Anda di halaman 1dari 16

PROGRAMA

PENYULUH KEHUTANAN TINGKAT BPSILHK


KUOK
TAHUN

2024
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN
BALAI PENERAPAN STANDAR INSTRUMEN LHK KUOK
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penyusunan Programa Penyuluhan Kehutanan
BPSILHK Kuok Tahun 2024 dapat tersusun. Programa ini disusun sebagai acuan
dan alat ukur dalam mencapai tujuan penyuluhan kehutanan dan sebagai bahan
masukan penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Kehutanan (RKTPK).
Programa Penyuluh Kehutanan BPSILHK Kuok Tahun 2024 ini disusun
berdasarkan kondisi sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, analisis permasalahan dan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi
serta programa penyuluhan kehutanan tingkat nasional.
Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu Penyusunan
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok Tahun 2024. Semoga programa
ini dapat terintegrasi dengan kinerja balai dan menjadi acuan bagi Penyuluh
Kehutanan dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Kehutanan.

Kuok, November 2023


Kepala Balai,

Priyo Kusumedi, S. Hut., M.P


NIP. 19740218 200212 1 003

i
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN
BPSILHK KUOK
TAHUN 2024

Pengelola Program Ketua Tim Penyusun


Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Fungsional Penyuluh Kehutanan,

Farika Dian Nuralexa, S.Hut Yeni Aprianis, S.Si., M.Sc


NIP. 19871021 201012 2 004 NIP. 19820403 200501 2 009

Mengesahkan
Kepala Balai,

Priyo Kusumedi, S. Hut., M.P


NIP. 19740218 200212 1 003

ii
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
PENYUSUN

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Yeni Aprianis, S.Si., M.Sc Penyuluh Kehutanan Ahli Muda

2 Opik Taufik Akbar, S.Hut Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama

3 Andi Mandala Putra Penyuluh Kehutanan Penyelia

iii
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
PENYUSUN .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................... 3
C. Landasan Hukum ................................................................................ 3
D. Pengertian-Pengertian ......................................................................... 5
BAB II. MATRIKS ...................................................................................................... 8
BAB III. PENUTUP .................................................................................................. 10

iv
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
v
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(BPSILHK) Kuok merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada di daerah,
secara struktur di bawah Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan
Kehutana (BSI LHK). Organisasi ini berfungsi untuk mengawal dan memperkuat
Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020, yang memacu pertumbuhan
ekonomi berorientasi pada pengendalian dampak lingkungan. Selain itu BSILHK
juga mengawal Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis resiko, yang mana lingkungan hidup
dan kehutanan sebagai salah satu sektor penyelenggara perizinan berusaha
berbasis resiko. Berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. 26 Tahun 2021 tentang
SOTK UPT BSI LHK, BPSILHK memiliki dua tugas teknis besar yaitu pemantauan
dan fasilitasi standar instrumen serta penilaian dan verifikasi penerapan standar
instrumen LHK. Kedua fungsi besar ini tentu saja mencerminkan strategi BSILHK
dalam “mengawal” penerapan standar instrumen bidang LHK di tingkat tapak.
Wilayah kerja BPSILHK Kuok meliputi empat provinsi, yaitu Provinsi Riau,
Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Jambi. Keempat provinsi tersebut menempati
posisi yang strategis sebagai pusat pertumbuhan perekonomian Indonesia,
khususnya di Pulau Sumatera. Salah satunya karena memiliki potensi besar
terutama dari sisi kekayaan sumber daya alam (SDA), antara lain tambang, hutan,
pertanian maupun perairan.
Sejalan dengan KLHK, maka kinerja BSILHK menekankan pada
keberlanjutan sumberdaya hutan dan lingkungan serta kesejahteraan
masyarakat dengan visi “Standardisasi Pemanfaatan Sumberdaya Alam
untuk menjaga Kesehatan Lingkungan Hidup dan Kecukupan luasan
hutan”. Dalam pelaksanaannya BSILHK mendukung empat program KLHK,
yaitu: 1) Program Kualitas Lingkungan Hidup; 2) Program Pengelolaan
Hutan Berkelanjutan; 3) Program Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim;
dan 4) Program Dukungan Manajemen. Hal ini sejalan dengan dukungan
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM)
yang mendukung prioritas nasional, diantaranya: 1) Memperkuat Ketahanan

1
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas, 2) Meningkatkan SDM
Berkualitas dan Berdaya Saing, dan 3) Membangun Lingkungan Hidup,
Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim. Kinerja BSILHK
dan BP2SDM ini saling berkaitan dalam upaya pembagunan sumber daya
manusia dan lingkungan
Pada tahun 2024, BSILHK juga mengeluarkan kebijakan mengenai
mekanisme kerja BPSILHK melalui Surat Keputusan Kepala BSI No.
SK.20/BSI/SET.13/STD.0/7/2023 tentang parameter penilaian performa penerapan
standar instrumen LHK. Dari kebijakan baru ini kegiatan BPSILHK terbagi ke dalam
dua tugas utama yaitu:
a. Pemantauan pelaku usaha/kegiatan berdasarkan parameter yang telah
ditetapkan dan melakukan penginputan data tersebut ke dalam database peta
penerap standar (pelaku usaha dengan UKL/UPL).
b. Melakukan penilaian terkait dengan pelaksanaan pengelolaan lingkungan
hidup berasarkan 14 parameter penilaian yang dilaksanakan oleh pelaku
usaha/kegiatan untuk mendapatkan profil kinerja pelaku usaha/kegiatan. Adapun
parameter tersebut meliputi indikator legalitas usaha/kegiatan, regulasi
penerapan standar yang ditetapkan pelaku usaha/kegiatan, organisasi/lembaga,
perencanaan, pemenuhan standar dalam usaha/kegiatan, SDM, insfrastruktur,
pembiayaan, dokumentasi/pelaporan, monev, internal audit, eksternal audit,
koordinasi/komunikasi dengan para pihak, dan koordinasi dengan BSILHK.
Sebagai UPT yang berada di daerah, fungsi penyuluh kehutanan di
BPSILHK Kuok lebih kepada memberikan dukungan melalui kegiatan pemantauan
dan fasilitasi yang relevan. Fasilitasi terhadap pelaku usaha dalam menerapkan
standar lingkungan hidup dan kehutanan. Sehingga terjadinya penguatan dalam
pengendalian kegiatan/berusahan bagi pelaku usaha yang berada dalam skala
resiko menengah di Riau.
Disisi lain BPSILHK Kuok mendapat amanah dalam pengelolaan
Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor : SK. 74/Menhut-II/2005 tanggal 29 Maret 2005
tentang Penunjukan Kawasan Hutan Produksi Tetap Tesso Nilo Seluas ±
1.027 (Seribu Dua Puluh Tujuh) Hektar di Desa Kepau Jaya, Kecamatan
Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau Sebagai Kawasan Hutan
Dengan Tujuan Khusus Untuk Hutan Penelitian Pakan Lebah Kepau Jaya.

2
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
Pada Kawasan ini telah terbentuk 2 (dua) Kelompok Tani Hutan (KTH), yaitu
Tuah Tani Tonggak Negeri (T3N) dan Rimba Kepau Sejahtera (RKS).
Kedua KTH ini merupakan binaan BPSILHK Kuok. Sehingga pada programa
penyuluh kehutanan Tahun 2024 kedua KTH ini akan difasilitasi oleh
penyuluh kehutanan BPSILHK Kuok.
Selain mendukung tusi balai, Penyuluh Kehutanan yang berada di
tingkat tapak diharapkan hadir di tengah masyarakat sebagai pelaku utama
dan pengelola usaha kehutanan, menjadi bentuk kehadiran negara dalam
pembangunan. Terkait hal tersebut, Penyuluh Kehutanan memiliki peran
strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pengelola usaha
kehutanan, karena Penyuluh Kehutanan bukan saja berperan dalam pra
kondisi masyarakat agar tahu, mau dan mampu berperan serta dalam
pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan, namun Penyuluh
Kehutanan juga mampu menumbuhkan kemandirian masyarakat dan
pengelola usaha kehutanan yang berbasis pembangunan kehutanan.

