Pelajari profil PT. Garuda Indonesia, Tbk., kemudian lakukan analisis terkait hal-hal berikut:
Jawab
Nama : Suaib
NIM : 530043629
Nomor 1
Unit SDM PT. Garuda Indonesia, Tbk melakukan transformasi peran dan fungsinya agar
menciptakan nilai tambah sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. Transformasi SDM dimulai
di tahun 2008 dengan meluncurkan beberapa inisiatif program diantaranya yaitu penentuan
penempatan para karyawan berdasarkan level organisasi dan tingkat pendidikan, termasuk di
dalamnya penataan organisasi yang efisien dan efektif agar dapat memudahkan proses
penerjemahan visi, misi dan sasaran bisnis kepada seluruh pihak internal. Knowledge Based
mencakup tools publish vacant position, namun juga seluruh proses administrasi dan
pencatatannya.
Sistem ini telah diterapkan sejak bulan September 2010 dengan merekrut posisi Awak
Kabin, untuk selanjutnya digunakan untuk posisi lainnya seperti Penerbang dan para profesional.
Dalam bidang rekrutmen pekerja atau karyawan, perusahaan juga menyadari pentingnya
rekrutmen yang baik di tengah persaingan yang demikian ketat dalam memperebutkan sumber
daya manusia yang handal. Untuk itu faktor penyajian informasi, penyediaan proses dan
kecepatan waktu menjadi penting artinya dalam memperoleh karyawan berkualitas sesuai
kebutuhan perusahaan.
Untuk mengoptimalkan SDM, perusahaan juga telah memetakan potensi SDM dan
mengalokasikan pada fungsi organisasi yang tepat (unit bisnis maupun grup Perusahaan). Selain
itu, Garuda juga terus berupaya menyempurnakan pengelolaan karir sehingga lebih mudah
memetakan pegawai potensial dalam talent pool (grup Perusahaan). Sistem pembelajaran e-
Human Capital Manual (HCM) yang mengatur tentang kebijakan SDM, organisasi, rekrutmen
dan seleksi, mutasi antar unit maupun antar perusahaan dalam grup, sistem penilaian kinerja,
pengembangan karir serta kompensasi dalam Human Resources Management System sehingga
menghasilkan SDM yang kompetitif, inovatif dan memiliki integritas tinggi sesuai sasaran
pencapaian bisnis perusahaan Selain program tersebut di atas, dalam upaya menciptakan tenaga
terampil dan profesional yang diproyeksikan untuk menduduki jabatan tertentu di masa depan,
Perusahaan membuka program rekrutmen jalur khusus yaitu Program Management Trainee.
Program ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga potensial yang diharapkan mampu
menciptakan perubahan dalam pola kerja, suasana kerja dan komitmen kerja yang tinggi. Melalui
Program Management Trainee ini, perusahaan juga memastikan ketersediaan kandidat suksesi
Nomor 2
suatu strategi benefit perusahaan untuk kerjasama menciptakan keunggulan bersaing yang lebih
efektif dalam pasarnya. Maskapai Garuda Indonesia dijalankan dengan value-driven marketing
strategy yang tercermin dari visi dan misi yang diusung. Berangkat dari visi dan misi tersebut,
Garuda Indonesia menetapkan branding maskapai sebagai Full Service Carrier (FSC), dimana
maskapai tidak berfokus pada tingkat persaingan harga, akan tetapi lebih mengedepankan
kenyamanan dan kualitas layanan yang diberikan kepada konsumen. Visi dan misi Garuda
tingkat harga dan produk. Harga yang ditawarkan Garuda Indonesia lebih tinggi dibandingkan
maskapai kompetitor seperti Air Asia dan Lion Air. Dengan tingkat harga yang lebih tinggi,
yang hanya memberi layanan reguler. Sebagai bagian dari layanan premium, Garuda Indonesia
mengemas maskapai dengan konsep yang berbeda misalnya dari sisi seragam crew cabin yang
bercorak batik, “Salam Garuda Indonesia” dari crew cabin, alunan musik instrumental yang
dapat dinikmati setiap kelas maskapai, hingga kualitas terbaik dari sajian masakan khas
Nomor 3
ini, perusahaan telah melakukan berbagai upaya, baik dari sisi keuangan dan operasional. Salah
satunya yaitu melakukan upaya optimalisasi operasional guna menyelaraskan supply dengan
market demand melalui beberapa langkah inisiatif. Langkah-langkah itu termasuk melakukan
negosiasi dengan lessor untuk penundaan pembayaran sewa pesawat (lease holiday),
memperpanjang masa sewa pesawat untuk mengurangi biaya sewa per bulan, mengusahakan
financing dari perbankan dalam dan luar ataupun pinjaman lainnya, dan menegosiasikan
Selain itu, perusahaan juga melakukan program efisiensi biaya dengan tetap
memprioritaskan keselamatan dan keamanan penerbangan dan pegawai serta layanan, dan
mengadakan diskusi intensif dengan Pemerintah selaku Pemegang Saham Perseroan guna
memperoleh dukungan yang diperlukan. Dari aspek operasional, perusahaan yang lebih dari 80%
pendapatannya bergantung pada pendapatan dari penumpang itu telah melakukan upaya untuk
internasional.
pemerintah khususnya yang terkait dengan penanganan Covid-19 melalui pengangkutan bantuan
evakuasi WNI yang berada di luar negeri serta membantu proses pemulangan WNA untuk
kembali ke negara masing-masing dan layanan charter untuk pengangkutan kargo, serta menunda
kedatangan pesawat di tahun 2020. Selanjutnya guna mendorong percepatan recovery, Garuda
saat ini mengupayakan untuk dapat mendorong trust dan minat masyarakat untuk dapat kembali
Strategi itu dilakukan dengan, antara lain melalui physical distancing dalam
penerbangan, pelaksanaan pre medical check bagi awak kabin, penggunaan alat pelindung bagi
kru yang bertugas, disinfeksi armada, peniadaan reading material guna meminimalisir cross
contamination serta penggunaan material mono-use dalam penyajian makanan dalam pesawat.
mengkolaborasikan program dan inisiatif yang dapat mendorong geliat pariwisata, khususnya
wisata domestik.
Referensi:
Kotler, P. and Armstrong, G. (2018), Principles of Marketing, 17th ed. Harlow, UK: Pearson
Education Ltd.
Lapian, Stanss L.H.V. Joyce. (2014), Analysis of Garuda Indonesia Flight Service
Performance through the Service Marketing Mix Framework. IOSR Journal of Business and