Anda di halaman 1dari 6

Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 3, No.

2, November 2020 : 59 - 64

Evaluasi Kolam Pengendapan Lumpur (SP 10) terhadap


Debit Air Pompa yang Masuk (Studi Kasus: PT Trisensa Mineral Utama,
Tani Aman, Kalimantan Timur)

Settling pond Evaluation (SP 10) towards Pump Water Debit


(Study Case: PT Trisensa Mineral Utama, Tani Aman, East Kalimantan)

Nita Setianingrum1*, Ririn Yulianti2

1,2
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti,
Jalan Kyai Tapa No.1, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta 11440, Indonesia

*E-mail untuk korespondensi (corresponding author): arumnita15@gmail.com

ABSTRAK – Berdasarkan Kepmen 1827 pada kampiran II No 17 Ayat (i) tentang Pengelolaan air tambang yang
berbunyi fasilitas penampungan air tambang, serta fasilitas pengendapan memiliki kapasitas sekurang-
kurangnya 1,25 (satu koma dua puluh lima) kali volume air tambang pada curah hujan tertinggi selama 84
(delapan puluh empat) jam. Sehingga diperkirakan menyebabkan peningkatan volume air yang masuk ke
sump pit B521 pada bulan basah sebesar 56,08% dan pada bulan kering sebesar 51,38%. Air yang berada di
sump pit dipompakan menuju settling pond 10, untuk kondisi aktual settling pond 10 sudah beberapa kali
meluap ke permukaan dikarenakan adanya perbedaan debit air yang masuk lebih besar dibandingkan debit
air yang keluar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah pengeringan sump pit
B521 berdasarkan aktual dan Kepmen 1827, mengetahui target pengeringan berdasarkan aktual dan Kepmen
1827, menentukan rancangan settling pond 10 yang optimal. Penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan pada bulan
basah selama 80 hari dan pada bulan kering selama 97 hari. Berdasarkan volume air yang masuk ke settling
pond 10 sebesar 34.279,2 m³/hari sehingga rekomendasi untuk settling pond 10 dibuthkan luasan sebesar
5.713,2 m², panjang 104 m, lebar 55 m, lebar tiap kompartemen 13 m, lebar bawah tiap kompartemen 9,5
m, lebar penyekat 6 m, dengan jumlah 8 kompartemen.

Kata kunci: Kepmen 1827, volume, sump, settling pond

ABSTRACT – Based on Ministerial Decree 1827 in appendix II No. 17 Paragraph (i) on Management of mine
water which reads mine water storage facilities, and sedimentation facilities have a capacity of at least 1.25
(one point twenty five) times the volume of mine water at the highest rainfall during 84 (eighty-four) hours.
So that it is estimated to cause an increase in the volume of water entering the B521 sump pit in the wet
month by 56.08% and in the dry month by 51.38%. Water in the sump pit is pumped to settling pond 10, for
actual conditions settling pond 10 has several times overflowed to the surface due to the difference in the
flow of incoming water is greater than the discharge of water that comes out. The purpose of this study is to
determine the steps of draining the B521 sump pit based on the actual and Kepmen 1827, knowing the drying
targets based on the actual and Kepmen 1827, determining the optimal settling pond 10 design. This research
uses a quantitative approach. The results of this study are the time needed for drying in the wet month for 80
days and in the dry month for 97 days. Based on the volume of water entering settling pond 10 is 34,279.2 m³
/ day so the recommendation for settling pond 10 requires an area of 5,713.2 m², 104 m in length, 55 m in
width, 13 m in each compartment width, in the bottom of 9 compartments, 5 m, 6 m wide insulation, with a
total 8 compartments.

Keywords: Ministerial Decree 1827, volume sump, settling pond

PENDAHULUAN

59
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 3, No. 2, November 2020 : 59 - 64

PT Trisensa Mineral Utama (PT TMU) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan
batubara yang berlokasi di desa Tani Aman, kecamatan Loa Jonan, Kalimantan Timur, dengan
sistem metode penambangan terbuka. Untuk tambang terbuka kegiatan penambangan dapat
dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Pada bulan basah intensitas curah hujan meningkat bila di
bandingkan dengan bulan kering. Sehingga jumlah air yang masuk ke sump pit B521 pun berbeda.
Berdasarkan Kepmen 1827/K/30/MEM/2018 Lampiran II Nomor 17 ayat (i) tentang Pengelolaan air
tambang yang berbunyi fasilitas penampungan air tambang, serta fasilitas pengendapan memiliki
kapasitas sekurang-kurangnya 1,25 (satu koma dua puluh lima) kali volume air tambang pada curah
hujan tertinggi selama 84 (delapan puluh empat) jam.

Kondisi tersebut diperkirakan menyebabkan peningkatan volume air yang masuk ke sump pit B521
pada bulan basah sebesar 56,08% dan pada bulan kering sebesar 51,38%. Dikarenakan adanya
target produksi pada bulan Oktober 2019 maka pada sump pit B521 harus dilakukan pengeringan
atau sering disebut dengan mine dewatering. Untuk menunjang kegiatan mine dewatering maka di
lakukan pemompaan pada sump pit B521. Air dari kegiatan pemompaan akan dialirkan menuju
settling pond 10 untuk kondisi aktual settling pond 10 sudah beberapa kali air yang berada di
settling pond 10 meluap ke permukaan di karenakan adanya perbedaan debit air yang masuk
dengan debit air yang keluar. Debir air yang keluar melalui outlet settling pond 10 hanya sebesar
50% dari debit air yang masuk. Pada penelitian ini akan membahas sistem pemompaan pada bulan
basah dan bulan kering berdasarkan Kepmen 1827, target pengeringan sump pit B521, dan
rancangan settling pond 10 yang optimal pada hari hujan maksimum.

METODE

Sump

Sump merupakan kolam penampungan air yang dibuat untuk menampung air limpasan, dibuat
untuk sementara sebelum pada akhirnya air yang berada dalam kolam penampungan itu
dipompakan.Tata letak sump disesuaikan dengan kondisi geografis daerah tambang, kestabilan
lereng daerah tersebut, dan dipengaruhi oleh sistem drainage tambang. Air yang berasal dari sump
harus dipompakan keluar dari area penambangan untuk itu diperlukan nya sistem pemompaan
untuk menunjang keluarnya air dari sump.

Settling pond

Settling pond merupakan suatu tempat yang berfungsi untuk menampung air yang berasal dari
tambang serta dapat mengendapkan partikel-partikel padatan yang ikut bersama air dilokasi
penambangan. Air yang masuk ke dalam settling pond selanjutnya dilakukan treatment secara
khusus agar dapat dialirkan ke sungai atau saluran pembuangan. Setelah diproses di settling pond
diharapkan air yang sudah di treatment yang keluar dari lokasi penambangan sudah bersih, tidak
menyebabkan sungai atau laut menjadi keruh sebagai tempat pembuangan akhir dan juga tidak
menimbulkan pedangkalan pada sungai karena partikel padatan yang terbawa bersama dengan air.
Desain dari settling pond biasanya digambarkan secara sederhana, yaitu berbentuk segiempat
panjang dan juga dapat berbentuk lain nya disesuaikan dengan kondisi lapangan dan keperluannya,
settling pond ini mempunyai 4 zona penting keempat zona tersebut yaitu:

1. Sediment zone
60
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 3, No. 2, November 2020 : 59 - 64

Yaitu suatu tempat awalnya masuk air lumpur kedalam settling pond dan dianggap campuran
padatan dan cairan yang masuk distribusinya seragam pada zona ini material berat akan
mengendap ke bawah

2. Safety pond zone


Pada zona ini akan di cek secara berskala kondisi kandungan air nya apakah sudah sesuai dengan
baku mutu lingkungan atau belum

3. Treatment facilities zone


Pada zona kolam ini akan dilakukan treatment khusus dengan menggunakan bahan kimia untuk
menetralkan pH air sesuai baku mutu lingkungan

4. Mud zone
Pada zona ini padatan lumpur akan mengalami sedimentasi yang terkumpul dibagian dasar kolam.

Persamaan Matematika

Pada penelitian ini untuk menentukan kecepatan pengendapan material menggunakan Hukum
Stokes yang mana persen solid nya kurang dari 40%. Persamaan hukum Stokes:

g.D2 .(ρp−ρa)
Vt = 18μ
(1)

