TENGAH
DINAS PENDIDIKAN
BALAI PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN KEJURUAN
Jl. Brotojoyo No.1, Semarang 50171, Telp. (024)
3549403
Website : www.bpdikjur.pdkjateng.go.id
Email : bpdikjurjawatengah@gmail.com
Modul Pelatihan
AutoCAD
2010 - 2 Dimensi
Disusun oleh:
Listiyono Budi, S.Pd.
Modul Pelatihan AutoCAD 2010 2D - BP Dikjur 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
BAB 1
MENGENAL AUTOCAD
1. Mengenal AutoCAD
AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2
dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk
AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak
digunakan di dunia. AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil, land developers,
arsitek, insinyur mesin, desainer interior dan lain-lain.
Dalam modul ini, kita akan belajar menggunakan AutoCAD dengan
menggunakan software AutoCAD 2010. Meskipun menggunakan software
AutoCAD 2010, namun penerapannya dapat dipakai pada software AutoCAD
2006 sampai AutoCAD versi terbaru (AutoCAD 2015).
Untuk bisa berkomunikasi dengan AutoCAD, kita menggunakan
perintah (command). Perintah (command) adalah instruksi yang kita berikan pada
AutoCAD, agar software tersebut mau melakukan sesuatu. Seperti
membuat garis atau menggandakan objek.
Command (perintah) yang ada di AutoCAD pada umumnya dapat
dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Command (perintah) dengan menggunakan menubar
2. Command (perintah) dengan menggunakan toolbar
3. Command (perintah) dengan menggunakan keyboard (shortcut
keyboard)
Dari ketiga kelompok di atas, yang lebih diutamakan pada pembahasan
dalam buku ini adalah penggunaan command (perintah) dengan
menggunakan keyboard (shortcut keyboard). Kenapa? Karena cara tersebut jauh
lebih efektif dari yang lainnya.
2. Tampilan AutoCAD
Tampilan AutoCAD 2010 mode Initial Setup Workspace
4 5
4 5
2
3. Tombol-Tombol Fungsi
Di program AutoCAD, terdapat beberapa tombol keyboard yang
berfungsi untuk mengaktifkan beberapa fungsi dasar AutoCAD, tombol-tombol
fungsi tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Esc, berfungsi untuk membatalkan perintah yang telah dibuat.
2. F1, berfungsi untuk menampilkan keterangan (bantuan) dari perintah
AutoCAD yang digunakan atau untuk menampilkan keterangan dari
program AutoCAD itu sendiri.
3. F2, berfungsi untuk menampilkan jendela AutoCAD Text Window.
Sebuah jendela yang berfungsi untuk melihat perintah-perintah apa saja
yeng telah dipakai.
4. F3, berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi Osnap
dari AutoCAD.
5. F4, berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi Tablet
dari AutoCAD.dari AutoCAD.
6. F5, berfungsi untuk berpindah bidang gambar pada proses
penggambaran isometrik.
7. F6, berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi
Coordinat dari AutoCAD.
8. F7, berfungsi untuk menampilkan atau menghilangkan Grid dari
AutoCAD.
9. F8, berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi modus
Orthogonal dari AutoCAD. Jika modus orthogonal aktif, maka
pergerakan kursor ketika menggunakan perintah AutoCAD hanya akan
bergerak secara vertikal dan horizontal.
10. F9, berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi Snap
dari AutoCAD.
4. Toolbar-Toolbar Penting
Dalam program AutoCAD, terdapat beberapa toolbar penting yang
harus tetap ada dalam proses pembuatan gambar. Beberapa toolbar penting
tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
Fungsi toolbar ini cukup penting, karena di dalamnya terdapat perintah untuk
membuka lembar baru (New), membuka file (Open), Copy, Cut, Paste, dsb.
Toolbar ini merupakan toolbar yang berfungsi untuk mengatur Layer yang
akan kita pakai dalam proses pembuatan gambar. Peran toolbar ini sangat
penting. Pemakaian toolbar ini akan dibahas lebih lanjut pada bab V.
Fungsi toolbar ini sangat penting, karena melalui toolbar ini kita bisa
mengetahui warna, jenis garis dan ketebalan garis dari sebuah objek. Melalui
toolbar ini pula, kita bisa mengganti warna, jenis garis atau ketebalan garis
dari sebuah objek sesuai dengan yang kita inginkan.
Fungsi toolbar ini sangat penting, karena melalui toolbar ini kita bisa
mengetahui jenis text, jenis dimensi dan type tabel yang kita pakai. Melalui toolbar ini
pula, kita bisa mengganti jenis text, jenis dimensi dan type tabel sesuai dengan yang
kita inginkan.
BAB 2
PERINTAH DASAR TOOLBAR DRAW
Dari sekian banyak perintah yang ada di dalam toolbar draw tersebut di
atas. Dalam bab ini kita tidak akan membahas semua perintah. Yang kita bahas
adalah perintah Line, Construction Line, Polyline, Polygon, Rectangle, Arc,
Circle, Revision Cloud, SPLine, Ellipse, Hatch, Multiline Text, Boundary &
Multiline (perintah tambahan). Sedangkan untuk perintah Ellipse Arc,
Gradient, Region, Insert Block, dan Make Block tidak akan kita bahas dalam
bab ini. Yang akan kita bahas disini adalah cara praktis dari pemakaian
perintah-perintah tersebut di atas.
Perlu menjadi perhatian bagi kita semua, bahwa dalam perintah
pembuatan objek pada AutoCAD, setelah kita memasukkan perintah yang akan kita
gunakan, pasti AutoCAD akan meminta kita untuk menentukan titik awal
pembuatan objek. Caranya adalah dengan kita mengklik satu kali pada display
AutoCAD. Setelah itu, kita bisa mengikuti apa yang diminta oleh AutoCAD,
dengan membaca tulisan yang ada dalam Command Line .
Intinya untuk bisa menguasai AutoCAD, rekan-rekan dituntut tidak
hanya menghafalkan perintah, tapi rekan-rekan harus bisa memahami setiap
perintah tersebut. Dengan kita memahami setiap perintah, maka dipastikan
kita tidak akan mudah lupa cara kerja dari masing-masing perintah tersebut.
Langsung saja, berikut ini akan kita bahas masing-masing perintah dari
toolbar Draw. Lengkap dengan cara kerja, cara menggunakan perintah tersebut
dengan menubar, toolbar, dan keyboard (shortcut keyboard), serta lengkap
dengan latihan-latihan yang akan membantu rekan-rekan menguasai perintah
tersebut. Sebelumnya, file disimpan terlebih dahulu, caranya pada menubar
File, pilih Save As, kemudian simpan file dengan nama yang Anda inginkan.
1. Perintah LINE
Fungsi :Untuk membuat garis lurus / garis miring
Command dengan menubar :Klik menubar Draw, pilih Line
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Draw
Command dengan keyboard :Ketik “L” + enter
Cara Kerja :
Setelah melakukan pengaktifan perintah dengan salah satu cara di atas. Di
command line akan muncul tulisan seperti ini :
Titik 1
Titik 1 Titik 2
3. Perintah POLYLINE
Fungsi :Untuk membuat garis tanpa putus, hasil akhirnya akan menjadi
satu kesatuan objek yang utuh
Command dengan menubar :Klik menubar Draw, pilih Polyline
Maka kita klik di sebuah tempat di display sebagai titik awal. Setelah itu di
command line akan muncul :
3
2
1
Titik
awal
4. Perintah POLYGON
Fungsi :Untuk membuat objek segi banyak (segi lima, segi enam, dsb)
sama sisi
Command dengan menubar :Klik menubar Draw, pilih Polygon
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Draw
Command dengan keyboard :Ketik “POL” + enter
Cara Kerja :
Setelah melakukan pengaktifan perintah dengan salah satu cara di atas. Di
command line akan muncul :
Maka klik sebuah tempat di display sebagai titik pusat dari polygon yang
akan dibuat.
Kemudian di command line akan muncul :
Ketik “I” kemudian enter jika rekan-rekan pilih option Inscribed in Circle.
Ketik “C” kemudian enter jika rekan-rekan pilih option Circumscribed
about Circle. Setelah itu, rekan-rekan bisa memasukkan jarak radius dari
lingkaran polygon tersebut (misal 25). Maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Maka rekan-rekan bisa mengklik di display sebagai titik awal pembuatan arc.
Setelah itu, rekan-rekan klik di dua titik selanjutnya sehingga membentuk
busur lingkaran, kemudian tekan enter.
Titik 1
Titik 1
7. Perintah CIRCLE
Fungsi :Untuk membuat objek lingkaran
Command dengan menubar :Klik menubar Draw, pilih Circle
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Draw
Command dengan keyboard :Ketik “C” kemudian tekan tombol enter
Cara Kerja :
Setelah melakukan pengaktifan perintah dengan salah satu cara di atas. Di
command line akan muncul :
Misal kita akan membuat lingkaran dengan radius / jari-jari 50, maka
langsung saja kita ketikkan angka 50 kemudian tekan enter. Tapi jika kita
ingin memakai opsi Diameter, maka sebelum kita mengisi angka
diameternya, kita mengetik “D” enter terlebih dahulu untuk mengaktifkan
fungsi diameter. Setelah itu baru kita masukkan angka 100 sebagai
diameternya.
Lingkaran Lingkaran
Option Option
Radius 50 Diameter 100
Cara memberi notasi radius (R) pada lingkaran : ketik “DRA” enter,
kemudian klik pada garis lingkaran dan klik di luar lingkaran
Cara memberi notasi diameter (φ) pada lingkaran : ketik “DDI” atau
“DIMDIA” enter, kemudian klik pada garis lingkaran dan klik di luar
lingkaran
Aktifkan perintah Revision Cloud dengan salah cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul:
Di command line tertulis bahwa Minimum arc length: 15, Maximum arch
length: 15 dan style: Normal. Jika rekan-rekan ingin mengedit ukuran
minimum & maksimum dari objek Revision Cloud, ketik “A” (Arc length)
kemudian tekan enter. Setelah itu, ikuti petunjuk yang ada di command line.
Jika rekan-rekan ingin mengedit style dari objek Revision Cloud, ketik “S”
kemudian tekan enter. Setelah itu ketik “N” untuk memilih style Normal
atau ketik “C” untuk memilih style Calligraphy kemudian tekan enter.
Setelah selesai, klik di tempat sembarang di display sebagai titik awal
pembuatan objek Revision Cloud.
Gerakkan kursor ke tempat sembarang untuk membuat objek Revision Cloud.
Untuk mengakhiri perintah Revision Cloud, tekan enter 2 kali atau kembalikan
posisi kursor ke titik awal.
9. Perintah SPLINE
Fungsi :Untuk membuat garis lengkung tak beraturan
Command dengan menubar :Klik menubar Draw, pilih SPLine
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Draw
Command dengan keyboard : Ketik “SPL” + enter
Cara Kerja :
Setelah melakukan pengaktifan perintah dengan salah satu cara di atas. Di
command line akan muncul :
Maka rekan-rekan klik di sebuah tempat pada display sebagai titk awal dari
objek spline tersebut.
Setelah itu di command line akan muncul :
Untuk menutup objek spline yang telah dibuat, ketik “C” kemudian tekan enter
dua kali. Tapi jika tetap ingin membuat objek spline terbuka, cukup tekan
enter dua kali
Maka rekan-rekan klik di sebuah tempat pada display sebagai titk pusat elips
tersebut.
Setelah itu di command line akan muncul :
3 6
1
2
5
Keterangan :
1. Type and Pattern, merupakan tempat kita untuk memilih jenis arsiran
yang akan dipakai. Untuk memilih jenis arsiran yang diinginkan, klik kotak
yang berada di sebelah kanan Swatch.
Type Hatch
Jendela Hatch
Pattern Pallete,
Untuk memilih
jenis Hatch /
arsiran. Klik type
arsiran yang
diinginkan, setelah
itu klik OK
2. Angle and Scale, merupakan tempat kita untuk mengatur skala dan sudut
kemiringan arsiran yang akan kita gunakan.
3. Boundaries, merupakan tempat kita untuk memilih metode penyeleksian
objek yang akan kita isi dengan arsiran. Ada dua metode penyeleksian
objek, yaitu :
⊗ Add: Pick Point, Metode penyeleksian dengan cara mengklik di dalam
objek yang akan kita beri arsiran, dapat dilakukan pada semua objek
yang dibuat dengan toolbar Draw dan objek tersebut tertutup bidangnya.
Croshair
Kursor
Seleksi metode Add: Select
Object pada objek polygon
4. Hatch Origin, merupakan tempat dimana kita mengatur titik awal dari
arsiran yang akan dibuat. Untuk tingkat dasar, menu ini jarang sekali
dipakai.
5. Options, merupakan tempat dimana kita mengatur tata letak dari arsiran
yang akan dibuat. Untuk tingkat dasar, menu ini jarang sekali dipakai.
6. Menu tambahan, merupakan tempat dimana kita mengatur letak dari
arsiran yang akan dibuat terhadap objek yang ada di dalam objek yang
akan kita arsir. Untuk tingkat dasar, menu ini jarang sekali dipakai.
7. Icon berfungsi untuk menyembunyikan atau memunculkan menu
tambahan.
Setelah perintah Hatch diaktifkan, atur settingan dari jenis arsiran yang
akan dipakai, skala arsiran dan sudut arsiran (jika perlu). Setelah itu, pilih
metode penyeleksian objek yang akan dipakai (Pick Point atau Select
Object).
Klik atau seleksi objek yang akan diarsir, setelah selesai tekan tombol enter,
maka akan kembali ke jendela Hatch & Gradient. Setelah itu, klik icon
Preview yang berada di pojok kiri bawah jendela Hatch & Gradient untuk
melihat hasilnya.
Tekan Space Bar atau klik kanan mouse untuk kembali ke jendela Hatch & Gradient.
Jika hasilnya menurut rekan-rekan kurang, atur lagi skala atau sudutnya,
klik icon Preview lagi. Jika sudah sesuai, tekan Space Bar atau klik kanan mouse,
setelah itu klik icon OK yang berada di pojok kanan bawah jendela Hatch &
Gradient.
Maka klik di sebuah tempat pada display sebagai titik awal. Kemudian klik
dititik lain sebagai titik akhir.
Titik
awal Titik
akhir
Pengaturan
posisi teks Tempat input teks
Setelah pengaturan teks selesai (meliputi jenis huruf, tinggi, warna, dsb.),
maka dapat langsung mengetik teks yang akan dipergunakan dengan cara
mengklik “tempat input teks”. Jika sudah selesai, dapat mengklik icon OK yang
terletak di pojok kanan atas jendela text formatting.
Aktifkan perintah Boundary dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di display akan muncul jendela Boundary Creation.
Untuk pengaturannya, Object type pilih Polyline, Boundary set pilih Current
viewport.
Klik icon (Pick Points) untuk menyeleksi bidang yang akan dibuat
boundary. Maka di command line akan muncul :
Kemudian tekan tombol enter. Maka objek polyline telah terbentuk di atas
objek asal. Untuk mengeceknya, klik di salah satu bagian objek yang telah
dibuat, maka keseluruhan objek akan terseleksi.
Hapus objek line yang dijadikan objek asal agar tidak terjadi penumpukan
garis.
Aktifkan perintah Multiline dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul:
Jika menginginkan titik awal garis ganda di tengah, maka pilih opsi Zero (“Z”
enter).
Selanjutnya atur skala garis dengan memilih menu Scale (“S” enter). Maka di
command line akan muncul:
Garis (a):
Justification = Zero
Scale = 11
Titik awal Titik akhir Style = STANDARD
Garis (b):
Justification = Top
Scale = 11
Style = STANDARD
Titik awal Titik akhir
Garis (c):
Justification = Bottom
Scale = 11
Style = STANDARD
15. Latihan 1
Untuk lebih memantapkan pemahaman rekan-rekan tentang perintah dasar
toolbar Draw, buatlah latihan di bawah ini. Jangan lupa untuk menyimpan file
latihan di folder rekan-rekan, karena akan digunakan untuk latihan pada bab
selanjutnya.
⊗ Latihan 1(a)
Objek
Rectangle
Objek Multiline,
Scale = 11
Objek Line
Arsir type
ANSI32
⊗ Latihan 1(b)
BAB 3
PERINTAH DASAR TOOLBAR MODIFY
1. Perintah ERASE
Fungsi :Untuk menghapus objek yang telah diseleksi
Command dengan menubar :Klik menubar Modify, pilih Erase
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Modify
Command dengan keyboard :Ketik “E” + enter
Cara Kerja :
Buatlah sebuah objek sembarang (bisa persegi, lingkaran, dsb).
Aktifkan perintah dengan salah satu cara yang telah disebutkan di atas.
Seleksi objek yang akan dihapus dengan cara klik salah satu bagian dari
objek tersebut, kemudian tekan enter.
