Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan “Pedoman Pelayanan Program Malaria di UPTD
Puskesmas Kecamatan Sananwetan” dengan lancar dan tanpa hambatan
yang berarti. Pedoman Pelayanan Program Malaria ini disusun dalam rangka
memberikan acuan bagi semua jajaran di UPTD Puskesmas Kecamatan
Sananwetan dalam pemberian pelayanan kesehatan tradisional di
masyarakat. Melalui pedoman ini diharapkan semua tenaga kesehatan serta
tenaga terkait lainnya dapat memahami berbagai hal yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan tradisional di UPTD Puskesmas Kecamatan
Sananwetan. Ucapan terima kasih dan penghargaan selayaknya disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan
pedoman ini. Semoga keinginan untuk dapat lebih meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien dapat tercapai, seiring dengan pemberdayaan para
pelaksananya. Pedoman ini tentu saja masih belum dapat memuat semua
prosedur pelayanan kesehatan tardisional yang dibutuhkan karena
keterbatasan ilmu dan referensi yang ada pada kami. Oleh karena itu
permohonan maaf perlu kami sampaikan apabila dalam penyusunan
pedoman ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.
Meskipun demikian besar harapan kami Pedoman Pelayanan Program
Malaria ini masih dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait.

Blitar, 3 Mei 2017


Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
A. Latar belakang…………………………………………………………
B. Tujuan Pedoman………………………………………………………
C. Sasaran Pedoman……………………………………………………
D. Ruang Lingkup Pedoman…………………………………………….
E. Batasan Operasional………………………………………………….
BAB II STANDART KETENAGAAN……………………………………….
A. Kualifikasi Sumberdaya Manusia…………………………………
B. Distribusi Ketenagaan………………………………………………
C. Jadwal Kegiatan……………………………………………………….
BAB III STANDAR FASILITAS……………………………………………
A. Denah Ruang………………………………………………………….
B. Standar Fasilitas………………………………………………………
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN………………………………….
A. Lingkup Kegiatan……………………………………………………..
B. Metode………………………………………………………………..
C. Langkah Kegiatan……………………………………………………
BAB V LOGISTIK………………………………………………………….
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN………………………
BAB VII KESELAMATAN KERJA…………………………………………
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU………………………………………
BAB IX PENUTUP………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium antara
lain plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium falciparum,plasmodium ovale
yanghanya dapat dilihat dengan mikroskop yang ditularkan oleh nyamuk malaria (anopeles).
Penyakit malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada
semua golongan umur dari bayi, anak-anak sampai dengan dewasa, apapun pekerjaannya.
Penyakit malaria biasa menyerang yang tinggal di daerah yang mempunyai banyak genangan
air yang sesuai untuk tempat perkembangbiakan nyamuk malaria seperti persawahan,
pantai, perbukitan dan pinggiran hutan (Depkes RI, 2004). Mnurut departemen Keseshatan
RI tahun 2003 malaria adalah penyakit infesi yang disebabkan oleh beberapa parasit
plasmodium yang hidup dan berkembangbiak dalam sel darah merah manusia dan penyakit
ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Penyakit malaria adalah
salah satu penyakit yang menlar, penyakit parasit yang hidup dalam sel darah manusia yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria dari penderita malaria kepada oranglain, penyakit
malaria dapat menyerang semua umur dan semua jenis kelamin. Malaria adalah penyakit
yang disebabkan plasmodium dan ditularkan oleh plasmodium dan ditularkan kepada
manusia melalui vector nyamuk anopheles (Harijanto,2000).
Malaria adalah suatu penyakit yang ditandai oleh rasa dingin dan badan menggigil, suhu
badan meningkat, dan denyut nadi cepat (Nadesul,1995).
Dari uraian di atas jelaslah bahwa upaya penanggulangan penyakit malaria perlu terus
ditingkatkan untuk mencapai tingkat penyembuhan penderita sehingga dapat memutuskan
B. TUJUAN
1. terselenggaranya Pelayanan Penanggulangan penyakit malaria di Puskesmas Sananwetan
yang aman, bermanfaat, bermutu, berkesinambungan dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. tersedianya standar penyelenggaraan Pelayanan Penanggulangan Penyakit Malaria di
Puskesmas Sananwetan
3. tersedianya standar untuk melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan Pelayanan Penanggulangan Penyakit Malaria di Puskesmas Sananwetan
C. SASARAN
Standar ini disusun untuk digunakan bagi tenaga Pelaksana Penanggulangan Penyakit
Malaria di Puskesmas Sananwetan
D. RUANG LINGKUP
Standar ini meliputi :
1. Prosedur penyelenggaraan Pelayanan Penanggulangan Penyakit Malaria di Puskesmas
Sananwetan
2. Pembinaan Administrasi Pelayanan Penanggulangan Penyakit Malaria di Puskesmas
Sananwetan
3. Pengawasan dan Pengendalian Pelayanan Penanggulangan Penyakit Malaria di Puskesmas
Sananwetan
E. BATASAN OPERASIONAL
 Standar pelayanan adalah prasyarat minimal yang harus dipenuhi untuk mencapai pelayanan
yang bermutu
 Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium antara
lain plasmodium malariae, plasmodium vivax,plasmodium falcifarum, plasmodium ovale
yang hanya dilihat dengan mikroskop yang ditularkan oleh nyamuk malaria (anopheles).
Penyakit malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada
senua golongan mur (dari bayi, anak-anak, sampai dewasa)
 Malaria adalah suatu penyakit yang ditandai oleh rasa dingin dan badan menggigil, suhu
badan meningkat dan denyut nadi cepat (Nadesul, 1995)
 Penyelenggaran malaria adalah serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
monittoring dan evaluasi kegiatan malaria.
 Rekam medis adalah berkas yang beris catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain pasien di sarana kesehatan.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Standar ini digunakan sbagai acuan untuk menetapkan penyediaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan layanan malaria di Puskesmas. Untuk dapat
menyelenggarakan pelayanan program malaria dibutuhkan sumber daya manusia
yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya. Adapun tenaga pelayanan
Puskesmas Sananwetan sebagai berikut :
NO JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH
1 Dokter Umum Mempunyai 3
STR,SIP

2 Perawat Mempunyai 1
SIKP+ pelatihan
TOT Malaria
3 Laboratorium Mempunyai SIK 2

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Dokter
 Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan malaria dengan penuh tanggungjawab
sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
 Melaksanakan pelayanan malaria sesuai standar prosedur operasional, tata kerja dan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan Puskesmas
 Membuat rekam medik yang baik dan lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan
 Melaksanakan upaya pelayanan malaria sesuai standar profesi
Dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku
 Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan malaria
Perawat
 Menyusun rencana kerja malaria
 Melaksanakan pelayanan malaria sesuai standart prosedur operasional, SPM, tata kerja dan
keijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
 Membuat catatan pelaporan dan rekam medik secra baik, lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan
 Melaksanakan evaluasi kegiatan malaria
 Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
 Melaporkan pelaksanaan kegiatan malaria secara berkala kepada penanggungjawab
 Melaksanakan pelayanan malaria sesuai standar prosedur operasional, tata kerja dan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan Puskesmas
C. JADWAL KEGIATAN
No Jenis pelayanan Waktu Keterangan
1 Pemeriksaan 08.00 -12.00 Jadwal pelayanan
laboratorium khusus hari Jumat
sampai jam 10.30
WIB dan hari
Sabtu sampai jam
11.30 WIB
2

BAB III
STADAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
B. METODE
C. LANGKAH KEGIATAN

BAB V LOGISTIK
Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Puskesmas Sananwetan di
rencanakan dalam renstra, POA. Pengadaan logistik berasal dari Dinas
Kesehatan Kota
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN PROGRAM
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) perlu diperhatikan keselamatan sasaran
kegiatan/program dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatanyang akan
dilaksanakan. Pelakasanaan Pencegahan dan Pengendalian infeksi yang wajib
dilaksanakan oleh tenaga pelayanan Perkesmas meliputi :
A. Penerapan Kewaspadaan Isolasi
1. Kewaspadaan Standar
2. Kewaspadaan berdasarkan transmisi
B. surveilans
C. Pendidikan dan Pelatihan Penerapan Kewaspadaan Isolasi
1. Kewaspadaan Standar :
a. Kebersihan tangan
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
c. Menejemen limbah dan benda tajam
d. Menejemen lingkungan
e. Penanganan linen
f. Peralatan perawatan pasien
g. Perlindungan kesehatan karyawan
h. Penyuntikan yang aman
i. Etika batuk
2. Kewaspadaan berdasarkan transmisi
a. Transmisi airbone/udara
b. Transmisi droplet/percikan
c. transmisi kontak

BAB VII KESELAMATAN KERJA


BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Setiap kegiatan Perkesmas yang dilakukan dapat menimbulkan bahaya/resiko
terhadap petugas yang berada di dalam ruang maupun lingkungan sekitarnya.
Untuk mengurangi/ mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas
Perkesmas harus melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang berlaku.
Kegiatan tersebut merupakan uapaya kesehatan dan keselamatan kerja
Perkesmas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Desain tempat kerja yang menunjang K3
a. Ruang pelayanan Perkesmas dalam gedung di rancan khusus untuk
memudahkan proses kerja.
b. Tempat kerja disesuaikan dengan posisi/cara kerja
c. Pencahayaan cukup dan nyaman
d. Ventilasi cukup
e. Proseur kerja ada di setiap ruangan dan mudah dijangkau bila diperlukan
2. Sanitasi lingkugan
a. Semua ruangan harus bersih
b. Sediakan tempat sampah yang sbelah dalamnya dilapisi dengan kantong
plastik dan diberi tanda khusus.
c. Tata ruang pelayan Perkesmas dalam gedung harus baik sehingga tidak
menjadi sarang serangga atau binatang pengerat.
d. Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan
dengan teratur.
e. Pengelolaan bahan kimia yang benar
1) Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang
benar( antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia yang tidak
boleh tercampur,efek toksik, dan persyratan penyimpanannya).
2) Semua petugas harus mengenal bahan kimia dan mempunyai
pengetahuan serta ketrampilan untuk menangani kecelakaan.
3) Semua bahan kimia harus diberi label/etiket dan tanda limbah cair. Limbah
cair infeksius dan limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair :
 Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik tank
 Limbah cair unfeksius dan kimia dikelola sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku.
B. Pelindungan kesehatan karyawan
1. Imunisasi
Tenaga pelayanan Perkesmas harus diberikan imunisasi atau
memperoleh booster terhadap infeksi yang umum terjadi : tetanus,,
difteri, poliomyelitis,tifoid, meningococal, hepatis A, hepatitis b, rubella,
tuberkulosis, measles, batuk rejan, mumps dan
mencatat/mendokumentasikan imunisasi yang telah dilakukan.
2. Menajemen paska pajanan
3. Pencegahan pajanan darh dan pajanan infeksius
a. Tempatkan limbah tajam dalam kontainer tahan tusuk,than air dan anti
bocor.
b. Jangan memanipulasijarum syiringe atau benda tajam setelah
digunakan
c. Gunakan tehnik satu tangan atau peralatan lain jika harus menutup lagi
jarum setelah digunakan
d. Jangan pernah menerima limbah jarum atau benda tajam dari orang
lain
4. pencegahan kecelakaan kerja instrumen tajam yan digunakan dalam
memberikan Pelayanan Perkesmas (misalnya sonde, jarum dan ampul
anestesi yang telah digunakan) memiliki potensi mengakibatkan luka dan
menyebarkan penyakit menular :
a. Penanganan minimal jarum, syringe dan instrumen tajam lainnya setelah
penggunaan
b. Tangani instrumen tajam dalam hati-hati
c. Buang instrumen/alat tajam dalam wadah

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalaian mutu ( quality control) dalam menejemen mutu merupakan
suatu system kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur
dan menilai muu produk atau jasa yang diberikan kepada sasaran. Pengendalian
mutu pada unit pelayanan Perkesmas Puskesmas Sananwetan diperlukan agar
terjaga kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai sasaran. Penjaminan
mutu pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan melalui berbagai meodel
manajemen kendali mutu. Salah satu model manajemen yang dapat digunakan
adlah model PDCA (Pla, Do, Cek, Action) yang akan menghasilkan pengembangan
berkelanjutan (continous aprovement) atau kaizen mutu pelayanan promosi
kesehatan.
Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep “Trilogy” dan mengidentifikasikan
dalam tiga kegiatan:
1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan
produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi
2. Pengendalian mutu : mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan
antara kinerja actual dan tujuan
3. Peningkatan mutu : membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanankan
peningkatan mutu. Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-langkah yang
semuanya mengacu pada upaya peningkatan mutu.

BAB IX
PENUTUP
Pedoman Penyelenggaraan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS)
Puskesmas Sananwetan ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, upaya
pengembanagan, dan peningkatan pelayanan serta mutu pelayanan perawatan
kesehatan masyaraka di Puskesmas.
Hal- hal tersebut diatas semaksimal mungkin akan dilaksanakan yang
pada akhirnya tujuan kepuasan pelanggan akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai