Anda di halaman 1dari 27

PROSEDUR KERJA

PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN


BENCANA ALAM

PK-SMPHT.06.2-002

Sistem Manajemen Perum Perhutani


Prosedur Kerja
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM

DIPERIKSA OLEH DISIAPKAN OLEH

KEPALA DIVISI PSDH KEPALA DEPARTEMEN


PERLINDUNGAN SDH

BAMBANG JURIYANTO GUNAWAN SIDIK PRAMONO


Tanggal : 01 Juli 2021 Tanggal : 01 Juli 2021

DISYAHKAN OLEH

DIREKTUR OPERASI &


PERHUTANAN SOSIAL

NATALAS ANIS HARJANTO


Tanggal : 01 Juli 2021

No. Salinan :
Penerima :
Tanggal Distribusi :
Status Distribusi :

Sistem Manajemen Perum Perhutani


CATATAN REVISI

Tanggal No
NO Hal Uraian Revisi Paraf
Revisi Revisi
1 23 Februari 1 Cover Perubahan Judul dari Penanggulangan
2018 Bencana Alam menjadi Pengendalian
dan Penanggulangan Bencana Alam
2 23 Februari 1 Cover Perubahan No. PK dari PK-SMPHT.04-
2018 017 menjadi PK PK-SMPH.12.02-002
menyesuaikan proses bisnis
3 23 Februari 1 4 Menambahkan tanggung jawab Direksi
2018 dan Kadivre
4 23 Februari 1 7 Revisi Flowchart
2018
5 23 Februari 1 9 Tahapan prosedur kerja menyesuaikan
2018 revisi flowchart
6 09 Juni 2021 2 Header Perubahan Nomor PK-SMPHT.12.2-
002 menjadi PK-SMPHT.06.2-002
Penyesuaian hubungan tata kelola
dengan proses bisnis korporate yang
semula 18 menjadi 15
Penyesuaian Nama Jabatan dan
tanggung jawab sesuai dengan SK No.
31/KPTS/DIR/3/2021 tentang Struktur
Organisasi Perum Perhutani
1 Referensi
Penambahan Point 3.5, 3.10, 3.12
dan 3.15

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 1 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

1. TUJUAN
Prosedur Kerja Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Alam merupakan
pedoman untuk melaksanakan perlindungan sumberdaya hutan dari ancaman bencana
alam yang disebabkan oleh perlakuan manusia maupun faktor alam.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur Kerja Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Alam meliputi asessmen
bencana, mitigasi bencana, kesiapan tanggap bencana, tanggap bencana, dan recovery
(paska bencana), serta monitoring dan evaluasi.

3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Kehutanan.
3.2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
3.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana.
3.4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
3.5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
3.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 13 Tahun 1998 tentang
Perusahaan Umum.
3.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
3.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Hutan.
3.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2010 Perum
Perhutani.
3.10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kehutanan.
3.11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
3.12. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.73/MenLHK/Setjen/Kum.1/2021 tentang Penugasan Pengelolaan Hutan
Produksi dan Hutan Lindung di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur,
Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten Kepada Perusahaan Umum (Perum)
Kehutanan Negara.
3.13. Keputusan Direksi Perum Perhutani No. 090/KPTS/Dir/2006 tentang Sertifikasi
Pengelolaan Hutan Lestari di Perum Perhutani.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 2 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

3.14. Keputusan Direksi Perum Perhutani No. 664/KPTS/Dir/2010 tentang Tarif Untuk
Menentukan Kerugian Akibat Dari Kejahatan dan atau Pelanggaran Terhadap
Hutan dan Hasil Hutan.
3.15. Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 31/KPTS/DIR/3/2021 tentang Struktur
Organisasi Perum Perhutani.

4. PENGERTIAN
4.1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
4.2. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
4.3. Ancaman Bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan
bencana.
4.4. Rawan Bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis,
klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu
wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah,
meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi
dampak buruk bahaya tertentu.
4.5. Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada
suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit,
jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan
harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
4.6. Deteksi Bencana Alam adalah kegiatan untuk mengetahui sedini mungkin
terjadinya bencana alam agar langkah-langkah pengendalian dapat diambil
dengan tepat dan dapat dilaksanakan segera.
4.7. Status Keadaan Darurat Bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang
diberi tugas untuk menanggulangi bencana.
4.8. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
4.9. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan
berdaya guna.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 3 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

4.10. Peringatan Dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera


mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang.
4.11. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.
4.12. Pengendalian Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan
ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
4.13. Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
4.14. Bantuan Darurat Bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat.
4.15. Rehabilitasi adalah, upaya untuk memperbaiki kerusakan lingkungan melalui
kegiatan penanaman tanaman kehutanan.
4.16. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan
perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan
bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat
pada wilayah pascabencana.
4.17. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi
masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan
kembali kelembagaan, sarana dan prasarana dengan melakukan upaya
rehabilitasi.
4.18. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar
dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat
dampak buruk bencana.
4.19. Setiap Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, dan/atau badan
hukum.
4.20. Korban Bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau
meninggal dunia akibat bencana.
4.21. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 4 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