Setelah kecepatan pengendapan di ketahui maka dapat di hitung waktu pengendapan dengan
persamaan berikut :
𝐻
tv = 𝑣𝑡 (2)

kecepatan horizontal pada kolam juga dapat diketahui dengan mengetahui luasan penampang
pada settling pond :
𝑄
Vh = 𝐴 (3)

Waktu yang di butuhkan air keluar dapat di cari dengan mengetahui panjang kolam dan kecepatan
horizontal pada settling pond
𝑃
Th = 𝑉ℎ (4)

Setelah di ketahui volume air dan volume padatan yang masuk ke settling pond sehingga dapat di
hitung persentase pengendapan dengan persamaan berikut :
𝑇ℎ
𝑇ℎ+𝑇𝑣
𝑥 100% (5)

Agar kontruksi kolam sesuai dengan peruntukannya maka harus di lakukan maintenance dengan
pengerukan pada settling pond, dengan persamaan berikut :

volume kolam pengendapan


T=
volume total padat yang diendapkan
(6)

61
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 3, No. 2, November 2020 : 59 - 64

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 merupakan jumlah air yang masuk ke sump, parameter yang mempengaruhi jumlah air yang
masuk ke sump yaitu koefisien kegunaan lahan yang disesuaikan dengan kemiringan dan kegunaan
lahan, intensitas curah hujan, dan luas catchment area sump, berdasarkan perhitungan volume air
yang masuk ke sump pada bulan basah lebih meningkat bila dibandingkan bulan kering dikarenakan
perbedaan nilai curah hujan harian dan durasi hujan pada bulan basah dan bulan kering.

Tabel 1 Volume sump berdasarkan bulan basah dan bulan kering

Debit Limpasan Volume Sump


Berdasarkan
(m³/s) (m³)
Bulan Basah 5.44 5.490.249
Kepmen 1827
Bulan Kering 5,32 4.892.669

Tabel 2 merupakan waktu pengeringan yang dibutuhkan untuk sump pit B521 adapun langkah-
langkah yang digunakan untuk dapat mencapai target pengeringan yaitu memperkecil catchment
area, meningkatkan RPM pompa, dan menambah jam kerja pompa

Tabel 2 Target Pengeringan

Target
Target Pengeringan
Bulan Basah Pengeringan Bulan Kering
(Hari)
(Hari)
Volume pompa
Volume pompa setelah
setelah pengecilan
174 hari pengecilan CA dan relokasi 154 hari
CA dan relokasi
pipa: 23.688m³/hari
pipa: 23.688m³/hari
Volume pompa Volume pompa
penambahan RPM: 132 hari penambahan RPM: 29.808 116 hari
29.808 m³/hari m³/hari

Volume pompa
Volume pompa
Penambahan jam
111 hari penambahan jam kerja 97 hari
kerja pompa:
pompa: 31.298,4 m³/hari
31.298,4 m³/hari

Volume pompa
setelah
penambahan 80 hari
pompa: 43.635,6
m³/hari

Gambar 1 merupakan rekomendasi settling pond berdasarkan volume air pompa yang masuk ke
settling pond 10, volume air yang masuk yaitu sebesar 34.279,2 m², sehingga didapatkan
rekomendasi settling pond yang optimal, yaitu dibutuhkan luas settling pond sebesar 5.713,2 m²,
dengan panjang 112 m, lebar 51 m, lebar penyekat 6 m, lebar tiap kompartemen 9,5 m lebar bawah
kompartemen 6 m, dengan jumlah 8 kompartemen buah.

62
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 3, No. 2, November 2020 : 59 - 64

