Kelompok 3 'Metabolisme Protein'
Kelompok 3 'Metabolisme Protein'
“METABOLISME PROTEIN”
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawataan yang dibina oleh Wiwik Agustina., S.Kep., Ns., M. Biomed
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi
kekuatan dan kesehatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini pada waktu yang tepat,walaupun dalam bentuk yang sederahana.
Dan pada tugas ini kami membahas tentang “Metabolisme Protein”
Dengan adanya makalah ini, kami harap dapat membantu kita untuk
meningkatkan minat baca dan belajar kita semua .Selain itu, kami juga berharap
semua dapat mengetahui dan memahami tentang berita ini, karena akan
meningkatkan mutu individu kita.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
3.1 Kesimpulan...................................................................................15
3.2 Saran.............................................................................................16
BAB 1
3
PENDAHULUAN
4
1. Agar mahasiswa mengetahui definisi dan klasifikasi asam amino
2. Agar mahasiswa mengetahui definisi dan klasifikasi protein
3. Agar mahasiswa mengetahui fungsi asam amino/protein dalam tubuh
4. Agar mahasiswa mengetahui metabolisme protein
5. Agar mahasiswa mengetahui gangguan dalam metabolisme protein
BAB II
5
PEMBAHASAN
H2N C COOH
6
8. Asam-asam amino yang gugus fungsionalnya berikatan dengan cicin
aromatik. Contoh: Penilalanin dan Tyrosin
9. Asam-asam amini yang gugus fungsionalnya berikatan dengan
cincin herosiklik. Contoh: Typtophan, Prolin, dan Hitidin.
Asam amino yang bersifat basa adalah asam amino yang memiliki
kekuatan positf pada gugus fungsionalnya. Asam amino basa dapat
berikatan secara ionik dengan asam amino yang bersifat asam. Asam
amino yang bersifat basa yaitu Lysin, Histidin, dan Arganin.
Adalah asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan berasal
dari makanan yang kita makan. Asam Amino yang termasuk dalam asam amino
essential adalah : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin,
Treonin, Triftofan, Valin.
7
2. Asam Amino Nonessential
Adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal
dari tubuh. Asam Amino yang termasuk dalam asam amino nonessential adalah :
Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam glutamat, Glutamine,
Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline.
8
3. Glutamat : produksi anatara dalam reaksi interkonversi asam amino,
prekursor prolin, omitin, arginin, poliamin, pleurotransmiter α-amino butirat
(GABA), sumber NH3
4. Glutamin : donor grup amino untuk banyak reaksi non asam amino,
pembawa N (lebih mudah melewati membran daripada glutamat, sumber
NH3)
5. Glisin : prekursor biosintesis purin, neurotransmiter
6. Histidin : prekursor histamin, memberi pada pool 1-C
7. Lisin : untuk kroslinkin protein ( seperti garam kolagen dan elastin),
biosintesis tamitin
8. Metionin : donor grup metil untuk banyak proses sintetik, prekursor sistein
9. Fenilalanin : prekursor tirosin dan melalui tirosin, juga prekursor
katekolamin, DOPA, melanin dan tiroksin
10. Serin : komponen fosfolipid, frekursor sfimolipid, frekursor etanolamin,
dan olin
11. Triptofan : prekursor serotonin, prekursor nikotinamid (vit D)
12. Tirosin : sama seperti fenilalanin
9
Metabolisme protein adalah metabolisme yang berasal dari asam amino
yang sumbernya dari asam itu sendiri. Dalam total keseluruhan asam amino
yang dihasilkan ada sekitar 85% yang berfungsi sebagai sintesis pada protein.
Asam amino yang bertujuan sebagai metabolisme tersebut dapat kita jumpai
pada protein yang kita makan setiap harinya. Protein tersebut berproses sebagai
hasil dari degradasi protein di dalam tubuh. Proses semacam ini biasanya akan
bersifat kontinyu atau berlanjut secara berkala. Asam amino pada protein itu
sendiri terbagi atas dua unsur yaitu asam amino essensial dan asam amino non
essensial. Dalam hal ini sumber protein yang berupa asam amino tersebut akan
mengalami transport protein seperti protein akan berproses di usus halus yang
nantinya akan masuk pada aliran darah kita. Ketika asam amino telah bercampur
dalam darah maka asam tadi akan tersebar luas hingga keseluruh sel namun
asam amino itu tentunya tidak akan terbuang sia-sia melainkan akan disimpan
dalam sel-sel darah yang dibantu dengan enzim.
10
Asam amino dalam darah dibawa ke hati menjadi asam amino dalam hati (ekstra
sel), kemudian asam amino tersebut ada yang disimpan dalam hati (intra sel) dan
sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh. Asam amino yang
dibawa ke hati dikatakan ekstra sel karena sebagian asam amino dalam hati ini
kemudian akan dibawa sebagian keluar dari sel atau menuju ke seluruh jaringan
tubuh yang membutuhkan. Setelah masuk ke jaringan-jaringan tubuh asam
amino ini akan masuk ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel). Dan
sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel) sebagai cadangan protein dalam
tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi
protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam tubuh
maka protein dirombak kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini juga
berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel
tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama dari semua protein, enzim,
dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi.
11
protein baru, sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk Urea. Jika jumlah
protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino untuk
dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein menjadi
asam amino terjadi di hati dengan proses deaminasi atau transaminasi.
Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak
sehingga menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus
diubah dahulu jadi urea (di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati
ada kelainan (sakit) maka proses perubahan NH3 menjadi urea terganggu dan
akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia. Berikut
siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.
Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk
mempertahankan kesehatan, seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram protein
setiap hari. Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam aminonya, jika ada
asam amino yang terserap melalui proses pencernaan dan penyerapan namun
asam amino tersebut tidak dibutuhkan di dalam tubuh maka asam amino yang
bersangkutan akan segera diuraikan menjadi urea. Karena itu kelebihan
konsumsi protein (asam amino) yang berlebih tidak akan memberikan manfaat
apapun. Dalam tubuh protein mengalami perubahan tertentu dengan kecepatan
yang berbeda untuk tiap protein karena untuk tiap protein memiliki panjang dan
urutan asam amino yang berbeda. Ada tiga kemungkinan mekanisme
pengubahan protein yaitu :
12
c) Protein dikeluarkan dari dalam sel, kemudian diganti dengan
sintesis protein baru.
13
disertai dengan kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan protein dan
energi dapat terjadi karena protein merupakan salah satu sumber utama
pengahasil energi. Jika dalam makanan yang kita makan kurang mengandung
kurang mengandung energi maka tubuh akan mengambil protein lebih banyak
untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam tubuh akan semakin berkurang.
Penyakit yang terjadi karena kekurangan energi dan protein ini biasa disebut
dengan penyakit Kurang Energi Protein (KEP).
Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini
juga dapat menyerang orang dewasa. Misalnya pada orang yang mengalami
kelaparan dalam waktu yang lama atau menderita penyakit kronis. Namun pada
umumnya penyakit terjadi pada anak-anak antara usia 2-5 tahun, ketika mereka
berhenti minum ASI dan menerima makanan tambahan. Yang kurang
mengandung protein atau tidak sama sekali. Ketika penyakit KEP ini menyerang
seorang anak, maka akan mucul gejala-gejala seperti kekurangan energi
(Marasmus ) dan kekurangan protein (Kwashiorkor).
BAB III
PENUTUPAN
14
3.1 Kesimpulan
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau
manusia. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Fungsi dari protein adalah
sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino
sebagai komponen protein. Proses metabolisme protein dimulai dari proses
pencernaan di mulut sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses
metabolisme asam amino. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam
amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk
disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan
menggunakan enzim). Semua proses tersebut dibantu oleh enzim.
Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam
amino, yang terbagi menjadi dua proses; deaminasi atau transaminasi.
Deaminasi; proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk
urea. Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi asam keto.
Banyaknya atau keadaan asam amino dalam darah tergantung pada
keseimbangan antara pembentukan asam amino dan pengunaannya. Jika asam
amino yang dibentuk banyak maka asam amino yang terdapat dalam darah juga
banyak. Penyakit yang ditimbulkan karena gangguan metabolisme protein adalah
penyakit kurang energi dan protein, diabetes mellitus dan diabetes insipidus.
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini
dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok
bahasan makalah ini bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
15
Linder, Maria C. (2010). Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta : UI-Press
16