NIM : 2111213021
Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari
usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh
melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
Sumber : ilmudasar.com
Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di anus dari
pleksus hemoroidalis. Hemoroid terbagi menjadi dua yaitu hemoroid eksterna berupa
pelebaran vena subkutan di bawah atau di luar linea dentata sedangkan hemoroid interna
berupa pelebaran vena submukosa di atas linea dentata. Hemoroid eksterna adalah terjadinya
varises pada pleksus hemorodialis inferior di bawah linea dentate dan tertutup oleh kulit.
Hemoroid ini diklasifikasikan sebagai akut dan kronik. Bentuk akut berupa pembengkakan
bulat kebiruan pada tepi anus dan sebenarnya merupakan hematoma. Walaupun disebut
hemoroid trombosis eksterna akut, bentuk ini sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung
syaraf pada kulit merupakan reseptor nyeri. Hemoroid eksterna kronik berupa satu atau lebih
lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan dan sedikit pembuluh darah. Hemoroid interna
adalah pembengkakan vena pada pleksus hemoroidalis superior, di atas linea dentate dan
tertutup oleh mukosa.
Terdapat empat derajat hemoroid interna, yaitu:
a. Derajat I, terjadi varises tetapi belum ada benjolan saat defekasi. Dapat diketahui dengan
adanya perdarahan melalui signiodoskopi.
b. Derajat II, ada perdarahan dan prolaps jaringan di luar anus saat mengejan selama defekasi
tetapi dapat kembali secara spontan.
c. Derajat III, sama dengan derajat II, hanya saja prolaps tidak dapat kembali secara spontan,
harus didorong (manual).
d. Derajat IV, prolaps tidak dapat direduksi atau inkarserasi. Benjolan dapat terjepit di luar,
dapat mengalami iritasi, inflamasi, oedem dan ulserasi.
Wasir harus segera ditangani agar tidak membengkak dan pecah, atau terpuntir. Pengobatan
bisa dengan cara:
Untuk mencegah wasir, konsumsi makanan kaya serat dan banyak minum air putih. Hindari
duduk terlalu lama, menunda BAB dan mengejan berlebihan. Jika ingin mencobanya, obat
alami ambeien juga bisa menjadi pilihan.
2. Fisura Ani
Fisura ani adalah luka atau robekan di anus. Kondisi ini disebabkan oleh adanya cedera
pada anus akibat sembelit atau diare. Fisura ani bisa ditandai dengan nyeri tajam pada anus atau
buang air besar (BAB) berdarah.
Sumber : www.dramilagrosquinto.com
Sembelit (konstipasi)
Diare kronis
Baru saja melahirkan
Melakukan hubungan seksual secara anal, maupun menjadi korban sodomi
Menjalani prosedur dengan alat yang dimasukkan melalui anus, seperti kolonoskopi
Sedang atau pernah mengalami radang usus, herpes simplex, atau kanker kolorektal
Gejala Fisura Ani
Saat mengalami fisura ani, luka robek yang terjadi pada anus akan menyebabkan timbulnya
gejala berupa:
Diagnosis Fisura Ani
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang di
bawah ini, yaitu:
Anoskopi, yaitu pemeriksaan dengan alat khusus berupa spekulum anus, untuk
melihat kondisi di dalam saluran anus
Sigmoidoskopi, yaitu pemeriksaan dengan memasukkan selang tipis dan berkamera
ke dalam anus, untuk melihat bagian bawah usus besar
Kolonoskopi, yaitu pemeriksaan dengan selang berkamera yang dimasukkan melalui
anus, untuk melihat kondisi usus besar dan anus
Pengobatan Fisura Ani
Pengobatan fisura ani bertujuan untuk meringankan gejala, mengatasi penyebab, dan
mencegah komplikasi. Hal ini perlu dilakukan agar proses BAB tetap lancar. Beberapa
pilihan pengobatan yang akan diberikan oleh dokter untuk mengatasi fisura ani adalah:
a. Obat-obatan
Pemberian obat-obatan bertujuan untuk meringankan gejala dan mempercepat proses
penyembuhan. Beberapa jenis obat yang akan diberikan oleh dokter adalah:
Krim nitrogliserin, untuk membantu meningkatkan suplai darah ke saluran anus dan
membantu mengendurkan sfingter anal
Krim yang mengandung anestesi, seperti lidocaine, untuk meredakan rasa sakit atau
nyeri
Salep yang mengandung kortikosteroid, untuk meredakan peradangan atau
pembengkakan di anus
Obat anti nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen
Rutin mengonsumsi makanan yang tinggi serat, seperti buah dan sayur
Memperbanyak minum air putih
Melakukan sitz bath atau berendam dengan air hangat
Pencegahan Fisura Ani
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya fisura ani, yaitu: