Anda di halaman 1dari 207

Lampiran I

Peraturan Kepala
Badan Informasi Geospasial
Nomor : 3 Tahun 2016
Tanggal : 19 Februari 2016

SPESIFIKASI TEKNIS

PENYAJIAN PETA DESA YANG MENYAJIKAN

PETA DESA DALAM BENTUK PETA CITRA

i
Daftar isi

Daftar isi......................................................................................... i
Pendahuluan .................................................................................. ii
1 Ruang Lingkup ............................................................................ 1
2 Acuan Normatif ............................................................................ 1
3 Istilah dan Definisi ....................................................................... 1
4 Spesifikasi Teknis Peta Desa ........................................................ 1
5 Penyajian Peta Citra ..................................................................... 8
Lampiran A (informatif) Contoh pemilihan skala.............................. 10
Lampiran B (normatif) Singkatan unsur .......................................... 11
Lampiran C (normatif) Simbol, notasi dan huruf ............................. 16
Lampiran D (normatif) Informasi peta (tata letak peta)..................... 47
Lampiran E (informatif) Spesifikasi penomoran lembar peta indeks . 56
Lampiran F (informatif) Contoh peta citra........................................ 57
Bibliografi ....................................................................................... 58

ii
Pendahuluan

Spesifikasi penyajian peta desa disusun dengan maksud memberikan


panduan dan acuan kepada Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah dalam tahapan penyajian pembuatan Peta Desa. Ketersediaan
informasi geospasial hingga tingkat desa diperlukan untuk
mendukung progam pembangunan nasional. Peta Desa dapat
digunakan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk merencanakan
pembangunan nasional yang lebih menyeluruh dengan tingkat
kedetilan informasi tingkat desa. Pembuatan Peta Desa dilaksanakan
dengan menggunakan metode dan tata cara yang disusun dengan
memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
standar dan/atau spesifikasi teknis yang berlaku secara nasional
dan/atau internasional.

Spesifikasi penyajian peta desa merupakan aturan atau ketentuan


yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pembuatan
Peta Desa. Norma Pembuatan Peta Desa adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Peta Desa merupakan upaya untuk menyediakan Peta
Desa yang akan digunakan oleh Kementerian/Lembaga/
Pemerintah daerah untuk kepentingan pembangunan nasional;
2. Pembuatan Peta Desa dilakukan oleh pihak-pihak yang telah
diatur dalam peraturan perundang-undangan dengan mengikuti
tata cara dan spesifikasi yang telah ditentukan oleh
Kementerian/Lembaga yang berwenang;
3. Pembuatan/penyusunan Peta Desa adalah kegiatan pengolahan
dan penyajian data dengan mengikuti prosedur operasional
standar penyelenggaraan Pembuatan Peta Desa, seperti
disebutkan dalam lampiran spesifikasi teknis ini;
4. Pemantauan dan evaluasi kegiatan pembuatan/penyusunan
dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial;
5. Pembinaan kegiatan penyelenggaraan Pembuatan Peta Desa
dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial/K/L terkait atau
dapat bekerjasama dengan pihak lain dalam melakukan
pembinaan tersebut; dan
6. Hasil kegiatan pembuatan/penyusunan Peta Desa diintegrasikan
dengan jaringan informasi geospasial nasional.

Peninjauan Spesifikasi penyajian peta desa dilakukan secara berkala


berdasarkan perkembangan teknologi dan metodologi pemetaan yang
telah melalui pengujian terlebih dahulu.

iii
Spesifikasi penyajian peta desa - bagian 1: peta citra

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan spesifikasi teknis serta prosedur


penyajian peta desa dalam bentuk peta citra.

2 Acuan normatif

SNI 8202 - Ketelitian peta dasar

3 Istilah dan definisi

peta
gambaran unsur-unsur alam dan/atau unsur-unsur buatan, yang
berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang
digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

peta desa
peta tematik bersifat dasar yang berisi unsur dan informasi batas
wilayah, infrastruktur transportasi, toponim, perairan, sarana
prasarana, penutup lahan dan penggunaan lahan yang disajikan
dalam peta citra, peta sarana dan prasarana, serta peta penutup
lahan dan penggunaan lahan.

peta citra
peta yang menampilkan sebagian unsur Rupabumi Indonesia pada
citra tegak yang meliputi foto udara atau citra satelit resolusi tinggi.

4 Spesifikasi teknis peta desa

4.1 Datum horizontal

Datum kontrol horizontal yang digunakan di dalam peta desa


adalah Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI) 2013, dengan
parameter sferoid berikut:

a = 6.378.137,0 m
f = 1/ 298,257223563

dalam hal ini,


a : setengah sumbu panjang elips, dan
f : flattening (penggepengan) elips

1
4.2 Proyeksi dan grid peta

Proyeksi peta yang digunakan dalam peta desa adalah Universal


Transverse Mercator (TM). Proyeksi dan pembagian zona grid mengacu
pada sferoid yang telah dispesifikasikan dalam SRGI 2013.

4.3 Skala dan ukuran peta

Peta desa dapat disajikan dengan pilihan ukuran kertas sebagai berikut:
1. Ukuran kertas A0 (1189 x 841) mm, ukuran peta (1060 x 840) mm,
muka peta (750 x 750) mm
2. Ukuran kertas A1 (594 x 420) mm, ukuran peta (630 x 490) mm,
muka peta (460 x 460) mm

Peta Desa dapat disajikan pada skala:


a. 1 : 2.500
b. 1 : 5.000
c. 1 : 10.000

Pemilihan skala peta desa mempertimbangkan penyajian seluruh


wilayah desa dalam satu muka peta (area wise).
Jika seluruh wilayah desa tidak dapat disajikan dalam satu lembar peta
desa skala 1 : 10.000, maka desa disajikan dalam peta desa skala 1 :
10.000 indeks.
Pemilihan skala didasarkan pada ukuran desa yang dipetakan. Contoh
pemilihan skala dapat dilihat pada lampiran A.

Secara umum setiap lembar peta citra memiliki rincian sebagai berikut:
a. Ukuran kertas A0
- Peta dengan skala 1 : 2.500 mencakup desa dengan ukuran 54”
lintang dan 54” bujur
- Peta dengan skala 1 : 5.000 mencakup desa dengan ukuran 1’ 54”
lintang dan 1’ 54” bujur
- Peta dengan skala 1 : 10.000 mencakup desa dengan ukuran 3’
48” lintang dan 3’ 48” bujur

Tabel 1 – Ketentuan Pemilihan Skala Berdasarkan Ukuran Desa pada


Kertas A0
UKURAN DESA*)
SKALA PETA DESA
BARAT-TIMUR UTARA-SELATAN
<2,5 Km ≤2,5 Km 1 : 2.500
2,5 – 3,5 Km 2,5 – 3,5 Km 1 : 5.000
3,5 - 7 Km 3,5 - 7 Km 1 : 10.000
>7 Km >7 Km 1:10.000 indeks
*) jarak panjang dan lebar desa terjauh hasil pengukuran di lapangan

2
b. Ukuran kertas A1
- Peta dengan skala 1 : 2.500 mencakup desa dengan ukuran 36”
lintang dan 36” bujur
- Peta dengan skala 1 : 5.000 mencakup desa dengan ukuran 1’
15” lintang dan 1’ 15” bujur
- Peta dengan skala 1 : 10.000 mencakup desa dengan ukuran 2’
30” lintang dan 2’ 30” bujur

Tabel 2 – Ketentuan Pemilihan Skala Berdasarkan Ukuran Desa


pada Kertas A1
UKURAN DESA*)
SKALA PETA DESA
BARAT-TIMUR UTARA-SELATAN
<1,125 Km <1,125 Km 1 : 2.500
1,125 - 2,25 Km 1,125 - 2,25 Km 1 : 5.000
2,25 - 4,5 Km 2,25 - 4,5 Km 1 : 10.000
>4,5 Km >4,5 Km 1:10.000 indeks
*) jarak panjang dan lebar desa terjauh hasil pengukuran di
lapangan

4.4 Ketelitian Peta

4.4.1 Ketelitian posisi horizontal

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses pembuatan peta desa


antara lain :
Memenuhi standar ketelitian Peta Desa sesuai dengan Tabel 3.

Tabel 3 – Ketelitian horizontal Peta Desa


Ketelitian horizontal
(m)
Skala
Kelas Kelas Kelas
1 2 3
1 : 10.000 2 3 5
1 : 5.000 1 1,5 2,5
1 : 2.500 0,5 0,75 1,25

Nilai ketelitian Peta Desa adalah nilai (Circular Error) CE90 untuk
ketelitian horizontal, yang berarti bahwa kesalahan posisi Peta Desa
tidak melebihi nilai ketelitian tersebut dengan tingkat kepercayaan
90%.

Nilai CE90 diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan
= Root Mean Square Error pada posisi x dan y (horizontal)
3
Ketelitian geometri peta harus dituliskan dalam bentuk pernyataan
pada metadata dan sajian kartografis peta desa tersebut. Pernyataan
tersebut berupa:

“Peta ini memiliki ketelitian horizontal sebesar xx,xx m. Kelas


ketelitian peta ini adalah ketelitian horizontal kelas x (*isikan 1/2/3).”

4.4.2 Uji Ketelitian posisi horizontal

Uji ketelitian posisi horizontal dilaksanakan pada peta yang dihasilkan


menggunakan sumber selain Peta Rupabumi Indonesia (RBI) dan Peta
Rencana Detil Tata Ruang (RDTR). Tata cara uji ketelitian posisi
horizontal sesuai dengan SNI 8202 – Ketelitian peta dasar.

4.5 Unsur Peta Citra

Unsur-unsur Peta Citra meliputi:


a. Toponim;
b. Batas Wilayah Administrasi;
c. Jaringan/Infrastruktur Transportasi;
d. Perairan (sungai, saluran air, irigasi, dan lainnya); dan
e. Sarana dan prasarana (fasilitas umum dan fasilitas sosial).

Kewajiban unsur yang ditampilkan dalam Peta Citra dapat dilihat


pada Tabel 4.

Tabel 4 – Kewajiban Unsur Peta Citra

KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR (Jika ada,
WAJIB PILIHAN
wajib
digambarkan)
1 Toponim
Daerah
1.1 Ѵ
Propinsi
Daerah
1.2 Ѵ
Kabupaten/kota
1.3 Kecamatan Ѵ
1.4 Desa Ѵ
1.5 Perairan Ѵ
1.6 Topografi Ѵ
Fasilitas umum dan
1.7 Ѵ
sosial
1.8 Jalan Ѵ

4
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR (Jika ada,
WAJIB PILIHAN
wajib
digambarkan)
Batas Wilayah
2
Administrasi
2.1 Batas Negara Ѵ
2.2 Batas provinsi Ѵ
2.3 Batas kabupaten/kota Ѵ
2.4 Batas kecamatan Ѵ
2.5 Batas desa/kelurahan Ѵ
Batas dusun/dukuh
2.6 atau padanan sebutan Ѵ
pembagian wilayah desa
Batas RW atau
2.7 padanan sebutan Ѵ
pembagian wilayah desa
Batas RT atau padanan
2.8 sebutan pembagian Ѵ
wilayah desa
2.9 Batas Adat Ѵ
Jaringan/Infrastruktur
3
transportasi
3.1 Jalan Tol Ѵ
3.2 Jalan Layang Ѵ
3.3 Jalan Arteri Ѵ
3.4 Jalan Kolektor Ѵ
3.5 Jalan Lokal Ѵ
3.6 Jalan Lain Ѵ
3.7 Jalan Setapak Ѵ
3.8 Jalur Kereta Api Ѵ
3.9 Jalan Lori Ѵ
3.10 Jalan Pematang Ѵ
3.11 Jalan Lintas Atas Ѵ
3.12 Jalan Lintas Bawah Ѵ
3.13 Jembatan Ѵ
Jembatan
3.14 Ѵ
penyeberangan
3.15 Titian Ѵ
3.16 Sipon/Gorong-gorong Ѵ
3.17 Talang Ѵ
3.18 Terowongan Ѵ
Kawat listrik tegangan
3.19 Ѵ
tinggi

5
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR (Jika ada,
WAJIB PILIHAN
wajib
digambarkan)
Pipa Bahan Bakar
3.20
Minyak Ѵ
3.21 Pipa Bahan Bakar Gas Ѵ
3.22 Pipa Air Ѵ
4 Perairan
4.1 Garis Pantai Ѵ
4.2 Sungai Ѵ
4.3 Sungai Musiman Ѵ
4.4 Jaringan Irigasi Ѵ
4.5 Jarigan Drainase Ѵ
4.6 Danau, Telaga, Waduk Ѵ
4.7 Batu Karang Ѵ
4.8 Terumbu Karang Ѵ
4.9 Beting Karang Ѵ
4.10 Air terjun Ѵ
4.11 Jeram Ѵ
4.12 Arah Aliran Ѵ
4.13 Rawa Ѵ
4.14 Empang Ѵ
4.15 Penggaraman Ѵ
4.16 Terusan Ѵ
4.17 Bendungan Ѵ
4.18 Penahan Ombak Ѵ
4.19 Dermaga Ѵ
4.20 Menara Suar Ѵ
4.21 Stasiun Pasang surut Ѵ
5 Sarana dan prasarana
Kantor
5.1 Pemerintahan/Instan Ѵ
si:
5.1.1 kantor gubernur Ѵ
kantor bupati/
5.1.2 Ѵ
walikota
5.1.3 kantor camat, Ѵ
Kantor kepala
5.1.4 Ѵ
desa/lurah.

6
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR (Jika ada,
WAJIB PILIHAN
wajib
digambarkan)
5.2 Transportasi: Ѵ
5.2.1 Bandar udara Ѵ
5.2.2 Stasiun Ѵ
5.2.3 Terminal bis Ѵ
5.2.4 Halte bis Ѵ
5.2.5 Pelabuhan samudera Ѵ
Pelabuhan antarpulau,
5.2.6 Ѵ
nelayan
5.2.7 Menara suar
5.3 Pendidikan: Ѵ
Sekolah
5.3.1 tinggi/Universitas/ Ѵ
Akademi
Pendidikan menengah
5.3.2 Ѵ
umum
Pendidikan menengah
5.3.3 Ѵ
pertama
5.3.4 Pendidikan dasar Ѵ
Pendidikan Taman
5.3.5 Ѵ
Kanak-kanak,
5.3.6 Pendidikan Agama Ѵ
5.3.7 Pendidikan lainnya Ѵ
5.3.8 Perpustakaan Ѵ
5.4 Kesehatan: Ѵ
5.4.1 Rumah sakit, Ѵ
5.4.2 Puskesmas Ѵ
5.4.3 Poskesdes Ѵ
5.4.4 Polindes/Bidan Ѵ
5.4.5 Posyandu Ѵ
5.5 Peribadatan :
5.5.1 Masjid, mushola Ѵ
5.5.2 Gereja Ѵ
5.5.3 Pura Ѵ
5.5.4 Vihara Ѵ
5.5.5 Klenteng Ѵ
5.6 Pemakaman: Ѵ
5.6.1 Pemakaman islam Ѵ
5.6.2 Pemakaman kristen Ѵ
5.6.3 Pemakaman tionghoa Ѵ
5.6.4 Pemakaman hindu Ѵ

7
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR (Jika ada,
WAJIB PILIHAN
wajib
digambarkan)
5.6.5 TPU Ѵ
5.6.6 TMP Ѵ
Pertahanan dan
5.7 Keamanan serta
Darurat Bencana:
5.7.1 Kantor Polisi, Ѵ
5.7.2 Militer/Koramil, Ѵ
5.7.3 Kantor SAR, Ѵ
5.7.4 Kantor BPBD, Ѵ
5.7.5 Kantor Damkar, Ѵ
5.8 Perdagangan dan Jasa:
Pasar Moderen, Pasar
5.8.1 Ѵ
Tradisional
5.8.2 Hotel/motel/guesthouse Ѵ
5.8.3 BANK Ѵ
5.8.4 Kantor pos Ѵ
5.8.5 SPBU Ѵ
5.8.6 SPBE/SPBG Ѵ
Olahraga, seni/budaya
5.9
dan rekreasi:
5.9.1 Stadion/lapangan Ѵ
Gedung /balai
pertemuan/
5.9.2 Ѵ
Taman Budaya/
Kesenian
Bangunan
5.9.3 bersejarah/cagar Ѵ
budaya
5.9.4 Tempat menarik Ѵ
Industri dan
5.10 Ѵ
Pergudangan:
5.10.1 Pabrik, Ѵ
5.10.2 Gudang, Ѵ
Industri kecil/rumah
5.10.3
tangga/UMKM
5.11 Telekomunikasi:
5.11.1 BTS, Ѵ
5.11.2 Stasiun radio Ѵ
5.11.3 Wartel/warnet Ѵ

8
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR (Jika ada,
WAJIB PILIHAN
wajib
digambarkan)
5.12 Sumber energi:
5.12.1 Pembangkit listrik Ѵ
5.12.2 Tambang Ѵ
5.12.3 Sumber gas alam Ѵ
5.12.4 Sumber mata air, Ѵ
5.12.5 Sumber air panas, Ѵ
5.12.6 sumur bahan bakar, Ѵ
5.12.7 tangki bahan bakar, Ѵ
5.13 Sanitasi: Ѵ
5.13.1 TPA Ѵ
5.13.2 TPS Ѵ
5.13.3 tangki air Ѵ
5.13.4 MCK Komunal Ѵ

5. Penyajian Peta Citra

5.1 Grid dan gratikul

Tabel 5 – Ketentuan Grid dan Gratikul Peta Citra


Kertas A0 Kertas A1
No Skala Interval
Gratikul Interval Grid Gratikul
Grid
250 m, 250 m,
penulisan penulisan
1 1:2.500 5” (detik) 5” (detik)
angka tiap angka tiap
500 m 500 m
500 m, 500 m,
penulisan penulisan
2 1:5.000 10” (detik) 10” (detik)
angka tiap angka tiap
500 m 500 m
1000 m, 1000 m,
penulisan penulisan
3 1:10.000 20” (detik) 20” (detik)
angka tiap angka tiap
1000 m 1000 m
1000 m, 1000 m,
1:10.000 penulisan penulisan
4 20” (detik) 20” (detik)
indeks angka tiap angka tiap
1000 m 1000 m

9
5.2 Nama unsur rupabumi

Nama unsur alam, unsur buatan, dan nama wilayah administrasi yang
dicantumkan di dalam peta adalah nama yang telah disahkan oleh instansi
yang berwenang. Penulisan nama unsur rupabumi mengikuti kaidah
penulisan nama unsur rupabumi yang baku.

5.3 Singkatan

Singkatan yang dicantumkan di peta citra adalah singkatan yang sudah


baku, kecuali singkatan lain yang dianggap perlu. Singkatan unsur dapat
dilihat pada Lampiran B.

5.4 Simbol, Notasi dan Huruf

Simbol, notasi, dan huruf digunakan untuk merepresentasikan unsur-


unsur yang tercantum di dalam peta. Simbol, notasi dan huruf unsur-
unsur peta citra skala 1 : 2.500, 1 : 5.000, dan 1 : 10.000 disajikan dalam
Lampiran C.

5.5 Informasi peta (Tata letak peta)

Infromasi peta citra memuat:

a) Judul peta;
b) Skala peta;
c) Nama peta;
d) Petunjuk letak peta (hanya ditampilkan pada peta skala 1 : 10.000
indeks);
e) Diagram lokasi;
f) Logo dan alamat instansi pembuat peta;
g) Edisi;
h) Keterangan/ legenda peta;
i) Keterangan riwayat (termasuk keterangan kelas ketelitian peta);
j) Petunjuk pembacaan koordinat geografi;
k) Petunjuk pembacaan koordinat UTM;
l) Pembagian daerah administrasi;
m) Gambar skala;
n) Singkatan;
o) Gambar arah utara;
p) Muka Peta.

Spesifikasi informasi peta (tata letak peta) dapat dilihat pada Lampiran D.

10
6. Ketentuan lain

6.1 Penomoran lembar peta

Nomor lembar peta citra hanya untuk peta citra skala 1 : 10.000 indeks
dibuat secara sistematis untuk masing – masing desa sesuai dengan
ketentuan pada Lampiran E.
Lampiran A
(informatif)
Contoh Pemilihan Skala

Desa A 9 Km

8 Km

Gambar A.1. Contoh ukuran Desa A

Contoh:
Berdasarkan gambar A.1, jarak wilayah paling barat dan wilayah paling
timur Desa A adalah 8 km dan jarak wilayah paling utara dan wilayah
paling selatan Desa A adalah 9 km. Berdasarkan kriteria ukuran desa,
Desa A hanya dapat disajikan pada peta indeks dengan skala 1 : 10.000
jika menggunakan kertas ukuran A0.

Desa B
3 Km

6 Km

Gambar A.2. Contoh ukuran B

11
Contoh:
Berdasarkan Gambar A.2 jarak wilayah paling barat dan wilayah
paling timur Desa B adalah 6 km dan jarak wilayah paling utara dan
wilayah paling selatan Desa B adalah 3 km. Berdasarkan kriteria
ukuran desa, Desa A hanya dapat disajikan pada peta indeks dengan
skala 1 : 10.000 jika memnggunakan kertas ukuran A1.

Lampiran B
(normatif)
Singkatan Unsur

Singkatan unsur yang digunakan di dalam peta citra adalah singkatan


yang sudah baku, kecuali singkatan lain yang dipandang perlu.
Singkatan unsur berisi singkatan istilah unsur yang dikenal dalam
bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah di Indonesia yang
dicantumkan di dalam peta citra.

