11
Soal Sesi 10
Salam,
Tutor
Note :
Nama : Suaib
Nim : 530043629
Nomor 1
pasar. Untuk informasi yang sifatnya tidak material mungkin tidak menjadi soal.
Namun, jika informasi yang menyangkut perkembangan terkini tentang emiten itu
bersifat material, maka distribusi yang tidak merata tadi menjadi masalah yang
cukup serius.
yang lebih banyak daripada pihak lain. Misalnya pihak manajemen perusahaan
dipasar modal. Tingkat asimetri informasi ini bervariasi dari sangat tinggi ke
sangat rendah. Asimetri informasi memberikan efek yang nyata pada keputusan
prospek dan resiko perusahaan, pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih
baik dibandingkan dengan pihak luar (seperti investor). Karna itu bisa dikatakan
terjadi asimtri informasi antara manajer dan investor. Investor yang merasa
mempunyai informasi yang lebih sedikit, akan berusaha menginterpretasikan
prilaku manajer.
Ada sebagian pelaku pasar yang mendapatkan informasi penting ini, tapi di
sisi lain ada sebagian pelaku pasar yang tidak mengetahui sama sekali tentang
informasi tersebut. Terdapat jarak dalam distribusi informasi atau yang biasa
yang merasa diuntungkan dan ada pelaku pasar yang merasa dirugikan akibat
belum efisien. Di atas kertas, pasar modal disebut efisien jika pelaku pasar
emiten.
Nomor 2
Haugen menjelaskan bahwa ada empat ciri atau karakteristik yang mendasari
suatu pasar modal efisien. Pertama, harga sekuritas bertindak secara cepat
(quickly) dan tepat (accurately) apabila investor menerima informasi baru yang
relevan. Kedua, perubahan hasil (return) saham yang diharapkan dari waktu ke
waktu dihubungkan dengan tingkat bunga bebas risiko dan perubahan tingkat
menguntungkan untuk waktu yang akan datang dengan hanya berdasar pada ciri
investasi saat ini dan waktu lalu. Keempat, apabila dipisahkan antara kelompok
investor yang ahli (sophisticated investors) dan kelompok investor yang tidak ahli
(unsophisticated investors), maka tidak dapat terlihat perbedaan secara nyata
Pasar modal Indonesia hingga saat ini dinilai masih belum dapat
menunjukkan suatu kondisi pasar modal yang efisien. Hal tersebut disebabkan
oleh hanya sebagaian kecil saja masyarakat Indonesia yang memiliki pengetahuan
informasi yang ada dalam pasar modal hanya direspon oleh beberapa orang saja.
Meski telah berdiri sejak tahun 1912, pasar modal Indonesia dinilai masih
jauh dari efisien. Kondisi ini dipengaruhi minimnya pengetahuan investor dalam
Indonesia. Hal itu disampaikan pengamat dan praktisi pasar modal, Adler
bidang ilmu investasi, pasar modal, keuangan, dan perbankan di Asian Banking
Indonesia tengah membaik, begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia.
pertumbuhan ekonomi sektor riil (Solichin, 2008). Fakta bahwa kinerja pasar
modal Indonesia yang mengkilap sepanjang tahun 2007 ternyata tidak diimbangi
dengan kinerja pada sektor riil atau sektor yang menyerap tenaga kerja
2006 hanya sebesar 5,48%; lalu di tahun 2005 meningkat menjadi sebesar 5,68%.
Perekonomian Indonesia juga diwarnai dengan inflasi yang makin turun, dari
pada bank umum yang terus meningkat dari Rp. 1.096,9 triliun pada bulan
fluktuasi nilai tukar dollar Amerika relatif stabil, dengan kisaran di sekitar Rp.
asuransi, reksadana, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Utang Negara yang relative
memabik. SUN membuktikan bahwa selalu habis terpesan pada saat diterbitkan.
Dalam hal reksadana, total NAB Reksadana per 2007 sudah mencapai nilai Rp.
73,67 triliun. Semua ini dapat menjadi indikator bahwa kondisi ekonomi,
menjanjikan.
Pasar modal Indonesia saat ini dinilai memiliki perkembangan yang cukup
kinerja pasar modal tersebut tercermin melalui nilai reksadana serta jumlah
lembar Surat Utang Negara yang habis terjual. Lalu, apabila kinerja pasar modal
tersebut dikaitkan dengan teori efisiensi pasar modal apakah pasar modal
assymetric information yang hanya diketahui beberapa pihak saja. Untuk itulah,
Referensi:
Brigham, Eugene F. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Fundamental:
Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Beaver, William, H. (1986), Financial Reporting: An Accounting Revolution. 2
Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Dyckman, Thomas, R. dan , Dale Morse (1986), Efficient Capital Markets and
Accounting: A Critical Analysis, Prentice Hall, New Jersey.
Fabbozi, Frank E. dan Franco Modligiani (1996), Capital Markets, Institutions,
and Instruments, 2 Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Fama, Eugene F. (May 1970), “Efficient market: A review of theory and
empirical nd work”, Journal of Finance, 25 (2): 383-417.
Fama, Eugene, F. (1991), “Efficient Capital Markets: II”, Journal of Finance,
46 (4): 1575-1617.