FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
Tanggal 07 Januari 2021
COVER 1 dari 33
Halaman
PT. FLC
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
Tanggal 07 Januari 2021
COVER 2 dari 33
Halaman
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
Tanggal 07 Januari 2021
LEMBAR PENGESAHAN 3 dari 33
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
Copy Copy
Distribusi(Jabatan/Lokasi) Distribusi (Jabatan/Lokasi)
No. No.
1. Direktur 7. Manager IT
2. General Manager 8. Manager HRD - GA
3. MR/FSTL 9. Supervisior Purchasing
4. Manager Produksi 10. Supervisior PPIC
5. Manager Marketing 11. Koordinator Maintenance
6. Manager QC – R&D 12. Kepala Gudang
Nama :
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang........................................................................................................................6
1.1. Umum...............................................................................................................................6
3.2. Orang..............................................................................................................................13
3.3. Konsistensi.....................................................................................................................17
3.3.1. Akuntabilitas...........................................................................................................17
3.3.3. Dokumentasi..........................................................................................................18
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
Tanggal 07 Januari 2021
DAFTAR ISI 5 dari 33
Halaman
3.4. Adaptibilitas...................................................................................................................18
DAFTAR LAMPIRAN
1. Latar Belakang
1.1. Umum
Makanan adalah hal yang penting untuk kelangsungan hidup kita. Namun Dunia Organisasi
Kesehatan (WHO) memperkirakan bahwa hampir satu dari 10 orang sakit karena makan makanan olahan
atau disiapkan oleh orang lain. Akibatnya, praktik yang dirancang untuk menjamin keamanan makanan
sangatlah penting. Saat makanan kita ditanam, diproses, disiapkan, dijual dan dilayani oleh orang lain,
kami PT. FLC mengandalkan setiap orang dalam rantai pasokan makanan untuk membuat keputusan
yang tepat untuk menjaga keamanan makanan. Keputusan ini sangat dipengaruhi oleh budaya dari
setiap organisasi individu PT.FLC di sepanjang rantai pangan, dan bagaimana persyaratan dalam budaya
ini, dapat mampu atau menghalangi keputusan praktik keamanan pangan. Tujuan dari dokumen ini
adalah untuk memberikan informasi global pemangku kepentingan (Stakeholders) dengan Inisiatif
Keamanan Pangan Global (GFSI) tentang apa yang didorong oleh persyaratan organisasi system
keamanan pangan, dan seberapa kuat budaya organisasi keamanan pangan dapat dipertahankan dari
waktu ke waktu. Dengan demikian, dokumen ini ditargetkan pada berbagai pemangku kepentingan
PT.FLC termasuk pemilik bisnis, produsen, pengecer, manajer restoran dan ahli keamanan pangan.
Tujuan utama pedoman ini adalah untuk menguraikan persyaratan dan konten kritis keamanan
pangan dalam konteksnya. Budaya organisasi - yang dimaksud dalam hal ini adalah "budaya keamanan
pangan". Persyaratan didasarkan pada sains dari budaya organisasi dan psikologi yang dirancang untuk
membantu organisasi PT. FLC memperkuat dan memelihara hal yang baik dan budaya keamanan pangan
GFSI mendefinisikan budaya keamanan pangan sebagai, “Nilai bersama, keyakinan dan norma
yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku terhadap keamanan pangan, diluar dan diseluruh organisasi”.
Budaya dalam bentuk apa pun tidak hidup dalam individu, tetapi juga dalam kelompok. Nilai dibagikan
dengan anggota baru perusahaan dan dioperasionalkan dalam kelompok melalui norma dan perilaku. Ini
istilah formal selain budaya, dalam hal apa yang "tertulis" mengalami terjemahan manusia dalam grup
menjadi norma - baik dan buruk - yang selanjutnya dibagikan dan dipelajari oleh anggota baru
dari grup. Inilah salah satu dari beberapa alasan mengapa budaya dianggap sulit untuk diubah. Kita tidak
mengubah sistem formal, misalnya nilai, melainkan norma dan perilaku yang mendasarinya, banyak
Secara psikologis, keyakinan, pola pikir dan perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk
budaya nasional, didikan dan pengalaman hidup. Di lingkungan kerja, secara sadar dipengaruhi dengan
kebiasaan/prilaku yang ada disekitar pekerjaan. Jadi, tidak hanya tentang bagaimana menerapkan
budaya keamanan pangan dibuat dengan tujuan untuk memandu sebuah organisasi dalam mencapai
suatu tujuan yang fokus dan terarah, tetapi juga untuk meningkatkan efektivitas suatu proses sehingga
Sistem Manajemen Keamanan pangan juga perlu menopang dan memperkuat budaya keamanan pangan
yang terus menerus agar dapat memahami bagaimana nilai-nilai perusahaan secara keseluruhan dan misi
fungsi, peran, dan harapan setiap orang dipahami dengan jelas, untuk memastikan penerapan budaya
Budaya keamanan pangan menjadi bukti keamanan pangan telah ditetapkan oleh organisasi secara
menyeluruh disetiap orang/karyawan dengan harapan yang relevan dan jelas dalam pencapaian
keamanan pangan, contohnya seperti proses pembelian harus mengerti pentingnya memilih pemasok
yang layak secara ekonomi dan memenuhi kebutuhan perusahaan persyaratan keamanan pangan, leader
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
Tanggal 07 Januari 2021
LATAR BELAKANG 10 dari 33
Halaman
pemeliharaan peralatan/mesin harus berhati-hati agar kondisi kinerja peralatan lebih maksimal serta
Budaya keamanan pangan yang baik, salah satunya menjadi visi dan misi perusahaan. Setiap
persyaratan yang ditetapkan dalam penerapan budaya keamanan pangan harus dapat di
implementasikan untuk memastikan keseluruhan system keamanan pangan berjalan dengan baik dan
efektif.
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
TUJUAN DAN RUANG Tanggal 07 Januari 2021
Kapan : Prosedur ini harus diikuti ketika mengembangkan strategi untuk pengelolaan
Mengapa : Prosedur ini harus diikuti untuk memastikan bahwa budaya keamanan pangan
diterapkan dengan baik, untuk menjaga budaya keamanan pangan yang ada
Persyaratan budaya keamanan pangan di PT. FLC terbagi menjadi 5 bagian yang diantaranya saling
Visi :
Misi :
1. Berkomitmen menciptakan produk yang bermutu tinggi dan memnuhi kepuasan pelanggan
2. Menjamin keamanan produk dan proses produksi, flexible packaging yang higienis mulai dari
penerimaan bahan sampai distribusi yang mengacu pada standard dan peraturan perundang-
3. Berkomitmen melakukan perbaikan dan meningkatkam kompetensi secara terus menerus dalam
PT. FLC menetapkan tujuan dan harapan dalam mencapai keberhasilan Visi dan Misi perusahaan,
dengan cara :
a) Meeting Manajemen dalam pembahasan perencanaan tindakan jangka pendek dan jangka
b) Menentukan dan menetapkan KPI disetiap department yang mampu menunjang visi dan misi
perusahaan.
c) Melakukan sosialisasi atau meeting koordinasi disetiap department dalam merencanakan tindakan
d) Mengevaluasi input – output yang masuk yang relevan dalam Visi dan Misi perusahaan, baik dari
internal (karyawan, top manajemen, pemegang saham) dan eksternal (customer, vendor, badan
PT. FLC dalam menentukan tujuan/langkah yang harus dicapai dalam Visi dan Misi, memperhatikan dan
mempertimbangkan strategi prioritas perusahaan dan memastikan keamanan pangan konsisten. Keadaan
PT. FLC berkomitmen dalam menetapkan tujuan dan lingkungan budaya keamanan pangan perusahaan
yang mampu mendukung, menyelaraskan, dan berkontribusi pada visi dan misi perusahaan. Dengan
komitmen yang di terapkan dari kantor pusat hingga tingkat lokal, bersama dengan pemilik bisnis dapat
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
PERSYARATAN BUDAYA Tanggal 07 Januari 2021
memberikan dampak yang besar pada budaya perusahaan. Komitmen PT. FLC yang dapat ditunjukkan
diantaranya mengalokasikan sumber daya yang tepat, termasuk keuangan, orang dan waktu.
Pimpinan perusahaan PT. FLC mengembangkan kebijakan dan standar keamanan pangan selaras dengan
strategis perusahaan. Kebijakan keamanan pangan diinformasikan secara jelas sesuai dengan harapan
karyawan. Pernyataan kebijakan keamanan pangan ditempatkan dilokasi yang mudah diakses oleh setiap
karyawan.
PT. FLC menetapkan cara untuk menyampaikan kebijakan keamanan pangan yang selaras dengan visi
dan misi perusahaan kepada setiap karyawan tetap, karyawan sementara hingga kontraktor dan mitra
a) Memberikan induction training untuk karyawan baru, kontraktor, mitra eksternal yang memasuki
b) Memberikan training secara periodic kepada karyawan tetap mengenai Kebijakan Keamanan
d) Memberikan informasi Kebijakan Keamanan Pangan kepada pemegang saham dan pemilik
Metode penyampaian kebijakan ini direview setiap setahun sekali untuk melihat keefektifan budaya
keamanan pangan.
Lampiran : Tabel Komunikasi Kebijakan Keamanan Pangan dan Visi Misi PT. FLC
Media komunikasi yang digunakan oleh PT. FLC dalam penerapan budaya keamanan pangan
diantaranya, meeting bersama, training informal tentang keamanan pangan, survey kepada
seluruh karyawan, email perusahaan, intranet, dan papan buleting di tempat kerja.
3.2. Orang
Dalam halnya stakeholder pada PT. FLC terhadap keamanan pangan, meliputi semua aspek
rantai pangan yang ada diproses PT. FLC, baik internal maupun eksternal. PT. FLC melakukan
penilaian budaya keamanan pangan kepada stakeholder melalui tim yang telah ditunjuk sebagai
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
PERSYARATAN BUDAYA Tanggal 07 Januari 2021
personil yang membantu dalam koordinasi dan penilaian kinerja budaya keamanan pangan
kepada stakeholder, seperti pada supplier dan vendor, customer, karyawan, distribusi, dsb yang
PT. FLC memiliki struktur organisasi bisnis dalam keamanan pangan di setiap rantai pangan. Oleh
karena itu PT. FLC menetapkan standar tata kelola keamanan pangan yang selaras dengan
proses bisnis perusahaan. Tata Kelola Keamanan Pangan yang ditetapkan mencakup ;
Dalam mencapai hasil terbaik, maka PT. FLC membentuk Tim dalam mengelola keamanan
pangan yang baik yang memiliki tanggung jawab individu yang jelas dan aturan non-negotiable
mengenai keamanan pangan yang ada di PT. FLC, seperti pengambilan keputusan yang tidak ada
konflik kepentingan didalamnya, baik dari segi komersial ataupun kewenangan/jabatan. Tim yang
telah dibentuk memiliki rute eskalasi independen untuk melapor langsung kepada Top
Manajemen sebagai bagian program komunikas perusahaan dalam tata kelola keamanan pangan
ini adalah kebijakan whistleblowing system yang telah di tetapkan dan menjamin pelapor bahwa
hak-haknya terlindungi dan permasalahan yang dilaporkan ditanggapi dengan serius dan
diselidiki.
