Kajian Pembangunan
Berkelanjutan
Tabel IV. 2
Jumlah Indikator yang Datanya Tersedia di Kabupaten Blora
Ketersediaan Persentase
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indikator
Pilar Data Blora (%)
(TPB)
Nasional Kab 2020 2020
SOSIAL Tujuan 1 Tanpa kemiskinan 26 25 20 80%
Tujuan 2 Tanpa kelaparan 13 11 9 82%
Tujuan 3 Kehidupan sehat & 38 34 23 68%
sejahtera
Tujuan 4 Pendidikan berkualitas 18 12 12 100%
Tujuan 5 Kesetaraan gender 16 14 6 43%
LINGKUNGAN Tujuan 6 Air bersih dan sanitasi 29 18 13 72%
layak
Tujuan 11 Kota & Pemukiman yang 21 13 5 38%
berkelanjutan
Tujuan 12 Konsumsi & produksi 7 5 4 80%
yang bertanggungjawab
Tujuan 13 Penanganan dan 4 2 2 100%
perubahan iklim
Tujuan 14 Ekosistem lautan 9 0 0
Tujuan 15 Ekosistem daratan 13 4 3 75%
EKONOMI Tujuan 7 Energi bersih & 6 2 1 50%
terjangkau
Tujuan 8 Pekerjaan layak & 20 19 8 42%
pertumbuhan ekonomi
Tujuan 9 Industri, inovasi, & 17 13 4 31%
infrastruktur
Tujuan 10 Berkurangnya 16 11 8 73%
Dari ketersediaan data indikator yang ada di Kabupaten Blora dapat disimpulkan:
a. Tujuan 4 dan 13 merupakan tujuan yang paling lengkap datanya dari data indikator yang
ditetapkan. Persentase jumlah indikator yang tersedia terbesar.
b. Tujuan 9 dan tujuan 17 mempunyai ketersediaan data terkecil dari jumlah indikator
dimasing-masing tujuan.
Apabila dilihat dari keselurah indikator yaitu 220 indikator, maka tujuan dengan
ketersediaan data terbanyak ada pada Tujuan 3 Menjamin Kehidupan yang Sehat dan
Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia yaitu dengan jumlah
ketersediaan data sebesar 15%. Sedangkan persentase jumlah indikator terkecil adalah
pada Tujuan 7 Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Andal, Berkelanjutan dan Modern
untuk Semua dan Tujuan 13 Mengambil Tindakan Cepat untuk Mengatasi Perubahan Iklim
dan Dampaknya yang sama-sama memiliki dengan ketersediaan data sebesar 1%. Lebih
jelas dapat dilihat pada gambar berikut.
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%
Tabel IV. 3
Hasil Capaian TPB Kabupaten Blora
Belum Tidak Tidak
Tercapai Jumlah
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Tercapai Ada Data Relevan
Indikator
SS TTC SB TTT NA TR
Tujuan 1 Tanpa kemiskinan 8 0 12 0 4 0 24
Tujuan 2 Tanpa kelaparan 4 0 4 1 2 0 11
Tujuan 3 Kehidupan sehat & sejahtera 12 0 10 1 9 2 34
Tujuan 4 Pendidikan berkualitas 10 0 2 0 1 0 13
Tujuan 5 Kesetaraan gender 3 1 1 1 7 0 13
Tujuan 6 Air bersih dan sanitasi layak 6 1 6 0 4 1 18
Tujuan 7 Energi bersih & terjangkau 0 0 1 0 0 1 2
Tujuan 8 Pekerjaan layak & pertumbuhan 3 0 4 1 11 0 19
ekonomi
Tujuan 9 Industri, inovasi, & infrastruktur 2 1 0 1 8 2 14
Tujuan 10 Berkurangnya kesenjangan 4 2 2 0 1 2 11
Tujuan 11 Kota & Pemukiman yang 2 1 2 0 5 3 13
berkelanjutan
Tujuan 12 Konsumsi & produksi yang 0 0 4 0 1 0 5
bertanggungjawab
Tujuan 13 Penanganan dan perubahan iklim 1 1 0 0 0 0 2
Tujuan 14 Ekosistem lautan 0 0 0 0 0 0 0
Tujuan 15 Ekosistem daratan 2 0 1 0 0 1 4
Tujuan 16 Perdamaian, keadilan, dan 10 0 3 0 7 1 21
kelembagaan yang tangguh
Tujuan 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan 1 0 4 0 8 3 16
JUMLAH 68 7 56 5 68 16 220
75 61 68 16
Persentase 34% 28% 31% 7%
Sumber: Hasil Analisis, 2021.