B. Tujuan
Penyusunan Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok
disusun dengan tujuan:
1. Menjadi acuan dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan kehutanan
dan penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Kehutanan (RKTPK)
BPSILHK Kuok
2. Sebagai bahan pertimbangan penyusunan rencana kegiatan BPSILHK
Kuok

C. Landasan Hukum
Landasan hukum yang terkait dengan penyelenggaraan penyuluhan
kehutanan di lingkup Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Kuok adalah :
1. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
3. Peraturan Presiden No. 92 tahun 2020 tentang Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan;

3
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 15 tahun 2021 tentang
Organisasi dan tata Kerja Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan;
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 26 Tahun 2021
tentang Organisasi dan tata Kerja Unit Pelaksana Teknis badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan hidup dan kehutanan;
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan,
Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan;
7. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.6/Menhut-II/2009 tentang
Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH);
8. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.44/Menhut-II/2009 tentang Unit
Percontohan Penyuluhan Kehutanan;
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor: P.77/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016, tentang Metode
dan Materi Penyuluhan Kehutanan;
10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor: P.83/Menlhk/Setjen/Kum.1/10/2016, tentang
Perhutanan Sosial;
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor: P.89/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2018, tentang Pedoman
Kelompok Tani Hutan;
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
P.14/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2019 tentang Pedoman
Penyusunan Programa Penyuluhan Kehutanan;
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor: P.13/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2019, tentang
Pendampingan Kegiatan Pembangunan Kehutanan;
14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia, Nomor 73 Tahun 2020 tentang Jabatan
Fungsinal Penyuluh Kehutanan;
15. Peraturan Dirjen pengendalian Perubahan Iklim Nomor
P.5/PPI/SET/KUM.1/12/2017 tentang Pedoman Penghitungan Emisi
Gas Rumah Kaca Untuk Aksi Mitigasi Perubahan Iklim Berbasis
Masyarakat

4
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
16. Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Nomor:
P.4/P2SDM/SET/KUM.1/10/2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Kelompok Tani Hutan.
17. Surat Keputusan Kepala Badan Standardisasi Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor. SK.20/BSI/SET.13/STD.0/7/2023 tentang parameter
penilaian performa penerapan standar instrumen LHK

D. Pengertian-Pengertian
1. Demonstrasi Percontohan (Demplot) adalah suatu metode penyuluhan
kehutanan kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan,
agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang
didemontrasikan.
2. Kelompok Tani Hutan yang selanjutnya disingkat KTH adalah
kumpulan petani, warga negara Indonesia yang mengelola usaha di
bidang kehutanan di dalam dan di luar kawasan hutan.
3. Koperasi Kelompok Tani Hutan (KKTH) adalah koperasi yang bergerak
di bidang usaha kehutanan dan didirikan oleh pelaku utama kehutanan.
4. Materi Penyuluhan adalah bahan yang akan disampaikan oleh para
penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai
bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen,
ekonomi, hukum dan kelestarian lingkungan.
5. Metode penyuluhan adalah cara atau teknik penyampaian materi
penyuluhan oleh Penyuluh Kehutanan.
6. Pelaku Usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau
korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola
usaha kehutanan.
7. Pelaku Utama Kegiatan Kehutanan (pelaku utama) adalah masyarakat
di dalam dan di sekitar kawasan hutan beserta keluarga intinya.
8. Pendampingan adalah aktivitas penyuluhan yang dilakukan secara
terus- menerus pada kegiatan pembangunan kehutanan untuk
meningkatkan keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan
kehutanan serta keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
9. Penyuluh Kehutanan adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang

5
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
berwenang untuk melakukan kegiatan teknis di bidang penyuluhan
kehutanan.
10. Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan
dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan
oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku
utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan
dinamika sosial budaya dalam bentuk Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan,
Hutan Tanaman Rakyat.
11. Prasarana penyuluhan adalah barang atau benda tidak bergerak yang
dimanfaatkan oleh Penyuluh Kehutanan sebagai alat dalam menunjang
kegiatan operasional penyuluhan kehutanan.
12. Programa Penyuluhan adalah rencana tertulis kegiatan penyuluhan
kehutanan dalam satu tahun yang disusun secara sistematis sebagai bahan
perencanaan pembangunan kehutanan.
13. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Kehutanan (RKTPK) adalah rencana
kegiatan yang disusun oleh Penyuluh Kehutanan PNS secara perorangan
berdasarkan Programa Penyuluhan Kehutanan yang berisi kegiatan
Penyuluhan Kehutanan yang akan dilakukan dalam satu tahun.
14. Sarana penyuluhan adalah barang atau benda bergerak yang dimanfaatkan
oleh Penyuluh Kehutanan sebagai alat dalam menunjang kegiatan
operasional penyuluhan kehutanan.
15. Sistem informasi pendampingan kegiatan pembangunan kehutanan
(SIMPING) adalah aplikasi berbasis daring/online yang berfungsi untuk
memonitor dan mengevaluasi kinerja pendamping dan hasil penyelenggaraan
kegiatan pendampingan.
16. Sistem informasi manajemen penyuluhan (SIMLUH) adalah aplikasi berbasis
daring/online yang berisi keterpaduan data kelembagaan, Penyuluh
Kehutanan Pegawai Negeri Sipil, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat,
Penyuluh Kehutanan Swasta, Kelompok Tani Hutan, dan sarana prasarana
penyuluhan kehutanan.
17. Temu Karya adalah pertemuan sesama pelaku utama dan pelaku usaha untuk
tukar menukar informasi, pengalaman dan gagasan dalam kegiatan
pembangunan.
18. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) adalah pengelolaan lingkungan
6
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
terhadap usaha dan /atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap
lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
19. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah pemantaun lingkungan
terhadap usaha dan /atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap
lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

7
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
BAB II. MATRIKS
No Keadaan Tujuan Masalah Sasaran Penyuluhan Cara Memecahkan Masalah
Deskripsi Jumlah Lokasi Kegiatan dan Metode Materi Biaya Pelaksana Penanggung
Waktu (Sumber Jawab
dan
Jumlah)
Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Sumber Daya Alam
1 Tersedianya Agar Belum Masyarakat Kelompok Dusun IV Pembuatan Pertemuan, SNI 7763:2018, Mengikuti Penyuluh BPSILHK
bahan baku termanfaatkan termanfaatkan di Dusun IV Masyarakat Suka Pupuk Organik Demopraktek Syarat Mutu DIPA kehutanan Kuok
pupuk organik bahan baku bahan baku Suka Maju Maju Padat (Jan-Des Pupuk Organik BPSILHK
padat pupuk organik pupuk organik 2024) Padat Kuok
padat padat dan
mengatasipasi
harga pupuk
yang tinggi
2 Tersedianya Memanfaatkan Belum muncul Masyarakat 20 orang Dusun Penanaman Pertemuan, Manfaat Kelor CSR Penyuluh BPSILHK
lahan yang lahan kesadaran Desa Salo Kampung kelor (Jan-Des penanaman, dan Nilai kehutanan Kuok
masih belum pekarangan untuk Timur baru dan 2024) perawatan Ekonomi Kelor
diptimalkan dan lahan memanfaatkan Dusun
tidur untuk lahan yang Merbau
ditanami masih belum
tanaman yang produktif
memiliki nilai
ekonomi
3 Beberapa Membuat Bebrapa Masyarakat 20 orang Dusun Pembuatan Pertemuan, Manfaat Kelor PT. Mond Penyuluh BPSILHK
masyarakat kerjasama masyarakat yang Kampung kerjasama diskusi, dan Nilai Nature kehutanan Kuok
sudah mulai dengan PT. belum memiliki baru dan dengan PT. penandatanganan Ekonomi Kelor Lestari
menanam kelor Mond Nature mengetahui tanaman Dusun Mond Nature kerjasama
Lestari untuk keberadaan kelor Merbau Lestari
menampung PT. Mond
dari Nature Lestari
masyarakat yang
melakukan
pengolahan
kelor di Desa
Salo Timur
Sumber Daya Manusia
4 Terdapat Melakukan Rendahnya Pelaku 1 lokasi Jambi Melakukan Diskusi/fgd
Standar kayu Mengikuti Penyuluh BPSILHK
prioritas fasilitasi lapor usaha fasilitasi gergajian….. DIPA Kehutanan Kuok
program penerapan penerapan kayu penerapan BPSILHK BPSILHK

8
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
Pembangunan standar LHK standar LHK gergajian standar LHK Kuok Kuok
Hutan di pelaku bagi pelaku (Jan- Des
Berkelanjutan usaha sektor usaha sektor 2024)
(PHB) kehutanan kehutanan
5 Terdapat Edukasi Belum ada SD yang 20 orang SD di Pendidikan Sosialisasi
Pendidikan Mandiri Penyuluh BPSILHK
sekolah dasar Konservasi pendidikan ada di Desa Konservasi Konservasi kehutanan Kuok
di Wilayah ke Sekolah konservasi di Desa kepau (Jan – Des
Jaya
KTH Dasar tingkat Kepau 2024)
sekolah Jaya
dasar
6 Terdapat Menambah Beberapa Anggota 10 orang Dusun IV Pelatihan Pelatihan
Budidaya medu Balai Penyuluh BPSILHK
sumber pakan sumber nggota KTH KTH yang Desa budidaya kelulut, Pelatihan kehutanan Kuok
lebah kelulut penghasilan tidak belum Kepau madu kelulut pemanenan, dan Dinas LHK
Jaya pemasaran Riau
di sekitar anggota KTH memiliki bekerja
rumah warga lahan untuk purna
anggota KTH digarap waktu
Kelembagaan
7 Pengelolaan Agar KTH Pengelola KTH Pengelola 15 orang Dusun IV Reorganisasi Pertemuan, P.89/2018 Mandiri Penyuluh BPSILHK
KTH Tuah Tani lebih intensif belum bisa KTH Suka pengurus (Jan- diskusi, Pedoman kehutanan Kuok
Tonggak Negeri dalam maksimal Maju Des 2024) Konsultasi pembinaan KTH
tidak Optimal pengelolaan
8 Kelas kelompok Meningkatkan SDM petani Pengurus 4 orang KTH Tuah Dilakukan Wawancara Pedoman Balai Penyuluh BPSILHK
baru pemula kelas dalam KTH Tani penilaian kelas Penilaian Kelas Pelatihan kehutanan Kuok
kelompok dan berorganisasi Tonggak kelompok KTH Dinas LHK
penataan dan mengelola Negeri, Riau
administrasi kelembagaan KTH
petani masih Rimba
sangat rendah kepau
Sejahtera
9 Terdapat Meningkatkan Kurang pelaku 60 orang Siswa SD, Menyusun Studi literature, P. 77/ Mandiri Penyuluh BPSILHK
bahan-bahan pengetahuan, tersedianya utama dan SMP, dan materi dan sosialisasi MenLNH/Setjen/ kehutanan Kuok
penyuluhan sikap dan materi penyuluh SMA di peyuluhan Kum.1/2018
yang perlu ketrampilan penyuluhan kehutanan Desa kehutanan dan
disebarluaskan sasaran kehutanan di daerah kepau menyebarkannya
kepada sasaran penyuluhan Jaya
kehutanan
10 Belum Terbentuknya Petani belum Pengurus 20 orang Desa Salo Pembentukan Pertemuan, P. 89/2018 Balai Penyuluh BPSILHK
terbentuknya KTH Baru di membentuk KTH Timur, KTH baru Diskusi, Pedoman Pelatihan kehutanan Kuok
KTH di Desa Desa Salo KTH Kec. Salo Konsultasi Pembinaan KTH Dinas LHK
Salo Timur Timur Riau

9
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024
BAB III. PENUTUP
Dengan tersusunnya Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok ini, diharapkan
Penyuluh Kehutanan lingkup BPSILHK Kuok dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya
secara optimal. Selain itu kegiatan yang tertuang dalam programa ini diharapkan dapat
mendukung kegiatan BPSILHK Kuok.

10
Programa Penyuluhan Kehutanan BPSILHK Kuok 2024

Anda mungkin juga menyukai