Gambar 1. Rekomendasi settling pond 10

KESIMPULAN

Untuk pemompaan berdasarkan Kepmen 1827 pada bulan basah dan bulan kering kemampuan
pompa sebesar 604.872 m³/bulan. Setelah dilakukan relokasi pipa dan peningkatan RPM pompa
volume pemompaan menjadi 924.048 m³/bulan, dan dengan penambahan jam kerja pompa selama
23 jam sehingga volume pompa menjadi 1.062.655 m³/bulan. Untuk bulan basah di perlukannya
penambahan pompa Multiflow 385 sehingga volume pemompaan pada bulan basah menjadi
1.352.703 m³/bulan. Untuk target pengeringan berdasarkan Kepmen 1827 pada bulan basah target
pengeringan tercapai yaitu selama 80 hari, dan untuk target pengeringan pada bulan kering
tercapai yaitu selama 92 hari. Kolam pengendapan lumpur yang direkomendasikan jika berdasarkan
Kepmen 1827, volume air yang masuk yaitu sebesar 34.279,2 m³ sehingga di dapatkan luas kolam
pengendapan sebesar 5.713,2 m², dengan panjang 112 m dan lebar 51 m, kedalaman 6 m, jumlah
kompartemen 8 segmen, panjang tiap kompartemen 9,5 m, panjang bawah per kompartemen 6
m.

DAFTAR PUSTAKA

Soemarto, CD. (1999). “Hidrologi Teknik”.Jakarta: Erlangga Rudy Gautama, R S. (1999). “Sistem
Penyaliran Tambang”.Institut Teknologi Bandung

Suwandhi, A., Ir., M.Sc. (2004, 12-22 juli ). “Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang Terbuka”.
Diklat Perencanaan Tambang Terbuka.

Chow,Maidment,Mays. (1998). Applied Hydrology. New York: McGraw- hill Book company

Seyhan Ersin. (1990). “Dasar-Dasar Hidrologi”. Terjemahan Sentot Subagyo. Yogyakarta:Gajah


Mada University Press

Batubara, Marina uli dan Uyu saisman. (2017). Kajian Teknis Sistem penyaliran dan Penirisan
Tambang Pit 4 PT Darma Henwa. Vol 2 No 3, 55-66

63
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 3, No. 2, November 2020 : 59 - 64

Budiarto. (1997). Sistem Penirisan Tambang. Universitas Pembangunan Nasional Veteran


Yogyakarta

Asdak Chay. (2007). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.


Yogyakarta: Gajah mada University Press

Larawa Ardiyanto dan Mili Marwan Zam. (2018). Model Kolam Pengendapan (settling pond) Untuk
Mengatasi Padatan Pada Pengolahan IPAL Kegiatan Penambangan . Universitas Halu oleo.

Andiliani Novia dan Tamrin Kasim. (2016). Evaluasi Mine Dewatering System Untuk Menunjang
Target Produksi 5000 ton/ shift Pada Penambangan Batubara Pit B Area Selatan PT Mifa Bersaudara,
peunaga cut ujong, Meurebo, Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Universitas Negeri Padang

Wibowo Yudi Gusti, Wahyudi Hazar, dan Nazri MZ. (2018). Studi Kasus Perencanaan Pompa Pada
Tambang Terbuka Pit Donggang Utara Blok 32 PT Buana Bara Ekapratama . Vol 10 nomor 2 tahun
2018. Universitas Jambi

Rudi Sayoga. (1999). sistem penyaliran tambang . Jurusan Teknik Pertambangan : FTTM ITB

Badhurahman A. (2017). Drainage vs Dewatering system. ITB: Bandung Indonesia

Putra, O.L., Iskandar, A.R.H. (2014). Kajian Teknis Sistem Penirisan Tambang Banko Barat Guna
Menanggulangi dan Mengoptimalisasi Sistem Pemompaan Air Asam Tambang di Pit Penambangan
Iii Barat Pt – Bukit Asam (Persero) Tbk. Tanjung Enim, Jurnal Teknik Pertambangan Universitas
Sriwijaya, pp. 1-8

Prahastini, S.D., Gautama, R. S. (2016). Perencanaan Aplikasi Untuk Sistem Penyaliran Tambang
Terbuka, JTM, 19(3), pp. 150-156

Ramandadika, M., Putri, A. (2015). Perencanaan Sump Di Pit Selatan Pt. Pamapersada Nusantara
Job Site Bmtb (Baramartha Banjar) Rantau Nangka. Kalimantan Selatan. Jurnal Teknik Pengairan
Universitas Brawijaya, 1, pp 2-14

Riyanto, T. (2016). Rancangan Teknis Sistem Penyaliran Tambang di Tambang Batubara PT Gorby
Putra Urama Musi Rawas Sumatera Utara. Jurnal Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta

64

Anda mungkin juga menyukai