PK-SMPHT.06.2-002
DISYAHKAN OLEH
No. Salinan :
Penerima :
Tanggal Distribusi :
Status Distribusi :
Tanggal No
NO Hal Uraian Revisi Paraf
Revisi Revisi
1 23 Februari 1 Cover Perubahan Judul dari Penanggulangan
2018 Bencana Alam menjadi Pengendalian
dan Penanggulangan Bencana Alam
2 23 Februari 1 Cover Perubahan No. PK dari PK-SMPHT.04-
2018 017 menjadi PK PK-SMPH.12.02-002
menyesuaikan proses bisnis
3 23 Februari 1 4 Menambahkan tanggung jawab Direksi
2018 dan Kadivre
4 23 Februari 1 7 Revisi Flowchart
2018
5 23 Februari 1 9 Tahapan prosedur kerja menyesuaikan
2018 revisi flowchart
6 09 Juni 2021 2 Header Perubahan Nomor PK-SMPHT.12.2-
002 menjadi PK-SMPHT.06.2-002
Penyesuaian hubungan tata kelola
dengan proses bisnis korporate yang
semula 18 menjadi 15
Penyesuaian Nama Jabatan dan
tanggung jawab sesuai dengan SK No.
31/KPTS/DIR/3/2021 tentang Struktur
Organisasi Perum Perhutani
1 Referensi
Penambahan Point 3.5, 3.10, 3.12
dan 3.15
1. TUJUAN
Prosedur Kerja Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Alam merupakan
pedoman untuk melaksanakan perlindungan sumberdaya hutan dari ancaman bencana
alam yang disebabkan oleh perlakuan manusia maupun faktor alam.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur Kerja Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Alam meliputi asessmen
bencana, mitigasi bencana, kesiapan tanggap bencana, tanggap bencana, dan recovery
(paska bencana), serta monitoring dan evaluasi.
3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Kehutanan.
3.2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
3.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana.
3.4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
3.5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
3.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 13 Tahun 1998 tentang
Perusahaan Umum.
3.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
3.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Hutan.
3.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2010 Perum
Perhutani.
3.10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kehutanan.
3.11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan
Nasional Penanggulangan Bencana.
3.12. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.73/MenLHK/Setjen/Kum.1/2021 tentang Penugasan Pengelolaan Hutan
Produksi dan Hutan Lindung di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur,
Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten Kepada Perusahaan Umum (Perum)
Kehutanan Negara.
3.13. Keputusan Direksi Perum Perhutani No. 090/KPTS/Dir/2006 tentang Sertifikasi
Pengelolaan Hutan Lestari di Perum Perhutani.
3.14. Keputusan Direksi Perum Perhutani No. 664/KPTS/Dir/2010 tentang Tarif Untuk
Menentukan Kerugian Akibat Dari Kejahatan dan atau Pelanggaran Terhadap
Hutan dan Hasil Hutan.
3.15. Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 31/KPTS/DIR/3/2021 tentang Struktur
Organisasi Perum Perhutani.
4. PENGERTIAN
4.1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.
4.2. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
4.3. Ancaman Bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan
bencana.
4.4. Rawan Bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis,
klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu
wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah,
meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi
dampak buruk bahaya tertentu.
4.5. Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada
suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit,
jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan
harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
4.6. Deteksi Bencana Alam adalah kegiatan untuk mengetahui sedini mungkin
terjadinya bencana alam agar langkah-langkah pengendalian dapat diambil
dengan tepat dan dapat dilaksanakan segera.
4.7. Status Keadaan Darurat Bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang
diberi tugas untuk menanggulangi bencana.
4.8. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
4.9. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan
berdaya guna.
5. TANGGUNG JAWAB
5.1. Direktur Utama
5.1.1. Melakukan koordinansi dan membuat Nota Kesepahaman dengan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
5.2. Direktur Operasi & Perhutanan Sosial
5.2.1. Menyusun kerangka acuan dan program kerja pengendalian dan
penanggulangan bencana alam.
5.2.2. Menetapkan kebijakan serta mensyahkan Prosedur Kerja Pengendalian
dan Penanggulangan Bencana Alam.
5.3. Direktur Perencanaan dan Pengembangan
5.3.1. Menyediakan data dan peta kawasan hutan rawan bencana alam.
5.3.2. Menyusun rencana pengelolaan hutan pada lokasi rawan bencana alam.
5.4. Kepala Divisi Regional
5.4.1. Melakukan sosialisasi kebijakan dan Prosedur Kerja Pengendalian dan
Penanggulangan Bencana Alam.
5.4.2. Melakukan koordinasi dan membuat Nota Kesepahaman dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi.
5.4.3. Membuat rekapitulasi laporan rutin potensi bahaya dan kejadian bencana
alam dan melaporkan kepada Direktur Utama cq. Direktur Operasi &
Perhutanan Sosial.
5.4.4. Melaksanakan kebijakan penanganan bencana alam.
5.5. Administratur
5.5.1. Melakukan sosialisasi kebijakan dan Prosedur Kerja Pengendalian dan
Penanggulangan Bencana Alam.
5.5.2. Melakukan koordinasi dengan Kepala Daerah (Bupati) setempat,
Kepolisian Resort (Polres) setempat, TNI (penegak hukum) dan instansi
terkait lainnya dan/atau Kantor Divisi Regional dalam hal merencanakan
langkah-langkah strategis dalam kegiatan pengendalian dan
penanggulangan bencana alam.