2. Perintah COPY
Fungsi :Untuk menggandakan objek yang telah diseleksi
Command dengan menubar :Klik menubar Modify, pilih Copy
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Modify
Command dengan keyboard :Ketik “CO atau CP” + enter
Cara Kerja :
Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat persegi dengan ukuran 100x100
sebanyak dua buah).
Aktifkan perintah dengan salah satu cara yang telah disebutkan di atas.
Ada dua cara yang biasa dipakai dalam menggunakan perintah copy, yaitu
copy dengan input jarak dan copy dengan posisi yang telah ditentukan. Copy dengan
input jarak :
oObjek yang telah kita buat sebelumnya, akan kita copy dengan jarak 400 ke
atas, 500 ke kanan, 300 ke kiri, dan 250 ke bawah.
oKunci gerakan kursor ke arah vertikal dan horizontal dengan cara klik icon
ORTHO atau tekan tombol F8 pada keyboard (jangan dilakukan jika kursor
sudah terkunci)
oSetelah objek yang akan dicopy terseleksi, gerakkan kursor ke kanan
kemudian ketikkan angka 500, tekan enter. Maka hasilnya adalah sebagai
berikut:
Objek hasil
Objek asal
copy
oDengan langkah yang sama, copy objek tersebut ke atas, ke kiri dan ke
bawah. Maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Objek hasil
copy
Objek hasil
copy
Objek asal
Objek hasil
copy
oSeleksi objek yang akan dicopy, kemudian klik titik 1 sebagai titik awal
kemudian geser objek tersebut ke titik 2 (lihat gambar di bawah ini).
Kemudian tekan enter.
Titik 2
Objek hasil
copy
Titik 2
Titik 1
Objek awal
Titik 1
oSeleksi objek yang akan dicopy, klik di titik 3 sebagai titik awal. Kemudian
geser objek yang terseleksi ke titik 4 (lihat gambar). Kemudian tekan enter.
Titik 3 Titik 3
Objek
terseleksi Titik 4
Titik 4
Objek
Objek awal hasil
copy
oSelanjutnya seleksi lagi objek yang akan dicopy, klik di titik 5 (titik tengah
sisi) sebagai titik awal. Kemudian geser objek terseleksi ke titik 6 & 7 (lihat
gambar). Kemudian tekan enter.
Objek
terseleksi
Titik 6
Objek hasil
copy
Titik 5 Titik 7
3. Perintah MIRROR
Fungsi :Untuk mencerminkan objek yang telah diseleksi
Command dengan menubar :Klik menubar Modify, pilih Mirror
Command dengan toolbar : Klik icon pada toolbar Modify
Command dengan keyboard :Ketik “MI” + enter
Cara kerja :
Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat persegi dengan ukuran 50x50)
dan sebuah garis di luar objek tersebut yang nanti akan dipakai sebagai
bidang pencerminan.
Aktifkan perintah dengan salah satu cara yang telah disebutkan di atas.
Setelah itu seleksi objek yang akan dicerminkan, maka di command line akan
muncul :
Kemudian rekan-rekan klik salah satu ujung dari bidang pencerminan (titik
1) sebagai titik awal dan klik di ujung yang lain (titik 2) sebagai titik akhir. (lihat
gambar)
Titik 2
Bidang pencerminan
Titik 1
4. Perintah OFFSET
Fungsi :Untuk Membuat objek sebangun dengan ukuran yang lebih besar
atau lebih kecil dari objek yang telah diseleksi.
Command dengan menubar :Klik menubar Modify, pilih Offset
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Modify
Command dengan keyboard :Ketik “O” + enter
Cara kerja :
Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat persegi dengan ukuran 50x50).
Aktifkan perintah Offset dengan salah satu yang telah disebutkan di atas.
Setelah itu, di command line akan muncul:
Ada 4 opsi yang tersedia dalam perintah offset, yaitu Specify offset distance,
Through, Erase, dan Layer. Dari keempat opsi yang ada, kita hanya akan
mempelajari dua opsi saja. Yaitu Specify offset distance dan Erase karena kedua
opsi tersebut yang paling sering dipakai. Sedangkan dua opsi yang lain, jarang
sekali digunakan.
Langsung ketikkan angka yang menunjukkan jarak objek baru terhadap
objek asal, kemudian tekan enter. Setelah itu, klik objek yang akan di Offset,
setelah itu klik di luar objek jika ingin membuat objek baru yang lebih
besar, atau klik di dalam objek jika ingin membuat objek baru lebih kecil
dari objek asal. (misal dari objek asal, akan dibuat objek baru dengan jarak
25 dari objek asal, maka ketik 25 kemudian tekan enter). Maka hasilnya akan
seperti di bawah ini :
Jarak Offset
Objek baru
(hasil Offset)
Objek
asal
Jarak Offset
Atau akan membuat objek baru dengan jarak 10 ke dalam objek asal.
Hasilnya akan seperti di bawah ini :
Jarak Offset
Objek asal
Objek baru
(hasil Offset)
5. Perintah ARRAY
Fungsi :Untuk menggandakan objek yang telah diseleksi dengan jarak
antar objek dan jumlah objek yang bisa ditentukan.
Command dengan menubar :Klik menubar Modify, pilih Array
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Modify
Command dengan keyboard : Ketik “AR” + enter
Cara kerja :
Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat lingkaran dengan diameter 50
sebanyak dua buah).
Aktifkan perintah Array dengan salah satu yang telah disebutkan di atas.
Setelah itu, di display akan muncul jendela array sebagai berikut :
1 3
Keterangan :
1. Jenis Array yang akan dipakai. Ada dua jenis, yaitu Rectangular Array
(Array ke arah vertikal dan horizontal) dan Polar Array (Array ke arah
bidang lengkung lingkaran).
2. Pengaturan jarak, jumlah dan arah array (tampilan pada Rectangular
Array dan Polar Array tidak sama).
3. Icon Select Objects, jika kita ingin memilih objek yang akan kita Array,
cukup klik icon tersebut, kemudian pilih objek, setelah itu tekan enter. Array
dengan jenis array yang dipakai adalah Rectangular Array. (Misal objek
lingkaran yang telah kita buat akan kita perbanyak sebanyak 8 buah ke kanan dan
6 buah ke atas, dengan jarak horisontalnya adalah 35 dan jarak vertikalnya adalah 40).
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
o Setelah mengaktifkan perintah dan di display akan muncul jendela Array.
Pada bagian paling atas, klik Rectanguar Array.
1 2
3
4
5
Keterangan :
1. Rows, menunjukkan jumlah baris yang dinginkan (arah vertikal). Isikan
6.
2. Columns, menunjukkan jumlah kolom yang diinginkan (arah
horizontal). Isikan 8.
3. Row offset, menunjukkan jarak antar objek arah vertikal yang kita
inginkan. Isikan 40.
4. Column offset, menunjukkan jarak antar objek arah horizontal yang
kita inginkan. Isikan 35.
5. Angle of array, menunjukkan kemiringan sudut dari hasil array. Tidak
usah diisi karena kita akan menggandakan objek hanya ke arah vertikal
dan horizontal.
o Setelah pengisian parameter yang dibutuhkan selesai, klik icon Select
Objects (sudut kanan atas), kemudian pilih objek yang akan di array,
setelah itu tekan enter. Maka akan kembali ke jendela Array. Selanjutnya
klik icon OK
o Hasilnya akan seperti di bawah ini :
Objek asal
2
3
Keterangan :
1. Center point, menunjukkan posisi dari pusat Polar Array. Klik icon
kemudian klik ujung bawah garis yang telah dibuat sebagai pusat
dari Polar Array.
2. Total number of items, menunjukkan jumlah objek yang akan
dihasilkan. Isikan 8.
3. Angle to fill, menunjukkan jumlah derajat lingkaran yang akan dipakai
dalam Polar Array. Jika ingin hasil objek membentuk lingkaran penuh,
isikan 360. Jika ingin hasil objek membetuk setengah lingkaran, isikan
180. Dst.
o Setelah pengisian parameter yang dibutuhkan selesai, klik icon Select
Objects (sudut kanan atas), kemudian pilih objek yang akan di array,
setelah itu tekan enter. Maka akan kembali ke jendela Array. Selanjutnya
klik icon OK.
o Hasilnya akan seperti di bawah ini :
Pusat Array
6. Perintah MOVE
Fungsi :Untuk memindahkan objek yang telah diseleksi.
Command dengan menubar :Klik menubar Modify, pilih Move
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Modify
Command dengan keyboard :Ketik “M” + enter
Cara Kerja :
Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat lingkaran dengan diameter 50).
Aktifkan perintah Move dengan salah satu yang telah disebutkan di atas.
Maka di command line akan muncul :
7. Perintah ROTATE
Fungsi :Untuk memutar/merotasi objek yang telah diseleksi.
Command dengan menubar :Klik menubar Modify, pilih Rotate
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Modify
Command dengan keyboard :Ketik “RO” + enter
Cara Kerja :
Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat persegi panjang dengan ukuran
60x30 sebanyak 4 buah).
Aktifkan perintah Rotate dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Setelah itu, di command line akan muncul:
Setelah seleksi objek dilakukan dan tekan enter, maka di command line akan
muncul :
Klik salah satu titik sudut objek yang telah diseleksi sebagai titik awal rotasi.
Setelah itu, di command line akan muncul :
Ada tiga opsi yang ada dalam perintah Rotate, yaitu Specify rotation angle, Copy
dan Reference. Dari ketiga opsi tersebut, hanya opsi Specify rotation angle dan
Copy yang akan kita bahas. Sedangkan untuk opsi Reference tidak akan kita
bahas karena jarang sekali digunakan.
Rotate dengan opsi Specify rotation angle (misal objek persegi panjang yang telah
kita buat akan kita putar 900, 1500, dan 2500 . Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
oSetelah mengaktifkan perintah Rotate, seleksi objek dan menentukan titik
awal rotasi dan di command line muncul:
oSelanjutnya, langsung masukkan angka derajat rotasi yang dikehendaki (misal 90),
kemudian tekan enter. Hasilnya adalah seperti di bawah ini
Rotate dengan
Specifiy rotation
Objek asal angle = 90
oLakukan langkah-langkah di atas untuk Specify rotation angle = 1500 dan 2500.
Hasilnya adalah seperti di bawah ini:
Keterangan :
1. Rotate dengan Specify
rotation angle = 1500
1 2 2. Rotate dengan Specify
rotation angle = 2500
Rotate dengan opsi Copy. Opsi Copy langkah-langkahnya sama persis dengan
opsi Specify rotation angle. Yang membedakannya adalah hasil akhirnya. Jika
opsi Specify rotation angle posisi objek asalnya hilang, pada opsi Copy posisi objek
asalnya tetap ada.
oSelanjutnya aktifkan opsi Copy dengan cara mengetik “C” kemudian tekan
enter. Maka di command line akan muncul :
oSetelah itu langsung masukkan angka derajat rotasi yang diinginkan (misal 150).
Hasilnya adalah sebagai berikut :
Objek asal
8. Perintah SCALE
Fungsi :Untuk memperbesar atau memperkecil objek yang telah diseleksi.
Command dengan menubar :Klik menubar Modify, pilih Scale
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Modify
Command dengan keyboard :Ketik “SC” + enter
Cara Kerja :
Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat persegi panjang dengan ukuran
60x30 sebanyak 3 buah).
Aktifkan perintah Scale dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Setelah itu, di command line akan muncul:
Selanjutnya seleksi objek yang akan diskala dan tekan enter. Setelah itu, di
command line akan muncul :
Maka selanjutnya rekan-rekan klik salah satu titik sudut objek yang telah
diseleksi sebagai titik awalnya.
Setelah menentukan titik awal, maka di command line akan muncul :
Ada tiga opsi yang ada dalam perintah Scale, yaitu Specify scale factor, Copy
dan Reference.
Opsi Specify scale factor digunakan ketika rekan-rekan ingin memperbesar atau
diperkecil objek yang telah diseleksi dengan faktor skala yang jelas (misal
diperbesar 2 kali). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
oSetelah pengaktifan perintah Scale, seleksi objek dan penentuan titik awal
dilakukan. Di command line akan muncul :
Objek hasil
Scale
Objek asal
Scale dengan opsi
(Hilang setelah
Specify scale factor = 2
perintah Scale selesai)
oSelanjutnya aktifkan opsi Copy dengan mengetik “C” dan tekan enter, maka di
command line akan muncul :
oSelanjutnya aktifkan opsi Reference dengan mengetik “R” dan tekan enter,
maka di command line akan muncul :
Maka masukkan ukuran awal yang digunakan sebagai acuan. Dalam hal ini,
yang dijadikan acuan adalah ukuran panjang dari objek yang telah kita
seleksi, yaitu 60. Maka ketik angka 60 kemudian tekan enter dan di
command line akan muncul :
Ukuran akhir
Ukuran awal
Objek hasil
Stretch
Objek awal
Titik yang
diseleksi
Kursor
digerakkan
ke atas
Objek hasil
Objek awal Stretch
Titik yang
diseleksi Kursor digerakkan
ke kanan
Garis 3
Aktifkan perintah Trim dengan salah satu cara yang telah disebutkan di atas.
Selanjutnya di command line akan muncul:
Maka rekan-rekan klik atau seleksi garis 1 dan garis 2 sebagai batas pemotongan,
kemudian tekan enter
Selanjutnya di command line akan muncul :
Perintah Trim dapat bisa diaplikasikan untuk memotong semua objek (line, circle,
rectangle, polyline, spline, dsb.), yang terpenting objek tersebut harus
berpotongan dengan objek lain.
Garis 1
Aktifkan perintah Extend dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul :
Aktifkan perintah Break at Point dengan salah satu cara yang telah
disebutkan di atas. Maka di command line akan muncul:
Maka selanjutnya rekan-rekan klik di mana akan membagi garis yang telah
diseleksi tersebut (misal klik tepat di tengah-tengah garis). Hasilnya jika objek
setelah mendapat perintah Break at Point akan menjadi dua bagian.
Objek hasil
Objek asal Break at Point
(jika diseleksi) (jika diseleksi salah
satu)
Perintah Break at Point dapat diaplikasikan untuk semua objek yang dibuat
dengan perintah toolbar Draw.
Aktifkan perintah Break dengan salah satu cara yeng telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul :
Titik 1
Setelah seleksi objek dilakukan, maka di command line akan muncul :
Maka selanjutnya rekan-rekan klik titik kedua di garis yang telah diseleksi
sebagai titik akhir dari perintah Break (jarak antara titik 1 dan titik 2
diusahakan jangan terlalu jauh).
Titik 1 Titik 2
Hasilnya akan seperti gambar dibawah ini:
Buatlah dua buah garis polyline berbentuk L dan saling menempel pada
ujung-ujungnya (lihat gambar).
Garis polyline 2
Garis polyline 1
Aktifkan perintah Join dengan salah satu cara yang telah disebutkan di atas.
Maka di command line akan muncul :
Maka selanjutnya rekan-rekan klik atau seleksi garis polyline 1 sebagai objek
asal.
Selanjutnya di command line akan muncul :
Setelah itu, rekan-rekan klik atau seleksi garis polyline 2 sebagai objek yang
akan digabungkan (join) ke objek asal. Kemudian tekan enter. Maka kedua
objek tersebut akan bergabung menjadi satu objek dan hasilnya akan seperti
gambar di bawah ini :
Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat persegi panjang dengan ukuran
60x30).
Aktifkan perintah Chamfer dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul :
Di command line terdapat tulisan chamfer Dist1 = 0.0000, Dist2 = 0.0000. Chamfer
Dist1 dan Dist2 menunjukkan jarak pangkal Chamfer dari titik sudut objek
yang akan diChamfer. Kemudian ketik “D” setelah itu tekan enter untuk
mengedit angka chamfer Dist1 dan Dist2.
Setelah itu di command line akan muncul:
Garis 1 (diseleksi)
Garis 2 (diseleksi)
Setelah mengklik garis 2, maka objek akan menjadi seperti gambar di bawah
ini :
Chamfer
Dist1
Hasil Chamfer
Chamfer Dist2
Dengan langkah yang sama, lakukan perintah Chamfer untuk semua titik
sudut. Maka hasilnya akan seperti gambar di bawah ini :
Buatlah sebuah objek sembarang (misal buat persegi panjang dengan ukuran
60x30).
Aktifkan perintah Fillet dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul :
Ada 5 opsi yang tersedia dalam perintah Fillet, yaitu opsi Undo, Polyline,
Radius, Trim, dan Multiple. Namun yang akan kita bahas hanya opsi
Radius, karena opsi tersebut yang paling banyak digunakan. Sedangkan
untuk opsi-opsi yang lain, jarang digunakan atau bahkan tidak pernah
digunakan.
Aktifkan opsi Radius dengan cara mengetikkan “R” kemudian tekan enter. Maka
di command line akan muncul :
Garis 1 (diseleksi)
Garis 2 (diseleksi)
Setelah mengklik garis 2, maka objek akan menjadi seperti gambar di bawah
ini :
Fillet
Radius = 10
Hasil Fillet
Dengan langkah yang sama, lakukan perintah Fillet untuk semua titik sudut.
Maka hasilnya akan seperti gambar di bawah ini :
Objek hasil
Objek asal
Fillet
Perintah Fillet jika opsi Radius diisi dengan angka “0” (nol), Maka perintah Fillet
akan berfungsi untuk menghubungkan dua buah garis (garis bisa dalam bentuk
objek line atau objek polyline).
Objek Line
Objek Line (setelah Fillet dengan
(sebelum Fillet) Radius = 0)
Objek Polyline
Objek Polyline (setelah Fillet dengan
(sebelum Fillet) Radius = 0)
Selanjutnya rekan-rekan klik atau seleksi objek yang tadi telah dibuat (objek yang
akan dipecah).
Setelah seleksi objek dilakukan, tekan tombol enter.
Jika sebelum Explode, objek polyline jika diklik salah satu garisnya, maka
semua garis yang ada di objek polyline tesebut akan ikut terseleksi. Tapi
setelah Explode, jika diklik salah satu garisnya, maka garis-garis yang lain
tidak ikut terseleksi. Berarti objek polyline tersebut telah dipecah menurut
segmen-segmen garisnya. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini :
Catatan :
Selain semua perintah Modify yang telah dijelaskan di atas, sebenarnya ada
satu perintah dasar yang tidak saya jelaskan di bab ini. Yaitu perintah
Lengthen, untuk mengaktifkan perintah tersebut, klik menubar Modify,
kemudian klik Lengthen. Fungsinya hampir sama dengan fungsi perintah
Extend. Yaitu untuk memperpanjang garis. Jika rekan-rekan ingin mencobanya,
bisa dicoba sendiri dengan mengikuti apa yang tertulis di command line.
18. Latihan 2
Untuk lebih memantapkan pemahaman rekan-rekan tentang perintah dasar
toolbar Modify, buatlah latihan di bawah ini. Latihan di bawah ini merupakan
lanjutan dari latihan 1. Jangan lupa untuk menyimpan file latihan di folder
rekan-rekan, karena akan digunakan untuk latihan pada bab selanjutnya.
Ketentuan : manfaatkan perintah dasar toolbar Draw dan toolbar Modify, tidak
diperbolehkan menggunakan perintah dari toolbar lain. Tidak perlu memberikan
notasi dimensi.
⊗ Latihan 2
BAB 4
PERINTAH DASAR TOOLBAR DIMENSION
Perintah Dimension Style dibahas pertama kali karena sebelum kita membuat
notasi dimensi, terlebih dahulu kita harus mengatur dimensi yang akan kita
pakai melalui perintah ini. Berikut ini adalah langkah-langkahnya :
Aktifkan perintah Dimension Style dengan salah satu cara yang telah
disebutkan di atas. Maka di display akan muncul jendela Dimension Style
Manager seperti gambar di bawah ini.
1 2
3
4
Keterangan :
1. Styles, menunjukkan type-type dimensi apa saja yang ada.
2. Set Current, untuk mengaktifkan type dimensi yang telah dipilih.
3. New, untuk membuat type dimensi baru.
4. Modify, untuk mengedit type dimensi yang dipilih.
Dalam hal ini, kita akan membuat type dimensi baru. Maka klik New.
Setelah mengklik New, maka akan keluar jendela Create New Dimension Style
seperti gambar di bawah ini.
Pada New Style Name, ganti nama dimensi yang akan dibuat dengan nama “100”
karena kita akan membuat dimensi untuk skala 1:100. Setelah itu klik icon
Continue.
Setelah klik icon Continue, maka di display akan muncul jendela New
Dimension Style : 100 seperti gambar di bawah ini.
Menu
1 4
2
3
Keterangan :
1. Text appearance, untuk mengatur jenis teks, ukuran teks, dan warna
teks. Sub menu yang ada adalah sebagai berikut:
⊗ Text style, untuk mengatur type teks yang akan dipakai
⊗ Text color, untuk mengatur warna dari teks yang akan dipakai.
⊗ Fill color, untuk mengatur warna background dari teks.
⊗ Text height, untuk mengatur ketinggian teks yang akan dipakai.
2. Text placement, untuk mengatur posisi teks terhadap garis dimensi. Sub
menu yang ada adalah sebagai berikut :
⊗ Vertical, untuk mengatur posisi teks terhadap garis dimensi arah
vertikal atau tegak.
⊗ Horizontal, untuk mengatur posisi teks terhadap garis dimensi arah
horizontal atau mendatar.
⊗ Offset from dim line, untuk mengatur jarak teks terhadap garis
dimensi.
3. Text aligment, untuk mengatur posisi teks terhadap objek yang akan diberi
notasi. Ada 3 pilihan, yaitu Horizontal, Aligment with dimension line
(sesuai dengan arah dimensi), dan ISO standard.
4. Preview, untuk melihat hasil dari pengaturan yang telah kita lakukan.
Pada style name, klik New. Maka akan keluar jendela New Text Style seperti di
bawah ini.
Pada Style Name, ganti namastyle1 dengan nama lain. Misal ganti dengan
“100”, sesuai dengan nama type dimensi. Setelah itu klik icon OK.
2. Setelah itu, pada opsi Font Name, ganti type teks txt.shx dengan type teks
lain. Misal pilih type teks Swiss721 Cn Bt. Setelah itu klik icon Apply,
kemudian klik icon Close.
3. Setelah itu, pada sub menu Text style, ganti type teks dari type Standard
ke type 100.
4. Pada sub menu Text color, pilih By Layer.
5. Pada sub menu Fill color, pilih None.
6. Pada sub menu Text height, ganti tinggi teks menjadi 20.
Hasil pengaturan
menu Text
7. Setelah itu pada menu Text Placement, sub menu Vertikal dan
Horisontal, pilih Centered. Dan pada sub menu Offset from dim line, isi
dengan angka yang berkisar antara 25%-50%dari tinggi teks. Dengan tinggi
teks = 20, maka pada Offset from dim line isi dengan angka 5 (25% dari tinggi
teks).
8. Pada menu Text alignment, pilih antara Horisontal atau Alignment with
dimension line. (Misal pilih Horisontal).
Hasil dari pengaturan teks dimensi akan terlihat seperti di bawah ini.
Setelah pengaturan Text selesai, selanjutnya kita akan mengatur jenis garis.
Untuk itu, klik menu Lines dipojok kiri atas. Maka jendela New Dimension Style :
100 akan seperti di bawah ini.
⊗ Pada sub menu Dimension lines, isi parameter yang ada dengan
ketentuan sebagai berikut :
• Color, pilih By Layer
• Linetype, pilih By Layer
• Lineweight, pilih By Layer
• Baseline spacing, isi dengan angka yang berkisar antara 25%-50%dari
tinggi teks. Dengan tinggi teks = 20, maka pada Baseline spacing isi
dengan angka 10 (50% dari tinggi teks)
⊗ Pada sub menu Extension lines, isi parameter yang ada dengan ketentuan
sebagai berikut :
• Color, pilih By Layer
• Linetype ext line 1, pilih By Layer
• Linetype ext line 2, pilih By Layer
• Lineweight, pilih By Layer
• Extend beyond dim lines, isi dengan angka yang berkisar antara 25%-
50%dari tinggi teks. Dengan tinggi teks = 20, maka pada Extend
beyond dim lines isi dengan angka 10 (50% dari tinggi teks)
• Offset from origin, isi dengan angka yang berkisar antara 25%-50%dari
tinggi teks. Dengan tinggi teks = 20, maka pada Offset from origin isi
dengan angka 10 (50% dari tinggi teks)
Hasil dari pengaturan Lines akan seperti di bawah ini.
⊗ Pada sub menu Arrowheads, isi parameter yang ada dengan ketentuan
sebagai berikut :
• First dan Second, dari Closed filled ganti ke Architectural Tick
• Untuk Leader, tetap gunakan Closed fillet. Leader sendiri digunakan
untuk memberi notasi teks (perintah Leader).