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
PERSYARATAN BUDAYA Tanggal 07 Januari 2021
Dalam pemberdayaan karyawan terhadap budaya keamanan pangan, PT. FLC memastikan
karyawan yang ditempatkan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang sesuai pada
PT. FLC berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi karyawan dalam keamanan pangan
yang dapat mempengaruhi kemampuan organisasi dan untuk dapat membuat karyawaan
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Bentuk komitmen PT. FLC dalam pengembangan
a) Melakukan gap analysis terhadap kemampuan karyawan dengan standard kompetensi yang
telah ditetapkan;
b) Melakukan training dan pendidikan secara periodic yang terprogram dan training khusus
c) Melakukan training dan pendidikan bagi karyawan yang memiliki gap kompetensi atau pun
Komunikasi merupakan hal mendasar dalam mengembangkan budaya keamanan pangan yang
berkelanjutan. Maka PT. FLC melakukan komunikasi keamanan pangan menggunakan media seperti,
poster, rapat, pengarahan, video, telpon, konferensi, shift huddle (serah terima pekerjaan antar shift),
pelatihan digital. Mentoring, proses umpan balik / saran, intranet perusahaan dan papan pengumuman,
kompetisi, grup pertemanan (grup WA dan sejenisnya), program kaizen, penghargaan dan pengakuan,
PT. FLC melakukan meeting bersama secara periodic antar department terkait analisa risiko yang ada di
setiap department yang berdampak pada keamanan pangan. Dalam meeting tersebut dibahas mengenai
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
PERSYARATAN BUDAYA Tanggal 07 Januari 2021
bahaya keamanan pangan di setiap aktifitas, identifikasi masalah terkait risiko yang muncul, dan
PT. FLC memiliki program pelatihan dan evaluasi pada setiap rantai pangan sesuai dengan
kompetensi yang telah ditetapkan. Manfaat pemenuhan kompetensi pada karyawan diantaranya ;
Influencer keamanan pangan adalah setiap orang atau benda yang memiliki kapasitas untuk
mempengaruhi protokol, prosedur atau perilaku keamanan pangan yang dapat berdampak positif atau
negatif terhadap budaya keamanan pangan organisasi. PT. FLC merencanakan dan menerapkan
pelatihan dan komunikasi yang efektif guna mendorong perilaku yang berdampak positif terhadap budaya
keamanan pangan.
PT. FLC menetapkan aturan dalam pemberian insentif, hadiah dan pengkuan yang wajar kepada seluruh
karyawan sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku serta secara adil dan transparan. Seperti
batasan pemberian insentif kepada karyawan yang melaporkan kejadian kegagalan atau nearmiss pada
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
PERSYARATAN BUDAYA Tanggal 07 Januari 2021
keamanan pangan, penghargaan atau pengakuan bagi karyawan yang berdedikasi tinggi terhadap
keamanan pangan dan bisnis perusahaan serta promosi atau demosi karyawan sesuai dengan
pertimbangan perusahaan.
3.3. Konsistensi
3.3.1. Akuntabilitas
Untuk memastikan akuntabilitas karyawan dalam menerapkan system keamanan yang konsisten, maka
karyawan PT. FLC memiliki peran dan tanggung jawab serta kewenangan yang diberikan untuk
mengambil keputusan dan tindakan terkait keamanan pangan serta konsekuensi yang akan diterima dari
Penilaian Kinerja memungkinkan untuk memantau kesesuaian kebijakan, harapan, dan persyaratan
keamanan pangan yang ditetapkan, serta untuk menagkui kinerja yang baik dan melakukan perbaikan
yang diperlukan. Untuk mendukung lingkungan perbaikan yang berkelanjutan, penilaian kinerja harus
sejalan dengan prioritas keamanan pangan PT. FLC. Adapun penilaian kinerja yang dilakukan PT. FLC
meliputi ; kinerja produk dan proses keamanan pangan, pengambilan keputusan, tindakan dan perilaku.
Selain itu penilaian kinerja dapat juga diperoleh dari internal maupun external, seperti survey umpan
kepuasan pelanggan, keluhan pelanggan, hasil pemeriksaan regulasi, survei budaya internal,
3.3.3. Dokumentasi
Dokumentasi keamanan pangan PT. FLC dipelihara dengan baik sesuai dengan prosedur pengendalian
dokumen dan catatan yang diterapkan oleh PT. FLC. Hal ini bertujuan membantu terpeliharanya
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
PERSYARATAN BUDAYA Tanggal 07 Januari 2021
dokumentasi yang konsisten serta dapat digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan
keamanan pangan.
3.4. Adaptibilitas
Cara organisasi menanggapi perubahan dalam lingkungan tempat dilokasi yang beroperasi akan
berdampak dan dipenaruhi oleh budaya keamanan pangan. Perubahan ini dapat diantisipasi atau tidak
bergantung pada sifat, kecepatan, dan keberhasilan respons perusahaan dalam beradaptasi baik secara
individu atau pun kelompok/tim. Oleh karenyanya PT. FLC dalam meningkatan kemampuan adapatasi
individu, kelompok atau pun organisasi, PT. FLC memperhatikan 3 hal berikut.
PT. FLC memberikan informasi terkait aspek keamanan pangan yang berdampak pada visi dan misi
Agility / kelincahan diartikan sebagai kemampuan untuk berpikir dan menarik kesimpulan dengan cepat.
Dalam penerapannya, PT. FLC mereview efektifitas individu atau pun kelompok dalam mengambil
keputusan terkait keamanan pangan setiap tahun sekali, hal ini sebagai input improvement dalam melihat
agility perusahaan dalam merespon permasalahan yang timbul di dalam atau diluar organisasi.
PT. FLC melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan dan atau yang berdampak
pada keamananan pangan. PT. FLC memiliki mitigasi dalam penanganan krisis manajemen yang terjadi
pada perusahaan serta menggunakan metode analisa akar permasalahan dalam menentukan tindakan
PT. FLC memberikan informasi dan pendidikan bahaya dasar pada karyawan melalui program training
yang telah direncanakan sesuai dengan persyaratan system keamanan pangan dan kebutuhan
Materi pelatihan ditinjau secara berkala minimal setahun sekali atau setiap ada perubahan/kebutuhan.
Pelatihan dan pendidikan teknis bahaya dan risiko diberikan kepada tim yang melakukan analisis bahaya
keamanan pangan dan mengevaluasi risikonya. Hal ini masuk ke dalam program training yang telah di
PT. FLC senantiasa mendorong keterlibatan karyawan kepada semua lini dalam system keamanan
pangan. Seperti memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan setiap tahun, mensosialisasikan
whistleblowing system sebagai media pelaporan “nearmiss” atau pun accident yang terjadi terhadap
keamanan pangan.
b. Review tentang nearmiss, termasuk efektifitas investigasi dalam menentukan akar permasalahan
dan menghasilkan tindakan korektif dan preventive, minimal 1 tahun sekali atau setiap ada
kejadian
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
PERSYARATAN BUDAYA Tanggal 07 Januari 2021
General Manager
Management Representative
Document control
Executive Mgr
SPV Adm SPV GA/HSE Spv. R&D SPV QC Spv Senior SPV
Purchasing WH
Spv Printing
Staff Mkt & Staff HRD Staff R&D Staff Produksi Staff QC Staff GBB Staff PPIC Staff Finance
Sales
Staff GBJ Staff Acc
Cikande, 07 Januari 2021
Dibuat Oleh, Disetujui Oleh,
Prasetioa Syam
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
SURVEY BUDAYA Tanggal 07 Januari 2021
dapat diukur?
4 Apakah dokumentasi Ya, (jelaskan) Tidak ada
anda dirancang untuk
mendukung keputusan
dan prilaku keamanan
pangan karyawan?
5 Apakah karyawan Ya, (jelaskan) Tidak ada /
terlibat dalam desain Tidak
dan peningkatan Relevan
protokol dan instruksi
terkait keamanan
pangan?
6 Apakah anda melihat Ya, (jelaskan) Tidak tahu
konsistensi manajemen
terhadap kepatuhan
budaya keamanan
pangan?
4. Adaptabilitas
1 Dapatkah anda Ya, (jelaskan) Tidak Tahu
menjelaskan harapan
keamanan pangan
perusahaan dan
bagaimana mereka
diterapkan pada setiap
keputusan?
2 Apakah Ya, (Jelaskan) TIdak ada /
strategi/tindakan anda Tidak
memungkinkan anda Relevan
untuk merespon
dengan cepat dan
efektif, dengan
pengawasan yang tepat
untuk memastikan
keputusan yang tepat
dibuat?
3 Bagaimana anda Ya, (jelaskan) Tidak ada /
mengantisipasi, Tidak
mengelola dan Relevan
merespon perubahan,
belajar dari masa lalu
dan mempersiapkan
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
SURVEY BUDAYA Tanggal 07 Januari 2021
masa depan
perusahaan terkait
keamanan pangan?
5. Kesadaran Bahaya dan Risiko
1 Bagaimana anda Ya, (jelaskan cara dan Tidak Tahu Tidak ada /
mendidik staf untuk konsekuensinya) tidak relevan
memahami pentingnya
pengendalian bahaya
dan manajemen risiko
pada area kerja dan apa
konsekuensi jika tidak
mengikutinya?
2 Bagaimana anda Ya, (Jelaskan) Tidak Tahu
meninjau “nearmiss”
dan menggunakan
informasi tersebut
untuk mendorong
perbaikan dalam
sistem keamanan
pangan?
3 Dapatkah anda Ya, (jelaskan) Tidak ada /
mengidentifikasi Tidak
contoh dimana Relevan
penggunaan intelijen
industri (pihak
eksternal) telah
membantu
mengidentifikasi
potensi bahaya atau
risiko bagi bisnis
anda?
4 Dapatkah anda Ya, (jelaskan) Tidak ada /
mengidentifikasi tidak relevan
bahaya dan risiko
terhadap keamanan
pangan di area kerja
anda?
5 Apakah anda dapat Ya, (Jelaskan) Tidak Tahu
mengetahui tindakan
yang harus dilakukan
apabila terjadi bahaya
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
SURVEY BUDAYA Tanggal 07 Januari 2021
SURAT PENUNJUKAN
Nomor : 006/FLC/SPK/I/2020
Nama : Syam
Jabatan : Director
Berkedudukan di : PT. FLC
Jl. Suka Sekali Budaya Keamanan Pangan
Bekasi 42186
Mengingat
Persyaratan FSSC 22000 yang mensyaratkan adanya Tim Food Safety Culture
Menimbang
Memutuskan
1. Menyusun program Food Safety Culture untuk diterapkan di periode 1 tahun mendatang,
2. Mengkomunikasikan kebijakan keamanan pangan yang sudah ditetapkan manajemen kepada
semua karyawan menggunakan metode yang sesuai, memastikan semua karyawan memahami
kebijakan keamanan pangan,
3. Melakukan audit Food Safety Culture sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Demikian penunjukan ini dibuat untuk dipergunakan dengan semestinya. Hal – hal lain yang belum diatur
dan atau tidak sesuai dapat dilakukan perubahan pada revisi berikutnya.
Syam
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
Tanggal 07 Januari 2021
Halaman 31 dari 33
Director
Lampiran 4. Program Food Safety Culture
sesuai checklist 70
Kapan : Setiap Bulan
Siapa : QA/QC
5 Kepuasan Sebagai sarana Apa : Monitoring hasil penilaian Hasil penilaian
Pelanggan improvement terhadap kepuasan pelanggan survey
mutu dan keamanan pelanggan
Bagaimana : Melakukan survey
pangan meningkat 3%
kepada customer
setiap tahun
Kapan : Setiap tahun
Siapa : Marketing
6 Papan Sebagai sarana Apa : Monitoring dan Informasi
Pengumuman informatif terhadap mengupdate informasi terkini terkini
perubahan regulasi diketahui oleh
Bagaimana : Mengganti
perusahaan, keamanan karyawan
informasi yang sudah tidak
pangan, mutu dan hal-
relevan
hal lainnya yang relevan
dengan kebutuhan Kapan : Setiap bulan
perusahaan Siapa : HRD ; QA/QC
7 Kotak Sebagai sarana Apa : Monitoring dan Tidak ada
Pengaduan / SOP pelaporan terjadinya menginvestigasi informasi pengaduan
Whistleblowing pelanggaran yang pengaduan pelanggaran
System dilakukan oleh karyawan yang tidak
Bagaimana : Melakukan
tertangani
pengecekan pengaduan sesuai
media yang telah disediakan
(WA, Email, Formulir
Pengaduan, Tlp)
Kapan : Setiap 3 bulan dan atau
jika ada pelaporan
Siapa : HRD
8 Survey Karyawan Sebagai sarana penilaian Apa : Monitoring dan menilai Hasil survey
efektifitas pemahaman hasil survey sesuai standard
budaya keamanan kecukupan nilai
Bagaimana : Melakukan
pangan pada karyawan
penilaian hasil survey yang telah
di isi
PT. FLC
No. Dok. FSC.FSTL.01
FOOD SAFETY CULTURE
Revisi 00
Tanggal 07 Januari 2021
Halaman 33 dari 33
Note : Program food safety culture dievaluasi dan diperbaharui setiap tahun sekali