanan hutan berupa pencurian kayu, bibrikan/tenurial,
perusakan hutan, penggembalaan liar, kebakaran hutan dan bencana
alam. di wilayah kerjanya untuk memastikan keberhasilan sasaran kinerja
serta memonitor penanganan perkara tindak pidana gangguan keamanan
hutan.
5.2.4.3. Membina hubungan baik dengan instansi dan organisasi di luar
Perusahaan yang terkait dengan kegiatan Pengamanan dan
Perlindungan Sumberdaya Hutan.
5.2.4.4. Menyusun rencana operasional bidang Pengaman dan
Perlindungan Sumberdaya Hutan serta mengendalikan anggaran biaya
kegiatan pengamanan SDH.
5.2.4.5. Memonitoring penanganan perkara di pengadilan.
5.3. Kantor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH)

5.3.1. Kepala Kesatuan pemangkuan Hutan (KKPH)/Administratur


5.3.1.1. Melaksanakan kebijakan-kebijakan strategis yang telah ditetapkan tingkat
Divisi Regional dan bertanggung jawab dalam kegiatan Pengamanan dan
Perlindungan Sumberdaya Hutan yang efektif dan optimal di wilayah
kerjanya.
5.3.1.2. Menyusun rencana kerja kegiatan Pengamanan dan Perlindungan
Sumberdaya Hutan di wilayah kerjanya.
5.3.1.3. Menyusun dan menyiapkan sarana dan prasana pendukung kegiatan
Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan untuk wilayah
kerjanya.
5.3.1.4. Mengendalikan biaya kegiatan Pengamanan dan Perlindungan
Sumberdaya Hutan.
5.3.1.5. Memberikan pembinaan dan arahan pelaksanaan tugas kegiatan
Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan kepada Polhutmob.
5.3.1.6. Melakukan koordinasi dengan Kepala Daerah (Bupati) setempat,
Kepolisian Resort (Polres) setempat, Kejaksaan Negeri setempat, TNI
(penegak hukum) dan instansi terkait lainnya dan/atau Kantor Divisi
Regional dalam hal merencanakan langkah-langkah strategis dalam
kegiatan Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan.
5.3.1.7. Memberikan persetujuan untuk membuat laporan terjadinya tindak pidana
gangguan keamanan hutan ke pihak Kepolisian berdasarkan hasil
pengumpulan bahan keterangan.
Sistem Manajemen Perum Perhutani
No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 9 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

5.3.1.8. Memerintahkan Wakil Administratur/Koordinator Keamanan untuk


melakukan pengkajian dan mengambil langkah-langkah strategis dalam
penanganan gangguan keamanan hutan.
5.3.1.9. Memberikan informasi/keterangan kepada pihak eksternal atas terjadinya
kejadian gangguan keamanan hutan dan penanganannya.
5.3.1.10. Memonitor perkembangan penanganan perkara pada tingkat penyidikan,
penuntutan, dan peradilan.
5.3.1.11. Menerima laporan yang diterima dari masyarakat atau dari internal
Perhutani tentang adanya kejadian gangguan keamanan hutan.

5.3.2. Wakil Administratur/KSKPH (Kepala Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan)

5.3.2.1. Mengkoordasikan tugas-tugas bidang penanganan gangguan keamanan


hutan pada tingkat KPH.
5.3.2.2. Melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan penanganan
gangguan keamanan hutan.
5.3.2.3. Mengevaluasi serta memberikan masukan kebijakan dan strategi
kegiatan Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan kepada
Administratur/KKPH.
5.3.2.4. Memberikan laporan pelaksanaan kegiatan kegiatan Pengamanan dan
Perlindungan Sumberdaya Hutan kepada Administratur/KKPH.
5.3.2.5. Memonitor progress penanganan perkara pada tingkat penyidikan,
penuntutan, dan peradilan pada tingkat KPH.
5.3.2.6. Mengetahui, Menandatangani dan memeriksa Laporan Huruf
A/Laporan Kejadian di aplikasi @Siska.
5.3.2.7. Mengkoordinir pembahasan hasil pengumpulan bahan keterangan.

5.3.3. Asper/KBKPH (Asisten Perhutani/Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan)


5.3.3.1. Bersama-sama dengan KPH bertangungjawab melaksanakan kegiatan
kegiatan Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan serta
penanganan kejadian pencurian kayu, bibrikan/tenurial, perusakan hutan,
penggembalaan liar, kebakaran hutan dan bencana alam, di wilayah
kerjanya.
5.3.3.2. Dalam hal tertangkap tangan, wajib melakukan proses pengumpulan
bahan dan keterangan dalam waktu 1x24 jam.
5.3.3.3. Apabila dari hasil pengumpulan bahan keterangan memenuhi unsur
tindak pidana wajib menyerahkan tersangka beserta barang bukti, alat
bukti atau lainnya kepada yang berwenang (penyidik) atas persetujuan
Administratur/KKPH.
5.3.3.4. Membuat laporan terjadinya tindak pidana kepada pihak kepolisian atas
persetujuan Administratur/KKPH.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 10 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

5.3.3.5. Memohon/meminta bantuan operasi dan kegiatan patroli pada tingkat


Polsek.
5.3.3.6. Mengkoordinasikan kegiatan penanganan pencurian kayu,
bibrikan/tenurial, perusakan hutan, penggembalaan liar, kebakaran
hutan dan bencana alam pada tingkat BKPH bersama Muspika.
5.3.3.7. Mengetahui, menandatangani dan memeriksa Laporan Huruf
A/ Laporan Kejadian di aplikasi @Siska.
5.3.3.8. Mengisi buku saku model DK 448 sesuai dengan hasil patroli.
5.3.3.9. Mengadakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penanganan
gangguan pengamanan hutan.

5.3.4. KRPH (Kepala Resor Polisi Hutan)


5.3.4.1. Bersama-sama dengan KPH dan BKPH bertangungjawab melaksanakan
kegiatan Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan serta
penanganan kejadian pencurian kayu, bibrikan/tenurial, perusakan hutan,
penggembalaan liar, kebakaran hutan dan bencana alam,di wilayah
kerjanya.
5.3.4.2. Bersama Asper/KBKPH memohon dan meminta bantuan operasi dan
kegiatan patroli pada tingkat Polsek.
5.3.4.3. Mengkoordinasikan kegiatan penanganan kejadian pencurian kayu,
bibrikan/tenurial, perusakan hutan, penggembalaan liar, kebakaran
hutan dan bencana alam, pada tingkat RPH /Muspika setempat.
5.3.4.4. Melakukan inventarisasi kejadian pencurian kayu, bibrikan/tenurial,
perusakan hutan, penggembalaan liar, kebakaran hutan dan bencana
alam,dan apabila ada kejadian pencurian kayu segera dibuatkan dan
menandatangani Laporan Kejadian/Laporan Huruf A serta melaporkan ke
Kepolisian untuk dibuat Laporan Polisi.
5.3.4.5. Dalam hal tertangkap tangan, wajib menyerahkan tersangka beserta
barang bukti, alat bukti atau lainnya kepada Asper/KBKPH.
5.3.4.6. Pemberdayaan dan menumbuh kembangkan peran serta masyarakat
melalui kegiatan pemanfaatan kawasan hutan, penguatan kelembagaan,
fasilitasi dan penyuluhan hingga meningkatkan pemahaman terhadap
fungsi dan manfaat hutan serta meningkatkan kesadaran dan kepatuhan
pada hukum dan peraturan perundangan kepada masyarakat disekitar
hutan.
5.3.4.7. Membuat dan menandatangani laporan gangguan keamanan huruf A (DK
446) di aplikasi @ Siska dalam waktu maksimal 1x24 jam dan membuat
register dan rekapitulasi Laporan Huruf A.
5.3.4.8. Membuat laporan triwulan pal batas (DK 480) dan Laporan Manajemen
Zonasi.
5.3.4.9. Membuat L aporan Bulanan dan Triwulan bidang Pengamanan dan
Perlindungan Sumberdaya Hutan.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 11 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

5.3.4.10. Membimbing dan mengawasi petugas patroli Pengamanan dan


Perlindungan Sumberdaya Hutan.
5.3.4.11. Mengisi buku saku model DK 448 sesuai dengan hasil patroli, mengisi
dan melaporkan Buku Obor.
5.3.4.12. Memberikan pembinaan kepada jajaran dibawahnya serta masyarakat
dalam wilayah kerjanya.

5.3.5. Danru Polhutmob (Komandan Regu Polisi Kehutanan Mobil) KPH


5.3.5.1. Membuat rencana operasional kegiatan Pengamanan dan Perlindungan
Sumberdaya Hutan serta penanganan kejadian pencurian kayu,
bibrikan/tenurial, perusakan hutan, penggembalaan liar, kebakaran
hutan dan bencana alam.
5.3.5.2. Mengimplementasikan Prosedur Kerja Polisi Hutan Mobil, sebagai dasar
dalam pelaksanaan tugas di lapangan.
5.3.5.3. Mengkoordasikan tugas-tugas kegiatan Pengamanan dan Perlindungan
Sumberdaya Hutan serta penanganan kejadian pencurian kayu,
bibrikan/tenurial, perusakan hutan, penggembalaan liar, kebakaran
hutan dan bencana alam pada tingkat KPH.
5.3.5.4. Melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan penanganan
gangguan keamanan hutan.
5.3.5.5. Bersama-sama Asper/KBKPH melaksanakan pengumpulan bahan
keterangan.
5.3.5.6. Merekap hasil kegiatan penanganan gangguan keamanan hutan dan
laporan dari Asper/KBKPH.
5.3.5.7. Mengevaluasi serta memberikan masukan kebijakan dan strategi
penanganan gangguan keamanan hutan kepada Administratur/KKPH
dan Wakil Administratur.
5.3.5.8. Memberikan laporan pelaksanaan kegiatan penanganan gangguan
keamanan hutan kepada Wakil Administratur.
5.3.5.9. Memberikan pembinaan kepada jajaran dibawahnya
5.3.5.10. Membimbing dan mengawasi pelaksanaan patrol Polhutmob dalam
kegiatan perlindungan SDH.
5.3.5.11. Mengisi buku saku DK 448 dan melaporkan kepada pimpinan/Waka
Administratur secara periodik.
5.3.5.12. Mengkoordinasikan kegiatan perlindungan SDH dengan instansi
terkait/lembaga/stakeholder di wilayah kerjanya
5.3.5.13. Melakukan monitoring penanganan perkara di tingkat penyidik, penuntut,
dan pengadilan serta melaporkan ke Wakil Administratur.
5.3.5.14. Dalam hal tertangkap tangan, wajib menyerahkan tersangka beserta
barang bukti, alat bukti atau lainnya kepada Asper/KBKPH.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 12 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

5.3.6. Polisi Hutan Teritorial (Polter)/Mandor Polter


5.3.6.1. Melaksanakan patroli dan atau perondaan dalam kawasan hutan atau
di luar kawasan hutan dalam wilayahnya.
5.3.6.2. Mencatat, meletter (menandai) dan melaporkan tunggak bekas pencurian
kayu jika ada kejadian pencurian kayu yang dijumpai saat patroli dan
atau perondaan dalam kawasan hutan.
5.3.6.3. Menerima laporan/informasi dari masyarakat tentang telah terjadi tindak
pidana yang menyangkut perusakan hutan dan hasil hutan.
5.3.6.4. Memberi keterangan dan barang bukti telah terjadi tindak pidana
yang menyangkut hutan dan hasil hutan kepada KRPH.
5.3.6.5. Dalam hal tertangkap tangan, wajib menyerahkan tersangka beserta
barang bukti, alat bukti atau lainnya kepada Asper/KBKPH.
5.3.6.6. Mengamankan barang bukti tindak pidana hutan ditempat telah
ditentukan/ TPK.
5.3.6.7. Memeriksa surat-surat atau dokumen yang berkaitan dengan
pengangkutan hasil hutan di dalam hutan kawasan atau dalam wilayah
hukumnya (bersama Polri).
5.3.6.8. Melaksanakan laporan sistem harian berjenjang melalui Short Messege
Service (SMS) dan atau WhatsApp (WA) untuk memantau situasi dan
kondisi di lapangan dan menyampaikan laporan kejadian awal pada
kesempatan pertama (1x24 jam) kepada KRPH dan Asper.
5.3.6.9. Mengisi buku saku model DK 448 sesuai dengan hasil patroli .
5.3.6.10. Melaporkan hasil kegiatan penanganan gangguan keamanan hutan
kepada KRPH.
5.3.6.11. Mengkoordinasikan kegiatan Pengamanan dan Perlindungan
Sumberdaya hutan dengan instansi terkait/lembaga/stakeholder di
wilayah kerjanya.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 13 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

6. PROSEDUR KERJA
6.1. Flowchart Polhut Mobil

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 14 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

6.2. Perencanaan Kerja dan Anggaran Penanganan Gangguan Keamanan Hutan


6.2.1. Rencana Kerja dan Usulan Anggaran Pengamanan dan Perlindungan
Sumberdaya Hutan serta kegiatan penanganan gangguan keamanan hutan
direview dan disahkan oleh Divisi Regional kemudian disampaikan ke KPH
untuk dibreakdown menjadi rencana operasional.
6.2.2. Berdasarkan Kebijakan Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan
Perum Perhutani, Administratur/KKPH merumuskan Rencana Kerja dan Usulan
Anggaran kegiatan Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Hutan tingkat
KPH.
6.2.3. KPH menyusun Rencana Operasional kegiatan Pengamanan dan Perlindungan
Sumberdaya Hutan serta kegiatan penanganan gangguan keamanan hutan.
6.2.4. KPH merencanakan kegiatan patroli dengan skala prioritas tingkat kerawanan
berdasarkan Manajemen Zonasi baik di dalam maupun di luar kawasan hutan,
meliputi kegiatan pre-emtif, preventif dan penegakan hukum.
6.2.5. Danru dan anggota Polhutmob melaksankan tugas pekerjaan sesuai dengan
rencana kerja yang telah direncanakan. Dalam kondisi tertentu pelaksanaan
pekerjaan tidak harus sesuai dengan rencan kerja dengan mempertimbangkan
tingkat urgensi yang ada.

6.3. Bentuk-Bentuk Gangguan Keamanan Hutan


6.3.1. Pencurian Pohon adalah kegiatan menebang, memanen atau memungut pohon
di dalam kawasan hutan tanpa memiliki hak atau ijin dari pejabat yang
berwenang yang bertujuan untuk dimiliki atau dikuasai sendiri.
6.3.2. Kebakaran hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga
mengakibatkan kerusakan hutan dan atau hasil hutan yang menimbulkan
kerugian secara ekonomi, sosial dan lingkungan.
6.3.3. Bencana alam adalah daya-daya alam yang menyebabkan kerusakan
sumberdaya hutan, antara lain tanah longsor, petir, angin putting beliung,
gunung meletus, banjir, kebakaran hutan dan serangan hama penyakit yang
tidak terkendali.
6.3.4. Perencekan adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat di dalam kawasan
hutan untuk mengumpulkan / memungut cabang /ranting yang telah mati/ jatuh
dari pohon.
6.3.5. Bibrikan/Perambahan adalah tindakan-tindakan mengerjakan dan atau
menggunakan/ menduduki kawasan hutan secara tidak sah.
6.3.6. Perusakan adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat di dalam kawasan
hutan untuk mengumpulkan/memungut batang/cabang/ranting yang masih hidup
dari pohon, yang mengakibatkan rusaknya pohon.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 15 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

6.4. Persiapan Penanganan Gangguan Keamanan Hutan


6.4.1. Asper bersama KRPH melakukan inventarisasi lokasi atau petak yang rawan
terhadap kejadian gangguan keamanan hutan berdasarkan bentuk gangguan
keamananan hutan, faktor penyebab dan dugaan potensi terjadinya gangguan
keamanan hutan tersebut.
6.4.2. Asper/KBKPH melaporkan hasil inventarisasi kerawanan gangguan keamanan
hutan ke KPH.
6.4.3. Wakil Administratur melakukan analisis tingkat kerawanan dan menyusun
dokumen tasi kerawanan gangguan keamanan hutan untuk tingkat KPH sebagai
dasar penyusunan rencana kerja prioritas penanganan gangguan keamanan
hutan (pencurian kayu, bibrikan, konflik tenurial, perusakan hutan,
penggembalaan liar, kebakaran hutan dan bencana alam).
6.4.4. Wakil Administratur memerintahkan kepada Danru dan anggota Polhutmob
KPH untuk melaksanakan rencana kerja prioritas melalui patroli rutin dan atau
tindakan lainnya sesuai dengan strategi penanganan gangguan keamanan
hutan.
6.5. Kajian Gangguan Keamanan Hutan
6.5.1. Pulbaket secara rahasia dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pulbaket dilakukan dengan menggunakan sarana prasarana penunjang
yang mendukung
b. Dilakukan kegiatan penyelidikan untuk memastikan akurasi data atau
informasi dengan pengumpulan data skunder atau ke lapangan secara
rahasia.
c. Melakukan pemetaan masalah, dengan merangkum dalam catatan
lengkap yang diklasifikasikan sesuai dengan materi bahasannya. Catatan
yang ada dapat dilengkapi dengan gambar, foto, tabel, diagram atau data
pendukung lainnya.

6.5.2. Pulbaket secara terbuka dalam rangka pembuatan kajian kajian gangguan
keamanan hutan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mengevaluasi kejadian gangguan keamanan lainnya pada waktu-waktu
sebelumnya.
b. Mengidentifikasi kejadian gangguan keamanan hutan baik dari jumlah
tunggak, lokasi, kerugian, motif, jumlah pelaku, alat yang digunakan dan
sebagainya.
c. Melakukan identifikasi terhadap gangguan keamanan lainnya yang
lainnya, meliputi pencurian kayu, konflik tenurial, penggembalaan liar,
bibrikan, perencekan, penambangan liar dan kejadian khusus.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 16 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

6.6. Strategi Penanganan Gangguan Keamanan Hutan


6.6.1. Berdasarkan hasil identifikasi kemudian dibuat pemetaan masalah gangguan
keamanan hutan.
6.6.2. Menentukan langkah-langkah yang akan diambil berdasarkan skala prioritas.
6.6.3. Menentukan strategi penyelesaian gangguan keamanan hutan sesuai dengan
tipologi tiap gangguan yang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

6.7. Tahapan Pelaksanaan Strategi Penanganan Gangguan Keamanan Hutan


6.7.1. Pre-emtif (Pendekatan Sosial/Komsos)
Pola pengamanan dengan mengedepankan pendekatan kepada
masyarakat melalui penyuluhan dan penyadaran agar masyarakat sekitar hutan
sadar hukum akan pentingnya kelestarian hutan serta dapat membentuk dan
meningkatkan kesadaran pengamanan swakarsa (pamswakarsa) guna
terbinanya keamanan hutan dan hasil-hasil hutan di sekitarnya.
a. Dalam Kawasan
Penyuluhan langsung dalam kawasan hutan dengan obyek
sasaran masyarakat yang berinteraksi langsung dalam kawasan hutan,
yaitu kepada :
- Pencari kayu bakar - Petani hutan/pesanggem
- Pencari rumput/HMT - Pemburu liar
- Bibrikan liar - Penambangan liar
- Kelompok Pendaki gunung dan Kelompok Pencinta Alam
- Orang-orang yang bekerja di hutan atau lain-lain.

Kegiatan yang dilakukan berupa :


1. Patroli simpatik
Kegiatan patroli yang bertujuan untuk menarik simpatik
masyarakat dengan memberikan bantuan sembako, bibit
tanaman polowijo, alat-alat pertanian dll.
2. Pemasangan plang-plang larangan
Pemasangan plang larangan di lokasi strategis yang bertujuan
memberikan informasi kepada masyarakat tentang larangan
terhadap kegiatan illegal activity.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 17 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

b. Luar Kawasan
1. Penyuluhan Formal
Penyuluhan resmi yang di rencanakan dengan melibatkan tokoh
masyarakat, instansi, Stakeholder yang berkepentingan
dengan obyek sasaran:

- Desa Rawan
- Kecamatan
- Kabupaten
- BKPH/RPH
2. Penyuluhan informal
Penyuluhan tidak resmi yang direncanakan atau tidak
direncanakan dengan cara melakukan koordinasi dan silaturahmi
kepada masyarakat, seperti kepada tokoh agama, tokoh masyarakat,
tokoh pemuda dan lain-lain.

3. Penyadaran Pelaku/Eks Mantan Pelaku


Penyadaran pelaku aktif atau tidak aktif dengan cara
mendatangi kerumahnya agar dapat paham dan sadar.

4. Bantuan sosial
Kegiatan dengan memberikan bantuan/bakti sosial kepada masyarakat
seperti :
- Bantuan Sembako kepada masyarakat tidak mampu.
- Bantuan pengobatan gratis bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.
- Bedah rumah kepada masyarakat tidak mampu
- Dll.
7. Penyuluhan/Pendampingan Usaha Produktif
Penyuluhan kepada masyarakat agar melakukan usaha produktif
dengan cara melakukan pendampingan untuk meningkatkan taraf
ekonomi masyarakat desa hutan.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 18 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

6.7.2. Preventif (Pencegahan)


Pola pengamanan dengan penjagaan hutan untuk membatasi ruang gerak
pelaku kejahatan hutan dengan melakukan :

a. Penjagaan Pos
Melakukan penjagaan pada pos-pos keamanan hutan, bergabung
dengan petugas pos penjagaan atau pos-pos bayangan dengan cara :
- Mengecek kesiagaan petugas di pos-pos penjagaan.
- Memberikan pengarahan kepada petugas pos dalam keadaan terjaga,
tidur bergantian.
- Melakukan pemantauan dalam kawasan hutan/petak rawan pada jam
rawan.
b. Patroli Jalan Kaki
Kegiatan patroli dengan jalan kaki melakukan jelajah/covering area pada
petak-petak rawan untuk mencegah terjadinya tindak gangguan hutan,
dengan cara :
- Merencanakan kegiatan patroli jalan kaki dengan prioritas petak
rawan dan jam rawan.
- Petak-petak yang tidak bisa di lalui dengan kendaraan bermotor.
- Petak-petak yang jauh dari pemantauan pos penjagaan.
- Dilakukan dengan cara penyisiran lokasi-lokasi rawan.
c. Patroli dengan Mobiling
Kegiatan patroli beregu atau perorangan dengan menggunakan
kendaraan bermotor dengan mobilitas tinggi.
d. Patroli Tenda
Melakukan patroli tenda dengan cara pengintaian, yaitu :
- Digunakan untuk pemantauan/penangkapan khusus.
- Menginap/bermalam di dalam hutan pada petak-petak rawan.
- Dilengkapi dengan teknik survival.
e. Patroli bersama stakeholder dengan melibatkan Polri, TNI dan LMDH.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 19 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

6.7.3. Penegakan Hukum


Pola pengamanan dengan tujuan membuat jera pada pelaku kejahatan hutan
dengan melakukan proses hukum.

a. Penangkapan dalam kawasan

Melakukan penangkapan terhadap pelaku kejahatan di dalam


kawasan hutan.
- Petugas wajib membawa tongkat dan borgol sebagai alat
pelindung diri.
- Mengukur kekuatan lawan, jika :
1. Mampu langsung dilakukan penangkapan.

2. Tidak mampu, meminta bantuan kepada Polri :

a) Petugas perlu startegi dan teknik penangkapan (misalnya:


penangkapan posisi berlawanan dengan kayu yang
dibawa)
b) Mengamankan dulu senjata lawan jika lawan membawa
senjata.
c) Melumpuhkan pelaku jika pelaku melakukan perlawanan.
d) Prinsip teknik melumpuhkan pelaku tidak mematikan
(teknis melumpuhkan sesuai dengan SOP Tehnik
Melumpuhkan Pelaku)
e) Dilarang memukul: kepala bagian belakang, memukul hulu
hati, memukul alat vital.
f) Pelaku setelah tertangkap diborgol dengan posisi
tangan di belakang.
g) Wajib dilakukan pengawalan tersangka oleh petugas di
kanan dan kiri.

b. Penangkapan bersama POLRI

Jika penangkapan pelaku di luar kawasan hutan maka :


- Menghubungi Pabin
- Pabin menghubungi POLRI setempat untuk membuat Surat Perintah
Tugas Penangkapan.
- Petugas BKPH melakukan pengintaian untuk mengetahui dan
memastikan keberadaan pelaku.
- BKPH bersama dengan POLRI setempat mengatur strategi untuk
melakukan penangkapan.
Sistem Manajemen Perum Perhutani
No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 20 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

- Dilakukan penangkapan bersama-sama


- Penangkapan dapat dilakukan dimanapun sesuai keberadaan
pelaku (di rumah atau di luar)
- Pemberitahuan ke Pamong Desa.
6.7.4. Proses Hukum.