Kampung

Bab : Babakan (Jawa Barat) Bc : Bancah (Sumatera Barat)


Be : Bone (Sulawesi) Bg : Bagan (Sumatera Selatan)
Bh : Bah Dn : Dusun (Sumatera Selatan)
Gp : Gampong (Aceh) Ha : Huta (Tapanuli)
Han : Handulan (Bengkulu) J : Jambo (Aceh)
Jb : Jambur (Aceh) K : Kota (Jambi)
Kj : Keujruen (Aceh) Kla : Kelekak (Bangka)
Kt : Kuta (Aceh) Ku : Kubu (Bali)
L : Lam (Aceh) Lad : Ladang (Aceh)
Le : Lewo (Lomblem, Lg : Long (Aceh,
Adonara) Kalimantan)
Lm : Lumban (Sumatera Barat) Lr : Laras
M : Meunasah (Aceh) Mk : Mukim (Aceh)
Mst : Meuseugit Nat : Natai (Kalimantan)
Ne : Negeri, Negara Nga : Nanga (Flores,Kalimantan)
Ni : Nuai (Timor) Pang : Pangkalan (Riau)
Pdk : Pondok Pem : Pemaren (Aceh)
Pn : Peukan (Aceh) Pri : Peraing (Sumba,Sumbawa)
R : Rantau (Jambi) Rng : Riang (Flores)
Seun : Seuneubo (Aceh) Sg : Simpang
T : Talang (Riau) Tal : Talang (Sumatera Selatan)
Tm : Tumbang (Kalimantan) Tor : Toro (Flores)

12
Gunung

Ad : Adian (Tapanuli) Bl : Bulu (Sulawesi)


Bn : Buntu (Sulawesi) Br : Bur (Gayo)
Bt : Bukit Bu : Buku (Halmahera)
C : Cot (Aceh) D : Doro (Sumbawa, Flores)
De : Dede (Timor) Dg : Deleng (Tapanuli, Aceh)
Dk : Dolok (Tapanuli, Aceh) Dl : Delong (Tapanuli, Aceh)
Dt : Doto (Sumbawa) F : Fude (Buru)
Fa : Fatu (Timor, Flores) Fh : Foho (Timor, Flores)
G : Gunung Gg : Gunong (Aceh)
Gk : Guguk (Jambi) Gl : Gle (Aceh)
Gm : Gumuk (Jawa Tengah) Go : Golo (Flores)
Gr : Geger (Jawa Tengah) Gs : Gosong (Sulawesi)
H : Hol (Timor) Hh : Huhun (Wetar)
Hl : Hili (Nias) Ht : Hatu (Seram)
I : Ili (Flores) Ir : Igir (Jawa)
Ke : Keli (Flores) Kg : Kong (Kalimantan)
Kk : Kaku (Buru) L : Lolo (Timor)
M : Munduk (Bali, Lombok) Mb : Mbotu (Flores)
Mg : Moncong (Sulawesi) N : Ngga (Irian)
Nf : Nuaf (Timor) Ng : Ngalau
Ot : Olet (Sumbawa) Pc : Poco (Flores)
Pd : Padang (Sumbawa) Peg : Pegunungan
Pg : Pematang (Sumatera) Pk : Puntuk (Jawa Timur)
Pld : Palindi (Sumba) Pr : Pasir (Jawa Barat)
Sm : Sampar (Sumba) Ta : Tangkit
Tb : Tubu (Timor, Flores) Td : Tandulu (Timor, Sumba)
Ti : Tinetan, Tintane (Seram) Tn : Tintin (Kalimantan)
Tr : Tor (Tapanuli) Tt : Tutu (Sulawesi)
U : Uker (Seram) Uk : Uruk (Sumatera Barat)
Ul : Ulate (Seram) Ur : Unter (Sumbawa)
W : Wagir (Jawa Tengah) Wl : Wolo (Flores)

13
Kali

A : Air Air, Ak
Aek ( : Air, Aek (Sumatera Barat)
Ake (Halmahera)
Al : Alue, Alur (Aceh) Ar : Arul, Arosan (Aceh)
B : Bah (Sumatera Selatan) Bg : Balang (Sulawesi)
Bng : Brang (Sumbawa) Bi : Binanga (Sulawesi)
Bt : Batang (Sumatera) Cr : Curah (Jawa Timur)
Ge : Ger (Irian) H : Handil (Kalimantan Selatan)
I : Ie (Aceh) Id : Idano (Nias)
J : Jol (Irian) Je : Jene (Sulawesi)
Jr : Jar (Pantar) K : Kali
Ka : Kuala (Aceh, Halmahera) Kd : Kedang (Kalimantan)
Ko : Kokar (Sumba) Kok : Kokok (Lombok)
Kr : Krueng (Aceh) L : La, Le (Aceh)
La : Lawe (Aceh) Lb : Lubuk (Kalimantan)
Leb : Lebak (Sumatera) Lh : Lahar (Sulawesi)
Li : Liu (Kalimantan) Lk : Loku (Sumba)
Ln : Luan (Aceh) Lo : Lao (Tapanuli)
Lu : Luku (Sumba) Lw : Lowo (Flores)
Mo : Mota (Timor) Mt : Meta (Wetar)
N : Noe (Timor) Na : Nanga (Sumbawa, Flores)
Ngi : Nguai (Halmahera) Nl : Noil (Timor, Flores)
Ol : Oil (Flores) Pkg : Pangkung (Bali)
Png : Pangung (Kalimantan) Ps : Paisu (Halmahera)
Pt : Parit (Kalimantan) S : Sungue (Aceh)
S : Sei (Kalimantan Selatan) Se : Sunge (Sumbawa)
Si : Sungai Sl : Selat (Kalimantan)
So : Salo (Sulawesi)Su Su : Suak (Aceh)
Sv : Sava (Irian, P. Selaru) Ter : Terusan (Sumatera Selatan)
Th : Tatah (Kalimantan Tk : Tukad (Bali)
Selatan)
Tu : Tulung (Palembang) Tul : Tulung (Sumatera Selatan)
U : U (Timor) W : Way (Sumatera Selatan,
Sulawesi)
Wa : Wa (Buru) We : Wae (Seram)
Wh : Weuih (Aceh) Wi : Wai (Lampung, Sumba)
Wn : Waiyan (Seram) Wo : Wayo (Sulawesi, Sula)
Wr : Weri (lrian, P. Selaru) Wy : Weye (Irian, P. Selaru)
Y : Yeh (Bali) Yr : Yer (Irian, P. Babar)

14
Rawa

Ba : Balong Br : Baruh (Kalimantan Selatan)


Db : Debu (Timor) Kl : Kolam (Timor)
Lb : Lebak Lr : Lura (Sulawesi)
P : Paya R : Rawah
Rw : Rawang (Palembang, Tlr : Telar (Jawa Barat)
Riau)

Telaga

Bg : Balang (Sulawesi) Bw : Bawang (Lampung)


D : Danau Kb : Kobak
Kn : Kenohan (Kalimantan) L : Lebak (Sumatera Selatan)
Lp : Lopa (Halmahera) Lt : Laut (Aceh)
R : Ranau St : Setu, Situ (Jawa Barat)
T : Telaga Ts : Tasik (Sumatera Barat)
Wk : Waduk

Teluk

Ao : Ayiko (Halmahera) Jk : Jiko (P.Sula)


Lab : Labuhan Lg : Lego (Jawa)
Lhk : Lhok (Aceh) Lng : Lempong
Loh : Loho (Flores) Sk : Solok
Tl : Teluk

Tanjung

Ba : Batu Bk : Buku (Timor)


Nn : Nunu (Wetar) Nu : Ngalu (Flores)
Td : Tando (Sulawesi) Te : Tongge (Sulawesi)
Tg : Tanjung, Tanjong Tn : Tubun (P. Tanimbar)
Tno : Tano (Sumbawa) Tre : Ture (Nias)
Tt : Tuktuk (Sumatera Tu : Tutun (Irian, P. Wetar)
Utara)
Ug : Ujung Wt Wutun (Timor, Flores)

15
Pulau

B : Busung Gi : Gili (Lombok, Flores)


Gn : Gosong (Kalimantan) Kep : Kepulauan
Mi : Mios Nh : Nuha (Sulawesi, Sumbawa)
Ns : Nusa, Nus P : Pulau
Tog : Tokong (Riau) Y : Yef, Yus (Irian)

Kuala

Ka : Kuala M : Muara

Tanaman

Ch : Cengkeh Ct : Coklat
Gbr : Gambir Ka : Kpas

Km : Kayumanis Ko : Koka
Kpo : Ketela Pohon Ld : Lada
Pinang
Po : Pohon Buah-buahan Pra : Pohon Randu
Ps : Pisang Sa : Serai
Se : Serabut Si : Sirih
Te : Tebu Tem : Tembakau

Kantor Pemerintahan

G : Gubernur W : Walikota
B : Kabupaten C : Kecamatan

Lain-lain

At : Air Terjun Bp : Balai Pengobatan


Btm : Bnagsal Tembakau Ga : Gua
Kw : Kawah Pal : Pusat Aliran Listrik
Pgk : Pengrajin Kayu Pka : Pangkalan Kayu
Png : Penginapan Rt : Rumahb Tinggal/Hampir
Runtuh

16
Lampiran C
(normatif)
Simbol, notasi dan huruf

Tabel C.1. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur toponim


JENIS SPESIFIKASI
NO UNSUR CONTOH APLIKASI
DATA Skala 1:2.500 Skala 1:5.000 Skala 1:10.000
Fasilitas Umum
*) Untuk titik fasilitas Font: Font:
Font:
umum hanya fasilitas Arial Narrow, 7 Arial Narrow, 6
Arial Narrow, 5 pt
umum yang utama pt pt
dan besar, misalnya
1 Titik RGB:
bandara, terminal, RGB: RGB:
165 56 0
stasiun, pariwisata 165 56 0 165 56 0
yang merupakan
Outline: putih,
unggulan desa Outline: putih, Outline: putih,
0.1 pt
dimunculkan label 0.3 pt 0.2 pt
nama pada peta.
Font: Font: Font:
Arial, Italic, 7 pt Arial, Italic, 6 pt Arial, Italic, 56 pt

2 Jalan Garis RGB: RGB: RGB:


78 78 78 78 78 78 78 78 78

Outline: putih, Outline: putih, Outline: putih,


0.3 pt 0.2 pt 0.1 pt
3 Perairan: Huruf miring (italic) dengan Serif (Times New Roman)

17
JENIS SPESIFIKASI
NO UNSUR CONTOH APLIKASI
DATA Skala 1:2.500 Skala 1:5.000 Skala 1:10.000
warna biru. Ukuran huruf dari nama unsur perairan
sesuai dengan luas unsur tersebut.
SAMUDERA
Ukuran Ukuran Ukuran LAUT
Samudera, Laut, maksimum 15 pt maksimum 14 pt maksimum 13 pt
Sungai, Teluk, Selat, SELAT
Titik dan minimum 9 dan minimum 8 dan minimum 7
Danau, dan pt tergantung pt tergantung pt tergantung dari DANAU
sejenisnya. dari tingkat dari tingkat tingkat unsur
SUNGAI
unsur tersebut. unsur tersebut. tersebut.
Teluk
Sungai
Huruf miring (italic) dengan serif (Times New Roman)
4 Nama topografi : warna hitam. Ukuran huruf dari nama unsur perairan
sesuai dengan luas unsur tersebut.
Ukuran Ukuran Ukuran PEGUNUNGAN
Pegunungan,
maksimum 15 pt maksimum 14 pt maksimum 13 pt
Gunung, Bukit, GUNUNG
4.1 Titik dan minimum 9 dan minimum 8 dan minimum 7
Tanjung, Pulau,
pt tergantung pt tergantung pt tergantung dari Gunung
Kepulauan, Lembah,
dari tingkat dari tingkat tingkat unsur
dan sejenisnya. Bukit
unsur tersebut. unsur tersebut. tersebut.

NO UNSUR JENIS SPESIFIKASI CONTOH APLIKASI

18
DATA Skala 1:2.500 Skala 1:5.000 Skala 1:10.000

5 Wilayah
Huruf besar tegak (Arial) medium warna hitam.
administrasi:
5.1 Provinsi Titik Ukuran 17 pt Ukuran 16 pt Ukuran 15 pt JAWA BARAT
5.2 Kabupaten Titik Ukuran 15 pt Ukuran 14 pt Ukuran 13 pt BOGOR
5.3 Kecamatan Titik Ukuran 14 pt Ukuran 13 pt Ukuran 12 pt CIBINONG
5.4 Kelurahan Titik Ukuran 13 pt Ukuran 12 pt Ukuran 11 pt PAKANSARI
5.5 Dusun/Dukuh Titik Ukuran 12 pt Ukuran 11 pt Ukuran 10 pt CIKEMPONG
5.6 Rukun warga Titik Ukuran 11 pt Ukuran 10 pt Ukuran 9 pt RW. 10
5.7 Rukun Tetangga Titik Ukuran 11 pt Ukuran 10 pt Ukuran 9 pt RT. 03

Tabel C.2. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur batas wilayah administrasi

SIMBOL WARNA (100%)


N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI
Batas Negara Hitam 00 00 00 100
Batas atau Batas
1 Garis Internasional
Negara Mask:
dengan negara 00 00 00 20
tetangga Abu-abu
Ukuran mask: 2 mm
Batas Garis Batas Propinsi
2 Hitam 00 00 00 100
Provinsi atau Batas

19
SIMBOL WARNA (100%)
N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI
Daerah
Tingkat I
Mask:
00 00 00 00
Putih
Ukuran mask: 1,6 mm
Batas
Batas Kabupaten/ Hitam 00 00 00 100
3 Kabupaten/ Garis Kota atau
Kota Batas Daerah Mask:
00 00 00 00
Tingkat II Ukuran mask: 1,4 mm Putih

Hitam 00 00 00 100
Batas Garis Batas
4
Kecamatan Kecamatan
Mask:
00 17 50 00
Orange
Ukuran mask: 1,2 mm

Hitam 00 00 00 100
Batas
5 Kelurahan/ Garis Batas Desa /
Kelurahan Mask: 10
Desa 00 00 00
Kuning 0
Ukuran mask: 1 mm
Batas Garis Batas Dusun/
6 Abu-abu 00 00 00 30
Dusun Dukuh

20
SIMBOL WARNA (100%)
N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI
Ukuran mask: 0,5 mm Mask: 10
00 00 00
Kuning 0

Abu-abu 00 00 00 50
7 Batas RW Garis Batas RW
Mask:
00 00 25 00
Kuning
Ukuran mask: 0,5 mm
Abu-abu 00 00 00 00
8 Batas RT Garis Batas RT Mask:
00 00 25 00
Ukuran mask: 0,5 mm Kuning
Hitam 00 00 00 100
9 Batas Adat Garis Batas Adat Mask:
00 37 85 00
Orange
Ukuran mask: 0,5 mm

Tabel C.3. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur jaringan/infrastruktur transportasi

21
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
1 Jalan
Jalan alternatif
untuk mengatasi
kemacetan lalu Kuning 00 00 60 00
lintas ataupun
untuk
1.1 Jalan Tol Garis memperpendek
jarak tempuh dari
satu tempat ke Mask:
tempat lain, dan 00 00 00 100
Hitam
dikenakan biaya
sesuai tarif yang
berlaku
Magenta 00 50 00 00
Jalan Jalan yang
1.2 Garis melayang diatas Abu-abu 00 00 00 40
Layang
permukaan tanah Mask:
00 00 00 100
Hitam
Jalan yang
melayani Magenta 00 50 00 00
Jalan angkutan
1.3 Garis utama dengan
Arteri Mask:
ciri-ciri 00 00 00 100
perjalanan Hitam
jarak jauh dan

22
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
kecepatan rata-
rata
tinggi
Jalan umum yang
berfungsi Magenta 00 30 00 00
melayani
angkutan
pengumpul atau
Jalan pembagi dengan
1.4 Kolektor/ Garis ciri perjalanan
jarak sedang,
Utama Mask:
kecepatan rata- 00 00 00 100
rata Hitam
sedang, dan
jumlah jalan
masuk
dibatasi
Jalan umum yang
berfungsi Orange 00 47 60 00
melayani
Jalan angkutan
1.5 Garis setempat
Lokal
dengan ciri Mask:
perjalanan jarak 00 00 00 100
Hitam
dekat,
kecepatan rata-

23
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
rata rendah, dan
jumlah jalan
masuk tidak
dibatasi
Jalan yang
melayani Orange 00 32 60 00
angkutan
setempat dengan
1.6 Jalan Lain Garis ciri-ciri
perjalanan Mask:
dekat dan 00 00 00 100
Hitam
kecepatan rata-
rata
rendah

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Jalan khusus
pejalan kaki,
biasanya
Jalan Garis menghubungkan
1.7 Magenta 00 40 00 00
Setapak kampung satu
dan
lainnya atau di
daerah

24
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
pegunungan

Jalur Putih 00 00 00 00
1.8 Garis Jalan berupa rel
Kereta Api untuk kereta api Mask:
00 00 00 100
Hitam
Jalan berupa rel
1.9 Jalan Lori Garis untuk kereta Hitam 00 00 00 100
pengangkut hasil
perkebunan
Jalan kecil yang
Jalan Garis ditinggikan,
1.10 Abu-abu 00 00 00 50
Pematang biasanya terdapat
di area sawah

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Jalan yang
melintas diatas
Jalan Garis jalan
1.11 Hitam 00 00 00 100
Lintas Atas yang lain atau
melayang diatas
permukaan tanah

25
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Bagian permukaan
Jalan bumi yang
1.12 Lintas Garis ditembus untuk Hitam 00 00 00 100
Bawah keperluan
transportasi.
2 Jembatan
Bangunan yang
melintas di atas
2.1 Jembatan Garis badan air untuk Hitam 00 00 00 100
dilalui kendaraan
bermotor, kereta
api
Bangunan yang Putih 00 00 00 00
Jembatan melintas di atas
2.2 Penyebe Garis badan jalan untuk
Mask:
rangan dilalui kendaraan 00 00 00 100
Hitam
bermotor
Bangunan yang
melintas di atas
badan air atau
2.3 Titian Garis jalan yang tidak Hitam 00 00 00 100
dapat dilalui kereta
api, kendaraan
beroda empat

26
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Sipon/ Saluran air yang
3 Gorong- Garis menembus atau Hitam 00 00 00 100
memotong jalan di
Gorong
bawah tanah
Saluran air yang
4 Talang Garis melintas di atas Cyan 100 00 00 00
jalan kereta api
atau jalan raya
Bagian bumi yang
Terowong Garis ditembus untuk
5 Hitam 00 00 00 100
an keperluan
transportasi

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Kawat listrik 10
Kawat Magenta 00 00 00
tegangan tinggi 0
Listrik Garis dari
6
tegangan sumber Mask:
pembangkit ke 00 00 00 100
Tinggi Hitam
stasiun

27
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
berikutnya

Pipa untuk
Pipa memindahkan
Bahan bahan
7 Garis bakar (gas, cair) 10
Magenta 00 00 00
Bakar 0
yang berada di
Minyak atas permukaan
tanah.
Pipa untuk Putih 00 00 00 00
Pipa menyalurkan gas
8 Bahan Garis dari Mask:
Bakar gas satu tempat ke 00 00 00 100
Hitam
tempat lain.
Pipa untuk Putih 00 00 00 00
menyalurkan air
9 Pipa Air Garis minum
Mask:
dari satu tempat 100 00 00 00
Cyan
ke tempat lain
Tabel C.4. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur perairan

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

28
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Garis yang
Cyan 100 00 00 00
memperlihatkan
1 Garis Pantai Garis pantai pada saat
air pasang Cyan 20 00 00 00
rata-rata
2 Sungai

Sungai yang Cyan 100 00 00 00


2.1 Area,
Sungai mengalir
garis Cyan 20 00 00 00
sepanjang tahun

Sungai yang Cyan 100 00 00 00


2.2 Sungai Area,
mengalir
Musiman garis
musiman Cyan 20 00 00 00

Biru 61 25 10 00
3 Jaringan Area,
Saluran air buatan
Irigasi garis
Biru 33 10 05 00

29
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Satu
Biru 55 30 00 00
kesatuan saluran d
4 Jarigan an bangunan yang
Garis
Drainase diperlukan untuk
Biru 100 56 00 00
pengaturan
air drainase

Danau, Genangan air tawar Cyan 100 00 00 00


5 Telaga, Area atau payau yang
Waduk luas di daratan Cyan 20 00 00 00

Batu yang selalu


6 Batu
Titik tampak di Hitam 00 00 00 100
Karang
permukaan air laut

Batu karang yang


7 Terumbu tampak pada
Titik Hitam 00 00 00 100
Karang waktu air laut
surut
Gugusan batu
8 Beting
Garis karang dan Hitam 00 00 00 100
Karang
terumbu

30
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Perubahan
kecepatan aliran
9 air yang tiba-tiba,
Air terjun Titik Cyan 100 00 00 00
karena perbedaan
tinggi dasar sungai
yang besar
Perubahan
kecepatan aliran
10 air yang tiba-tiba,
Jeram Garis Cyan 100 00 00 00
tetapi belum
mencapai tingkat
air terjun

11 Tanda arah aliran


Arah Aliran Garis Cyan 100 00 00 00
sungai

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
12 Rawa Area Genagan air Hitam 00 00 00 100

31
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
sepanjang tahun
Cyan 40 00 00 00
dan biasanya
ditumbuhi yang
tingginya kurang Putih 00 00 00 00
dari 5 meter
Hitam 00 00 00 100
13 Tempat peternakan Cyan 100 00 00 00
Empang Area
ikan
Cyan 40 00 00 00

Hitam 00 00 00 100

14 Tempat pembuatan
Penggaraman Area Cyan 20 00 00 00
garam dari air laut
Putih 00 00 00 00
Menggambarkan
saluran buatan Cyan 100 00 00 00
15 Terusan Garis primer dan
sekunder beserta Cyan 20 00 00 00
namanya
Bendungan yang
16 dibuat untuk
Bendungan Garis Hitam 00 00 00 100
membendung
aliran air

32
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Bangunan yang
dibuat untuk
17 Penahan
Garis menahan Hitam 00 00 00 100
Ombak
gelombang atau
ombak
Bangunan yang
dibuat untuk
18 Dermaga Garis bongkar muat Hitam 00 00 00 100
barang dan atau
penumpang kapal
Hitam 00 00 00 100
Stasiun pengamat
19 Stasiun Hitam 00 00 00 100
Titik pasang surut
Pasang surut
permukaan air laut
Hitam 00 00 00 100

Tabel C.5. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur sarana dan prasarana

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
1 Perkantoran/

33
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Instansi
Kantor
1.1 Titik Bangunan
Gubernur
sebagai tempat
Kantor Hitam 00 00 00 100
pejabat
1.2 Kabupaten/ Titik
pemerintah
Kota
berkantor,
Kantor
1.3 Titik melakukan Putih 00 00 00 00
Kecamatan
kegiatan
Kantor
mengelola
1.4 Kelurahan/ Titik
masalah Mask:
Desa 00 00 00 100
administrasi Hitam
Kantor/Istansi
1.5 Titik wilayahnya.
lainnya

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Prasarana
2
Transportasi

34
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Bandar udara
Hitam 00 00 00 100
yang
mempunyai
fasilitas Putih 00 00 00 00
2.1 Bandar Udara Titik
lengkap untuk
penerbangan Mask:
dalam dan luar 00 00 00 100
Hitam
negeri
Untuk Hitam 00 00 00 100
2.2 Stasiun Titik menunjukkan Putih 00 00 00 00
semua stasiun
Mask:
kereta api 00 00 00 100
Hitam
Terminal bis Hitam 00 00 00 100
dengan fasilitas
untuk Putih 00 00 00 00
2.3 Terminal bis Titik kegiatan
angkutan Mask:
penumpang/ 00 00 00 100
Hitam
barang

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K

35
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Tempat Hitam 00 00 00 100
pemberhentian
bis untuk Putih 00 00 00 00
2.4 Halte bis Titik menurunkan
atau Mask:
00 00 00 100
menaikkan Hitam
penumpang
Pelabuhan
samudra atau Hitam 00 00 00 100
laut yang
mempunyai Putih 00 00 00 00
Pelabuhan Titik fasilitas
2.5
Samudera lengkap untuk
bongkar muat
Mask:
kapal-kapal 00 00 00 100
Hitam
dalam
dan luar negeri

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K

36
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Pelabuhan laut
atau sungai Hitam 00 00 00 100
dengan
Pelabuhan fasilitas
Titik terbatas pada Putih 00 00 00 00
2.6 Antarpulau,
kepentingan
Nelayan
pencarian ikan
dan untuk Mask:
00 00 00 100
transpotasi Hitam
lokal
Bangunan yang Hitam 00 00 00 100
dilengkapi Putih 00 00 00 00
2.7 dengan
Menara suar Titik
lampu untuk Mask:
kepentingan 00 00 00 100
Hitam
navigasi
3 Prasarana
Pendidikan
10
Pendidikan Magenta 00 00 00
0
Tinggi/ Titik
3.1 Putih 00 00 00 00
Akademi/Univ
ersiatas Mask:
00 00 00 100
Hitam

37
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Sekolah Menengan Abu-abu 00 00 00 20
Pendidikan Umum/Kejuruan/
Titik Putih 00 00 00 00
3.2 Menengah sekolah dengan
Umum sebutan lain yang Mask:
setingkat 00 00 00 100
Hitam
Sekolah Menengah 10
Biru 64 10 00
Pertama/Madrasah 0
Pendidikan
Titik Tsanawiyah/ Putih 00 00 00 00
3.3 Menengah
sekolah dengan
Pertama Mask:
sebutan lain yang 00 00 00 100
setingkat Hitam
10 10
Sekolah Dasar/ Merah 00 00
0 0
Pendidikan Titik sekolah dengan
3.4 Putih 00 00 00 00
Dasar sebutan lain yang
setingkat Mask:
00 00 00 100
Hitam

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

38
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
10
Orange 00 33 00
Pendidikan 0
Titik
3.5 Taman kanak Putih 00 00 00 00
- kanak Mask:
00 00 00 100
Hitam
Seperti Pondok 10 10
Hijau 22 00
Pesantren, Taman 0 0
3.6 Pendidikan Titik Pendidikan Quran, Putih 00 00 00 00
Agama
dan lainnya yang Mask:
sesuai 00 00 00 100
Hitam
Prasarana
Hitam 00 00 00 100
pendidikan
Pendidikan Titik
3.7 lainnya, seperti Putih 00 00 00 00
Lainnya
sekolah luar biasa, Mask:
00 00 00 100
paud, dan lainnya. Hitam
10
Cyan 00 23 00
0
Perpustakaan
3.8 Perpustakaan Titik umum daerah, Putih 00 00 00 00
perpustakaan desa,
dan lainnya. Mask:
00 00 00 100
Hitam
Prasarana
4
Kesehatan

39
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Magenta 00 100 00 00
4.1 Titik Putih 00 00 00 00
Rumah sakit
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hijau 60 50 80 60
Titik Pusat Kesehatan Putih 00 00 00 00
4.2 Puskesmas
Masyarakat Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100

Titik Pos Kesehatan Putih 00 00 00 00


4.3 Poskesdes
Desa
Mask:
00 00 00 100
Hitam
10
Biru 64 10 00
0
4.4 Polindes/ Titik Pos Persalinan
Putih 00 00 00 00
Bidan Desa
Mask:
00 00 00 100
Hitam
10
Orange 10 40 00
0
4.5 Pos Pelayanan
Posyandu Titik Putih 00 00 00 00
Terpadu
Mask:
00 00 00 100
Hitam

40
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
5 Prasarana
Peribadatan
Hitam 00 00 00 100
Putih 00 00 00 00
Menunjukkan Mask:
00 00 00 100
Masjid, Hitam
5.1 Titik tempat ibadat bagi
Mushola umat Hitam 00 00 00 100
Islam
Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Menunjukkan Hitam 00 00 00 100
5.2 Titik tempat ibadat bagi Putih 00 00 00 00
Gereja
umat Mask:
Kristen/Katolik 00 00 00 100
Hitam

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Titik Menunjukkan Hitam 00 00 00 100
5.3 Pura
tempat ibadat bagi Putih 00 00 00 00

41
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
umat Mask:
00 00 00 100
Hindu Hitam
Menunjukkan Hitam 00 00 00 100
5.4 Titik tempat ibadat bagi Putih 00 00 00 00
Vihara
umat
Mask:
Budha 00 00 00 100
Hitam
Menunjukkan Hitam 00 00 00 100
5.5 Titik tempat ibadat bagi Putih 00 00 00 00
Klenteng
umat Mask:
Khonghucu 00 00 00 100
Hitam
6 Pemakaman
Hitam 00 00 00 100
Pemakaman Titik Putih 00 00 00 00
6.1
Islam
Mask:
00 00 00 100
Hitam

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
6.2 Pemakaman Titik Hitam 00 00 00 100

42
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Kristen Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Pemakaman Titik Putih 00 00 00 00
6.3
Tionghoa Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Pemakaman Titik Putih 00 00 00 00
6.4
Hindu Mask:
00 00 00 100
Hitam
Tempat Hitam 00 00 00 100
6.5 Pemakaman Titik Putih 00 00 00 00
Mask:
Umum 00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Taman Makam Titik Putih 00 00 00 00
6.6
Pahlawan Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

43
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Pertahanan
dan
7 Keamanan
serta darurat
bencana
Hitam 00 00 00 100

Titik Putih 00 00 00 00
7.1 Kantor Polisi
Mask:
00 00 00 100
Hitam

Hijau 60 50 80 00

Titik Putih 00 00 00 00
7.2 Militer
Mask:
00 00 00 100
Hitam

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

44
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
10 10
Merah 00 100
0 0
7.3 Kantor SAR Titik Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam
10
Biru 51 11 00
0
Titik 10
7.4 Kantor BPBD Orange 10 40 00
0
Mask:
00 00 00 100
Hitam
10 10
Merah 00 100
Kantor 0 0
7.5 Pemadam Titik Putih 00 00 00 00
Kebakaran
Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

45
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
8 Perdagangan
dan Jasa
Hitam 00 00 00 100
Putih 00 00 00 00

Pasar Mask:
00 00 00 100
Moderen, Titik Hitam
8.1
Pasar Hitam 00 00 00 100
tradisional
Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
8.2 Hotel, Motel, Titik Putih 00 00 00 00
Guesthouse Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
8.3 Titik Putih 00 00 00 00
Bank
Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

46
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Hitam 00 00 00 100

Titik Putih 00 00 00 00
8.4 Kantor Pos
Mask:
00 00 00 100
Hitam

Hitam 00 00 00 100

Titik Putih 00 00 00 00
8.5 SPBU
Mask:
00 00 00 100
Hitam
10
Cyan 00 00 00
0
8.6 Titik
SPBE/SPBG Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

47
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Olahraga,
9 seni/budaya
dan rekreasi
Hitam 00 00 00 100
9.1 Stadion/ Putih 00 00 00 00
Titik
Lapangan Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Gedung /balai
pertemuan/ Putih 00 00 00 00
9.2 Titik
Taman
Budaya/ Mask:
00 00 00 100
Kesenian Hitam

Hitam 00 00 00 100
Bangunan
9.3 Titik Putih 00 00 00 00
bersejarah/
cagar budaya Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

48
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Tempat yang dinilai Hitam 00 00 00 100
menarik baik
pariwisata maupun Putih 00 00 00 00
9.4 Tempat Titik yang bersifat
menarik
umum, seperti
museum, dan Mask:
00 00 00 100
lainnya Hitam

10 Industri dan
pergudangan
Segala bentuk dan Hitam 00 00 00 100
struktur
10.1 Titik Putih 00 00 00 00
Pabrik bangunan yang
berhubungan Mask:
00 00 00 100
dengan industri Hitam
Segala bentuk dan Hitam 00 00 00 100
struktur bangunan Putih 00 00 00 00
10.2 Titik
Gudang yang berhubungan
dengan Mask:
00 00 00 100
pergudangan Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

49
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Hitam 00 00 00 100
Industri Putih 00 00 00 00
10.3 kecil/rumah Titik
tangga/UMKM Mask:
00 00 00 100
Hitam

11 Telekomuni
Titik
kasi
Hitam 00 00 00 100
Tower Putih 00 00 00 00
11.1 BTS Titik telekomunikasi
seluler Mask:
00 00 00 100
Hitam

Hitam 00 00 00 100

11.2 Putih 00 00 00 00
Stasiun Radio Titik
Mask:
00 00 00 100
Hitam

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

50
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Hitam 00 00 00 100

Putih 00 00 00 00
11.3 Warnet Titik Warung internet
Mask:
00 00 00 100
Hitam

12 Sumber
energi
Bangunan tempat Hitam 00 00 00 100
pembangkit
12.1 Pembangkit Putih 00 00 00 00
Titik tenaga listrik
listrik
seperti PLTA, PLTU, Mask:
00 00 00 100
PLTN, dan lainnya Hitam

Hitam 00 00 00 100

12.2 Tambang Titik Putih 00 00 00 00


Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

51
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Tempat
Hitam 00 00 00 100
keluarnya gas
yang belum Putih 00 00 00 00
12.3 Sumber Gas diusahakan
Titik
Alam dan muncul
dipermukaan Mask:
00 00 00 100
bumi secara Hitam
alamiah
10
Cyan 00 00 00
0
Tempat keluar
12.4 Sumber Mata
Titik air dari tanah Putih 00 00 00 00
Air
secara alami
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Tempat 10
keluarnya air Maagenta 00 00 00
0
panas yang
12.5 Sumber Air
Titik muncul Putih 00 00 00 00
Panas
dipermukaan
bumi secara Mask:
00 00 00 100
alami Hitam

52
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Tempat 10
Maagenta 00 00 00
keluarnya 0
bahan bakar
12.6 Sumur Bahan Putih 00 00 00 00
Titik yang muncul
Bakar
dipermukaan
bumi Mask:
00 00 00 100
secara alamiah Hitam
10
Maagenta 00 00 00
0
Tempat Putih 00 00 00 00
12.7 Tangki Bahan
Titik menampung
Bakar
bahan bakar
Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL DAN SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

53
APLIKASI CETAK C M Y K

13 Sanitasi

Hitam 00 00 00 100

Tempat Putih 00 00 00 00
13.1 TPA Titik Pembuangan
Akhir
Mask:
00 00 00 100
Hitam

Hitam 00 00 00 100

Tempat
13.2 TPS Titik Pembuangan Putih 00 00 00 00
Sementara
Mask:
00 00 00 100
Hitam

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K

54
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
10
Cyan 00 00 00
0
13.3 Tempat Putih 00 00 00 00
Tangki air Titik
menampung air
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Bangunan Hitam 00 00 00 100
untuk kegiatan
13.4 MCK umum/ Putih 00 00 00 00
Titik kebersihan
komunal
yaitu Mandi, Mask:
Cuci dan Kakus 00 00 00 100
Hitam

Lampiran D

55
(normatif)
Informasi peta (tata letak peta)

D.1. Tata letak peta


Peta Ukuran A1

Gambar D.1. Tata letak peta ukuran kertas A1


Peta Ukuran A0

56
Gambar D.2. Tata letak peta ukuran A0

57
D.2. Spesifikasi Tata Letak Peta

1. Judul Peta

Judul peta memuat informasi mengenai jenis peta desa

2. Skala Peta

Skala peta disajikan dalam bentuk text dan garis. Skala garis
digambarkan dengan satuan meter.

Gambar D-3. Skala garis pada kertas ukuran A1

Gambar D.4. Skala garis pada kertas ukuran A0

3. Nomor Lembar

Nomor lembar peta menerangkan informasi penomoran indeks


apabila peta disajikan dalam beberapa lembar peta skala 1 :
10.000. Penyusunan indeks dan penomoran indeks dijelaskan
dalam lampiran E.

4. Nama Desa

Nama desa menerangkan tentang nama wilayah desa yang


dipetakan.

5. Orientasi Arah

Arah utara digambarkan dengan simbol sebagai berikut :

Gambar D.5. Arah Utara


58
6. Edisi dan tahun pembuatan

Edisi menunjukkan urutan pembuatan peta pada wilayah dan pada


tahun yang sama. Tahun pembuatan menunjukkan tahun pembuatan
peta desa.

7. Petunjuk letak peta

Petunjuk letak peta memberikan informasi tentang tata letak peta yang
disajikan dalam beberapa lembar peta berdasarkan indeks yang telah
disusun.

Gambar D.6. Ukuran Petunjuk Letak Peta Pada Kertas A1

Gambar D.7. Ukuran Petunjuk Letak Peta Pada Kertas A0

59
8. Diagram Lokasi

Diagram lokasi memberikan informasi tentang lokasi wilayah desa


yang dipetakan.

Gambar D.8. Ukuran diagram lokasi pada Kertas A1

Gambar D.9. Ukuran diagram lokasi pada Kertas A1

9. Proyeksi, sistem grid dan datum

Menerangkan tentang proyeksi, sistem grid dan datum yang


digunakan dalam penyajian peta

60
10. Logo

Menerangkan logo instansi pembuat peta desa

Gambar D.10. Ukuran logo pada Kertas A1

Gambar D.11. Ukuran logo pada Kertas A0

Disebelah kanan logo diberikan informasi mengenai nama


instansi, alamat dan kontak person instansi

LOGO

Gambar D.12. Contoh Keterangan Logo jika Pelaksana adalah Badan


Informasi Geospasial

11. Keterangan Hak Cipta

Berisi keterangan “Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang”

61
12. Keterangan

Memberikan informasi mengenai legenda yang digunakan dalam


peta desa

Gambar D.13. Contoh Keterangan


62
13. Sumber data dan Riwayat Peta

Sumber data dan riwayat peta menerangkan tentang data atau


peta lain yang digunakan dalam pembuatan peta desa. Salah
satu riwayat peta yang harus dijelaskan adalah kelas peta
berdasarkan uji ketelitian horizontal peta.

14. Catatan

Menerangkan informasi khusus mengenai peta yang disajikan

15. Muka Peta

Muka peta berisi informasi desa yang akan dipetakan dengan


ketentuan citra disajikan penuh pada muka peta dengan
komposisi transparan 100 % untuk desa yang sedang dipetakan
dan transparan 50% untuk desa yang berbatasan dengan desa
yang sedang dipetakan.

D.3. Spesifikasi Penulisan Informasi Peta

Tabel D-1. Spesifikasi Penulisan Informasi Peta


No Penulisan Kertas A1 Kertas A0
Arial, Arial,
Bold, Bold,
1 Judul Peta:
14-18 pt, 32-36 pt,
Hitam Hitam
Skala Angka: Skala Angka:
Arial, Arial,
2 Skala Peta
Bold, Bold,
13 pt. 26 pt.
Arial, Arial,
Bold, Bold,
3 Nomor Lembar:
13 pt, 26 pt,
Biru Biru
Arial, Arial,
Bold, Bold,
4 Nama Desa:
25 pt, 50 pt,
Hitam Hitam
Panjang x lebar: Panjang x lebar:
5 Orientasi Arah
2 cm x 2 cm 4 cm x 4 cm
Arial Narrow, Arial Narrow,
Edisi dan tahun
6 8 pt, 16 pt,
pembuatan
Hitam Hitam

63
No Penulisan Kertas A1 Kertas A0
Judul: Judul:
Arial Narrow, Arial Narrow,
7 pt, 14 pt,
Hitam. Hitam.
Petunjuk Letak
7 Keterangan
Peta: Keterangan koordinat:
koordinat:
Arial,
Arial,
6 pt,
9 pt,
Biru.
Biru.
Judul: Judul:
Arial Narrow, Arial Narrow,
7 pt, 14 pt,
Biru. Biru.
8 Diagram Lokasi: Keterangan
Keterangan koordinat:
koordinat:
Arial,
Arial,
6 pt,
9 pt,
Biru.
Biru.
Proyeksi, Sistem Arial Narrow, Arial Narrow,
9 grid, Datum 7 pt, 14 pt,
horizontal: Hitam. Hitam.
Logo: Logo:
Lebar 1,5 cm. Lebar 3 cm.
Logo Pelaksana Alamat: Alamat:
10
dan Alamat: Arial Narrow, Arial Narrow,
6 pt, 12 pt,
Hitam. Hitam.
Arial Narrow, Arial Narrow,
Keterangan Hak
11 6 pt, 9 pt,
Cipta
Hitam. Hitam.
Arial Narrow, Arial Narrow,
12 Keterangan 10 pt, 20 pt,
Hitam. Hitam.
Arial Narrow, Arial Narrow,
Sumber Data dan
13 9 pt, 18 pt,
Riwayat Peta
Hitam Hitam
Arial Narrow, Arial Narrow,
14 Catatan 9 pt, 18 pt,
Hitam Hitam

64
Lampiran E
(informatif)
Spesifikasi Penomoran Lembar Peta Indeks

Apabila wilayah desa tidak bisa disajikan dalam 1 lembar peta skala 1
: 10.000 maka wilayah desa disajikan dalam beberapa lembar peta
skala 1 : 10.000 yang disusun berdasarkan indeks. Pembuatan
indeks dilakukan dengan mempertimbangkan bentuk wilayah desa
sehingga mampu meminimalisir jumlah lembar peta. Penomoran
indeks peta desa menggunakan perpaduan antara huruf dan nomor.
Penggunaan huruf dimulai dari utara ke selatan sedangkan
penggunaan nomor dimulai dari barat ke timur. Indeks yang
digunakan dalam penyajian peta desa pada kertas A0 memiliki
ukuran 7 Km x 7 km. Indeks yang digunakan dalam penyajian peta
desa pada kertas A0 memiliki ukuran 4,6 Km x 4,6 km.

Gambar E.1. Contoh Penomoran skala 1 : 10.000 indeks (jumlah


indeks genap)

Gambar E.2. Contoh Penomoran skala 1 : 10.000 indeks (jumlah


indeks ganjil)
65
Lampiran F
(informatif)
Contoh Peta Citra

Gambar F.1. Contoh Peta Citra

66
Bibliografi

Badan Standardisasi Nasional, 2010, Spesifikasi Penyajian Peta


Rupabumi – bagian 2: Skala 1:25.000, Badan Standardisasi
Nasional: Jakarta

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim, 2015, Dokumen Disain


Symbol Library dan Visual Specification, Badan Informasi
Geospasial: Bogor

Undang – undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

Undang – undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah

KEPALA
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL.

ttd

PRIYADI KARDONO

67
68
Lampiran II
Peraturan Kepala
Badan Informasi Geospasial
Nomor : 3 Tahun 2016
Tanggal : 19 Februari 2016

SPESIFIKASI TEKNIS

PENYAJIAN PETA DESA YANG MENYAJIKAN

PETA DESA DALAM BENTUK PETA SARANA DAN PRASARANA


Daftar isi

Daftar isi ........................................................................................ i


Pendahuluan .................................................................................. ii
1 Ruang Lingkup ............................................................................ 1
2 Acuan Normatif ........................................................................... 1
3 Istilah dan Definisi ...................................................................... 1
4 Spesifikasi teknis peta desa ......................................................... 1
5 Penyajian Peta Sarana dan Prasarana .......................................... 8
Lampiran A (informatif) Contoh pemilihan skala ............................. 10
Lampiran B (normatif) Singkatan unsur.......................................... 11
Lampiran C (normatif) Simbol, notasi dan huruf ............................. 16
Lampiran D (normatif) Informasi peta (tata letak peta) .................... 47
Lampiran E (informatif) Spesifikasi penomoran lembar peta indeks 56
Lampiran F (informatif) Contoh peta sarana dan prasarana ............ 57
Bibliografi ....................................................................................... 58

i
Pendahuluan

Spesifikasi penyajian peta desa disusun dengan maksud memberikan


panduan dan acuan kepada Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah dalam tahapan penyajian pembuatan Peta Desa. Ketersediaan
informasi geospasial hingga tingkat desa diperlukan untuk
mendukung progam pembangunan nasional. Peta Desa dapat
digunakan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk merencanakan
pembangunan nasional yang lebih menyeluruh dengan tingkat
kedetilan informasi tingkat desa. Pembuatan Peta Desa dilaksanakan
dengan menggunakan metode dan tata cara yang disusun dengan
memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
standar dan/atau spesifikasi teknis yang berlaku secara nasional
dan/atau internasional.

Spesifikasi penyajian peta desa merupakan aturan atau ketentuan


yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pembuatan
Peta Desa. Norma Pembuatan Peta Desa adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Peta Desa merupakan upaya untuk menyediakan
Peta Desa yang akan digunakan oleh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah untuk kepentingan
pembangunan nasional;
2. Pembuatan Peta Desa dilakukan oleh pihak-pihak yang telah
diatur dalam peraturan perundang-undangan dengan mengikuti
tata cara dan spesifikasi yang telah ditentukan oleh
kementerian/lembaga yang berwenang;
3. Pembuatan/penyusunan Peta Desa adalah kegiatan pengolahan
dan penyajian data dengan mengikuti prosedur operasional
standar penyelenggaraan Pembuatan Peta Desa, seperti
disebutkan dalam lampiran spesifikasi teknis ini;
4. Pemantauan dan evaluasi kegiatan pembuatan/penyusunan
dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial;
5. Pembinaan kegiatan penyelenggaraan Pembuatan Peta Desa
dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial/K/L terkait atau
dapat bekerjasama dengan pihak lain dalam melakukan
pembinaan tersebut; dan
6. Hasil kegiatan pembuatan/penyusunan Peta Desa diintegrasikan
dengan jaringan informasi geospasial nasional.

Peninjauan Spesifikasi penyajian peta desa dilakukan secara berkala


berdasarkan perkembangan teknologi dan metodologi pemetaan yang
telah melalui pengujian terlebih dahulu.

ii
Spesifikasi penyajian peta desa - bagian 1: Peta Sarana dan
Prasarana

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan spesifikasi teknis serta prosedur penyajian


peta desa dalam bentuk Peta Sarana dan Prasarana.

2 Acuan normatif

SNI 8202 - Ketelitian peta dasar

3 Istilah dan definisi

peta
gambaran unsur-unsur alam dan/atau unsur-unsur buatan, yang
berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan
pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

peta desa
peta tematik bersifat dasar yang berisi unsur dan informasi batas
wilayah, infrastruktur transportasi, toponim, perairan, sarana
prasarana, penutup lahan dan penggunaan lahan yang disajikan
dalam peta citra, peta sarana dan prasarana, serta peta penutup
lahan dan penggunaan lahan.

Peta Sarana dan Prasarana


peta yang menampilkan sebagian unsur rupabumi indonesia
indonesia dalam bentuk peta garis dengan menonjolkan unsur sarana
dan prasarana termasuk bangunan.

4 Spesifikasi teknis peta desa

4.1 Datum horizontal

Datum kontrol horizontal yang digunakan di dalam peta desa adalah


Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI) 2013, dengan
parameter sferoid berikut:

a = 6.378.137,0 m
f = 1/ 298,257223563

dalam hal ini,


a : setengah sumbu panjang elips, dan
f : flattening (penggepengan) elips
1
4.2 Proyeksi dan grid peta

Proyeksi peta yang digunakan dalam peta desa adalah Universal


Transverse Mercator (UTM). Proyeksi dan pembagian zona grid mengacu
pada sferoid yang telah dispesifikasikan dalam SRGI 2013.

4.3 Skala dan ukuran peta

Peta desa dapat disajikan dengan pilihan ukuran kertas sebagai,berikut:


1. Ukuran kertas A0 (1189 x 841) mm, ukuran peta (1060 x 840) mm,
muka peta (750 x 750) mm
2. Ukuran kertas A1 (594 x 420) mm, ukuran peta (630 x 490) mm,
muka peta (460 x 460) mm

Peta Desa dapat disajikan pada skala:


a. 1 : 2.500
b. 1 : 5.000
c. 1 : 10.000

Pemilihan skala peta desa mempertimbangkan penyajian seluruh


wilayah desa dalam satu muka peta (area wise). Jika seluruh wilayah
desa tidak dapat disajikan dalam satu lembar peta desa skala 1 :
10.000, maka desa disajikan dalam peta desa skala 1 : 10.000 indeks.
Pemilihan skala didasarkan pada ukuran desa yang akan dipetakan.
Contoh pemilihan skala dapat dilihat pada lampiran A.

Secara umum setiap lembar Peta Sarana dan Prasarana memiliki rincian
sebagai berikut:
a. Ukuran kertas A0
- Peta dengan skala 1 : 2.500 mencakup desa dengan ukuran 54”
lintang dan 54” bujur.
- Peta dengan skala 1 : 5.000 mencakup desa dengan ukuran 1’ 54”
lintang dan 1’ 54” bujur
- Peta dengan skala 1 : 10.000 mencakup desa dengan ukuran 3’
48” lintang dan 3’ 48” bujur
Tabel 1 – Ketentuan Pemilihan Skala Berdasarkan Ukuran Desa
pada Kertas A0

UKURAN DESA*)
SKALA PETA DESA
BARAT-TIMUR UTARA-SELATAN
<2,5 Km ≤2,5 Km 1 : 2.500
2,5 – 3,5 Km 2,5 – 3,5 Km 1 : 5.000
3,5 - 7 Km 3,5 - 7 Km 1 : 10.000
>7 Km >7 Km 1:10.000 indeks
*) jarak panjang dan lebar desa terjauh hasil pengukuran di
lapangan
2
b. Ukuran Kertas A1
- Peta dengan skala 1 : 2.500 mencakup desa dengan ukuran 36”
lintang dan 36” bujur.
- Peta dengan skala 1 : 5.000 mencakup desa dengan ukuran 1’ 15”
lintang dan 1’ 15” bujur
- Peta dengan skala 1 : 10.000 mencakup desa dengan ukuran 2’
30” lintang dan 2’ 30” bujur
Tabel 2 – Ketentuan Pemilihan Skala Berdasarkan Ukuran Desa
pada Kertas A1
UKURAN DESA*)
SKALA PETA DESA
BARAT-TIMUR UTARA-SELATAN
<1,125 Km <1,125 Km 1 : 2.500
1,125 - 2,25 Km 1,125 - 2,25 Km 1 : 5.000
2,25 - 4,5 Km 2,25 - 4,5 Km 1 : 10.000
>4,5 Km >4,5 Km 1:10.000 indeks
*) jarak panjang dan lebar desa terjauh hasil pengukuran di
lapangan

4.4 Ketelitian Peta

4.4.1 Ketelitian posisi horizontal

Proses pembuatan peta desa antara lain harus memenuhi standar


ketelitian Peta Desa sesuai dengan Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 3 – Ketelitian horizontal Peta Desa

Ketelitian horizontal
(m)
Skala
Kelas Kelas Kelas
1 2 3
1 : 10.000 2 3 5
1 : 5.000 1 1,5 2,5
1 : 2.500 0,5 0,75 1,25

Nilai ketelitian Peta Desa adalah nilai (Circular Error) CE90 untuk
ketelitian horizontal, yang berarti bahwa kesalahan posisi Peta Desa
tidak melebihi nilai ketelitian tersebut dengan tingkat kepercayaan 90%.

Nilai CE90 diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan

= Root Mean Square Error pada posisi x dan y (horizontal)


3
Ketelitian geometri peta harus dituliskan dalam bentuk pernyataan pada
metadata dan sajian kartografis peta desa tersebut. Pernyataan tersebut
berupa:

“Peta ini memiliki ketelitian horizontal sebesar xx,xx m. Kelas ketelitian peta
ini adalah ketelitian horizontal kelas x (*isikan 1/2/3).”

4.4.2 Uji Ketelitian posisi horizontal

Uji ketelitian posisi horizontal dilaksanakan pada peta yang dihasilkan


menggunakan sumber selain peta Rupabumi Indonesia (RBI) dan Peta
Rencana Detil Tata Ruang (RDTR). Tata cara uji ketelitian posisi
horizontal sesuai dengan SNI 8202 - Ketelitian peta dasar.

4.5 Unsur Peta Sarana dan Prasarana

Unsur-unsur Peta Sarana dan Prasarana meliputi:


a. Toponim
b. Batas Wilayah Administrasi
c. Jaringan/Infrastruktur Transportasi
d. Perairan (sungai, saluran air, irigasi, dan lainnya)
e. Sarana dan prasarana (bangunan, fasilitas umum dan fasilitas sosial)

Kewajiban unsur yang ditampilkan dalam Peta Sarana dan Prasarana


dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 – Kewajiban Unsur Peta Sarana dan Prasarana

KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR
WAJIB PILIHAN (Jika ada, wajib
digambarkan)
1 Toponim
Daerah
1.1 Ѵ
Propinsi
Daerah
1.2 Ѵ
Kabupaten/kota
1.3 Kecamatan Ѵ
1.4 Desa Ѵ
1.5 Perairan Ѵ
1.6 Topografi Ѵ
1.7 Fasilitas umum dan sosial Ѵ
1.8 Jalan Ѵ

4
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR
WAJIB PILIHAN (Jika ada, wajib
digambarkan)
Batas Wilayah
2
Administrasi
2.1 Batas Negara Ѵ
2.2 Batas provinsi Ѵ
2.3 Batas kabupaten/kota Ѵ
2.4 Batas kecamatan Ѵ
2.5 Batas desa/kelurahan Ѵ
Batas dusun/dukuh atau
2.6 padanan sebutan Ѵ
pembagian wilayah desa
Batas RW atau padanan
2.7 sebutan pembagian Ѵ
wilayah desa
Batas RT atau padanan
2.8 sebutan pembagian Ѵ
wilayah desa
2.9 Batas Adat Ѵ
Jaringan/Infrastruktur
3
transportasi
3.1 Jalan Tol Ѵ
3.2 Jalan Layang Ѵ
3.3 Jalan Arteri Ѵ
3.4 Jalan Kolektor Ѵ
3.5 Jalan Lokal Ѵ
3.6 Jalan Lain Ѵ
3.7 Jalan Setapak Ѵ
3.8 Jalur Kereta Api Ѵ
3.9 Jalan Lori Ѵ
3.10 Jalan Pematang Ѵ
3.11 Jalan Lintas Atas Ѵ
3.12 Jalan Lintas Bawah Ѵ
3.13 Jembatan Ѵ
3.14 Jembatan penyeberangan Ѵ
3.15 Titian Ѵ
3.16 Sipon/Gorong-gorong Ѵ
3.17 Talang Ѵ
3.18 Terowongan Ѵ
Kawat listrik tegangan
3.19 Ѵ
tinggi
3.20 Pipa Bahan Bakar Minyak Ѵ
3.21 Pipa Bahan Bakar Gas Ѵ
3.22 Pipa Air Ѵ
5
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR
WAJIB PILIHAN (Jika ada, wajib
digambarkan)
4 Perairan
4.1 Garis Pantai Ѵ
4.2 Sungai Ѵ
4.3 Sungai Musiman Ѵ
4.4 Jaringan Irigasi Ѵ
4.5 Jarigan Drainase Ѵ
4.6 Danau, Telaga, Waduk Ѵ
4.7 Batu Karang Ѵ
4.8 Terumbu Karang Ѵ
4.9 Beting Karang Ѵ
4.10 Air terjun Ѵ
4.11 Jeram Ѵ
4.12 Arah Aliran Ѵ
4.13 Rawa Ѵ
4.14 Empang Ѵ
4.15 Penggaraman Ѵ
4.16 Terusan Ѵ
4.17 Bendungan Ѵ
4.18 Penahan Ombak Ѵ
4.19 Dermaga Ѵ
4.20 Menara Suar Ѵ
4.21 Stasiun Pasang surut Ѵ
5 Sarana dan prasarana
Kantor
5.1 Ѵ
Pemerintahan/Instansi:
5.1.1 kantor gubernur Ѵ
5.1.2 kantor bupati/ walikota Ѵ
5.1.3 kantor camat, Ѵ
5.1.4 Kantor kepala desa/lurah. Ѵ
5.2 Transportasi: Ѵ
5.2.1 Bandar udara Ѵ
5.2.2 Stasiun Ѵ
5.2.3 Terminal bis Ѵ
5.2.4 Halte bis Ѵ
5.2.5 Pelabuhan samudera Ѵ
Pelabuhan antarpulau,
5.2.6 Ѵ
nelayan
5.2.7 Menara suar

6
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR
WAJIB PILIHAN (Jika ada, wajib
digambarkan)
5.3 Pendidikan : Ѵ
Sekolah
5.3.1 tinggi/Universitas/ Ѵ
Akademi
Pendidikan menengah
5.3.2 Ѵ
umum
Pendidikan menengah
5.3.3 Ѵ
pertama
5.3.4 Pendidikan dasar Ѵ
Pendidikan Taman Kanak-
5.3.5 Ѵ
kanak,
5.3.6 Pendidikan Agama Ѵ
5.3.7 Pendidikan lainnya Ѵ
5.3.8 Perpustakaan Ѵ
5.4 Kesehatan : Ѵ
5.4.1 Rumah sakit, Ѵ
5.4.2 Puskesmas Ѵ
5.4.3 Poskesdes Ѵ
5.4.4 Polindes/Bidan Ѵ
5.4.5 Posyandu Ѵ
5.5 Peribadatan :
5.5.1 Masjid, mushola Ѵ
5.5.2 Gereja Ѵ
5.5.3 Pura Ѵ
5.5.4 Vihara Ѵ
5.5.5 Klenteng Ѵ
5.6 Pemakaman: Ѵ
5.6.1 Pemakaman islam Ѵ
5.6.2 Pemakaman kristen Ѵ
5.6.3 Pemakaman tionghoa Ѵ
5.6.4 Pemakaman hindu Ѵ
5.6.5 TPU Ѵ
5.6.6 TMP Ѵ
Pertahanan dan
5.7 Keamanan serta Darurat
Bencana:
5.7.1 Kantor Polisi, Ѵ
5.7.2 Militer/Koramil, Ѵ
5.7.3 Kantor SAR, Ѵ
5.7.4 Kantor BPBD, Ѵ
5.7.5 Kantor Damkar, Ѵ

7
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR
WAJIB PILIHAN (Jika ada, wajib
digambarkan)
5.8 Perdagangan dan Jasa :
Pasar Moderen, Pasar
5.8.1 Ѵ
Tradisional
5.8.2 Hotel/motel/guesthouse Ѵ
5.8.3 BANK Ѵ
5.8.4 Kantor pos Ѵ
5.8.5 SPBU Ѵ
5.8.6 SPBE/SPBG Ѵ
Olahraga, seni/budaya
5.9
dan rekreasi :
5.9.1 Stadion/lapangan Ѵ
Gedung /balai
5.9.2 pertemuan/ Ѵ
Taman Budaya /Kesenian
Bangunan
5.9.3 Ѵ
bersejarah/cagar budaya
5.9.4 Tempat menarik Ѵ
Industri dan
5.10 Ѵ
Pergudangan:
5.10.1 Pabrik, Ѵ
5.10.2 Gudang, Ѵ
Industri kecil/rumah
5.10.3
tangga/UMKM
5.11 Telekomunikasi :
5.11.1 BTS, Ѵ
5.11.2 Stasiun radio Ѵ
5.11.3 Wartel/warnet Ѵ
5.12 Sumber energi :
5.12.1 Pembangkit listrik Ѵ
5.12.2 Tambang Ѵ
5.12.3 Sumber gas alam Ѵ
5.12.4 Sumber mata air, Ѵ
5.12.5 Sumber air panas, Ѵ
5.12.6 sumur bahan bakar, Ѵ
5.12.7 tangki bahan bakar, Ѵ
5.14 Sanitasi : Ѵ
5.14.1 TPA Ѵ
5.14.2 TPS Ѵ
5.14.3 tangki air Ѵ
5.14.4 MCK Komunal Ѵ
8
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR
WAJIB PILIHAN (Jika ada, wajib
digambarkan)
5.15 Bangunan:
5.15.1 Bangunan gedung Ѵ
5.15.2 Bangunan tempat tinggal Ѵ

5. Penyajian Peta Sarana dan Prasarana

5.1 Grid dan gratikul

Tabel 5 – Ketentuan Grid dan Gratikul Peta Sarana dan Prasarana

Kertas A0 Kertas A1
No Skala Interval
Gratikul Interval Grid Gratikul
Grid
250 m,
250 m,
penulisan
penulisan
1 1:2.500 angka 5” (detik) 5” (detik)
angka tiap
tiap 500
500 m
m
500 m,
500 m,
penulisan
10” penulisan
2 1:5.000 angka 10” (detik)
(detik) angka tiap
tiap 500
500 m
m
1000 m,
1000 m,
penulisan
20” penulisan
3 1:10.000 angka 20” (detik)
(detik) angka tiap
tiap 1000
1000 m
m
1000 m,
1000 m,
penulisan
1:10.000 20” penulisan
4 angka 20” (detik)
indeks (detik) angka tiap
tiap 1000
1000 m
m

5.2 Nama unsur rupabumi

Nama unsur alam, unsur buatan, dan nama wilayah administrasi yang
dicantumkan di dalam peta adalah nama yang telah disahkan oleh
instansi yang berwenang. Penulisan nama unsur rupabumi mengikuti
kaidah penulisan nama unsur rupabumi yang baku.

9
5.3 Singkatan
Singkatan yang dicantumkan di Peta Sarana dan Prasarana adalah
singkatan yang sudah baku, kecuali singkatan lain yang dianggap perlu.
Singkatan unsur dapat dilihat pada Lampiran B.

5.4 Simbol, Notasi dan Huruf

Simbol, notasi, dan huruf digunakan untuk merepresentasikan unsur-


unsur yang tercantum di dalam peta. Simbol, notasi dan huruf unsur-
unsur Peta Sarana dan Prasarana skala 1 : 2.500, 1 : 5.000, dan 1 :
10.000 disajikan dalam Lampiran C.

5.5 Informasi peta (Tata letak peta)

Infromasi Peta Sarana dan Prasarana memuat:

a) Judul peta;
b) Skala peta;
c) Nama peta;
d) Petunjuk letak peta (hanya ditampilkan pada peta skala 1:10.000
indeks):
e) Diagram lokasi;
f) Logo dan alamat instansi pembuat peta ;
g) Edisi;
h) Keterangan/ legenda peta ;
i) Keterangan riwayat (termasuk keterangan kelas ketelitian peta) ;
j) Petunjuk pembacaan koordinat geografi;
k) Petunjuk pembacaan koordinat UTM;
l) Pembagian daerah administrasi;
m) Gambar skala;
n) Singkatan;
o) Gambar arah utara; dan
p) Muka Peta.

Spesifikasi informasi peta (tata letak peta) dapat dilihat pada Lampiran D.

7. Ketentuan lain

7.1 Penomoran lembar peta

Nomor lembar Peta Sarana dan Prasarana hanya untuk Peta Sarana dan
Prasarana skala 1 : 10.000 indeks dibuat secara sistematis untuk
masing – masing desa sesuai dengan ketentuan pada Lampiran E.

10
Lampiran A
(informatif)
Contoh Pemilihan Skala

Desa A 9 Km

8 Km

Gambar A.1. Contoh ukuran Desa A

Contoh:
Berdasarkan gambar A.1, jarak wilayah paling barat dan wilayah
paling timur Desa A adalah 8 km dan jarak wilayah paling utara dan
wilayah paling selatan Desa A adalah 9 km. Berdasarkan kriteria
ukuran desa, Desa A hanya dapat disajikan pada peta indeks dengan
skala 1 : 10.000 jika menggunakan kertas ukuran A0.

Desa B
3 Km

6 Km

Gambar A.2. Contoh ukuran Desa B


Contoh:
Berdasarkan Gambar A.2 jarak wilayah paling barat dan wilayah
paling timur Desa B adalah 6 km dan jarak wilayah paling utara dan
wilayah paling selatan Desa B adalah 3 km. Berdasarkan kriteria
ukuran desa, Desa A hanya dapat disajikan pada peta indeks dengan
skala 1 : 10.000 jika memnggunakan kertas ukuran A1.
11
Lampiran B
(normatif)
Singkatan Unsur

Singkatan unsur yang digunakan di dalam Peta Sarana dan


Prasarana adalah singkatan yang sudah baku, kecuali singkatan lain
yang dipandang perlu. Singkatan unsur berisi singkatan istilah unsur
yang dikenal dalam bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah di
Indonesia yang dicantumkan di dalam peta saraa dan prasrana.

Kampung

Bab : Babakan (Jawa Barat) Bg : Bagan (Sumatera


Be : Bone (Sulawesi) Selatan)
Bh : Bah Dn : Dusun (Sumatera
Gp : Gampong (Aceh) Selatan)
Han : Handulan (Bengkulu) Ha : Huta (Tapanuli)
Jb : Jambur (Aceh) J : Jambo (Aceh)
Kj : Keujruen (Aceh) K : Kota (Jambi)
Kt : Kuta (Aceh) Kla : Kelekak (Bangka)
L : Lam (Aceh) Ku : Kubu (Bali)
Le : Lewo (Lomblem, Lad : Ladang (Aceh)
Adonara) Lg : Long (Aceh,
Lm : Lumban (Sumatera Kalimantan)
Barat) Lr : Laras
M : Meunasah (Aceh)
Mst : Meuseugit (Aceh) Mk : Mukim (Aceh)
Ne : Negeri, Negara Nat : Natai (Kalimantan)
Ni : Nuai (Timor) Nga : Nanga (Flores,
Pdk : Pondok Kalimantan)
Pn : Peukan (Aceh) Pang : Pangkalan (Riau)
R : Rantau (Jambi) Pem : Pemaren (Aceh)
Seun : Seuneubo (Aceh) Pri : Peraing (Sumba,
T : Talang (Riau) Sumbawa)
Tm : Tumbang (Kalimantan) Rng : Riang (Flores)
Trt : Terutong (Aceh) Sg : Simpang
Bc : Bancah (Sumatera Tal : Talang (Sumatera
Barat) Selatan)
Tor : Toro (Flores)

12
Gunung

Ad : Adian (Tapanuli) Bu : Buku (Halmahera)


Bn : Buntu (Sulawesi) D : Doro (Sumbawa,
Bt : Bukit Flores)
C : Cot (Aceh) Dg : Deleng (Tapanuli,
De : Dede (Timor) Aceh)
Dk : Dolok (Tapanuli, Aceh) Dl : Delong (Tapanuli,
Dt : Doto (Sumbawa) Aceh)
Fa : Fatu (Timor, Flores) F : Fude (Buru)
G : Gunung Fh : Foho (Timor, Flores)
Gk : Guguk (Jambi) Gg : Gunong (Aceh)
Gm : Gumuk (Jawa Tengah) Gl : Gle (Aceh)
Gr : Geger (Jawa Tengah) Go : Golo (Flores)
H : Hol (Timor) Gs : Gosong (Sulawesi)
Hl : Hili (Nias) Hh : Huhun (Wetar)
I : Ili (Flores) Ht : Hatu (Seram)
Ke : Keli (Flores) Ir : Igir (Jawa)
Kk : Kaku (Buru) Kg : Kong (Kalimantan)
M : Munduk (Bali, L : Lolo (Timor)
Lombok) Mb : Mbotu (Flores)
Mg : Moncong (Sulawesi) N : Ngga (Irian)
Nf : Nuaf (Timor) Ng : Ngalau
Ot : Olet (Sumbawa) Pc : Poco (Flores)
Pd : Padang (Sumbawa) Peg : Pegunungan
Pg : Pematang (Sumatera) Pk : Puntuk (Jawa Timur)
Pld : Palindi (Sumba) Pr : Pasir (Jawa Barat)
Sm : Sampar (Sumba) Ta : Tangkit
Tb : Tubu (Timor, Flores) Td : Tandulu (Timor,
Ti : Tinetan, Tintane Sumba)
(Seram) Tn : Tintin (Kalimantan)
Tr : Tor (Tapanuli) Tt : Tutu (Sulawesi)
U : Uker (Seram) Uk : Uruk (Sumatera
Ul : Ulate (Seram) Barat)
W : Wagir (Jawa Tengah) Ur : Unter (Sumbawa)
Bl : Bulu (Sulawesi) Wl : Wolo (Flores)
Br : Bur (Gayo)

13
Kali

A : Air Ak : Air, Aek (Sumatera Barat)


Al : Alue, Alur (Aceh) Ake (Halmahera)
B : Bah (Sumatera Ar : Arul, Arosan (Aceh)
Selatan) Bg : Balang (Sulawesi)
Bng : Brang (Sumbawa) Bi : Binanga (Sulawesi)
Bt : Batang (Sumatera) Cr : Curah (Jawa Timur)
Ge : Ger (Irian) H : Handil (Kalimantan
I : Ie (Aceh) Selatan)
J : Jol (Irian) Id : Idano (Nias)
Jr : Jar (Pantar) Je : Jene (Sulawesi)
Ka : Kuala (Aceh, K : Kali
Halmahera) Kd : Kedang (Kalimantan)
Ko : Kokar (Sumba) Kok : Kokok (Lombok)
Kr : Krueng (Aceh) L : La, Le (Aceh)
La : Lawe (Aceh) Lb : Lubuk (Kalimantan)
Leb : Lebak (Sumatera) Lh : Lahar (Sulawesi)
Li : Liu (Kalimantan) Lk : Loku (Sumba)
Ln : Luan (Aceh) Lo : Lao (Tapanuli)
Lu : Luku (Sumba) Lw : Lowo (Flores)
Mo : Mota (Timor) Mt : Meta (Wetar)
N : Noe (Timor) Na : Nanga (Sumbawa, Flores)
Ngi : Nguai (Halmahera) Nl : Noil (Timor, Flores)
Ol : Oil (Flores) Pkg : Pangkung (Bali)
Png : Pangung (Kalimantan) Ps : Paisu (Halmahera)
Pt : Parit (Kalimantan) S : Sungue (Aceh)
S : Sei (Kalimantan Se : Sunge (Sumbawa)
Selatan) Sl : Selat (Kalimantan)
Si : Sungai Su : Suak (Aceh)
So : Salo (Sulawesi) Ter : Terusan (Sumatera
Sv : Sava (Irian, P. Selaru) Selatan)
Th : Tatah (Kalimantan Tk : Tukad (Bali)
Selatan) Tul : Tulung (Sumatera Selatan)
Tu : Tulung (Palembang) W : Way (Sumatera Selatan,
U : U (Timor) Sulawesi)
Wa : Wa (Buru) We : Wae (Seram)
Wh : Weuih (Aceh) Wi : Wai (Lampung, Sumba)
Wn : Waiyan (Seram) Wo : Wayo (Sulawesi, Sula)
Wr : Weri (lrian, P. Selaru) Wy : Weye (Irian, P. Selaru)
Y : Yeh (Bali) Yr : Yer (Irian, P. Babar)
14
Rawa

Ba : Balong
Db : Debu (Timor) Br : Baruh (Kalimantan
Lb : Lebak Selatan)
P : Paya Kl : Kolam (Timor)
Rw : Rawang (Palembang, Lr : Lura (Sulawesi)
Riau) R : Rawah
Tlr : Telar (Jawa Barat)
Telaga

Bg : Balang (Sulawesi) Kb : Kobak


D : Danau L : Lebak (Sumatera
Kn : Kenohan (Kalimantan) Selatan)
Lp : Lopa (Halmahera) Lt : Laut (Aceh)
R : Ranau St : Setu, Situ (Jawa
T : Telaga Barat)
Wk : Waduk Ts : Tasik (Sumatera
Bw : Bawang (Lampung) Barat)

Teluk

Ao : Ayiko (Halmahera) Jk : Jiko (P. Sula)


Lab : Labuhan Lg : Lego (Jawa)
Lhk : Lhok (Aceh) Lng : Lempong
Loh : Loho (Flores) Sk : Solok
Tl : Teluk

Tanjung

Ba : Batu Bk : Buku (Timor)


Nn : Nunu (Wetar) Nu : Ngalu (Flores)
Td : Tando (Sulawesi) Te : Tongge (Sulawesi)
Tg : Tanjung, Tanjong Tn : Tubun (P. Tanimbar)
Tno : Tano (Sumbawa) Tre : Ture (Nias)
Tt : Tuktuk (Sumatera Tu : Tutun (Irian, P. Wetar)
Utara) Wt : Wutun (Timor, Flores)
Ug : Ujung

15
Pulau

B : Busung Gi : Gili (Lombok, Flores)


Gn : Gosong Kep : Kepulauan
(Kalimantan) Nh : Nuha (Sulawesi,
Mi : Mios Sumbawa)
Ns : Nusa, Nus P : Pulau
Tog : Tokong (Riau) Y : Yef, Yus (Irian)

Kuala

Ka : Kuala M : Muara

Tanaman

Ch : Cengkeh Ct : Coklat
Gbr : Gambir Ka : Kapas
Km : Kayumanis Ko : Koka
Kpo : Ketela Pohon Ld : Lada
Pi : Pinang Pl : Pala
Po : Pohon Buah- Pra : Pohon Randu
buahan Sa : Serai
Ps : Pisang Si : Sirih
Se : Serabut Tem : Tembakau
Te : Tebu

Kantor Pemerintahan

G : Gubernur W : Walikota
B : Kabupaten C : Kecamatan

Lain-lain

At : Air Terjun Bp : Balai Pengobatan


Btm : Bangsal Ga : Gua
Tembakau Pal : Pusat Aliran Listrik
Kw : Kawah Pka : Pangkalan Kayu
Pgk : Penggergajian Rt : Rumah Tinggal/
Kayu Hampir Runtuh
Png : Penginapan

16
Lampiran C
(normatif)
Simbol, notasi dan huruf

Tabel C-1. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur toponim


SPESIFIKASI
JENIS
NO UNSUR Skala CONTOH APLIKASI
DATA Skala 1:5.000 Skala 1:10.000
1:2.500
Fasilitas Umum Font: Font: Font:
*) Untuk titik fasilitas umum Arial Narrow, Arial Narrow, Arial Narrow,
hanya fasilitas umum yang 7 pt 6 pt 5 pt
utama dan besar, misalnya
1 bandara, terminal, stasiun, Titik RGB: RGB: RGB:
pariwisata yang 165 56 0 165 56 0 165 56 0
merupakan unggulan desa
dimunculkan label nama Outline: Outline: putih, Outline: putih,
pada peta. putih, 0.3 pt 0.2 pt 0.1 pt
Font: Font:
Font:
Arial, Italic, 7 Arial, Italic, 56
Arial, Italic, 6 pt
pt pt

2 Jalan Garis RGB:


RGB: RGB:
78 78 78
78 78 78 78 78 78
Outline: putih,
Outline: Outline: putih,
0.2 pt
putih, 0.3 pt 0.1 pt

17
SPESIFIKASI
JENIS
NO UNSUR Skala CONTOH APLIKASI
DATA Skala 1:5.000 Skala 1:10.000
1:2.500

Huruf miring (italic) dengan Serif (Times New


3 Perairan: Roman) warna biru. Ukuran huruf dari nama
unsur perairan sesuai dengan luas unsur tersebut.

Ukuran SAMUDERA
maksimum LAUT
Ukuran Ukuran
15 pt dan
Samudera, Laut, Sungai, maksimum 14 pt maksimum 13 pt
minimum SELAT
Teluk, Selat, Danau, dan Titik dan minimum dan minimum
9 pt
8 pt tergantung 7 pt tergantung DANAU
sejenisnya. tergantung
dari tingkat dari tingkat unsur
dari tingkat SUNGAI
unsur tersebut. tersebut.
unsur Teluk
tersebut. Sungai
Huruf miring (italic) dengan serif (Times New
4 Nama topografi : Roman) warna hitam. Ukuran huruf dari nama
unsur perairan sesuai dengan luas unsur tersebut.
Ukuran PEGUNUNGAN
maksimum
Ukuran Ukuran GUNUNG
15 pt dan
Pegunungan, Gunung, maksimum 14 pt maksimum 13 pt Gunung
minimum
4.1 Bukit, Tanjung, Pulau, Titik dan minimum dan minimum
9 pt
Kepulauan, Lembah, dan 8 pt tergantung 7 pt tergantung
tergantung
sejenisnya. dari tingkat dari tingkat unsur Bukit
dari tingkat
unsur tersebut. tersebut.
unsur
tersebut.

18
SPESIFIKASI
JENIS
NO UNSUR Skala CONTOH APLIKASI
DATA Skala 1:5.000 Skala 1:10.000
1:2.500
5 Wilayah administrasi: Huruf besar tegak (Arial) medium warna hitam.
5.1 Provinsi Ukuran
Titik Ukuran 16 pt Ukuran 15 pt JAWA BARAT
17 pt
5.2 Ukuran
Kabupaten Titik Ukuran 14 pt Ukuran 13 pt BOGOR
15 pt
5.3 Ukuran
Kecamatan Titik Ukuran 13 pt Ukuran 12 pt CIBINONG
14 pt
5.4 Ukuran
Kelurahan Titik Ukuran 12 pt Ukuran 11 pt PAKANSARI
13 pt
5.5 Ukuran
Dusun/Dukuh Titik Ukuran 11 pt Ukuran 10 pt CIKEMPONG
12 pt
5.6 Ukuran
Rukun warga Titik Ukuran 10 pt Ukuran 9 pt RW. 10
11 pt
5.7 Ukuran
Rukun Tetangga Titik Ukuran 10 pt Ukuran 9 pt RT. 03
11 pt

Tabel C-2. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur batas wilayah administrasi

N UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL DAN SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

19
O APLIKASI CETAK C M Y K
Batas Negara Hitam 00 00 00 100
atau Batas
Batas
1 Garis Internasional Mask:
Negara 00 00 00 20
dengan negara Ukuran mask: 2 mm Abu-abu
tetangga
Batas Propinsi Hitam 00 00 00 100
Batas atau Batas
2 Garis
Provinsi Daerah Mask:
Tingkat I 00 00 00 00
Ukuran mask: 1,6 mm Putih
Batas Hitam 00 00 00 100
Batas Kabupaten/
3 Kabupaten/ Garis Kota atau
Mask:
Kota Batas Daerah 00 00 00 00
Putih
Tingkat II Ukuran mask: 1,4 mm
Hitam 00 00 00 100

Batas Batas
4 Garis Mask:
Kecamatan Kecamatan 00 17 50 00
Orange
Ukuran mask: 1,2 mm

Hitam 00 00 00 100
Batas
Batas Desa /
5 Kelurahan/ Garis
Kelurahan Mask:
Desa Ukuran mask: 1 mm 00 00 100 00
Kuning

20
N SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
O APLIKASI CETAK C M Y K
Abu-abu 00 00 00 30
Batas Batas Dusun/
6 Garis
Dusun Dukuh Mask:
Ukuran mask: 0,5 mm 00 00 100 00
Kuning

Abu-abu 00 00 00 50

7 Batas RW Garis Batas RW Mask:


00 00 25 00
Kuning
Ukuran mask: 0,5 mm
Abu-abu 00 00 00 00
8 Batas RT Garis Batas RT Mask:
00 00 25 00
Ukuran mask: 0,5 mm Kuning
Hitam 00 00 00 100
9 Batas Adat Garis Batas Adat Mask:
00 37 85 00
Orange
Ukuran mask: 0,5 mm
Tabel C-3. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur jaringan/infrastruktur transportasi

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K

21
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
1 Jalan
Jalan alternatif
untuk mengatasi
kemacetan lalu Kuning 00 00 60 00
lintas ataupun
untuk
memperpendek
1.1 Jalan Tol Garis
jarak tempuh
dari satu tempat Mask:
ke tempat lain, 00 00 00 100
Hitam
dan dikenakan
biaya sesuai tarif
yang berlaku
Magenta 00 50 00 00
Jalan yang
Jalan melayang diatas Abu-abu 00 00 00 40
1.2 Garis
Layang permukaan
Mask:
tanah 00 00 00 100
Hitam
Jalan yang
melayani Magenta 00 50 00 00
angkutan
Jalan
1.3 Garis utama dengan
Arteri Mask:
ciri-ciri 00 00 00 100
perjalanan Hitam
jarak jauh dan

22
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
kecepatan rata-
rata tinggi
Jalan umum
yang berfungsi Magenta 00 30 00 00
melayani
angkutan
pengumpul atau
Jalan
pembagi dengan
1.4 Kolektor/ Garis
ciri perjalanan
Utama Mask:
jarak sedang, 00 00 00 100
kecepatan rata- Hitam
rata sedang, dan
jumlah jalan
masuk dibatasi

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Jalan umum
Jalan
1.5 Garis yang berfungsi Orange 00 47 60 00
Lokal
melayani

23
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
angkutan
setempat
dengan ciri
perjalanan jarak
dekat, Mask:
00 00 00 100
kecepatan rata- Hitam
rata rendah, dan
jumlah jalan
masuk tidak
dibatasi
Jalan yang
melayani Orange 00 32 60 00
angkutan
setempat dengan
ciri-ciri
1.6 Jalan Lain Garis
perjalanan Mask:
dekat dan 00 00 00 100
Hitam
kecepatan rata-
rata
rendah
Jalan khusus
pejalan kaki,
Jalan biasanya
1.7 Garis Magenta 00 40 00 00
Setapak menghubungkan
kampung satu
dan

24
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
lainnya atau di
daerah
pegunungan
Putih 00 00 00 00
Jalur Jalan berupa rel
1.8 Garis Mask:
Kereta Api untuk kereta api. 00 00 00 100
Hitam
Jalan berupa rel
untuk kereta
1.9 Jalan Lori Garis Hitam 00 00 00 100
pengangkut hasil
perkebunan
Jalan kecil yang
ditinggikan,
Jalan
1.10 Garis biasanya Abu-abu 00 00 00 50
Pematang
terdapat di area
sawah

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Jalan yang
melintas diatas
Jalan
1.11 Garis jalan Hitam 00 00 00 100
Lintas Atas
yang lain atau
melayang diatas

25
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
permukaan
tanah
Bagian
permukaan bumi
Jalan
yang
1.12 Lintas Garis Hitam 00 00 00 100
ditembus untuk
Bawah
keperluan
transportasi.
2 Jembatan
Bangunan yang
melintas di atas
badan air untuk
2.1 Jembatan Garis dilalui Hitam 00 00 00 100
kendaraan
bermotor, kereta
api

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
2.2 Jembatan Garis Bangunan yang Putih 00 00 00 00

26
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Penyeberangan melintas di atas
badan jalan
Mask:
untuk dilalui 00 00 00 100
Hitam
kendaraan
bermotor
Bangunan yang
melintas di atas
badan air atau
jalan yang tidak
2.3 Titian Garis Hitam 00 00 00 100
dapat dilalui
kereta api,
kendaraan
beroda empat
Saluran air yang
Sipon/ menembus atau
3 Garis Hitam 00 00 00 100
Gorong-Gorong memotong jalan di
bawah tanah
Saluran air yang
melintas di atas
4 Talang Garis Cyan 100 00 00 00
jalan kereta api
atau jalan raya
Bagian bumi yang
ditembus untuk
5 Terowongan Garis Hitam 00 00 00 100
keperluan
transportasi

27
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Kawat listrik
tegangan tinggi Magenta 00 100 00 00
Kawat Listrik
dari sumber
6 tegangan Garis
pembangkit ke
Tinggi Mask:
stasiun 00 00 00 100
Hitam
berikutnya
Pipa untuk
memindahkan
bahan
Pipa Bahan
7 Garis bakar (gas, cair) Magenta 00 100 00 00
Bakar Minyak
yang berada di
atas permukaan
tanah.

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

28
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Pipa untuk Putih 00 00 00 00
menyalurkan gas
Pipa Bahan
8 Garis dari Mask:
Bakar gas 00 00 00 100
satu tempat ke Hitam
tempat lain.
Pipa untuk Putih 00 00 00 00
menyalurkan air
9 Pipa Air Garis minum dari satu Mask:
tempat ke 100 00 00 00
Cyan
tempat lain

Tabel C.4. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur perairan

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

29
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Garis yang
Cyan 100 00 00 00
memperlihatkan
Garis
1 Garis pantai pada saat air
Pantai
pasang Cyan 20 00 00 00
rata-rata
2 Sungai

Sungai yang Cyan 100 00 00 00


Area,
2.1 Sungai mengalir
garis Cyan 20 00 00 00
sepanjang tahun

Sungai yang Cyan 100 00 00 00


Sungai Area,
2.2 mengalir
Musiman garis
musiman Cyan 20 00 00 00

Jaringan Area, Biru 61 25 10 00


3 Saluran air buatan
Irigasi garis
Biru 33 10 05 00

SIMBOL WARNA (100%)


N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI

30
SIMBOL WARNA (100%)
N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI
Satu
Biru 55 30 00 00
kesatuan saluran
Jarigan dan bangunan yang
4 Garis
Drainase diperlukan untuk
Biru 100 56 00 00
pengaturan
air drainase

Danau, Genangan air tawar Cyan 100 00 00 00


5 Telaga, Area atau payau yang
Waduk luas di daratan Cyan 20 00 00 00

Batu yang selalu


6 Batu Karang Titik tampak di Hitam 00 00 00 100
permukaan air laut

Batu karang yang


Terumbu
7 Titik tampak pada waktu Hitam 00 00 00 100
Karang
air laut surut

Beting Gugusan batu


8 Garis Hitam 00 00 00 100
Karang karang dan terumbu

31
SIMBOL WARNA (100%)
N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI
Perubahan
kecepatan aliran air
yang tiba-tiba,
9 Air terjun Titik Cyan 100 00 00 00
karena perbedaan
tinggi dasar sungai
yang besar
Perubahan
kecepatan aliran air
10 Jeram Garis yang tiba-tiba, tetapi Cyan 100 00 00 00
belum mencapai
tingkat air terjun
Tanda arah aliran
11 Arah Aliran Garis Cyan 100 00 00 00
sungai
Genagan air Hitam 00 00 00 100
sepanjang tahun
dan biasanya Cyan 40 00 00 00
12 Rawa Area
ditumbuhi yang
tingginya kurang Putih 00 00 00 00
dari 5 meter
Hitam 00 00 00 100
Tempat peternakan
13 Empang Area Cyan 100 00 00 00
ikan
Cyan 40 00 00 00
14 Penggaraman Area Tempat pembuatan Hitam 00 00 00 100

32
SIMBOL WARNA (100%)
N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI
garam dari air laut Cyan 20 00 00 00
Putih 00 00 00 00
Menggambarkan
saluran buatan Cyan 100 00 00 00
15 Terusan Garis primer dan
sekunder beserta Cyan 20 00 00 00
namanya
Bendungan yang
dibuat untuk
16 Bendungan Garis Hitam 00 00 00 100
membendung aliran
air
Bangunan yang
Penahan dibuat untuk
17 Garis Hitam 00 00 00 100
Ombak menahan gelombang
atau ombak

Bangunan yang
dibuat untuk
18 Dermaga Garis bongkar muat Hitam 00 00 00 100
barang dan atau
penumpang kapal

33
SIMBOL WARNA (100%)
N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI

Hitam 00 00 00 100
Stasiun pengamat
Stasiun Hitam 00 00 00 100
19 Titik pasang surut
Pasang surut
permukaan air laut
Hitam 00 00 00 100

Tabel C-5. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur sarana dan prasarana

34
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Perkantoran/
1
Instansi
Kantor
1.1 Titik Bangunan
Gubernur
sebagai tempat
Kantor Hitam 00 00 00 100
pejabat
1.2 Kabupaten/ Titik
pemerintah
Kota
berkantor,
Kantor
1.3 Titik melakukan Putih 00 00 00 00
Kecamatan
kegiatan
Kantor
mengelola
1.4 Kelurahan/ Titik
masalah Mask:
Desa 00 00 00 100
administrasi Hitam
Kantor/Istansi
1.5 Titik wilayahnya.
lainnya

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

35
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Prasarana
2
Transportasi
Bandar udara Hitam 00 00 00 100
yang mempunyai
fasilitas lengkap Putih 00 00 00 00
2.1 Bandar Udara Titik untuk
penerbangan
dalam dan luar Mask:
00 00 00 100
negeri Hitam

Untuk Hitam 00 00 00 100


menunjukkan Putih 00 00 00 00
2.2 Stasiun Titik
semua stasiun
Mask:
kereta api 00 00 00 100
Hitam
Terminal bis Hitam 00 00 00 100
dengan fasilitas
untuk Putih 00 00 00 00
2.3 Terminal bis Titik kegiatan
angkutan Mask:
penumpang/bar 00 00 00 100
Hitam
ang

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

36
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Tempat pemberhentian Hitam 00 00 00 100
bis untuk menurunkan Putih 00 00 00 00
2.4 Halte bis Titik
atau menaikkan
Mask:
penumpang 00 00 00 100
Hitam
Pelabuhan samudra
atau laut yang Hitam 00 00 00 100
mempunyai fasilitas
Pelabuhan
2.5 Titik lengkap untuk Putih 00 00 00 00
Samudera
bongkar muat kapal-
kapal dalam Mask:
00 00 00 100
dan luar negeri Hitam
Pelabuhan laut atau
Pelabuhan sungai dengan fasilitas
Antar terbatas pada
2.6 Titik Hitam 00 00 00 100
pulau, kepentingan
Nelayan pencarian ikan dan
untuk transpotasi lokal

Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K

37
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Bangunan yang Hitam 00 00 00 100
dilengkapi dengan Putih 00 00 00 00
2.7 Menara suar Titik lampu untuk
kepentingan Mask:
00 00 00 100
navigasi Hitam
Prasarana
3
Pendidikan
10
Pendidikan Magenta 00 00 00
0
Tinggi/
3.1 Titik Putih 00 00 00 00
Akademi/
Universiatas Mask:
00 00 00 100
Hitam
Sekolah Menengan Abu-abu 00 00 00 20
Pendidikan Umum/Kejuruan/
3.2 Menengah Titik sekolah dengan Putih 00 00 00 00
Umum sebutan lain yang Mask:
00 00 00 100
setingkat Hitam
Sekolah Menengah 10
Biru 64 10 00
Pertama/Madrasah 0
Pendidikan
Tsanawiyah/ Putih 00 00 00 00
3.3 Menengah Titik
sekolah dengan
Pertama Mask:
sebutan lain yang 00 00 00 100
setingkat Hitam

38
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
10 10
Sekolah Dasar / Merah 00 00
0 0
Pendidikan sekolah dengan
3.4 Titik Putih 00 00 00 00
Dasar sebutan lain yang
setingkat Mask:
00 00 00 100
Hitam
10
Orange 00 33 00
Pendidikan 0
3.5 Taman kanak Titik Putih 00 00 00 00
- kanak Mask:
00 00 00 100
Hitam
Seperti Pondok 10 10
Hijau 22 00
Pesantren, Taman 0 0
Pendidikan Pendidikan Putih 00 00 00 00
3.6 Titik
Agama Quran, dan
lainnya yang Mask:
00 00 00 100
sesuai Hitam
Prasarana Hitam 00 00 00 100
pendidikan
Pendidikan lainnya, seperti Putih 00 00 00 00
3.7 Titik
Lainnya sekolah luar
Mask:
biasa, paud, dan 00 00 00 100
Hitam
lainnya.
Perpustakaan 10
3.8 Perpustakaan Titik Cyan 00 23 00
umum daerah, 0

39
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
perpustakaan
desa, dan lainnya. Putih 00 00 00 00

Mask:
00 00 00 100
Hitam
Prasarana
4
Kesehatan
10
Magenta 00 00 00
0
Putih 00 00 00 00
4.1 Rumah sakit Titik
Mask:
00 00 00 100
Hitam

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

40
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

Hijau 60 50 80 60

Pusat Kesehatan
4.2 Puskesmas Titik
Masyarakat Putih 00 00 00 00

Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Pos Kesehatan Putih 00 00 00 00
4.3 Poskesdes Titik
Desa Mask:
00 00 00 100
Hitam
10
Biru 64 10 00
0
Pos Persalinan
4.4 Polindes/Bida Titik Putih 00 00 00 00
Desa
n Mask:
00 00 00 100
Hitam
10
Orange 10 40 00
0
Pos Pelayanan
4.5 Posyandu Titik Putih 00 00 00 00
Terpadu
Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

41
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Prasarana
5
Peribadatan
Hitam 00 00 00 100
Putih 00 00 00 00
Menunjukkan Mask:
00 00 00 100
Masjid, tempat ibadat Hitam
5.1 Titik
Mushola bagi umat Hitam 00 00 00 100
Islam
Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Menunjukkan Hitam 00 00 00 100
tempat ibadat Putih 00 00 00 00
5.2 Gereja Titik
bagi umat
Mask:
Kristen/Katolik 00 00 00 100
Hitam
Menunjukkan Hitam 00 00 00 100
tempat ibadat Putih 00 00 00 00
5.3 Pura Titik
bagi umat Mask:
Hindu 00 00 00 100
Hitam

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

42
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Menunjukkan Hitam 00 00 00 100
tempat ibadat Putih 00 00 00 00
5.4 Vihara Titik
bagi umat
Mask:
Budha 00 00 00 100
Hitam
Menunjukkan Hitam 00 00 00 100
tempat ibadat Putih 00 00 00 00
5.5 Klenteng Titik
bagi umat Mask:
Khonghucu 00 00 00 100
Hitam
6 Pemakaman
Hitam 00 00 00 100
Pemakaman Putih 00 00 00 00
6.1 Titik
Islam
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Pemakaman Putih 00 00 00 00
6.2 Titik
Kristen Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

43
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Hitam 00 00 00 100
Pemakaman Putih 00 00 00 00
6.3 Titik
Tionghoa
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Pemakaman Putih 00 00 00 00
6..4 Titik
Hindu Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Tempat
6.5 Pemakaman Titik Putih 00 00 00 00
Umum Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Taman Makam Putih 00 00 00 00
6.6 Titik
Pahlawan Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

44
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Pertahanan
dan
7 Keamanan
serta darurat
bencana
Hitam 00 00 00 100
7.1 Kantor Polisi Titik Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hijau 60 50 80 00
Putih 00 00 00 00
7.2 Militer Titik
Mask:
00 00 00 100
Hitam
10 10
Merah 00 100
0 0
7.3 Kantor SAR Titik Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

45
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Biru 100 51 11 00

7.4 Kantor BPBD Titik Orange 10 40 100 00


Mask:
00 00 00 100
Hitam
10
Merah 00 100 100
Kantor 0
7.5 Pemadam Titik Putih 00 00 00 00
Kebakaran Mask:
00 00 00 100
Hitam
Perdagangan
8
dan Jasa
Hitam 00 00 00 100

Putih 00 00 00 00
Pasar Mask:
00 00 00 100
Moderen, Hitam
8.1 Titik
Pasar Hitam 00 00 00 100
tradisional
Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam
8.2 Hotel, Motel, Titik Hitam 00 00 00 100

46
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Guesthouse Putih 00 00 00 00
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Putih 00 00 00 00
8.3 Bank Titik
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100
Putih 00 00 00 00
8.4 Kantor Pos Titik
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hitam 00 00 00 100

8.5 SPBU Titik Putih 00 00 00 00


Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

47
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Cyan 100 00 00 00

Putih 00 00 00 00
8.6 SPBE/SPBG Titik

Mask:
00 00 00 100
Hitam
Olahraga,
9 seni/budaya
dan rekreasi
Hitam 00 00 00 100
Stadion/ Putih 00 00 00 00
9.1 Titik
Lapangan Mask:
00 00 00 100
Hitam
Gedung /balai Hitam 00 00 00 100
pertemuan/ Putih 00 00 00 00
9.2 Taman Titik
Budaya/ Mask:
00 00 00 100
Kesenian Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

48
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI

Hitam 00 00 00 100
Bangunan
9.3 bersejarah/ Titik Putih 00 00 00 00
cagar budaya
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Tempat yang Hitam 00 00 00 100
dinilai menarik
baik Putih 00 00 00 00
pariwisata
Tempat
9.4 Titik maupun yang
menarik
bersifat Mask:
00 00 00 100
umum, seperti Hitam
museum, dan
lainnya
Industri dan
10
pergudangan
Segala bentuk Hitam 00 00 00 100
dan struktur
10.1 Pabrik Titik bangunan yang Putih 00 00 00 00
berhubungan Mask:
00 00 00 100
dengan industri Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

49
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Segala bentuk Hitam 00 00 00 100
dan struktur
bangunan yang Putih 00 00 00 00
10.2 Gudang Titik
berhubungan
Mask:
dengan 00 00 00 100
Hitam
pergudangan
Hitam 00 00 00 100
Industri
10.3 kecil/rumah Titik Putih 00 00 00 00
tangga/UMKM Mask:
00 00 00 100
Hitam
Telekomuni
11 Titik
kasi
Hitam 00 00 00 100
Tower
11.1 BTS Titik telekomunikasi Putih 00 00 00 00
seluler
Mask:
00 00 00 100
Hitam

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI

50
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Hitam 00 00 00 100
Putih 00 00 00 00
11.2 Stasiun Radio Titik
Mask:
00 00 00 100
Hitam

Hitam 00 00 00 100

11.3 Warnet Titik Warung internet Putih 00 00 00 00


Mask:
00 00 00 100
Hitam
Sumber
12
energi
Bangunan tempat Hitam 00 00 00 100
pembangkit
Pembangkit tenaga listrik Putih 00 00 00 00
12.1 Titik
listrik seperti PLTA,
Mask:
PLTU, PLTN, dan 00 00 00 100
Hitam
lainnya

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

51
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI
Hitam 00 00 00 100

12.2 Tambang Titik Putih 00 00 00 00


Mask:
00 00 00 100
Hitam
Tempat keluarnya
Hitam 00 00 00 100
gas yang belum
diusahakan dan Putih 00 00 00 00
Sumber Gas
12.3 Titik muncul
Alam
dipermukaan Mask:
bumi secara 00 00 00 100
Hitam
alamiah
Cyan 100 00 00 00
Tempat keluar air
Sumber Mata Putih 00 00 00 00
12.4 Titik dari tanah secara
Air
alami Mask:
00 00 00 100
Hitam

NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SIMBOL SPESIFIKASI TINTA WARNA (100%)

52
DAN CETAK
C M Y K
APLIKASI

Tempat keluarnya Maagenta 00 100 00 00


air panas yang
Sumber Air muncul Putih 00 00 00 00
12.5 Titik
Panas dipermukaan
bumi secara Mask:
alami 00 00 00 100
Hitam
Tempat keluarnya
Maagenta 00 100 00 00
bahan bakar
Sumur Bahan yang muncul
12.6 Titik Putih 00 00 00 00
Bakar dipermukaan
bumi Mask:
secara alamiah 00 00 00 100
Hitam
Maagenta 00 100 00 00

Tempat Putih 00 00 00 00
Tangki Bahan
12.7 Titik menampung
Bakar
bahan bakar
Mask:
00 00 00 100
Hitam

13 Sanitasi

Tempat
13.1 TPA Titik Hitam 00 00 00 100
Pembuangan

53
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Akhir
Putih 00 00 00 00

Mask:
00 00 00 100
Hitam

Hitam 00 00 00 100
Tempat
13.2 TPS Titik Pembuangan Putih 00 00 00 00
Sementara Mask:
00 00 00 100
Hitam
Cyan 100 00 00 00
Tempat Putih 00 00 00 00
13.3 Tangki air Titik
menampung air
Mask:
00 00 00 100
Hitam

SIMBOL WARNA (100%)


TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
13.4 MCK umum/ Titik Bangunan untuk Hitam 00 00 00 100

54
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
komunal kegiatan Putih 00 00 00 00
kebersihan yaitu
Mandi, Cuci dan Mask:
00 00 00 100
Kakus Hitam
14 Bangunan
Segala bentuk Magenta 00 70 00 00
dan struktur
bangunan yang
berhubungan
14.1 Gedung Area dengan gedung Mask:
dan bukan Ukuran mask: 0,1 00 00 00 100
Hitam
merupakan mm
rumah tempat
tinggal
Segala bentuk Orange 00 20 25 00
dan struktur
bangunan yang
14.2 Tempat tinggal Area Mask:
menunjukkan Ukuran mask: 0,1 00 00 00 100
rumah tempat Hitam
mm
tinggal

Lampiran D
(normatif)
Informasi peta (tata letak peta)

55
D.1. Tata letak peta
Peta Ukuran A1

Gambar D.1. Tata letak peta ukuran A1


Peta Ukuran A0

56
Gambar D.2. Tata letak peta ukuran A0

57
D.2. Spesifikasi Tata Letak Peta

1. Judul Peta

Judul peta memuat informasi mengenai jenis peta desa

2. Skala Peta

Skala peta disajikan dalam bentuk text dan garis. Skala garis
digambarkan dengan satuan meter.

Gambar D.3. Skala garis pada kertas ukuran A1

Gambar D.4. Skala garis pada kertas ukuran A0

3. Nomor Lembar

Nomor lembar peta menerangkan informasi penomoran indeks


apabila peta disajikan dalam beberapa lembar peta skala 1: 10.000.
Penyusunan indeks dan penomoran indeks dijelaskan dalam
lampiran E.

4. Nama Desa

Nama desa menerangkan tentang nama wilayah desa yang


dipetakan.

5. Orientasi Arah

Arah utara digambarkan dengan simbol sebagai berikut :

Gambar D.5. Arah Utara


58
6. Edisi dan tahun pembuatan

Edisi menunjukkan urutan pembuatan peta pada wilayah dan pada


tahun yang sama. Tahun pembuatan menunjukkan tahun
pembuatan peta desa.

7. Petunjuk letak peta

Petunjuk letak peta memberikan informasi tentang tata letak peta


yang disajikan dalam beberapa lembar peta berdasarkan indeks
yang telah disusun.

Gambar D.6. Ukuran Petunjuk Letak Peta Pada Kertas A1

Gambar D.7. Ukuran Petunjuk Letak Peta Pada Kertas A0


59
8. Diagram Lokasi

Diagram lokasi memberikan informasi tentang lokasi wilayah desa


yang dipetakan.

Gambar D.8. Ukuran diagram lokasi pada Kertas A1

Gambar D.9. Ukuran diagram lokasi pada Kertas A1

9. Proyeksi, sistem grid dan datum

Menerangkan tentang proyeksi, sistem grid dan datum yang


digunakan dalam penyajian peta

60
10. Logo

Menerangkan logo instansi pembuat peta desa

Gambar D.10. Ukuran logo pada Kertas A1

Gambar D.11. Ukuran logo pada Kertas A0

Disebelah kanan logo diberikan informasi mengenai nama


instansi, alamat dan kontak person instansi

LOGO

Gambar D.12. Contoh Keterangan Logo jika Pelaksana adalah Badan


Informasi Geospasial

11. Keterangan Hak Cipta

Berisi keterangan “Hak cipta dilindungi oleh Undang-


Undang”

61
12. Keterangan

Memberikan informasi mengenai legenda yang digunakan dalam peta


desa

Gambar D.13. Contoh Keterangan


62
13. Sumber data dan Riwayat Peta

Sumber data dan riwayat peta menerangkan tentang data atau peta
lain yang digunakan dalam pembuatan peta desa. Salah satu riwayat
peta yang harus dijelaskan adalah kelas peta berdasarkan uji
ketelitian horizontal peta.

14. Catatan

Menerangkan informasi khusus mengenai peta yang disajikan

15. Muka Peta

Muka peta berisi informasi desa yang akan dipetakan.

D.3. Spesifikasi Penulisan Informasi Peta

Tabel D-1. Spesifikasi Penulisan Informasi Peta

No Penulisan Kertas A1 Kertas A0


Arial, Arial,
Bold, Bold,
1 Judul Peta:
14-18 pt, 32-36 pt,
Hitam Hitam
Skala Angka: Skala Angka:
Arial, Arial,
2 Skala Peta
Bold, Bold,
13 pt. 26 pt.
Arial, Arial,
Bold, Bold,
3 Nomor Lembar:
13 pt, 26 pt,
Biru Biru
Arial, Arial,
Bold, Bold,
4 Nama Desa:
25 pt, 50 pt,
Hitam Hitam
Panjang x lebar: Panjang x lebar:
5 Orientasi Arah
2 cm x 2 cm 4 cm x 4 cm
Arial Narrow, Arial Narrow,
Edisi dan tahun
6 8 pt, 16 pt,
pembuatan
Hitam Hitam

63
No Penulisan Kertas A1 Kertas A0
Judul: Judul:
Arial Narrow, Arial Narrow,
7 pt, 14 pt,
Hitam. Hitam.
Petunjuk Letak
7 Keterangan Keterangan
Peta:
koordinat: koordinat:
Arial, Arial,
6 pt, 9 pt,
Biru. Biru.
Judul: Judul:
Arial Narrow, Arial Narrow,
7 pt, 14 pt,
Biru. Biru.
8 Diagram Lokasi: Keterangan Keterangan
koordinat: koordinat:
Arial, Arial,
6 pt, 9 pt,
Biru. Biru.
Proyeksi, Sistem Arial Narrow, Arial Narrow,
9 grid, Datum 7 pt, 14 pt,
horizontal: Hitam. Hitam.
Logo: Logo:
Lebar 1,5 cm. Lebar 3 cm.
Logo Pelaksana Alamat: Alamat:
10
dan Alamat: Arial Narrow, Arial Narrow,
6 pt, 12 pt,
Hitam. Hitam.
Arial Narrow, Arial Narrow,
Keterangan Hak
11 6 pt, 9 pt,
Cipta
Hitam. Hitam.
Arial Narrow, Arial Narrow,
12 Keterangan 10 pt, 20 pt,
Hitam. Hitam.
Arial Narrow, Arial Narrow,
Sumber Data dan
13 9 pt, 18 pt,
Riwayat Peta
Hitam Hitam
Arial Narrow, Arial Narrow,
14 Catatan 9 pt, 18 pt,
Hitam Hitam

64
Lampiran E
(informatif)
Spesifikasi Penomoran Lembar Peta Indeks

Apabila wilayah desa tidak bisa disajikan dalam 1 lembar peta skala 1 :
10.000 maka wilayah desa disajikan dalam beberapa lembar peta skala 1 :
10.000 yang disusun berdasarkan indeks. Pembuatan indeks dilakukan
dengan mempertimbangkan bentuk wilayah desa sehingga mampu
meminimalisir jumlah lembar peta. Penomoran indeks peta desa
menggunakan perpaduan antara huruf dan nomor. Penggunaan huruf
dimulai dari utara ke selatan sedangkan penggunaan nomor dimulai dari
barat ke timur. Indeks yang digunakan dalam penyajian peta desa pada
kertas A0 memiliki ukuran 7 Km x 7 km. Indeks yang digunakan dalam
penyajian peta desa pada kertas A0 memiliki ukuran 4,6 Km x 4,6 km.

Gambar E.1. Contoh Penomoran skala 1 : 10.000 indeks (jumlah


indeks genap)

Gambar E.2. Contoh Penomoran skala 1 : 10.000 indeks (jumlah


indeks ganjil)
65
Lampiran F
(informatif)
Contoh Peta Sarana dan Prasarana

Gambar F.1. Contoh Peta Sarana dan Prasarana

66
Bibliografi

Badan Standardisasi Nasional, 2010, Spesifikasi Penyajian Peta Rupabumi


– bagian 2: Skala 1:25.000, Badan Standardisasi Nasional:
Jakarta

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim, 2015, Dokumen Disain Symbol


Library dan Visual Specification, Badan Informasi Geospasial:
Bogor

Undang – undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

Undang – undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

KEPALA
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL.

ttd

PRIYADI KARDONO

67
Lampiran III
Peraturan Kepala
Badan Informasi Geospasial
Nomor : 3 Tahun 2016
Tanggal : 19 Februari 2016

SPESIFIKASI TEKNIS

PENYAJIAN PETA DESA YANG MENYAJIKAN

PETA DESA DALAM BENTUK PETA PENUTUP LAHAN


Daftar isi

Daftar isi ........................................................................................ i


Pendahuluan .................................................................................. ii
1 Ruang Lingkup ............................................................................ 1
2 Acuan Normatif ........................................................................... 1
3 Istilah dan Definisi ...................................................................... 1
4 Spesifikasi teknis peta desa ......................................................... 1
5 Penyajian Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan ............... 7
6 Ketentuan Lain ............................................................................ 8
Lampiran A (informatif) Contoh pemilihan skala ............................. 9
Lampiran B (normatif) Singkatan unsur.......................................... 10
Lampiran C (normatif) Simbol, notasi dan huruf ............................. 15
Lampiran D (normatif) Informasi peta (tata letak peta) .................... 39
Lampiran E (informatif) Spesifikasi penomoran lembar peta indeks 48
Lampiran F (informatif) Contoh peta penutup lahan dan penggunaan
lahan ............................................................................................. 49
Bibliografi ....................................................................................... 50

i
Pendahuluan

Spesifikasi penyajian peta desa disusun dengan maksud memberikan


panduan dan acuan kepada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
dalam tahapan penyajian pembuatan Peta Desa. Ketersediaan informasi
geospasial hingga tingkat desa diperlukan untuk mendukung progam
pembangunan nasional. Peta Desa dapat digunakan oleh pemerintah pusat
dan daerah untuk merencanakan pembangunan nasional yang lebih
menyeluruh dengan tingkat kedetilan informasi tingkat desa. Pembuatan
Peta Desa dilaksanakan dengan menggunakan metode dan tata cara yang
disusun dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta standar dan/atau spesifikasi teknis yang berlaku secara
nasional dan/atau internasional.

Spesifikasi penyajian peta desa merupakan aturan atau ketentuan yang


dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pembuatan Peta Desa.
Norma Pembuatan Peta Desa adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Peta Desa merupakan upaya untuk menyediakan Peta Desa
yang akan digunakan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah
untuk kepentingan pembangunan nasional;
2. Pembuatan Peta Desa dilakukan oleh pihak-pihak yang telah diatur
dalam peraturan perundang-undangan dengan mengikuti tata cara dan
spesifikasi yang telah ditentukan oleh kementerian/lembaga yang
berwenang;
3. Pembuatan/penyusunan Peta Desa adalah kegiatan pengolahan dan
penyajian data dengan mengikuti prosedur operasional standar
penyelenggaraan Pembuatan Peta Desa, seperti disebutkan dalam
lampiran spesifikasi teknis ini;
4. Pemantauan dan evaluasi kegiatan pembuatan/penyusunan dilakukan
oleh Badan Informasi Geospasial;
5. Pembinaan kegiatan penyelenggaraan Pembuatan Peta Desa dilakukan
oleh Badan Informasi Geospasial/K/L terkait atau dapat bekerjasama
dengan pihak lain dalam melakukan pembinaan tersebut;
6. Hasil kegiatan pembuatan/penyusunan Peta Desa diintegrasikan
dengan jaringan informasi geospasial nasional

Peninjauan Spesifikasi penyajian peta desa dilakukan secara berkala


berdasarkan perkembangan teknologi dan metodologi pemetaan yang telah
melalui pengujian terlebih dahulu.

ii
Spesifikasi penyajian peta desa - bagian 3: Peta Penutup Lahan
dan Penggunaan Lahan

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan spesifikasi teknis serta prosedur


penyajian peta desa dalam bentuk Peta Penutup Lahan dan
Penggunaan Lahan.

2 Acuan normatif

SNI 8202 - Ketelitian peta dasar

3 Istilah dan definisi

peta
gambaran unsur-unsur alam dan/atau unsur-unsur buatan, yang
berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang
digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.

peta desa
peta tematik bersifat dasar yang berisi unsur dan informasi batas
wilayah, infrastruktur transportasi, toponim, perairan, sarana
prasarana, penutup lahan dan penggunaan lahan yang disajikan
dalam peta citra, peta sarana dan prasarana, serta peta penutup
lahan dan penggunaan lahan.

peta penutup lahan dan penggunaan lahan


peta yang menampilkan sebagian unsur rupabumi indonesia dalam
bentuk peta garis dengan menutamakan unsur penutup lahan dan
penggunaan lahan.

4 Spesifikasi teknis peta desa

4.1 Datum horizontal

Datum kontrol horizontal yang digunakan di dalam peta desa


adalah Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI) 2013, dengan
parameter sferoid berikut:
a = 6.378.137,0 m
f = 1/ 298,257223563

dalam hal ini,


a : setengah sumbu panjang elips, dan
f : flattening (penggepengan) elip

1
4.2 Proyeksi dan grid peta

Proyeksi peta yang digunakan dalam peta desa adalah Universal


Transverse Mercator (UTM). Proyeksi dan pembagian zona grid mengacu
pada sferoid yang telah dispesifikasikan dalam SRGI 2013.

4.3 Skala dan ukuran peta

Peta desa dapat disajikan dengan pilihan ukuran kertas sebagai


berikut:
1. Ukuran kertas A0 (1189 x 841) mm, ukuran peta (1060 x 840) mm,
muka peta (750 x 750) mm
2. Ukuran kertas A1 (594 x 420) mm, ukuran peta (630 x 490) mm,
muka peta (460 x 460) mm

Peta Desa dapat disajikan pada skala:


a. 1 : 2.500
b. 1 : 5.000
c. 1 : 10.000

Pemilihan skala peta desa mempertimbangkan penyajian seluruh


wilayah desa dalam satu muka peta (area wise).
Jika seluruh wilayah desa tidak dapat disajikan dalam satu lembar
peta desa skala 1 : 10.000, maka desa disajikan dalam peta desa skala
1 : 10.000 indeks.
Pemilihan skala didasarkan pada ukuran desa yang akan dipetakan.
Contoh pemilihan skala dapat dilihat pada lampiran A.

Secara umum setiap lembar Peta Penutup Lahan dan Penggunaan


Lahan memiliki rincian sebagai berikut:
a. Ukuran kertas A0
- Peta dengan skala 1 : 2.500 mencakup desa dengan ukuran 54”
lintang dan 54” bujur.
- Peta dengan skala 1 : 5.000 mencakup desa dengan ukuran 1’
54” lintang dan 1’ 54” bujur
- Peta dengan skala 1 : 10.000 mencakup desa dengan ukuran 3’
48” lintang dan 3’ 48” bujur

2
Tabel 1 – Ketentuan Pemilihan Skala Berdasarkan Ukuran Desa
pada Kertas A0

UKURAN DESA*)
UTARA- SKALA PETA DESA
BARAT-TIMUR
SELATAN
<2,5 Km ≤2,5 Km 1 : 2.500
2,5 – 3,5 Km 2,5 – 3,5 Km 1 : 5.000
3,5 - 7 Km 3,5 - 7 Km 1 : 10.000
>7 Km >7 Km 1:10.000 indeks
*) jarak panjang dan lebar desa terjauh hasil pengukuran di
lapangan

b. Ukuran kertas A1
- Peta dengan skala 1 : 2.500 mencakup desa dengan ukuran 36”
lintang dan 36” bujur.
- Peta dengan skala 1 : 5.000 mencakup desa dengan ukuran 1’
15” lintang dan 1’ 15” bujur
- Peta dengan skala 1 : 10.000 mencakup desa dengan ukuran 2’
30” lintang dan 2’ 30” bujur

Tabel 2 – Ketentuan Pemilihan Skala Berdasarkan Ukuran Desa


pada Kertas A1

UKURAN DESA*)
SKALA PETA DESA
BARAT-TIMUR UTARA-SELATAN
<1,125 Km <1,125 Km 1 : 2.500
1,125 - 2,25 Km 1,125 - 2,25 Km 1 : 5.000
2,25 - 4,5 Km 2,25 - 4,5 Km 1 : 10.000
>4,5 Km >4,5 Km 1:10.000 indeks
*) jarak panjang dan lebar desa terjauh hasil pengukuran di
lapangan

3
4.4 Ketelitian Peta

4.4.1 Ketelitian posisi horizontal

Proses pembuatan peta desa antara lain harus memenuhi standar


ketelitian Peta Desa sesuai dengan Tabel 3.

Tabel 3 – Ketelitian horizontal Peta Desa


Ketelitian horizontal
(m)
Skala
Kelas Kelas Kelas
1 2 3
1 : 10.000 2 3 5
1 : 5.000 1 1,5 2,5
1 : 2.500 0,5 0,75 1,25

Nilai ketelitian Peta Desa adalah nilai (Circular Error) CE90 untuk
ketelitian horizontal, yang berarti bahwa kesalahan posisi Peta Desa
tidak melebihi nilai ketelitian tersebut dengan tingkat kepercayaan
90%.

Nilai CE90 diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan
= Root Mean Square Error pada posisi x dan y (horizontal)

Ketelitian geometri peta harus dituliskan dalam bentuk pernyataan


pada metadata dan sajian kartografis peta desa tersebut. Pernyataan
tersebut berupa:

“Peta ini memiliki ketelitian horizontal sebesar xx,xx m. Kelas


ketelitian peta ini adalah ketelitian horizontal kelas x (*isikan
1/2/3).”

4.4.2 Uji Ketelitian posisi horizontal

Uji ketelitian posisi horizontal dilaksanakan pada peta yang


dihasilkan menggunakan sumber selain Peta Rupabumi Indonesia
(RBI) dan Peta Rencana Detil Tata Ruang (RDTR). Tata cara uji
ketelitian posisi horizontal sesuai dengan SNI 8202 – Ketelitian peta
dasar.

