Dinas Kesehatan BAGIAN ATAS Public Safety Kab. Tojo Una-Una Center (PSC) 119 No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 00 1/3 Standar Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh : Operasional Kepala Dinas Kesehatan Prosedur 03 Januari 2019 Kab. Tojo Una-Una,
Dra. Jafanet Alfari, MAP., M.Kes
NIP. 19650115 199303 2 003 Pengertian Perdarahan Saluran Cerna Atas adalah Perdarahan saluran pencernaan adalah kondisi ketika terjadi perdarahan pada saluran pencernaan. Kondisi ini dapat terjadi di saluran pencernaan atas, seperti kerongkongan (esofagus), lambung, dan usus dua belas jari (duodenum). Hematemesis (muntah darah segar atau hitam) menunjukkan perdarahan dari saluran cerna bagian atas, proksimal dari ligamentum Treitz.. Hematokezia (perdarahan merah segar) perdarahan dari kolon, meskipun perdarahan dari saluran cerna bagian atas yang banyak juga dapat menimbulkan hematokezia atau feses warna marun. Sebagai acuan dalam penatalaksanaan perdarahan saluran cerna Tujuan bagian atas Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una- Kebijakan Una Nomor : 188.45/01.60/DINKES Tentang Pelayanan Kesehatan Dan Jenis-Jenis Penyakit Yang Bisa Ditangani Public Safety Center (PSC) 119 Sivia Patuju Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Referensi Tentang Kesehatan 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) 1. Handrub Alat dan Bahan 2. Stetoskop 3. Oksimetri 4. Tensimeter 5. APD Petugas 6. Abocath 7. Infus set 8. Kapas Alkohol 9. Plester 10. Oksigen dan nasal canul/sungkup 11. Cairan Kristaloid (RL atau NaCL) A. Fase Persiapan Prosedur 1. Siapkan dan dekatkan alat 2. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih B. Fase Kerja 1. Petugas melakukan anamnesa keluhan utama yaitu : 1) muntah darah berwarna hitam atau merah marun 2) buang air besar berwarna hitam atau merah marun 3) Gejala Klinis: a. riwayat dispepsia, b. sering mengkonsumsi obat-obatan 2. pemeriksaan fisik terhadap pasien: 1) Pemeriksaan awal dimulai dengan penilaian kondisi jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi darah (ABCDE). 2) Pemeriksaan fisik secara umum: 1)Penilaian hemodinamik 3) Inspeksi (look) Pembengkakan/penumpukan cairan diperut (asites), edema tungkai 4) Palpasi (feel) a. Mulai palpasi pada bagian yang tidak nyeri sedangkan bagian yang nyeri dipalpasi paling akhir b. Massa abdomen 3. Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis dan pemeriksaan fisik 4. Petugas melakukan penanganan awal prafasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit) 1) Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital 2) Kolaborasi pemasangan IV line paling sedikit 2 jalur 3) Kolaborasi pemansangan Oksigen sungkup/kanula 4) Mengedukasi keluarga ikut mendukung untuk menjaga diet dan pengobatan pasien 5. Petugas merujuk pasien jika pertolongan pertama prafasilitas layanan kesehatan (RS) sudah dilakukan Kriteria rujukan : Konsultasi ke dokter spesialis terkait dengan penyebab perdarahan C. Fase Terminasi 1. Bila sudah selesai, buka sarung tangan 2. Rapikan pasien dan alat 3. Perawat cuci tangan 4. Dokumentasi respon, prosedur dan kondisi pasien Unit Pelaksana Dokter dan perawat PSC 119 Dinkes Tojo Una-Una