Anda di halaman 1dari 3

A.

Anatomi Fisiologi Anus


Anus merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan
udara luar. Beberapa bagian anus terbentuk dari lapisan kulit. Bagian luar dubur dilapisi oleh
kulit luar yang menyambung. Sementara itu, sebagian lagi tersusun dari usus besar.
Jika dilihat dari luar, anus berbentuk seperti lubang kecil yang tersusun atas dua sfingter yang
terletak di dinding usus dan di dasar panggul.
1. Sfingter anus internal
Bagian ini mengelilingi 2/3 bagian atas saluran anus. Sfingter anus internal tersusun dari
penebalan otot polos yang melingkar pada dinding usus. Gerakan otot pada sfingter anus
bekerja di luar kesadaran.
2. Sfingter anus eksternal
Otot ini mengelilingi 2/3 bagian bawah anus dan tumpang tindih dengan sfingter internal.
Sfingter eksternal menyatu dengan otot puborectalis di dasar panggul.

(https://hellosehat.com/pencernaan/pencernaan-lainnya/fungsi-anus-dan-rektum/?amp=1)
oleh Larastining Retno Wulandari Diperbarui Nov 26, 2021Ditin

B. Proses Pencernaan Anus


Lapisan anus dikhususkan untuk mendeteksi isi rektal. Ini dapat memberi tahu apakah isi di
dalamnya berupa cairan, gas, atau padat. Otot dasar panggul menciptakan sudut antara rektum
dan anus yang menghentikan feses keluar di saat yang tidak seharusnya.
Sfingter anal memberikan kontrol tinja yang baik. Sfingter internal mencegah kita pergi ke kamar
mandi saat kita tidur, atau tidak menyadari keberadaan tinja.

(https://m.merdeka.com/jabar/proses-pencernaan-makanan-pada-manusia-mulai-dari-mulut-
hingga-berakhir-di-anus-kln.html)
JABAR | 2 Februari 2021 18:00
Reporter : Andre Kurniawan

C. Mekanisme Pengendalian Proses Pencernaan Anus


Feses akan disimpan di dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat anus. Di rektum, sensor di
sana akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memutuskan apakah feses perlu dikeluarkan atau
tidak.
Setelah itu, feses yang siap dibuang akan dikeluarkan melalui anus. Otot anus berfungsi untuk
menahan dan menjaga feses agar tidak keluar dari rektum sebelum saatnya.

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP


tanggal: 29 September 2021
D. Gangguan, Masalah, dan Penyakit pada Anus
1. Ambeien
Ada dua jenis ambeien, yaitu ambeien dalam dan ambeien luar. Gejala dan tanda yang
muncul bisa sedikit berbeda, tergantung pada jenis ambeien yang dialami.
Disebut ambeien dalam karena benjolan yang muncul berada di dalam anus, tepatnya di
liang rektum. Sedangkan, lokasi benjolan pada ambeien luar berada di luar rektum atau di
sekitar lubang anus.
Selain benjolan, penyakit ini ditandai dengan nyeri atau gatal pada anus dan BAB berdarah.
Penyakit yang juga disebut hemoroid ini disebabkan oleh pembengkakan atau pembesaran
pembuluh darah di sekitar anus.
2. Perianal hematoma
Perianatal hematoma ditandai dengan benjolan kecil berwarna keunguan atau hitam di
bagian luar anus. Kondisi ini disebabkam oleh pecahnya pembuluh darah di anus, yang
biasanya terjadi karena mengejan saat BAB atau mengangkat beban berat. Benjolan di anus
yang disebabkan perianal hematoma bisa berukuran hingga sebesar bola bisbol dan terasa
nyeri serta bengkak di sekitar anus.
3. Kutil anus
Kondisi ini disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Pada banyak kasus, kutil
anus tidak menimbulkan keluhan atau nyeri, terutama jika ukurannya kecil. Jika ukurannya
besar, kutil anus dapat menimbulkan gatal dan mengeluarkan lendir atau darah.
4. Abses anus
Abses anus adalah kondisi menyakitkan saat terdapat sekumpulan bisul atau benjolan berisi
nanah di anus. Kondisi ini bisa disebabkan oleh lecet pada anus yang mengalami infeksi,
infeksi menular seksual, dan penyumbatan pada kelenjar di anus.
5. Sembelit
Sembelit atau kesulitan buang air besar karena tinja yang keras dan kering dapat membuat
area anus terasa bengkak. Sembelit umumnya disebabkan oleh pola makan rendah serat
dan kekurangan cairan.
6. Moluskum kontagiosum
Penyakit ini adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus moluskum kontagiosum. Virus
dapat menyebar ke anus melalui kontak seksual, bersentuhan dengan kulit yang terinfeksi,
atau berbagi seprai maupun handuk dengan penderita. Gejalanya berupa benjolan kecil
berwarna merah muda atau putih dengan lubang atau cekungan kecil di tengahnya.
Meski tidak berbahaya dan terkadang tidak menimbulkan gejala, benjolan di anus akibat
penyakit ini bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk hilang.
7. Kanker anus
Kanker anus terjadi ketika sel-sel abnormal yang bersifat ganas terbentuk di jaringan anus.
Kebanyakan kanker anus disebabkan oleh infeksi HPV. Namun, kanker ini juga dapat dipicu
oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, bergonta-ganti pasangan, melakukan seks
anal, menderita penyakit gangguan imun seperti HIV, atau pernah menderita kanker di area
vagina.

https://health.detik.com/ulasan-khas/d-2501923/catat-ini-penyakit-penyakit-yang-sering-
menyerang-anus
penulis : Adisti Lenggogeni
tanggal : 19 Februari 2019
E. Merawat Kesehatan Anus
Untuk menjaga kebersihannya, maka jangan lupa membasuh anus setelah buang air besar
atapun buang air kecil. Selain itu, usahakan untuk selalu menjaga daerah seputar anus kering
sebelum memakai celana dalam agar tidak menjadi tempat tumbuh bakteri.
"Setiap habis BAB, bersihkan dengan baik daerah sekitar anus, untuk yang menggunakan air,
basuh perlahan lalu keringkan perlahan dengan kain kering atau tisu tanpa parfum," jelas dr.
Meta Hanindita dokter umum Rumah Sakit DR Soetomo.
Selain menjaga kebersihan, menurut dr. Errawan menjaga pola makan juga penting. Masyarakat
harus sadar dengan pola hidup sehat. Dengan menjaga asupan makan dan juga rajin
berolahraga.

https://health.detik.com/ulasan-khas/d-2501892/begini-cara-merawat-anus-agar-tetap-sehat
penulis : Adisti Lenggogeni
tanggal : 19 Februari 2014

Anda mungkin juga menyukai