Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada Club Futsal Bersama Medan yang berada di

lokasi M2M futsal, JL.Garuda, Sei Kambing Medan dengan pelaksanaan waktu

penelitian pada Semester Genap T.A. 2020/2021. Penelitian dilakukan pada saat

kegiatan latihan pemain Bersama FS Medan.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173).

Sedangkan Sudjana (2005:6) menyatakan bahwa “Populasi adalah totalitas semua

yang mungkin, hasil menghitung dan pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif

mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan

jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Populasi pada penelitian ini adalah

semua pemain Futsal di Club Bersama FS Medan.

3.2.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2016:81) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi, sedangkan teknik pengambilan sampel

disebut dengan sampling. Menurut Sugiyono (2009:63), teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik

pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan

mengambil total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 18 orang,

28
sehingga yang menjadi sampel penelitian ini adalah 10 atlet futsal Bersama FS

Medan.

3.3. Jenis dan Desain Penelitian

Sesuai dengan penjelasan dan tujuan penelitian yang diuraikan sebelumnya

bahwa penelitian yang digunakan bermaksud untuk mengetahui apakah ada

hubungan persepsi kinestetik, panjang tungkai dan power otot tungkai terhadap

akurasi shooting pemain Futsal Bersama FS Medan tahun 2021, maka dalam

penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik tes dan

pengukuran.

Desain penelitian ini disesuaikan dari metode penelitian deskriptif yaitu

penelitian korelasional dengan teknik survei dan pengumpulan datanya

menggunakan teknik tes. Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada atau

tidaknya hubungan dan apabila ada berapa berat hubungannya serta berarti

tidaknya hubungan (Arikunto, 1999:251). Secara lebih jelas gambar desain

penelitian disajikan pada Gambar 3.1.


XX1 1

PersepsiKinestetik
Persepsi Kinestetik

Y
XX2 2 Y
Akurasi Shooting
Akurasi Shooting
PanjangTungkai
Panjang Tungkai

XX3 3

PowerOtot
Power OtotTungkai
Tungkai

Keterangan : X1 = Variabel bebas pertama


X2 = Variabel bebas kedua
X3= Variabel bebas ketiga
Y = Variabel Terikat

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara menyeluruh. Tes

adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Adapun instrumen yang

digunakan sebagai berikut:

1. Tes Persepsi Kinestetik


Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan persepsi kinestetik pada

pemain futsal Bersama FS Medan. Tes persepsi kinestetik yang digunakan adalah

persepsi jarak lompatan yaitu mengukur kemampuan persepsi jarak melalui

konsentrasi usaha sebuah lompatan. Bersamaan dengan pelaksanaan tes tersebut

maka diperlukan alat pengumpulan data sebagai berikut:

a. Peralatan

 Ruangan atau halaman yang permukaannya rata

 Pulpen dan formulir

b. Pelaksanaan

 Testee berdiri tegak sesuai arahan petugas pada lapangan kinestetik seperti

Gambar 3.1
Garis Batas Tolakan
Garis Pendaratan

61 cm

Gambar 3.1. Lapangan Tes Kinestetik

 Kemudian petugas memberikan arahan dan suruhan kepada pemain untuk

melakukan lompatan yang dapat mengukur kemampuan persepsi jarak

melalui konsentrasi usaha pemain

 Kemudian petugas memperhatikan dan mencatat bagaimana kemampuan

pemain dalam persepsi kinestetik sesuai skor pada formulir


 Hasil penilaian nantinya akan dianalisis sesuai kebutuhan peneliti

c. Penilaian

 Ambil hasil pengukuran jarak lompatan

 Sesuaikan pengukuran dengan indikator pada persepsi kinestetik lompatan.

Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.2 kisi-kisi Instrumen Persepsi Kinestetik

No Indikator Keterangan
1 Arah gerakan Lompatan harus ke depan
2 Jarak lompatan Lompat sejauh 24 inchi (61 cm)
3 Ketepatan melompat Hasil lompatan harus menginjak garis yang
telah ditentukan.

d. Kalibrasi Persepsi Kinestetik

Tes persepsi kinestetik dapat digunakan untuk menguji perasaan pelaku

dalam melakukan gerakan tanpa menggunakan alat penglihatan. Tes Ini

membutuhkan konsentrasi untuk merasakan gerakan yang dilakukannya. Pada tes

ini juga untuk melihat kinestetik secara lebih khusus yang dilakukan dengan

menggunakan batteray test. Serta tes ini bertujuan untuk membantu mendiagnosa

masalah yang timbul ketika melakukan suatu gerakan.

Tes persepsi kinestetik dengan menggunakan persepsi jarak lompatan,

bertujuan untuk mengukur kemampuan persepsi jarak melalui konsentrasi usaha

sebuah lompatan. Tes dengan mata tertutup memiliki tingkat validitas muka (face

validity) sedangkan tingkat reliabilitas tes sebesar 0,44 yang diperoleh dari tes re

tes.
Gambar 3.2. Pelaksanaan Tes Persepsi Kinestetik

2. Tes Mengukur Panjang Tungkai

Tujuan tes : Mengukur panjang tungkai

Pelaksanaan pengukuran :

a. Urutan pelaksanaan tes

 Testee berdiri tegak di atas lantai yang rata.

 Testor meraba bagian tulang yang terluar di sebelah lateral pada

paha, dan bila paha diayunkan anterior maupun ke posterior.

 Testor meletakkan meteran pas pada titik trochanter mayor, lalu

tarik meteran sampai bagian kaki yang terbawah. Instrumen yang di

gunakan untuk mengukur adalah meteran dalam satuan sentimeter.

b. Perlengkapan

 Lapangan atau halaman yang permukaan rata

 Alat tulis

 Meteran
Instruman yang digunakan untuk mengukur adalah meteran baja yang dihitung

dengan satuan cm. Validitas instrument ini adalah Content validity dan

koefisien reliabilitas 0,84 sampai 0,98.

Gambar 3.3. Cara Mengukur Panjang Tungkai


(Menurut SIAS (Spina Illiaca Anterior Superior)

3. Tes Power Otot Tungkai

Untuk memperoleh data power tungkai diukur dengan menggunakan

Vertical Jump tes, satuan yang digunakan adalah centi meter. Menurut Noor

Dyantoro (2012), tes ini memiliki koefisien validitas sebesar 0,989 dan koefisien

reliabelitas sebesar 0,989.

1) Tujuan

Untuk mengukur power tungkai.

2) Alat Papan ukur

kapur atau bedak.

3) Pelaksanaan
a. Sikap Awal : terlebih dahulu jari tangan peserta diolesi dengan bedak

atau kapur magnesium.

b. Peserta berdiri tegak dekat dengan dinding, kaki rapat, papan skala

berada di sebelah kiri atau kanan peserta tes. Kemudian tangan yang dekat

dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan

berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya.

c. Gerakan Awalan :

Peserta menekuk lutut dan tangan di ayunkan kebelakang. Kemudian

peserta loncat dan menepukan telapak tangan ke papan berskala. Lakukan

3 kali loncatan tanpa diseling dan istirahat.

4) Penilaian

Tinggi Vertical Jump yang dilakukan oleh testi dikurangi tinggi raihan

sebelum melakukan Vertical Jump.

Gambar 3.4. Tes Kekuatan Otot Tungkai


4. Tes Menembak Bola ke Sasaran (Shooting)

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menebakkan bola ke

sasaran (Nurhasan, 2001:157). Validitas tes ini menggunakan logical validity,

yaitu validitas yang didasarkan atas logika. Bertujuan untuk mengukur

kemampuan dan kecakapan menembak bola ke sasaran. Uraian pelaksanaan tes

sebagai berikut:

1) Tujuan : Mengukur keterampilan menembak bola yang cepat dan tepat

kearah sasaran gantung.

2) Alat yang digunakan : bola, meteran, gawang, nomor-nomor, tali

3) Pelaksanaan tes

 Testi berdiri dibelakang bola yang diletakan pada sebuah titik yang

berjarak 10 meter didepan gawang/sasaran.

 Dengan aba-aba “ya”, testee melakukan tendangan kearah gawang.

 Testee diberi 3 kali kesempatan

4) Skor

a. Jumlah skor bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan.

b. Bila bola hasil tendangan bola mengenai tali atau garis pemisah skor pada

sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran tersebut.

5) Gerakan tersebut gagal apabila:

a) Bola keluar dari daerah sasaran

b) Menempatkan bola tidak pada jarak 10 meter dari sasaran


Gambar 3.5. Gawang Berpita Dan Label Daerah Point

6) Penilaian

Tes dilakukan dengan awalan menggunakan teknik shooting yang baik

dan dilakukan dari titik pinalti dengan jarak 10 meter dari gawang dan bola

ditendang menuju sasaran yang berupa gawang futsal dengan lebar bawah 1

meter, lebar atas 0,8m, tinggi 2 meter dan panjang 3 meter.

Jumlah skor dalam gawang dibagi menjadi 9 bagian, yang masing-

masing bagian mempunyai skor tersendiri yaitu: (a) skor 1 bila bola shooting

mengenai daerah A, (b) skor 2 bila bola mengenai daerah B, (c) skor 3 bila

shooting mengenai C, (d) skor 4 bila bola shooting mengenai daerah D, (e)

skor 5 bila bola shooting mengenai daerah E. Setiap pemain melakukan 10 kali

tendangan (shooting) dan setiap pemain diberi 2 kali kesempatan melakukan 2

kali kesempatan shooting.


3.5. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil test dan pengukuran yang dilakukan terhadap

sampel dianalisis dengan teknik analisis statistik korelasi sederhana dengan rumus

sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata perhitungan :

2. Perhitungan nilai simpangan baku :

3. Perhitungan korelasi sederhana antara variabel X terhada pn variabel Y :

4. Perhitungan uji-t untuk uji hipotesis :

5. Perhitungan koefisien korelasi ganda X1, X2, X3 dan Y dengan

menggunakan rumus :

6. Pengujian hipotesis, dengan menggunakan uji F sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai