Anda di halaman 1dari 2

Upgrading Profesionalitas Guru Madrasah sebagai Murobbi

Oleh: M. Hilmy Daffa Fadhilah


Perbedaan Madrasah dengan Sekolah Umum
Secara garis besar, perbedaan paling signifikan antara Madrasah dan sekolah umum
adalah terletak pada kementerian yang menaunginya. Madrasah bernaung dibawah Kementerian
Agama, sedangkan sekolah umum bernaung dibawah Kementerian Pendidikan dan Budayaan.
Istilah Madrasah memang  terasa asing di telinga masyarakat, khususnya kota. Secara harfiah
Madrasah diartikan sebagai tempat belajar para pelajar.
Pengertian madrasah secara umum dapat diartikan sebagai sekolah umum yang berciri
khas Islam yang menjadi bagian keseluruhan dari sistem pendidikan nasional. Dalam SKB tiga
mentri disebutkan bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan yang menjadikan pelajaran
agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang diberikan sekurang-kurangnya 30 % disamping
mata pelajaran umum.
Bisa diambil kesimpulan bahwa madrasah lebih mengedepankan integrasi ilmu
keagamaan, selain tetap memfasilitasi ilmu-ilmu sosial. Hal ini bisa dilihat dari berbagai aspek,
seperti mata pelajaran agama yang lebih detail, tenaga pendidik, dan treatment, kebijakan, dan
peraturannya. Selain itu, sistem pendidikan di madrasah juga sangat memperhatikan hal-hal yang
bernuansa keagamaan, seperti cara berpakaian, keseharian, dan akhlak.
Perbedaan Guru dan Murobbi
Dalam konteks pendidikan Islam, guru atau “pendidik” sering disebut dengan murabbi,
mu’allim, mu’addib, mudarris, dan mursyid. Menurut peristilahan yang dipakai dalam
pendidikan dalam konteks Islam, kelima istilah ini mempunyai tempat tersendiri dan mempunyai
tugas masing-masing.
Murabbi artinya sama, yaitu guru, tetapi lebih spesifik: Orang yang mendidik manusia
sedemikian rupa, dengan ilmu dan akhlak, agar menjadi lebih berilmu, lebih berakhlak, dan lebih
berdaya. Orientasinya memperbaiki kualitas kepribadian murid-muridnya, melalui proses
belajar-mengajar secara intens. Murabbi itu bisa diumpamakan seperti petani yang menanam
benih, memelihara tanaman baik-baik, sampai memetik hasilnya.
Jauh sebelum itu, istilah murabbi sudah lebih dulu dan diintegrasikan di pesantren.
Sistem pendidikan pesantren yang mewajibkan para santri-santrinya untuk muqim (menetap
dalam jangka waktu yang lama) dianggap efektif dalam proses pendidikan. Buktinya, banyak
tokoh-tokoh besar di negeri ini yang lahir dari rahim pesantren.
Uraian diatas menjadi salah satu argumen kuat bagi banyak kalangan yang menyebut
bahwa madrasah adalah komparasi antara sistem pendidikan yang ada di pesantren dan sekolah
umum.
Professional Upgrading Skill
Seiring semakin berkembangnya Madrasah di Indonesia, kompetensi dan kualitas guru di
Madrasah juga harus semakin ditingkatkan. Aspek profesionalitas guru Madrasah yang perlu
menjadi prioritas bersama adalah kesadaran untuk terus meningkatkan kemampuan secara
profesional. Hal yang perlu diperhatikan bahwa seorang yang telah menetapkan pilihannya untuk
menjadi seorang guru sebagai profesinya, maka konsekuensinya harus ada kesadaran untuk
selalu berusaha terus untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Sebab bagaimanapun
juga faktor kesadaran diri dari dalam ini mempunyai peranan yang cukup berarti dalam
menentukan sikap dan perilaku kehidupan.
Kesadaran untuk selalu meningkatkan profesional ini berkaitan erat dengan kompetensi
yang menuntut guru untuk menguasai sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta dinamika kehidupan masyarakat, sehingga ia mampu mengembangkan
pengetahuannya, keterampilan serta memiliki sikap positif terhadap tugasnya. Kompetensi guru
berkaitan dengan kompetesi guru dalam peningkatan mutu pendidikan, bahwa guru bukan hanya
sebagai pendidik saja tetapi juga sebagai pengajar, pembimbing dan administrator kelas. Dari
beberapa fungsi tersebut guru dituntut mempunyai kemampuan yang sifatnya khusus kepada hal-
hal yang menjadi tanggung jawabnya yang tentunya telah dipersiapkan melalui program lembaga
pendidikan tenaga kependidikan sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa.
Dari Berbagai Sumber.

Anda mungkin juga menyukai