Dilakukan pada pencurian stratifikasi tipe C dan D atau tipe A dan B pada saat
kasuistis.
6.7.4.1. Mekanisme
- Mencari barang bukti.
- Saksi
- Pengejaran dan penangkapan tersangka bersama POLRI:
a) Dijemput di rumah tersangka
b) Dipantau keberadaannya dan ditangkap.
6.7.4.2. Proses hukum tersangka oleh POLRI.
a. Tersangka tangkap di luar kawasan hutan
Setelah tersangka ditangkap oleh Tim Gabungan, diserahkan
kepada POLRI dengan dilengkapi :
- Barang bukti,
- Laporan HA,
- Dokumentasi
- Berita Acara Penyerahan Tersangka (dibuat oleh Pabin)
b. Tersangka tertangkap didalam kawasan hutan
Setelah tersangka ditangkap kemudian diserahkan POLRI
dengan dilengkapi :
- Barang bukti,
- Laporan Huruf A,
- Dokumentasi
- Alat bukti

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL
Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 21 dari 29
1 2 3 4 5 6 7 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 9 10 11 12 13 14 15

6.7.5. Pengawalan Terhadap Barang Bukti


6.7.5.1. Sisa Pencurian
a. Kayu diangkut ke TPK atau tempat penyimpanan lain yang aman
dengan dilakukan pengawalan dari petugas Perum Perhutani
(Polter/anggota Polhut/KRPH).
b. Barang bukti tersebut harus disertai dengan Daftar Pengangkutan
Kayu/DK. 304/DK. 304b.
c. Petugas mengamankan barang bukti kayu di TPK dan meyerahkan
Daftar Pengangkutan Kayu (DK. 304/DK. 304b) kepada petugas
TPK yang menerimanya.
d. Petugas melaporkan kepada KRPH.

6.7.5.2. Barang Bukti


a. Kayu diangkut ke TPK atau tempat penyimpanan lain yang aman
dengan dilakukan pengawalan dari petugas Perum Perhutani
(Polter/anggota Polhut/KRPH).
b. Barang bukti kayu tersebut harus dilampiri dengan Daftar Penitipan
Barang Bukti.
c. Petugas mengamankan barang bukti kayu di TPK dan
menyerahkan Daftar Penitipan Barang Bukti.
d. Petugas melaporkan kepada KRPH.

6.7.6. Pengawalan Pejabat dan Tamu Penting Perum Perhutani


Untuk menjamin kelancaran, keamanan dan keselamatan serta efektivitas
perjalanan pejabat dan/atau tamu penting Perum Perhutani selama
melaksanakan dinas di wilayah kerja Perum Perhutani, maka Perum Perhutani
dapat melakukan pengawalan kepada pejabat dan tamu penting Perum
Perhutani.
6.7.6.1. Pengawalan pejabat dan tamu penting Perum Perhutani dilakukan
dengan kendaraan R4 standar POLRI dan/atau Polhutan,
sedangkan petugas pengawalan terdiri dari unsur POLRi dan/atau
Polhutan.
6.7.6.2. Penanggungjawab pembinaan dan pengaturan pengawalan pejabat
dan tamu penting menjadi tanggungjawab Kadiv PSDH pada tingkat
Kantor Pusat, Wakil Kadivreg bidang Kelola SDH pada tingkat
Divreg dan Wakil Administratur (Korkam) pada tingkat KPH.
6.7.6.3. Pejabat penting Perum Perhutani yang mendapat pengawalan
adalah: Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Perhutani,
sedangkan tamu penting Perum Perhutani yang mendapat
pengawalan meliputi :
a. Pejabat Pemerintah Pusat ; Menteri, Wakil Menteri dan Pejabat
Eselon I.
b. Pejabat Propinsi ; Gubernur dan/atau Wakil Gubernur.
c. Pejabat Kabupaten/Kota: Bupati/Walikota dan/atau Wakil
Bupati/Walikota.
Sistem Manajemen Perum Perhutani
No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL
Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 22 dari 29
1 2 3 4 5 6 7 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 9 10 11 12 13 14 15
d. Unsur Pimpinan DPR RI (Ketua dan/atau Wakil Ketua) .
e. Unsur Pimpinan DPRD Propinsi (Ketua dan/atau Wakil Ketua).
f. Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota ((Ketua dan/atau
Wakil Ketua); dan
g. Tamu lain yang dianggap dan ditentukan penting.
6.7.6.4. Pengawalan pejabat dan tamu penting Perum Perhutani dengan
bantuan POLRI dan menggunakan kendaraan dinas (R4) Polhutan
dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Jarak perjalanan cukup jauh (lebih dari 60 km) dan pada jalur
lalu lintas jalan utama yang padat.
b. Perjalanan menggunakan jalan Tol yang melintasi antar
kabupaten/kota dan propinsi.
c. Jumlah kendaraan yang akan di kawal lebih dari 5 (lima) unit.
d. Faktor keamanan jalur/rute perjalanan dan wilayah yang dituju
rawan.
6.7.6.5. Prosedur permohonan bantuan pengawalan dari POLRI yaitu :
a. Untuk pengawalan perjalanan dalam wilayah Kabupaten/Kota
dapat mengajukan permohonan bantuan Patwal (Patroli
Pengawalan) yang ditujukan kepada Satlantas Polres
setempat.
b. Untuk pengawalan perjalanan yang melintasi wilayah antar
kabupaten/Kota dapat mengajukan permohonan bantuan
Patwal (Patroli Pengawalan) yang ditujukan kepada Dirlantas
Polda setempat.
c. Untuk Perjalanan yang melintasi antar wilayah propinsi, dapat
mengajukan permohonan bantuan Patwal (Patroli Pengawalan)
yang ditujukan kepada Korlantas Mabes POLRI.
d. Permohonan bantuan Patwal POLRI diajukan paling lambat 2
(dua) hari sebelum pelaksanaan pengawalan.
6.7.6.6. Prosedur pengawalan pejabat dan tamu penting Perum Perhutani
dengan kendaraan dinas POLHUTAN meliputi :
a. Persiapan meliputi;
- Mempelajari rute, waktu tempuh dan medan perjalanan
- Menyusun jadwal, daftar petugas yang memiliki SIM A dan
surat tugas pengawalan.
- Menyiapkan kelengkapan petugas berupa; PDL, sarung
tangan, borgol dan pentungan/senpi (bila punya ijin).
- Menyiapkan kendaran roda 4/mobil dinas Polhutan (double
cabin) dan kelengkapannya.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL
Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 23 dari 29
1 2 3 4 5 6 7 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 9 10 11 12 13 14 15

