(GASTRISTIS, WASIR )
By :
Ernesta Rui, S.Farm.
GASTRITIS
Gastritis Kronis
• Jenis berhubungan dengan Helicobacter pylori, apalagi jika ditemukan ulkus pada
pemeriksaan penunjang.
• Gejala : Kebanyakan pasien tidak mempunyai keluhan. Hanya sebagian kecil
mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea (mual), dan pada pemeriksaan fisik
tidak dijumpai kelainan.
• Komplikasi : Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi, dan anemia
karena gangguan absorpsi vitamin B12.
Gastritis Kronis
Gastritis Kronis dapat diklasifikasikan menjadi 3
tipe :
1. Tipe A : sering disebut sebagai gastritis
autoimun diakibatkan dari perubahan sel
parietal, yang menimbulkan atrofi dan
infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan
penyakit autoimun seperti anemia pernisiosa
dan terjadi pada fundus atau korpus dari
lambung.
2. Tipe B : kadang disebut sebagai gastritis Antral
mempengaruhi antrum dan pylorus ( ujung
bawah lambung dekat duodenum ) ini
dihubungkan dengan bakteri Helicobacter
pylori.
3. Tipe AB : peradangan menyebar pada seluruh
lapisan mukosa lambung.
Terapi Gastritis
Terapi farmakologi
1. Antasida mekanisme kerja : menetralkan asam lambung.
contoh sediaan : Alumunium hidroksida, Magnesium hidroksida,
natrium karbonat.
2. Antiflatulen : mengatasi perut kembung. Contoh simetikon.
3. Analog prostaglandin : meknisme kerja : meningkatkan sintesis
prostaglandin sehingga meningkatkan produksi mukus.
ESO: menggugurkan kandungan (akibat perangsangan kontraksi
uterus).
Contoh sediaan: Misoprostol.
4. Sitoprotektif : melindungi sel lambung dengan jalan melapisi
permukaan mukosa lambung.contoh : sukralfat, Bismuth Koloidal.
S 3x1 a.c. (bekerja pada pH asam sehingga dikonsumsi a.c)
Terapi Gastritis
5. Antihistaminika 2
Mekanisme kerja : memblok reseptor Histamin 2 sehingga
menurunkan produksi asam lambung.
Contoh sediaan: Simetidin,Ranitidin, Nizatidin. S 2x1.
sesudah makan pagi dan malam sebelum tidur.
6. PPI (Pompa Proton Inhibitor)
Mekanisme kerja: Menghambat pompa proton H+/K+
ATPase pada sel parietal lambung sehingga menurunkan
asam lambung.
Contoh sediaan : Omeprazole,Lansoprazole. S 2x1 pagi hari
15-30 menit a.c.
Terapi Gastritis
7. Obat-obat Antimuskarinik
MK :Menghambat reseptor muskarinik sehingga menurunkan
motilitas dan sekresi gastrointestinal.
Contoh sediaan : Hyosiamin,mepenzolat, Pirenzepin.
8. Obat- Obat Antimikroba.
Contoh sediaan: Amoksilin, Klaritromisin, Metronidazol,
Tetrasiklin.
9. Obat-Obat Hemostasis (untuk mengatasi pendarahan
lambung).
Contoh sediaan : Vit K, asam traneksamat.
Hemorroid/Wasir/Ambeien
Hemorroid adalah penyakit yang disebapkan oleh adanya pelebaran
dan inflamasi pada pembuluh darah vena hemorroidalis di anus.
Hemoroid, dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien.
Hemorrhoides atau wasir merupakan salah satu dari gangguan
sirkulasi darah.
Gangguan tersebut dapat berupa pelebaran (dilatasi) vena yang
disebut varises daerah anus.
Terdapat 3 jenis hemorroid yaitu
o Hemorroid interna adalah pelebaran dan inflamasi yang terjadi
pada pembuluh darah vena hemoroidalis internal.
o Hemorroid eksterna adalah pelebaran dan inflamasi yang terjadi
pada pembuluh darah vena hemoroidalis eksternal.
o Hemorroid campuran adalah pelebaran dan inflamasi yang
terjadi pada pembuluh darah vena hemoroidalis internal dan
eksternal.
Hemorroid campuran
Etiologi
Hemorrhoid interna sering terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan
depan, kanan belakang, dan kiri lateral.
Umumnya perdarahan merupakan tanda pertama dari hemoroid interna
akibat trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah
segar dan tidak tercampur dengan feses.
Berdasarkan gejala yang terjadi, terdapat empat tingkat hemorrhoid
interna, yaitu;
Tingkat I : terjadi perdarahan pasca defekasi.terdapat benjolan
hemorrhoid tetapi tidak keluar saat defekasi.
Tingkat II : terjadi perdarahan atau tanpa perdarahan, sesudah defekasi
benjolan hemorrhoid keluar tetapi dapat masuk kembali ketika berdiri.
Tingkat III : perdarahan atau tanpa perdarahan, sesudah defekasi
benjolan hemorrhoid keluar tetapi tidak dapat masuk sendiri, harus
didorong dengan jari.
Tingkat IV : hemorrhoid yang terjepit,benjolan hemorrhoid semakin
besar dan keluar saat defekasi.setelah didorong dengan jari akan
keluar lagi.
Hemorrhoid Eksterna