4
4.5 Unsur Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan

Unsur-unsur Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan meliputi:


a. Toponim
b. Batas Wilayah Administrasi
c. Jaringan/Infrastruktur Transportasi
d. Perairan (sungai, saluran air, irigasi, dan lainnya)
e. Penutup lahan dan penggunaan lahan

Kewajiban unsur yang ditampilkan dalam Peta Penutup Lahan dan


Penggunaan Lahan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 – Kewajiban Unsur Peta Penutup Lahan dan Penggunaan


Lahan
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR (Jika ada,
WAJIB PILIHAN
wajib
digambarkan)
1 Toponim
Daerah
1.1 Ѵ
Propinsi
Daerah
1.2 Ѵ
Kabupaten/kota
1.3 Kecamatan Ѵ
1.4 Desa Ѵ
1.5 Perairan Ѵ
1.6 Topografi Ѵ
Fasilitas umum dan
1.7 Ѵ
sosial
1.8 Jalan Ѵ
Batas Wilayah
2
Administrasi
2.1 Batas Negara Ѵ
2.2 Batas provinsi Ѵ
2.3 Batas kabupaten/kota Ѵ
2.4 Batas kecamatan Ѵ
2.5 Batas desa/kelurahan Ѵ
Batas dusun/dukuh
2.6 atau padanan sebutan Ѵ
pembagian wilayah desa
Batas RW atau
2.7 padanan sebutan Ѵ
pembagian wilayah desa
5
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR (Jika ada,
WAJIB PILIHAN
wajib
digambarkan)
Batas RT atau padanan
2.8 sebutan pembagian Ѵ
wilayah desa
2.9 Batas Adat Ѵ
Jaringan/Infrastruktur
3
transportasi
3.1 Jalan Tol Ѵ
3.2 Jalan Layang Ѵ
3.3 Jalan Arteri Ѵ
3.4 Jalan Kolektor Ѵ
3.5 Jalan Lokal Ѵ
3.6 Jalan Lain Ѵ
3.7 Jalan Setapak Ѵ
3.8 Jalur Kereta Api Ѵ
3.9 Jalan Lori Ѵ
3.10 Jalan Pematang Ѵ
3.11 Jalan Lintas Atas Ѵ
3.12 Jalan Lintas Bawah Ѵ
3.13 Jembatan Ѵ
Jembatan
3.14 Ѵ
penyeberangan
3.15 Titian Ѵ
3.16 Sipon/Gorong-gorong Ѵ
3.17 Talang Ѵ
3.18 Terowongan Ѵ
Kawat listrik tegangan
3.19 Ѵ
tinggi
Pipa Bahan Bakar
3.20 Ѵ
Minyak
3.21 Pipa Bahan Bakar Gas Ѵ
3.22 Pipa Air Ѵ
4 Perairan
4.1 Garis Pantai Ѵ
4.2 Sungai Ѵ
4.3 Sungai Musiman Ѵ
4.4 Jaringan Irigasi Ѵ
4.5 Jarigan Drainase Ѵ
4.6 Danau, Telaga, Waduk Ѵ
4.7 Batu Karang Ѵ
6
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR (Jika ada,
WAJIB PILIHAN
wajib
digambarkan)
4.8 Terumbu Karang Ѵ
4.9 Beting Karang Ѵ
4.10 Air terjun Ѵ
4.11 Jeram Ѵ
4.12 Arah Aliran Ѵ
4.13 Rawa Ѵ
4.14 Empang Ѵ
4.15 Penggaraman Ѵ
4.16 Terusan Ѵ
4.17 Bendungan Ѵ
4.18 Penahan Ombak Ѵ
4.19 Dermaga Ѵ
4.20 Menara Suar Ѵ
4.21 Stasiun Pasang surut Ѵ
Penutup dan
Penggunaan Lahan
5
Terbangun dan Tidak
Terbangun
5.1 Bangunan Gedung Ѵ
5.2 Tempat Tinggal Ѵ
5.3 Pekarangan Ѵ
5.4 Perkantoran Ѵ
5.5 Pendidikan Ѵ
5.6 Perdagangan dan Jasa Ѵ
Industri dan
5.7 Ѵ
Pergudangan
5.8 Peribadatan Ѵ
5.9 Kesehatan Ѵ
5.10 Olahraga Ѵ
5.11 Sosial Budaya Ѵ
Tempat
5.12 Ѵ
menarik/Pariwisata
5.13 Telekomunikasi Ѵ
5.14 Energi Ѵ
Pertahanan dan
5.15 Ѵ
Keamanan
5.16 Pemakaman Ѵ
5.17 Transportasi Ѵ
5.18 Perikanan air tawar Ѵ
7
KEWAJIBAN
KONDISIONAL
NO UNSUR (Jika ada,
WAJIB PILIHAN
wajib
digambarkan)
5.19 Peternakan Ѵ
5.20 Hutan Ѵ
5.21 Hutan Rimba Ѵ
5.22 Hutan Rakyat Ѵ
5.23 Perkebunan Ѵ
5.24 Sawah Ѵ
5.25 Sawah Tadah Hujan Ѵ
5.26 Tegalan/Ladang Ѵ
5.27 Kebun Campur Ѵ
5.28 Rumput Ѵ
5.29 Semak Belukar Ѵ
5.30 Hutan Rawa/ Bakau Ѵ
5.31 Tambak Ѵ
Vegetasi Non Budidaya
5.32 Ѵ
Lainnya
5.33 Pasir Pasut Ѵ
Lahan Terbuka (Tanah
5.34 Ѵ
Kosong)

5. Penyajian Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan

5.1 Grid dan gratikul

Tabel 5 – Ketentuan Grid dan Gratikul Peta Penutup Lahan dan


Penggunaan Lahan
Kertas A0 Kertas A1
No Skala Interval
Gratikul Interval Grid Gratikul
Grid
250 m,
250 m,
penulisan
penulisan
1 1:2.500 angka 5” (detik) 5” (detik)
angka tiap
tiap 500
500 m
m
500 m,
500 m,
penulisan
10” penulisan
2 1:5.000 angka 10” (detik)
(detik) angka tiap
tiap 500
500 m
m

8
1000 m,
1000 m,
penulisan
20” penulisan
3 1:10.000 angka 20” (detik)
(detik) angka tiap
tiap 1000
1000 m
m
1000 m,
1000 m,
penulisan
1:10.000 20” penulisan
4 angka 20” (detik)
indeks (detik) angka tiap
tiap 1000
1000 m
m

5.2 Nama unsur rupabumi

Nama unsur alam, unsur buatan, dan nama wilayah


administrasi yang dicantumkan di dalam peta adalah nama yang
telah disahkan oleh instansi yang berwenang. Penulisan nama
unsur rupabumi mengikuti kaidah penulisan nama unsur
rupabumi yang baku.

5.3 Singkatan
Singkatan yang dicantumkan di Peta Penutup Lahan dan
Penggunaan Lahan adalah singkatan yang sudah baku, kecuali
singkatan lain yang dianggap perlu. Singkatan unsur dapat
dilihat pada Lampiran B.

5.4 Simbol, Notasi dan Huruf

Simbol, notasi, dan huruf digunakan untuk merepresentasikan


unsur-unsur yang tercantum di dalam peta. Simbol, notasi dan
huruf unsur-unsur Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan
skala 1 : 2.500, 1 : 5.000, dan 1 : 10.000 disajikan dalam
Lampiran C.

5.5 Informasi peta (Tata letak peta)

Infromasi Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan memuat:

a) Judul peta;
b) Skala peta;
c) Nama peta;
d) Petunjuk letak peta (hanya ditampilkan pada peta skala 1 :
10.000 indeks) :
e) Diagram lokasi;

9
f) Logo dan alamat instansi pembuat peta ;
g) Edisi;
h) Keterangan/ legenda peta ;
i) Keterangan riwayat (termasuk keterangan kelas
ketelitian peta) ;
j) Petunjuk pembacaan koordinat geografi;
k) Petunjuk pembacaan koordinat UTM;
l) Pembagian daerah administrasi;
m) Gambar skala;
n) Singkatan;
o) Gambar arah utara
p) Muka Peta.

Spesifikasi informasi peta (tata letak peta) dapat dilihat


pada Lampiran D.

8. Ketentuan lain

8.1 Penomoran lembar peta

Nomor lembar Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan hanya


untuk Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan skala 1 :
10.000 indeks dibuat secara sistematis untuk masing – masing
desa sesuai dengan ketentuan pada Lampiran E.

10
Lampiran A
(informatif)
Contoh Pemilihan Skala

Desa A 9 Km

8 Km

Gambar A.1 Contoh ukuran Desa A

Contoh:
Berdasarkan gambar A.1, jarak wilayah paling barat dan wilayah
paling timur Desa A adalah 8 km dan jarak wilayah paling utara dan
wilayah paling selatan Desa A adalah 9 km. Berdasarkan kriteria
ukuran desa, Desa A hanya dapat disajikan pada peta indeks dengan
skala 1 : 10.000 jika menggunakan kertas ukuran A0.

Desa B
3 Km

6 Km

Gambar A.2. Contoh ukuran Desa B

Contoh:
Berdasarkan Gambar A.2 jarak wilayah paling barat dan wilayah
paling timur Desa B adalah 6 km dan jarak wilayah paling utara dan
wilayah paling selatan Desa B adalah 3 km. Berdasarkan kriteria
ukuran desa, Desa A hanya dapat disajikan pada peta indeks dengan
skala 1 : 10.000 jika memnggunakan kertas ukuran A1.

11
Lampiran B
(normatif)
Singkatan Unsur

Singkatan unsur yang digunakan di dalam Peta Penutup Lahan dan


Penggunaan Lahan adalah singkatan yang sudah baku, kecuali singkatan
lain yang dipandang perlu. Singkatan unsur berisi singkatan istilah unsur
yang dikenal dalam bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah di
Indonesia yang dicantumkan di dalam Peta Penutup Lahan dan Penggunaan
Lahan.

Kampung

Bab : Babakan (Jawa Barat) Bc : Bancah (Sumatera Barat)


Bg : Bagan (Sumatera
Be : Bone (Sulawesi) Selatan)
Dn : Dusun (Sumatera
Bh : Bah Selatan)
Gp : Gampong (Aceh) Ha : Huta (Tapanuli)
J : Jambo (Aceh)
Han : Handulan (Bengkulu) K : Kota (Jambi)
Jb : Jambur (Aceh) Kla : Kelekak (Bangka)
Kj : Keujruen (Aceh) Ku : Kubu (Bali)
Kt : Kuta (Aceh) Lad : Ladang (Aceh)
L : Lam (Aceh) Lg : Long (Aceh,
Le : Lewo (Lomblem, Kalimantan)
Adonara) Lr : Laras
Lm : Lumban (Sumatera Mk : Mukim (Aceh)
Barat) Nat : Natai (Kalimantan)
M : Meunasah (Aceh) Nga : Nanga (Flores,
Mst : Meuseugit (Aceh) Kalimantan)
Ne : Negeri, Negara Pang : Pangkalan (Riau)
Ni : Nuai (Timor) Pem : Pemaren (Aceh)
Pdk : Pondok Pri : Peraing (Sumba,
Pn : Peukan (Aceh) Sumbawa)
R : Rantau (Jambi) Rng : Riang (Flores)
Seun : Seuneubo (Aceh) Sg : Simpang
T : Talang (Riau) Tal : Talang (Sumatera
Tm : Tumbang Selatan)
(Kalimantan) Tor : Toro (Flores)
Trt : Terutong (Aceh)
12
Gunung

Ad : Adian (Tapanuli) Bl : Bulu (Sulawesi)


Bn : Buntu (Sulawesi) Br : Bur (Gayo)
Bt : Bukit Bu : Buku (Halmahera)
C : Cot (Aceh) D : Doro (Sumbawa, Flores)
De : Dede (Timor) Dg : Deleng (Tapanuli, Aceh)
Dk : Dolok (Tapanuli, Aceh) Dl : Delong (Tapanuli, Aceh)
Dt : Doto (Sumbawa) F : Fude (Buru)
Fa : Fatu (Timor, Flores) Fh : Foho (Timor, Flores)
G : Gunung Gg : Gunong (Aceh)
Gk : Guguk (Jambi) Gl : Gle (Aceh)
Gm : Gumuk (Jawa Tengah) Go : Golo (Flores)
Gr : Geger (Jawa Tengah) Gs : Gosong (Sulawesi)
H : Hol (Timor) Hh : Huhun (Wetar)
Hl : Hili (Nias) Ht : Hatu (Seram)
I : Ili (Flores) Ir : Igir (Jawa)
Ke : Keli (Flores) Kg : Kong (Kalimantan)
Kk : Kaku (Buru) L : Lolo (Timor)
M : Munduk (Bali, Mb : Mbotu (Flores)
Lombok) N : Ngga (Irian)
Mg : Moncong (Sulawesi) Ng : Ngalau
Nf : Nuaf (Timor) Pc : Poco (Flores)
Ot : Olet (Sumbawa) Peg : Pegunungan
Pd : Padang (Sumbawa) Pk : Puntuk (Jawa Timur)
Pg : Pematang (Sumatera) Pr : Pasir (Jawa Barat)
Pld : Palindi (Sumba) Ta : Tangkit
Sm : Sampar (Sumba) Td : Tandulu (Timor, Sumba)
Tb : Tubu (Timor, Flores) Tn : Tintin (Kalimantan)
Ti : Tinetan, Tintane Tt : Tutu (Sulawesi)
(Seram) Uk : Uruk (Sumatera Barat)
Tr : Tor (Tapanuli) Ur : Unter (Sumbawa)
U : Uker (Seram) Wl : Wolo (Flores)
Ul : Ulate (Seram)
W : Wagir (Jawa Tengah)

13
Kali
A : Air Ak : Air, Aek (Sumatera Barat)
Al : Alue, Alur (Aceh) Ake (Halmahera)
B : Bah (Sumatera Ar : Arul, Arosan (Aceh)
Selatan) Bg : Balang (Sulawesi)
Bng : Brang (Sumbawa) Bi : Binanga (Sulawesi)
Bt : Batang (Sumatera) Cr : Curah (Jawa Timur)
Ge : Ger (Irian) H : Handil (Kalimantan Selatan)
I : Ie (Aceh) Id : Idano (Nias)
J : Jol (Irian) Je : Jene (Sulawesi)
Jr : Jar (Pantar) K : Kali
Ka : Kuala (Aceh, Kd : Kedang (Kalimantan)
Halmahera) Kok : Kokok (Lombok)
Ko : Kokar (Sumba) L : La, Le (Aceh)
Kr : Krueng (Aceh) Lb : Lubuk (Kalimantan)
La : Lawe (Aceh) Lh : Lahar (Sulawesi)
Leb : Lebak (Sumatera) Lk : Loku (Sumba)
Li : Liu (Kalimantan) Lo : Lao (Tapanuli)
Ln : Luan (Aceh) Lw : Lowo (Flores)
Lu : Luku (Sumba) Mt : Meta (Wetar)
Mo : Mota (Timor) Na : Nanga (Sumbawa, Flores)
N : Noe (Timor) Nl : Noil (Timor, Flores)
Ngi : Nguai (Halmahera) Pkg : Pangkung (Bali)
Ol : Oil (Flores) Ps : Paisu (Halmahera)
Png : Pangung (Kalimantan) S : Sungue (Aceh)
Pt : Parit (Kalimantan) Se : Sunge (Sumbawa)
S : Sei (Kalimantan Sl : Selat (Kalimantan)
Selatan) Su : Suak (Aceh)
Si : Sungai Ter : Terusan (Sumatera Selatan)
So : Salo (Sulawesi) Tk : Tukad (Bali)
Sv : Sava (Irian, P. Selaru) Tul : Tulung (Sumatera Selatan)
Th : Tatah (Kalimantan W : Way (Sumatera Selatan,
Selatan) Sulawesi)
Tu : Tulung (Palembang) We : Wae (Seram)
U : U (Timor) Wi : Wai (Lampung, Sumba)
Wa : Wa (Buru) Wo : Wayo (Sulawesi, Sula)
Wh : Weuih (Aceh) Wy : Weye (Irian, P. Selaru)
Wn : Waiyan (Seram) Yr : Yer (Irian, P. Babar)
Wr : Weri (lrian, P. Selaru)
Y : Yeh (Bali)
14
Rawa
Ba : Balong Br : Baruh (Kalimantan Selatan)
Db : Debu (Timor) Kl : Kolam (Timor)
Lb : Lebak Lr : Lura (Sulawesi)
P : Paya R : Rawah
Rw : Rawang (Palembang, Tlr : Telar (Jawa Barat)
Riau)

Telaga
Bg : Balang (Sulawesi) Bw : Bawang (Lampung)
D : Danau Kb : Kobak
Kn : Kenohan (Kalimantan) L : Lebak (Sumatera Selatan)
Lp : Lopa (Halmahera) Lt : Laut (Aceh)
R : Ranau St : Setu, Situ (Jawa Barat)
T : Telaga Ts : Tasik (Sumatera Barat)
Wk : Waduk

Teluk
Ao : Ayiko (Halmahera) Jk : Jiko (P. Sula)
Lab : Labuhan Lg : Lego (Jawa)
Lhk : Lhok (Aceh) Lng : Lempong
Loh : Loho (Flores) Sk : Solok
Tl : Teluk

Tanjung
Ba : Batu Bk : Buku (Timor)
Nn : Nunu (Wetar) Nu : Ngalu (Flores)
Td : Tando (Sulawesi) Te : Tongge (Sulawesi)
Tg : Tanjung, Tanjong Tn : Tubun (P. Tanimbar)
Tno : Tano (Sumbawa) Tre : Ture (Nias)
Tt : Tuktuk (Sumatera Tu : Tutun (Irian, P. Wetar)
Utara) Wt : Wutun (Timor, Flores)
Ug : Ujung

Pulau Gi : Gili (Lombok, Flores)


B : Busung Kep : Kepulauan
Gn : Gosong (Kalimantan) Nh : Nuha (Sulawesi,
Mi : Mios Sumbawa)
Ns : Nusa, Nus P : Pulau
Tog : Tokong (Riau) Y : Yef, Yus (Irian)
15
Kuala
Ka : Kuala M : Muara

Tanaman
Ch : Cengkeh Ct : Coklat
Gbr : Gambir Ka : Kapas
Km : Kayumanis Ko : Koka
Kpo : Ketela Pohon Ld : Lada
Pi : Pinang Pl : Pala
Po : Pohon Buah-buahan Pra : Pohon Randu
Ps : Pisang Sa : Serai
Se : Serabut Si : Sirih
Te : Tebu Tem : Tembakau

Kantor Pemerintahan
G : Gubernur W : Walikota
B : Kabupaten C : Kecamatan

Lain-lain
At : Air Terjun Bp : Balai Pengobatan
Btm : Bangsal Tembakau Ga : Gua
Kw : Kawah Pal : Pusat Aliran Listrik
Pgk : Penggergajian Kayu Pka : Pangkalan Kayu
Png : Penginapan Rt : Rumah Tinggal/Hampir
Runtuh

16
Lampiran C
(normatif)
Simbol, notasi dan huruf

Tabel C.1. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur toponim

JENIS SPESIFIKASI
NO UNSUR CONTOH APLIKASI
DATA Skala 1:2.500 Skala 1:5.000 Skala 1:10.000
Fasilitas Umum
*) Untuk titik fasilitas
Font: Font:
umum hanya Font:
Arial Narrow, 7 Arial Narrow, 6
fasilitas umum yang Arial Narrow, 5 pt
pt pt
utama dan besar,
misalnya bandara, RGB:
1 Titik RGB: RGB:
terminal, stasiun, 165 56 0
165 56 0 165 56 0
pariwisata yang
merupakan unggulan Outline: putih,
Outline: putih, Outline: putih,
desa dimunculkan 0.1 pt
0.3 pt 0.2 pt
label nama pada
peta.

17
JENIS SPESIFIKASI
NO UNSUR CONTOH APLIKASI
DATA Skala 1:2.500 Skala 1:5.000 Skala 1:10.000
Font: Font: Font:
Arial, Italic, 7 pt Arial, Italic, 6 pt Arial, Italic, 56 pt

RGB: RGB: RGB:


2 Jalan Garis
78 78 78 78 78 78 78 78 78

Outline: putih, Outline: putih, Outline: putih,


0.3 pt 0.2 pt 0.1 pt
Huruf miring (italic) dengan Serif (Times New Roman)
3 Nama perairan: warna biru. Ukuran huruf dari nama unsur perairan
sesuai dengan luas unsur tersebut.
SAMUDERA
Ukuran Ukuran Ukuran LAUT
Samudera, Laut, maksimum 15 pt maksimum 14 pt maksimum 13 pt SELAT
Sungai, Teluk, dan minimum 9 dan minimum 8 dan minimum 7
Titik DANAU
Selat, Danau, dan pt tergantung pt tergantung pt tergantung dari
sejenisnya. dari tingkat dari tingkat tingkat unsur SUNGAI
unsur tersebut. unsur tersebut. tersebut. Teluk
Sungai
Huruf miring (italic) dengan serif (Times New Roman)
4 Nama topografi : warna hitam. Ukuran huruf dari nama unsur perairan
sesuai dengan luas unsur tersebut.

18
JENIS SPESIFIKASI
NO UNSUR CONTOH APLIKASI
DATA Skala 1:2.500 Skala 1:5.000 Skala 1:10.000

PEGUNUNGAN

Ukuran Ukuran Ukuran GUNUNG


Pegunungan,
maksimum 15 pt maksimum 14 pt maksimum 13 pt
Gunung, Bukit,
dan minimum 9 dan minimum 8 dan minimum 7
4.1 Tanjung, Pulau, Titik
pt tergantung pt tergantung pt tergantung dari
Kepulauan, Lembah, Gunung
dari tingkat dari tingkat tingkat unsur
dan sejenisnya.
unsur tersebut. unsur tersebut. tersebut.

Bukit

Nama wilayah
5 Huruf besar tegak (Arial) medium warna hitam.
administrasi:
5.1 Provinsi Titik Ukuran 17 pt Ukuran 16 pt Ukuran 15 pt JAWA BARAT
5.2 Kabupaten Titik Ukuran 15 pt Ukuran 14 pt Ukuran 13 pt BOGOR
5.3 Kecamatan Titik Ukuran 14 pt Ukuran 13 pt Ukuran 12 pt CIBINONG
5.4 Kelurahan Titik Ukuran 13 pt Ukuran 12 pt Ukuran 11 pt PAKANSARI
5.5 Dusun/Dukuh Titik Ukuran 12 pt Ukuran 11 pt Ukuran 10 pt CIKEMPONG
5.6 Rukun warga Titik Ukuran 11 pt Ukuran 10 pt Ukuran 9 pt RW. 10
5.7 Rukun Tetangga Titik Ukuran 11 pt Ukuran 10 pt Ukuran 9 pt RT. 03

19
Tabel C.2. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur batas wilayah administrasi

SIMBOL WARNA (100%)


N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI
Batas Negara Hitam 00 00 00 100
atau Batas
Batas
1 Garis Internasional
Negara Mask:
dengan negara Ukuran mask: 2 mm 00 00 00 20
tetangga Abu-abu

Batas Propinsi Hitam 00 00 00 100


Batas atau Batas
2 Garis
Provinsi Daerah Mask:
Tingkat I Ukuran mask: 1,6 mm 00 00 00 00
Putih
Batas
Batas Kabupaten/Ko Hitam 00 00 00 100
3 Kabupaten/ Garis ta atau Batas
Kota Daerah Mask:
00 00 00 00
Tingkat II Ukuran mask: 1,4 mm Putih

20
SIMBOL WARNA (100%)
N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI

Hitam 00 00 00 100
Batas Batas
4 Garis
Kecamatan Kecamatan
Mask:
00 17 50 00
Orange
Ukuran mask: 1,2 mm

Hitam 00 00 00 100
Batas
Batas Desa /
5 Kelurahan/ Garis
Kelurahan Mask: 10
Desa 00 00 00
Kuning 0
Ukuran mask: 1 mm

Abu-abu 00 00 00 30
Batas Batas Dusun/
6 Garis
Dusun Dukuh Mask: 10
Ukuran mask: 0,5 mm 00 00 00
Kuning 0

Abu-abu 00 00 00 50
7 Batas RW Garis Batas RW
Mask:
00 00 25 00
Kuning
Ukuran mask: 0,5 mm

21
SIMBOL WARNA (100%)
N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M
APLIKASI
Abu-abu 00 00 00 00
8 Batas RT Garis Batas RT Mask:
00 00 25 00
Ukuran mask: 0,5 mm Kuning
Hitam 00 00 00 100
9 Batas Adat Garis Batas Adat Mask:
00 37 85 00
Ukuran mask: 0,5 mm Orange

22
Tabel C.3. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur jaringan/infrastruktur transportasi

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
1 Jalan
Jalan alternative untuk
mengatasi kemacetan
lalu lintas ataupun Kuning 00 00 60 00
untuk memperpendek
1.1 Jalan Tol Garis jarak tempuh dari satu
tempat ke tempat lain,
dan dikenakan biaya Mask:
00 00 00 100
sesuai tarif yang Hitam
berlaku
Magenta 00 50 00 00
Jalan yang melayang Abu-abu 00 00 00 40
Jalan
1.2 Garis diatas permukaan
Layang Mask:
tanah 00 00 00 100
Hitam
Jalan yang melayani
angkutan Magenta 00 50 00 00
utama dengan ciri-ciri
1.3 Jalan Arteri Garis perjalanan
jarak jauh dan Mask:
00 00 00 100
kecepatan rata-rata Hitam
tinggi

23
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Jalan umum yang
berfungsi Magenta 00 30 00 00
melayani angkutan
pengumpul atau
Jalan pembagi dengan ciri
1.4 Kolektor/ Garis perjalanan
Utama jarak sedang, kecepatan Mask:
rata-rata 00 00 00 100
Hitam
sedang, dan jumlah
jalan masuk
dibatasi
Jalan umum yang
berfungsi Orange 00 47 60 00
melayani angkutan
setempat
dengan ciri perjalanan
1.5 Jalan Lokal Garis
jarak dekat,
kecepatan rata-rata Mask:
00 00 00 100
rendah, dan Hitam
jumlah jalan masuk
tidak dibatasi

24
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Jalan yang melayani
angkutan Orange 00 32 60 00
setempat dengan ciri-
1.6 Jalan Lain Garis ciri perjalanan
dekat dan kecepatan Mask:
00 00 00 100
rata-rata Hitam
rendah
Jalan khusus pejalan
kaki, biasanya
Jalan menghubungkan
1.7 Garis Magenta 00 40 00 00
Setapak kampung satu dan
lainnya atau di daerah
pegunungan
Putih 00 00 00 00
Jalur Kereta Jalan berupa rel untuk
1.8 Garis Mask:
Api kereta api. 00 00 00 100
Hitam
Jalan berupa rel untuk
kereta
1.9 Jalan Lori Garis Hitam 00 00 00 100
pengangkut hasil
perkebunan
Jalan kecil yang
Jalan ditinggikan,
1.10 Garis Abu-abu 00 00 00 50
Pematang biasanya terdapat di
area sawah

25
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Jalan yang melintas
diatas jalan
Jalan Lintas
1.11 Garis yang lain atau melayang Hitam 00 00 00 100
Atas
diatas
permukaan tanah
Bagian permukaan
bumi yang
Jalan Lintas
1.12 Garis ditembus untuk Hitam 00 00 00 100
Bawah
keperluan
transportasi.
2 Jembatan
Bangunan yang
melintas di atas
2.1 Jembatan Garis badan air untuk dilalui Hitam 00 00 00 100
kendaraan
bermotor, kereta api
Bangunan yang Putih 00 00 00 00
Jembatan melintas di atas
2.2 Penyebe Garis badan jalan untuk Mask:
rangan dilalui kendaraan 00 00 00 100
Hitam
bermotor

26
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Bangunan yang
melintas di atas
badan air atau jalan
2.3 Titian Garis yang tidak Hitam 00 00 00 100
dapat dilalui kereta api,
kendaraan
beroda empat
Saluran air yang
Sipon/
menembus atau
3 Gorong- Garis Hitam 00 00 00 100
memotong jalan di
Gorong
bawah tanah
Saluran air yang
melintas di atas 10
4 Talang Garis Cyan 00 00 00
jalan kereta api atau 0
jalan raya
Bagian bumi yang
5 Terowongan Garis ditembus untuk Hitam 00 00 00 100
keperluan transportasi
Kawat listrik tegangan 10
Kawat Magenta 00 00 00
tinggi dari 0
Listrik
6 Garis sumber pembangkit ke
tegangan Mask:
stasiun 00 00 00 100
Tinggi Hitam
berikutnya

27
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Pipa untuk
Pipa Bahan memindahkan bahan
10
7 Bakar Garis bakar (gas, cair) yang Magenta 00 00 00
0
Minyak berada di
atas permukaan tanah.
Pipa untuk Putih 00 00 00 00
Pipa Bahan menyalurkan gas dari
8 Garis Mask:
Bakar gas satu tempat ke tempat 00 00 00 100
lain. Hitam
Pipa untuk Putih 00 00 00 00
menyalurkan air minum
9 Pipa Air Garis Mask: 10
dari satu tempat ke 00 00 00
tempat lain Cyan 0

28
Tabel C.4. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur perairan

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Garis yang
Cyan 100 00 00 00
memperlihatkan
1 Garis Pantai Garis pantai pada saat air
pasang Cyan 20 00 00 00
rata-rata
2 Sungai
Cyan 100 00 00 00
Area, Sungai yang mengalir
2.1 Sungai
garis sepanjang tahun Cyan 20 00 00 00

Cyan 100 00 00 00
Sungai Area, Sungai yang mengalir
2.2
Musiman garis musiman
Cyan 20 00 00 00

Biru 61 25 10 00
Jaringan Area,
3 Saluran air buatan
Irigasi garis
Biru 33 10 05 00

29
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Satu
Biru 55 30 00 00
kesatuan saluran dan
Jarigan bangunan yang
4 Garis
Drainase diperlukan untuk
Biru 100 56 00 00
pengaturan
air drainase

Danau, Genangan air tawar Cyan 100 00 00 00


5 Telaga, Area atau payau yang luas
Waduk di daratan Cyan 20 00 00 00

Batu yang selalu


Batu
6 Titik tampak di Hitam 00 00 00 100
Karang
permukaan air laut

Batu karang yang


Terumbu
7 Titik tampak pada waktu Hitam 00 00 00 100
Karang
air laut surut

Beting Gugusan batu karang


8 Garis Hitam 00 00 00 100
Karang dan terumbu

30
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Perubahan kecepatan
aliran air yang tiba-
tiba, karena
9 Air terjun Titik Cyan 100 00 00 00
perbedaan tinggi
dasar sungai yang
besar
Perubahan kecepatan
aliran air yang tiba-
10 Jeram Garis tiba, tetapi belum Cyan 100 00 00 00
mencapai tingkat air
terjun

Tanda arah aliran


11 Arah Aliran Garis Cyan 100 00 00 00
sungai

Genagan air Hitam 00 00 00 100


sepanjang tahun dan
12 Rawa Area biasanya ditumbuhi Cyan 40 00 00 00
yang tingginya
kurang dari 5 meter Putih 00 00 00 00

31
SIMBOL WARNA (100%)
N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI
Hitam 00 00 00 100
Tempat peternakan Cyan 100 00 00 00
13 Empang Area
ikan
Cyan 40 00 00 00
Hitam 00 00 00 100
Penggarama Tempat pembuatan
14 Area Cyan 20 00 00 00
n garam dari air laut
Putih 00 00 00 00

Menggambarkan
Cyan 100 00 00 00
saluran buatan
15 Terusan Garis
primer dan sekunder
beserta namanya Cyan 20 00 00 00

Bendungan yang
dibuat untuk
16 Bendungan Garis Hitam 00 00 00 100
membendung aliran
air
Bangunan yang
Penahan dibuat untuk
17 Garis Hitam 00 00 00 100
Ombak menahan gelombang
atau ombak

32
SIMBOL WARNA (100%)
N TINTA
UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
O CETAK C M Y K
APLIKASI

Bangunan yang
dibuat untuk bongkar
18 Dermaga Garis Hitam 00 00 00 100
muat barang dan
atau penumpang
kapal
Hitam 00 00 00 100
Stasiun pengamat
Stasiun Hitam 00 00 00 100
19 Titik pasang surut
Pasang surut
permukaan air laut
Hitam 00 00 00 100

33
Tabel C.5. Simbol, notasi dan huruf untuk unsur penutup lahan dan penggunaan lahan

SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)


NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Penutup
dan
1 Penggunaan
Lahan
Terbangun
Segala bentuk dan
struktur Magenta 00 70 00 00
bangunan yang
Bangunan
1.1 Area berhubungan
Gedung Mask:
dengan gedung dan 00 00 00 100
bukan merupakan Hitam
rumah tempat tinggal
Segala bentuk dan Orange 00 20 25 00
Bangunan struktur
1.2 Tempat Area bangunan yang
Mask:
Tinggal menunjukkan rumah 00 00 00 100
Hitam
tempat tinggal

34
SIMBOL DAN TINTA WARNA (100%)
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN SPESIFIKASI
APLIKASI CETAK C M Y K
Ruang yang terdiri atas
kelompok rumah tinggal Abu-abu 00 00 00 18
yang mewadahi
kehidupan dan
1.3 Pekarangan Area
penghidupan Mask:
masyarakat yang 00 00 00 100
Hitam
dilengkapi dengan
fasilitasnya.
Kawasan yang
difungsikan untuk Coklat
22 40 52 00
pengembangan kegiatan Muda
pelayanan pemerintahan
dan
tempat
1.4 Perkantoran Area
bekerja/berusaha,
tempat berusaha, Mask:
00 00 00 100
dilengkapi dengan Hitam
fasilitas
umum/sosial
pendukungnya.

35
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Kawasan yang
dikembangkan untuk sarana Coklat
13 20 37 00
pendidikan dasar sampai Muda
dengan pendidikan
1.5 Pendidikan Area
tinggi, pendidikan formal
dan informal, serta Mask:
00 00 00 100
dikembangkan secara Hitam
horizontal dan vertikal
Kawasan yang Merah
00 21 16 00
Perdagangan dikembangkan untuk Muda
1.6 Area
dan Jasa aktivitas perdagangan Mask:
barang dan jasa 00 00 00 100
Hitam
Kawasan yang diperutukkan
untuk kegiatan pengolahan
Orange 00 31 48 00
bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi,
dan/atau barang jadi
Industri dan
1.7 Area menjadi barang dengan nilai
Pergudangan
yang lebih tinggi untuk
Mask:
penggunaannya, termasuk 00 00 00 100
Hitam
kegiatan rancang
bangun dan perekayasaan
industri

36
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Kawasan yang berfungsi
untuk menampung sarana Ungu 35 37 27 00
ibadah dengan hierarki dan
1.8 Peribadatan Area
skala
pelayanan yang disesuaikan Mask:
00 00 00 100
dengan jumlah penduduk Hitam

Kawasan yang berfungsi


Merah
sebagai sarana kesehatan 09 29 25 00
Muda
dengan hierarki dan skala
pelayanan yang disesuaikan
1.9 Kesehatan Area
dengan jumlah penduduk
yang akan dilayani yang
Mask:
dikembangkan secara 00 00 00 100
Hitam
horizontal dan vertikal

Kawasan yang berfungsi Kuning 07 20 51 00


1.10 Olahraga Area untuk menunjang aktivitas
olahraga Mask:
00 00 00 100
Hitam

37
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Kawasan yang berfungsi
untuk menampung sarana
sosial budaya dengan
Orange 00 44 65 00
hierarki dan skala
Sosial
1.11 Area pelayanan yang
Budaya
disesuaikan dengan jumlah
penduduk yang
Mask:
dikembangkan secara 00 00 00 100
Hitam
horizontal maupun vertikal
Kawasan yang berfungsi Ungu 21 42 09 00
Tempat
untuk kegiatan pariwisata
1.12 menarik/Pari Area
baik alam, Mask:
wisata 00 00 00 100
buatan, maupun budaya Hitam

Kawasan yang berfungsi Orange 00 26 70 00


Telekomunik
1.13 Area sebagai sarana pelayanan
asi Mask:
telekomunikasi 00 00 00 100
Hitam
Kawasan yang berfungsi Hijau 09 09 59 00
sebagai sarana pelayanan
1.14 Energi Area
energi dan instalasi Mask:
pndukungnya 00 00 00 100
Hitam

38
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Kawasan yang difungsikan
untuk menjamin kegiatan Hijau 23 24 59 00
dan pengembangan bidang
Pertahanan pertahanan dan keamanan
1.15 dan Area seperti kantor, instalasi
Keamanan hankam, termasuk tempat Mask:
00 00 00 100
latihan baik pada tingkat Hitam
nasional, Kodam, Korem,
Koramil
Abu-abu 00 00 00 44
Area yang difungsikan untuk
1.16 Pemakaman Area
pemakaman Mask:
00 00 00 100
Hitam

Jaringan prasarana
(pendukung) transportasi Biru 42 30 22 00
1.17 Transportasi Area yang diperuntukkan untuk
lalulintas berbagai jenis Mask:
00 00 00 100
kendaraan bermotor Hitam

39
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Penutup dan
Penggunaan
2
Lahan Tidak
Terbangun

Aktifitas pengelolaan dan Biru 27 29 00 00


pemanfaatan sumberdaya
ikan air tawar beserta
Perikanan air
2.1 Area lingkungan untuk kegiatan
tawar
pra produksi, produksi, Mask:
pengelolaan sampai dengan 00 00 00 100
Hitam
pemasarannya

Pengusahaan atau 10
pembudidayaan atau Hijau 22 31 00
0
2.2 Peternakan Area pemeliharaan ternak dengan
segala fasilitas penunjang
Mask:
bagi kehidupan ternak 00 00 00 100
Hitam

HIjau 22 12 31 00
Lahan yang tertutup
2.3 Hutan Area
tanaman hutan. Mask:
00 00 00 100
Hitam

40
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Hijau
41 16 51 00
tua
Hijau 17 00 25 00
2.4 Hutan Rimba Area
Mask:
00 00 00 100
Hitam

Hijau 35 00 53 00

Hutan
2.5 Area Putih 00 00 00 00
Rakyat
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Lahan yang diusahakan Mask:
untuk kebun dan tanaman 00 00 00 100
Hitam
perkebunan, baik dikelola
2.6 Perkebunan Area
perorangan, perusahaan
swasta, PERUM maupun Hijau 15 00 21 00
BUMN.
Lahan yang diusahakan Mask:
00 00 00 100
untuk tanaman padi dengan Hitam
2.7 Sawah Area Cyan 40 00 00 00
cara irigasi maupun non
irigasi Putih 00 00 00 00

41
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Mask:
00 00 00 100
Sawah Tadah Hitam
2.8
Hujan Cyan 40 00 00 00
Putih 00 00 00 00
Lahan yang diusahakan Mask:
00 00 00 100
Tegalan/ secara tidak tetap atau Hitam
2.9 Area
Ladang teratur, termasuk
Kuning 00 00 40 00
pekarangan
Hijau 26 00 37 00
Kebun
2.10 Area Mask:
Campur 00 00 00 100
Hitam
HIjau
(backgro 26 00 37 00
Lahan yang diusahakan, und)
termasuk tanah kosong,
2.11 Rumput Area Hijau
adang rumput, Ilalang, 60 25 77 00
tua
savana dengan sedikit pohon
Mask:
00 00 00 100
Hitam
Hijau 35 00 53 00
Semak Lahan yang tertutup Putih 00 00 00 00
2.12 Area
Belukar tanaman belukar Mask:
00 00 00 100
Hitam

42
SIMBOL WARNA (100%)
TINTA
NO UNSUR TIPE PENGERTIAN DAN SPESIFIKASI
CETAK C M Y K
APLIKASI
Hutan yang tumbuh dan Hijau 35 00 53 00
berkembang pada tempat Putih 00 00 00 00
Hutan Rawa/
2.13 Area yang selalu atau secara Cyan 30 00 00 00
Bakau
musiman tergenang air Mask:
tawar 00 00 00 100
Hitam
kolam buatan, biasanya di Hijau 54 18 34 00
daerah pantai, yang diisi air
2.14 Tambak Area dan dimanfaatkan sebagai Mask:
sarana budidaya perairan 00 00 00 100
Hitam
(akuakultur)
Vegetasi Non Hijau 46 07 41 00
2.15 Budidaya Area Mask:
Lainnya 00 00 00 100
Hitam
Orange 00 06 14 00
2.16 Pasir Pasut Area
Mask:
00 00 00 100
Hitam

Lahan Putih 00 00 00 00
Lahan tanpa tutupan baik
Terbuka
2.17 Area yang bersifat alami, semi
(Tanah Mask:
alami maupun artifisial 00 00 00 100
Kosong) Hitam

43
Lampiran D
(normatif)
Informasi peta (tata letak peta)

D.1. Tampilan Keselurahan Peta


Peta Ukuran A1

Gambar D.1. Tata letak peta ukuran A1

44
Peta Ukuran A0

Gambar D.2. Tata letak peta ukuran A0

45
D.2. Spesifikasi Tata Letak Peta

1. Judul Peta

Judul peta memuat informasi mengenai jenis peta desa

2. Skala Peta

Skala peta disajikan dalam bentuk text dan garis. Skala garis
digambarkan dengan satuan meter.

Gambar D.3. Skala garis pada kertas ukuran A1

Gambar D.4. Skala garis pada kertas ukuran A0

3. Nomor Lembar

Nomor lembar peta menerangkan informasi penomoran indeks


apabila peta disajikan dalam beberapa lembar peta skala 1 :
10.000. Penyusunan indeks dan penomoran indeks dijelaskan
dalam lampiran E.

4. Nama Desa

Nama desa menerangkan tentang nama wilayah desa yang


dipetakan.

5. Orientasi Arah

Arah utara digambarkan dengan simbol sebagai berikut :

Gambar D.5. Arah Utara


46
6. Edisi dan tahun pembuatan

Edisi menunjukkan urutan pembuatan peta pada wilayah dan pada


tahun yang sama. Tahun pembuatan menunjukkan tahun pembuatan
peta desa.

7. Petunjuk letak peta

Petunjuk letak peta memberikan informasi tentang tata letak peta


yang disajikan dalam beberapa lembar peta berdasarkan indeks yang
telah disusun.

Gambar D.6. Ukuran Petunjuk Letak Peta Pada Kertas A1

Gambar D.7. Ukuran Petunjuk Letak Peta Pada Kertas A0

47
8. Diagram Lokasi

Diagram lokasi memberikan informasi tentang lokasi wilayah desa


yang dipetakan.

Gambar D.8. Ukuran diagram lokasi pada Kertas A1

Gambar D.9. Ukuran diagram lokasi pada Kertas A1

9. Proyeksi, sistem grid dan datum

Menerangkan tentang proyeksi, sistem grid dan datum yang


digunakan dalam penyajian peta

48
10. Logo

Menerangkan logo instansi pembuat peta desa

Gambar D-10. Ukuran logo pada Kertas A1

Gambar D.11. Ukuran logo pada Kertas A0

Disebelah kanan logo diberikan informasi mengenai nama


instansi, alamat dan kontak person instansi

LOGO

Gambar D.12. Contoh Keterangan Logo jika Pelaksana adalah Badan


Informasi Geospasial

11. Keterangan Hak Cipta

Berisi keterangan “Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang”

49
12. Keterangan

Memberikan informasi mengenai legenda yang digunakan dalam


peta desa

Gambar D.13. Contoh Keterangan


50
13. Sumber data dan Riwayat Peta

Sumber data dan riwayat peta menerangkan tentang data atau peta
lain yang digunakan dalam pembuatan peta desa. Salah satu riwayat
peta yang harus dijelaskan adalah kelas peta berdasarkan uji
ketelitian horizontal peta.

14. Catatan

Menerangkan informasi khusus mengenai peta yang disajikan

15. Muka Peta

Muka peta berisi informasi desa yang akan dipetakan.

D.3. Spesifikasi Penulisan Informasi Peta

Tabel D.1. Spesifikasi Penulisan Informasi Peta

No Penulisan Kertas A1 Kertas A0


Arial, Arial,
Bold, Bold,
1 Judul Peta:
14-18 pt, 32-36 pt,
Hitam Hitam
Skala Angka: Skala Angka:
Arial, Arial,
2 Skala Peta
Bold, Bold,
13 pt. 26 pt.
Arial, Arial,
Bold, Bold,
3 Nomor Lembar:
13 pt, 26 pt,
Biru Biru
Arial, Arial,
Bold, Bold,
4 Nama Desa:
25 pt, 50 pt,
Hitam Hitam
Panjang x lebar: Panjang x lebar:
5 Orientasi Arah
2 cm x 2 cm 4 cm x 4 cm
Arial Narrow, Arial Narrow,
Edisi dan tahun
6 8 pt, 16 pt,
pembuatan
Hitam Hitam

51
No Penulisan Kertas A1 Kertas A0
Judul: Judul:
Arial Narrow, Arial Narrow,
7 pt, 14 pt,
Hitam. Hitam.
Petunjuk Letak
7 Keterangan Keterangan
Peta:
koordinat: koordinat:
Arial, Arial,
6 pt, 9 pt,
Biru. Biru.
Judul: Judul:
Arial Narrow, Arial Narrow,
7 pt, 14 pt,
Biru. Biru.
8 Diagram Lokasi: Keterangan Keterangan
koordinat: koordinat:
Arial, Arial,
6 pt, 9 pt,
Biru. Biru.
Proyeksi, Sistem Arial Narrow, Arial Narrow,
9 grid, Datum 7 pt, 14 pt,
horizontal: Hitam. Hitam.
Logo: Logo:
Lebar 1,5 cm. Lebar 3 cm.
Logo Pelaksana Alamat: Alamat:
10
dan Alamat: Arial Narrow, Arial Narrow,
6 pt, 12 pt,
Hitam. Hitam.
Arial Narrow, Arial Narrow,
Keterangan Hak
11 6 pt, 9 pt,
Cipta
Hitam. Hitam.
Arial Narrow, Arial Narrow,
12 Keterangan 10 pt, 20 pt,
Hitam. Hitam.
Arial Narrow, Arial Narrow,
Sumber Data dan
13 9 pt, 18 pt,
Riwayat Peta
Hitam Hitam
Arial Narrow, Arial Narrow,
14 Catatan 9 pt, 18 pt,
Hitam Hitam

52
Lampiran E
(informatif)
Spesifikasi Penomoran Lembar Peta Indeks

Apabila wilayah desa tidak bisa disajikan dalam 1 lembar peta skala 1
: 10.000 maka wilayah desa disajikan dalam beberapa lembar peta
skala 1 : 10.000 yang disusun berdasarkan indeks. Pembuatan indeks
dilakukan dengan mempertimbangkan bentuk wilayah desa sehingga
mampu meminimalisir jumlah lembar peta. Penomoran indeks peta
desa menggunakan perpaduan antara huruf dan nomor. Penggunaan
huruf dimulai dari utara ke selatan sedangkan penggunaan nomor
dimulai dari barat ke timur. Indeks yang digunakan dalam penyajian
peta desa pada kertas A0 memiliki ukuran 7 Km x 7 km. Indeks yang
digunakan dalam penyajian peta desa pada kertas A0 memiliki
ukuran 4,6 Km x 4,6 km.

Gambar E.1. Contoh Penomoran skala 1 : 10.000 indeks (jumlah


indeks genap

Gambar E.2. Contoh Penomoran skala 1 : 10.000 indeks (jumlah


indeks ganjil)

53
Lampiran F
(informatif)
Contoh Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan

Gambar F.1. Contoh Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan

54
Bibliografi

Badan Standardisasi Nasional, 2010, Spesifikasi Penyajian Peta


Rupabumi – bagian 2: Skala 1:25.000, Badan Standardisasi
Nasional: Jakarta

Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim, 2015, Dokumen Disain


Symbol Library dan Visual Specification, Badan Informasi
Geospasial: Bogor

Undang – undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

Undang – undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah

KEPALA
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL.

PRIYADI KARDONO

Salinan Sesuai dengan Aslinya


Kepala Bagian Hukum
ttd.

Gindo Sahat JHH

55

Anda mungkin juga menyukai