b. Pelaksanaan meliputi :
- Pengawalan dengan kendaraan roda 4 dilakukan petugas
polhutan minimal oleh 4 orang yang meliputi 1 orang
sebagai draver 1 orang sebagai pemberi aba-aba/isyarat
yang berada di samping driver dan 2 orang pengawal yang
duduk di belakang barisan driver.
- Sebelum pengawalan dimulai mobil petugas pengawalan
berada di depan mobil yang akan dikawal yang
selanjutnya Komandan Regu Pengawalan melapor bahwa
pengawalan siap dilaksanakan.
- Pada saat memulai pengawalan dengan mobil, lampu
(lampu utama, lampu doubel diim dan lampu sirene) dan
sirene dinyalakan lalu mengerakan laju kendaraannya.
- Selama perjalanan pengawalan agar petugas pengawalan
mengatur kecepatan mobil yang menyesuaikan
situasi/medan perjalanan .
- Ketika perjalanan sudah dekat sampai lokasi/tempat tujuan
agar anggota pengawalan memberi isyarat agar
memperlambat kendaraan dan memarkirkan kendaraan
ditempat yang telah ditentukan.
- Setelah sampai tempat/lokasi tujuan, petugas pengawalan
turun dari kendaraan dan menyebar pada 4 sudut
lokasi/tempat untuk pengamanan lokasi.
- Pengawalan kembali dari lokasi/tempat tujuan menuju
lokasi/tempat semula prosudur pelaksanaannya sama
dengan diatas.
- Setelah selesai tugas pengawalan, komandan regu
pengawalan melapor bahwa pengawalan telah selesai.
6.7.6.7. Pengawalan Tamu di Lokasi
a. Petugas memeriksa dan mengamankan terlebih dahulu jalan
yang akan dilewati oleh tamu.
b. Menempatkan petugas pada lokasi-lokasi yang strategis
dengan pertimbangan kemungkinan munculnya gangguan
keamanan.
c. Sebagian petugas melakukan pengawalan langsung terhadap
tamu.
d. Petugas meninggalkan lokasi apabila tamu dan rombongan
sudah benar-benar meninggalkan lokasi yang dituju.

6.7.6.8. Pelaporan Pengawalan Pejabat dan Tamu Penting


a. Petugas Pengawalan membuat laporan tertulis kepada
penanggungjawab pengawalan dengan tembusan Danru
Polhutan pada tingkat KPH atau Kepala Seksi Utama

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL
Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 24 dari 29
1 2 3 4 5 6 7 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 9 10 11 12 13 14 15
Perlindungan SDH pada tingkat Divreg dan di sampaikan
paling lambat 2 X 24 jam sejak pengawalan selesai
laksanakan.
b. Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawalan, meliputi:
- Pejabat dan/atau tamu penting yang dikawal.
- Rute pengawalan dan alat yang digunakan (termasuk
kendaraan)
- Waktu dan tanggal Pengawalan
- Kejadian dalam pengawalan bila ada yang harus
ditindaklanjuti segera.
- Di tandatangani oleh pelaksana Petugas Pengawalan.

6.8. Evaluasi dan Pelaporan


6.8.2. Pada setiap level manajemen melakukan evaluasi terhadap hasil
monitoring/laporan. Hasil evaluasi ini bisa berupa kemajuan dari penanganan
gangguan keamanan dan dijadikan bahan untuk perbaikan penanganan
gangguan keamanan hutan.
6.8.3. KPH membuat Laporan Bulanan dan Tahunan yang dikirimkan kepada Kantor
Divisi Regional, yaitu Laporan DKP Keamanan. Membuat Laporan Tahunan
berupa kajian dan analisa penanganan dan penyelesaian gangguan keamanan
hutan secara umum di tingkat KPH.
6.8.4. Kantor Divisi Regional Laporan Bulanan dan Tahunan yang dikirimkan kepada
Kantor Pusat, yaitu Laporan DKP Keamanan, Laporan Tahunan berupa kajian
dan analisa penanganan dan penyelesaian gangguan keamanan hutan secara
umum di tingkat Divisi Regional.
6.8.5. Kantor Pusat membuat dokumentasi Rekap Penanganan Gangguan Keamanan
Hutan sekaligus membuat kajian dan analisa penyelesaian secara umum di
masing-masing Divisi Regional sebagai bahan menentukan kebijakan.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL
Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 25 dari 29
1 2 3 4 5 6 7 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 9 10 11 12 13 14 15

7. FORMULIR & LAMPIRAN


7.1. Lampiran Struktur Organisasi Polisi Kehutanan Khusus di Perum Perhutani

Dir Operasi & PS

Kadiv PSDH

Kadep PSDH & PS Kadep Lind SDH

Kasi Lind SDH Kasi Kam Hutan

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : F-SMPHT.06.2-004
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA
PERLINDUNGAN Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
SUMBER DAYA HUTAN Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 26 dari 29
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15

7.2. Lampiran Bagan Alur Pelaporan Patroli Gukamhut

BAGAN / ALUR PELAPORAN


PATROLI GANGGUAN KEAMANAN HUTAN

Administratur
/KKPH
1. Menerima Laporan GuKamHut
2. Pengambilan kebijakan

Wakil Administratur /KSKPH


Menerima Laporan dan menganalisa
GuKamHut

Poskodal/KPH
1. Menerima Laporan dari Poskowil
2. Melaporkan kepada Pimpinan

Poskowil/Kantor
BKPH
1. Menerima laporan hasil Kegiatan
Patroli Teritorial
2. Melaporkan kepada Poskodal/KPH

Tim Patroli Teritorial


/Polter

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL
Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 27 dari 29
1 2 3 4 5 6 7 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 9 10 11 12 13 14 15
7.3. Lampiran Laporan Huruf A (HA)/Laporan Kejadian

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL
Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 28 dari 29
1 2 3 4 5 6 7 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 9 10 11 12 13 14 15
7.4. Lampiran Surat Pernyataan

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : .......................Bin............
No. KTP :
Tempat/Tgl Lahir :
Agama :
Pekerjaaan :
Alamat :
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa pada
hari........tanggal..........jam......WIB di Petak/Alur.......kawasan hutan
RPH......BKPH.......KPH.....,saya tertangkap tangan petugas Perhutani karena
menebang/membawa/mengangkut/mencuri kayu ....... sebanyak......batang tanpa ijin dari
Petugas Perhutani.
Dengan kejadian ini saya menyatakan bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatan ini lagi.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada unsur paksaan
dari pihak manapun, apabila dikemudian hari saya melanggar pernyataan ini maka saya
siap ditindak sesuai hukum / peraturan perundang-undangan yang berlaku.

.................... , ....................
Yang Membuat Pernyataan

Bermeterai Rp.10.000,-
............................................
Mengetahui saksi-saksi :
1. Kepala Desa / Kelurahan .................

......................................
2. Asper / KBKPH .....................

.......................................
3. KRPH ....................................

.......................................
4. Babinkamtibmas/Babinsa/Kepala Dusun / Ketua RW / Ketua RT/Tokoh Masyarakat.........

......................................

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-017
No. Revisi : 2
PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 02 Juni 2021
POLHUT MOBIL
Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 29 dari 29
1 2 3 4 5 6 7 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 9 10 11 12 13 14 15
7.5. Lampiran Berita Acara Pembinaan

BERITA ACARA PEMBINAAN


No ................

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama : ........................................... Jabatan : Wakil Administratur/KSKPH .....................
2. Nama : ........................................... Jabatan : Asper / KBKPH ..........................................
3. Nama : ........................................... Jabatan : KRPH .......................................................
4. Nama : ........................................... Jabatan : Kepala Desa .............................................
5. Nama : ....................................... Jabatan : Babinkamtibmas/Babinsa .....................
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa pada :
Hari .........tanggal ......... bertempat di .............. Bersama-sama telah mengadakan pembinaan
kepada pelaku pencurian kayu/illegal logging dengan identitas sebagai berikut :
Nama : .................................Bin............
No. KTP :
Tempat/Tgl Lahir :
Agama :
Pekerjaaan :
Alamat :
Pelaku pencurian kayu / illegal logging tersebut di atas telah menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa pada hari........tanggal..........jam......WIB di Petak/Alur.......kawasan hutan
RPH......BKPH.......KPH....., telah terangkap tangan petugas Perhutani karena
menebang/membawa/mengangkut/mencuri kayu.......sebanyak......batang tanpa ijin dari Petugas
Perhutani.
Setelah dilakukan pembinaan kepada pelaku pencurian kayu/illegal logging tersebut di atas,
yang bersangkutan menyatakan bersalah dan sanggup tidak akan mengulangi perbuatan
tersebut lagi serta siap ditindak sesuai hukum/peraturan perundang-undangan yang berlaku
apabila dikemudian hari terbukti melanggar pernyataan yang telah dibuat. (Surat pernyataan
terlampir)
Demikian Berita Acara Pembinaan ini dibuat menurut keadaan yang sebenarnya, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

.................... , .............................
Mengetahui, Yang melakukan pembinaan,
Administratur/KKPH ................. 1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
...................................................... 4. ....................................
5. ...................................

Sistem Manajemen Perum Perhutani

Anda mungkin juga menyukai