5.5.3. Membuat Nota Kesepahaman dengan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota.
5.5.4. Memeriksa Informasi yang terdapat pada Peta Rawan Bencana Alam,
apabila sudah sesuai untuk ditindaklanjuti dengan membuat rencana
kesiapsiagaan terhadap bahaya bencana alam, apabila belum sesuai atau
terdapat informasi tambahan untuk melaporkan secara berjenjang kepada
Kantor Pusat (cq. Direktur Perencanaan dan Pengembangan) untuk
dilakukan pembaharuan Peta Rawan Bencana Alam.
5.5.5. Melakukan identifikasi lokasi rawan bencana alam.
5.5.6. Membuat rekapitulasi laporan rutin potensi bencana alam dan melaporkan
kepada Kepala Divisi Regional.
5.5.7. Merencanakan dan menyiapkan tempat, peta, dan jalur evakuasi
5.5.8. Membuat laporan kejadian bencana alam kepada Kepala Divisi Regional
berupa :
a. Laporan rutin sesuai tata waktu (harian, bulanan dan Tahunan).
b. Laporan insidentil dalam waktu selambat-lambatnya 1x24 jam (satu kali
duapuluh empat jam) sejak diketahui kejadian bencana alam, yang
sekurang-kurangnya memuat data dan informasi umum serta kejadian
bencana alam dan upaya penanganannya, dengan prinsip “Setiap
Laporan Disampaikan Pada Kesempatan Pertama Lebih Cepat dari
Media Maupun Informasi Eksternal Lainnya”.
5.5.9. Membentuk dan menugaskan Regu Penanggulangan Bencana Alam
(PBA).
5.5.10. Membangun Posko Bencana Alam dan melaksanakan pemberian bantuan
logistik bencana.
5.5.11. Mengawasi, mengendalikan dan bertanggung jawab berdasarkan laporan
dan informasi kejadian bencana alam.
5.5.12. Membuat press release.
6. PROSEDUR KERJA
6.1. Flowchart Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Alam
6.1.1. Pengendalian & Mitigasi Bencana Alam
Menerima &
Laporan Laporan Membuat
Meneruskan
Pendahuluan Pendahuluan Laporan
Laporan
melalui WA/SMS melalui WA/SMS Pendahuluan
Pendahuluan
maksimal 1 jam maksimal 1 jam melalui WA/SMS
melalui WA/SMS
setelah kejadian setelah kejadian maksimal 1 jam
maksimal 1 jam
setelah kejadian
setelah kejadian
Mulai
Koordinasi Koordinasi
Koordinasi
dengan BPBD dengan BPBD
dengan BNPB
Provinsi Kabupaten Evakuasi Korban
Membangun
Membuat
Posko Bencana
laporan kejadian
Alam
(1 x 24 jam)
Membuat laporan
tanggap darurat
Merencanakan
harian
tempat, peta &
Jalur evakuasi Pencarian &
Penyelamatan,
Kebijakan Kebijakan
Melaksanakan Evakuasi Korban
Penanganan Penanganan Bantuan logistik
Penanganan & Harta Benda,
Bencana Bencana bencana
Bencana Perlindungan &
Pengurusan
Pengungsi
Selesai
DIVISI REGIONAL :
KPH :
BKPH :
RPH :
NO PETAK/ANAK POTENSI PEMANTAUAN KONDISI KETERANGAN
PETAK BAHAYA
1 2 3 4 5
1 7B Longsor Deteksi Dini/Gejala (Ukur& Isi Pemantauan :
Catat) : - Kondisi lokasi rawan
- Retakan bencana
- Mata air baru - Kondisi rambu-
- Mata air lama rambu/ Papan
keruh Peringatan
- Getaran/gempa - Perubahan yang
- Air sungai tiba-tiba terjadi di lokasi
surut - Dan informasi
- Dll lainnya
- Lapor dan
Koodinasikan
dengan BPPD
apabila gejala di
atas muncul
............................., ........................................
Mengetahui Petugas Pemantau Bencana
KRPH................................... 1.
2.
3.
4.
...........................................
1 2 3 4 5
…………………,…………………………………………………
Mengetahui Petugas Pemantau Bencana
KRPH………………. 1.
2.
3.
………………………………….. 4.
4. Upaya Penanggulangan
5. Lain-lain
………………..……..,……..………………..20…
Asper/KBKPH…………………………………….
_____________________________
KPH :
BKPH :
BULAN :
Kampung :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Propinsi :
Kampung :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Propinsi :
Perkiraan Kerugian
No Uraian Kebutuhan Nilai Uang Ket
Fisik
(Rp)
1 2 3 4 5
1 Dapur Umum
Beras
``` Minyak sayur
Mie instan
Gas
Lauk pauk
Teh, kopi
Bumbu dapur
Air bersih
Peralatan dapur
2 Tenda Pengungsian
Tenda
Pakaian
Alas tidur
Selimut
Diapers
Susu anak
Pembalut
Obat-obatan
3 MCK
Gayung
Ember
Handuk
Sabun mandi
Sampo
Sabun cuci
4 Operasional Posko
Genset
Peralatan listrik
Bantuan BBM
Spanduk/Atribut
Alat komunikasi
Keterangan :
Perhitungan tanggap darurat untuk 7 (tujuh) hari kerja
1. ………………….(…………………………..)
…………………………………………….
2. ………………….(…………………………..)
3. ………………….(…………………………..)
4. ………………….(…………………………..)