TIDAK
NA RELEVAN TERCAPA
TIDAK
31% 7% I
SS ADA
DATA 34%
31%
31% TIDAK
TERCAPA
TR SB I
7% 26% 28%
TTC
TTT
3%2%
Tabel IV. 4
Pencapaian SDGs/TPB Pilar Sosial Kabupaten Blora
Belum Tidak Tidak
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tercapai Jumlah
Tercapai Ada Data Relevan
(TPB) Indikator
SS TTC SB TTT NA TR
Tujuan 1 Tanpa kemiskinan 8 0 12 0 4 0 24
Tujuan 2 Tanpa kelaparan 4 0 4 1 2 0 11
Tujuan 3 Kehidupan sehat & sejahtera 12 0 10 1 9 2 34
Tujuan 4 Pendidikan berkualitas 10 0 2 0 1 0 13
Tujuan 5 Kesetaraan gender 3 1 1 1 7 0 13
JUMLAH 37 1 29 3 23 2 95
38 32 23 2
Persentase 40% 34% 24% 2%
Sumber: Hasil Analisis, 2021.
TR Tidak
2% Relevan
2%
Tidak
NA Ada
24% SS
39% Data
24% Tercapai
TTT 40%
3%
TTC Belum
1% SB Tercapai
31% 34%
Tabel IV. 5
Pencapaian SDGs/TPB Pilar Lingkungan Kabupaten Blora
Belum Tidak Tidak
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tercapai Jumlah
Tercapai Ada Data Relevan
(TPB) Indikator
SS TTC SB TTT NA TR
Tujuan 6 Air bersih dan sanitasi layak 6 1 6 0 4 1 18
Tujuan 11 Kota & Pemukiman yang 2 1 2 0 5 3 13
berkelanjutan
Tujuan 12 Konsumsi & produksi yang 0 0 4 0 1 0 5
bertanggungjawab
Tujuan 13 Penanganan dan perubahan 1 1 0 0 0 0 2
iklim
Tujuan 14 Ekosistem lautan 0 0 0 0 0 0 0
Tujuan 15 Ekosistem daratan 2 0 1 0 0 1 4
JUMLAH 11 3 13 0 10 5 42
14 13 10 5
Persentase 33% 31% 24% 12%
Sumber: Hasil Analisis, 2021.
Tabel IV. 6
Pencapaian SDGs/TPB Pilar Ekonomi Kabupaten Blora
Belum Tidak Tidak
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tercapai Jumlah
Tercapai Ada Data Relevan
(TPB) Indikator
SS TTC SB TTT NA TR
Tujuan 7 Energi bersih & terjangkau 0 1 0 1 2
Tujuan 8 Pekerjaan layak & 3 0 4 1 11 0 19
pertumbuhan ekonomi
Tujuan 9 Industri, inovasi, & 2 1 0 1 8 2 14
infrastruktur
Tujuan 10 Berkurangnya kesenjangan 4 2 2 0 1 2 11
Tujuan 17 Kemitraan untuk mencapai 1 0 4 0 8 3 16
tujuan
JUMLAH 10 3 11 2 28 8 62
13 13 28 8
Persentase 21% 21% 45% 13%
Sumber: Hasil Analisis, 2021.
Tidak
Relevan
TR SS 13%
13% 16% Tercapai
21%
SB
18% Belum
Tidak
Tercapai
NA Ada
21%
45% Data
TTC 45%
TTT 5%
3%
Tabel IV. 7
Pencapaian SDGs/TPB Pilar Hukum dan Tata Kelola Kelembagaan Kabupaten Blora
Belum Tidak Tidak
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Tercapai Jumlah
Tercapai Ada Data Relevan
(TPB) Indikator
SS TTC SB TTT NA TR
Tujuan 16 Perdamaian, keadilan, dan 10 0 3 0 7 1 21
kelembagaan yang tangguh
JUMLAH 10 0 3 0 7 1 21
10 3 7 1
Persentase 48% 14% 33% 5%
Sumber: Hasil Analisis, 2021.
TR Tidak
5% Relevan
5%
Tidak
NA SS Ada
33% 48% Data Tercapai
33% 48%
SB
TTT
14% Belum
0% TTC
0% Tercapai
14%
4.4 Analisis Perbandingan antara TPB Nasional dan TPB Daerah (GAP)
Analisis Perbandingan antara TPB Nasional dan TPB Daerah (Analisis GAP) dilakukan
untuk mengetahui selisih antara target TPB Nasional berdasarkan Perpres 59 Tahun 2017
dengan capaian (realisasi) indikator TPB Kabupaten Blora tahun 2020. Analisis GAP ini
diperuntukkan bagi indikator TPB Kabupaten Blora yang tidak tercapai (SB dan TTT),
dimana terdapat 61 indikator yang tidak tercapai.
Dari 61 indikator tidak tercapai tersebut yang kemudian dianalisis GAP nya dengan
target TPB Nasional, terdapat 23 indikator kuantitatif dan 38 indikator kualitatif serta terdapat
5 indikator yang tidak dapat diidentifikasi. Indikator kuantitatif merupakan indikator yang
mempunyai nilai selisih atau GAP antara target TPB Nasional dengan capaian (realisasi)
Persentase
Menurunnya
penduduk yang
tingkat
hidup di bawah garis
kemiskinan pada Menurun Persentase Penduduk GAP
kemiskinan nasional, % 11,32 11,96 -3,96 SB 12,15 SB 15,35 SB
tahun 2019 menjadi 7-8% Miskin SEDANG
menurut jenis
menjadi 7-8%
kelamin dan
(2015: 11,13%).
kelompok umur.
Meningkatnya
persentase
penduduk yang
menjadi peserta
Proporsi peserta
jaminan Jumlah kepesertaan
jaminan kesehatan Meningkat GAP
kesehatan melalui Jamkesda terintegrasi 0rang 54447 TETAP SB SB SB
melalui SJSN Bidang menjadi 95% SEDANG
SJSN Bidang BPJS
Kesehatan.
Kesehatan
menjadi minimal
95% pada tahun
2019
Meningkatnya
Kepesertaan
Program Sistem
Jaminan Sosial
Nasional (SJSN)
Meningkat
Bidang Buruh/pekerja yang
Proporsi peserta menjadi 62,4
Ketenagakerjaan menjadi peserta
Program Jaminan juta pekerja GAP
pada tahun 2019 program jumlah 9116,00 MENINGKAT SB 31076,00 SB 43276,00 SS
Sosial Bidang formal; 3,5 juta TINGGI
menjadi 62,4 juta jamsostek/BPJS
Ketenagakerjaan. pekerja
pekerja formal ketenagakerjaan
informal
dan 3,5 juta
pekerja informal
(2014: Formal
29,5 juta; Informal
1,3 juta).
Meningkatnya
Persentase rumah akses sanitasi
tangga yang memiliki layak untuk 40%
akses terhadap penduduk Meningkat Jumlah Rumah Tidak GAP
unit 1770 menurun SB 10302,00 SB 15042,00 SB
layanan sanitasi berpendapatan menjadi 100% Layak Huni tertangani TINGGI
layak dan terbawah pada
berkelanjutan. tahun 2019
menjadi 100%.
Meningkatnya
Angka Partisipasi
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs/ Angka Partisipasi
Meningkat GAP
Murni (APM) Sederajat pada Murni (APM) % 74,46 80,01 2,20 SB 135,86 SS 246,75 SS
menjadi 82,2% RENDAH
SMP/MTs/sederajat. tahun 2019 SMP/MTs/Paket B
menjadi 82,2%
(2015: 79,97%).