4.22. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati/Walikota, atau perangkat daerah


sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4.23. Lembaga Usaha adalah setiap badan hukum yang dapat berbentuk Badan
Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, atau Swasta yang
didirikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang
menjalankan jenis usaha tetap dan terus menerus yang bekerja dan berkedudukan
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.24. Perlindungan Hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan
hutan, kawasan hutan dan hasil hutan, yang disebabkan oleh perbuatan manusia,
ternak, bencana alam dan menjaga hah-hak negara, masyarakat dan perorangan
atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang
berhubungan dengan pengelolaan hutan.
4.25. Regu Penanggulangan Bencana Alam adalah petugas khusus yang ditunjuk
oleh Administratur yang bertugas untuk melakukan penanggulangan bencana
alam.
4.26. Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan adalah batas minimal kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh bencana.

5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Direktur Utama
5.1.1. Melakukan koordinansi dan membuat Nota Kesepahaman dengan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
5.2. Direktur Operasi & Perhutanan Sosial
5.2.1. Menyusun kerangka acuan dan program kerja pengendalian dan
penanggulangan bencana alam.
5.2.2. Menetapkan kebijakan serta mensyahkan Prosedur Kerja Pengendalian
dan Penanggulangan Bencana Alam.
5.3. Direktur Perencanaan dan Pengembangan
5.3.1. Menyediakan data dan peta kawasan hutan rawan bencana alam.
5.3.2. Menyusun rencana pengelolaan hutan pada lokasi rawan bencana alam.
5.4. Kepala Divisi Regional
5.4.1. Melakukan sosialisasi kebijakan dan Prosedur Kerja Pengendalian dan
Penanggulangan Bencana Alam.
5.4.2. Melakukan koordinasi dan membuat Nota Kesepahaman dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 5 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

5.4.3. Membuat rekapitulasi laporan rutin potensi bahaya dan kejadian bencana
alam dan melaporkan kepada Direktur Utama cq. Direktur Operasi &
Perhutanan Sosial.
5.4.4. Melaksanakan kebijakan penanganan bencana alam.
5.5. Administratur
5.5.1. Melakukan sosialisasi kebijakan dan Prosedur Kerja Pengendalian dan
Penanggulangan Bencana Alam.
5.5.2. Melakukan koordinasi dengan Kepala Daerah (Bupati) setempat,
Kepolisian Resort (Polres) setempat, TNI (penegak hukum) dan instansi
terkait lainnya dan/atau Kantor Divisi Regional dalam hal merencanakan
langkah-langkah strategis dalam kegiatan pengendalian dan
penanggulangan bencana alam.
5.5.3. Membuat Nota Kesepahaman dengan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota.
5.5.4. Memeriksa Informasi yang terdapat pada Peta Rawan Bencana Alam,
apabila sudah sesuai untuk ditindaklanjuti dengan membuat rencana
kesiapsiagaan terhadap bahaya bencana alam, apabila belum sesuai atau
terdapat informasi tambahan untuk melaporkan secara berjenjang kepada
Kantor Pusat (cq. Direktur Perencanaan dan Pengembangan) untuk
dilakukan pembaharuan Peta Rawan Bencana Alam.
5.5.5. Melakukan identifikasi lokasi rawan bencana alam.
5.5.6. Membuat rekapitulasi laporan rutin potensi bencana alam dan melaporkan
kepada Kepala Divisi Regional.
5.5.7. Merencanakan dan menyiapkan tempat, peta, dan jalur evakuasi
5.5.8. Membuat laporan kejadian bencana alam kepada Kepala Divisi Regional
berupa :
a. Laporan rutin sesuai tata waktu (harian, bulanan dan Tahunan).
b. Laporan insidentil dalam waktu selambat-lambatnya 1x24 jam (satu kali
duapuluh empat jam) sejak diketahui kejadian bencana alam, yang
sekurang-kurangnya memuat data dan informasi umum serta kejadian
bencana alam dan upaya penanganannya, dengan prinsip “Setiap
Laporan Disampaikan Pada Kesempatan Pertama Lebih Cepat dari
Media Maupun Informasi Eksternal Lainnya”.
5.5.9. Membentuk dan menugaskan Regu Penanggulangan Bencana Alam
(PBA).
5.5.10. Membangun Posko Bencana Alam dan melaksanakan pemberian bantuan
logistik bencana.
5.5.11. Mengawasi, mengendalikan dan bertanggung jawab berdasarkan laporan
dan informasi kejadian bencana alam.
5.5.12. Membuat press release.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 6 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

5.6. Wakil Administratur


5.6.1. Melaksanakan Prosedur Kerja Pengendalian dan Penanggulangan
Bencana Alam.
5.6.2. Melakukan monitoring berdasarkan data dan peta potensi rawan bencana
yang dilaporkan oleh Asper.
5.6.3. Evaluasi data dan informasi hasil identifikasi lokasi rawan bencana untuk
kebijakan strategi penanggulangan bencana alam.
5.6.4. Mengetahui dan menandatangani Laporan Huruf A Bencana Alam baik
manual dan pada @SISKA dan meregister Laporan Huruf A Bencana Alam
KPH.
5.6.5. Memberi masukan kepada Administratur untuk kebijakan penanganan
bencana alam.
5.6.6. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam kaitannya dengan
penanggulangan bencana alam.
5.6.7. Mengkoordinasikan tugas Regu PBA di lapangan dengan dibantu Asper.
5.6.8. Membuat laporan monitoring dan evaluasi Regu Penanggulangan Bencana
Alam serta kegiatan yang dilakukan oleh Satkorlak PBA kepada
Administratur.
5.6.9. Menganalisa tingkat kerusakan dalam dan luar kawasan hutan akibat
Bencana Alam.
5.7. Asper/KBKPH
5.7.1. Memeriksa Informasi yang terdapat pada Peta Rawan Bencana Alam,
apabila sudah sesuai untuk ditindaklanjuti dengan memberi masukan
kepada Administratur dalam membuat rencana kesiapsiagaan terhadap
bahaya bencana alam, apabila belum sesuai atau terdapat informasi
tambahan untuk melaporkan secara berjenjang kepada Administratur untuk
dilakukan pembaharuan Peta Rawan Bencana Alam.
5.7.2. Memeriksa hasil identifikasi lokasi rawan bencana alam yang dilaporkan
oleh KRPH dan atau Mandor.
5.7.3. Melakukan pemantauan rutin potensi bahaya bencana alam disesuaikan
dengan kondisi potensi kerawanan bahaya /musim.
5.7.4. Mengusulkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana alam antara
lain (rambu – rambu/plang peringatan)

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 7 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

5.7.5. Melaksanakan laporan sistem harian berjenjang melalui Short Messege


Service (SMS) dan atau WhatsApp (WA) untuk memantau situasi dan
kondisi kesegenap petugas di lapangan dan menyampaikan laporan
kejadian awal pada kesempatan pertama (1x24 jam) ke Kantor KPH.
5.7.6. Menyampaikan laporan pelaksanaan penanganan kejadian bencana alam
kepada Administratur/Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KKPH)
berupa :
a. Laporan rutin potensi bahaya bencana alam sesuai tata waktu (Harian,
Bulanan dan Tahunan)
b. Laporan insidentil dalam waktu selambat-lambatnya 1x24 jam (satu kali
duapuluh empat jam) sejak diketahui kejadian bencana alam, yang
sekurang-kurangnya memuat data dan informasi umum serta kejadian
bencana alam dan upaya penanganannya, dengan prinsip “Setiap
Laporan Disampaikan Pada Kesempatan Pertama Lebih Cepat dari
Media Maupun Informasi Eksternal Lainnya”
5.7.7. Mengetahui dan menandatangani Laporan Huruf A Bencana Alam yang
dibuat KRPH baik secara manual dan melalui @ SISKA dan selanjutnya
dilaporkan kepada Wakil Administratur.
5.7.8. Meregister Laporan Huruf A Bencana Alam BKPH.
5.7.9. Mengkoordinasikan kegiatan penanggulangan bencana alam di lapangan
dengan Muspika.
5.7.10. Melakukan evakuasi korban bersama Muspika.
5.7.11. Membuat posko bencana alam di kantor Asper/BKPH.
5.7.12. Pada saat kejadian segera melakukan identifikasi kerusakan dan
kebutuhan dasar bersama Muspika.
5.7.13. Melaporkan hasil identifikasi kerusakan dan kebutuhan dasar korban
bencana kepada Administratur.
5.8. KRPH
5.8.1. Mencocokkan identifikasi lokasi rawan bencana alam dengan Peta Rawan
Bencana Alam.
5.8.2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat bersama LMDH dalam usaha
mencegah dan penanggulangan kejadian bencana alam.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 8 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

5.8.3. Melaksanakan laporan sistem harian berjenjang melalui Short Messege


Service (SMS) dan atau WhatsApp (WA) untuk memantau situasi dan
kondisi kesegenap petugas di lapangan dan menyampaikan laporan
kejadian awal pada kesempatan pertama (1x24 jam) ke Kantor BKPH.
5.8.4. Menyampaikan laporan pelaksanaan penanganan kejadian bencana alam
kepada Asper/KBKPH berupa :
a. Laporan pemantauan rutin potensi pada lokasi-lokasi bahaya bencana
alam sesuai tata waktu (Harian, Bulanan dan Tahunan)
b. Laporan insidentil dalam waktu selambat-lambatnya 1x24 jam (satu kali
duapuluh empat jam) sejak diketahui kejadian bencana alam, yang
sekurang-kurangnya memuat data dan informasi umum serta kejadian
bencana alam dan upaya penanganannya, dengan prinsip “Setiap
Laporan Disampaikan Pada Kesempatan Pertama Lebih Cepat dari
Media Maupun Informasi Eksternal Lainnya”
5.8.5. Melaporkan kejadian bencana alam kepada Asper/pimpinannya dalam
waktu 1 X 24 jam.
5.8.6. Memobilisasi tenaga dalam penanggulangan bencana alam
5.8.7. Melakukan inventarisasis kerusakan akibat kejadian bencana alam, apabila
ada kerusakan segera dibuatkan Laporan Huruf A Bencana Alam baik
secara manual dan pada @ SISKA .
5.9. Regu Penanggulangan Bencana Alam :
5.9.1. Melaksanakan kegiatan-kegiatan penanggulangan bencana alam antara
lain:
- Pencarian dan penyelamatan
- Evakuasi korban dan harta benda
- Perlindungan dan pengurusan pengungsi
5.9.2. Membuat laporan hasil kegiatan.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 9 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

6. PROSEDUR KERJA
6.1. Flowchart Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Alam
6.1.1. Pengendalian & Mitigasi Bencana Alam

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 10 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

6.1.2. Penanganan Saat Terjadi & Pasca Bencana Alam

Menerima &
Laporan Laporan Membuat
Meneruskan
Pendahuluan Pendahuluan Laporan
Laporan
melalui WA/SMS melalui WA/SMS Pendahuluan
Pendahuluan
maksimal 1 jam maksimal 1 jam melalui WA/SMS
melalui WA/SMS
setelah kejadian setelah kejadian maksimal 1 jam
maksimal 1 jam
setelah kejadian
setelah kejadian

Mulai
Koordinasi Koordinasi
Koordinasi
dengan BPBD dengan BPBD
dengan BNPB
Provinsi Kabupaten Evakuasi Korban

Laporan Laporan Identifikasi


Membuat
Kejadian Kejadian Kerusakan &
laporan kejadian
Bencana Bencana Kebutuhan Dasar
& Press Release

Membangun
Membuat
Posko Bencana
laporan kejadian
Alam
(1 x 24 jam)
Membuat laporan
tanggap darurat
Merencanakan
harian
tempat, peta &
Jalur evakuasi Pencarian &
Penyelamatan,
Kebijakan Kebijakan
Melaksanakan Evakuasi Korban
Penanganan Penanganan Bantuan logistik
Penanganan & Harta Benda,
Bencana Bencana bencana
Bencana Perlindungan &
Pengurusan
Pengungsi
Selesai

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 11 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

6.2. Tahapan Prosedur Kerja Penanganan Bencana Alam


6.2.1. Pengendalian dan Mitigasi Bencana Alam
6.2.1.1. Direktur Utama membuat Nota Kesepahaman dengan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
6.2.1.2. Direktur Operasi & Perhutanan Sosial menetapkan kebijakan,
membuat dan mensyahkan Prosedur Kerja Pengendalian dan
Penanggulangan Bencana Alam serta menyusun Kerangka
Acuan dan Program Kerja Pengendalian dan Penanggulangan
Bencana Alam.
6.2.1.3. Direktur Perencanaan dan Pengembangan menyediakan data
dan peta kawasan hutan rawan bencana alam.
6.2.1.4. Kepala Divisi Regional melakukan sosialisasi kebijakan dan
Prosedur Kerja Pengendalian dan Penanganan Bencana Alam
kepada segenap jajaran lingkup wilayah Divisi Regional serta
melakukan koordinasi dan membuat Nota Kesepahaman dengan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi.
6.2.1.5. Administratur melakukan sosialisasi kebijakan dan Prosedur Kerja
Pengendalian dan Penanganan Bencana Alam kepada segenap
jajaran lingkup wilayah KPH serta melakukan koordinasi dan
membuat Nota Kesepahaman dengan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota.
6.2.1.6. Administratur melakukan identifikasi potensi rawan bencana
alam.
6.2.1.7. Administratur membuat rencana kesiapsiagaan terhadap bahaya
bencana alam.
6.2.1.8. Administratur memeriksa Informasi yang terdapat pada Peta
Rawan Bencana Alam, apabila sudah sesuai untuk ditindaklanjuti
dengan membuat rencana kesiapsiagaan terhadap bahaya
bencana alam, apabila belum sesuai atau terdapat informasi
tambahan untuk melaporkan secara berjenjang kepada Kantor
Pusat (cq. Direktur Perencanaan dan Pengembangan) untuk
dilakukan pembaharuan Peta Rawan Bencana Alam.
6.2.1.9. Asper melakukan pemantauan rutin lokasi yang rawan untuk
terjadinya bahaya bencana alam.
6.2.1.10. Asper bersama KRPH melakukan inventarisasi lokasi-
lokasi/petak-petak yang rawan bencana alam.
6.2.1.10.1 Dari hasil inventarisasi, Asper membuat laporan
tingkat kerawanan bencana alam ke KPH.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 12 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

6.2.1.10.2 Lokasi-lokasi rawan bencana alam dapat


diindikasikan sebagai berikut:
a. Merupakan lokasi-lokasi yang berdasarkan
laporan tahun lalu telah sering terjadi bencana
alam.
b. Lokasi hutan yang dekat dengan pemukiman/
aktifitas masyarakat.
c. Lokasi yang berdekatan dengan
sarana/prasarana atau aksesibilitasnya tinggi
(dekat dengan jalan atau alur) sehingga sering
dilewati oleh masyarakat.
d. Lokasi yang berbatasan atau berada pada
kegiatan persiapan lapangan.
e. Lokasi dengan topografi curam dan tanah labil.
f. Lokasi dekat gunung api aktif.
g. Terdapat gejala di lokasi sebelum terjadi bencana
alam sebagaimana Lampiran 7.1 Tabel
Pemantauan Lokasi Potensi Rawan Bencana
Alam (Deteksi Dini) terlampir.
6.2.1.11. Inventarisasi faktor penyebab terjadinya bencan alam.
6.2.1.11.1 Selain menginventarisasi lokasi/petak rawan bencana
alam, Asper dan KRPH juga menginventarisasi juga
faktor penyebab terjadinya bencana alam pada lokasi
tersebut. Apakah diakibatkan oleh ulah manusia atau
karena alam, misalnya penggundulan lahan kawasan
hutan, tanah longsor, banjir, reaksi sumber daya alam
atau gempa.
6.2.1.11.2 Hasil inventarisasi penyebab dilaporkan bersama
dengan laporan tingkat kerawanan terhadap bencana
alam.
6.2.1.12. Untuk lokasi rawan bencana diakibatkan oleh perilaku manusia,
maka Asper berkewajiban untuk memberikan
sosialisasi/penyuluhan tentang bahaya dan dampak bencana
alam, selain itu dipasang papan informasi/larangan dan atau
poster pada lokasi-lokasi strategis dan rawan bencana alam
6.2.1.13. Berdasarkan dari hasil inventarisasi lokasi dan penyebab
bencana alam, Administratur melalui Wakil Administratur
menugaskan untuk menyiapkan sarana dan prasarana
pendukung penanggulangan bencana alam, diantarannya :
6.2.1.13.1 Pembentukan Regu Penanggulangan Bencana
Alam/Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 13 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

Bencana Alam (Satkorlak) tingkat BKPH dengan


melibatkan masyarakat.
6.2.1.13.2 Pemberian pelatihan/ training teknis penanggulangan
bencana alam.
6.2.1.13.3 Menyediakan alat-alat pendukung penanggulangan
bencana alam (perlengkapan regu) berupa : ember,
sekop, garpu, perahu karet, pelampung, tambang,
garuk besi, parang, gergaji, dll.
6.2.1.13.4 Memaksimalkan peralatan komunikasi untuk meminta
bantuan (memanfaatkan segala alat komunikasi yang
ada : Telepon, HP, HT, kentongan dan sebagainya).
6.2.1.13.5 Menyediakan perlengkapan alat pelindung diri : helm
pelindung, veldfles, pakaian seragam/kettel pak
berwarna oranye, sepatu lars karet/boot, kaos kaki
hitam panjang, kopel reim.
6.2.1.13.6 Menyusun jadwal kegiatan/patroli dalam rangka
pencegahan dan deteksi dini terhadap terjadinya
bencana alam.
6.2.1.14. Laporan rutin potensi bencana alam tersebut dilaksanakan secara
berjenjang dari Asper kepada Administratur, Kepala Divisi
Regional, sampai dengan Direktur Utama (cq. Direktur Operasi &
Perhutanan Sosial)
6.2.1.15. Kepala Divisi Regional melakukan rekapitulasi dari hasil laporan
Administratur tersebut dan melaporkan kepada Direktur Utama
(cq. Direktur Operasi & Perhutanan Sosial)
6.2.1.16. Direktur Operasi & Perhutanan Sosial melakukan rekapitulasi dari
laporan segenap Kepala Divisi Regional untuk selanjutnya
dilakukan analisa dan diambil kebijakan terkait dengan langkah
strategis dalam pencegahan dan mitigasi bahaya bencana alam

6.2.2. Penanganan Saat Terjadi Bencana Alam (Tanggap Darurat)


6.2.2.1. Mendeteksi kejadian bencana alam baik yang terjadi didalam
maupun di luar kawasan hutan
6.2.2.2. Petugas Perhutani yang mengetahui, melihat, mendengar dan
atau menerima informasi dari masyarakat atau pihak lain tentang
adanya kejadian bencana alam, segera melaporkan baik lisan
(WA/SMS) atau tertulis kepada petugas jaga atau pejabat di
wilayah tersebut.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 14 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

6.2.2.3. Asper melaporkan pendahuluan kejadian bencana alam (lokasi,


waktu dan kronologis singkat) ke Administratur maksimal 1 jam
setelah kejadian melalui WA/SMS.
6.2.2.4. Administratur meneruskan laporan pendahuluan bencana alam
(lokasi, waktu dan kronologis singkat) ke Kepala Divisi Regional
dan Direktur Operasi & Perhutanan Sosial maksimal 1 jam
setelah kejadian melalui WA/SMS.
6.2.2.5. Asper dan atau KRPH setelah menerima laporan tersebut
bersama petugas lapangan yang ada dan Satkorlak
Penanggulangan Bencana Alam mendatangi lokasi kejadian
untuk melakukan identifikasi serta tindak lanjut pengamanan yang
diperlukan.
6.2.2.6. Asper untuk segera membuat Laporan Huruf A Bencana Alam
tersebut (1x24 jam) baik manual dan melalui @ SISKA kepada
Administratur
6.2.2.7. Apabila terdapat korban untuk segera dilakukan evakuasi dan
diberikan pertolongan pertama, bila kondisi tidak memungkinkan
untuk segera meminta bantuan kepada pihak terkait (Aparat
Desa, TNI dan Polri) dan masyarakat setempat.
6.2.2.8. Asper melakukan identifikasi kerusakan dan kebutuhan dasar
dengan cara
6.2.2.8.1 Melakukan pemeriksaan untuk seluruh lokasi
bencana alam
6.2.2.8.2 Melakukan pemeriksaan setiap jarak 30 meter dari
lokasi, tergantung situasi dan kondisi di lapangan.
6.2.2.8.3 Bila tenaga mencukupi, dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama mencari titik-titik bencana dan
kelompok kedua melakukan pengecekan
biasa/patroli.
6.2.2.8.4 Bila tenaga terbatas diutamakan pengecekan pada
sumber bencana.
6.2.2.8.5 Dipastikan situasi aman, semua hal penting
teridentifikasi termasuk apabila menimbulkan korban
manusia, kerusakan maupun nilai kerugian untuk
segera dilaporkan.
6.2.2.8.6 Semua kebutuhan dasar terkait dengan kebutuhan
untuk evakuasi korban maupun untuk penanganan
paska bencana untuk disampaikan termasuk
kebutuhan bantuan alat berat (backhoe, dozer, truck,
dsb), kebutuhan sandang dan pangan untuk

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 15 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

korban/pengungsi (makanan, pakaian, selimut, tenda,


obat-obatan dan sebagainya)
6.2.2.9. Asper bersama KRPH mengumpulkan data tentang kerusakan
dan kerugian maupun identifikasi korban (apabila menimbulkan
korban).
6.2.2.10. Mengukur luas lokasi kejadian dan membuat sketsa lokasi
kejadian sebagai bahan lampiran laporan (Laporan Huruf A
Bencana Alam).
6.2.2.11. KRPH membuat Laporan Huruf A Bencana Alam baik manual dan
melalui @ SISKA dengan diketahui oleh Asper.
6.2.2.12. Berdasarkan laporan dari Asper, Wakil Administratur melakukan
analisa tingkat kerusakan, meliputi :
6.2.2.12.1 Pengukuran asper-aspek tanah, flora dan fauna
6.2.2.12.2 Dampak kerusakan lingkungan.
6.2.2.12.3 Aspek perubahan kelas hutan, fungsi dan
pemanfaatan hutan.
6.2.2.13. Jika hasil pengukuran tingkat kerusakan berada diatas baku
lingkungan yang ditetapkan, Administratur membuat rekomendasi
berupa :
6.2.2.13.1 Investigasi faktor penyebab terjadinya bencana alam,
apakah akibat perilaku manusia atau yang lainnya.
6.2.2.13.2 Jika bencana alam terjadi karena faktor perilaku
manusia dan disengaja, penyelesaiannya melalui
Prosedur Kerja Kejadian Khusus.
6.2.2.13.3 Jika bencana alam merupakan peristiwa alam luar
kuasa manusia (Force Majeur) dilaksanakan
pengendalian dan penanggulangan bencana alam.
6.2.2.14. Selama penanganan tahap tanggap darurat bencana, Tim
Penanggulangan Bencana Alam wajib menggunakan Rompi
Siaga Bencana Perhutani sebagaimana terlampir.
6.2.2.15. Pengelolaan media selama tahapan tanggap darurat bencana
6.2.3. Penanganan Pasca Bencana
6.2.3.1. Setelah menerima laporan dari Asper, Administratur melakukan
koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten/Kota dan Menyiapkan Press Release.
6.2.3.2. Selanjutnya Administratur membangun Posko Penanggulangan
Bencana Alam pada lokasi strategis, aman, dan dekat dengan
lokasi kejadian.
6.2.3.3. Administratur menyiapkan tempat, peta dan jalur evakuasi.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.06.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi : 09 Juni 2021
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 12 Juli 2021
Halaman : 16 dari 24
1 2 8
TERKAIT DENGAN TATA KELOLA 10 12 13

6.2.3.4. Administratur mengkoordinasi dan melaksanakan pemberian


logistik bantuan bencana alam sesuai dengan kebijakan dari
Direktur Utama (cq. Direktur Operasi & Perhutanan Sosial) dan
dalam pelaksanaannya dibantu oleh Asper dan jajaran BKPH.
6.2.3.5. Kepala Divisi Regional menindaklanjuti laporan dari Administratur
dan meneruskan laporan kepada Direktur Utama (cq. Direktur
Operasi & Perhutanan Sosial) dan berkoordinasi dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi.
6.2.3.6. Direktur Utama (cq. Direktur Operasi & Perhutanan Sosial)
membuat kebijakan penanganan bencana alam setelah
menerima laporan dari Kepala Divisi Regional dan apabila
diperlukan melakukan Koordinasi dengan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemangku kepentingan
yang lain di tingkat pusat.
6.2.4. Monitoring dan Evaluasi
6.2.4.1. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin pada
seluruh lokasi rawan bencana alam baik di dalam maupun di luar
kawasan hutan yang berbatasan dengan kawasan hutan Perum
Perhutani.
6.2.4.2. Apabila diperlukan dilakukan investigasi kecelakaan kerja dan
bencana alam.

6.2.5. Pengelolaan Media

7. FORMULIR & LAMPIRAN


7.1. Pemantauan Lokasi Potensi Rawan Bencana
7.2. Sosialisasi Lokasi Rawan Bencana
7.3. Laporan Kejadian/Laporan Huruf A
7.4. Laporan Bencana Alam Lampiran Laporan Huruf A
7.5. Laporan Kejadian Bencana Alam
7.6. Rekapitulasi Bulanan Laporan kejadian Bencana Alam
7.7. Identifikasi Kerusakan Akibat Bencana Alam
7.8. Identifikasi Kebutuhan Dasar Tanggap Darurat Bencana Alam

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.6.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi :
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 7/12/2021
Halaman : 17 dari 24

7.1. Pemantauan Lokasi Potensi Rawan Bencana

PEMANTAUAN LOKASI POTENSI RAWAN BENCANA


BULAN........TAHUN...........

DIVISI REGIONAL :
KPH :
BKPH :
RPH :
NO PETAK/ANAK POTENSI PEMANTAUAN KONDISI KETERANGAN
PETAK BAHAYA
1 2 3 4 5
1 7B Longsor Deteksi Dini/Gejala (Ukur& Isi Pemantauan :
Catat) : - Kondisi lokasi rawan
- Retakan bencana
- Mata air baru - Kondisi rambu-
- Mata air lama rambu/ Papan
keruh Peringatan
- Getaran/gempa - Perubahan yang
- Air sungai tiba-tiba terjadi di lokasi
surut - Dan informasi
- Dll lainnya
- Lapor dan
Koodinasikan
dengan BPPD
apabila gejala di
atas muncul

2 9C Banjir Deteksi Dini/Gejala (Ukur&


Catat) :
- Curah Hujan di
Hulu
- Tanggal-tanggal
dengan curah hujan
tinggi
- Dll

............................., ........................................
Mengetahui Petugas Pemantau Bencana
KRPH................................... 1.
2.
3.
4.
...........................................

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.6.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi :
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 7/12/2021
Halaman : 18 dari 24

7.2 Sosialisasi Lokasi Rawan Bencana

SOSIALISASI LOKASI RAWAN BENCANA


BULAN …… TAHUN ……..

PROVINSI : DIVISI REGIONAL :


KAB. : KPH :
KEC. : BKPH :
DESA : RPH :

NO PETAK/ANAK PETAK KAMPUNG/BLOK POTENSI BAHAYA HASIL PEMANTAUAN KETERANGAN

1 2 3 4 5

1 7B Longsor ………………………………………… Isi Pemantauan


………………………………………….. - Peringatana dini kondisi lokasi rawan bencana
…………………………………………. - Informasi perkembangan lokasi rawan bencana
2 9C Banjir ........................................ - Larangan kegiatan dilokasi rawan bencana
- Dan Informasi lainnya

…………………,…………………………………………………
Mengetahui Petugas Pemantau Bencana
KRPH………………. 1.
2.
3.
………………………………….. 4.

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.6.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi :
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 7/12/2021
Halaman : 19 dari 24

7.3 Laporan Kejadian/Laporan Huruf A (LA)

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.6.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi :
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 7/12/2021
Halaman : 20 dari 24

7.4. Laporan Bencana Alam Lampiran Laporan Huruf A (LA)

LAPORAN KEJADIAN BENCANA ALAM Tembusan disampaikan


Kepada Yth. kepada Yth :
Administratur/KKPH ..... BKPH : ............................................
Up. Danru Keamanan 1. ....................................
Di Tanggal : ............................................ 2. ....................................
............................... Nomor : ............................................. 3. ....................................

1. Jenis & Waktu Kejadian


- Jenis Bencana Alam
- Hari
- Tanggal
- Jam
2. Laporan Kejadian
a. Blok
b. Petak
c. RPH
d. BKPH
e. Lua Baku (Ha)
f. Fungsi Hutan
g. Kelas Hutan
h. Desa/Kec/Kab
3. Kerugian :
a. Korban Jiwa
b. Materi/Sarpra

4. Upaya Penanggulangan

5. Lain-lain

………………..……..,……..………………..20…
Asper/KBKPH…………………………………….

_____________________________

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.6.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi :
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 7/12/2021
Halaman : 21 dari 22

7.5. Laporan Kejadian Bencana Alam


LAPORAN KEJADIAN BENCANA ALAM

KPH :

BKPH :

BULAN :

Huruf A Luas Kerugian Masuk Pangkuan


Uraian Upaya
Bencana
No RPH Kelas Jenis Baku Kerugian Korban Singkat Yang Ket
Nomor Tanggal Petak Alam Materi LMDH Desa Kecamatan
Hutan Tanaman (Ha) (Rp) (org) Kejadian Dilakukan
(Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.6.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi :
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 7/12/2021
Halaman : 22 dari 24

7.6. Rekapitulasi Bulanan Laporan Kejadian Bencana Alam

REKAPITULASI DATA BENCANA ALAM


RPH, BKPH, KPH :
Bulan :
Dalam Bulan S.D. Bulan
Kawasan Luas Luas
Luas Luas
No (Kelas Kejadian Bencana Kerugian Kerugian Korban Kejadian Bencana Kerugian Kerugian Korban Kerugian
Baku Dampak Baku
Hutan) (Bh) Alam Materi (Rp) (Org) (Bh) Alam Materi (Rp) (Org) (x Rp. 1.000)
(Ha) (Ha)
(Ha) (Ha)
1 KU I
2 KU II
3 Dst.
Jumlah

REKAPITULASI DATA BENCANA ALAM


RPH, BKPH, KPH :
Bulan :
Dalam Bulan S.D. Bulan
Luas Luas
Luas Luas
No LMDH Kejadian Bencana Kerugian Kerugian Korban Kejadian Bencana Kerugian Kerugian Korban Kerugian
Baku Dampak Baku
(Bh) Alam Materi (Rp) (Org) (Bh) Alam Materi (Rp) (Org) (x Rp. 1.000)
(Ha) (Ha)
(Ha) (Ha)
1
2
3
Jumlah

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.6.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi :
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 7/12/2021
Halaman : 23 dari 24

7.7. Identifikasi Kerusakan Akibat Bencana Alam

IDENTIFIKASI KERUSAKAN AKIBAT BENCANA ALAM

Kampung :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Propinsi :

Alamat Tenda/Kamp/ Jenis Kelamin Jenis Perkiraan Kerugian


No Nama Umur Ket
Tempat L P Permasalahan Fisik Nilai Uang (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan : Petugas Pelaksana Identifikasi : Asper/KBKPH ……………………


1 Cukup Jelas
2 Nama Korban 1. ………………….(…………………………..)
3 Umur korban pada saat pendataan …………………………………………….
4 Tempat pengungsian 2. ………………….(…………………………..)
5 & 6 Cukup Jelas
7 Jenis Permasalahan : 3. ………………….(…………………………..)
- Tempat tinggal rusak berat
- Tempat tinggal rusak sedang 4. ………………….(…………………………..)
- Sawah/kebun Rusak
- Fasilitas umum rusak (Tempat ibadah, sekolah, jalan, jembatan, saluran irigasi, dll)
- Luka berat
- Luka ringan
- Meninggal
- Kendaraan rusak
- Kendaraan hilang
- Kehilangan mata pencaharian
- Basecamp pekerja
- Tempat Penyimpanan Getah
- Kerusakan/kehilangan pohon hutan
- Lainnya …..

Sistem Manajemen Perum Perhutani


No. Dok. : PK-SMPHT.6.2-002

PROSEDUR KERJA No. Revisi : 2


PENGENDALIAN DAN Tanggal Revisi :
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM Tanggal Berlaku : 7/12/2021
Halaman : 24 dari 24

7.8. Identifikasi Kebutuhan Dasar Tanggap Darurat Bencana Alam

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DASAR TANGGAP DARURAT BENCANA ALAM

Kampung :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Propinsi :

Perkiraan Kerugian
No Uraian Kebutuhan Nilai Uang Ket
Fisik
(Rp)
1 2 3 4 5
1 Dapur Umum
Beras
``` Minyak sayur
Mie instan
Gas
Lauk pauk
Teh, kopi
Bumbu dapur
Air bersih
Peralatan dapur

2 Tenda Pengungsian
Tenda
Pakaian
Alas tidur
Selimut
Diapers
Susu anak
Pembalut
Obat-obatan

3 MCK
Gayung
Ember
Handuk
Sabun mandi
Sampo
Sabun cuci

4 Operasional Posko
Genset
Peralatan listrik
Bantuan BBM
Spanduk/Atribut
Alat komunikasi

Keterangan :
Perhitungan tanggap darurat untuk 7 (tujuh) hari kerja

Petugas Pelaksana Identifikasi : Asper/KBKPH ……………………

1. ………………….(…………………………..)
…………………………………………….
2. ………………….(…………………………..)

3. ………………….(…………………………..)

4. ………………….(…………………………..)

Sistem Manajemen Perum Perhutani

Anda mungkin juga menyukai