Anda di halaman 1dari 16

BIOKIMIA

“METABOLISME PROTEIN”

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawataan yang dibina oleh Wiwik Agustina., S.Kep., Ns., M. Biomed

DISUSUN OLEH :

1. Arinta Halang (1914314201032)


2. Bunga Angeli (1914314201034)
3. Delta Putri (1914314201035)
4. Dwi Febriyanti (1914314201040)
5. Husnur Robbani (1914314201046)

STIKES MAHARANI MALANG


S1-KEPERAWATAN
2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi
kekuatan dan kesehatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini pada waktu yang tepat,walaupun dalam bentuk yang sederahana.
Dan pada tugas ini kami membahas tentang “Metabolisme Protein”

Dengan adanya makalah ini, kami harap dapat membantu kita untuk
meningkatkan minat baca dan belajar kita semua .Selain itu, kami juga berharap
semua dapat mengetahui dan memahami tentang berita ini, karena akan
meningkatkan mutu individu kita.

Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih


sangat  minim, sehinga saran dari dosen serta kritikan dari teman-teman masih
kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.

Malang, 04 Oktober 2019

Kelompok 3

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR........................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................4


1.2 Rumusan masalah..........................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6

2.1 Definisi dan klasifikasi asam amino.............................................6

2.2 Definisi dan Klasifikasi Protein.....................................................8

2.3 Fungsi Asam Amino/Protein Dalam Tubuh..................................8

2.4 Metabolisme Protein......................................................................9

2.5 Kelainan Metabolisme Protein.....................................................13

BAB III PENUTUP...........................................................................................15

3.1 Kesimpulan...................................................................................15

3.2 Saran.............................................................................................16

BAB 1

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel


makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel.
Protein memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur
maupun fungsinya. Peranan protein diantaranya sebagai katalisator,
pendukung, cadangan, sistem imun, alat gerak, sistem transpor, dan respon
kimiawi. Protein-protein tersebut merupakan hasil ekspresi dari informasi
genetik masing-masing suatu organisme tak terkecuali pada bakteri
(Campbell et al., 2009; Lehninger et al., 2004). Protein dan gen memiliki
hubungan yang sangat dekat dimana kode genetik berupa DNA dienkripsi
dalam bentuk kromosom yang selanjutnya kode genetik tersebut
ditranslasikan menjadi protein melalui serangkain mekanisme yang
melibatkan RNA dan ribosom (Vo-Dinh, 2005).

Asam amino merupakan unit pembangun Protein yang dihubungkan


melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C,
H, O, dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan Asam amino
yang terdapat di alam hanya 20 Asam amino yang yang biasa dijumpai pada
protein. Tidak semua Asam amino terdapat di dalam molekul Protein, karena
memiliki tugas lain. Sama halnya dengan proses metabolisme pada
komponen lain, pada metabolisme Protein dan Asam amino juga terjadi
anabolisme dan katabolisme yang juga membutuhkan peranan enzim.
Sehingga kita harus tahu bagaimana proses metabolisme dari Protein dan
Asam amino. Maka dari itu penulis menyusun makalah ini yang di dalamnya
penulis berusaha memaparkan dan menjelaskan secara rinci, bagaimana
proses metabolisme Protein dan Asam amino. Sehingga para pembaca
dapat memahami secara jelas proses metabolisme Protein dan Asam amino.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dan klasifikasi asam amino?
2. Apa definisi dan klasifikasi protein?
3. Apa fungsi asam amino/protein dalam tubuh?
4. Bagaimana metabolisme protein?
5. Sebutkan gangguan dalam metabolisme protein?
1.3 Tujuan Penulisan

4
1. Agar mahasiswa mengetahui definisi dan klasifikasi asam amino
2. Agar mahasiswa mengetahui definisi dan klasifikasi protein
3. Agar mahasiswa mengetahui fungsi asam amino/protein dalam tubuh
4. Agar mahasiswa mengetahui metabolisme protein
5. Agar mahasiswa mengetahui gangguan dalam metabolisme protein

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan klasifikasi asam amino

Asam amino merupakan komponen organik yang tersusun atas gugus


alkil (R), gugus amino (NH2), gugus karboksil (COOH), dan hidrogen yang
terikat pada α-karbon.

H2N C COOH

Asam amino diklasifikasikan menjadi 2 krieteria yaitu:

1. Berdasarkan gugus fungsionalnya.


2. Berdasarrkan interaksinya dengan air.

Gugus fungsional dari asam amino disimpulkan dengan R. berdasarkan


gugs fungsionalnya, asam amino dikelompokkan menjadi :

1. Asam amino yang memiliki atom hidrogen sebagai gugus


fungsionalnya. Contoh: glysin.
2. Asam amino yang memiliki rantai alifatik sebagai gugus
fungsionalnya. Contoh : Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin.
3. Asam-asam amino yng gugus fungsionalnya memiliki rantai alifatik
yang membawa gugus hidroksil. Contoh Sserin dan Threonin
4. Asam-asam amino yang gugus fungsionalnya adalah rantai alifatik
yang berikatan dengan asam karboksil. Contoh: Apartat dan
Glutamat
5. Asam-asam maino yang rantai alimatiknya berikatan dengan gugus
amino basa. Contoh: Arginin dan Lysin
6. Asam-asam amino yang rantai alifatiknya berikatan dengan grup
amida. Contoh: Aspagain dan Glutamin
7. Asam-asam amino yang gugus alifatik fungsionalnya berikatan
dengan sulfur. Contoh: Cyistin dan Metionin

6
8. Asam-asam amino yang gugus fungsionalnya berikatan dengan cicin
aromatik. Contoh: Penilalanin dan Tyrosin
9. Asam-asam amini yang gugus fungsionalnya berikatan dengan
cincin herosiklik. Contoh: Typtophan, Prolin, dan Hitidin.

Asam amino terdiri atas 4 kelompok yang didasarkan pada interaksinya


dengan air, yaitu asam amino non-polar, asam amino polar, asam amino yang
asam, dan asam amino yang basa.

1. Asam amino non-polar


Asam amino non-polar adalah asam amino yang tdiak bermuatan
positif atau negatif, serta sulit larut dalam air. Gugus R dari asam amino
menentukan sifat polaritasnya. Asam amino non-polar yaitu glysin, alanin,
valin, leusin, isoleusin, methionin, prolin.
2. Asam aminon polar
Asam amino polar bersifat hidrolik atau mudah larut dalam air,
asam amino jenis ini memiliki gugus fungsional yang mampu membentuk
ikatan hidrogen sehingga mudah berinteraksi dengan air

3. Asam amino yang asam

Asam amino yang bersifat asam memiliki kekuatan negatif pada


gugus fungsionalnya. Asam amino jenis ini yaitu asam aspartat dan asam
glutamat.

4. Asam amino yang basa

Asam amino yang bersifat basa adalah asam amino yang memiliki
kekuatan positf pada gugus fungsionalnya. Asam amino basa dapat
berikatan secara ionik dengan asam amino yang bersifat asam. Asam
amino yang bersifat basa yaitu Lysin, Histidin, dan Arganin.

 Jenis-jenis asam amino berdasarkan biosintesis


1. Asam Amino Essential

Adalah asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan berasal
dari makanan yang kita makan. Asam Amino yang termasuk dalam asam amino
essential adalah : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin,
Treonin, Triftofan, Valin.

7
2. Asam Amino Nonessential

Adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal
dari tubuh. Asam Amino yang termasuk dalam asam amino nonessential adalah :
Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam glutamat, Glutamine,
Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline.

2.2 Definisi dan Klasifikasi Protein

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang


merupakan polimer dari monomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Kebanyakan Protein merupakan enzim atau
subunit enzim.

 Jenis – Jenis Protein


1. Kolagen, protein struktur yang diperlukan untuk membentuk kulit,
tulang dan ikatan tisu.
2. Antibodi, protein sistem pertahanan yang melindungi badan daripada
serangan penyakit.
3. Dismutase superoxide, protein yang membersihkan darah kita.
4. Ovulbumin, protein simpanan yang memelihara badan.
5. Hemoglobin, protein yang berfungsi sebagai pembawa oksigen.
6. Toksin, protein racun yang digunakan untuk membunuh kuman.
7. Insulin, protein hormon yang mengawal aras glukosa dalam darah.
8. Tripsin, protein yang mencernakan makanan protein.

2.3 Fungsi Asam Amino/Protein Dalam Tubuh


Konsumsi protein diperlukan sebagai sumber N untuk tubuh dalam
pembentukan zat-zat yang mengandung N (nitrogenous) dan sebagai sumber
asam amino esensial yang tidak dapat dibentuk dalam tubuh atau hanya dalam
jumlah kecil untuk mensuplai kebutuhan sehari-hari.
Beberapa fungsi asam amino untuk sintesis protein dan produksi energi :
1. Alanin : prekursor glukogenik, pembawa N dari jaringan permukaan untuk
ekskresi N
2. Aspartat sistein : biosintesis urea, prekursor glukogenik, prekursor,
pirimidin, prekurso taurin (untuk konjugasi asam empedu dan fungsi lain),
pereduksi

8
3. Glutamat : produksi anatara dalam reaksi interkonversi asam amino,
prekursor prolin, omitin, arginin, poliamin, pleurotransmiter α-amino butirat
(GABA), sumber NH3
4. Glutamin : donor grup amino untuk banyak reaksi non asam amino,
pembawa N (lebih mudah melewati membran daripada glutamat, sumber
NH3)
5. Glisin : prekursor biosintesis purin, neurotransmiter
6. Histidin : prekursor histamin, memberi pada pool 1-C
7. Lisin : untuk kroslinkin protein ( seperti garam kolagen dan elastin),
biosintesis tamitin
8. Metionin : donor grup metil untuk banyak proses sintetik, prekursor sistein
9. Fenilalanin : prekursor tirosin dan melalui tirosin, juga prekursor
katekolamin, DOPA, melanin dan tiroksin
10. Serin : komponen fosfolipid, frekursor sfimolipid, frekursor etanolamin,
dan olin
11. Triptofan : prekursor serotonin, prekursor nikotinamid (vit D)
12. Tirosin : sama seperti fenilalanin

Fungsi asam amino secara umum :

1. Membentuk protein yang dibutuhkan.


2. Membentuk glukosa.
3. Membentuk badan-badan keton, dll
4. Menghasilkan energi.
5. Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino).

2.4 Metabolisme Protein

Metabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh


makhluk hidup. Proses metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan
Katabolisme. Anabolisme adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi
besar yang membutuhkan energi (ATP), katabolisme adalah proses penguraian
molekul besar menjadi molekul kecil yang melepaskan energi (ATP).

9
Metabolisme protein adalah metabolisme yang berasal dari asam amino
yang sumbernya dari asam itu sendiri. Dalam total keseluruhan asam amino
yang dihasilkan ada sekitar 85% yang berfungsi sebagai sintesis pada protein.
Asam amino yang bertujuan sebagai metabolisme tersebut dapat kita jumpai
pada protein yang kita makan setiap harinya. Protein tersebut berproses sebagai
hasil dari degradasi protein di dalam tubuh. Proses semacam ini biasanya akan
bersifat kontinyu atau berlanjut secara berkala. Asam amino pada protein itu
sendiri terbagi atas dua unsur yaitu asam amino essensial dan asam amino non
essensial. Dalam hal ini sumber protein yang berupa asam amino tersebut akan
mengalami transport protein seperti protein akan berproses di usus halus yang
nantinya akan masuk pada aliran darah kita. Ketika asam amino telah bercampur
dalam darah maka asam tadi akan tersebar luas hingga keseluruh sel namun
asam amino itu tentunya tidak akan terbuang sia-sia melainkan akan disimpan
dalam sel-sel darah yang dibantu dengan enzim.

 Proses Metabolisme Protein dan Asam amino

Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut


sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu
sebagian besar zat makanan yang mengandung protein dipecahkan menjadi
molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran
pencernaan. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino →
masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan.
Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan
enzim). Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein
Perubahan kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-
enzim saluran pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam
amino.

Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus, dan


dikatabolisme menjadi asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah.

10
Asam amino dalam darah dibawa ke hati menjadi asam amino dalam hati (ekstra
sel), kemudian asam amino tersebut ada yang disimpan dalam hati (intra sel) dan
sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh. Asam amino yang
dibawa ke hati dikatakan ekstra sel karena sebagian asam amino dalam hati ini
kemudian akan dibawa sebagian keluar dari sel atau menuju ke seluruh jaringan
tubuh yang membutuhkan. Setelah masuk ke jaringan-jaringan tubuh asam
amino ini akan masuk ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel). Dan
sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel) sebagai cadangan protein dalam
tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi
protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam tubuh
maka protein dirombak kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini juga
berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel
tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama dari semua protein, enzim,
dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi.

Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yg


keluar dari tubuh berarti sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada
masa penyembuhan, masa pertumbuhan, dan masa hamil. Keseimbangan
nitrogen yang negatif berarti katabolisme protein > sintesisnya, terjadi misalnya
pada waktu kelaparan dan sakit. Keseimbangan nitrogen yang setimbang
terdapat pada orang dewasa normal dan sehat. Bila ada kelebihan asam amino
dari jumlah yang digunakan maka asam amino diubah menjadi asam keto.
Proses perubahan tersebut terjadi dalam siklus asam sitrat. Atau diubah mejadi
urea. Berikut proses perubahan asam amino menjadi asam keto dalam siklus
sitrat. Asam amino yang dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses
katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk
digunakan. Proses anabolisme dan katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu:

a) Absorbsi melalui dinding usus.


b) Hasil katabolisme protein dalam sel.
c) Hasil anabolisme asam amino dalam sel.
 Penguraian Protein dalam Tubuh

Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total


protein tubuh, khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan
melalui proses tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis

11
protein baru, sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk Urea. Jika jumlah
protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino untuk
dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein menjadi
asam amino terjadi di hati dengan proses deaminasi atau transaminasi.

Deaminasi adalah proses pembuangan gugus amino dari asam amino


dalam bentuk urea. Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi
asam keto. Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan
protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs. Pemecahan protein
dalam tubuh yaitu sebagai berikut :

a. Transaminasi : alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat


b. Deaminasi : asam amino + NAD+ → asam keto + NH3.

Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak
sehingga menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus
diubah dahulu jadi urea (di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati
ada kelainan (sakit) maka proses perubahan NH3 menjadi urea terganggu dan
akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia. Berikut
siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.

Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk
mempertahankan kesehatan, seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram protein
setiap hari. Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam aminonya, jika ada
asam amino yang terserap melalui proses pencernaan dan penyerapan namun
asam amino tersebut tidak dibutuhkan di dalam tubuh maka asam amino yang
bersangkutan akan segera diuraikan menjadi urea. Karena itu kelebihan
konsumsi protein (asam amino) yang berlebih tidak akan memberikan manfaat
apapun. Dalam tubuh protein mengalami perubahan tertentu dengan kecepatan
yang berbeda untuk tiap protein karena untuk tiap protein memiliki panjang dan
urutan asam amino yang berbeda. Ada tiga kemungkinan mekanisme
pengubahan protein yaitu :

a) Sel mati, komponennya mengalami proses katabolisme dan


dibentuk sel baru.
b) Masing-masing protein mengalami proses katabolisme dan terjadi
sintesis protein baru, tanpa ada sel mati.

12
c) Protein dikeluarkan dari dalam sel, kemudian diganti dengan
sintesis protein baru.

Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang


akan digunakan untuk memproduksi senyawa Nitrogen yang lain, untuk
mengganti N yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Adapun
enzim yang berperan dalam penguraian protein adalah : Enzim Protease intrasel
berperan dalam menghidrolisis ikatan peptida internal protein sehingga terjadi
pelepasan peptida yang kemudian akan diuraikan menjadi asam amino bebas
oleh enzim peptidase. Enzim-enzim lain yang bertugas menguraikan asam
amino menjadi unit-unit asam amino adalah enzim endopeptidase,
aminopeptidase dan karboksipeptidase.

2.5 Kelainan Metabolisme Protein

Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian)


zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya.
Namun tidak selamanya asam amino dalam protein tersebut mengalami
kelancaran dalam sistem kerjanya. Metabolisme asam amino bisa saja terganggu
oleh beberapa hal seperti kreatin dan kreatinin yang mengalami posforilasi. Yang
pada nantinya kreatin dalam urin terpecah atas posfokreatin. Dalam kasus yang
normal hal ini bisa saja terjadi pada anak-anak, wanita hamil dan ibu melahirkan.
Namun hal ini tidak dominan pada kaum pria, jika tidak dalam kondisi kelelahan
berat. Efek yang dihasilkan misalnya merasa kelaparan yang sangat dan
kelelahan setelah energi terkuras. Selain itu bisa menimbulkan asam urat, asam
urat terdiri dari beberapa unsur senyawa yaitu nukleat. Asam ini akan terus
difungsikan hingga menuju hati secara berlebih. Sehingga proses yang
berlebihan tidak mampu memaksimalkan metabolisme protein. Kekurangan
asam amino akan berakibat pada penurunan energi tubuh dan berdampak pada
kelelahan, keadaan tersebut sangat jelas karena 85% protein tersusun atas
asam amino. Sedangkan manfaat protein bagi tubuh kita sangatlah banyak.
Diantara manfaat protein tersebut adalah memberi tenaga (protein sparing efek),
membentuk sel darah, pengaturan enzim, hormon, dan vitamin.

Gangguan metabolisme protein menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat


dalam tubuh. Protein merupakan sumber energi bagi tubuh. Salah satu penyakit
akibat gangguan metabolisme protein dijelaskan dengan ditemukannya penyakit
yang terjadi karena kekurangan protein. Kekurangan protein hampir selalu

13
disertai dengan kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan protein dan
energi dapat terjadi karena protein merupakan salah satu sumber utama
pengahasil energi. Jika dalam makanan yang kita makan kurang mengandung
kurang mengandung energi maka tubuh akan mengambil protein lebih banyak
untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam tubuh akan semakin berkurang.
Penyakit yang terjadi karena kekurangan energi dan protein ini biasa disebut
dengan penyakit Kurang Energi Protein (KEP).

Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini
juga dapat menyerang orang dewasa. Misalnya pada orang yang mengalami
kelaparan dalam waktu yang lama atau menderita penyakit kronis. Namun pada
umumnya penyakit terjadi pada anak-anak antara usia 2-5 tahun, ketika mereka
berhenti minum ASI dan menerima makanan tambahan. Yang kurang
mengandung protein atau tidak sama sekali. Ketika penyakit KEP ini menyerang
seorang anak, maka akan mucul gejala-gejala seperti kekurangan energi
(Marasmus ) dan kekurangan protein (Kwashiorkor).

Defisiensi protein terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan


kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik yang mengakibatkan
pertumbuhan tubuh, pemeliharaan jaringan tubuh, dan pembentukkan zat anti
dan serum protein akan terganggu. Penderita mudah terserang penyakit infeksi,
perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati.

Penyakit karena kelebihan metabolisme protein tidak ditemukan secara


langsung tapi kelebihan produksi protein dapat disebabkan karena gangguan
kerja insulin. Seperti misalnya diabetes mellitus, dan diabetes insipidus.

BAB III

PENUTUPAN

14
3.1 Kesimpulan

Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau
manusia. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Fungsi dari protein adalah
sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino
sebagai komponen protein. Proses metabolisme protein dimulai dari proses
pencernaan di mulut sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses
metabolisme asam amino. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam
amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk
disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan
menggunakan enzim). Semua proses tersebut dibantu oleh enzim.

Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam
amino, yang terbagi menjadi dua proses; deaminasi atau transaminasi.
Deaminasi; proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk
urea. Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi asam keto.
Banyaknya atau keadaan asam amino dalam darah tergantung pada
keseimbangan antara pembentukan asam amino dan pengunaannya. Jika asam
amino yang dibentuk banyak maka asam amino yang terdapat dalam darah juga
banyak. Penyakit yang ditimbulkan karena gangguan metabolisme protein adalah
penyakit kurang energi dan protein, diabetes mellitus dan diabetes insipidus.

3.2 Saran

          Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini
dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok
bahasan makalah ini bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua

DAFTAR PUSTAKA

Bintang, Maria. (2010). Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta : Penerbit Airlangga

15
Linder, Maria C. (2010). Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta : UI-Press

Rauf, Rusdin. (2015). Kimia Pangan. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta

16

Anda mungkin juga menyukai