Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian

korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara kedua atau beberapa variabel (Suharsimi

Arikunto 2002:247). Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik

pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Metode survei

adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

gejala-gejala yang ada dan mencari kekurangan-kekurangan secara

faktual (Suharsimi Arkunto, 2002: 56). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya kontribusi kekuatan otot lengan dan daya ledak

tungkai terhadap kemampuan smash dalam permainan bolavoli. Adapun

desain penelitian sebagai berikut:

X1

X2

Gambar. 3.1. desain penelitian

Keterangan:

31
32

X1 = Kelentukan pergelangan tangan

X2 = Daya ledak tungkai

R = Gabungan kelentukan pergelangan tangan dan daya ledak tungkai

Y = Kemampuan smash

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sumadi Suryabrata (1983: 76) definisi operasional adalah

definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat

diamati. Setiap penelitian mempunyai objek yang dijadikan sasaran dalam

penelitian. Agar tidak terjadi salah penafsiran pada penelitian ini maka

berikut akan dikemukakan definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kelentukan pergelangan tangan adalah kemampuan atliet

mengulurkan otot di sekitar persendian pergelangan tangan sejauh-

jauhnya, dilakukan dengan gerakan fleksi dan ekstensi tangan

dengan cara membengkokkan tangan (pergelangan tangan), dimulai

dari posisi normal ke arah fleksi dan ekstensi, di ukur dengan

menggunakan alat ukur berupa acumar digital anclinometer.

2. daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot-otot tungkai untuk

mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan tinggi

dalam satu gerakan yang utuh diukur dengan vertikal jum dengan

satuan cm.

3. kemampuan smash adalah kemampuan seseorang dalam melakukan

smash dengan teknik yang benar dengan tujuan untuk mengarahkan

bola ke dalam sasaran dengan tepat mengarah ke sasaran yang


33

diinginkan. Kemampuan smash diukur menggunakan Braddy Volley

Ball Test dengan 3 kali kesempatan

C. Populasi dan sampel penelitian

1. Populasi penelitian

Menurut Sugiyono (2007: 55) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian disimpulkan. Menurut Suharsimi Arikunto

(2002: 101) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam

penelitian ini populasinya adalah siswa putra SMA 3 SOPPENG.

2. Sampel penelitian

Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Suharsimi Arikunto, 1998:104). Apabila subyek kurang dari 100,

maka lebih baik semua populasi juga dijadikan sample, sehingga

penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyek

berjumlah lebih dari 100 maka dapat diambil 10% sampai 15% atau

20% sampai 25% atau lebih dari populasi (Suharsini

Arikunto,1990:107). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan

sebanyak 30 orang siswa SMA 3 SOPPENG. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling.

Dimana random sampling yaitu pengambilan sampel dapat dilakukan


34

melalui undian ordinal dan menggunakan tabel random. Dalam

penelitian ini cara pengambilan sampel dilakukan secara undian.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara

menyeluruh (Ibnu Hajar, 1999: 160). Tes adalah serentetan pertanyaan

atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu

atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2002: 139). Tes adalah sebuah alat

atau instrumen pengukuran yang dipergunakan untuk mengumpulkan

data.Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, metode

yang digunakan dalam pengumpulan data adalahsurvei. Adapun

instrumen yang digunakan sebagai berikut:

1. TES KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN

Tujuan: untuk mengukur kelentukan pergelangan tangan.

Fasilitas/alat: ruangan yang rata, acumar digital incliometer,

penggaris busur berskala cm dan inci, kursi, meja, blanko (kertas),

pensil (pulpen).

Petugas: pemandu tes, pencatat skor.

Pelaksaan: peserta tes duduk di depan meja, salah satu tangan

dengan jari-jari rapat lurus ke depan, pergelangan tangan berada di

ujung meja. Acumar diletakkan di atas punggung tangan, peserta tes


35

membengkokkan pergelangan tangannya ke atas (extensi) atau ke

bawah (fleksi) semaksimal mungkin. Apabila gerakan telah mencapai

jarak maksimal tekan tombol hold dan lihat angka yang tertera pada

acumar setelah menekan tombol view. Kesempatan diberikan 3 kali

berturut-turut. Yang dicatat adalah angka yang tertera pada acumar

saat gerakan maksimal tercapai. Skor tidak dicatat apabila pada

waktu membengkokkan pergelangan tangan tidak maksimal.

Apabila acumar tidak ada, dapat diganti dengan penggaris busur

dengan cara : peserta tes duduk di kursi menghadap meja. Penggaris

busur diletakkan di atas meja, salah satu sisi tangan dengan jari-jari

rapat lurus kedepan berada di atas penggaris busur berskala, sejajar

dengan angka 0 (nol). Kemudian peserta tes membengkokkan

tangannya ke dalam (fleksi) atau ke luar (extensi) semaksimal

mungkin. Kesempatan diberikan 3 kali berturut-turut. Yang di catat

adalah angka yang tertera pada skala penggaris busur dari 3 kali

kesempatan. Skor tidak dicatat apabila pada waktu mebengkokkan

pergelangan tangan tidak maksimal.

Penilaian: skor terbaik dari 3 kali kesempatan dicatatsebagai hasil

akhir peserta tes.


36

Gambar 3.2 alat ukur kelentukan pergelanan tangan

Sumber :https://www.google.co.id#q=busur+derajat

2. TES DAYA LEDAK TUNGKAI (VERTIKAL JUM)

Tujuan: untuk mengukur daya ledak tungkai.

Fasilitas/alat: ruangan yang rata, papan berskala, kapur halus

(magnesium karbonat), alat penghapus, blanko (kertas), pensil

(pulpen).

Petugas: pemandu tes, pencatat skor.

Pelaksanaan: peserta tes berdiri tegak menyamping dinding yang

telah ditempeli papan berskala sentimeter. Tiga jari bagian tengah

menyentuh kapur halus, ujung jari tengah meraih setinggi mungkin

papan berskala, kedua telapak kaki tetap di lantai, jarak raihan

ditandai dan dicatat. Kemudian peserta tes menekuk lutut dan

meloncat setinggi-tingginya sambil meraih papan berskala. Tandai

raihan dan catat, hitung selisih hasil raihan pertama dan hasil raihan

kedua. Kesempatan diberikan 3 kali. Skor tidak di catat apabila, kaki

menjinjit pada raihan pertama.


37

Penilaian: skor hasil loncatan (selisih raihan) terbaik dari 3 kali

percobaan, dicatat sebagai hasil akhir peserta tes.

Gambar 3.3 Tes loncat tegak dengan papan berskala

Sumber: Nur ichsan halim 2011: 92-93.

3. TES KEMAMPUAN SMASH

Tujuan: untuk mengukur ketepatan mengarahkan bola dengan

kecepatan dalam serangan.

Fasilitas dan alat: lapangan bolavoli, 2 tiang dengan panjang 3,50 m,

2 utas tali dengan panjang 10 m, bolavoli, stopwatch, alat pengukur

jarak atau meteran, blanko atau kertas, pensil atau pulpen.

Petugas: pemandu tes memberi aba-aba dan melambungkan bola

untuk diserang, pembantu tes mencatat waktu dan bertugas

mengambil waktu sejak bola dipukul hingga menyentuh lantai,

pencatat nilai bertugas mengawasi jatuhnya bola dan merangkap

sebagai pencatat nilai.

Pelaksanaan: peserta tes berdiri bebas didalam lapangan

permainan. Bola dilambungkan pengetes kedekat atas jaring kearah


38

peserta tes. Peserta tes melompat dengan atu tanpa awalan dan

memukul bola melampaui jaring ke dalam lapangan lawan dimana

terdapat sasaran dengan nilai atau angka sasaran. Stopwatch

dijalankan pada waktu tangan peserta tes memukul bola dan

stopwatch dihentikan pada saat bola menyentuh lantai. Waktu yang

dicatat sampai 0,1 detik. Bola yang menyentuh garis yang membatasi

antara dua bidang sasaran dihitung telah masuk bidang sasaran

dengan angka yang bernilai tinggi. Kesempatan diberikan sebanyak 5

kali. Hasil yang dicatat adalah jumlah angka sasaran yang diperoleh

dari setiap sasaran dan waktu yang ditempuh oleh bola mulai saat

dipukul sampai menyentuh lantai. Nilai 0 (nol) diberikan apabila,

peserta tes menyentuh jaring, bola jatuh di luar lapangan. Pukulan

gagal tidak diberi nilai, tetapi waktu tetap dicatat.

Penilaian: jumlah nilai atau angka sasaran yang diperoleh dari 5 kali

kesempatan dan jumlah waktu yang diperoleh dari 5 kali kesempatan

yang dihitung sampai 0,1 detik, dicatat sebagai hasil akhir peserta tes.

gambar 3.4 lapangan tes serangan (smash)

sumber: Nur ichsan halim 2011: 143-148.


39

E. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul tersebut perlu di analisis secara statistik,

deskriptif maupun infrensial untuk keperluan pengujian hipotesis penilitian.

Adapun gambaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut;

1. Analisis data secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan

gambaran umum tentang data yang meliputi rata-rata, standar

deviasi, nilai minimun dan nilai maksimun.

2. Analisis secara infrensial di gunakan untuk menguji hipotesis-

hipotesis penelitian dengan menggunakan uji kolerasi dan regresi.

Jadi keseluruhan analisis data yang digunakan pada umumnya

menggunakan analisis komputer pada program SPSS 22 dengan taraf

signifikan 95% atau  = 0,05.

Anda mungkin juga menyukai