Meningkatnya
Jumlah daerah jumlah daerah
bencana bencana
Persentase (%)
alam/bencana sosial alam/bencana
jumlah aparatur dan
yang mendapat sosial yang
Meningkat Warga Negara yang GAP
pendidikan layanan mendapat % 100,00 100,00 350 SB 100,00 SB 100,00 SS
menjadi 450 ikut pelatihan SEDANG
khusus. pendidikan
pencegahan dan
(SMAB=Sekolah/ layanan khusus
mitigasi
Madrasah Aman pada tahun 2019
Bencana) menjadi 450
(2015: 100).
Persentase
Dokumen strategi penyelesaian
pengurangan risiko (tidak ada dalam dokumen Rencana
GAP
bencana (PRB) lampiran Perpres ada Penanggulangan % 0 0 1 SB 2,00 SB 0,00 SS
TINGGI
tingkat nasional dan 59/2017) Bencana (RPB)
daerah. sampai dinyatakan
sah/legal
Prevalensi
Ketidakcukupan (tidak ada dalam
Ketersediaan pangan GAP
Konsumsi Pangan lampiran Perpres Menurun Ton 288689,27 371694,00 MENINGKAT SB 6384461,00 SB 14971161,00 SS
utama RENDAH
(Prevalence of 59/2017)
Undernourishment).
Menurunnya
proporsi
penduduk dengan
Proporsi penduduk Proporsi penduduk
asupan kalori
dengan asupan dengan asupan
minimum di Menurun GAP
kalori minimum di kalori minimum di % 77,80 77,80 69,30 TTT 77,80 SB 77,80 SB
bawah 1400 menjadi 8,5 % TINGGI
bawah 1400 bawah 1400
kkal/kapita/hari
kkal/kapita/hari. kkal/kapita/hari
pada tahun 2019
menjadi 8,5 %
(2015: 17,4%).
Prevalensi stunting
Prevalensi stunting
(pendek dan sangat
(pendek dan sangat (tidak ada dalam
pendek) pada anak di GAP
pendek) pada anak lampiran Perpres Menurun % 5,80 5,80 Menurun SB 6,52 SB 7,62 SB
bawah lima SEDANG
di bawah lima 59/2017)
tahun/balita (24 - 59
tahun/balita.
bulan)
Menurunnya
angka kematian
ibu per 100 ribu
Angka Kematian Ibu Menurun Angka Kematian Ibu GAP
kelahiran hidup Kasus 11 Menurun SB -7,00 SB -17,00 SS
(AKI). menjadi 306 (AKI) SEDANG
pada tahun 2019
menjadi 306
(2010: 346).
Angka Kematian
(tidak ada dalam Angka Kematian per 1.000
Balita (AKBa) per GAP
lampiran Perpres Menurun Balita (AKBa) per Kelahiran 13,15 10,11 Menurun SB 1,33 SS -6,63 SS
1000 kelahiran RENDAH
59/2017) 1000 kelahiran hidup Hidup
hidup.
Angka Kematian
(tidak ada dalam Angka Kematian Per 1000
Neonatal (AKN) per GAP
lampiran Perpres Menurun Neonatal (AKN) per kelahiran 7,7 Menurun SB 5,18 SS 3,78 SS
1000 kelahiran RENDAH
59/2017) 1000 kelahiran hidup. hidup
hidup.
Menurunnya
prevalensi
Tuberculosis (TB)
Insiden Tuberkulosis Insiden Tuberkulosis
per 100.000 Menurun GAP
(ITB) per 100.000 (ITB) per 100.000 % 138,00 Menurun SB 142,87 SB 144,30 SB
penduduk pada menjadi 245 RENDAH
penduduk. penduduk
tahun 2019
menjadi 245
(2013: 297).
Persentase
kabupaten/kota yang (tidak ada dalam
GAP
melakukan deteksi lampiran Perpres Meningkat Hepatitis B % 5652 Menurun SB 39609,00 SS 63864,00 SS
RENDAH
dini untuk infeksi 59/2017)
Hepatitis B.
Menurunnya Total
Fertility Rate
Total Fertility Rate Menurun Total Fertiity Rate GAP
(TFR) pada tahun 2,27 0.01 TTT TTC TTC
(TFR). menjadi 2,28 (TFR) RENDAH
2019 menjadi
2,28 (2012:2,6).
Peningkatan
kualitas air sungai
Kualitas air sungai sebagai sumber
Peningkatan Indeks GAP
sebagai sumber air air baku menuju Meningkat 52,88 54,98 Meningkat SB SB SB
Kualitas Air TINGGI
baku. baku mutu rata-
rata air sungai
kelas II.
Akses Layanan
Keuangan formal
Persentase akses Persentase UMKM
Usaha Mikro,
UMKM (Usaha (Usaha Mikro, Kecil,
Kecil dan GAP
Mikro, Kecil, dan 25% dan Menengah) 0,74 24,26 TTT 0,74 SB SB
Menengah TINGGI
Menengah) ke mampu mengakses
(UMKM) 25%
layanan keuangan. ke layanan keuangan
pada tahun 2019
(2014: 17,8%).
Meningkatnya
jumlah wisatawan Meningkat
Jumlah wisatawan mancanegara menjadi 20 juta Jumlah wisatawan GAP
Jumlah 39 Meningkat SB 50,90 SB 52,63
mancanegara. menjadi 20 juta (skala mancanegara. SEDANG
pada tahun 2019 nasional)
(2014: 9 juta).
Meningkatnya laju
pertumbuhan
PDB industri
Lebih tinggi
Laju pertumbuhan manufaktur
dari Persentase GAP
PDB industri sehingga lebih 3,39 Meningkat TTT -53,76 SB -85,51 SB
pertumbuhan Pertumbuhan Industri SEDANG
manufaktur. tinggi dari
PDB
pertumbuhan
PDB (2015:
4,3%).
Persentase
Tingkat
penduduk yang
kemiskinan pada
hidup di bawah garis
tahun 2019 Menurun Persentase Penduduk GAP
kemiskinan nasional, 11,32 11,96 -3,96 SB SB SB
menjadi 7-8% dari menjadi 7-8% Miskin SEDANG
menurut jenis
jumlah penduduk
kelamin dan
(2015:11,13%).
kelompok umur.
Meningkatnya
kepesertaan
Sistem Jaminan
Meningkat
Sosial Nasional Buruh/pekerja yang
Proporsi peserta menjadi: TK
bidang menjadi peserta
Program Jaminan formal 62,4 GAP
ketenagakerjaan program 9116,00 Meningkat SB 31076,00 SB 43276,00 SB
Sosial Bidang juta; TK SEDANG
untuk tenaga jamsostek/BPJS
Ketenagakerjaan. informal 3,5
kerja formal pada ketenagakerjaan
juta
tahun 2019
menjadi 62,4 juta
dan tenaga kerja
Tersedianya
Proporsi rumah akses bagi 3,7
tangga yang memiliki juta rumah tangga
3,7 juta rumah Jumlah Peningkatan GAP
akses terhadap terhadap hunian Unit 1770 Meningkat SB 10302,00 SB 15042,00 SB
tangga Kualitas RTLH TINGGI
hunian yang layak yang layak dan
dan terjangkau. terjangkau hingga
tahun 2019
Terwujudnya kota
hijau yang
berketahanan
Jumlah kota hijau iklim, melalui
yang menyediakan penyediaan ruang
Rasio ruang terbuka
ruang terbuka hijau terbuka hijau,
hijau per satuan GAP
di kawasan paling sedikit di Meningkat/ada % 3,80 26,20 SB 37,91 SB 56,86 SS
luas wilayah per TINGGI
perkotaan 12 kawasan
HPl/HGB
metropolitan dan perkotaan
kota sedang. metropolitan dan
20 kota sedang,
hingga tahun
2019.
Proporsi penduduk
yang menjadi korban (tidak ada dalam
GAP
kejahatan kekerasan lampiran Perpres Menurun Angka kriminalitas Kasus Menurun SB Meningkat SB SB
SEDANG
dalam 12 bulan 59/2017)
terakhir.
Persentase Meningkatnya
keterwakilan keterwakilan
perempuan di Dewan perempuan di Persentase partisipasi
GAP
Perwakilan Rakyat DPR dan DPRD Meningkat perempuan di % 5,00 Meningkat SB 5,00 SB 5,00 SB
SEDANG
(DPR) dan Dewan (Hasil Pemilu lembaga pemerintah
Perwakilan Rakyat 2014 untuk DPR:
Daerah (DPRD). 16,6%).
Meningkatnya
keterwakilan
perempuan
Persentase
sebagai
keterwakilan
pengambil
perempuan sebagai Persentase partisipasi
keputusan di GAP
pengambilan Meningkat perempuan di % 5,00 Meningkat SB 5,00 SB 5,00 SB
lembaga eksekutif SEDANG
keputusan di lembaga pemerintah
(Eselon I dan II)
lembaga eksekutif
(2014: Eselon I =
(Eselon I dan II).
20,66% dan
Eselon II =
16,39%).
Total pendapatan
pemerintah sebagai (tidak ada dalam Persentase
GAP
proporsi terhadap lampiran Perpres Meningkat peningkatan PAD per % 2,01 Meningkat SB SB SB
SEDANG
PDB menurut 59/2017) tahun
sumbernya.
Tercapainya rasio
penerimaan
perpajakan Tercapainya target
Rasio penerimaan GAP
terhadap PDB di Di atas 12% penerimaan pajak 1308,00 meningkat SB SB SB
pajak terhadap PDB. SEDANG
atas 12% per daerah
tahun (2015:
10,7%).
Persentase Persentase
konsumen Badan konsumen Badan
(tidak ada dalam
Pusat Statistik (BPS) Pusat Statistik (BPS) GAP
lampiran Perpres Meningkat % 100,00 Meningkat SB 100,00 SS SS
yang merasa puas yang merasa puas RENDAH
59/2017)
dengan kualitas data dengan kualitas data
statistik. statistik.
Persentase Persentase
konsumen yang puas (tidak ada dalam konsumen yang puas
GAP
terhadap akses data lampiran Perpres Meningkat terhadap akses data % 96,67 Meningkat SB SS SS
RENDAH
Badan Pusat Statistik 59/2017) Badan Pusat Statistik
(BPS). (BPS).
Sumber: Hasil Analisis, 2021.
Analisis proyeksi capaian indikator TPB merupakan tahapan yang dilakukan untuk
memprediksi pencapaian indikator TPB Kabupaten Blora pada akhir periode RPJMD (Tahun
2025) dan target akhir SDG’s beradasarka tren pencapaian TPB sejak tahun 2015-2020.
Analisis proyeksi tersebut, hanya dilakukan pada indikator yang belum mencapai
target, Dkarenakan tujuan dari proyeksi ini adalah untuk memperoleh gambaran target dan
waktu dalam pencapaian. Berdasarkan 61 indikator TPB TIDAK TERCAPAI baik yang ada di
RPJMD dan tidak terdapat dalam RPJMD di Kabupaten Blora diketahui bahwa pada
proyeksi pencapaian TPB Tahun 2026, terdapat 15 indikator tercapai, 31 indikator tidak
tercapai, dan 22 indikator tidak terdapat data dengan perincian:
Tabel IV. 11
Proyeksi Pencapaian TPB Tahun 2026
Hasil Proyeksi Tujuan TPB Jumlah Indikator
15 indikator TERCAPAI (T) Tujuan 1 3 indikator
Tujuan 2 1 indikator
Tujuan 3 5 indikator
Tujuan 4 2 indikator
Tujuan 6 2 indikator
Tujuan 17 2 indikator
45 indikator TDK TERCAPAI (TT) Tujuan 1 9 indikator
Tujuan 2 4 indikator
Tujuan 3 6 indikator
Tujuan 5 1 indikator
Tujuan 6 4 indikator
Tujuan 7 1 indikator
Tujuan 8 5 indikator
Tujuan 9 1 indikator
Tujuan 10 2 indikator
Tujuan 12 4 indikator
Tujuan 11 1 indikator
Tujuan 16 3 indikator
Tujuan 17 2 indikator
Sumber: Hasil Analisis, 2021.
Selain peran dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mewujudkan pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dalam 4 pilar TPB, diperlukan peran para pihak
(non pemerintah) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari upaya pencapaian TPB
tersebut. Para pihak yang dapat dilibatkan dalam pencapaian TPB yaitu 1) organisasi
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, lembaga sosial keagamaan, kelompok
Tabel IV. 12
Kontribusi Organisasi Masyarakat Nahdlatul Ulama Kabupaten Blora dalam
Pencapaian TPB
Anggaran Tahun (Rp)
No Kegiatan No. TPB Pilar
2019 2020
1 Bertani Organik 105.000.000 105.000.000 Tujuan 12 Lingkungan
2 NU Peduli Bencana(Covid) 50.000.000 Tujuan 3 Sosial
3 NU Peduli Bencana(Bencana 80.000.000 80.000.000 Tujuan 2 Sosial
Alam)
4 NU Peduli Pendidikan 50.000.000 50.000.000 Tujuan 4 Sosial
5 NU Peduli Kesehatan 50.000.000 50.000.000 Tujuan 3 Sosial
6 NU Peduli Sosial 40.000.000 40.000.000 Tujuan 1 Sosial
7 Pelatihan Pembuatan Makanan - 40.000.000 Tujuan 9 Ekonomi
dan Jajan Tradisional
8 Pelatihan Pembuatan Minuman - 40.000.000 Tujuan 9 Ekonomi
Sehat
9 Pelatihan Menjahit - 40.000.000 Tujuan 9 Ekonomi
10 Pelatihan Pembuatan - 40.000.000 Tujuan 9 Ekonomi
Desinfektan dari Bahan Herbal
11 Pelatihan Pembuatan Hand - 40.000.000 Tujuan 9 Ekonomi
Tabel IV. 13
Kontribusi Swasta/BUMD/BUMN Kabupaten Blora dalam Pencapaian TPB
Anggaran Tahun (Rp)
No Kegiatan No. TPB Pilar
2019 2020
Perhutani KPH Cepu
1 Pemberian bantuan pinjaman dengan 100.000.000 Tujuan 17 Ekonomi
bunga lunak kepada 7 mitra binaan KPH
Cepu
2 Pemberian bantuan alat peraga edukatif 22.500.000 Tujuan 4 Sosial
(APE) kepada TK Tunas Rimna I, II dan III
3 Pemberian bantuan air bersih untuk 2.000.000 Tujuan 6 Lingkungan
masyarakat di wilayah BKPH Kendilan
KPH Cepu
4 Pemberian bantuan pengobatan gratis 5.500.000 Tujuan 3 Sosial
untuk masyarakat di wilayah BKPH Ledok
5 Pemberian bantuan pinjaman dengan 155.000.000 Tujuan 17 Ekonomi
bunga lunak kepada 15 mitra binaan KPH
Cepu
6 Pemberian bantuan APD covid-19 untuk 6.097.284 Tujuan 3 Sosial
tenaga kerja non karyawan KPH Cepu
7 Bantuan perbaikan sekolah TK Tunas 14.000.000 Tujuan 4 Sosial
Rimba
8 Bantuan sembako untuk pensiunan 9.685.000 Tujuan 2 Sosial
perhutani
Pertamina EP Asset 4 Cepu Field
1 Bantuan alat peraga komputer di wilayah 32.000.000 Tujuan 4 Sosial
Desa Bajo
2 Pemeriksaan kesehatan masyarakat 45.625.000 Tujuan 3 Sosial
sekitar MGS Menggung
Tabel IV. 14
Anggaran yang Dikeluarkan oleh Pemangku Kepentingan pada Pencapaian TPB
Anggaran Tahun (Rp)
No Kegiatan
2019 2020
1 Nahdlatul Ulama 555.000.000 925.000.000
2 Perhutani KPH Cepu 130.000.000 184.782.284
3 Pertamina EP Asset 4 Cepu Field 870.899.800 1.103.000.000
4 PDAM Tirta Amerta Kabupaten Blora 3.700.000.000 2.550.000.000
5 Donasi Mandiri Covid Ranger Cabang Blora 4.900.000 10.330.000
6 Perum Perhutani KPH Blora 8.900.580.269 6.792.680.920
7 PPSDM MIGAS
8 Bank Jateng 732.358.950 545.597.746
9 PLN 180.000.000
TOTAL 15.073.739.019 12.111.390.950
Sumber: Hasil Analisis, 2021.
Anggaran pada tahun 2019 lebih besar dibandingkan Tahun 2020, Hal ini dapat
disebabkan karena pada tahun 2020 terdapat adanya pengaruh/dampak dari masa Pandemi
covid.