Anda di halaman 1dari 14

MORFOLOGI

RUMAH
JOGLO KUDUS
Nama : Ulifatul Toah
Kelas : R6d
Npm : 201845500250
- Rumah Adat Kudus merupakan salah satu rumah tradisional yang mencerminkan akulturasi
kebudayaan masyarakat Kudus. Rumah Adat Kudus memiliki atap berbentuk joglo
pencu,dengan bangunan yang didominasi seni ukir empat dimensi khas Kota Kudus
yangmerupakan perpaduan gaya seni ukir dari budaya Hindu, Persia (Islam), Cina, dan Eropa.
- Rumah ini diperkirakan mulai dibangun pada tahun 1500-an M dengan bahan baku
utama(95%) dari kayu jati berkualitas tinggi dengan sistem pemasangan knock-down (
bongkar pasang tanpa paku )
- ornamen berperanan penting dalam rumah kudus ini dan merupakan karakteristik dari
rumah kudus sendiri.
- Rumah tradisional kudus bukan merupakan bangunan tunggal tetapi kesatuan dari beberapa
bangunan yang berfungsi untuk tempat tinggal serta tempat melakukan aktifitas sehari-hari di
rumah, termasuk berdagang atau tempat produksi dari industri rumah tangga.

https://www.academia.edu/5405051/Rumah_Adat_Kudus
http://eprints.undip.ac.id/1768/1/Struktur_rumah_tradisional_kudus.pdf

Bentuk bangunan rumah joglo kudus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki. Bagian kepala bangunan pada masing-masing
unit bangunan berbeda . Dalem beratap joglo tinggi atau biasa disebut dengan pencu, jogosatru beratap panggang pe
(sosoran),
Genteng pada
Bagian penutup atap yaitu menggunakan genteng rumah boemi
joglo genteng expose

Tumpang sari
Merupakan bangunan bertingkat
pada rumah joglo , secara
struktur berfungsi sebagai
penopang atap joglo

Dan gedhek / anyaman bambu


digunakan sebagai plafon
Penggunaan kontruksi kayu pada rumah joglo kudus
Ornamen pada dinding

Ornamen pada
rumah joglo kudus

Tampilan pintu utama Ornamen pada kolom


dalem

Pintu utama berupa pintu ayun ganda atau biasa


disebut dengan pintu kupu tarung, diletakkan di
tengah. berupa pintu kayu massif dengan engsel
samping dan dilengkapi dengan selarak di sisi dalam.
Pintu ini merupakan pintu utama rumah, namun pintu ini
hanya dibuka pada saat-saat tertentu ketika ada acara-
acara resmi.
Penggunaan matrial kayu pada setiap ornamen dan dinding
Ornamen pada bangunan joglo
1. profil lis plank
2. profil kolom
3.profil penyangga atap
Sumber : jurnal ornamentasi rumah tradisional kudus : perkembanga dan penerapannya
Struktur pada
bangunan rumah joglo
Detail kontruksi pada rumah joglo
Struktur rumah tradisional joglo merupakan struktur rangka kayu. Dibuat sedemikian rupa sehingga setiap bagiannya dapat
dibongkar pasang. Secara umum struktur bangunan dapat dibagi menjadi 3 bagian yakni rangka atap (empyak), kolom (cagak)
dan pondasi (bebatur). pondasi ini membentuk peil lantai yang tinggi dan berundak-undak mulai dari jogosatru sampai ke
dalem. Pondasi digunakan sebagai alas perletakan balok kerangka rumah yang merupakan balok kayu dengan dimensi besar
(20X30 yang diletakkan tidur). Pondasi umpak (pondasi setempat) dari batu bata dipakai pada sko guru, bentuk umpak tinggi di
atas lantai,kurag lebih sampai setinggi 2 meter
Dinding pada rumah joglo dibedakan
menjadi dua, yakni dinding pengisi yang
menutup dan membatasi ruang dan
rangka dinding yang menyangga beban
dari atap.
Bentuk rumah tradisional
jawa ( joglo )

Menurut Dakung (1982), Ismunandar (1986),


Hamzuri (tanpa tahun), bersumber dari
Mintobudoyo, bahwa ada 5 bentuk dasar rumah
Jawa yaitu Panggang Pe, Kampung, Limasan,
Joglo dan Tajug seperti pada gambar 2. Bentuk
yang paling sederhana adalah bentuk Panggang
Pe, terdiri dari satu ruangan terbuka dengan atap
satu bidang datar yang dipasang miring satu
arah. Penggunaan rumah bentuk ini sifatnya
sementara misalnya sebagai tempat istirahat petani
di sawah.
Perubahan rumah joglo kudus terhadap
adaptasi waktu.

Periode Kekuasaan Mataram Islam


Kemampuan ekonomi hasil perdagangan diwujudkan dengan
pembangunan rumah-rumah dari bahan yang lebih baik, kayu jati.
Periode Sebelum Islam, Sampai Akhir Abad 15 Bentuk Joglo yang menjadi lambang kebangsawanan menjadi
bentuk yang disukai untuk menaikkan derajat sosial. Tata ruang
Rumah-rumah berbentuk kampung atau limasan dengan material bambu atau rumah mengalami penyederhanaan dengan hanya meliputi
kayu. Konstruksi rumah berbentuk panggung untuk mengatasi kondisi alam Dalem serta pawon. Terjadinya penyederhanaan dikarnakan
berawa-rawa. Atap bangunan menggunakan rumbia, yang merupakan bahan penduduk yang sudah mulai padat.
bangunan yang mudah didapatkan di sekitarnya.

sekarang

http://wahana-arsitektur-indonesia.blogspot.com/2011/12/arsitektur-dalam-perubahan-kebudayaan.html

Anda mungkin juga menyukai