GAUSS JORDAN
Di Susun Oleh :
SITI JUWARIA
2003060059
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya makan kami dapat menyelesaikan makalah dengan tepat
waktu.
Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Sistem Persamaan Linear
Eliminasi Gauss Jordan”, yang menurut saya dapat memberi manfaat untuk menambah
pengetahuan kita tentang bahasa pemrograman.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.
Penyusun
Siti Juwaria
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................................i
Daftar isi..............................................................................................................................ii
BABA I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian SPL Eliminasi...............................................................................2
2.2 Penyelesaian SPL Eliminasi Gauss ...............................................................4
2.3 Penyelesaian SPL Eliminasi Gauss Jordan....................................................7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PEMBAHASAN
1.3 Tujuan
1. Menyelesaikan persamaan linear dengan menggunakan metode eliminasi Gauss.
2. Menyelesaikan persamaan linear dengan menggunakan metode eliminasi Gauss
Jordan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Karl Friedich Gauss (1977-1855) adalah seorang ahli matematika dan ilmuwan dari
Jerman. Gauss yang kadang-kadang dijuluki “pangeran ahli matematika”. Disejajarkan
dengan Isaac Newton dan Archimedes sebagai salah satu dari tiga ahli matematika yang
terbesar yang pernah ada. Dalam seluruh sejarah matematika, tidak pernah ada seorang anak
yang begitu cepat berkembang, sebagaimana Gauss, yang dengan usahanya sendiri
menyelesaikan dasar aritmetika sebelum ia dapat berbicara. Pada suatu hari, saat ia bahkan
belum berusia tiga tahun, melalui cara dramatis orang tuanya mulai menyadari kejeniusan
Gauss. Ketika itu ayahnya tengah menyiapkan gaji mingguan untuk para buruh bawahannya,
dan Gauss memperhatikan dengan diam-diam dari pojok ruangan. Setelah perhitungan yang
panjang dan membosankan. Gauss tiba-tiba member tahu ayahnya bahwa terdapat kesalahan
dalam perhitungannya dan memberikan jawaban yang benar, yang diperoleh hanya dengan
memikirkannya (tanpa menulisnya). Yang mengherankan orang tuanya adalah setelah
diperiksa ternyata perhitungannya Gauss benar!.
Dalam desertasi doktoralnya Gauss memberikan bukti lengkap pertama teori-teori
dasar aljabar yang menyatakan bahwa setiap persamaan polynomial memiliki solusi sebanyak
pangkatnya. Pada usia 19 tahun ia menyelesaikan masalah yang membingungkan Euclid,
menggambarkan polygon 17 sisi di dalam lingkaran dengan menggunakan jangka dan
kompas, dan pada tahun 1801, pada usia yang ke-24 tahun, ia mempublikasikan karya
terbesarnya, Disquisitiones Arithmeticae”, yang dipandang banyak orang sebagai salah satu
prestasi paling berlian dalam matematika. Dalam makalah itu Gauss melakukan sistematisasi
studi dari teori bilangan (sifat-sifat bilangan bulat atau integer) dan merumuskan konse dasar
dari hal tersebut.
Diantara prestasinya yang banyak sekali, Gauss menemukan kurva Gaussian atau
kurva berbentuk lonceng yang merupakan dasar teori probabilitas, memberikan interpretasi
2
geometric pertama mengenai bilangan kompleks dan mengembangkan metode-metode
karakteristik permukaan secara interistik dengan menggunakan kurva-kurva yang
dikandungnya, mengembangkan teori pemetaan konformal (angle preserving) dan
menemukan geometri non-Euclidean 30 tahun sebelum dipublikasikan oleh orang lain.
Dalam bidang fisika ia memberikan sumbangan yang besar terhadap teori lensa dan gerakan
kapiler, dan bersama Wilhelm Weber ia mengerjakan pekerjaan penting dalam bidang
elektromagnetisme, magnetometer bifilar dan elektrograf.
Gauss adalah orang yang sangat religious dan aristoratik dalam kesajaannya. Ia
dengan mudah menguasai bahasa-bahasa asing, sangat senang membaca dan meminati
bidang minarologi dan botani sebagai hobi. Ia tidak suka mengajar dan biasanya bersikap
dingin tidak mendukung terhadapahli matematika yang lainnya, kemungkinan ini karena ia
mengantisipasi kerja mereka. Dikatakan bahwa jika saja Gauss mempublikasikan semua
penemuaannya, maka matematika saat ini akan lebih maju 50 tahun. Tak diragukan lagi
bahwa ia adalah ahli matematika terbesar dalam era modern.
Wilhelm Jordan (1842-1899) adalah seorang insinyur Jerman yang ahli dalam bidang
geodesi. Sumbangannya untuk penyelesaian sistem linear dalam buku populernya,Handbuch
de Vermessungskunde (Buku panduan Geodesi) pada tahun 1988.
Contoh Sumbangannya untuk penyelesaian sistem linear dalam buku populernya
Dalam aljabar linear, eliminasi Gauss-Jordan adalah versi dari eliminasi Gauss. Pada
metode eliminasi Gauus-Jordan kita membuat nol elemen-elemen di bawah maupun di atas
diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks tereduksi yang berupa matriks
diagonal satuan (Semua elemen pada diagonal utama bernilai 1, elemen-elemen lainnya nol).
Metode eliminasi Gauss-Jordan kurang efisien untuk menyelesaikan sebuah SPL,
tetapi lebih efisien daripada eliminasi Gauss jika kita ingin menyelesaikan SPL dengan
matriks koefisien sama.
Motede tersebut dinamai Eliminasi Gauss-Jordan untuk menghormati Carl Friedrich
Gauss dan Whilhelm Jordan.
3
2.2 Eliminasi Gauss
Suatu metode dimana bentuk matrik di atas, pada bagian kiri diubah menjadi
matrik segitiga atas atau segitiga bawah dengan menggunakan OBE (Operasi Baris
Elementer).
4
Sehingga penyelesaian dapat diperoleh dengan :
2.2.2 Perhitungan Nilai X1, X2, dan X3 dengan Metode Gauss Elimination
Diketahui:
2X1 + 4X2 + X3 = -11
-X1 + 3X2 - 2 X3 = -16
2X1 – 3X2 + 5X3 = 21
2 4 1 X1 -11
A= -1 3 -2 . X2 = -16
2 -3 5 X3 21
Langkah –langkah pengerjaan:
a21 - (-
= 2 * 1/2) + -1 = 0
a22
= 4 * - (-1/2) + 3 = 5
5
2 4 1 -11
A= 0 5 -1.5 -21.5
0 -7 4 32
a23
= 1 * - (-1/2) + -2 = -1.5
b2= -11 * - (-1/2) + -16 = -21.5
a31
= 2 * -(2/2) + 2 = 0
a32
= 4 * -(2/2) + -3 = -7
a33
= 1 * -(2/2) + 5 = 4
b3= -11 * -(2/2) + 21 = 32
2 4 1 -11
A= 0 5 -1.5 -21.5
0 -7 4 32
o Setelah diperoleh bentuk matriks A yang baru, kemudian jadikan baris kedua
sebagai basis
2 4 1 -11
A= 0 5 -1.5 -21.5 ===> BASIS
0 -7 4 32
a32= 5 * -(-7/5) + -7 = 0
a33= -1.5 * -(-7/5) + 4 = 1.9
b3 -21.5 * -(-7/5) + 32 = 1.9
Sehingga Matriks A menjadi:
6
2 4 1 -11
A= 0 5 -1.5 -21.5
0 0 1.9 1.9
5 X2 + -1.5 X3 = -21.5
5 X2 + -1.5 = -21.5
5 X2 = -20
X2 = -4
X1 = 2
X2 = -4
X3 = 1
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan
linier adalah metode eliminasi Gauss-Jordan. Metode ini diberi nama Gauss-Jordan untuk
menghormati CarlFriedrich Gauss dan Wilhelm Jordan. Metode ini sebenarnya adalah
modifikasi dari metode eliminasi Gauss, yang dijelaskan oleh Jordan di tahun 1887.
Metode Gauss-Jordan ini menghasilkan matriks dengan bentuk baris eselon yang
tereduksi(reduced row echelon form), sementara eliminasi Gauss hanya menghasilkan
7
matriks sampai padabentuk baris eselon (row echelon form). Selain untuk menyelesaikan
sistem persamaan linier, metode eliminasi Gauss-Jordan ini dapat. Metode Eliminasi Gauss :
metode yang dikembangkan dari metode eliminasi, yaitu menghilangkanatau mengurangi
jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu variable yang bebas.
Eliminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang hasilnya
lebih sederhana lagi. Caranya adalah dengan meneruskan operasi baris dari eliminasi Gauss
sehingga menghasilkan matriks yang Eselon-baris. Ini juga dapat digunakan sebagai salah
satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks.
Metode ini digunakan untuk mencari invers dari sebuah matriks. Prosedur umum
untuk metode eliminasi Gauss-Jordan ini adalah Ubah sistem persamaan linier yang ingin
dihitung menjadi matriks augmentasi. Lakukan operasi baris elementer pada matriks
augmentasi (A|b) untuk mengubah matriks A menjadi dalam bentuk baris eselon yang
tereduksi.
2.3.2 Perhitungan Nilai X1, X2, dan X3 dengan Metode Gauss Elimination
Diketahui Persamaan:
1 7 −1 −27
3. B3= b3 - 2b1
( 0 −17 7 )( )
0 10 −3 −43
75
1 7 −1 −27
4. B2= b2 . 1/10 0 1
(
0 −17
−3/10 −43/10
7 75 )( )
1 7 −1 −27
5. B3= b3 +17b2
0 1
0 0 ( )( )
−3
10
19
10
−43
10
19
10
1 7 −1 −27
6. B3= b3 /
19
10 (
0 1 −3/10 −43/10
0 0 1 1 )( )
1 7 −1 −27
7. B2= b2 +
3
10
0 0 1(
b3 0 1 0 −4
1 )( )
1 0 −1 1
(
8. B1= -7b2 + b1 0 1 0 −4
0 0 1 1 )( )
1 0 0 2
(
9. B1= b3 + b1 0 1 0 −4
0 0 1 1 )( )
Jadi, Nilai X1, X2, X3:
X1 = 2
X2 = -4
9
X3 = 1
MULAI
HITUNG NILAI X3
HITUNG NILAI X2
HITUNG NILAI X1
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat di simpulkan bahwa:
1.Metode Eliminasi Gauss dan Gauss Jordan dapat berperan dalam penyelesaian
persamaan linier simultan yang muncul dalam proses proses kimia,baik yang terjadi reaksi
maupun taka da reaksi,bahkan jika di dalam proses terdapat arus daur ulang.
2.Metode Eliminasi Gauss terasa lebih praktis digunakan di bandingkan Gauss Jordan
dalam perhitungan, karena pada perhitungan metrics sangat membutuhkan ketelitian
disebabkan perhitungannya yang rumit dimana melibatkan banyak oprasi.
Jelas terlihat disinimatematika sebagai dasar ilmu pengetahuan dan teknologi banyak
berperan dan diaplikasikan dalam segala bidang di antaranya dalam bidang kimia Teknik.
3.2 Saran
1. Dalam melakukan perhitungan nilai X1, X2, X3 seperti dalam pembahasan,
diperlukan beberapa metode pembanding agar supaya nilai tersebut dapat diperoleh
dengan tepat.
2. Dalam perhitungan proses kimia yang terjadi pada neraca ' bahan yang memunculkan
persamaan linier simultan, disarankan untuk menggunakan Metode Eliminasi Gauss.
Mengingat persamaan yang muncul sering besar sekali maka penggunaan program
komputer untuk metode ini .sangatlah penting untuk mempermudah mencari
solusinya.
3. Dan jika terpaksa perhitungan dilakukan secara manual, maka dapat digunakan
metode Split Fraction yang dapat membagi-bagi perhitungan matriks yang besar
menjadi beberapa matriks yang kecil, yang kemudian dikalkulasi dengan
menggunakan Eliminasi Gauss.
4. Yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah pada proses kimia yang mempunyai sistim
linier. Maka pengembangan penulisan ini dapat dilakukan dengan peninjauan pada
proses-proses yang tidak linier.
11
DAFTAR PUSTAKA
12