⊗ Pada sub menu Center marks, pilih Mark dengan Size = 10 (50% dari
tinggi teks)
Hasil pengaturan Symbols and Arrows akan seperti di bawah ini :
⊗ Pada sub menu Linear dimensions, parameter yang perlu diatur adalah
Unit format dan Precision. Isi kedua parameter tersebut dengan
ketentuan sebagai berikut :
• Unit format, pilih Decimal
• Precision, dari 0,00 ganti ke 0,0 atau 0 (atau sesuai keinginan dan
kebutuhan)
⊗ Pada sub menu Measurement scale, parameter yang perlu diatur adalah
Scale factor. Karena disini kita akan membuat objek dengan skala 1:1,
maka pada Scale factor isi dengan angka 1.
⊗ Pada sub menu Angular dimensions, parameter yang perlu diatur adalah
Unit format dan Precision. Isi kedua parameter tersebut dengan
ketenmtuan sebagai berikut :
• Unit format, pilih Decimal Degrees
• Precision, dari 0 ganti ke 0,0 atau 0,00 (atau sesuai keinginan dan
kebutuhan)
Hasil pengaturan Primary Units akan seperti di bawah ini :
Setelah pengaturan Text, Lines, Symbols and Arrows, dan Primary Units,
maka pengaturan dimensi telah selesai dilakukan. Setelah itu, klik icon OK
untuk mengakhiri pengaturan dimensi dan kembali ke jendela Dimension
Style Manager. Tampilan dari jendela Dimension Style Manager akan
seperti di bawah ini :
Pada Styles, pilih type dimensi yang telah dibuat (100), setelah itu klik
iconSet Current untuk mengaktifkan type dimensi tersebut dan klik
iconClose untuk mengakhiri pengeditan dimensi. Pada toolbar Dimension, akan
terlihat type dimensi yang aktif.
Penjelasan tambahan :
Untuk tinggi teks, jika skala gambar adalah 1:100, tinggi teks bisa 20 atau 25,
tergantung dari ukuran gambar yang akan di buat (dengan satuan
penggambaran dalam cm). Untuk skala lain, bisa menyesuaikan
perbandingannya.
2. Perintah LINIER
Fungsi :Untuk membuat notasi dimensi arah vertikal dan horizontal.
Command dengan menubar :Klik menubar Dimension, pilih Linear
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Dimension
Command dengan keyboard : Ketik “DLI” + enter
Cara Kerja :
Buat sebuah objek berbentuk persegi panjang dengan ukuran 300x200.
Aktifkan perintah Linear dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul :
Setelah itu, klik pangkal garis yang akan diberi notasi dimensi (titik 1)
kemudian klik ujung garis yang akan diberi notasi dimensi (titik 2). Untuk lebih
jelasnya, lihat gambar dibawah ini.
Titik 1 Titik 2
Setelah itu, bawa kursor ke atas atau ke bawah untuk meletakkan posisi dari
garis dimensi. Kemudian tekan tombol enter. Hasilnya akan seperti gambar
di bawah ini :
3. Perintah ALIGNED
Fungsi :Untuk membuat notasi dimensi arah vertikal, horizontal & arah
miring.
Command dengan menubar :Klik menubar Dimension, pilih Aligned
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Dimension
Command dengan keyboard :Ketik“DAL” + enter
Cara Kerja :
Buat sebuah objek berbentuk persegi panjang dengan ukuran 300x200.
Kemudian Chamfer keempat sisinya dengan chamfer Dist1= 100 dan chamfer
Dist2= 100 (lihat gambar).
Aktifkan perintah Aligned dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul :
Setelah itu, klik pangkal garis yang akan diberi notasi dimensi (titik 1)
kemudian klik ujung garis yang akan diberi notasi dimensi (titik 2). Untuk lebih
jelasnya, lihat gambar dibawah ini.
Titik 2
Titik 1
Setelah itu, bawa kursor ke atas atau ke bawah untuk meletakkan posisi dari
garis dimensi. Kemudian tekan tombol enter. Hasilnya akan seperti gambar
di bawah ini :
Aktifkan perintah Arch Length dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul:
Setelah itu, klik objek lengkung lingkaran yang akan diberi notasi dimensi.
Klik disini
Setelah itu, bawa kursor ke atas atau ke bawah untuk meletakkan posisi dari
garis dimensi. Kemudian tekan tombol enter. Hasilnya akan seperti gambar
di bawah ini :
5. Perintah RADIUS
Fungsi :Untuk membuat notasi dimensi untuk jari-jari atau radius dari
sebuah lingkaran atau bidang lengkung.
Command dengan menubar :Klik menubar Dimension, pilih Radius
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Dimension
Command dengan keyboard :Ketik“DRA” + enter
Cara Kerja :
Buat sebuah objek berbentuk berbentuk busur lingkaran (arc) dengan
ukuran sembarang dan lingkaran dengan diameter = 100 (lihat gambar).
Aktifkan perintah Radius dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul :
Setelah itu, klik objek lengkung lingkaran yang akan diberi notasi dimensi.
Klik disini
Setelah itu, bawa kursor ke atas atau ke bawah untuk meletakkan posisi dari
garis dimensi. Kemudian tekan tombol enter. Hasilnya akan seperti gambar
di bawah ini :
Dengan cara yang sama, beri notasi radius pada objek lingkaran yang telah
dibuat. Hasilnya akan seperti gambar di bawah ini :
6. Perintah DIAMETER
Fungsi :Untuk membuat notasi dimensi untuk garis tengah atau diameter
dari sebuah lingkaran atau bidang lengkung.
Command dengan menubar :Klik menubar Dimension, pilih Diameter
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Dimension
Command dengan keyboard :Ketik“DDI” + enter
Cara Kerja :
Buat sebuah objek berbentuk berbentuk busur lingkaran (arc) dengan
ukuran sembarang dan lingkaran dengan diameter = 200 (lihat gambar).
Aktifkan perintah Diameter dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul :
Setelah itu, klik objek lengkung lingkaran yang akan diberi notasi dimensi.
Klik disini
Setelah itu, bawa kursor ke atas atau ke bawah untuk meletakkan posisi dari
garis dimensi. Kemudian tekan tombol enter. Hasilnya akan seperti gambar
di bawah ini :
Dengan cara yang sama, beri notasi diameter pada objek lingkaran yang telah
dibuat. Hasilnya akan seperti gambar di bawah ini :
7. Perintah ANGULAR
Fungsi :Untuk membuat notasi kemiringan sudut antara dua objek.
Command dengan menubar :Klik menubar Dimension, pilih Angular
Command dengan toolbar :Klik icon pada toolbar Dimension
Command dengan keyboard :Ketik“DAN” + enter
Cara Kerja :
Buat dua buah garis yang saling berpotongan dan membentuk sebuah sudut
tertentu dan segi enam dengan ukuran sembarang (lihat gambar).
Aktifkan perintah Angular dengan salah satu cara yang telah disebutkan di
atas. Maka di command line akan muncul :
Setelah itu, klik objek garis pertama (garis 1), kemudian klik garis kedua (garis 2) yang
akan diberi notasi dimensi (lihat gambar).
Dengan cara yang sama, beri notasi sudut pada salah satu titik sudut objek segi
enam yang telah dibuat. Hasilnya akan seperti gambar di bawah ini :
Aktifkan perintah Quick Leader dengan salah satu cara yang telah
disebutkan di atas. Maka di command line akan muncul:
Setelah itu, klik objek yang akan diberi notasi. Misal kita akan memberi
notasi pada objek segi enam 1, maka klik di dalam objek segi enam 1 (titik
1). Setelah itu geser kursor ke bawah dan klik (titik 2). Kemudian geser
kursor ke kanan dan klik (titik 3). Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di
bawah ini.
Titik 1
Titik 2
Titik 3
Setelah klik di titik 3, maka di command line akan muncul :
Setelah itu, langsung ketik notasi yang akan dibuat. Misal kita akan membuat
notasi “segi enam beraturan”, maka ketik “segi enam beraturan” kemudian tekan
enter dua kali. Hasilnya akan seperti gambar di bawah ini.
Untuk mengedit teks notasinya, cukup klik dua kali pada teks yang akan diedit.
Jika telah selesai, klik icon OK.
BAB 5
MANAJEMEN LAYER
Layer dalam bahasa Indonesia berarti lapisan. Tiap layer, lembar atau
lapis mempunyai nama tersendiri, tidak boleh ada lebih dari satu nama layer
yang sama, penamaan layer maksimal 31 karakter (huruf, angka atau symbol
($), strip (-) dan underbar (_), tetapi tidak boleh menggunakan spasi kosong atau
spacebar).
Fungsi Layer pada prinsipnya ialah untuk mempermudah proses
penyuntingan gambar, karena dengan sistem layer; objek-objek gambar dapat
kita kelompokkan ke dalam kelompok tertentu, dapat menyembunyikan objek-
objek gambar yang tidak perlu diperlihatkan pada saat proses penggambaran,
dapat mengunci objek gambar supaya tidak terhapus secara tak sengaja, dapat
membekukan objek gambar untuk menghemat proses regenerasi dan masih
banyak lagi kegunaan-kegunaan lainnya. Setiap kali kita menjalankan AutoCAD
(bukan membuka file yang sudah ada), secara otomatis kita telah dibuatkan
satu layer, namanya layer 0, apapun yang kita gambar akan ditempatkan pada
layer tersebut. Jika di display belum muncul toolbar Layer, untuk
memunculkan toolbar Layer, klik kanan pada sembarang icon toolbar yang
ada di display AutoCAD, kemudian pilih Layer. Setelah itu tempatkan di posisi
yang dikehendaki Berikut ini adalah tampilan dari toolbar Layer :
Aktifkan perintah Layer dengan cara ketik LA kemudian tekan enter. Setelah
itu di display akan muncul jendela Layer Properties Manager seperti gambar
di bawah ini.
Keterangan :
1. Status Layer, yang terdiri dari :
:New Layer (ALT + N), untuk membuat layer baru
:Delete Layer (ALT + D), untuk menghapus layer yang telah dibuat
:Set Current (ALT + C), untuk mengaktifkan layer yang telah
dibuat
2. Layer Display, tempat yang menunjukkan layer-layer yang telah dibuat.
Klik icon New Layer atau tekan tombol ALT + N pada keyboard untuk
membuat layer baru. Maka di jendela Layer Properties Manager akan
muncul seperti di bawah ini :
Layer yang telah dibuat masih bernama “Layer1”, nama tersebut bisa diganti
dengan nama yang sesuai dengan keinginan teman-teman. Misal layer
Pilih warna yang diinginkan, misal pilih warna kuning. Setelah itu klik icon
OK.
Untuk mengganti jenis garis, pada kolom Linetype, klik icon Continuous pada
layer yang akan diubah jenis garisnya. Maka akan muncul jendela Select
Linetype seperti gambar di bawah ini :
Untuk memilih jenis garis, klik icon Load, maka akan muncul jendela Load or
Reload Linetypes seperti gambar di bawah ini:
Pilih garis yang diinginkan, misal kita akan memakai jeni garis titik-titik,
maka pilih Linetype ACAD_ISO07W100 dengan Description ISO dot. Setelah itu
klik icon OK maka akan kembali ke jendela Select Linetype seperti gambar di
bawah ini :
Di jendela Select Linetype telah muncul dua jenis garis, yaitu jenis garis
ACAD_ISO07W100 dan garis jenis garis Continuous (jenis garis default). Pilih jenis
garis yang telah dibuat sebelumnya (ACAD_ISO07W100) kemudian tekan icon
OK untuk mengaktifkan jenis garis tersebut pada layer.
Untuk mengganti ketebalan garis pada layer, pada kolom Lineweight klik icon
Default pada layer yang akan diganti ketebalan garisnya. Maka akan muncul
jendela Lineweight seperti gambar di bawah ini :
Pilih ketebalan garis yang akan dipergunakan. Misal pilih ketebalan 0.30 mm.
Setelah itu, klik icon OK.
Setelah semua pengeditan di atas dilakukan, maka layer yeng telah kita buat
akan seperti gambar di bawah ini :
Layer yang telah dibuat telah berganti identitas sesuai dengan yang telah kita
ubah, yaitu :
Name : dinding
Color : yellow
Linetype : ACAD_ISO07W100
Lineweight : 0.30 mm
Layer tersebut telah siap dipergunakan untuk proses penggambaran. Untuk
membuat layer-layer yang lain, caranya sama dengan diatas.
Dalam membuat layer, ada beberapa hal yang patut dijadikan bahan
pertimbangan. Hal-hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
Pembuatan layer berdasarkan jenis obyek atau pengelompokkan obyek yang
ada pada gambar. Misal ada layer dinding untuk obyek dinding, layer kusen
untuk obyek kusen, layer arsir untuk arsiran, dsb.
Pemilihan ketebalan garis tidak ada ketentuan, namun secara umum dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Garis Dinding : 0.20 - 0.25 mm
Garis Potongan : 0.30 - 0.40 mm
Dimensi, Notasi, dan Keterangan lainnya
: 0.13 - 0.15 mm
Garis Obyek Berbahan Kayu (Kusen, dsb)
: 0.13 - 0.15 mm
Garis Arsiran, Obyek Landscape dan Furniture
: 0.05 mm
Garis-Garis untuk Obyek-Obyek Lain
: 0.09 - 0.15 mm
Pemilihan warna layer diusahakan senyaman mungkin untuk mata. Untuk
obyek-obyek yang dominan gunakan warna yang lembut. Untuk obyek-obyek
yang tidak dominan dapat menggunakan warna yang mencolok. Khusus
untuk arsiran gunakan warna-warna yang cenderung gelap seperti warna
dengan Index Color 251 - 253 dan warna-warna gelap lainnya selain hitam.
Berikut ini adalah contoh layer dari gambar kerja rumah tinggal. Nama dan
warna layer tidak menjadi ketentuan mutlak yang harus dipatuhi. Namun
pembuatan setiap layer harus mudah dipahami dari namanya, tidak
membingungkan dan harus bisa memberikan kenyamanan bagi yang
menggambar dan bagi yang melihat gambar.
BAB 6
PERINTAH - PERINTAH LANJUTAN
1. Perintah OPTIONS
Fungsi :Untuk mengatur tampilan dan beberapa pengaturan dari AutoCAD
Command dengan keyboard :Ketik “OP” + enter
Cara Kerja :
Setelah melakukan pengaktifan perintah dengan cara di atas. Di display
AutoCAD akan muncul jendela Options seperti gambar di bawah ini :
Terdapat beberapa fungsi yang dapat diatur melalui perintah Options ini.
Antara lain adalah tampilan display AutoCAD (warna dan jenis teks) melalui
sub menu Display. Pengaturan tentang penyimpanan file melalui sub menu
Open and Save. Pengaturan tentang ukuran dan warna kursor melalui sub
menu Drafting dan sub menu Selection. Serta beberapa pengaturan lainnya.
Tertulis No selection
(berarti tidak ada objek
yang terseleksi)
Scroolbar
Tertulis Polyline
(berarti ada objek yang
terseleksi yaitu objek polyline)
Scroolbar
Ada begitu banyak pengaturan yang bisa diubah melalui perintah Properties.
Antara lain adalaha Colour (warna), Layer, Linetype (jenis garis), Lineweight
(ketebalan garis), dan masih banyak lagi pengaturan lainnya yang bisa diedit
melalui perintah Properties.
4. Perintah BLOCK
Fungsi :Untuk mengelompokkan beberapa objek yang telah diseleksi
menjadi satu kelompok dengan nama tertentu.
Command dengan keyboard :Ketik “B” + enter
Cara Kerja :
Buatlah beberapa objek di display AutoCAD. Misal buatlah objek persegi,
lingkaran, segilima dan segienam dengan posisi diperkirakan seperti gambar
di bawah ini :
Beberapa objek yang telah digambar akan dijadikan satu kelompok dengan
nama “polygon”. Caranya adalah aktifkan perintah Block dengan cara ketik “B”
kemudian tekan enter. Maka di display AutoCAD akan muncul jendela Block
Definition seperti gambar di bawah ini :
Menunjukkan jumlah
objek yang telah
diseleksi
• Pada bagian Base point, berfungsi untuk menentukan titik pusat dari
obkel block. Untuk menentukan titik pusat dari objek block, klik icon Pick
Point ( ) kemudian klik di salah satu sudut dari objek block untuk
dijadikan sebagai titik pusat dari objek block tersebut. Jika sudah, tekan
enter maka akan kembali ke jendela Block Definition. Setelah proses
penentuan Base point dilakukan, maka jendela Block Definition pada bagian
Base point akan seperti di bawah ini.
Menunjukkan koordinat
dari titik pusat objek block
yang telah ditentukan
sebelumnbya
Untuk mengedit objek yang telah di block, cukup klik dua kali pada objek
tersebut. Maka akan keluar jendela Edit Block Definition seperti pada
gambar di bawah ini:
Pilih nama block yang akan diedit, kemudian klik OK. Maka di display akan
muncul Block Editor seperti gambar di bawah ini:
Icon Close
Block Editor
Pengeditan bisa langsung dilakukan. Jika sudah selesai klik icon Close Block
Editor. Maka akan keluar sebuah AutoCAD alert seperti gambar di bawah ini
:
Pilih Save the changes to polygon untuk menyimpan hasil pengeditan block yang
telah dilakukan.
Jika ingin memecah objek Block yang telah dibuat, dapat menggunakan
perintah Explode.
*) Untuk mengganti warna dan jenis garis dari objek, dapat menggunakan toolbar Properties
menjadi
Kemudian klik objek yang akan disamakan properties-nya dari objek yang
telah diseleksi sebelumnya. Maka hasilnya akan seperti gambar di bawah ini :
Perintah Matchprop juga dapat digunakan pada objek teks, dimensi, dan
hatch (arsiran). Perintah Matchprop tidak dapat digunakan pada objek yang
telah dijadikan satu kesatuan (objek block).
6. Perintah DIVIDE
Fungsi : Untuk membagi garis, objek polygon, objek polyline menjadi
beberapa bagian sama besar
Command dengan keyboard : Ketik “DIV” kemudian tekan tombol enter
Cara Kerja :
Buatlah sebuah garis dengan panjang 100, objek persegi dengan ukuran
50x50 dan lingkaran dengan jari-jari 25 di display AutoCAD. Kedua objek
tersebut akan kita bagi menjadi beberapa bagian sama besar.
Sebelum memulai membagi garis, terlebih dahulu kita harus mengatur jenis
point (titik) yang akan digunakan. Point ini akan berguna untuk
menunjukkan letak pembagian hasil dari perintah Divide.
Caranya ketik “PDMODE” kemudian tekan enter. Maka di comman line akan
muncul:
Ada 20 jenis titik (point) yang ada di AutoCAD, yaitu sebagai berikut:
Pilih jenis titik yang dikehendaki. Misal akan menggunakan jenis titik 99,
maka ketik “99” kemudian tekan enter.
Kemudian atur ukuran dari point yang akan dipakai. Caranya ketik “PDSIZE”
kemudian tekan enter. Maka di command line akan muncul :
Selanjutnya klik objek yang akan dibagi. Kita akan membagi objek persegi
yang telah kita buat menjadi 8 bagian. Maka klik objek persegi.
Maka isikan angka yang menunjukkan jumlah bagian yang akan dibuat dari
objek yang telah diseleksi. Karena kita akan membagi objek menjadi 8 bagian,
maka isikan “8” kemudian tekan enter. Maka objek persegi yang telah
diseleksi menjadi:
Lakukan hal yang sama terhadap objek garis dan lingkaran yang telah dibuat
sebelumnya.
7. Perintah MEASURE
Fungsi : Untuk membagi garis, objek polygon, objek polyline menjadi
beberapa bagian sama besar dengan panjang per bagian yang telah
ditentukan
Command dengan keyboard : Ketik “MEASURE” kemudian tekan tombol
enter
Cara Kerja :
Buatlah sebuah garis dengan panjang 200 di display AutoCAD. Objek tersebut
akan kita bagi menjadi beberapa bagian sama besar dengan panjang per
bagian adalah 50.
Pilih objek yang akan dibagi, dalam hal ini klik objek garis yang telah dibuat
sebelumnya.
Setelah klik objek yang akan dibagi, maka di command line akan muncul :
Maka isikan angka yang menunjukkan panjang per bagian yang dikehendaki.
Karena kita akan membagi objek yang telah kita seleksi dengan panjang per
bagian adalah 50, maka ketik “50” kemudian tekan enter. Maka objek yang
telah kita seleksi menjadi :
Untuk mengecek panjang per bagian, gunakan perintah Dimension Linier (DLI)
atau Dist (DI).
8. Perintah LIST
Fungsi : Untuk menampilkan data base / properties dari objek yang
diseleksi (bisa digunakan untuk menghitung luas, keliling dan
volume dari sebuah obyek)
Command dengan keyboard : Ketik “LI” atau “LS” kemudian tekan tombol
enter
Cara Kerja :
Buatlah sebuah persegi panjang dengan ukuran 150x100 dan sebuah
lingkaran dengan radius 50 di display AutoCAD.
Aktifkan perintah List dengan cara ketik “LI” atau “LS” kemudian tekan
enter. Maka di command line akan muncul :
Maka seleksi objek yang akan kita hitung luas dan lihat propertiesnya. Klik
objek persegi panjang yang telah kita buat sebelumnya. Kemudian tekan
enter, maka akan muncul jendela AutoCAD Text Window seperti gambar di
bawah ini :
1
2
Keterangan :
1. Nomor 1 menunjukkan tentang jenis garis dan layer yang digunakan pada
objek yang diseleksi.
2. Nomor 2 menunjukkan tentang area (luas) dan perimeter (keliling) dari
objek yang diseleksi (sesuai dengan unit satuan yang digunakan).
3. Nomor 3 menunjukkan tentang koordinat titik-titik sudut dari objek yang
diseleksi.
Jika sudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari objek yang telah
diseleksi, jendela AutoCAD Text Window dapat ditutup.
Lakukan hal yang sama terhadap objek lingkaran yang telah dibuat
sebelumnya. Hitung luas dan kelilingnya.
9. Perintah PURGE
Jika ada item-item yang tidak dipakai dalam file icon Purge All bisa diklik.
Untuk menghilangkan item-item yang tidak terpakai tersebut, cukup klik icon
Purge All. Jika setelah klik icon Purge All keluar jendela Confirm Purge seperti
gambar di bawah ini :
Maka klik icon Purge this item, maka item-item yamg tidak dipakai dalam file
akan hilang. Jika masih ada, maka lakukan langkah-langkah tersebut di atas
untuk menghilangkannya.
Aktifkan perintah Ray dengan cara ketik “RAY” kemudian tekan enter. Maka
di command line akan muncul :
Maka geser kursor dan arahkan kemana garis tersebut akan diarahkan.
Kemudian klik. Jika ingin membuat garis tak hingga lebih dari satu, cukup
klik di temapt lain. Jika sudh selesai, tekan enter.
Garis dengan
Panjang tak hingga
Fungsi perintah ini hampir sama dengan fungsi dari perintah Construction
Line yaitu untuk membuat garis bantu dalam proses pembuatan gambar.
Maka isikan proses hitung yang ingin dilakukan. Proses hitung yang bisa
dilakukan dalam perintah Calculate ini adalah perhitungan sederhana.
Jika sudah selesai mengetikkan proses hitung, tekan tombol enter maka di
command line akan muncul hasil dari proses hitung.
12. Latihan 3
Untuk lebih memantapkan pemahaman rekan-rekan tentang keseluruhan
perintah dan penerapannya pada gambar, buatlah latihan di bawah ini. Latihan
di bawah ini merupakan lanjutan dari latihan 1 & 2. Gunakan layer dan dimensi
yang tepat serta manfaatkan perintah-perintah Modify dengan maksimal.
BAB 7
SKALA, KOP & PENCETAKAN GAMBAR
Keterangan : standar ukuran di atas tidak mutlak (bisa lebih besar atau lebih
kecil), tetap harus memperhatikan proporsionalitas dan estetika gambar.
3. Mencetak Gambar
Setelah gambar berada di dalam kop, maka gambar bisa langsung
dicetak (plot). Gambar yang akan dicetak mempunyai skala 1:50.
Langkahlangkah mencetak gambar pada AutoCAD adalah sebagai berikut:
Aktifkan perintah plot dengan cara tekan tombol CTRL + P atau klik menu File,
pilih Plot. Maka di display akan muncul jendela Plot seperti berikut:
2
6
8 7
4
3
Setelah pengaturan selesai, maka tampilan jendela Plot akan seperti berikut:
Selanjutnya adalah memilih gambar yang akan dicetak, caranya adalah pada
menu Plot area, pilih Window. Selanjutnya klik sudut kiri atas kop gambar
dan kanan bawah kop gambar (bisa sebaliknya). Seperti pada gambar berikut:
Titik awal
Titik akhir
Setelah area gambar yang akan dicetak terseleksi, maka tampilan pada
jendela Plot akan seperti berikut:
Bisa dilihat pada menu Plot scale, angka pada units berubah menjadi 5,208.
Karena skala gambar 1:50, maka angka pada units harus diubah menjadi 5.
Caranya adalah dengan menghilangkan tanda centang pada pilihan Fit to
paper. Kemudian angka pada units diubah manual menjadi 5.